15
16
a. Fungsi Televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar
dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.
Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil
penelitian – penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak
menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk
memperoleh informasi.
b. Karakteristik Televisi
a) Audio Visual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat
dilihat (audiovisual). Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata
– kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar
yang bergerak. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting daripada
kata – kata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.
1
Ardianto, E., Dr., M.Si., Komala, L., Dra., M.Si., Karlinah, S., Dr., M.Si., Komunikasi Massa
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012) hal. 3
17
2
Ibid., hal.134
18
penyiaran bersangkutan mengelola sumber daya manusia yang ada. Karena alasan
inilah manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.3
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan dan memberikan pengaruh (directing/influencing)
4. Pengawasan (controlling)4
3
Morrisan, M.A., Manajemen Media Penyiaran (Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP, 2018), hal.
133.
4
Ibid., hal. 138.
19
3.4.1 Studio
5
Z. Muchlas, “MANAJEMEN DAN ORGANISASI”
(https://zainulmuchlas.files.wordpress.com/2012/10/manajemen-dan-organisasi2.pdf, 30
September 2019, 2019)
20
6
Djamal, H., Seluk Beluk Operasional Stasiun Penyiaran & Produksi Kreatif (Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET, 2014) hal. 1
22
7
Ibid., hal. 33
23
a. Input modul, adalah satu penguat awal yang berfungsi untuk menguatkan
setiap sumber input mixer seperti mikrofon, turntable (pemutar piringan
hitam), DAT (Digital Audio Tape Recorder), CD-Player, dan beberapa input
audio yang lain.
b. Master modul, adalah satu penguat akhir yang berfungsi untuk menguatkan
sinyal hasil penjumlahan ke delapan input modul itu ke level output umumnya
+0 dBm atau +6 dBm yang tergantung pada standar level yang digunakan di
studio berssangkutan. Output ini sudah merupakan output studio tersebut
yang dapat direkam.
c. Equalizer, adalah penguat setelah input modul yang berfungsi untuk menata
penguatan per pita frekuensi yang dikehendaki, seperti spektrum frekuensi
rendahnya, middle frequency, atau spektrum frekuensi tingginya.
Sebagai catatan bahwa, konektor audio standar untuk studio ialah, XLR.
Adapun untuk vision mixer atau biasa disebut juga sebagai video mixer
seperti salah astu jenisnya, mempunyai beberapa tombol pengatur, di antaranya
deretan tombol input yang umumnya 2 bus atau 2 deret, tombol pengatur wipe
24
pattern, dan 1 fader level (bila inputnya hanya 2 bus). Semua konektor untuk input
dan output vision mixer adalah jenis BNC. Masing-masing tombol pengatur ini
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Input-bus, adalah satu deret tombol yang digunakan untuk memilih salah satu
dari beberapa input mixer yang tersedia. Untuk contoh mixer gambar di atas
memiliki jumlah video input sebanyak 10 buah, yang biasanya di atur untuk
input 1 – 3 atau 4 adalah C1, C2, C3, yaitu input dari kamera 1 – 3. Selebihnya
adalah input dari VCR1, VC2, Chargen (character generator), dan spares.
Kedua deret yang biasanya disebut bus A dan bus B mempunyai input yang
sama. Dalam hal ini misalnya, untuk bus A dipilih dari C1, dan bus B dapat
dipilih C3.
b. Fader level atau fade control, adalah satu pengontrol model tuas yang
berfungsi untnuk mengatur perpindahan input video dari bus A ke bus B atau
sebaliknya, untuk menjadi output sutdio ke alat perekam bila dilakukan
rekaman, atau menuju jalur input pemancar bila produksi merupakan siaran
langsung (live). Bus input yang terpilih menjadi output ditunjukkan oleh
posisi fader. Apabila jatuh pada deretan bus A, maka output studio adalah
input terpilih pada bus A tersebut. Demikian juga untuk bus B. Perpindahan
25
antara bus A ke bus B atau sebaliknya, mengikuti satu efek tertentu yang
dipilih. Pemilihan ini dilakukan melalui tombol pengatur wipe.
c. Wipe pattern, adalah kelompok tombol pilih bentuk pola perpindahan video
antarbus input. Pada contoh mixer, jumlah pola (pattern) yang ada sebanyak
12 mamcam. Jadi, bila salah satu dipilih misalnya merupakan sapuan dari kiri
ke kanan, maka perpindahan input video antar bus mengikuti pola itu.8
3.4.5 Kamera
Kamera merupakan senjata bagi tim produksi dalam proses produksi.
Tanpa kamera, produksi studio tidak dapat berlangsung. Dari kamera inilah
dihasilkan sinyal gambar sesuai dengan skenario yang dituangkan dalam shooting
script. Tentu saja kemudian, kamera selalu dilengkapi dengan lensa yang disebut
sebagai zoom lens, karena memang dengan unit lensa tersebut, umumnya kamera
dapat mengambil gambar secara zooming, dari posisi long shot (zoom out) sampai
kepada closed up (zoom in).
Beberapa bagian camera head, yaitu zoom lens dimana tally light
terpasang, view finder 6 inci, zoom control dan camera cable. View finder berfungsi
sebagai monitor untuk melihat frame gambar utama yang ditangkap oleh kamera
bersangkutan atau kamera lain yang sedang on air sebagai pilihan. Tally light yang
8
Djamal, H., Fachruddin, A., Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan
Regulasi (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hal.143
26
terpasang pada zoom lens berfungsi sebagai petunjuk (terutama bagi pengisi acara)
bila satu kamerea sedang menjadi sinyal output studio saat lampu tersebut menyala.
Sedangkan zoom control yang berada di sisi kiri gagang putar (pannng
handle) berfungsi untuk mengatur zooming kamera; zoom out dan zoom in dengan
mengatur kontrol tersebut ke kiri atau ke kanan.
Kamera diinstal di atas penyangga kamera yang disebut sebagai camera
mounting, yang dapat berbentuk tripod, pedestal, camera boom atau camera crane.
lampu soft light ini mempunyai daya antara 1-5 kWatt. Illuminasi fill light ini akan
menghasilkan bayangan yang soft (tidak tajam akibat key light). 9
3.4.7 Audio
a. Mikrofon Dinamik
9
Djamal, Op.Cit., hal.36
10
Zettl, H., Televesion Production Handbook (San Fransisco State University: Thomson
Wadsworth, 2003), hal.236
29
b. Mikrofon Kondensator
pisah tertentu, dan di antaranya terpasang satu tegangan (berasal dari batere yang
disebut di atas). Jarak pisah kedua bidang metal itu menentukan nilai kapasitas
susunan kapasitor itu. Pada struktur kapasitor, satu bidang metal itu terbuat dari
bahan yang ringan dan dapat melentur yang berfungsi sebagai satu diafragma
(membran).
Berbagai bentuk mikrofon tersebut diantaranya, clip-on mic (baik
sambungan langsung maupun wireless) yang biasa digunakan pada topik diskusi
atau wawancara. Jenis clip-on diasang dengan penjepot pada kerah baju atau jas
sehingga tidak begitu tampak.
Bentuk mikrofon yang lain ialah, parabolic mic yang digunakan dalam
acara olahraga, baik indoor maupun outdoor. Sebetulnya bentuk ini adalah
mikrofon biasa yang di-install pada titik fokus satu parabola. Tujuannya merupakan
untuk mendapat suara yang mengarah pada satu sumber suara seperti, satu
tendangan bola yang akan terdengar lebih jelas. Dengan tujuan yang sama, didesain
mikrofon yang mempunyai kemampuan sama dengan parabolic mic, yaitu gun
mic.11
3.5.1 Karakteristik
11
Fachruddin, Op.Cit., hal.205
31
6. Informasi Pendidikan.
7. Informasi Pembangunan.
8. Informasi Kebudayaan
9. Informasi Hasil Produksi, termasuk iklan dan public service.
10. Informasi Flora dan Fauna.
11. Informasi Sejarah/Dokumenter.
12. Informasi apa saja yang bersifat non politis.
hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Contoh: Drama
Percintaan (love story), Tragedi, Horror, Komedi, Legenda, Aksi (action) dan
sebagainya.
Nonfiksi (NONDRAMA) adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas
kehidupan sehari – hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi
dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap
pelakunya. Untuk itu, format – format program acara non-drama merupakan sebuah
runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi
dengan aksi, gaya dan musik. Contoh: Talk Show, Konser Musik dan Variety Show.
Berita dan Olahraga adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang
berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari – hari. Format ini memerlukan nilai
– nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu
dimana dibutuhkan sifat liputan yang independent. Contoh: Berita Ekonomi,
Liputan Siang dan Laporan Olahraga12.
12
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi: dengan Single dan Multi Camera (Jakarta: Grasindo
Anggota Ikapi, 2006), hlm. 65-66.
34
13
Andi Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi (Yogyakarta: Andi Offset, 2015),
hlm. 68-70.
14
Erliya Herawati, Skripsi: “PESAN MORAL PADA PROGRAM TALK SHOW TELEVISI SWASTA
INDONESIA (Analisis Isi Program Acara "Kick Andy" eps. 14 Desember 2018 di Metro TV dan
"Hitam Putih" eps. 31 Januari 2019 di Trans7)” (Malang: University of Muhammadiyah Malang,
2019), Hal. 22.
36
asisten pengarah acara. Di stasiun yang sangat kecil, pengarah acara bekerja sendiri
sebagai switcher.15
Kebutuhan TD untuk menentukan sistem studio tv yang akan
digunakan tidak hanya bergantung pada format program nya saja melainkan melihat
juga dari segi kebutuhan konten acara, lokasi pengambilan gambar, dan juga format
penayangan baik itu live ataupun tapping. Sehingga untuk menentukan sistem
studio tv yang akan digunakan tidak ada patokan khusus, harus disesuaikan dengan
beberapa kebutuhan yang sudah dijelaskan tadi.
15
Suprapto, T., Drs., M.S., Berkarier Di Bidang Broadcasting (Yogyakarta: CAPS (Center of
Academic Publishing Service), 2013) hal. 75