PENDIDIKAN AGAMA
Laporan Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Dosen pembimbing
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya
lah Kami dapat menyelesaikan makalah MANUSIA dan AGAMA ini tepat
waktu. Tak lupa pula kani kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.
Dalam Pembahasan Topik Manusia Dan Agama. Dalam penyelesaian makalah ini,
kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya kami haturkan terima kasih kepada.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan
makalah di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.
Pekanbaru, 27 Agustus
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
3.1 Simpulan................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah manusia dan agama tidak pernah lepas dari perkara dunia. Agama
diciptakan pula karena ada manuasia, sedangkan manusia sangat mebutuhkan
agama sebagai tuntunannya, Oleh sebab itu kedua nya memiliki pengaruh besar
dalam pembinaan generasi yang akan dating.
Agama juga berperan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak mulia
yang dapat menjadikan individu-individu yang bermoral serta bertakwa di
masyarsakat hingga menjadi teladan yang baik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Agama ?
2. Sejarah penolakan Agama ?
3. Apakah Agama itu sama ?
1.3 TUJUAN
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah agama islam, tujuan di buat
makalah ini adalah demi menambah wawasan tentang manusia dan agama. Mulai
dari konsep manusia dan sebutan manusia dalam Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian agama secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa Sankskrit.
Ada yang berpendapat bahwa kata itu terdiri dua kata, a berarti tidak dan gam berarti
pergi, jadi agama artinya tidak pergi; tetap di tempat; diwarisi turun termurung.
Agama memang mempunyai sifat yang demikian. Pendapat lain mengatakan bahwa
agama berarti teks atau kitab suci. Selanjutnya dikatakan bahwa gam berarti tuntutan.
Agama juga mempunyai tuntunan, yaitu Kitab Suci. Istilah agama dalam bahasa
asing bermacam-macam, antara lain : religion, religio, religie, godsdienst, dan ad-
din.
Kata religi - religion dan religio, secara etimologi – menurut winker paris dalam
algemene encyclopaedie mungkin sekali dari bahasa latin, yaitu dari kata religere
atau religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan bahwa setiap orang yang
bereligi adalah orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap
suci. Kalau dikatakan berasal dari kata religere yang berarti berhati hati, maka
dimaksudkanbahwa orang yang bereligi itu adalah orang yang senantiasa bersikap
hati hati dengan sesuatu yang dianggap suci.
Dari etimologis ketiga kata di atas maka dapat diambil pengertian bahwa
agama (religi, din): (1) merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia
untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tentram dan sejahtera; (2) bahwa jalan
hidup tersebut berupa aturan, nilai atau norma yang mengatur kehidupan manusia
yang dianggap sebagai kekuatan mutlak, gaib dan suci yang harus diikuti dan
ditaati. (3) aturan tersebut ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh
dan berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budaya.
1. Fakhroeddin al-Kahiri, Agama dari segi etimologi berasal dari dua kata; A: tidak
dan Gama: kacau, kocar--kacir, berantakan, yang sama artinya dengan perkataan
Griek; Chaos. Jadi pengertian agama adalah tidak kocar-kacir atau tidak
berantakan, atau agama itu teratur, dan beres.
3. R.R. Marett, seorang ahli antropologi Inggris mengatakan bahwa definisi dan
pengertian agama itu menyangkut lebih dari pada hanya pikiran, yaitu perasaan dan
kemauan juga, dan dapat memanifestasikan dirinya menurut segi-segi emosionilnya
walaupun idenya kabur.
9. Menurut Prof. Dr. Bouquet mendefinisikan agama adalah hubungan yang tetap
antara diri manusia dengan yang bukan manusia yang bersifat suci dan supernatur,
dan yang bersifat berada dengan sendirinya dan yang mempunyai kekuasaan
absolute yang disebut tuhan.
11. Para ahli sejarah, cenderung mendefinisikan agama sebagai suatu institusi
historis. Para ahli di bidang sosiologi dan antropologi cenderung mendefinisikan
agama dari sudut fungsi sosialnya. Pakar teologi, fenomenologi, dan sejarah agama
melihat agama dari aspek substansinya yang sangat asasi yaitu sesuatu yang sakral.
Pada hakikatnya ketiga pendekatan itu tidak saling bertentangan, melainkan saling
melenyempurnakan dan melengkapi, khususnya jika menginginkan agar pluralism
agama didefinisikan sesuai kenyatan objektif di lapangan.
2.2 SEJARAH PENOLAKAN AGAMA
Pokok pemikiran Auguste Comte yang utama adalah ilmu pengetahuan dijadikan
sebagai landasan kebenaran yang mutlak. Demikian hal nya pokok pemikiran
David Hume adalah bahwa manusia tidak berhak mengatakan dengan pasti
apabila sesuatu hal yang dibicarakan itu tidak dapat di buktikan dengan panca
indera. sentang Tuhan tidak ada bukti yang menunjukan bahwa Allah itu ada
menyelenggarakan dunia. Juga tiada bukti bahwa jiwa tidak dapat mati di dalam
praktek tiap orang dibidang agama mengikuti kepercayaan yang menjadikan dia
dapat di buktikan. Agama menurut Hume adalah sebagai khayalan belaka yang
tidak bisa berlaku untuk umum, dari kenyataan inilah banyak orang yang
beranggapan bahwa dewa
yang berpendapat demikian, walaupun tidak persis sama pemikirannya akan tetapi
identik atau mendapatkan suatu kesamaan yakni mengagungkan ilmu pengetahuan
sebagai dasar yang mutlak, dan hilanglah kepercayaan kepada Tuhan, dan Agama.
Dari dasar inilah maka yang merupakan orientasi pada filsafat Positivisme yang
diajarkan oleh Aguste Comte, ditambah lagi dengan filsafat Darwin (1806-1895),
Yang menjadi pokok pemikiran Aguste Comte adalah teorinya mengenai ketiga
tahapan yakni sebagai berikut:
3. Tingkatan Positivisme. Pada tingkat yang ketiga ini manusia telah mampu
mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk menguasai alam, sehingga kalau
pada tingkatan pertama manusia selalu dalam keadaan takut dan khawatir,
dan pada tingkatan kedua berusaha mempengaruhi kekuatan alam yang
kadang-kadang berhasil dan kadang-kadang tidak. Maka pada tingkatan
positif manusia telah banyak sekali mempengaruhi alam baik tentang hukum-
hukumnya dan segala aspek yang bersangkut paut dengannya, meskipun
seluruhnya belum bisa ditundukkan, namun usaha-usaha yang dicapai telah
banyak dialami dan di pelajari.
2.3 APAKAH AGAMA ITU SAMA ?
Islam juga melarang untuk melakukan kekerasan dan memaksa orang lain
untuk memeluk aqidah tertentu. Tidak tercatat dalam sejarah adanya tindakan
Nabi Muhammad saw dan sahabatnya yang memaksa masyarakat untuk memeluk
agama tertentu. Sistem agama Islam menjamin masyarakat non muslim
menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Nabi Muhammad saw memberi kebebasan
kepada kaum Yahudi Madinah untuk menjalankan ajaran keagamaan mereka.
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Nugroho, Irham. "Positivisme Auguste Comte: Analisa epistemologis dan nilai etisnya
terhadap sains." Cakrawala: Jurnal Studi Islam 11.2 (2016): 167-177.