Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muhammad Akmal falah

Kelas: 8-1

Absen: 16

Paru-paru yang sehat dilihat dari besarnya kapasitas dalam menampung udara. Semakin besar
penampungan udara, paru-paru bisa dibilang lebih sehat. Namun, kapasitas tersebut dapat menurun
seiring dengan bertambahnya usia, dan pada pengidap gangguan kesehatan paru-paru. Lantas,
bagaimana cara efektif memelihara sistem pernapasan tersebut?
Berikut upaya menjaga kesehatan pernapasan:
1. Jangan Merokok atau Berhenti Merokok
2. Latihan pernapasan
3. Hindari paparan polutan
4. Mencegah infeksi

Organ pernapasan merupakan bagian dari sistem vital dalam tubuh manusia. Proses
pernapasan menghasilkan oksigen yang penting untuk metabolisme tubuh manusia.
Itulah sebabnya penyakit gangguan pernapasan harus ditangani sesegera mungkin
supaya tidak menyebabkan komplikasi penyakit lainnya hingga berakibat fatal.

Gejala gangguan sistem pernapasan sekecil apapun harus mendapat perhatian


khusus, terutama bila terjadi pada anak-anak dan lansia. Beberapa jenis penyakit
gangguan pernapasan yang patut diwaspadai dan mendapat penanganan intensif,
yaitu:
1.  Alergi
Reaksi alergi pada tubuh manusia ternyata dapat mengganggu sistem pernapasan.
Penyebabnya sangat beragam, antara lain debu, serbuk bunga, bulu binatang,
jamur, suhu dingin, dan makanan yang mengandung banyak protein. Kontak dengan
penyebab alergi bisa menyebabkan gangguan pernapasan berupa batuk-batuk,
sesak napas, dan nadi berdenyut cepat.
Pada kondisi yang lebih parah, alergi juga bisa menyebabkan gagal napas dan
penurunan kesadaran. Oleh sebab itu, kamu harus cermat mengenali penyebab
alergi pernapasan supaya bisa menghindarinya.

2.  Asma
Penyakit gangguan pernapasan berupa asma ditandai dengan beberapa gejala khas
seperti sesak napas, nyeri dada, batuk-batuk, dan napas berbunyi (mengi). Asma
disebabkan oleh peradangan dan atau penyempitan saluran pernapasan sehingga
pengidapnya jadi sulit bernapas.
Kondisi asma yang diidap seseorang patut diwaspadai bila gejalanya tidak kunjung
hilang meskipun sudah mengonsumsi obat-obatan atau menggunakan inhaler.
Pertolongan pertama harus dilakukan pada pengidap asma supaya paru-paru
memperoleh asupan oksigen yang memadai.

3.  Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan peradangan pada
saluran utama paru-paru (bronkus). Selain menyebabkan batuk dan sesak napas,
biasanya bronkitis juga membuat pengidapnya mengalami demam, nyeri
tenggorokan dan otot, atau sakit kepala.
Jika tubuh kekurangan asupan oksigen akibat bronkitis, kulit bisa tampak dingin dan
membiru hingga menyebabkan akibat fatal. Pengidap bronkitis harus beristirahat
yang cukup, menghirup udara, segar, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum
obat secara teratur berdasarkan resep dokter.

4.  Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)


Istilah PPOK digunakan untuk menyebut sekumpulan penyakit paru-paru yang
disebabkan oleh radang, misalnya bronkitis kronis dan emfisema (kerusakan
alveolus paru-paru). Penyakit Paru Obstruktif Kronis menyebabkan kerusakan
saluran pernapasan sehingga memicu gangguan pernapasan dan bersifat progresif
atau bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
Secara garis besar, gejala penyakit ini mirip dengan gangguan pernapasan lainnya,
yaitu sesak napas, batuk-batuk, dan napas berbunyi disertai gejala tambahan seperti
pembengkakan tungkai kaki dan lemas. Biasanya PPOK dipicu oleh faktor genetik
dan diperparah kebiasaan buruk seperti merokok atau beraktivitas di tempat yang
rentan polusi udara dan zat kimia dalam waktu lama.

5.  COVID-19
Penyakit yang satu ini telah menyebabkan status pandemi sejak awal tahun 2020.
Virus COVID-19 tidak hanya menyerang sistem saraf pusat dan penciuman, tetapi
juga berbahaya bagi sistem pernapasan. Gangguan pernapasan yang disebabkan
kontaminasi COVID-19 sangat berisiko fatal bila dialami oleh orang-orang dengan
penyakit bawaan (komorbid) seperti radang paru-paru, penyakit jantung diabetes,
dan hipertensi.
COVID-19 menyebabkan gejala ringan berupa kehilangan penciuman (anosmia),
batuk-batuk, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, dan gangguan
pencernaan. Namun, orang-orang dengan komorbid bisa mengalami gejala yang
lebih parah seperti sesak napas, saturasi oksigen menurun, dan tubuh lemas.

Gejala Infeksi Saluran Pernapasan


Gejala infeksi saluran pernapasan atas umumnya berlangsung selama 3 hingga 14 hari, antara lain:

•Batuk.

•Hidung tersumbat.

•Pilek.

•Bersin-bersin.

•Nyeri otot.

•Nyeri tenggorokan.

•Nyeri kepala.

•Demam.

Gejala infeksi saluran pernapasan bawah, antara lain:

•Batuk berdahak.

•Sesak napas.

•Mengi.

•Demam.

Kapan Harus ke Dokter?


Bila dirimu atau anggota keluarga ada yang mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter
untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai