Anda di halaman 1dari 27

High School Of Xenic:New Generation

Proloug:

Pada suatu hari yang cerah di kota dosei, ada sebuah sekolah yang
berisikan siswa dan siswi yang memiliki kemampuan khusus yang
tidak semua orang memilikinya, sekarang sekolah tersebut sedang
merayakan kelulusan para siswa dan siswinya, dan juga datangnya
para siswa siswi baru yang akan memasuki sekolah itu, inilah awal
yang baru dari generasi baru di High school of xenic

“Aku jadi tertarik kira-kira akan seperti apa kemampuan dari


mereka”
Kiyoto kei, seorang senior dari kelas A tertarik untuk melihat
kemampuan dari para siswa generasi baru ini
Ia berencana untuk mengamati mereka semua dari luar sekolah,
Kiyoto memiliki banyak sekali informan yang bisa ia gunakan untuk
rencananya, dan juga rencana dia juga setujui oleh teman-temannya
“hey Kiyoto, apakah kami boleh ikut serta mengikuti rencanamu,
kami pun juga tertarik dengan mereka”
Kata izumi aishi yang juga seorang senior dari kelas A, dan saat itu
juga para senior kelas A lainnya datang sembari tersenyum kepada
Kiyoto seakan mereka sudah tahu apa yang direncanakan oleh Kiyoto
Ayaka tea, Akatsuki kazuto, Kabane naoki, Wahiyuroki Kitamura
Para senior xenic Kembali berkumpul
“hou…naoki sudah lama tak bertemu”
“ya Kiyoto, ternyata kau sekarang sudah berbubah’

Chapter 1:Sebuah Kejutan Kecil

*10 juni 2028

Hari ini adalah hari yang telah dinantikan oleh Kiyoto, yaitu hari
pertama masuknya murid-murid baru itu di xenic
“huh~, mungkin ini pertama kalinya hari senin adalah kabar yang
menyenangkan”
Kiyoto mulai bersiap untuk pergi Kembali kesekolah itu, saat dia baru
mau menutup pintu rumahnya, tiba-tiba saja ada seseorang yang
menyapanya
“hey Kiyoto san,sepertinya kau ingin langsung berangkat kesana ya?”
Rupanya itu adalah naoki
“ya, tentu saja aku tidak akan melewatkan hari yang sudah kutunggu-
tunggu”
“Bolehkah aku ikut denganmu? Kebetulan hari ini aku sedang cuti”
“ya, terserah kau saja,mau kau ikut atau tidak aku juga tidak peduli”
“eh ngomong-ngomong Kiyoto, kita akan pergi menggunakan apa?
mustahil untuk jalan kaki atau bersepeda ke sana”
“ikuti saja aku”
Kiyoto pun mengajak naoki untuk pergi ke garasinya, setelah Kiyoto
membukakan pintu garasi, naoki seketika itu langsung terkejut atas
apa yang telah dia lihat
“hey Kiyoto san, apa ini benar-benar milikmu?kau tidak meminjam
dari orang lain kan” kata naoki sambil terkejut
“huh, tentu saja ini milikku untuk apa aku meminjam dari orang lain”
Kiyoto berkata dengan nada sombong
Kiyoto memperlihatkan mobilnya yang begitu mewah, mobil
tersebut seperti mobil ferari dengan versi masa depan
Kemudian mereka pun pergi menggunakan mobil tersebut.

*di xenic
“hey, izuma san”
“iya, ada apa?”
“Maukah kau bergabung Bersama kami di perpustakaan”
“ah, maaf aku sedang ada urusan mendadak, maaf ya”
Izuma pun langsung membalikkan badan kemudian pergi menjauh
dari temannya itu
*tap tap tap (omonotape Langkah kaki)
Izuma pergi kebelakang sekolah untuk menemui seseorang
“Hou…izuma kau cukup cepat ternyata” seseorang yang
menggunakan jas rapi, berkacamata dengan rambut yang dikuncir
datang menghampirinya
Lalu, izuma mengambil sesuatu dari tasnya
“ini, seperti yang kau minta izumi san”
Ternyata orang itu adalah izumi aishi yang sedang menyamar
menjadi salah satu guru disana,izumi memiliki penyamaran yang
cukup hebat dan juga memiliki otak yang sangat cerdas, saat ini dia
bekerja sama dengan Kiyoto untuk sementara waktu dengan tujuan
menggali informasi dari sekolah Xenic
*bruummm (omonotape mesin mobil)
“huh, tidak kusangka sekolah tempat dimana dulu kubisa selalu
tertawa telah dibuat menjadi seperti ini”
Izumi pun kemudian mencoba untuk menelpon Kiyoto
“……………”
“halo, ada apa izumi san” Kiyoto
“aku punya kabar baik dan kabar buruk, yang mana ingin kau dengar
lebih dulu” izumi
“kabar baik?”
“kabar baiknya aku berhasil menemukan sesuatu yang ternyata
selama ini selalu di rahasiakan oleh para guru”
“wow, kau cukup hebat”
“terima kasih, tapi kubur buruknya adalah-“
Secara tiba-tiba ban dari mobil yang dikendarai izumi Meletus, hal
tersebut membuat dia kehilangan kendali, tapi untung saja dia
berhasil menghentikan mobilnya tepat waktu
“apa itu barusan, aku baru saja mengganti ban mobil ini harusnya itu
tidak terjadi”
Izumi kemudian langsung turun dari mobilnya untuk mengecek
bagian ban yang Meletus
“eh, ini…sebuah peluru, pasti ada seseorang yang menembakannya
tapi kenapa aku tidak mendengar suara tembakan?”
“………..”
“tunggu! Ini peluru senapan jarak jauh(sniper)”

Di tempat lain Kiyoto sedang dalam perjalanan bersama naoki


“tch, padahal aku belum selesai bicara tapi sudah dimatikan”Kiyoto
yang sedikit kesal langsung menancap gas agar bisa segera sampai ke
tujuannya

“Kiyoto, aku jadi punya firasat buruk”


“tch”
Kiyoto keliatan sedikit kesal, dan raut wajahnya seakan seperti
khawatir akan sesuatu
Beberapa jam kemudian akhirnya mereka sampai di tempat tujuan,
sesaat sampai depan gerbang, gerbang sekolahnya sudah tertutup
dan akhirnya Kiyoto pun kemudian turun dari mobil lalu mulai
bertanya kepada penjaga di sana, karena tak ada pilihan lain Kiyoto
pun akhirnya memutuskan untuk memarkirkan mobilnya di parkiran
bawah tanah
“turunlah naoki, kita akan mulai sekarang”
Kiyoto rupanya sudah menyiapkan banyak hal untuk rencananya, dia
sudah membawa seragam tiruan yang sudah dibuat oleh izumi
Mereka kemudian Kembali ke pintu gerbang, mereka bukan hanya
mengganti pakaian tetapi juga menggunakan rambut palsu dan
wajah palsu untuk penyamaran
Kemudian saat masuk mereka ditahan terlebih dahulu, mereka
dimintai sebuah kartu penanda siswa, untung saja saat itu Kiyoto
juga membawanya, sebuah kartu palsu yang telah dibuat dan
dirancang sedemikian rupa seperti kartu asli
Kiyoto menggunakan nama tensho kenma sebagai siswa kelas A
Naoki menggunakan nama haishi raito sebagai siswa kelas B
“huh, untung saja aku memiliki teman yang bisa diandalkan”
*satu bulan sebelum Kiyoto pergi

*tap tap tap (omonotape Langkah kaki)


Kiyoto berjalan ke sebuah ruangan, dia pergi ruangan Mr kitamura
untuk memohon sesuatu
*tok tok tok
“masuklah pintunya tidak terkunci”
Kitamura sedikit terkejut akan kedatangan Kiyoto
“oh, rupanya kau Kiyoto tumben sekali kau datang menemuiku,
Apakah kau merindukanku? Otou san?”
“ah ayolah, berhenti memanggilku dengan sebutan itu, itu sekarang
sudah menjijikan”
Kiyoto memberikan beberapa berkas kepada Kitamura, saat
Kitamura mulai membuka berkasnya ia sedikit heran dengan
pengamannya yang cukup banyak dan berlapis
“pengamannya banyak sekali~”
“ya, aku tidak mau informasi yang sudah capek-capek aku
kumpulkan, mengumpulkan semua itu tidak mudah kau tau”
“oh iya ngomong ini apa?”
Kitamura mengambil salah satu isi berkasnya kemudian
memperlihatkan kepada Kiyoto
“itu adalah dokumen yang berisi data-data siswa dari xenic, lengkap
beserta tanggal kelahiran, latar belakang dan juga alamat email
mereka”
“Wow, kau cukup niat mengumpulkan semua ini”
“ya, aku mendengar banyak kabar buruk tentang kepala sekolah baru
dan juga para guru disana, tapi untuk mengetahui tentang mereka ku
harus mencari tahu tentang para muridnya terlebih dahulu”
“jadi, aku harus apa?”
Kiyoto kemudian menunjukan kartu penanda siswa miliknya saat
masih bersekolah di sana
“aku ingin kau membuat yang seperti ini dengan menggunakan nama
mereka” Kiyoto sambil tersenyum ke Kitamura
“hou…jadi kau ingin aku membuat sebuah kartu tiruan ya, ini
mungkin akan butuh waktu paling lama 3 minggu untuk membuat
semuanya, jadi kuharap kau bisa sabar menunggunya”
“ya, tidak masalah” lagi-lagi Kiyoto Kembali tersenyum, kemudian dia
pun pergi keluar dari ruangan, lalu dia juga keluar dari sebuah
Gedung 10 lantai yaitu tempat Kitamura bekerja.
Kitamura saat ini menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan
teknologi yakni Polaris, perusahaan yang ia jalankan menjadi cukup
terkenal di kota dousei, karena hal itu dia menjadi seorang yang kaya
raya, dia juga memiliki kemampuan untuk memanipulasi aliran listrik
itulah yang membuat dia bisa menciptakan dan memodifikasi sebuah
teknologi dengan mudah, karena kemampuannya itu Kiyoto mau
mengandalkannya.
Beberapa saat kemudian Kiyoto pergi ke parkiran bawah tanah untuk
mengambil mobilnya, sebelum dia masuk ke mobil dia tiba-tiba saja
teringat sesuatu
“oh iya, aku hampir lupa untuk menghubungi izumi”
“………………………….”
“halo..”
“ah akhirnya kau angkat juga”
“maaf tadi aku ada urusan mendadak, oh ya ngomong-ngomong aku
melihatmu saat ini”
“huh? Apa maksudmu?” Kiyoto yang sedikit heran dengan perkataan
izumi
“cobalah kau berbalik ke arah jam 4”
Kemudian ia berbalik sesuai dengan yang dikatakan izumi
“ah, bodohnya aku menelpon seseorang yang lokasinya hanya
berjarak 2 meter dariku”
“heheheh, kebetulan aku juga ada janji untuk menemui Kitamura”
“Hou..apakah kalian pergi berkencan?” Kiyoto sambil tersenyum
jahat dihadapan izumi
“HAH?! mana mungkin aku mau berkencan dengan seorang lolicon
cih” izumi yang cukup kesal dengan perkataan Kiyoto
“cepat beritahu apa maumu atau tidak aku akan langsung pergi dari
sini kei Kiyoto”
“baiklah, kau bisa menjahitkan?”
“ya? Tentu saja? Lagi pula sekaramg sudah banyak mesin penjahit
otomatis”
“bisakah kau membuat ku seragam seperti ini” Kiyoto sambil
menunjukan foto salah satu siswa yang sedang mengenakan seragam
sekolahnya
“karena seragam mereka telah berganti jadi aku butuh yang baru,
kebetulan juga seragamku yang dulu sudah tidak muat lagi”
“hmmm” izumi sembari mengamati foto tersebut
“baiklah, tolong beritahu saja ingin ukuran berapa, aku tidak mau
mengukur badan seorang pria”
“Cih, dasar”
“oh iya sama satu hal lagi, aku ingin kau untuk mencoba menyusup
kesana dan coba gali beberapa informasi disana, tentu saja setelah
kau selesai membuat seragamnya”
“hm, menyamar ya baiklah, kau mau membayar berapa?”
“eeh, apa kau punya harga teman?” Kiyoto dengan raut wajah yang
sedikit panik karena berpikir dia tidak mau mengeluarkan uang cukup
banyak
“hmmmmm, mungkin 1.000.000 Yen, dan aku mau kau
membayarnya secara cash” izumi sambil tersenyum dengan tatapan
tajamnya
“ah, ayolah apakah tidak bisa-“
“Ouh baiklah kalua kau memang tidak ingin aku melakukannya tidak
masalah, kau mungkin bisa cari orang lain dengan harga lebih
murah”
“ah, baiklah-baiklah aku akan membayarnya 1 juta yen”
Kiyoto yang terlihat pasrah tidak memiliki pilihan lain selain
menyetujuinya
“hehe, good luck”
Izumi pun langsung pergi meninggalkan Kiyoto
Kemudian Kiyoto pun akhirnya memasuki mobilnya lalu pergi pulang
ke rumahnya.
Sesaat ditengah perjalanan dia ditelpon oleh seseorang
*nada dering handphone
“Halo, ini dengan kei Kiyoto, siapa ini?”
“Bulan merah dengan angka”
“Ohh kazuto ternyata kau, ada apa kau memanggilku?”
“Aku hanya ingin memperingatkanmu, kau jangan terlalu dalam
untuk mencari tahu tentang sekolah itu lagi, Kita ini seperti burung
yang terlepas dari kandangnya dan kemudian tertembak
diperjalanan saat ingin menuju kebebasan”
“hah, apa yang kau-”
Kazuto saat itu langsung menutup teleponnya tanpa alasan yang
jelas
Saat itu dia sedang berdiri di sebuah puncak Gedung yang sangat
tinggi sambil menatapi sekolah itu dari kejauhan, wajahnya terlihat
seperti menunjukan rasa khawatir yang bercampur dengan rasa
kekecewaan, ia kemudian menghela nafas lalu kemudian berkata
“Tenangkan dirimu kazuto, semuanya akan baik-baik saja”
Saat beberapa detik kemudia ia melihat sebuah titik merah melalui
kaca, lalu kemudian dia berbalik dan langsung merunduk
*Dorrr
Hampir saja kazuto terkena sebuah tembakan senapan jarak jauh,
kazuto pun langsung berlari kemudian menjatuhi diri dari Gedung 10
lantai, lalu dia membuka sarung tangannya dan memetikkan jarinnya
dan boom kazuto langsung menghilang entah kemana bahkan tanpa
meninggalkan jejak sedikitpun
“Cih, dia berhasil lolos dari tembakanku” seorang sniper yang
mencoba menembak kazuto tadi
“hahaha, posisimu terlalu mudah terlihat” rupanya kazuto sudah
berada tepat dibelakangnya sambil menodongkan pistol kearah
kepala orang itu, kazuto pun tertawa dan menatap orang tersebut
dengan tatapan tajam dengan penuh aura pembunuh
“Lain kali jangan coba menggunakan laser untuk membidik, apakah
kau ini seorang pemula hah?”
“Tolong jangan bunuh aku, aku hanya melakukan pekerjaanku”
“tch, apa untungnya aku membiarkanmu hidup”
Tanpa ragu kazuto langsung menembak orang itu
*DORR
Kazuto menjadi semakin khawatir akan sesuatu tetapi dia mencoba
untuk tetap tenang.
Dia langsung mencoba menggeledah mayat orang itu, saat
memeriksa kantung bajunya dia menemukan sebuah kertas yang
dilipat hingga kecil, kemudian ia mencoba membuka lipatan-lipatan
kertas itu, sontak kazuto langsung terkejut dan tak bisa berkata-kata
atas apa yang ia temukan

Kiyoton pun berhasil memasuki sekolah meski harus menjalani


beberapa hukuman karena dia dianggap sebagai siswa yang
mencoba kabur dari sekolah
Setelah menjalani hukuman Kiyoto mulai berjalan mengelilingi isi
sekolah itu, mulai dari kelas-kelasnya, kamar para siswa, dapur dan
kantin, perpustakaan, laboratorium hingga wc sekolah
“hey, aku baru 1 tahun meninggalkan sekolah ini, kenapa
perubahannya begitu banyak” Kiyoto dengan ekspresi yang terheran-
heran
Lalu tiba-tiba saja ada orang yang tak sengaja menabrak Kiyoto dari
belakang
“Hey! Jangan melamun ditengah jalan begitu!” orang tersebut
terlihat marah kepada Kiyoto, tapi Kiyoto juga menunjukan wajah
kesal, dia yang sengaja menabrak tetapi malah dia yang marah
“Cih apa-apaan orang ini, harusnya kau yang menggunakan matamu
dengan benar brengsek” kata Kiyoto dalam hati
Dan akhirnya Kiyoto pun memilih untuk tidak menghiraukannya, dia
mencoba untuk tetap tenang agar penyamarannya tidak mudah
terbongkar
Kiyoto mencoba Kembali berkeliling, saat dia baru selesai menaiki
tangga ke lantai 3 ia mendengar ada suara yang cukup ricuh, ia pun
mencoba mencari sumber suaranya, rupanya itu berasal dari kelas B
“…………….”
“HAH! kau mencoba mengajakku berkelahi?!”
“hoh, Kau marah? tch dasar kau ini orangnya terlalu terlalu
sentimental”
“ah itu orang yang menabrakku tadi rupanya dia siswa kelas B dan
juga dia berdebat dengan…..NAOKI?!” kata Kiyoto dalam hati sambil
mengintip dari balik pintu
“tch dasar, bisa-bisanya dia langsung membuat keributan, padahal
kita baru masuk sekitar sejam yang lalu, dia malah langsung
membuat masalah seperti ini, merepotkan”
Karena tidak ingin terlibat juga Kiyoto akhirnya memilih untuk pergi
dari sana, tapi saat Kiyoto baru berbalik tiba-tiba ada seseorang yang
mengejutkannya
“BOOM!, anda sedang apa”
Sontak Kiyoto langsung terkejut melihatnya, ya wajar saja orang itu
juga mendekatkan wajahnya cukup dekat dengan Kiyoto
“A-aku hanya kebetulan lewat saja”
‘Heeeh, bukankah kau tadi sedang mengintip” ada satu orang yang
mendengar mereka dari dalam kelas B, dan itu juga memancing
beberapa siswa kelas B lainnya
“Cih sial gara-gara anak ini aku jadi ketahuan” Kiyoto dalam hati
“dan ngomong-ngomong aku beru pertama kali melihatmu disini,
apa kau murid pindahan? Dan…oh iya perkenalkan namaku yuka
izuma, apa aku boleh tahu namamu?”
Disitu pun situasi sedikit memojoki Kiyoto, dia mencoba untuk tetap
tenang tapi tidak berhasil dikarenakan orang itu terlihat seperti
sudah mengetahui apa yang sebenarnya sedang dilakukan Kiyoto, hal
itu membuat Kiyoto menjadi cukup panik
“Perasaan apa ini? tatapan gadis ini seakan mencekikkuu”Kiyoto
dalam hati, Kiyoto mulai bercucuran keringat, tapi untung saja dia
diselamatkan dengan bunyi bel saat itu
Para murid disana langsung keluar dari kelas masing-masing dan
berlarian untuk pergi ke aula, Kiyoto disana puun langsung
menghembuskan nafas lega.
Kiyoto dan Naoki juga mengikuti para siswa lainnya, sesampainya di
aula mereka disuruh untuk berbaris sesuai dengan kelas mereka
masing-masing, karena tidak ingin terlihat terlalu mencolok Kiyoto
dan Naoki mencoba untuk mendapat barisan paling belakang
Ketika Sang kepala sekolah mulai memasuki aula, suasana seketika
berubah dari suasana yang begitu ramai dengan suara-suara para
siswa dan siswi saat itu langsung senyap tanpa ada satu suarapun
terdengar
“Hmm luar biasa, aku bahkan tidak mendengar suara bisikan,
apakah kepala sekolah yang sekarang jauh lebih menakutkan
hahaha entahlah kita akan melihatnya”
Kiyoto mencoba menatap keatas untuk melihat kepala sekolahnya,
sesudah dia berhasil melihatnya Kiyoto langsung terkejut dan
terdiam, kepala sekolah yang sekarang bukanlah sosok manusia
melainkan sebuah kecerdasan buatan dengan bentuk menyerupai
manusia, Kiyoto bisa langsung menyadari hal karena melihat sebuah
simbol di matanya, terlihat seperti huruf x dengan lingkaran yang
menutupinya
Simbol tersebut merupakan simbol yang digunakan Kitamura untuk
menandai setiap teknologi buatannya, karena itulah Kiyoto bisa
terkejut melihat hal itu.
“sebentar…apa maksudnya ini, sejak kapan Kitamura membuatnya,
ah mungkin saja aku salah lihat atau bentuknya saja yang kebetulan
sama”
A.I tersebut mulai mengangkat micnya
“Murid-murid kesayanganku….aku sudah lama menantikan momen
ini, HAH sudahlah! Basa-basi bukan gayaku aku akan langsung
keintinya…..Mulai besok aka di adakan ujian untuk semua kelas, ujian
ini akan menentukan siapa yang akan pindah ke kelas yang lebih
tinggi dan siapa yang akan menetap atau bahkan akan turun…saat
ujian di adakan sekolah akan memutuskan semua koneksi dan
komunikasi dari luar, jadi….siap atau tidak siap kalian akan
menghadapinya kalua kalian sudah tidak betah disini maka keluarlah,
lagipula sampah-sampah seperti kalian hanya mengganggu
pemandangan saja”
Xenic adalah sekolah yang melihat kepantasan pelajarnya dari
kepintaran dan kecerdasan mereka, sekolah ini tidak memiliki kelas
seperti kelas1, 2 dan 3 tetapi menggunakan kelas A, B, C, dan D,
setiap bulannya mereka diberikan sebuah ujian yang akan
menentukan apakah mereka akan dinaikkan ke kelas atau menetap.
Kelas A , ini adalah kelas dengan kasta tertinggi di isi dengan siswa
dan juga siswi yang memilki kecerdasan di atas rata-rata, ujian dari
kelas ini berbeda dengan kelas lain Ketika kelas lain ujian
menggunakan sebuah layer virtual lalu mengetikan jawaban mereka
sedangkan kelas A memakai simulasi nyata dan ujian ini bisa
memengaruhi fisik dan mental para pelajar karena itulah kebanyakan
orang yang gagal dikelas ini dikeluarkan akibat menjadi gila atau
terkena gangguan jiwa.
Kelas B, kelas ini bukanlah kasta tertinggi tapi kelas ini juga cukup
sulit dicapai kelas ini banyak oleh pelajar-pelajar yang cerdas dan
tingkat kedisplinan yang tinggi, kelas ini juga tidak memandang umur
banyak anak-anak yang berumur kisaran 11-14 tahun sudah berada
di kelas ini, sungguh luar biasa anak dengan umur seperti itu sudah
memasuki sekolah menengah atas bahkan masuk salah satu kelas
tertinggi
Kelas C, ini adalah kelas yang diisi dengan siswa siswi dengan
kepintaran dan kecerdasan yang biasa saja seperti siswa siswi sma
pada umumnya, tidak ada yang begitu special di kelas ini, tetapi para
pelajar di dalamnya rata-rata memiliki fisik yang luar biasa, ya…tapi
hanya itu saja yang bisa dibanggakan di kelas ini.
Kelas D, ini lah tempat paling tersampah di sekolah ini semua orang
yang memasuki kelas ini akan mendapat bullion dan juga caci maki
dari kelas lain karena kelas ini dianggap kasta terendah dan bahkan
ada Sebagian yang mengatakan kelas D hanyalah sebuah pelengkap,
seharusnya kelas ini dimusnahkan saja.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~XENIC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chapter 2:Ancaman bagi generasi baru

Di high school of xenic ada seorang siswi yang cukup populer


dikalangan para siswa disana karena parasnya cantik dan juga
termasuk siswi terpintar dikelasnya (kelas B), bahkan sampai ada
kabar kalau dia akan dinaikan ke kelas yang lebih tinggi (kelas A), hal
itu membuat beberapa teman-teman sekelasnya sedikit
membencinya karena iri hati, dia adalah yuka izuma.
Pada suatu hari saat jam istirahat dia dipanggil ke ruang guru karena
ada yang ingin dibicarakan dengan izuma, izuma awalnya menolak
karena itu mengganggu jam istirahatnya, tetapi terpaksa
menerimanya karena kalau tidak posisinya sebagai siswi kelas B akan
terancam
“Hmm kenapa harus aku lagi yang dipanggil mana di waktu yang
tidak tepat lagi, huh menjadi pintar sangat merepotkan”
Akhirnya izuma pun pergi ke ruang guru dengan raut wajah kesal
“Permisi….” Ruangan itu begitu sunyi, izuma sedikit heran padahal
dia dipanggil kesini tapi saat dia masuk malah tidak ada siapa-siapa
Seketika pintu ruangan tersebut tertutup sendiri, izuma langsung
berbalik dan saat itu juga tiba-tiba ada sesorang yang menggunakan
jubah hitam dan sebuah topeng langsung mencekiknya dari belakang
dan menutup mulutnya
“ssttt…tenanglah jika kau tidak melawan maka kau akan selamat”
Karena kesal mulutnya ditutup saat dia ingin berbicara izuma
langsung meludahi tangan orang tersebut, kemudian menendangnya
tepat di betisnya, orang tersebut langsung melepaskannya.
Bukannya lari izuma malah mencoba mendekatinya kemudian dia
menarik rambut orang itu lalu menatapnya dengan tatapan
pembunuh, izuma kemudian langsung mencoba menendang kepala
orang tersebut, tapi orang itu berhasil menahan tendangannya,
karena tak bisa lepas dari genggaman izuma orang itu pun
memotong rambutnya menggunakan pisau.
“hou…kau cukup berani memotong rambutmu begitu saja”
“hah tidak masalah bagiku, lagipula itu hanya potongan kecil” orang
itu pun langsung melepaskan jubah dan topengnya, izuma sedikit
terkejut karena rupanya orang itu…
“kau…bukankah kau orang yang kemarin memintaku untuk mencari
informasi tentang para guru?”
“Ya kau benar itu aku” rupanya dia adalah aishi izumi yang berhasil
menyusup ke dalam sekolah
“Lalu, apa yang coba kau lakukan tadi? aku kan sudah melakukan apa
yang kau inginkan dan aku juga sudah memutuskan komunikasi kita”
“Ya ya ya aku tahu, aku Kembali kesini karena ingin menangkapmu
lalu mengintrogasimu”
“hah? untuk apa aku-“
“Kau….adalah seorang pembunuh bayaran kan” kemudian izumi
menekan sebuah tombol yang berada di topeng yang ia gunakan tadi
Setelah itu izuma langsung tumbang dan tak sadarkan diri
“Hm dia pikir dia sudah berhasil melepaskan diri, karena dia terlalu
fokus kepada satu hal, dia sampai lengah dan tak sadar kalau drone
kecilku sudah sampai tepat di belakang lehernya” drone kecil milik
izumi sebenarnya sudah berada disana saat izuma meludahi tangan
izumi, tombol di topengnya adalah sebuah pemicu agar drone
tersebut meledak dan memberikan sebuah arus listrik yang langsung
mengalir menuju otak keotak
“Huh, sekarang aku harus menyembunyikan tubuhnya, aku tidak bisa
keluar dari sini sebelum waktu ujian kedua selesai”
Izumi pun menyeret tubuhnya kemudian memasukannya kedalam
sebuah lemari kaca, lalu izumi menyalakan sebuah mesin hologram
yang membua tubuh izuma jadi terlihat seperti sebuah patung
kerangka saja
“Cih…kalau saja dia tidak mencoba melawan mungkin aku tidak akan
kerepotan seperti ini, dan mungkin juga aku bisa keluar dari sini lebih
cepat”
*Tok tok tok
Mendengar ketukan pintu itu izumi langsung bergegas mengambil
jubahnya lagi kemudian berubah dalam mode kamuflase
Saat pintu terbuka, rupanya itu Kiyoto yang masih dalam bentuk
penyamaran
“halo…apa ada orang disini, aku tadi mendengar sebuah ledakan
kecil aku harap itu bukanlah masalah besar” karena masih dalam
penyamaran izumi jadinya sama sekali tak tahu kalau itu adalah
Kiyoto
Karena tak mendapatkan apa-apa akhirnya Kiyoto pun Kembali lalu
menutup pintunya

Disisi lain Naoki sedang menjalani ujian yang diberikan, tetapi naoki
dengan santainya menjawab semua soal seperti taka da beban sama
sekali, sambil tersenyum sombong naoki berkata “Ez dek”
1 jam kemudian waktu mengerjakanpun telah berakhir, naoki pun
langsung berdiri sambil berlagak sombong
“huh, aku pikir aku akan diberikan soal-soal yang sulit rupanya
sangat-sangatlah mudah” naoki kemudian memperlihatkan hasil
ujiannya
“Eeeee ada apa? Kenapa kamu maju?” kata sang pengawas ujian
“Aku ingin memberikan hasil ujianku, waktunya sudah habiskan?”
Naoki sambil tersenyum sombong
“Ya…tapi kau tak perlu mengumpulnya padauk, kau tinggal
mengirimnya saja dari situ”
“hah? maksudmu?”
“kalian kan menggunakan sebuah kertas digital jadi tinggal mengirim
hasilnya dari kertas itu kau melihat tombol “Kirim” kan disana?”
Wajah naoki kemudian memerah, dia lalu berbalik dan Kembali
ketempat duduknya sambil menutup wajahnya, murid-murid lainnya
menertawakannya terutama para siswi
“Cih padahal sejak awal aku sudah tau ini kertas digital tapi
bagaimana bisa aku masih mengira ini kertas biasa, tch mungkin aku
terlalu terbawa suasana”

Akhirnya izumi bisa keluar dari sana karena waktu ujian telah
berakhir dan disaat itu lah kontak luar Kembali diperbolehakan, jadi
izumi bisa keluar dengan bebas, dengan terburu-buru izumi bergegas
keluar melalui jalur parkir bawah tanah, dia beruntung karena
keamanan di jalur bawa tanah tidak begitu kuat karena itulah izumi
memilih tempat itu sebagai jalur keluar masuk
Izumi sudah cukup jauh dari sekolah itu, tapi saat ditengah
perjalanan tiba-tiba saja izumi merasa ada sesuatu atau seseorang
yang mengikutinya, dan ternyata benar saja lagi-lagi ada yang
mencoba menembak ban belakang mobil yang dikendarainya tapi
kali ini izumi berhasil menghindarinya, izumi pun langsung menancap
gas
“Tch hampir saja aku kena lagi,sepertinya yang mengikuti ku kali ada
2 orang atau lebih karena mustahil jika menembak sambil menyetir”
Izumi melihat kearah spion untuk melihat mobil yang megikutinya
itu, tapi rupanya perkiraan izumi meleset dia melihat tangan yang
memegang pistol dan mencoba menembaknya dari arah jendela
tempat supir
Karena tahu yang mengejarnya bukanlah orang sembarangan dia
mulai mengaktifkan mode Invisible di mobilnya, tapi hanya dalam
kurung waktu 5 detik mobil tersebut Kembali dalam mode semula
dan bahkan sampai mesin mobil tersebut mati, itu adalah pengaruh
dari granat emp yang dilemparkan oleh orang yang mengikutinya
Mobil yang dikendarai izumi mulai kehilangan kendali, mobil
tersebut akan menabrak sebuah tiang besar, untung saja sebelum
mobilnya tertabrak izumi langsung melompat keluar dan orang yang
mengejarnya juga memberhentikan mobilnya
Izumi berlari ke arah sebuah gang dengan niat untuk bersembunyi
“Cauca saat ini mendung dan sebentar lagi pasti akan hujan, saat
itulah saat terbaik, dia akan sulit untuk mendeteksi sesuatu”
Karena berpikir dia sudah aman izumi berhenti sejenak, namun dia
benar seperti tidak dibiarkan beristirahat baru beberapa detik untuk
mengatur nafas ada sebuah bom asap yang dilemparkan ke arahnya
Izumi pun langsung bergegas mundur tapi karena dia seorang mata-
mata tentu saja tidak dengan cara biasa, yap…dia salto belakang
“Argh, ayolah berikan aku sedikit waktu”
Saat asapnya mulai menghilang di saat yang sama hujan pun mulai
turun, kemudian izumi melihat seseorang yang sedang membawa
paying hitam yang sedang menuju kearahnya
“Kali ini kau tidak akan lolos dariku” kata orang itu
“Meloloskan diri adalah kegiatan sehari-hariku jadi tentu saja itu
bukan hal yang sulit” kata izumi membalas perkataan orang tersebut
Saat orang itu sudah cukup dekat dengan izumi akhirnya ia bisa
melihat wajahnya….rupanya itu adalah yuka izuma gadis yang
sempat ia coba tangkap tapi gagal
“TUNGGU, bagaimana bisa kau-“ izumi pun baru mengingatnya
bahwa dia hanya menyembunyikan izuma tapi lupa untuk
membawanya karena terburu-buru
“hehehe, satu kesalah kecil bisa menimbulkan masalah yang sangat
besar izumi chan” izuma sambil tersenyum manis kepada izumi,
anehnya izumi sama sekali tidak merasakan adanya hawa pembunuh
bahkan melihat senyumannya saja terlihat sebuah senyuman yang
tulus
“oh, nampaknya ini harus diselesaikan dengan cara lain”
Secara Bersama-sama mereka menodongkan pistol, izumi saat ini
sedang terengah-engah sedangkan izuma masih tersenyum dengan
manisnya {EAAA salting dikit gw ngetiknya}
Dan secara bersamaan juga mereka menekan pelatuk pistolnya,
tembakkan izuma berhasil ditangkis oleh izumi menggunakan pisau
khusus, dan tembakan izumi justru meleset dan hanya mengenai
daun telinga atas milik izuma
Karena kesal izuma menembak izumi secara terus-menerus tapi
semua tembakannya berhasil ditangkis oleh izumi menggunakan
pisaunya {Anjay the best waifu mah nih cuy}
Peluru yang dimiliki izuma pun kini telah habis dia pun langsung
berlari ke arah izumi dan langsung menendangnya, pistol sekaligus
pisau yang dipegang oleh izumi pun terlepas, lalu pisau itu diambil
oleh izuma dan ia mencoba menusuk mata izumi menggunakan itu,
tapi izumi berhasil menahan tangannya hampir saja izumi menjadi
buta, pisau tersebut sudah berjarak sekitar 3 cm ke matanya, izumi
lalu langsung membalasnya dengan mencoba menendang perut
izuma tapi izuma juga berhasil menahan kaki izumi, karena kakinya
ditahan izumi menendang kearah leher izuma menggunakan kaki
satunya kemudian dia pun melepaskan kakinya dan menjepit leher
izuma menggnakan kedua kakinya sambil menahan tangan izuma
yang masih mencoba menusuk mata izumi, izuma kemudian
memutar pisaunya menggunakan jari jemponya untuk mengiris
pegelangan izumi meski itu berhasil tapi izumi juga menendang
wajahnya izuma pun termundur tapi izuma Kembali maju dan kali ini
izuma menghajanya dengan tangan kosong, tapi Kembali ditahan
oleh izumi kemudian izuma menggunakan tangan satunya yang
sedang memegang pisau untuk menusuk perut izumi, tetapi juga
berhasil ditahan oleh izumi kemudian izumi memutar tangan izuma,
menyilangnya lalu menendangnya keatas setelah itu dia mencoba
menendang wajah izuma lagi, tapi kali berhasil ditangkis oleh izuma
kemudian izuma membalasnya dengan mencoba menendang leher
izumi meski izumi masih berhasil Manahan menggunakan tangannya
tapi dia tetap tumbang, izumi mencoba Kembali berdirir dan saat
itulah mereka pun saling bertarung menggunakan Teknik bela diri
masing-masing,
Setelah beberapa menit kemudian izumi pun sudah tak mampu
Kembali berdiri lagi
Saat itulah ada sebuah kesempatan bagi izuma, dia Kembali
mengambil pisaunya lalu menerjang izumi, Tapi….pisau tersebut
malah tidak mengenai mata izumi, izumi sempat heran kenapa dia
malah sengaja membuatnya meleset
“Kenapa kau tidak langsung mengakhirinya?”
Lalu izuma menjawab “Kau juga”
Rupanya izumi masih memiliki sebuah pistol dan saat ini sedang
mengarah ke perut izuma, “Jika aku menusuk pisau ini kearah
matamu ataupun lehermu kau tidak akan langsung mati dan masih
memiliki waktu beberapa saat untuk menarik pelatuknya” kata izuma
“hoh, rupanya kau sudah mengetahuinya sejak awal”
Dari jauh ternyata ada kazuto yang selama ini menyaksikan
pertarungan mereka sambil merekam menggunakan handphonenya
“hey hey apa posisi seperti itu tidak berbahay mana wajah mereka
saling berdekatan lagi” kazuto

“Hey izuma chan”


“Kau memanggilku seperti seorang teman akrab padahal aku sudah
mencoba membunuhmu”
“Ara Ara, oh ya aku tidak akan membocorkan identitasmu, asal kau
mau bekerja sama denganku aku juga akan membayar’
“oh ya, memangnya kau bisa membayar berapa?”
“200, 300 bahkan sampai sejuta tergantung hasilnya”

“HEY, bisa-bisanya kalian masih sempat berbincang dalam posisi


seperti itu!” kazuto dari jauh yang masih mengamati izumi dan izuma
“eh suara apa itu?” izuma yang mulai sadar dengan keberadaan
kazuto
Karena tau keberadaannya mulai disadari kazuto pun akhirnya pergi
menjauh dan meninggalkan mereka

“Jadi….apakah kau mau menerima tawaranku?” Kata Izumi


“Hmmm…jujur saja aku sebenarnya memang ingin bekerja sama
denganmu saat pertama kali aku mengetahui identitas aslimu, tapi
klien ku menyuruhku untuk membunuhmu”
“Hah?! kau serius? Hahahaha kau pasti bercanda mana mungkin
identitasku bocor semudah itu” izumi yang agak terkejut mendengar
apa yang dibilang izuma, untuk membuat izumi percaya izumapun
mencoba untuk membuktikannya
“Nama:izumi aishi, umur:18 tahun, Profesi:Mata-mata pemerintah
dengan pekerjaan sampingan yaitu sebagai guru, Status:Belum
menikah, dan kau juga pernah sekolah di sekolah yang sama
denganku”
“Sudah-sudah cukup, baiklah sekarang aku percaya….jadi apakah kau
menerimanya? Aku….akan …membayar lebih…” izumi yang kelelahan
saat itu langsung tertidur
“Eh? Izumi chan? Izumi!” izuma yang mau mencoba
membangunkannya tapi tak berhasil, terpaksa dia membawa izumi
kemobilnya, padahal izuma lebih muda dari izumi tapi dia mampu
membawanya sampai kemobil miliknya, untung saja karena sudah
mengetahui seluruh identitas rahasia milik izumi jadinya dia juga
mengetahui apartemen milik izumi,dia pun akhirnya membawanya
kesana.
Saat dalam perjalanan izumi terbangun
“Oh kau mau mengantarkanku ternyata” izumi yang masih dalam
keadaan lemas
“YA, katamu kau akan membayar lebih jadinya aku mengurungkan
niat untuk membunuhmu”
“hehehe, syukurlah” meski izuma berkata demikian tapi alasan
sebenarnya bukanlah itu melainkan karena dia masih memiliki sisi
empati terhadap seseorang sekalipun dia adalah seorang pembunuh
Dan ditambah izumi juga mengingatkannya pada sosok kakak yang
juga adalah seorang mata-mata
Akhirnya mereka pun sampai, izumi langsung dibantu turun oleh
para bodyguardnya disana
BONUS:
(mobil milik yuka izuma:Lamborghini Centenario. Mobil milik aishi
izumi:Lamborghini Huracan evo spyder. Mobil milik kei Kiyoto:Ferrari
LaFerrari aperta(future type))

*Kembali ke cerita

*Malam harinya

Kiyoto saat ini sedang mengalami sedikit kebingungan dikarenakan


dia bukanlah murid asli disana dia pun tidak mendapatkan kamar di
asrama, tapi meski begitu dia langsung mengambil keputusan untuk
melanjutkannya dari luar sekolah karena setelah kejadian di kelas B
Kiyoto jadi sedikit khawatir kalau penyamarannya akan ketahuan
“huh, sepertinya aku terlalu mengambil resiko, hmm tunggu
sebentar…aku tidak mendapatkan kabar dari naoki daritadi kemana
dia perginya?” tiba-tiba ada panggilan dari handphone Kiyoto
Saat Kiyoto yang mengangkat panggilannya rupanya itu adalah naoki
“Ah rupanya kau, kau kemana saja dari tadi?”
“Ah maaf aku lupa mengabarimu, aku sedang dirumah saat ini” naoki
sambil tersenyum
“APA?! Bagaimana bisa?! How?” Kiyoto yang terkejut sekaligus kesal
“Ya, aku pergi ke parkiran bawah tanah kemudian aku menggunakan
mobilmu lalu pergi dari sekolah itu”
“hah? tapikan? Kuncinya ada padauk? Bagaimana bisa?” Kiyoto
spontan mengecek kantungnya dan juga tas kecil yang ia bawa
“eh? Dimana kucinya?”
“OH IYA, aku lupa tadi ada seorang gadis cantik dengan rambut agak
kecoklatan dan memilki warna mata merah menyala meski
kedengaran menakutkan tapi dia cantik, yah dialah yang memberi
kuncinya kalau tak salah Namanya adalah izuma apalah”
Kiyoto pun Kembali mengingat kejadian pertama kali dia bertemu
izuma, rupanya saat Kiyoto berbalik darinya izuma sempat
mengambil kunci itu dari kantung celana milik Kiyoto tanpa Kiyoto
sadari
“Cih…Gadis itu…..” karena sakin kesalnya Kiyoto sampai membanting
handphonenya lalu menginjaknya sambil berteriak “kalian semua
bajingan!!!”
Izuma yang saat itu sedang dikamarnya di asrama tertawa
mendengar suara Kiyoto, ya, suara Kiyoto terdengar bahkan sampai
ke asrama Wanita…ada beberapa siswi yang terbangun tapi ada juga
yang tetap tertidur lelap
Kemudian ada security langsung menghampiri Kiyoto
“Hey sedang apa kau tengah malam begini! Kembali ke asramamu”
kata security itu,karena tak ada pilihan lain Kiyoto pergi Kembali ke
asrama pria lalu mencoba menanyakan beberapa siswa lain untuk
berbagi kamar (MC gak selamanya beruntung ygy)

Di kamarny izumi sedang asik mengobrol melalui video call Bersama


izuma saat itu sedangkan kazuto sedang asik bermain game
computer di kamarnya, dan naoki tertidur lelap sambil memutar
musiknya, Kitamura juga tertidur sambil memeluk guling bergambar
filo
Dan Kiyoto tidak bisa tidur nyenyak karena suara dengkur teman
sekamarnya ditambah dia harus tidur di lantai karena kasurnya yang
tak muat untuk dua orang
Catatan:Jangan marah ya min hehehe

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~XENIC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chapter 3:Petunjuk baru???

Anda mungkin juga menyukai