1
Sebelumnya, namaku adalah Araragi Tatsuya.
Aku adalah seorang siswa kelas 2 di SMA Tokyo Gei
Ongaku. Aku adalah siswa terpopuler sejak awal aku
masuk kemari.
2
Hari pertama berjalan sangat cepat. Bahkan lebih
cepat dari biasanya. Di saat aku sedang melihat beberapa
adik kelas yang sedang berkeliling sekolah melalui
jendela kelasku, ada yang menghampiriku.
3
buku yang dicarinya, tanpa sengaja aku melihat wajahnya
dari sela-sela rak buku.
***
4
“Siapa sih?” tanyaku sambil melihat orang yang
menarik jas seragamku. Saat aku melihat orang itu,
ternyata itu adalah Hinata.
***
Manisnya, pikirku.
6
“Ya. Suasana hari ini cukup indah.” Ucapnya.
Aku pun mengajaknya untuk berjalan-jalan di sekitar
taman.
***
7
“Aku selalu dikatai oleh ibuku agar selalu berbuat
baik kepada siapapun. Kalau ada orang yang
membutuhkan bantuan kita, kita harus membantunya.
Itulah yang ibuku katakana padaku.” jawabnya.
8
Kalau ada yang menyakitimu, jangan hanya tersenyum.
Bisa ‘kan?” ucapku.
***
10
menembakku, kalian pasti sudah tahu kan? Aku akan
menolaknya! Tidak mungkin dan tidak akan pernah
menyukai atau berpacaran dengan Makoto Hinata-san!”
11
“Orang yang kamu suka sedang bertanya
kepadamu lho, Makoto-san. Ayo jawab.” Ucap Chikai.
12
“Hey, Makoto-san. Aku hanya bertanya. Kamu
mengerti atau tidak? Hanya jawab ‘ya’ atau ‘tidak’ saja
lho.” Ucapku.
***
14
Selama ini, aku selalu menundukkan kepalaku.
Aku selalu berdiri di tempat yang sama. Layaknya di
gurun pasir yang gersang. Tidak ada siapapun. Aku
sendirian.
15
PROFIL PENULIS
16
Ayo lebih mengenal penulis ini.
Instagram : @afiffa12_
Gmail : ulfanurfajri38@gmail.com
18
“Bagus ternyata kita satu arah. Ayo kita pergi sekarang
takutnya keburu malam. Oh iya jangan lupa izin orangtua
kamu dulu ya.” Kata dia.
19
“Hmm, iya.” Jawabku malu.
“Pak haji pesen 2 sato lamongan tanpa nasi sama air teh
hangat.”
20
langsung pulang. Dia mengantarku pulang. Selama
perjalanan pulang kami hanya diam.
22
Sesampainya di rumah, dia kembali turun dari mobil dan
membukakan pintu untukku. Rasanya sangat aneh tapi
bagaimana lagi rezeki gak boleh ditolak.
23
“Terus anak komite itu sekolahnya di Australia, dan baru
pulang kemarin.” Dika menyambung pembicaraan.
Maafkan aku ……
25
Fazka Rayan
27
PROFIL PENULIS
Instagram @agnesnmn
Twitter @Meilani_agnes
28
Aku, Kamu, dan Waktu
***
Perkenalkan namaku Megantara Putri Fairuz, biasa
dipanggil Megan. Lahir di Jakarta, jenis kelamin
perempuan. Nama belakangku diambil dari nama papah.
Seorang pria yang aku kagumi, dan dia adalah prajurit
TNI Angkatan Darat. Dia lahir di Pontianak. Mamaku
namanya Hasna Ardini, biasa dipanggil Ana oleh teman-
temannya. Lahir di Cempaka Hijau daerah Bandung dan
dia pernah menjadi mojang disana.
29
Menurut mama, menjadi designer merupakan bagian
dari hidupnya dan papahku sangat mendukung dengan
kekuatan militer. Sejak kecil, aku tinggal di Jakarta yaitu
kawasan Cempaka Putih. Tahun 2016, papahku di pindah
tugas ke Bandung. Sehingga mamaku, aku, adik
bungsuku, dan semua barang-barang dirumah pun jadi
ikut pindah.
(>•<)
(>•<)
31
Tiba-tiba seseorang menarikku dari belakang. Aku
terkejut dan reflek mendorongnya. Lelaki itu terjatuh
sehingga membuat murid lain yang berada di lapangan
menoleh ke arahnya. Aku pun segera membantunya
berdiri dan meminta maaf padanya.
32
Tetapi, ada sesuatu yang kurang dari dalam diri
Megan, yaitu sikapnya yang cuek kepada pria yang
mendekatinya. Dengan wajah yang menawan dan dengan
anugerah berupa paras yang sangat cantik seperti bidadari
yang turun dari khayangan, serta sikap dan wataknya
yang lemah lembut dan sopan. Tak sulit baginya untuk
membuat banyak pria jatuh hati kepadanya. Setiap ada
pria yang melihat paras wajahnya yang menawan, dia
langsung jatuh cinta kepada Megan.
36
Setelah berpisah, walaupun baru saja dan mungkin
terlalu singkat. Megan merasa hal yang luar biasa. Rasa
rindu yang amat sangat menyergapnya di kehidupannya
kini. Tapi, Nadira yang melihat hal itu mencoba
menenangkan Megan.
*****
37
PROFIL PENULIS
38
Mari lebih mengenal penulis ini!
Tuan Direktur
“Sssttt..diamlah!!” tegur Catherine pada Kelly temannya
yang sedari tadi terus-terusan bertanya kapan gadis itu
akan menyelesaikan kegiatan tidak terpujinya itu.
Kelly tidak akan pernah melakukan hal gila itu, dia hanya
datang untuk menemani karena sedari kemarin Catherine
tidak pernah berhenti untuk meneleponnya bahkan saat
larut malam pun Catherine tetap menghubunginya.
39
Catherine sengaja membeli sebuah alat pengintai yang
cukup canggih dan berukuran sangat minim mungkin
ukurannya hanya sebesar biji jagung namun harganya
sangatlah fantastis, setengah harga ipod kecilnya.
Lalu alat itu akan terhubung pada ipod kecilnya dan akan
memperlihatkan semua yang terjadi di ruangan itu pada
layar ipodnya.
40
Tidak lupa aroma tubuhnya yang berbau maskulin cukup
memikat sehingga mudah untuk dikenali walau hanya
mencium aroma tubuhnya saja.
41
“Salah!”
43
perusahaanya mulai dari nol hingga bisa sesukses
sekarang.
44
kekurangannya dan rahasia pamannya mulai dari rahasia
kecilnya hingga rahasia besarnya.
45
pada pamannya untuk tidak memberitahu kepada
siapapun.
“Ta-tapi”
49
“Paman Leo aku penasaran dengan tipemu, hampir tiap
minggu kau selalu membawa gadis yang berbeda ke
rumah”
“Tidak ada”
50
“Tentu saja aku tahu, alat penyadap canggih itu adalah
jawabannya, ayolah Kelly aku tidak sebodoh itu” ujar
Leo santai, sedangkan Kelly terdiam membeku
ditempatnya.
52
PROFIL PENULIS
Perkenalkan namanya
Angelia Ulidina Simbolon
dia sering dipanggil Enji
oleh teman-temannya, dia
lahir di Pematang Siantar
tepatnya pada tanggal 19
September, 2003. Dia memiliki banyak hobby seperti
menggambar, bermain gitar, bernyanyi, membaca komik, dan
menulis cerita. Dia terinspirasi menulis cerita dari para
penulis-penulis wattpad yang bukunya telah berhasil
diterbitkan, dengan membaca tiap-tiap cerita yang ada
membuatnya termotivasi untuk membuat cerita yang lebih
baik dan seru juga berharap suatu saat dia juga bisa membuat
buku terbitannya sendiri. Dia juga mengucapkan terima kasih
kepada Tuhan YME atas berkatya dan untuk guru-guru
terutama Ibu Siti Farida yang terus membimbingnya dan
memberikan pengetahuan perihal sastra dan novel-novel seru
dan menarik.
Email : angeliasimbolon883@gmail.com
Instagram : @thisme.enjii
53
Wattpad : @keraktelor_com
54
SEMALAM UNTUK MASA DEPAN
Hari senin telah tiba seorang gadis cantik berpijak
dari rumah ke sekolah untuk menuntut ilmu. gadis itu
bernama Nadia Poetri Maharani, ia gadis tercantik di SMA
Negri 190 Bandung. Memulai hari pertama memasuki
sekolah nya karena hari libur telah usai Nadia bersemangat
kembali bersekolah karna ia sangat merundukan sekali
suasana sekolah yang di mana ia telah berliburan ke
Amerika dan ingin menceritakan liburan nya kepada
teman teman di kelas nya. Sesampai sekolah ia panggil
oleh teman-temannya yang bernama Rika,Ratu,Reva
mereka adalah sahabat Nadia di kelas nya dan mereka
memppunyai grup yang bernama 3R1N yang isi nya
Ratu,Rika,Reva,dan Nadia grup ini sudah terkenal di SMA
Negri 190 Bandung ini karna isi nya adalah orang orang
kaya semua yang pertama Rika adalah anak Ketua
DPR,Ratu anak pengusaha kaya di Bandung,Reva anak
Dipllomat dan Nadia adalah anak pangusaha kayu jati di
Bandung itulah kenapa mereka sangat terkenal di Sekolah
ini.
Reva,Ratu,Rika: Nadiaaaaaaaaaaaaa
Nadia: Ratuuuu,Revaaaaa,Rikaaaa
55
Nadia: bukan nya gitu Rat karna aku di sana bukan
hanya liburan aku di sana menemani ayah aku kerja lapangan
di Amerika
56
menyukai Nadia karna kecantikan nya salah satu yang
menyukai Nadia yakni Fajar,Nadia sendiri sih sudah tahu
bahwa Fajar menyukai dirinya.Fajar adalah anak 11 IPS 1 ia
anak Futsal di SMA 109 Bandung ini, ia juga termasuk cowk
yang banyak di kagumi oleh kaum hawa karna ia kece,tampan
dan tinggi itu kelebihan dari Fajar.Sementara Nadia melihat
Fajar biasa saja bahkan Nadia menilai
Nadia: ya jelas
58
Fajar: ya jelas,Fajar begitu lhoo!!
Fajar: iduwwww
Fajar: yesssssssssssass
60
Fajar: engga ko aku Cuma buat persiapan saja kalo
termabat
Nadia: ya sudah si
Fajar: engga ko
61
Pa Gangga: hah Fajar?
Nadia: tiiiiiddddddaaakkk
Fajar: iiiiiaaaaaaaaaaaa
62
Nadia: dasar penghalu
Nadia: ih ga banget
63
mengajak Reva untuk meminjam mobil nya Reva,Ratu,Rika
pun ikut Nadia untuk menengkok Fajar di UGD. Sesampainya
di UGD Nadia bertemu dengan kedua orang tua Fajar yakni
ayah dan ibunya fajar lalu Nadia pun mencium tangan(salam)
yakni Ibu dan Ayah nya.Lalu Ibu Fajar bertannya kepada
Nadia.
Nadia: tidak bu
64
kata dokter itu pengaruh obat saja.Ibu Fajar menangis di
sebelah fajar karena khawatir seorang ibu ke anak. Setelah
Fajar sadar Ibu dan Ayah Fajar, memeluk Fajar dengan erat
dan Fajar menannyakan seorang perempuan yang bernama
Nadia,Ibu fajar menjawab Nadia di pinggirmu nak.Lalu fajar
dengan tidak sengaja memeluk Nadia dan meminta maaf
bahwa pagi tadi sudah bikin Nadia kesiangan berangkat
sekolah.Oleh sebab itu Fajar memluk Nadia dan Nadia
memeluk Fajar balik,jantung Fajar disitu merasa akan copot
lebih cepat karena di peluk oleh seorang wanita impian
nya.Setiap pagi Nadia menemani Fajar di UGD karena ia tidak
ada yang menemani di UGD nya berpapasan dengan libur
panjang kenaikan ke kelas 12.
Fajar: hilih
65
Fajar pun sudah di boleh kan pulang karna ia sudah
mendingan dari sakit nya.Dan Nadia pun menemani Fajar lagi
di rumah nya karena Fajar di tinggal sebulan oleh Ibu dan
Ayah nya ke filiphina karena ada proyek yang ada di filiphina
sementara Nadia juga sama di tinggal sebulan oleh Ibu dan
ayah nya ke singapore karna ada urusan perusaannya yang ada
di singapore. Dan kesempatan Fajar. untuk menembak Nadia
di rumah nya bertempat di taman rumah Fajar.
Nadia: oke
Fajar 1....2....3...
66
Nadia pun membuka mata nya dan apa yang terjadi?
Fajar: Nad.....?
Fajar: hehehe
Fajar: apa?
Nadia: oke
68
Fajar: siap?
69
PROFIL PENULIS
70
Ayo lebih mengenal Ariqmuhammad
Instagram: @ariqmuhammadz
Gmail: wahanariqawahana@gmail.com
Dulu
“Apa yang kalian lakukan telah mampu mengubahku.”
12 September 2018
71
Alin menarik paksa tas Jean dan membuat gadis itu
hampir kehilangan keseimbangan. Alin berhenti sebentar,
menatap gadis itu dan melanjutkan perjalanannya.
72
“Awas ya, nanti dia pasti mengoceh dengan jari-jarinya.”
Nah, benarkan prediksinya tadi.
73
•••
“Apa yang paling sulit di sini Sa?” tanya Jean pada Esa
yang sedang membaca buku tentang astronomi miliknya.
“Tidak ada.”
Esa tidak habis pikir dengan apa yang ada di otak gadis
yang setia menggenggam tangannya erat ini. Dia dengan
gagahnya berjalan tegap serta mimik sombongnya
terlihat jelas. Berusaha menjadi tamengnya. Dalam
keramaian senyumnya ia sembunyikan. Berusaha serius
dengan apa yang terjadi sekarang.
75
Jean mendudukkan Esa di dekat jendela yang sedikit
tertutup. “Aku pesan makanan. Kamu tunggu di sini ya.”
titah Jean dan dijawab dengan sebuah anggukan oleh Esa.
76
Ini program baru sekolah. Kau tidak usah takut. Makan
yang banyak ya.” Lalu bibi itu pergi, meninggalkan Esa
sendirian lagi. Hal seperti ini selalu datang dalam
hidupnya, saat sepedanya rusak tiba-tiba ada seorang
donatur yang datang ke panti asuhan tempat Esa tinggal
dan memberikannya sepeda, juga membawa laptop,
gadget bahkan playstation untuknya. Anak panti lain
diberi hadiah juga, tapi tetap saja. Kebetulannya ini
terlalu sering. Hal-hal tersebut mampu membuatnya
untuk tidak mengeluh.
77
Jean mengangguk. “Ya, aku sangat bahagia.”. Esa
tersenyum melihatnya dan mulai melahap makanan yang
ada di meja.
79
untuk.menjagamu.” Esa mencoretkan pulpen di
kertasnya.
Esa terdiam.
“Sama-sama, Arnesa.”
3 bulan kemudian
80
“Esa sembuh?” tanya Ibu panti kepada Jean, Jean hanya
mengangguk dan tersenyum.
Dalam hati, Esa berjanji, mulai hari ini, secara resmi dia
berjanji kepada Tuhan. Akan melindungi Ibu Pantinya
dan menyerahkan hidupnya untuk menjaga dan rela
berkorban untuk Ferro, Alin dan Jean.
81
PROFIL PENULIS
Namaku Reza,
83
untuk bertindak jadi aku tidak pernah mencoba untuk
melangkah mencari jalan baru, mencari maknanya
kehidupan ini, karena bagiku semua terkesan biasa saja
dimana tidak ada yang membuat hatiku bergetar untuk
mencapainya, tidak ada yang dapat menggerakkan hatiku
ini dan disaat aku memiliki niat untuk berubah orang
orang malah bersikap dingin kepadaku mereka acuh tak
acuh kepadaku walaupun ini sudah biasa bagiku tapi
perasaan seperti tidak diinginkan ini membuatku semakin
tenggelam dalam kesendirian, kesunyian, dan
kegelapannya kehidupan. Dan itu membuatku menjadi
bimbang untuk berubah.
84
“Jangan bilang siapa siapa ya “ sambil melihatku dengan
senyuman.
87
“Bisakah kamu berikan alasannya?”
“.....”
***Tamat***
90
PROFIL PENULIS
Instagram: @calvin.s.1606
91
Facebook: Muhammad Calvin
Email: calvin.subang2018@gmail.com
92
Aku dan Dia
Dia adalah seorang perempuan biasa. Dia hanya
seorang pelajar yang biasa-biasa saja, tidak terlalu pintar
tetapi tidak bodoh. Dia juga berasal dari keluarga yang
biasa-biasa saja, tidak kaya tetapi tetap mencukupi
kebutuhan hidupnya. Namun, dia tetap bisa membuatku
jatuh cinta dengannya.
93
pun tidak begitu terasa beban.
"Aku udah suka dan sayang banget sama kamu dari lama,
gatau kenapa aku ingin ngungkapin ini ke kamu saat ini
juga." kataku.
97
"Kamu selama ini kemana aja?" tanyaku dan Lia hanya
terdiam saja.
99
PROFIL PENULIS
Instagram: @dafanfp
100
Mettaz
Juni, 2016.
Namaku Freya
101
Freya kirimkan, karena ia pikir mungkin saja pengirim
pesan akan mengabaikan pesan tersebut karena
kesibukannya. Tak berapa lama, pesan Freya mendapat
respon yang cukup baik dari pengirim pesan misterius
itu.
102
“Maaf gak sengaja, soalnya aku lagi buru-buru.” Ucap
Freya dengan buru-buru sambil memasuki buku panduan
dan handphone yang terjatuh di hadapan nya.
103
“ Hei, kenapa kamu melamun seperti itu? Apakah ada
yang salah dengan wajahku ini?”.
104
berantem terus?” “Bisa gak sih gak berantem sehari aja!”
“Awas loh nanti jodoh! hahaha.” Senang rasanya
mendengar dengusan mereka seperti itu, tetapi
menurutku rasanya saat ini berbeda dan sedikit aneh
karena kita tidak seperti biasanya, ya karena kita sudah
menjadi dua orang asing yang melupakan masa-masa
konyol pada saat itu. Aku tahu ini terlalu cepat, karena
ini salahku dan aku tidak berpikir panjang kedepannya
bagaimana. Tidak seharusnya aku menyimpan rasa
terhadapmu, tapi apa boleh buat? Aku sudah terjebak di
zona nyaman ini dan aku sudah nyaman terhadap
sikapmu beberapa bulan belakangan ini. Terimakasih
telah menjadi teman ributku di setiap harinya, ya
terkecuali hari sabtu dan minggu, karena kita juga butuh
istirahat dan asupan-asupan yang bergizi agar kita kuat
sekuat baja pada saat perang hihi. Yang aku harapkan
saat ini, semoga saja tidak ada seseorang sepertiku lagi
yang membuat kekacauan terhadap telingamu dan bagian
tubuhmu itu, karena aku tidak bisa mengendalikan
suaraku dan cubitan manisku ini, dan terimakasih telah
sabar menghadapi sikap ego yang amat tinggi ini. Kita
yang dulu begitu manis berubah menjadi kita yang begitu
asing.
107
“ kenapa kamu memendam rasa seperti itu? Dan kenapa
kamu tidak jujur akan hal perasaanmu itu pada wibra?”
tanya farzan.
108
Aku mencoba berpikir keras untuk menemukan
jawabannya,namun tak juga kutemukan kata-kata yang
pas dan tanpa sadar aku menuliskan sebuah kata, yaitu
“cinta”. Dan aku melamun akan hal yang sudah
kutuliskan tadi,bodoh.
109
itu hanya sebentar dan berbincang akan hal tugas. Wibra
memang pria idamanku, tapi dia terlalu bodo amat.
Kemesraan yang kubayangkan hanya angan-angan saja,
nyatanya Wibra itu orang yang sangat jaim untuk
romantis dan hanya manis di awal.
111
ambing. Aku tidak tahu mengapa aku harus tetap
mencintai Farzan padahal sebelumnya aku sangat
mencintai Wibra dan sama sekali tidak ingin berpisah
dengan Wibra.
112
PROFIL PENULIS
Instagram: @ditaayumeil
Email: ditaayumeilan@gmail.com
113
114
NARAYA
Pertengahan 2018.
115
kamu cewek tulen di rl. ( real life ). Untuk beberapa hari
kedepan kami masih mendebatkan soal itu.
@fckjnprl
Dia temen aku, aku bisa aja bocorin ke temen aku itu
kalo kamu sebenarnya perempuan asli.
Ga mau
“ Waalaikummusalam “
“ Di mana Nar “
Tut..tut..tut..
“ Naraya? “
Salib…
-------------
“ Iya makasih ya El “
“ Makasih ya mang “
“ Kamu mau? “
120
“ Enggak kamu aja makan, aku tadi dikelas udah makan
bolu, biasa si Panji jual paksa sama ku “
“ Iya Nar “
“ Hah seriusan? “
“ Oke”
----------
121
banget ga boong hehehe. Tapi begitu masuk perbedaan
begitu menyengat, terlihat jelas rumah kami yang sangat
berbeda, bukan berbeda dalam kata lain ya ku melihat
sekeliling ruangan terdapat salib yang berada di ruang
tamu dan juga patung bunda maria yang menyambut
hangat kedatangan kami berdua.
“ Oh iya tante aku Nara, oiaya tan ini ada sedikit kue
untuk tante” sapaku dengan senyum hangatku
------
[NARAYA]
“ apasih El “
“ Hmm gini El “
“ Aku takut..
“ Kita sudah tau bukan, aku dan kamu ini memlih jalan
yang berujung terluka?”
124
manik rosarioku tetap berbeda dengan manik-manik
tasbihmu “
-------
125
Tok tok tok..
“ maaf kak ”
“ putusin dia “
“ loh kok? Aku gak mau kak, aku sayang sama Rafael “
“ tapi kak-
Aku buru buru bangun dari tempat tidur, dan gak lupa
juga kupakaikan jilbab terlebih dahulu, aku coba lupakan
dulu apa yang kak Bilal omongkan, tetapi satu
pertanyaan terlintas di otakku sehina itukah aku dimata
126
Kak Bilal yang katanya aku yang menjual agamaku
hanya untuk Rafael. Ya Tuhan berilah jalan untuk
hubungan kami berdua, aku sayang sama Rafael dan aku
tak ingin pisah dengannya.
127
nyaman sekali aku tak ingin berpisah dengannya. Tuhan
begitu jahat mengapa engkau menciptakan perbedaan ini.
Mengapa Tuhan?! Kau tak suka aku bahagia? Tolong
jawab jangan membisu seperti ini arghh.
128
“ Jangan duakan Tuhanmu hanya demi keluargaku El,
Tuhan memang satu kita yang tak sama. Jangan berusaha
memeluk sesuatu yang sudah kamu pikirkan tetapi gak
sanggup untuk kamu peluk” ucapku dengan terbata-bata
129
memutarkan lagu yang mewakilakn perasaan yang saat
ini berkecamuk.
130
Tak sanggup lagi Rafael menunduk, hatiku sungguh tak
kuat lagi air mataku yang terus menerus keluar membuat
aku semakin lemah tak berdaya. Suasana malam ini
memang sangat menyakitkan. Rafael melangkahkan
langkahnya agar lebih dekat denganku perempuan yang
teramat ia sayangi. Rafael menghapus air mataku
menggunakan tangannya dan berkata
“ Rafael?”
“ Nara aku seneng bisa kenal sama kamu, aku seneng jadi
pacar kamu, aku senang saat dimana kita berkeliling
menyusuri kota kecil ini,,,,
131
“,,,,aku suka kisah cinta kita, yang mungkin akan
menyakiti kita apabila kita tetap mempertahankannya,
tapi Nar kamu harus tahu, kita dipertemukan bukan
karena sebuah kesalahan. Sekali lagi, aku seneng bisa
kenal dekat degan kamu selama 1 tahun 4 bulan ini
bersamamu”
134
PROFIL PENULIS
Wattpad : bctamttt
Instagram : @dzakiyyaaar
Gmail : dzakiyyarmdnjunmyeon@gmail.com
135
136
Revan
Namaku Fawla Grizelle, aku hanya gadis biasa yang
beruntung menjadi kekasih seorang pria bernama Revan
Arkana. Seorang anak pertama dari keluarga Arkana,
keluarga yang cukup terpandang di kotaku. Sosok lelaki
yang selalu membuatku tertawa dengan tingkah
konyolnya, tetapi bisa menjadi pria yang siap
melindungiku dan sangat menyayangiku sehingga
membuatnya menjadi seorang pencemburu. Terkadang
aku baik-baik saja bahkan aku merasa tersentuh dengan
sifatnya itu, tetapi terkadang aku sangat kesal dan marah
dengan itu. Terlebih lagi jika sudah menyangkut soal pria
bernama Aldi Faresta, mantan kekasihku yang kini
menjadi sahabatku. Aku tidak tahu alasan dia kenapa bisa
sebenci itu kepada Aldi. Padahal sekarang aku dan Aldi
hanya seorang sahabat, yang saling bertukar cerita disaat
kita sedih, galau, maupun bahagia. Bahkan kita saja
selalu berusaha untuk tidak mengingat bahwa kita itu
mantan sepasang kekasih. Tapi Revan selalu kesal jika
aku dekat dengannya. Entahlah mungkin itu pembuktian
bahwa ia sayang padaku, mungkin.
137
“semoga sekarang kita sekelas. Aamiin,”ucap Revan
dramatis.
138
“enggalah ngapain marah” katanya sambil pergi
meninggalkanku.
140
“pertama aku jatuh cinta sama cewe bernama Fawnia
Grizelle, yang keduaa,” Revan sengaja menggantungkan
ucapannya.
“Di Sabtu ini kamu sibuk ga?” tanyaku kepada Aldi yang
sedang sibuk dengan gamesnya.
142
…
Kini aku dan Aldi sudah ada di sebuah toko jam tangan.
“ok.”
143
aku pulang dengan siapa dan aku jawab aku pulang
dengan Aldi dan dia memperbolehkan. Setelah itu tidak
ada lagi pesan darinya.
Kataku berbohong.
144
…
…
145
“ALDI LO DIMANA?!” Kata Revan teriak yang
langsung memasuki rumah Aldi.
-selesai-
147
PROFIL PENULIS
148
Titik Terang
153
sebelumnya,mungkin hal yang aku alami pada masa itu
adalah cinta pandangan pertama.
154
akan menikmati perasaan ini tanpa adanya sedikitpun
perjuanganku untuk mendekatina. Ahhhh sudahlah
155
Menurutku apa yang aku lakukan tadi wajar wajar
saja,karena memang keadaanku memang sedang tidak
baik. Namun memang cara mengaplikasikan emosiku
kepada temanku memang salah. Aku tak mau mereka
berdua menjadi bahan pelampiasan pikiranku,akupun
beranjak dari kamar Sadewa untuk ke ruang tamu,aku
ingin menenangkan diriku yang sedang jatuh cinta.
Memang kalian semua ketika jatuh cinta pastinya akan
senang dan gembira. Namun berbeda dengan aku yang
sudah tahu bahwasannya cintaku takkan terbalaskan
olehnya. Aku harap kalian mengerti atas perasaanku.
159
“Mau apa memangnya?” jawabku yang
heran,karena tidak ada hujan,tidak ada angin dia
langsung mengajakku kerumah Kiran.
“Barang apa?”.
160
sangat istimewa bagiku. Tatapan dia yang sangat jernih
memandangku sangat jelas, aku tak tahu harus berbuat
apa lagi disitu.
161
– obrolan kecil. Hangat sekali suasana itu, namun tak
terasa waktu begitu cepat. Senja berlalu begitu cepat,
sinar surya yang kian memudar sebagai pertanda bahwa
aku harus ikhlas mengakhari pertemuan dengan Tasya
karena aku dan Sadewa harus pulang. Sebenarnya tidak
pulang karena kami langsung ke tempat biasa nongkrong
bersama teman - teman. Jika tidak ada janji dengan
mereka, tentunya aku akan tetap tinggal disana sejenak
karena aku sangat suka ketika aku bertatapan langsung
dengannya, ngobrol dengannya meskipun topik yang
kami bicarakan tak penting – penting amat. Namun
sudahlah, aku memiliki janji dan janji harus ditepati.
“Selamat tinggal Tasya,aku mencintaimu” ucapku dalam
hati.
162
mengingat momen saat bersamanya, aku sangat
menikmati rasa ini.
163
Tak terasa detik demi detik aku dan dia bersama
dan bercerita semuanya, namun tiba disaat moment
dimana dia menceritakan kisah percintaanya, kisah cinta
dengan pacarnya yang menurutnya banyak masalah.
Dimana ia merasa diperlakukan seenaknya, sungguh aku
tak terima akan hal itu, namun tentu saja aku tak bilang
itu kepadanya hanya sebatas hatiku yang tidak suka
Tasya diperlakukan seperti itu. Akupun menyimak setiap
ucapan tasya yang menceritakan perihnya menahan rasa
sakit. Tak banyak yang aku lakukan, tak banyak saran
yang aku berikan kepadanya, karena aku tak mau Tasya
jadi berfikir bahwa aku mencintai dirinya.
165
dan juga dengan omongan – omongan ku yang tentunya
sangat berbeda dengan cara aku menyikapi orang lain.
167
Suatu hal pelajaran yang bisa aku petik pada
kisahku ini adalah bahwa tak selamanya cinta dapat
terbalaskan mesikipun kita sudah menunjukan rasa cinta
yang besar. Dan harapan tidak lah salah, karena dengan
harapan kita dapat merasakan cinta yang sebenarnya.
Dan tentunya kenyataan pahit harus dapat kita terima
dengan ikhlas dan harus kita sikapi dengan sebagai
mestinya.
Ku kejar dirimu
Ku peluk dirimu
168
PROFIL PENULIS
169
NEGERI AJAIB
170
Potter mengangkat tongkat dan berkata “expeliarmus” bukan
juga tentang keempat saudara yang memasuki lemari dan
menemukan sebuah negeri ajaib. Tetapi ini cerita tentang kita
yang masuk ke dalam ‘lubang kelinci’ seperti Alice yang
selanjutnya membuat kita tersesat di dalamnya. Sungguh indah
tapi berakhir dengan kita yang menjadi tidak waras.
Agustus 2009
171
baru dengan teman yang baru. Wali kelas pada saat itu adalah
guru Bahasa Indonesia yang bernama bu Ratna. Ibu Ratna
menginginkan kita untuk menuliskan nama masing-masing
dan memasukannya ke dalam sebuah toples, lalu menyuruh
kita maju satu persatu dengan mengambil salah satu kertas
berisikan nama murid kelas. Pada saat itu kau mendapatkan
namaku.
172
“Seperti yang kau tahu, namaku Kaivan dan kau bisa
memanggilku Kai. Senang bertemu denganmu, Mentari!” Aku
menatap uluran tangan itu dan tidak ada niatan sama sekali
untuk menerima uluran tangan tersebut, alih-alih menjawab
dengan ramah aku malah berkata.
174
Seiring berjalannya waktu dan juga telingaku yang
sering mendengar rayuan Kai yang hingga akhirnya membuat
diriku melunak, sebenarnya bukan melunak. Aku hanya pasrah
saja dengan apa yang dilakukan oleh Kai.
175
kelamin yang ada dimana-mana?” tanya dia dengan
memberikan helm dengan raut muka yang sedikit dilebih-
lebihkan, “Kau ini sangat drama!”
Dug!
177
“Jangan lupa Elina ya masnya!”, “Mantap, pepet
terus!”, “Parah sih ini berdua sempat-sempatnya pacaran”
dan lainnya trerus terdengar sampai ke telingaku dan
membuatku menepis tangan yang akan menyentuh pelipisku.
178
nada yang lebih tinggi. Ini sudah menjadi lagu rusak yang
selalu aku dengar hampir setiap harinya, lagu yang
menunjukan betapa rusaknya keluargaku. Untuk hal itu aku
meraih earphone di saku seragamku dan menyumpal telingaku
dengan benda tersebut dan memutar lagu Paramore yang
penuh energi. Tidak peduli dengan teriakan dan suara saling
mengumpat satu sama lain di luar sana,
180
lebih menjauhi Kai, mungkin lelaki itu akan berpikir,”
ucapnya.
182
Beberapa minggu berlalu dan masih terjadi perang
dingin diantara kita berdua, walaupun aku tahu dari gelagatnya
dia ingin berkomunikasi denganku. Namun maaf, aku
menutup akses dirimu padauk. Jika kita berada di kelompok
yang sama dia yang akan berbicara, namun tidak keluar
konteks tentang pelajaran. Tapi, aku hanya menjawabnya
seperlunya saja. Semua terjadi seperti itu dan selebihnya kita
masih tidak berbicara. Sampai di suatu malam, hujan sedang
mengguyur kota dengan deras ditambah dengan petir. Aku
berada di kasurku dengan lagu yang berjudul 26 yang tentu
saja dinyanyikan oleh Paramore sedang mengalun tenang di
telingaku, buku berjudul ‘Looking For Alaska’ sedang berada
di tanganku. Tiba-tiba saja ponsel yang berada di kasur
bergetar, lalu aku menyimpan buku dan meraih ponsel itu dan
membaca pesan yang baru saja sampai. Aku menahan napas
saat membaca pesan yang dikirim oleh Ernest.
184
Ucap ibuku dengan menahan lengan ayahku dan setengah
membungkuk tetapi matanya menyorot tajam kepada ayahku.
Aku menatapnya dengan sedikit terkeju, “Apa maksudmu
dengan kita keluar dari rumah ini, ibu? Yang harusnya keluar
itu adalah lelaki ini,” tanyaku sedikit menggoyangkan tubuh
ibuku.
Agustus 2019
187
kota yang selalu membuatku rindu ini dan berakhir aku disini
di Jalan Malioboro yang selalu dipenuhi massa, di kursi tua
dan menghentikan ketikanku tentangnya. Setelah dirasa cukup
aku menyimpan tulisan tak berarti tentang dia yang aku kenal
hanya beberapa bulan namun mampu memberikan efek besar
padaku. Meregangkan tulang- tulangku yang pegal dan
membereskan barang-barangku lalu beranjak pergi dari kafe
tersebut. Namun, aku menghentikan langkah saat terpampang
nyata lukisan berparas seperti wajahku. Apakah diriku salah
lihat? Untuk memastikan hal itu aku pergi menuju tempat
dimana pelukis jalanan itu lalu benar-benar melihat dengan
seksama lukisan yang menjadi contoh tersebut, “Yang melukis
itu lagi ke kamar mandi, mbak. Tunggu saja!” ucap seorang
lelaki dengan sedikit medok. Aku tidak menjawabnya, masih
terpaku pada lukisan itu.
“Selalu.”
189
PROFIL PENULIS
Instagram: @victoryltm
e-mail: lotamafauzia29@gmail.com
190
191
SERENDIPITY
193
"Eughh.. Apa aku tertidur di kelas? "gumam wanita dengan
name yang tertera di baju sekolah wanita itu. Moza Vangicea.
"Siapa? Kau dimana? " suara itu berasal dari ruang kesenian
dengan perasaan yang campur aduk Moza membuka pintu
ruangan tersebut dan memasukinya.
"Aika bukan kah kau sudah mati? "ujar Moza yang tak
percaya bahwa sosok yang dilihatnya merupakan teman
sekelasnya yang tewas mengenaskan di ruang kesenian 1
bulan yang lalu
194
"Moza, aku kesepian disini " tak dapat dipercaya hantu itu
mengeluh?
"Jadi kau dibunuh oleh si bodoh Farel? " sentak Moza yang
tak percaya
"Kau tidak sadar? Lihatlah kecermin kau itu sekarang hantu "
•••
195
Moza menutup mulutnya dengan kedua tangannya begitu
melihat tubuh yang terbaring lemah di atas kasur khas rumah
sakit. Ia terlihat sangat lemah dan tak sadarkan diri. Aika
duduk di samping Moza yang masih tak percaya bahwa
dirinya kini seorang arwah yang bergentayangan, Aika sangat
tau betul yang dirasakan Moza karena Aika pernah melewati
fase itu. Beruntung Moza bertemu dengan Aika sehingga Ia
tidak perlu terlaku sedih karena ada seseorang yang
bersamanya.
"Jadi kau sungguh Moza? " tanya Zen sedikit kikuk dan Moza
hanya mengangguk sambil menenggelamkan bibirnya. Zen
memeluk Moza melepaskan rasa rindunya "Benar, kau benar-
benar Moza "
197
"Moza masih bisa melakukan apapun karena dia bukan hantu
seutuhnya, tapi hantu ya tetap hantu dia hanya bisa terlihat
oleh orang sepertimu "jelas Aika
•••
•••
Moza naik kesepeda dengan sangat antusias "Zen aku takut "
199
Sebenarnya bukan itu alasan Zen ingin duduk dibelakang,
karena saat ini Moza berada bersamanya lebih tepatnya duduk
disampingnya dengan senyuman manisnya.
"Zen kita akan maka apa hari ini? "tanya Moza dengan
antusias
200
dengannya namun Zen tidak menginjinkannya karena tepat
ditempatnya ada Moza yang menempati. Moza memberikan
senyuman manisnya. Zen dan Moza sedang berjalan
bergandengan di taman belakang sekolah.
"Kita ke karaoke saja gimana ajakin Aika juga dia pasti bosan
mendengar kisah raja itu "ledek Zen.
201
"Jika saja aku tidak memiliki mata ini sudah pasti aku tidak
akan pernah bisa melihat Moza,” batin Zen.
202
"Bun, makan dulu yuk. Dari pagi Bunda belum makan loh
"ujar Ayahnya dengan lembut. Moza terkejut mendengar
bahwa Bunda belum makan dari pagi.
"Bunda pikir jika Moza mengetahui ini dia tidak akan marah?
"ujar Ayah dengan nada penegasan namun tetap terdengar
lembut, Bunda terdiam sejenak hingga akhirnya beranjak
untuk pergi makan
204
“ Tetaplah bersamaku, aku berjanji aku akan membuat mu
bahagia lebih dari kehidupan sebelumnya” Bisik Aika, sambil
mengelus rambut wanita lucu itu.
205
Zen pung langsung berlari menuju rumah sakit, ia
melihat mobil bundanya Moza, dan melihat Bunda dan
ayahnya Moza menangis Tepat didepan ruang rawat Moza.
Zen pun langsung masuk ke kamar , terdiam melihat tubuh
Moza yang sudah ditutupi oleh kain putih, Zenpun terkujur
lemas dam meneteskan air matanya. Lalu ada yang
menyodorkan tangan kepada Zen.
“ Bangunlah sayangku”
PROFIL PENULIS
206
Fiahista Nuran Aziza lahir di
Subang, Jawa Barat pada
tanggal 5 Oktober 2003. Dia
bersekolah di SMA Negeri 1
Subang dan dudukdi kelas XI
IPS. Sejak kecil dia memiliki
bakat menari yang diturunkan
dari ibunya yang juga memiliki hobi menari. Pada
pembuatan cerpen kali ini, pertama-tama dia ucapkan
terima kasih pada Allah SWT, keluarga, dan teman-
teman yang sudah mendorong dia hingga akhirnya cerpen
ini bisa terselesaikan. Tak lupa dia juga berterima kasih
kepada Ibu Siti Farida yang sudah memotivasinya hingga
dia bisa membuat karya cerita pendek ini.
207
Langkah demi langkah rasanya kakiku mulai
terasa kaku. Hari itu, hari yang dingin disertai hujan yang
mengguyur sekolahku ini. Aku dengan membawa tas
ransel beserta botol minum yang selalu kupegang
bergegas meninggalkan sekolah setelah bel berbunyi.
Tanah yang becek disertai gerimis hujan sebagai
pelengkap soreku saat itu.
208
keliling kota bersamanya sembari mengobrol hal-hal
yang tak jelas. Ia juga selalu membuatku tertawa dengan
hal-hal yang selalu ia lakukan. Yang paling penting saat
bersamanya, aku bahagia.
“Hah dijodohin?”
213
Setelah sampai rumah, ternyata ada bisma sedang
duduk di ruang tamu mengobrol dengan bunda sambil
menungguku pulang. Katanya ia mengajakku untuk
makan malam berdua. Dengan spontan aku menolak
ajakan nya itu.
214
perempuan lain di warung Bi Eem, dan yang lebih
mengaggetkan lagi ternyata perempuan itu pacar Fauzan
yang baru. Tentu nya mendengar berita itu, aku langsung
berlari memastikan berita buruk itu. Percaya atau tidak,
sesampainya di warung Bi Eem aku melihat dengan
mataku sendiri Fauzan sedang bersama perempuan lain.
Niatku yang ingin meminta maaf kepadanya hancur
seketika.
215
Aneh sekali tiba-tiba bunda mengatakan seperti
itu. tapi aku tak terlalu memikirkan kata-katanya, karena
memang selesai sekolah nanti aku ingin cepat-cepat
pulang ke rumah untuk menceritakan kejadian tadi. Bel
pulang sekolah berbunyi dan dengan membawa tas ransel
serta beberapa buku yang kupegang di tangan aku
langsung memesan ojek online.
216
terpasang kepada tubuh nya, bunda yang menangis
melihat Bisma dalam keadaan koma. Ayah pun hanya
bisa terdiam bersama om Fadli dan mendoakan Bisma
agar cepat sadar kembali.
217
Minggu, 30 April tepatnya jam 4 sore aku
mendapat kabar bahwa Bisma meninggal dunia. Bunda
langsung menghubungi ayah agar cepat pulang, sontak
aku hanya bisa menangis dan menangis. Orang yang aku
mulai sayangi telah meninggalkanku. Aku bergegas
untuk pergi ke rumah Bisma dan setelah sampai sudah
banayk orang yang melayad dan akhirnya kulihat
jenazahnya telah dibungkusi kain kafan, dan tak lama ia
akan segera di makamkan.
218
PROFIL PENULIS
Instagram: @hani.nzhrr
Line: noviantizhr
Email: haninzahra30@gmail.com
219
Kisah kehidupanku
221
peristiwa menjadi tidak kumengerti peristiwa yang
pernah terjadi di masa lampau tidak membekas dalam
ingatan hidup menuntutimu menjadi sesuatu,hanya saja
kalau tidak menyukai sesuatu itu dan saat ini,aku
mendapati diriku terduduk diam dalam heningnya senja
dengan pikiiran melayang entah kemana,aku juga tidak
tahu,aku sudah kehiilangannya bertahun tahun yang lalu.
223
menemaniku dikala kesepian tengah menghampiriku.
Aku bersyukur sekali bisa kenal denganmu.
224
Yusuf dengan mobilnya. Di dalam mobil hanya ada aku,
Yusuf dan Bapaknya yang selalu mengantarkannya
kemana saja. Saat pulang sekolah aku bersyukur karena
hujan sudah reda dan matahari kembali bersinar. Jadi aku
tidak pulang dengan Yusuf lagi.
226
“Iyah,kamu mau dijualnya ini rambutan?Ucap teman .
227
PROFIL PENULIS
Instagram: @iqbal_maulana_hafidz
228