Anda di halaman 1dari 3

SPESIFIKASI TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Jaringan Distribusi Bagi
Lokasi Pekerjaan : Jl. Werkudoro, Kec. Tegal Timur, Kota Tegal
Lingkup pekerjaan untuk paket pengadaan adalah mengadakan dan menyediakan seluruh pipa, fitting
dan accessories, sedangkan pekerjaaan pemasangan, Rekanan harus bertanggung jawab dan
menyelesaikan semua pekerjaaan pemasangan, pengujian dan pekerjaan – pekerjaan khusus lain seperti
tercantum dalam ketentuan-ketentuan persyaratan dan spesifikasi teknis ini. Semua biaya termasuk
pekerja, bahan dan keperluan lainnya sampai kepada perlengkapan-perlengkapan lain harus termasuk
dalam penawaran kontrak.

2. PERSYARATAN UMUM PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


2.1. Kualitas Bahan
Pipa, fitting dan accessories yang dipakai adalah diutamakan produksi dalam negeri, dan harus
memenuhi standar kualitan SNI (Standar Nasional Indonesia). Seluruh pipa, fitting dan
accessoriesnya akan ditanam dalam tanah, kecuali untuk kebutuhan dan hal-hal khusus.
2.2. Standar Kualitas Yang digunakan
Standar kualitas yang digunakan untuk spesifikasi teknis ini adalah, standar yang berlaku secara
Nasional di Indonesia.
SNI = Standar Nasional Indonesia
2.3. Mutual Check 0 (MC-0)
Sebelum pipa, fitting dan aksesoris dikirimkan, penyedia harus menyerahkan hasil perhitungan
Mutual Check 0 kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan terlebih dahulu.

3. PERSYARATAN TEKNIS PERPIPAAN


3.1. Bahan dan Material Pipa
Pipa yang digunakan adalah pipa HDPE khusus air bersih dan harus memenuhi standart kualitas
SNI . Pipa yang digunakan adalah:
1. Pipa HDPE PN.10 SNI Diameter 110 mm atau 4” dan
2. Pipa HDPE PN.10 SNI Diameter 90 mm atau 3”
3. Pipa Galvanize Medium A diameter 3” untuk jembatan pipa
3.2. Sambungan dan Hubungan Pipa
Ujung Pipa HDPE - yang akan disambung harus bersih dari kotoran, debu, minyak dan lainnya.
Sistem penyambungan pipa menggunakan metode butt fushion. Permukaan yang akan disambung
harus sejajar disetiap sisinya. Hasil penyambungan harus tidak bocor.
3.3. Fitting – fitting Pipa
Fitting pipa yang dipakai harus memenuhi standar SNI dan semua dalam kondisi baru.
Pemasangan Fitting pipa harus tidak bocor. Adapun Fitting yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Tee HDPE
Tee HDPE yang digunakan adalah berdiameter 4” dan harus memenuhi standart SNI. Adapun
materialnya adalah High density polyethylene (HDPE). Penyambungan harus tidak bocor.
b. Vr. Tee HDPE
Vr. Tee HDPE yang digunakan adalah berdiameter 4” x 3” dan harus memenuhi standart SNI.
Penyambungan menggunakan butt fushion.
c. Gate Valve
Gate Valve yang digunakan adalah berdiameter 4” & 3” PN 16 reselient seated dan harus
memenuhi standart SNI. Gate Valve di hubungkan dengan menggunakan baut mur dengan
perpak karet di tengahnya. Pemasangan Gate Valve harus tidak bocor.
d. Reducer HDPE
Reducer HDPE yang digunakan adalah berdiameter 4” x 3” dan harus memenuhi standart SNI.
Adapun materialnya adalah High density polyethylene (HDPE). Penyambungan harus tidak
bocor.
e. Stub end flange
Stub End Flange yang digunakan adalah berdiameter 4” dan 3”dan harus memenuhi standart
SNI. Penyambungan bagian flange dilakukan dengan menggunakan baut mur dan langsung
disambungkan dengan Pipa HDPE
f. Dop PE
Dop PE yang digunakan adalah berdiameter 3” dan harus memenuhi standart SNI. Adapun
materialnya adalah HDPE . Pemasangannya harus tidak bocor.
g. Elbow PE 45˚
Elbow PE 45˚ yang digunakan adalah berdiameter 3” dan harus memenuhi standart SNI.
Adapun materialnya adalah HDPE . Pemasangannya harus tidak bocor.
h. Coupler PE
Coupler PE yang digunakan adalah berdiameter 3” dan harus memenuhi standart SNI.
Adapun materialnya adalah HDPE . Pemasangannya harus tidak bocor.
i. Street Box
Street Box yang digunakan berbahan CI (cast iron) berdiameter 6”
Pemasangan street Bok harus dipasang juga trus blok sebagai penguat untuk menjaga agar
street box tidak berubah posisi.
j. Air Valve
Air valve yang digunakan adalah berdiameter 1” dengan menggunakan membran dan harus
memenuhi standart SNI.

4. PERSYARATAN UMUM PEMASANGAN PIPA


Pemasangan pipa dilakukan dengan ditanam dalam tanah kecuali untuk kondisi khusus harus
dikoordinasikan dengan direksi pemberi tugas. Penyedia harus memasang pipa dan semua fitting
yang disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak. Penyedia harus
memindahkan semua halangan / rintangan yang mengganggu proses pekerjaan. Penyedia juga harus
berkoordinasi dengan pihak pihak terkait sebelum memulai pekerjaan. Apabila dalam pelaksanaan
pekerjaan mengakibatkan kerusakan paving , aspal, dan rabat beton Penyedia harus mengembalikan
seperti semula dengan biaya dibebankan kepada Penyedia.

5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA


5.1.  Galian Tanah
5.1.1. Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakan pada lintasan dan kedalaman
yang dikehendaki. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan pipa yang akan dipasang seperti
yang diijinkan oleh Direksi / Pemberi Tugas. Galian harus dikeringkan dan dijaga selama
pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat aman dan efisien.
Galian Tanah untuk pemasangan pipa harus memenuhi kedalaman sesuai yang ada pada
dokumen kontrak. Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan
mengganggu kemajuan pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-perubahan maka Direksi /
Pemberi Tugas berhak untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.

5.1.2. Berhati-hati dalam penggalian.


Rekanan harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga lokasi yang tepat
dan struktur lain dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-kerusakan yang terjadi atas struktur-
struktur tersebut menjadi tanggung jawab penyedia. Lubang galian maupun lubang-lubang lain
tidak diperkenankan dalam keadaan terbuka lebih dari 2 x 24 jam, sehingga mengganggu
kelancaran dan berbahaya bagi lalu lintas dan pejalan kaki. Semua lubang-lubang harus diberi
pelindung yang kuat dan diberi tanda peringatan.
5.1.3. Lebar dan Kedalaman Pipa.
Semua pipa harus dipasang kedalaman sebagai berikut :
D = 110 mm (4”) ,H = 50 cm
D = 90 mm (3”) ,H = 50 cm
Dimana :
D     =       Diameter pipa
H     =       Kedalaman Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakan pipa dan sambungannya secara baik. Timbunan harus
dipadatkan menggunakan stamper.
5.2. Pemasangan Pipa
5.2.1. Penurunan Pipa Kedalam Galian
Semua pipa-pipa sambungan dan katup harus diturunkan kedalam galian dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan pipa dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh dijatuhkan kedalam galian.
5.2.2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retakan-retakan dan
kerusakan lain pada waktu pipa berada diatas galian sebelum pemasangannya.
5.2.3. Pembersihan Pipa dan Peralatan
Pipa, peralatan dan accessories harus dalam keadaan bersih dari kotoran, minyak, dan kotoran
lainnya.
5.2.4. Peletakan Pipa
Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipa diletakan, Pipa harus
diletakkan dengan benar dan timbunan harus dipadatkan.
5.2.5. Kondisi Yang Tidak Sesuai Untuk Pemasangan Pipa.
Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan, jika menurut Direksi kondisi dalam galian tidak
memungkinkan.

5.3. Penimbunan kembali


5.4.1. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, atau bahan-bahan lain yang
berpotensi merusak pipa.
5.4.2. Pemadatan
Timbunan harus dipadatkan mengunakan stamper tiap 20 cm
5.4.3. Perapihan Kembali
Bekas galian pipa harus dikembalikan seperti keadaan semula baik aspal, paving, maupun rabat
beton.

6. LAIN LAIN
Dan mengenai spesifikasi material dan pekerjaan yang belum tertuang dalam dokumen spesifikasi
teknis ini harus dilakukan dengan persetujuan direksi lapangan.

7. WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender.

Tegal, Februari 2021

Yang membuat,
Pejabat Pembuat Komitmen
PDAM Kota Tegal

ANTON JOHARI, SH
800 000 136

Anda mungkin juga menyukai