Anda di halaman 1dari 3

ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

(IKP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO/QR/MHKN/X/2020 00 1 dari 3

Ditetapkan

STANDAR Tanggal Terbit


PROSEDUR 10 Oktober 2020
OPERASIONAL dr. Fiktorius Kuludong, MM
Direktur
PENGERTIAN Insiden ialah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang dapat dicegah
pada pasien, terdiri atas kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera,
kejadian tidak cidera, kejadian potensial cidera, dan kejadian sentinel.
Sistem pelaporan tertulis tentang Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yaitu:
suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien,
analisis dan solusi untuk pembelajaran setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan/berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat,
kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi dan mencegah
kejadian yang sama terulang kembali
1. KPC (Kondisi Potensial Cidera) : Kondisi/situasi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden
2. KNC (Kejadian Nyaris Cidera) : Terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien
3. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) : Insiden yang mengakibatkan pasien
cidera karena suatu tindakan atau karena tidak bertindak, bukan karena
“underlying disease” (penyakit yang mendasari) atau kondisi pasien.
4. KTC (Kejadian Tidak Cidera) : Insiden sudah terpapar ke pasien (KTD),
tetapi pasien tidak timbul cidera.
5. Kejadian Sentinel : Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
cidera yang serius meliputi :
a. Kematian yang tidak diduga termasuk, dan tidak terbatas hanya:
 kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
pasien atau kondisi pasien (contoh: kematian setelah infeksi pasca
operasi atau emboli paru-paru);
 kematian bayi aterm
 bunuh diri
b. Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait dengan penyakit pasien
atau kondisi pasien
c. Operasi salah tempat, salah prosedur, salah pasien
d. Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat transfusi darah
atau produk darah atau transplantasi organ atau jaringan
e. Penculikan bayi atau anak, bayi diberikan ke orangtua yang salah
f. Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat
ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(IKP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO/QR/MHKN/X/2020 00 2 dari 3

kematian atau kehilangan fungsi secara permanen), pembunuhan


(yang disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa
kedokteran, siswa latihan, pengunjung, vendor/pihak ketiga ketika
berada dalam lingkungan rumah sakit
g. Kejadian sentinel tidak selalu mengarah pada kekeliruan (error) atau
kesalahan (mistake) maupun memberi kesan pertanggungjawaban
legal (liability) tertentu
1. Proses pembelajaran dari kegagalan/kesalahan agar hal yang sama tidak
terulang kembali.
2. Untuk memonitor upaya pencegahan kesalahan (error) sehingga dapat
TUJUAN
mendorong dilakukan investigasi
3. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan IKP (insiden
keselamatan pasien).
SK Direktur No. 011/SK/DIR/MHKN/X/2020 tentang Kebijakan Komite
Mutu, Keselamatan Pasien, dan Manajemen Risiko :
1. Insiden yang terjadi di Mayapada Hospital Kuningan harus dilaporkan
sesegera mungkin oleh yang terlibat dalam insiden maupun yang
mengetahui adanya insiden, dengan batas waktu pelaporan paling lambat
2 X 24 jam.
2. Insiden yang terjadi harus dilaporkan dengan menggunakan formulir
laporan insiden. Laporan yang ada dalam formulir ini sifatnya rahasia
dan tidak diperkenankan untuk melakukan penggandaan (fotokopi).
Formulir ini disediakan pada setiap unit.
3. Semua divisi/departemen/unit bertanggung jawab untuk melaporkan
KEBIJAKAN kejadian keselamatan pasien kepada sub komite keselamatan pasien
rumah sakit.
4. Penggolongan Grading Risiko :
a. Grade Biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu
b. Grade Hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu
c. Grade Kuning dan Merah : Investigasi komprehensif/analisis akar
masalah (RCA= Root Cause Analysis) oleh Sub Komite KPRS
waktu maksimal 45 hari terhitung sejak terjadi kejadian atau sejak
diberitahu
tentang kejadian tersebut.
PROSEDUR 1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD/KTC/KPC) di rumah sakit,
wajib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera membuat laporan insidennya dengan
mengisi langsung. (Paling lambat 2 x 24 jam); diharapkan jangan
ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(IKP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO/QR/MHKN/X/2020 00 3 dari 3

menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera menyerahkan kepada atasan
langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan
Manajemen Ka. Div/Ka. Dept/Ka. Unit).
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut :
 Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu.
 Grade hijau : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu.
 Grade kuning : investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA
oleh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
 Grade merah : investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA
oleh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi
dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS.
7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan laporan
insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan
(RCA) dengan melakukan regarding.
8. Untuk grade kuning/merah, Tim KP di RS akan melakukan analisis akar
masalah/root cause analysis (RCA)
9. Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan
rekomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa : petunjuk /
“safety alert” untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direktur.
11. Rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan
balik kepada unit kerja terkait sosialisasi kepada seluruh unit di rumah
sakit.
12. Unit kerja membuat analisa kejadian di satuan kerjanya masing-masing.
13. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim KP di RS.
UNIT TERKAIT Seluruh Divisi/Departemen/Unit

Anda mungkin juga menyukai