Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJASAMA

JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS


antara
UDD PMI DKI JAKARTA
dengan
PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Nomor Perjanjian Pihak Pertama :


Nomor Perjanjian Pihak Kedua : 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15

Pada hari ini, Kamis tanggal Enam Belas bulan Juli tahun Dua Ribu Lima Belas (16/07/2015), yang bertandatangan di
bawah ini:

1. Dr. Salimar Salim, MARS : Kepala UNIT DONOR DARAH PMI PROVINSI DKI JAKARTA dalam hal ini
secara sah bertindak untuk dan atas nama UNIT DONOR DARAH PMI
PROVINSI DKI JAKARTA yang beralamat di Jl. Kramat Raya No. 47,
Jakarta 10450, selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.

2. TJONG ACHMAD SYAEFUDIN : DIREKTUR UTAMA PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA, dalam hal ini
secara sah bertindak untuk dan atas nama PT ARAH ENVIRONMENTAL
INDONESIA, yang beralamat di Menara Rajawali Lt. 7-1, Jl. DR. Ide Anak
Agung Gde Agung Lot. #5.1, Kawasan Mega Kuningan, Kel. Kuningan Timur,
Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan 12950 disebut sebagai “Pihak Kedua”.

(Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan sendiri-sendiri disebut “Pihak”).

Pihak Pertama bermaksud memberi pekerjaan kepada Pihak Kedua untuk mengelola Limbah B3 Medis yang
dihasilkan oleh Pihak Pertama. Pihak Kedua bermaksud menyediakan jasa untuk pekerjaan tersebut. Oleh karena itu,
Para Pihak setuju untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama Jasa Pengelolaan Limbah B3 Medis (selanjutnya
disebut “Perjanjian”).

Para Pihak kemudian mengatur syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini sebagai berikut:

PASAL 1 : DEFINISI DAN PENAFSIRAN

1.1 Dalam Perjanjian ini, kecuali konteksnya menentukan lain, kata-kata dan pengertian-pengertian berikut ini
memiliki arti sebagai berikut:

“Jasa” adalah semua pelayanan yang meliputi Pengangkutan, Penimbangan,


Pencatatan, Pengolahan/Pemusnahan/Pemanfaatan, dan Administrasi
Dokumen Limbah B3 yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
selama masa berlaku Perjanjian.
“Biaya Jasa” adalah biaya-biaya yang ditetapkan oleh Pihak Kedua untuk penyediaan Jasa
yang akan ditagih setiap bulannya kepada Pihak Pertama sebagaimana
tersebut pada Tabel Biaya Jasa dalam Perjanjian ini.
“Biaya Jasa Minimum” adalah Biaya yang timbul bilamana timbulan Limbah B3 Medis pada suatu bulan
di bawah Batasan Minimum Limbah, maka Pihak Kedua akan mengenakan
tagihan kepada Pihak Pertama pada bulan tersebut senilai Batasan Minimum
Limbah (100 kg/bulan) dikalikan Biaya Jasa sebagaimana diatur pada Tabel
Biaya Jasa dalam Perjanjian ini.
“Dokumen Limbah B3” adalah bukti tertulis mengenai pengangkutan Limbah B3 Medis baik dalam
bentuk Nota Pengangkutan dan/atau Manifest, ditandatangani Para Pihak.
Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-2-

“Berita Acara adalah bukti tertulis mengenai ketidakadaan timbulan Limbah B3 Medis atau
Ketidakadaan Limbah” LIMBAH NIHIL pada saat dilakukan pengangkutan oleh Pihak Kedua pada
waktu yang sudah dijadwalkan dan sebelumnya tanpa ada permintaan
perubahan jadwal dari Pihak Pertama terkait hal ini.
“TPS Limbah B3” adalah tempat penyimpanan sementara Limbah B3 Medis yang terletak di lokasi
Pihak Pertama dan menjadi tempat serah terima Limbah B3 Medis dari Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua.
“Limbah B3 Medis” adalah Limbah B3 Medis sebagaimana tercakup di bawah ini:
1) • Jaringan tubuh manusia dan hewan
• Organ-organ tubuh, anggota gerak, bagian tubuh yang lain
• Plasenta, Janin manusia, Jaringan tubuh hewan carcasses
• Darah (steril maupun yang terinfeksi), Cairan tubuh, Hasil ekskresi
• Isi / hasil dari mesin penyedot portabel (succion machine)
• Sisa/bekas pembalut operasi
• Cotton wool, Sarung tangan, Apusan / swabs
• Plester /Pembalut
• Kertas peresap untuk pembersihan darah atau cairan tubuh
• Material lain seperti duk steril yang bisa dipakai lagi untuk kasus-kasus
penyakit infeksi (missal: biopsi jaringan, darah, urin, kotoran)
• Limbah Sitotoksik
2) • Alat suntik bekas pakai, Jarum
• Benda-benda tajam yang dapat menyebabkan luka atau tusukan, Pecahan
gelas, Botol obat suntik (vials)
• Ampul obat suntik, Guide wire (sisa diagnostik)
3) • Sisa pemeriksaan patologi dan pemeriksaan laboratorium darah
• Transfusi darah, Lab mikrobiologi, Lab histologi /jaringan
• Ruang jenazah
4) • Jaringan, barang2 laboratorium yang mengandung kuman infeksius
• Obat kadaluarsa yang telah dikembalikan dari ruang perawatan
• Obat yang dimuntahkan, Obat yang terkontaminasi
• Obat-obat yang terkontaminasi selama proses penjahitan
• Sisa obat yang tidak dipakai lagi, Limbah bahan kimia
5) • Alas tempat tidur bekas pakai
• Kantong urine, Incontinence pads
• Pembalut wanita, Kantong Stoma
6) • Limbah cair sisa kegiatan laboratorium dan rontgen
7) • Residu sisa insinerasi limbah medis

“Batasan Minimum Limbah adalah akumulasi timbulan Limbah B3 Medis sekurang-kurangnya 100 (seratus)
B3 Medis” kilogram per bulan.

“Pengolah Limbah B3” adalah badan usaha yang mengoperasikan fasilitas pengolahan atau
pemusnahan Limbah B3 Medis yang telah mendapat ijin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan telah mengikat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan
Pihak Kedua dalam kaitannya dengan rangkaian Pengelolaan Limbah B3 Medis.
1.2 Judul-judul dalam Perjanjian ini hanya dibuat untuk referensi dan tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi
isinya.
1.3 Bilamana terdapat lampiran Perjanjian ini maka merupakan bagian integral dan menjadi satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-3-

PASAL 2 : MASA BERLAKU PERJANJIAN

2.1 Perjanjian ini berlaku selama 20 (dua puluh) bulan sejak ditandatangani dan disetujui Para Pihak terhitung
mulai 16/07/2015 hingga 15/02/2017.
2.2 Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para Pihak, masing-masing untuk jangka waktu 2
(dua) tahun berikutnya dengan menandatangani Perjanjian yang baru.
2.3 Bilamana Perjanjian yang baru belum ditandatangani maka Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini masih
diberlakukan.

PASAL 3 : BIAYA JASA DAN PEMBAYARAN

3.1 Para Pihak setuju bahwa Biaya Jasa yang dikenakan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama adalah
sebagaimana tersebut pada Tabel Biaya Jasa dalam Perjanjian ini.
3.2 Bilamana timbulan Limbah B3 Medis pada suatu bulan di bawah Batasan
Minimum Limbah, maka Pihak Kedua akan mengenakan tagihan kepada Pihak Pertama pada bulan tersebut senilai
Biaya Jasa Minimum.
3.3 Pihak Pertama membayar Biaya Jasa paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tagihan diterima sesuai dengan
nominal tagihan yang dikirim oleh Pihak Kedua melalui TRANSFER ke rekening:
PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA
No Rekening : 3777888669 – Bank BNI, Kcp Petojo - Kantor Cabang Harmoni

PASAL 4 : SERAH TERIMA LIMBAH B3 MEDIS DAN PENCATATAN DOKUMEN LIMBAH B3

4.1 Pihak Pertama wajib menyediakan satu tempat penyimpanan sementara (TPS) yang sesuai untuk Limbah B3
Medis dan dapat dilalui oleh truk pengangkut milik Pihak Kedua.
4.2 Pihak Kedua hanya akan mengambil dan mengangkut Limbah B3 Medis dari TPS dimaksud.
4.3 Pihak Pertama akan melakukan semua tindakan pencegahan dan keamanan berkaitan dengan penanganan,
pemilahan, dan penyimpanan/pengumpulan Limbah B3 Medis sebelum dan hingga waktu pengangkutan oleh
Pihak Kedua.
4.4 Pihak Pertama harus menjamin bahwa Limbah B3 Medis harus terpilah dengan baik Pihak #1 Pihak #2
dan tersimpan dalam wadah/kantong berkode warna dan semua benda tajam
tersimpan terpisah dan dimasukkan dalam wadah untuk benda tajam (semisal
safety box atau sharp container). Limbah B3 Medis tidak boleh dicampur dengan
bahan-bahan limbah lainnya yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemilahan dan
kategori Limbah B3 Medis dan Pihak Pertama harus memilah Limbah B3 Medis dari sampah umum.
4.5 Pihak Kedua akan meminjamkan wadah beroda (wheeled bins) yang berkapasitas 240 liter kepada Pihak
Pertama, untuk menyimpan Limbah B3 Medis. Pihak Kedua akan mengambil Limbah B3 Medis yang telah
tersimpan dengan baik atau dimasukkan ke dalam wadah beroda yang dipinjamkan tersebut.
4.6 Wadah beroda (wheeled bins) yang dipinjamkan tersebut tidak dikenakan biaya sewa dan Pihak Pertama
wajib merawat serta menjaga kebersihannya.
4.7 Pihak Pertama menjamin Limbah B3 Medis yang akan diangkut oleh Pihak Kedua dalam keadaan sudah
dikemas rapi, aman, dan dalam kondisi siap angkut.
4.8 Pihak Pertama akan menunjuk wakilnya yang akan mendampingi Pihak Kedua pada saat pengangkutan
berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4.9 Limbah B3 Medis sebelum diangkut akan ditimbang menggunakan timbangan Pihak Kedua dan kemudian
Dokumen Limbah B3 harus ditandatangani oleh wakil-wakil dari Para Pihak.

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-4-

4.10 Sesuai dengan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja maka Pihak Kedua tidak akan pernah membuka
kemasan Limbah B3 Medis yang diserahterimakan oleh Pihak Pertama.
4.11 Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 Medis yang diserahterimakan kepada Pihak Kedua adalah benar-
benar Limbah B3 Medis sesuai dengan Peraturan Pemerintah R.I. No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Keputusan Menteri Kesehatan
R.I. No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
4.12 Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 Medis yang diserahterimakan kepada Pihak Kedua tidak
tersangkut permasalahan hukum dan/atau tuntutan dari pihak manapun.
4.13 Bilamana tidak terdapat timbulan Limbah B3 Medis pada saat pengangkutan terjadwal dilakukan, maka suatu
Berita Acara Ketidakadaan Limbah harus ditandatangani oleh wakil-wakil dari Para Pihak.

PASAL 5 : PENGANGKUTAN LIMBAH B3 MEDIS

5.1 Pihak Kedua adalah perusahan yang telah memiliki Rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor B-13224/Dep.IV/LH/PDAL/11/2013 tertanggal 29 November 2013 dan Ijin Pengangkutan
Barang Berbahaya dari Kementerian Perhubungan, untuk mengangkut Limbah B3 Medis.
5.2 Pihak Kedua menyediakan armada pengangkutan dan hanya akan mengangkut Limbah B3 yang sesuai
dengan rekomendasi yang dimiliki.
5.3 Pihak Kedua akan menentukan jadwal dan frekuensi pengangkutan Limbah B3 Medis berdasarkan besaran
timbulan Limbah B3 Medis Pihak Pertama.

PASAL 6 : PENGOLAHAN LIMBAH B3 MEDIS

6.1 Pihak Kedua telah memiliki Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Pengolah Limbah B3 Medis dalam
kaitannya dengan rangkaian Pengelolaan Limbah B3 Medis.
6.2 Perjanjian Kerjasama Kemitraan Pihak Kedua dengan Pengolah Limbah B3 sebagaimana diatur sebagai
berikut:
 Perjanjian Nomor: 0200/PKS/PT-TJS/AEI-JKT/I/12 tertanggal 2 Januari 2012 dan Adendum-Adendumnya
dengan PT Tenang Jaya Sejahtera sebagai Pengolah Limbah B3 yang telah mendapat Ijin dari
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan SK MENLH No. 49/2013 dan SK MENLH No.
50/2013. PT Tenang Jaya Sejahtera beralamat kantor di Jalan Raya Badami No. 5, Margakaya, Kecamatan
Teluk Jambe Barat, Karawang – Jawa Barat dan lokasi kegiatannya beralamat di Desa Kutamekar,
Kecamatan Ciampel, Karawang, Provinsi Jawa Barat;
 Perjanjian Nomor: 214/WI/SPKLB3/XII/2012 tertanggal 3 Desember 2012 dengan PT Wastec International
sebagai Pengolah Limbah B3 yang telah mendapat Ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia dengan SK MENLH No. 60/2010. PT Wastec International beralamat kantor di Kompleks
Majapahit Permai Blok C No. 109 Jakarta dan lokasi kegiatannya beralamat di Jalan Australia II Kav. H 1/2,
Kawasan Industrial Estate Cilegon, Provinsi Banten;
6.3 Pihak Kedua akan mengangkut Limbah B3 Medis milik Pihak Pertama ke fasilitas Pengolahan Limbah B3 yang
tersebut di atas.

PASAL 7 : DOKUMEN LIMBAH B3 (MANIFEST)

Perjanjian ini mengatur bahwa Pihak Pertama akan menerima kembali Dokumen Limbah B3 dari Pengolah Limbah B3
(manifest lembar ke-7) selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak Limbah B3 diangkut untuk
dibawa ke fasilitas pengolahan Limbah B3. Hal ini sebagaimana telah pula diatur dan sesuai dengan Lampiran
Keputusan Kepala BAPEDAL No. 2 Tahun 1995 tentang Dokumen Limbah B3 tertanggal 5 September 1995.

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-5-

PASAL 8 : PROSEDUR TANGGAP DARURAT

Perjanjian ini mengatur tentang prosedur penanganan tanggap darurat bilamana terjadi sesuatu di fasilitas Pengolah
Limbah B3 berupa malfungsi, kerusakan, perbaikan alat, dan segala hal yang menyebabkan terhentinya proses
Pengolahan dan/atau Pemanfaatan Limbah B3, maka Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Limbah B3 tersebut untuk
jangka waktu tertentu dapat diolah di fasilitas Pengolah Limbah B3 berijin lain yang sudah terikat perjanjian kerjasama
kemitraan dengan Pihak Kedua.

PASAL 9 : PEMBERITAHUAN

Setiap pemberitahuan atau dokumen lain yang diberikan berdasarkan Perjanjian ini harus dibuat secara ditulis dan
dikirimkan ke alamat Para Pihak, untuk selanjutnya ditetapkan penanggungjawab pelaksana kegiatan masing-masing
Pihak sebagai berikut:
UTDD PMI DKI JAKARTA
Nama Pelaksana : DEWI ANGGRAINI M, ST
Posisi : Koordinator Komite K3
Alamat : Jl. Kramat Raya No. 47, Jakarta 10450
Tel : 021-3906666 / Fax: 021-3101107
Email
PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Nama Pelaksana : Sdri. Irene G. Asmorowati


Posisi : Customer Relation officer
Alamat : Mangga Dua Square Blok E No. 38
Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta Utara 14420, Indonesia
Tel: (021) 2928 7150 / 2955 7229 / Fax: (021) 2955 7228
Email
ditujukan ke : office@arahenvironmental.com
ditembuskan ke : contactcenter@arahenvironmental.com & cro.jkt@arahenvironmental.com

PASAL 10 : PEMUTUSAN PERJANJIAN

10.1 Salah satu Pihak dapat memutuskan Perjanjian ini dengan pemberitahuan 60 (enam puluh) hari kalender
sebelumnya secara tertulis kepada Pihak lain.
10.2 Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian ini, dengan alasan apapun, Pihak Pertama akan terus
bertanggungjawab atas pembayaran-pembayaran yang masih terhutang kepada Pihak Kedua.

PASAL 11 : FORCE MAJEURE

Penyimpangan dari Pasal-Pasal Perjanjian ini, tidak berlaku apabila terjadi Force Majeure di luar kemampuan dan
kekuasaan Para Pihak sehingga mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini, seperti:
11.1 Gempa bumi, banjir, longsor, atau bencana alam lainnya, peperangan, kebakaran, pemogokan, huru-hara,
dan lain-lain yang mengakibatkan Para Pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya baik sebagian atau
keseluruhan dalam Perjanjian ini.
11.2 Apabila Force Majeure berlangsung lebih dari 14 (empat belas) hari, maka Pihak yang bersangkutan akan
dibebaskan dari tanggung jawabnya menurut Perjanjian ini, dengan ketentuan bahwa Pihak tersebut harus
memberikan bukti yang dikeluarkan penguasa setempat atau badan lainnya tentang terjadinya Force Majeure
tersebut, dan telah menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang ada sebelum terjadinya Force Majeure.

PASAL 12 : BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-6-

12.1 Para Pihak setuju dan sepakat bahwa bahasa yang dipergunakan dalam Perjanjian ini adalah Bahasa
Indonesia.
12.2 Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris atau bahasa lainnya, dalam hal terjadi perbedaan penafsiran
maka yang akan berlaku adalah Perjanjian yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.
12.3 Perjanjian ini tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.

PASAL 13 : PENYELESAIAN PERSELISIHAN

13.1 Para Pihak setuju dengan itikad baik bahwa setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang
berhubungan dengan Perjanjian ini akan sedapat mungkin diusahakan untuk diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.

13.2 Apabila tidak dicapai mufakat, maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikannya melalui arbitrase dalam
tingkat pertama dan terakhir menurut prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) oleh Arbiter yang
ditunjuk menurut peraturan tersebut.

PASAL 14 : HUBUNGAN ANTARA PARA PIHAK

Para Pihak setuju dan sepakat untuk mengesampingkan berlakunya pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini.

PASAL 15 : KETENTUAN LAIN

15.1 Apabila terdapat ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini atau sebagian daripadanya yang bertentangan
dengan hukum yang berlaku atau tidak dapat dilaksanakan dengan alasan apapun termasuk dan tidak
terbatas kepada alasan dari suatu ketentuan perundangan-undangan yang berlaku atau alasan dari suatu
keputusan pengadilan atau badan lain atau Pihak berwenang lainnya yang memiliki jurisdiksi atas Para Pihak
dan/atau Perjanjian ini, maka ketentuan-ketentuan tersebut harus dipisahkan dari Perjanjian ini dan dianggap
dihapuskan dari Perjanjian ini dan Para Pihak akan menegosiasikan dengan itikad baik untuk mengubah dan
memodifikasi ketentuan-ketentuan tersebut dari Perjanjian ini.
15.2 Perjanjian ini merupakan seluruh perjanjian dan kesepakatan Para Pihak dan menggantikan seluruh perjanjian
secara verbal maupun tertulis, janji-janji atau kesepakatan-kesepakatan lainnya sehubungan dengan hal-hal
yang diatur dalam Perjanjian ini. Tidak ada Pihak yang dapat menyatakan suatu perjanjian atau kesepakatan
berlaku, yang tidak dinyatakan dalam Perjanjian ini.

15.3 Perjanjian ini tidak akan diubah, diganti, atau ditambah kecuali dibuat secara tertulis oleh Para Pihak.
15.4 Setiap teks publikasi untuk media cetak atau komunikasi lainnya yang akan diterbitkan oleh media cetak
hanya dapat dibuat setelah mendapat persetujuan dari Para Pihak.

PASAL 16 : K H U S U S

Perjanjian ini bukan merupakan atau tidak dapat dipakai sebagai Bukti Ketaatan Pengelolaan Limbah B3 (compliance).
Bukti ketaatan harus menggunakan Dokumen Limbah B3 (manifest) sesuai dengan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan
menurut Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku di Indonesia.

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-7-

Demikianlah Perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani oleh Para Pihak di Jakarta pada tanggal 16/07/2015,
dibuat rangkap 2 (dua), bermeterei cukup pada masing-masingnya, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


UTDD PMI DKI JAKARTA PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Dr. Salimar Salim, MARS Tjong Achmad Syaefudin


Kepala UTDD PMI DKI-Jakarta Direktur Utama

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15
-8-

TABEL BIAYA JASA

Para Pihak setuju pengenaan Biaya Jasa dalam Perjanjian sebagai berikut:

Biaya Jasa : Rp. 7.500,-/kg (Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah per Kilogram)

Biaya Jasa Minimum : Sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 dan Pasal 3 Ayat 2 Perjanjian, maka Bilamana timbulan
Limbah B3 Medis pada suatu bulan di bawah Batasan Minimum Limbah, maka Pihak
Kedua akan mengenakan tagihan kepada Pihak Pertama pada bulan tersebut
senilai Batasan Minimum Limbah (100 kg/bulan) dikalikan Biaya Jasa.

Harga belum termasuk PPn 10%

Penagihan Biaya Jasa : Pihak Kedua akan melakukan tagihan kepada Pihak Pertama terhadap Biaya Jasa
setiap bulan.

Profil Limbah : Limbah B3 Medis yang berasal dari kegiatan Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik,
Laboratorium, Praktik Dokter, Farmasi, Kebidanan, dan Sarana Kesehatan Lain-Lain
dengan rincian sebagaimana dijelaskan pada Pasal 1 Ayat 1 Perjanjian.

Tabel Biaya Jasa ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian dengan Nomor Pihak Pertama :
______________________________ dan Nomor Pihak Kedua : 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15 tertanggal 16/07/2015.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


UTDD PMI DKI JAKARTA PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Dr. Salimar Salim, MARS Tjong Achmad Syaefudin


Kepala UTDD PMI DKI-Jakarta Direktur Utama

Pihak #1 Pihak #2

termasuk lembar Perjanjian


No: 187/PKS-4/JPO/AEI-JKT/VII/15

Anda mungkin juga menyukai