capaian hasil
asesmen nasional
untuk satuan pendidikan
Pusat Asesmen Pendidikan pusmendik pusmendik pusmendik pusmendik Pembaharuan dokumen 30 Mei
2022
atribut sekolah
DI ATAS MENCAPAI banyak murid literasi membaca.
KOMPETENSI KOMPETENSI menjadi mahir. JAUH DI BAWAH
MINIMUM MINIMUM DI BAWAH KOMPETENSI
KOMPETENSI MINIMUM
Murid di sekolah Sebagian besar murid
MINIMUM
menunjukkan tingkat telah mencapai Sebagian besar murid
literasi membaca yang batas kompetensi Kurang dari 50% murid belum mencapai batas
cakap dan minimum untuk telah mencapai kompetensi mininum
cukup banyak murid literasi membaca kompetensi untuk
berada pada level namun perlu upaya minimum untuk literasi membaca
mahir. mendorong lebih
RENTANG NILAI
2,10 s.d. 3,00 1,80 s.d. 2,09 1,40 s.d. 1,79 1,00 s.d. 1.39
atribut murid
MAHIR CAKAP DASAR PERLU INTERVENSI KHUSUS
Peserta didik mampu terhadap isi teks. informasi dalam Peserta didik belum
mengintegrasikan Peserta didik mampu suatu teks. mampu menemukan
beberapa informasi membuat interpretasi Peserta didik mampu dan mengambil
lintas teks; dari informasi implisit menemukan dan informasi eksplisit
mengevaluasi yang ada dalam teks; mengambil informasi yang ada dalam
isi, kualitas, cara mampu membuat eksplisit yang ada dalam teks ataupun
penulisan suatu teks, simpulan dari hasil teks serta membuat membuat interpretasi
dan bersikap reflektif integrasi beberapa interpretasi sederhana. sederhana.
© 2022 Pusat Asesmen Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek 3
A.1.1 Kemampuan peserta didik dalam memahami,
kompetensi membaca teks informasi menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks
fiksi.
A.1.2
kompetensi membaca teks sastra
Kemampuan peserta didik dalam membandingkan dan
mengontraskan ide atau informasi dalam atau
A.1.3 antarteks, membuat kesimpulan, mengelompokkan,
kompetensi mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau
menginterpretasi dan memahami isi teks (L2)
antarteks informasional (non-fiksi) dan sastra.
A.1.4
kompetensi Kemampuan peserta didik dalam menganalisis,
mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3)
Kemampuan peserta didik dalam memahami, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks unsur dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra.
informasional (non-fiksi).
RENTANG NILAI
2,10 s.d. 3,00 1,80 s.d. 2,09 1,40 s.d. 1,79 1,00 s.d. 1.39
atribut murid
MAHIR CAKAP DASAR PERLU INTERVENSI KHUSUS
Peserta didik mampu mengaplikasikan komputasi dasar Peserta didik
bernalar untuk pengetahuan dalam bentuk hanya memiliki
menyelesaikan matematika yang persamaan langsung, pengetahuan
masalah kompleks dimiliki dalam konsep dasar matematika yang
serta nonrutin konteks yang lebih terkait geometri terbatas (penguasaan
berdasarkan konsep beragam. dan statistika, serta konsep yang parsial dan
matematika yang Peserta didik memiliki menyelesaikan keterampilan komputasi
dimilikinya. keterampilan masalah matematika yang
Peserta didik mampu dasar matematika: sederhana yang rutin. terbatas).
A.2.2 A.2.5
Kompetensi pada domain Aljabar Kompetensi
mengetahui (L1)
A.2.3 A.2.6
Kompetensi pada domain Geometri Kompetensi
menerapkan (L2)
A.2.7 matematika pada konten data dan ketidakpastian
Kompetensi menalar (L3) untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
Kemampuan peserta didik dalam berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten bilangan untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari. Kemampuan peserta didik memahami fakta, proses,
konsep, dan prosedur.
A.3 KARAKTER
Tingkat karakter pelajar pancasila yang bersifat holistik mencakup
komponen pengetahuan, afektif, keterampilan, dan perwujudan dalam
perilaku.
atribut sekolah
MEMBUDAYA BERKEMBANG PERLU DIKEMBANGKAN TERINTERNALISASI
BELUM
Murid secara proaktif bernalar kritis serta berakhlak mulia, pentingnya nilai
dan konsisten berkebinekaan global bergotong royong, nilai karakter pelajar
menerapkan nilai nilai dalam kehidupan sehari mandiri, kreatif dan pancasila yang
karakter pelajar hari. bernalar kritis serta berakhlak mulia,
pancasila yang Murid terbiasa berkebinekaan global bergotong royong,
berakhlak mulia, menerapkan nilai nilai dalam kehidupan sehari mandiri, kreatif dan
bergotong royong, karakter pelajar hari. bernalar kritis serta
mandiri, kreatif dan pancasila yang Murid telah menyadari berkebinekaan global,
namun masih perlu sehari-hari. nilai karakter pelajar mandiri, kreatif
dukungan untuk Murid belum memiliki pancasila yang dan bernalar kritis
menerapkannya kesadaran akan berakhlak mulia, serta berkebinekaan
dalam kehidupan pentingnya nilai bergotong royong, global.
RENTANG NILAI
2,26 s.d. 3,00 2,01 s.d. 2.25 1,85 s.d. 2,00 1,00 s.d. 1,84 Indikator Rentang Nilai
a x 10n
<a<10
1
MEMBUDAYA
Murid secara rutin dan konsisten
mampu mengelola pikiran,
perasaan, dan tindakan untuk
mencapai tujuan belajar.
BERKEMBANG 10 = 101
Murid terbiasa mengelola pikiran,
5+2-
3=
hg
d
e
4+3+6=
Tidak ada perbedaan Ada perbedaan capaian literasi baik RENTANG NILAI
capaian literasi baik berdasar berdasar kelompok gender, Ada perbedaan sangat tinggi pada
kelompok gender, kelompok sosial kelompok sosial ekonomi maupun capaian literasi baik berdasar
ekonomi maupun antar wilayah antar wilayah urban dan rural. kelompok gender, kelompok sosial
urban dan rural. ekonomi maupun antar wilayah
urban dan rural.
B.1.1 2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 TIDAK ADA PERBEDAAN
Kesenjangan Literasi Antar Kelompok Gender Terdapat perbedaan antara capaian literasi murid Laki-
Laki dengan murid Perempuan.
Kesenjangan nilai literasi murid antar kelompok
gender. SANGAT BERBEDA
Ada perbedaan sangat tinggi antara capaian literasi
murid Laki-Laki dengan murid Perempuan.
ADA PERBEDAAN
Kesenjangan nilai numerasi murid terdiri dari:
Terdapat perbedaan antara capaian literasi murid di
wilayah urban dengan wilayah rural. kesenjangan antar kelompok gender;
kesenjangan antar status sosial ekonomi; dan
SANGAT BERBEDA kesenjangan antar kelompok wilayah.
Ada perbedaan sangat tinggi antara capaian literasi
Tidak ada perbedaan capaian Ada perbedaan capaian numerasi RENTANG NILAI
numerasi baik berdasar kelompok baik berdasar kelompok gender, Ada perbedaan sangat tinggi pada
gender, kelompok sosial ekonomi kelompok sosial ekonomi maupun capaian numerasi baik berdasar
maupun antar wilayah urban dan antar wilayah urban dan rural. kelompok gender, kelompok sosial
rural. ekonomi maupun antar wilayah
urban dan rural.
b.2.1 Tidak ada perbedaan capaian numerasi murid Laki-Laki
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 TIDAK ADA PERBEDAAN dengan murid Perempuan.
ADA PERBEDAAN
Terdapat perbedaan antara capaian numerasi murid
Kesenjangan Laki-Laki dengan murid Perempuan.
Numerasi Antar Kelompok Gender
SANGAT BERBEDA
Kesenjangan nilai literasi murid antar kelompok Ada perbedaan sangat tinggi antara capaian numerasi
wilayah. murid Laki-Laki dengan murid Perempuan.
Tidak ada perbedaan capaian Ada perbedaan capaian karakter RENTANG NILAI
karakter baik berdasar kelompok baik berdasar kelompok gender, Ada perbedaan sangat tinggi pada
gender, kelompok sosial ekonomi kelompok sosial ekonomi maupun capaian karakter baik berdasar
maupun antar wilayah urban dan antar wilayah urban dan rural. kelompok gender, kelompok sosial
rural. ekonomi maupun antar wilayah
urban dan rural.
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84
b.3.3
Kesenjangan Indeks Karakter Antar Wilayah
TIDAK ADA PERBEDAAN
Tidak ada perbedaan indeks karakter satuan
Kesenjangan Indeks karakter antar kelompok wilayah. pendidikan di wilayah urban dengan wilayah rural
TIDAK ADA PERBEDAAN
Selisih rerata Indeks Karakter satuan pendidikan urban
Tidak ada perbedaan indeks karakter murid Laki-Laki
dengan satuan pendidikan rural.
dengan murid Perempuan.
ADA PERBEDAAN
ADA PERBEDAAN
Terdapat perbedaan antara indeks karakter satuan
Terdapat perbedaan antara indeks karakter murid Laki-
pendidikan di wilayah urban dengan wilayah rural.
Laki dengan murid Perempuan.
SANGAT BERBEDA
SANGAT BERBEDA
Ada perbedaan sangat tinggi antara indeks karakter
Ada perbedaan sangat tinggi antara indeks karakter
satuan pendidikan di wilayah urban dengan wilayah
murid Laki-Laki dengan murid Perempuan.
rural.
2+5=
7
d.1.1 berupaya aktif untuk melibatkan hanya sebagian kecil guru yang
Manajemen peserta didik dalam pengelolaan berupaya aktif untuk melibatkan
kelas kelas. peserta didik dalam pengelolaan
kelas.
Praktik MENERAPKAN
pembelajaran melihat proses Sebagian kelas suasananya kondusif 2,26 s.d. 3,00
perilaku murid untuk melangsungkan
dan pemusatan perhatian pembelajaran dan sejumlah guru
terhadap berupaya aktif untuk melibatkan
aktivitas tugas yang relevan. peserta didik dalam pengelolaan 1,85 s.d. 2,25
MEMBUDAYA kelas.
Seluruh kelas suasananya kondusif
untuk melangsungkan DISORIENTASI
pembelajaran dan semua guru Suasana kelas belum kondusif untuk 1,00 s.d. 1,84
melangsungkan pembelajaran dan
d.1.2 kepedulian dan umpan balik untuk kepedulian dan umpan balik untuk
Dukungan meningkatkan ekspektasi akademik meningkatkan ekspektasi akademik,
afektif secara konstruktif telah diberikan diberikan oleh guru ketika diminta
oleh guru. murid.
Praktik
pembelajaran dengan melihat RESPONSIF 2,26 s.d. 3,00
pemenuhan Dukungan afektif berupa perhatian,
kebutuhan murid guna merasa kepedulian dan umpan balik untuk
kompeten meningkatkan ekspektasi akademik,
dan dihargai diberikan guru sesuai hasil 1,85 s.d. 2,25
sebagai bagian dari kelas. pemetaan kebutuhan murid.
KONSTRUKTIF
Dukungan afektif berupa perhatian, PASIF
Dukungan afektif berupa perhatian, 1,00 s.d. 1,84
16 © 2022 Pusat Asesmen Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek
Indikator Rentang Nilai
d.1.3 yang dipraktikkan oleh guru bersifat aktivitas yang interaktif pada
Aktivasi kognitif konstruktif. pembelajaran literasi dan numerasi
yang dipraktikkan oleh guru masih
Praktik RESPONSIF bersifat pasif.
pengajaran yang bertujuan untuk Aktivasi kognitif dalam proses
membimbing dan mendukung pembelajaran berupa menciptakan
murid dalam iklim pembelajaran terbuka dengan 2,26 s.d. 3,00
membangun memberikan instruksi, panduan dan
pemahaman aktivitas yang interaktif pada
atau pembelajaran literasi dan numerasi
pengetahuan baru. yang dipraktikkan oleh guru bersifat
KONSTRUKTIF terbatas.
Aktivasi kognitif dalam proses 1,85 s.d. 2,25
pembelajaran berupa menciptakan PASIF
iklim pembelajaran terbuka dengan Aktivasi kognitif dalam proses
memberikan instruksi dan panduan, pembelajaran berupa menciptakan
serta aktivitas yang interaktif pada iklim pembelajaran terbuka dengan
pembelajaran literasi dan numerasi memberikan instruksi, panduan dan
1,00 s.d. 1,84
MEMBUDAYA AKTIF
guru. PASIF
E=MC2
18 © 2022 Pusat
d.3.3
Dukungan untuk refleksi guru
SIMBOLIS TERSTRUKTUR
Visi-misi sekolah tidak menjadi acuan dalam Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sumber daya yang telah mendukung guru untuk
sekolah serta tidak dikomunikasikan kepada warga melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran.
sekolah.
TERSEDIA
Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan
BERDAMPAK sumber daya yang mulai mendukung guru untuk
Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran.
praktik asesmen di satuan pendidikan sudah
berorientasi pada peningkatan hasil belajar murid. TERBATAS
Sekolah belum memiliki program, sistem insentif, dan
BERORIENTASI sumber daya yang mendukung guru untuk melakukan
refleksi dan perbaikan pembelajaran.
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 Indikator Rentang Nilai
d.4.1 Peserta didik merasa aman, nyaman, Peserta didik belum merasa aman
Kesejahteraan psikologis dan sejahtera ketika berada di dan nyaman ketika berada di
murid lingkungan sekolah. lingkungan satuan pendidikan.
Tingkat BERKEMBANG 2,26 s.d. 3,00
kesejahteraan murid di sekolah Peserta didik merasa aman dan
terhadap nyaman ketika berada di lingkungan
perasaan 1,85 s.d. 2,25
sekolah pada situasi-situasi tertentu
aman dan saja.
berkehidupan.
MAJU PERLU DIKEMBANGKAN 1,00 s.d. 1,84
D.5
Tidak ada perbedaan indeks Ada kesenjangan indeks iklim RENTANG NILAI
iklim keamanan baik berdasar keamanan baik berdasar Kesenjangan sangat tinggi indeks
kelompok sosial ekonomi kelompok sosial ekonomi iklim keamanan baik berdasar
maupun antar wilayah urban maupun antar wilayah urban kelompok sosial ekonomi maupun
dan rural. dan rural. antar wilayah urban dan rural.
d.5.2 2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 TIDAK ADA PERBEDAAN
d.6.1 ekonomi.
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 MEMBUDAYA Kepala Sekolah dan Guru secara aktif
mensosialisasikan dan menyuarakan dukungan akan
pentingnya mewujudkan kesetaraan hak-hak sipil
antar kelompok gender dengan dasar prinsip keadilan.
Dukungan atas kesetaraan
gender MERINTIS
Kepala Sekolah dan Guru mendukung kesetaraan hak-
hak sipil antar kelompok gender, tetapi dukungan
Kesenjangan iklim keamanan antar kelompok sosial
seringkali didasari oleh alasan pragmatis (misalnya: Kepala Sekolah dan Guru tidak mau mendukung
tidak ingin menyinggung orang lain) dan cenderung kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender,
bersikap pasif dan individual. dimana keduanya cenderung melihat posisi suatu
kelompok gender lebih tinggi dari kelompok gender
PERLU PENINGKATAN lainnya.
Tidak ada perbedaan indeks iklim Ada kesenjangan indeks iklim RENTANG NILAI
kesetaraan gender baik berdasar kesetaraan gender baik berdasar Kesenjangan sangat tinggi indeks
kelompok sosial ekonomi kelompok sosial ekonomi iklim kesetaraan gender baik
maupun antar wilayah urban dan maupun antar wilayah urban dan berdasar kelompok sosial ekonomi
rural. rural. maupun antar wilayah urban dan
rural.
Indikator Rentang
Nilai
Tingkat
komitmen kebangsaan pimpinan
sekolah.
MEMBUDAYA
Satuan Pendidikan mengetahui
lemahnya komitmen kebangsaan
dan menindak pelanggaran tersebut
dengan cara cara yang demokratis,
seperti bertukar pikiran satu sama
lain.
MERINTIS
Satuan Pendidikan mengetahui
lemahnya komitmen kebangsaan
dan menindak tegas terhadap
pelanggaran tersebut dengan cara
yang tidak demokratis seperti
PERLU PENINGKATAN 2,25 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25
Satuan Pendidikan belum memiliki
kepedulian terhadap lemahnya
komitmen kebangsaan di sekolah.
1,00 s.d. 1,84
Tidak ada perbedaan indeks iklim Ada kesenjangan indeks iklim RENTANG NILAI
kebinekaan baik berdasar kelompok kebinekaan baik berdasar kelompok Kesenjangan sangat tinggi indeks
sosial ekonomi maupun antar sosial ekonomi maupun antar iklim kebinekaan baik berdasar
wilayah urban dan rural. wilayah urban dan rural. kelompok sosial ekonomi maupun
antar wilayah urban dan rural.
ADA PERBEDAAN
Terdapat perbedaan indeks iklim kebinekaan satuan
Kesenjangan pendidikan berdasarkan status sosial ekonomi.
Iklim Kebinekaan antar status sosial ekonomi
SANGAT BERBEDA
Tingkat komitmen kebangsaan Terdapat perbedaan indeks iklim kebinekaan satuan
pimpinan sekolah. d.9.3 pendidikan yang sangat tinggi berdasarkan status
sosial ekonomi.
TIDAK ADA PERBEDAAN satuan pendidikan yang berada di wilayah rural. (Jika
Kesenjangan iklim Negatif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah
kebinekaan berdasarkan wilayah
rural indeks iklim kebinekaan lebih tinggi daripada
Kesenjangan kebinekaan antar satuan pendidikan yang berada di wilayah urban.
kelompok SANGAT BERBEDA
willayah. (Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah
Tidak ada perbedaan indeks iklim kebinekaan antar urban indeks iklim kebinekaan jauh lebih tinggi
satuan pendidikan yang berada di wilayah urban dan daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah
wilayah rural. rural. (Jika Negatif) Satuan pendidikan yang berada di
wilayah rural indeks iklim kebinekaan jauh lebih tinggi
ADA PERBEDAAN
(Jika positif) Satuan pendidikan yang berada di wilayah daripada satuan pendidikan yang berada di wilayah
urban indeks iklim kebinekaan lebih tinggi daripada urban.
2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 Indikator Rentang Nilai
Tidak ada perbedaan indeks iklim Ada kesenjangan indeks iklim RENTANG NILAI
inklusivitas baik berdasar kelompok inklusivitas baik berdasar kelompok Kesenjangan sangat tinggi indeks
sosial ekonomi maupun antar sosial ekonomi maupun antar iklim inklusivitas baik berdasar
wilayah urban dan rural. wilayah urban dan rural. kelompok sosial ekonomi maupun
antar wilayah urban dan rural.
d.11.2 2,26 s.d. 3,00 1,85 s.d. 2,25 1,00 s.d. 1,84 TIDAK ADA PERBEDAAN
E.1.1
INKLUSIF
Partisipasi Satuan pendidikan melibatkan orang tua dalam
orang tua beberapa kegiatan di satuan pendidikan khususnya
berupa kegiatan akademik dan atau non-akademik.
Tingkat
keterlibatan RESTRIKTIF
orang tua Satuan pendidikan masih sangat terbatas melibatkan
dalam proses perencanaan, pengembangan, dan orang tua dalam berbagai kegiatan di satuan
pelaksanaan aktivitas di pendidikan.
sekolah.
E.1.2
Partisipasi murid INKLUSIF
Satuan pendidikan melibatkan peserta didik baik
Tingkat dalam kegiatan akademik maupun non-akademik di
keterlibatan satuan pendidikan.
murid dalam
SELEKTIF
proses
Satuan pendidikan melibatkan peserta didik dalam
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan
beberapa kegiatan di satuan pendidikan khususnya
aktivitas di
berupa kegiatan akademik dan atau non akademik.
sekolah.
Satuan pendidikan melibatkan orang tua baik dalam RESTRIKTIF
kegiatan akademik maupun non-akademik secara Satuan pendidikan masih sangat terbatas melibatkan
keseluruhan di satuan pendidikan. peserta didik dalam berbagai kegiatan di satuan
pendidikan.
SELEKTIF