Anda di halaman 1dari 3

Teh Jahe Kurangi Mual Muntah Pada Awal Kehamilan

Pendahuluan
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis dan hormonal pada tubuh
ibu hamil. Hal tersebut menimbulkan mual muntah (morning sickness) yang biasa
terjadi pada awal kehamilan (Iriati, 2014). Mual muntah merupakan salah satu gejala
paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan
kehamilan (Tiran, 2009). Hampir 50-90% perempuan hamil mengalami mual muntah
pada trimester pertama. Mual dan muntah seringkali diabaikan karena dianggap
sebagai sebuah konsekuensi diawal kehamilan (Aritonang, 2010)
Menurut World health organization (WHO), jumlah kejadian hiperemesis
gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan
muntah dapat mengganggu dan membuat ketidak seimbangan cairan pada jaringan
ginjal dan hati menjadi nekrosis (WHO, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia, diperoleh data Ibu Hamil dengan
keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 60-40 %
multigravida. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar Gonadotropin
(HCG) dan serum perubahan fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas,mungkin
karena sistem saraf pusat dan pengosongan lambung yang berkurang (Depkes RI,
2013).

Pembahasan
Mual muntah dalam kehamilan disebut juga morning sickness gejala ini
muncul sekitar minggu ke 4-9 kehamilan, mencapai puncak pada minggu ke 7-12
kehamilan. Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat
diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Hormon Chorionic
Gonadotrophine) dalam serum (Prawiohardjo. 2008).
Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman herbal yang umum dikonsumsi
untuk mengatasi rasa mual dan muntah pada ibu hamil. Sejak dulu, tanaman
rimpang satu ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai bumbu makanan, melainkan juga
untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Senyawa gingerol dan shogaol pada
jahe membantu melancarkan pencernaan dalam lambung dengan membuat
makanan bergerak lebih cepat ke saluran cerna berikutnya. Dengan begitu, lambung
akan lebih cepat kosong sehingga kemungkinan asam lambung naik menuju
kerongkongan jadi lebih kecil. Jahe juga bisa dikonsumsi untuk meredakan perut
kembung ibu hamil. Kandungan di dalam jahe terdapat minyak atsiri Zingiberena
(zingirona), zingiberol, bisabilena, kurkumen, gingerol, flandrena, vit A dan resin
pahit yang dapat memblok serotinin yaitu suatu neurotransmitter yang di sintesiskan
pada neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel
enterokromafin dalam saluran pencernaan sehingga di percaya dapat sebagai
pemberi perasaan nyaman dalam perut sehingga di percaya sebagai pemberi
perasaan nyaman dalam perut sehingga dapat mengatasi mual muntah (Ahmad
2013; Prawitasari 2013).
Sejak berabad-abad lamanya, jahe kerap dikenal sebagai obat tradisional
yang mampu mengatasi beragam keluhan kesehatan. Salah satu manfaat jahe
untuk ibu hamil yang terbukti efektif adalah mengatasi mual dan muntah terutama di
awal kehamilan. Khasiat jahe diyakini berasal dari senyawa alami bernama gingerol
dan shogaol. Kedua senyawa ini terbukti dapat mempercepat pengosongan lambung
sehingga bisa meredakan keluhan mual dan muntah pada ibu hamil.
Sebagian besar ahli mengatakan bahwa dosis aman jahe untuk mengatasi
mual dan muntah adalah sekitar 1.000–1.500 mg per hari. Jumlah tersebut setara
dengan empat cangkir (950 ml) teh jahe instan atau sekitar 1 sendok teh jahe parut
(5 gram) yang dicampurkan dengan air. Dosis lebih dari itu justru dinilai tidak efektif
dan berisiko menimbulkan efek samping. Jahe mengandung dua zat aktif gingerol
dan shogaol. Keduanya bekerja pada reseptor sistem pencernaan dan membantu
mempercepat pengosongan lambung. Hasilnya, rasa mual akan berangsur-angsur
menghilang.
Berdasarkan penelitian, konsumsi jahe secara berlebihan juga dapat
memicu sejumlah efek samping, antara lain: sakit kepala dan pusing, asa tidak
nyaman atau terbakar pada perut dan dada (heartburn), mengantuk dan les, diare,
iritasi mulut. Mengkonsumsi jahe selama kehamilan, sebaiknya memilih dari sumber
yang lebih ‘aman’ seperti tanaman jahe segar, dapat mengolahnya sebagai bumbu
masakan dan teh ataupun wedang jahe.
Kesimpulan
Salah satu keluhan yang paling sering dirasakan oleh wanita hamil adalah
mual muntah yang dapat memberikan dampak pada ibu hamil, baik secara fisik
ataupun psikologis. Pengobatan mual muntah pada ibu selain diberikan obat anti
muntah, ibu juga bisa diberikan perawatan herbal yaitu pemberian air rebusan jahe.
Jahe memang terbukti efektif dapat mengurangi mual dan muntah selama
kehamilan pada trimester I. Ibu hamil bisa mengonsumsi jahe dengan cara
merebusnya dengan air dan mencampurkannya dengan teh. Anda pun dapat
membuat wedang jahe sendiri. Meski dapat meredakan mual, konsumsi jahe bagi
ibu hamil tidak boleh berlebihan agar tidak menimbulkan efek samping.

Referensi
Artikel "Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil Beserta Risikonya" . 2017. Penulis: Husen
Mulachela
Parwitasari, Chatur Dhian, Utami, Sri dan RAhmalia, Siti. (2014). Perbandingan
Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe dan Daun Mint Terhadap Mual Muntah p
ada Ibu Hamil.Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Ramadhan, Ahmad. (2013). Aneka MAnfaat Ampuh Rimpang Jahe untuk
Pengobatan. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Tiran, D. (2008). Clinical Aromatherapy For Pregnancy and Childbirth. Philadelphia:
ElsevierChurchillLivingstone.
Yanti, Damai. (2017). Konsep Dasar Asuhan Kebidanan. Bandung :PTRefika
Aditama

Anda mungkin juga menyukai