Anda di halaman 1dari 8

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Ani Hanifah Mardiyah, S.

E)

Judul Modul Akuntansi Perusahaan Dagang


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Akuntansi Dasar Perusahaan
Dagang
2. Persediaan barang dagang
3. Harga Pokok Barang Dagang
4. Unsur dan Elemen Laporan
Keuangan Perusahaan
Dagang

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang KB 1 Akuntansi Dasar Perusahaan
dipelajari Dagang
1. Penjelasan Definisi Akuntansi
Accounting Principles Boards (APB) dan
American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) pada tahun 1970
mendefinisikan Akuntansi yang
diterjemahkan sebagai berikut:
”Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa.
Fungsinya adalah untuk menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan, tentang entitas
ekonomik yang dimaksudkan agar
berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomik – dalam mengambil pilihan-
pilihan yang tepat di antara beberapa
alternatif tindakan.”
Bila dipandang dari segi sistem,
akuntansi adalah suatu sistem informasi
keuangan yang bertujuan untuk
menghasilkan dan melaporkan informasi
yang relevan bagi berbagai pihak yang
berkepentingan
2. Karakteristik kualitatif
Karakteristik kualitatif informasi
keuangan yang berguna mengidentifikasi
jenis informasi yang kemungkinan besar
sangat berguna untuk investor saat ini
dan investor potensial, pemberi
pinjaman, serta kreditor lainnya untuk
membuat
keputusan mengenai entitas pelapor
berdasarkan informasi dalam laporan
keuangan (informasi keuangan)
a. Karakteristik Kualitatif Fundamental :
1) Relevan
2) Materialitas
3) Representasi Tepat
b. Karakteristik Kualitatif Peningkat
1) Keterbandingan
2) Keterverifikasian
3) Ketepatwaktuan (timeliness)
4) Keterpahaman (Understandability)
3. Asumsi Dasar
Laporan keuangan biasanya disusun
atas dasar asumsi kelangsungan
usaha entitas (going concern) dan akan
melanjutkan usahanya di masa depan
Sedangkan secara implisit, akuntansi di
dunia ini menggunakan dua asumsi
dasar yang utama yakni unit moneter
(monetary unit) dan entitas akuntansi
(accounting entity)
4. Analisis dokumen dan pencatatan
transaksi keuangan pada perusahaan
dagang
Entitas bisnis, dapat diklasifikan menjadi
tiga jenis perusahaan
berdasarkan siklus operasinya yakni
perusahaan jasa (service business),
perusahaan dagang (merchandising
business), dan perusahaan manufaktur
(manufacturing business). Perusahaan
dagang merupakan perusahaan yang
menjual barang
yang diperolehnya dari pemasok dan
tidak memproses lebih lanjut
barang-barang tersebut seperti kios
kelontong, minimarket, pasar
swalayan, toko, grosir (wholeseller), dan
sebagainya
a. Analisis Dokumen
Analisis bukti transaksi keuangan
merupakan kegiatan yang dilakukan
pertama kali dalam siklus
akuntansiTransaksi keuangan yang
timbul dari
aktivitas bisnis akan memunculkan
bukti transaksi berupa dokumen yang
nantinya digunakan sebagai dasar
dalam pencatatan jurnal.
Berikut adalah beberapa contoh jenis
bukti transaksi yang dapat
digunakan sebagai sumber
pencatatan akuntansi perusahaan
dagang:
1) Kuitansi
2) Cek
3) Bilyet Giro
4) Faktur
5) Nota Kontan
6) Nota Kredit
7) Nota Debit
8) Bukti Memorial
b. Transaksi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan
perusahaan yang bergerak dalam
bidang membeli dan menjual barang
dagangan.
Pencatatan transaksi pada
perusahaan dagang dibagi menjadi 2
yaitu metode perpetual dan Periodik
Transaksi yang terjadi pada
perusahaan dagang diantaranya:
1) Transaksi pembelian
2) Transaksi penjualan
c. Jurnal yang terdapat pada
perusahaan dagang antara lain:
1) Jurnal pembelian
2) Jurnal penjualan
3) Jurnal penyesuaian
4) Jurnal penutup
KB 2 Persediaan Barang Dagang
1. Konsep Persediaan Barang Dagang
Persediaan adalah salah satu aset lancar
yang signifikan bagi perusahaan pada
umumnya, terutama perusahaan dagang
dan perusahaan manufaktur
Menurut PSAK 14 Persediaan adalah
aset:
a. Dikuasai untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal
b. Dalam proses produksi untuk
penjualan tersebut, atau
c. Dalam bentuk bahan atau
perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa
2. Pencatatan sistem periodik
Metode periodik, jumlah persediaan
ditentukan secara berkala (periodik)
dengan melakukan penghitungan fisik
dan mengalikan jumlah unit tersebut
dengan harga satuan untuk memperoleh
nilai persediaan yang ada pada saat itu.
Kelebihan penggunaan metode periodik
adalah mudah untuk diterapkan.
Sedangkan kelemahannya adalah
perusahaan tidak mengetahui dengan
pasti kuantitas dan total biaya perolehan
persediaan sampai dilakukannya
penghitungan fisik.
Contoh Pencatatan pembelian:
Pembelian (D)
Kas/Utang (K)

3. Pencatatan sistem perpetual


Dalam metode perpetual, catatan
persediaan selalu dimutakhirkan
(updated) setiap kali terjadi transaksi
yang melibatkan persediaan, sehingga
perusahaan selalu mengetahui kuantitas
dan nilai persediaanya setiap saat.
Setiap kali dilakukan pembelian barang
maka perusahaan akan mendebit akun
Persediaan (bukan akun Pembelian)
Contoh Pencatatan pembelian Persediaan:
Persediaan (D)
Utang /Kas (K)
4. Perhitungan metode persediaan
Penilaian persediaan dan Harga Pokok
Penjualan berdasarkan biaya perolehan
(acquisition cost) dapat dilakukan dengan
3 (tiga) macam metode:
a. Identifikasi Khusus (Specific
Identification)
Metode identifikasi khusus
merupakan metode apabila
perusahaan dapat mengidentifikasi
unit yang terjual dan unit yang
menjadi persediaan akhir
b. Rata-rata (Average)
Dalam metode rata-rata atau metode
rata-rata tertimbang (weighted
average) biaya barang tersedia untuk
dijual (persediaan awal dan
pembelian) dibagi dengan unit
tersedia untuk dijual, untuk
mendapatkan biaya rata-rata per
unit
c. Masuk Pertama Keluar Pertama
(MPKP/FIFO)
Metode ini mengasumsikan bahwa
barang yang pertama dibeli
merupakan barang yang pertama
terjual. Keunggulan metode ini
terletak pada nilai persediaan yang
dilaporkan di laporan posisi
keuangan (neraca).
d. Masuk Terakhir Keluar Pertama
(MTKP/LIFO), metode ini merupakan
metode penilaian persediaan
tambahan, akan tetapi metode ini
tidak dianjurkan dalam PSAK 14.
KB 3 Harga Poko Barang Dagang
1. Konsep Harga Pokok Barang Dagang
Harga Pokok Penjualan (cost of goods
sold) disingkat HPP merupakan
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh barang
yang dijual atau dapat dikatakan harga
perolehan atas barang yang dijual. Harga
pokok barang dagang bertujuan sebagai
patokan untuk menentukan harga jual
barang dagang sehingga kemudian akan
diketahui laba yang diinginkan
perusahaan dari penjualan barang
dagang. Selain itu, perusahaan juga
dapat melihat realistis atau tidaknya
biaya produksi yang diterapkan.
2. Komponen/Elemen Harga Pokok Barang
Dagang
a. Persediaan awal barang dagang
Persediaan barang dagang merupakan
barang-barang yang disediakan oleh
perusahaan untuk dijual kepada
konsumen selama periode normal
kegiatan perusahaan.
b. Harga pokok pembelian
Harga pokok pembelian atau ada pula
yang menyebut pembelian bersih
merupakan keseluruhan pembelian
barang dagang yang dilakukan
perusahaan baik secara tunai
maupun kredit
c. Persediaan akhir
Pada akhir periode perusahaan
dagang yang menggunakan metode
pencatatan persediaan dengan metode
periodik harus melakukan
perhitungan atas jumlah fisik
persediaan yang belum terjual
3. Perhitungan Harga Pokok Barang Dagang
Harga pokok penjualan (HPP) diperoleh
setelah mengurangkan harga pokok
barang yang tersedia untuk dijual dengan
persediaan akhir barang dagangan.
Sedangkan harga pokok barang yang
tersedia untuk dijual diperoleh dengan
menambahkan persediaan awal dengan
harga pokok pembelian. Harga pokok
pembelian sendiri merupakan hasil
pengurangan pembelian barang dagangan
dengan retur dan potongan pembelian,
ditambah dengan biaya angkut
pembelian.
4. Jurnal Pencatatan Harga Pokok Barang
Dagang
Pencatatan HPP melalui 2 metode yaitu
periodik dan perpetual. Sebagai contoh
jurnal untuk transaksi biaya angkut
pembelian:
a. Periodik
Biaya angkut pembelian (D)
Kas (K)
b. Perpetual
Persediaan (D)
Kas (K)
KB 4 Unsur dan Elemen Laporan
Keuangan Perusahaan Dagang
1. Unsur – unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan suatu entitas
bertujuan utama untuk memberikan
informasi tentang posisi keuangan,
kinerja dan perubahan posisi keuangan.
Ketiga jenis informasi utama tersebut
dilaporkan masing-masing pada tiga
jenis laporan yaitu:
a. Laporan Posisi keuangan (neraca)
Merupakan laporan yang berisi daftar
kekayaan, kewajiban perusahaan dan
hak residual pemilik perusahaan.
Laporan ini menunjukkan komposisi
jumlah aset, liabilitas dan ekuitas
perusahaan pada periode tertentu.
b. Laporan Laba rugi
Laporan ini juga memberikan
informasi pendapatan dan beban
perusahaan yang menghasilkan laba
atau rugi perusahaan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini disusun agar pemangku
kepentingan dapat mengetahui
perubahan yang terjadi atas
komponen ekuitas di setiap periode
d. Laporan Arus kas
Laporan ini menginformasikan
tentang penggunaan dan penerimaan
dana kas dan setara kas selama satu
periode.
2. Elemen-elemen Laporan Keuangan
Elemen-elemen tersebut yaitu aset,
liabilitas, ekuitas.
a. Aset
Aset merupakan sumber daya yang
dikuasai entitas bisnis sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh entitas.
Aset Terdiri dari Aset lancar dan Aset
Tidak Lancar
b. Liabilitas
Liabilitas dapat didefinisikan atas
klaim kreditor atas total aset atau
utang perusahaan dan obligasi.
Liabilitas terdiri dari liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang
c. Ekuitas
Ekuitas merupakan hak pemilik
terhadap aset perusahaan disajikan di
laporan posisi keuangan dibawah
bagian liabilitas. Jumlah ekuitas
pemilik dan jumlah liabilitas harus
sama dengan jumlah aset
3. Transaksi dan pencatatan yang berkaitan
dengan Aset pada perusahaan dagang
ASET
a. Kas
Kas merupakan alat tukar dan
biasanya menjadi dasar pengukuran
dan pengakuan seluruh transaksi
dalam laporan keuangan. Kas terdiri
dari kas dan kas kecil. Kas kecil
terdapat dua metode pencatatan yaitu
metode imprest dan fluktuasi
b. Piutang Usaha
Piutang usaha adalah piutang yang
timbul dari penjualan barang dan
jasa secara kredit.
Pengukuran piutang usaha adalah
sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan dengan
mempertimbangkan retur penjualan,
potongan penjualan, dan cadangan
piutang tak tertagih.
Contoh Pencatatan Piutang :
Piutang ( D)
Penjualan (K)
c. Aset Tetap
Berdasarkan sifat dan
karakteristiknya aset tetap dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
tanah, bangunan. Mesin dan
peralatan pabrik, peralatan dan
perabotan kantor serta kendaraan
Transaksi untuk aset tetap meliputi
perolehan, penyusutan, dan
Penghapusan.
Contoh pencatatan pembelian aset
tetap :
Kendaraan/tanah/bangunan (D)
Kas/Utang (K)
LIABILITI
a. Utang Usaha
Utang usaha meliputi berbagai
pembelian yang dilakukan secara
kredit,
termasuk pembelian barang dagangan
dan perlengkapan
contoh pencatatan :
Perlengkapan (D)
Utang (K)
b. Utang Bank
c. Utang Pajak
d. Utang Wesel
EKUITAS
Ekuitas juga dapat diartikan sebagai
modal pemilik (owner’s equity) adalah
sumber pemerolehan dana yang
berasal dari pemilik.
Ekuitas pada umumnya terdiri dari Modal
Saham biasa dan saldo laba
Pencatatan Modal :
Kas (D)
Modal (K)
2 Daftar materi yang sulit 1. Rekonsiliasi Bank
dipahami di modul ini 2. Laporan Arus Kas
3. Jurnal Penyesuaian

3 Daftar materi yang sering 1. Sistem periodik dan perpetual


mengalami miskonsepsi 2. Sistem dana kecil imprest dan fluktuatif

Anda mungkin juga menyukai