Kelas: 8-1
Absen: 16
Paru-paru yang sehat dilihat dari besarnya kapasitas dalam menampung udara. Semakin besar
penampungan udara, paru-paru bisa dibilang lebih sehat. Namun, kapasitas tersebut dapat menurun
seiring dengan bertambahnya usia, dan pada pengidap gangguan kesehatan paru-paru. Lantas,
bagaimana cara efektif memelihara sistem pernapasan tersebut?
Berikut upaya menjaga kesehatan pernapasan:
1. Jangan Merokok atau Berhenti Merokok
2. Latihan pernapasan
3. Hindari paparan polutan
4. Mencegah infeksi
Organ pernapasan merupakan bagian dari sistem vital dalam tubuh manusia. Proses
pernapasan menghasilkan oksigen yang penting untuk metabolisme tubuh manusia.
Itulah sebabnya penyakit gangguan pernapasan harus ditangani sesegera mungkin
supaya tidak menyebabkan komplikasi penyakit lainnya hingga berakibat fatal.
2. Asma
Penyakit gangguan pernapasan berupa asma ditandai dengan beberapa gejala khas
seperti sesak napas, nyeri dada, batuk-batuk, dan napas berbunyi (mengi). Asma
disebabkan oleh peradangan dan atau penyempitan saluran pernapasan sehingga
pengidapnya jadi sulit bernapas.
Kondisi asma yang diidap seseorang patut diwaspadai bila gejalanya tidak kunjung
hilang meskipun sudah mengonsumsi obat-obatan atau menggunakan inhaler.
Pertolongan pertama harus dilakukan pada pengidap asma supaya paru-paru
memperoleh asupan oksigen yang memadai.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan peradangan pada
saluran utama paru-paru (bronkus). Selain menyebabkan batuk dan sesak napas,
biasanya bronkitis juga membuat pengidapnya mengalami demam, nyeri
tenggorokan dan otot, atau sakit kepala.
Jika tubuh kekurangan asupan oksigen akibat bronkitis, kulit bisa tampak dingin dan
membiru hingga menyebabkan akibat fatal. Pengidap bronkitis harus beristirahat
yang cukup, menghirup udara, segar, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum
obat secara teratur berdasarkan resep dokter.
5. COVID-19
Penyakit yang satu ini telah menyebabkan status pandemi sejak awal tahun 2020.
Virus COVID-19 tidak hanya menyerang sistem saraf pusat dan penciuman, tetapi
juga berbahaya bagi sistem pernapasan. Gangguan pernapasan yang disebabkan
kontaminasi COVID-19 sangat berisiko fatal bila dialami oleh orang-orang dengan
penyakit bawaan (komorbid) seperti radang paru-paru, penyakit jantung diabetes,
dan hipertensi.
COVID-19 menyebabkan gejala ringan berupa kehilangan penciuman (anosmia),
batuk-batuk, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, dan gangguan
pencernaan. Namun, orang-orang dengan komorbid bisa mengalami gejala yang
lebih parah seperti sesak napas, saturasi oksigen menurun, dan tubuh lemas.
•Batuk.
•Hidung tersumbat.
•Pilek.
•Bersin-bersin.
•Nyeri otot.
•Nyeri tenggorokan.
•Nyeri kepala.
•Demam.
•Batuk berdahak.
•Sesak napas.
•Mengi.
•Demam.