Toksisitas (daya racun):

Pengertian dan Penentuan

 Daya Racun (Toksisitas) Insektisida

1. Toxicity is the capacity to cause injury

2. Toxicon = primary toxic agent (insecticide)
3. Berhasilnya Insektisida isida membunuh organisme
target tergantung pada banyaknya bahan racun
(dosis) yang diaplikasikan.
4. In order for a substance to cause injury it must be
present at its site of action at an effective dose
 toksisitas insektisida –
ditentukan berdasarkan banyaknya (proporsi populasi umumnya
50%) serangga uji yang memberikan respon (terbunuh) akibat
perlakuan suatu insektisida

1. LD50 (Lethal Dose = LD)

2. Nilai ini menunjukkan jumlah (dosis) bahan racun
(bhn aktif) per satuan berat yg dapat mematikan
50% populasi organisme uji. LD50 biasanya
dinyatakan dengan satuan mg racun per kg berat
hewan uji (mg/kg).
3. LC50 (Lethal Concentration = LC). ....?
4. LT50. (Lethal Time = LT). .........
 penghitungan dan pendugaan nilai LD50

1. secara grafik (manual) -- dikembangkan oleh

Finney pada tahun 1971
2. Probit analisis (program komputer)
 Pengertian Dosis
1. pengertian umum– --Dosis adalah banyaknya bahan racun yang dapat
membunuh organisme sasaran (target)
2. Pertanian--banyaknya bahan racun yang dibutuhkan untuk
mengendalikan OPT per satuan areal -- l/ha, ml/pot
3. Dosis formulasi--jumlah insektisida (formulasi--Sevin 85 S) dalam
liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap
satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali
aplikasi atau lebih...... Untuk aplikasi
4. Dosis bahan aktif adalah jumlah bahan aktif (karbaril ---85%)
insektisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan
volume larutan.....untuk penentuan toksisitas
 Pengertian konsentrasi
1. Konsentrasi adalah perbandingan antara banyaknya bahan
racun/aktif dengan banyaknya bahan pelarut/pengencer --
% dan ppm (part per million)
2. konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya insektisida yang
dinyakan dalam cc (ml) atau gram dalam setiap liter air
3. konsentrasi bahan aktif adalah persentase bahan aktif
suatu insektisida dalam larutan yang sudah dicampur
dengan air.
Dosis– konsentrasi dihitung dengan metode pengenceran.

V1 x C1 = V2 x C2
Keterangan V= volume dan C konsentrasi

Sebagai contoh, insektisida Sevin 50 EC (bahan aktif

karbaril 50%). Apabila ingin membuat larutan dengan
konsentrasi 2% dengan volume akhir 100 ml, maka
banyaknya insektisida yang harus dipipet dari botol
kemasan adalah:
2% x 100ml = V2 x 50%
V2= 200/50 = 4 ml.
 Perhitungan
1. Sevin 250 S (bahan aktif karbaril 265 gr/l)
2. = 265/1000 x 100 =26,5%--- kandungan karbaril 26.5%
3. = ppm???
4. =26,5*10000=265000 ppm
5. Kalau konsentrasi anjuran formulai (Sevin 250 S ) 1 g/L
6. Berapa konsentrasi bahan aktif karbaril nyatakan dalam %
7. =0,001*26,5 =0,0265 %
8. Berapa konsentrasi bahan aktif karbaril nyatakan dalam ppm
9. =0,001*265000 =265 ppm atau 0,0265*10000=265ppm
 Perhitungan
1. Sevin 85 S (karbaril 85%)
2. Larvin 375 S (tiodikarb 384,83 gr/l)
3. Daconil 75 WP (klorotalonil 75%)
4. Lebaycid 550 EC (fention 550 gr/L)
5. Applaud 100 EC ( buprofezin 100 gr/L)
6. Marshall 25 ST (carbosulfan 25,53%)

Kalau konsentrasi anjuran formulai 1 g/L. Berapa konsentrasi bahan

aktif dari pestisida di atas-- nyatakan dalam ppm
 Bahan pestisida
No Nama Dagang Bahan aktif
1 Actara 25WG tiametoksam 25%
2 Ambush 20 EC permetrin 20 g/l
3 Arrivo 30 ES sipermetrin 30,36 g/l
4 Applaud 10 WP bufrofezin 10%
5 Applaud 10 EC bufrofezin 100 g/l
6 Carbavim 85WP karbaril 85%
7 Cascade flufenol 50 g/l
8 Confidor 5 WP imadokloprid 5%
9 Curacron 500 EC profenofos 500 g/l
10 Curater 3 G karbofuran 3%
11 Cymbush 50 EC sipermetrin 50 g/l
12 Decis 2,5 EC deltametrin 2,5%
13 Dharmabas 500 EC BPMC 500 g/l
14 Furadan 3G karbofuran 3%
15 Larvin 375 AS tiodikarb 384,83 g/l
16 Lebaycid 550 EC fention 550 g/l
•Teladan—Seorang mau meneliti daya bunuh insektisida Marshall 25 ST
(carbosulfan 25,53%) terhadap hama ulat grayak di laboratorium, dia menyusun 8
perlakuan konsentrasi formulasi ditambah kontrol, setiap perlakuan diulang 3 kali
setiap satuan percobaan disemprotkan terhadap larva instar 3 sebanyak 40 ekor
yang diletakkan dalam stoples plastik, setelah 1 jam semua satuan percobaan
diamati, dan hasilnya adalah
prlkn Jumlah yg hidup
No Kons formulasi Kons bhn aktf (%)
Konst I II III ttl rata
1 kontrol
0 38 36 37 111 37
(0,5/1000)*25,53=0,01
1 33 32 34 99 33
2 0,5 g/L 2765
2 32 29 28 89 30
3 1,0 g/L
3 27 24 23 74 25
4 1,75 g/L
4 19 21 22 62 21
5 2,00 g/L 5 11 12 15 38 13
6 2,25 g /L 6 10 7 8 25 8
7 2,50 g /L 7 6 4 3 13 4
8 2,75 g /L 8 1 3 2 6 2
9 3,00 g /L
 Hasil pengamatan (jlh yg hidup) dr msg-msg pestisida – hitung
%mortalitas

prlkn Jumlah yg hidup hidup mati

Konst I II III ttl rata % mortalitas
0 38 36 37 111 37 37 3 7,5
1 33 32 34 99 33 33 7 17,5
2 32 29 28 89 30 30 10 25,0
3 27 24 23 74 25 25 15 37,5
4 19 21 22 62 21 21 19 47,5
5 11 12 15 38 13 13 27 67,5
6 10 7 8 25 8 8 32 80,0
7 6 4 3 13 4 4 36 90,0
8 1 3 2 6 2 2 38 95,0
 Mortality vs Dose Curve–
1. A typical plot is described by a sigmoid curve with
asymptotic approaches to zero and 100 percent mortality
2. Mortality increases with log dose

Insect Mortality

100

90

80

70
% Mortality

60

50

40

30

20

10

0
0 5 10 15
Grafik hsl percobaan
 Misal:Marshall 25 ST (carbosulfan 25,53%)

Ppm
No g/l ppm (dibulatkan) log
1 0,50 127,650 128 2,107
2 1,00 255,300 255 2,407
3 1,75 446,775 447 2,650
4 2,00 510,600 511 2,708
5 2,25 574,425 574 2,759
6 2,50 638,250 638 2,805
7 2,75 702,075 702 2,846
8 3,00 765,900 766 2,884
Penghitungan LD50
Metode Grafik
dan
Probit analisis
 Grafik hsl percobaan
Curve is sigmoidal
Mortality increases with log dose
 Transformation
Transformation is
necessary for statistical
analysis

⚫ Curve is sigmoidal
⚫ Mortality increases with log dose
⚫ Probit transformation of % mortality vs log dose
makes it linear
Probit transformation of % mortality vs log dose makes it
linear
Transformation is necessary for statistical analysis
 Penghitungan LD50
Metode Grafik
1. koreksi % mortality
(rumus Abbot)
 Rumus abbot (faktor koreksi)
X - Y
% Kematian terkoreksi = (--------------)*100
x
X = proporsi yg hidup pd kontrol; Y = proporsi yg hidup pada perlakuan

Konst hidup % hidup % mortalitas terkoreksi

0 37 92,5 7,5 0,000
1 33 82,5 17,5 10,811
2 30 75,0 25,0 18,919
3 25 62,5 37,5 32,432
4 21 52,5 47,5 43,243
5 13 32,5 67,5 64,865
6 8 20,0 80,0 78,378
7 4 10,0 90,0 89,189
8 2 5,0 95,0 94,595
 Penghitungan LD50 ---
Metode Grafik

1. koreksi % mortality
2. transformasikan % mortality terkoreksi ke
nilai probit—gunakan tabel probit
3. transformasikan konsentrasi ke log kons
4. Hitung garis regresi antara nilai probit dan
log konsentrasi
5. Tentukan nilai X pada nilai probit 5
2.Tabel Probit--Persentase kematian yang
10,811
ditransformasikan menjadi nilai probit -- 18,919
32,432
43,243
64,865
78,378
89,189
94,595

3,77
4,12
4,53
4,80
5,39
5,77
6,23
 3.Kons Vs mortality
No Mortality
Kons(ppm) Log konst (%) Probit
0 0,000 0,000 0,000 0,000
1 127,650 2,107 10,811 3,77
2 255,300 2,407 18,919 4,12
3 446,775 2,650 32,432 4,53
4 510,600 2,708 43,243 4,80
5 574,425 2,759 64,865 5,39
6 638,250 2,805 78,378 5,77
7 702,075 2,846 89,189 6,23
8 765,900 2,884 94,595 6,64
 Mortality vs konsentrasi
Log konst Probit
0,000 0,000
2,107 3,77
2,407 4,12
2,650 4,53
2,708 4,80
2,759 5,39
2,805 5,77
2,846 6,23
2,884 6,64
4.Hitung garis regresi antara nilai probit dan log kons

Y= -3,887+3,4187X
 5. Tentukan nilai X pada nilai probit 5

Y= -3,887+3,4187X

5= -3,887+3,4187X
X=( 5+3,887)/3,418 =2,6

ld50= (10)^2,6 = 398 ppm

LD 50=2,996

daya bunuh..Toksisitas (LC50) insektisida Marshall 25 ST (carbosulfan

25,53%) terhadap hama ulat grayak 398 ppm
 Program SAS PROBIT ANALYSIS
Input data Excel
data carbofuran;
input kons n response;
cards;
0 100 8
128 100 18
255 100 25
447 100 38
511 100 48
574 100 68
638 100 80
702 100 90
766 100 95
;
proc probit log10;
var kons n response;
run;
Data editor
SAS output
Probit Analisis
║ MICRO PROBIT ║

Press any key to continue

How many entries (doses) are there? (maximum of 20) -> 8
Pemahaman LD50
 Penggolongan umum
toksisitas
Peringka ORAL LD50 Daya racun
t
I < 50 Ekstrim
II 50 - 100 Tinggi
III 500 - 5000 Sedang
IV 5000 - 15000 Sedikit
V ➢ 15000 Sangat rendah
Penggolongan toksisitas
 Program SAS
Program PROBIT ANALYSIS
 Testing Insects-
Practical Considerations
⚫ Topical Application
– Syringe
– Small volume applied (approx. 1 µl)
– Calibration- use a concentrated dye solution
– Motorized syringe drive- reproducibility
 Topical Application
⚫ Carrier liquid
– Most insecticides are apolar
– Solvent must dissolve pesticide
– Solvent must not be toxic
– Corn oil, Acetone, Ethanol, Water (surfactants)
EC formulation
– Acetone relatively non-toxic, volatile
⚫ Leaves pesticide residue and disappears
 Topical Application
⚫ Syringe
– Blunt needle
– Bent downward
– Droplet forms at tip- does not wick along shaft
 Topical Application
⚫ On broad surface
– Sternum or tergum
– (not on wings)

– Houseflies- thorax
– Cockroaches sternum
 Injection
⚫ Saline or vegetable oil / inert solvent
⚫ Surfactants (Triton X) solvents like acetone,
ethanol can be toxic
⚫ abdominal midline parallel to the gut
⚫ Flies- thorax parallel to the gut
⚫ Caterpillars in the proleg
 Testing formulations
⚫ Mimic the application
– formulation development and evaluation
– not best for comparing toxicity
⚫ Spray towers

⚫ Precision dusters

⚫ Fumigant chambers

⚫ Dip testing
 LC50
⚫ Aquatic organisms- add insecticide to water
– LC50 (lethal concentration)
– not LD50 (lethal dose)

⚫ Baits
– Oral LC50
– Ad libitum- dose not controlled
– True Oral LC50
⚫ Small bait entirely consumed
⚫ Place insecticide directly into mouth/gut
 Lethal Time 50 (LT50)
⚫ LT50
– evaluating resistance in field populations
(cockroaches, mosquitoes)
– limited numbers available contact toxicity.
⚫ Contact toxicity
– Pesticide dissolved in solvent
– Used to coat glass container or filter paper
– Insects placed in container, time to death noted
– Assume dose increases linearly with contact time
 Knockdown
⚫ KD50, KT50
– Stinging insects (wasps)

⚫ Effective Dose
– ED50, EC50
– Hormone analogs, chemicals that control without
killing

⚫ LD95, LD99
– Used for control rates