Anda di halaman 1dari 1

Ide Riset dan Pengembangan Prototype

Ide riset yang ingin saya terapkan adalah berkaitan dengan pembuatan membran aerogel
kulit singkong dan membran silika berbasis arang sekam padi untuk menyaring logam berat dari
air yang tercemar. Metode yang digunakan dalam pembuatan membran aerogel kulit singkong
mengacu pada penelitian Prastiwi et al. (2022) dengan mencampurkan 250 gr bubuk kulit singkong
yang telah dilarutkan dalam 100 mL aquades dengan pelarut asam asetat dengan konsentrasi 1,5%
dan ditambahkan 20 mL dari sol silika. Komposisi sol dalam rasio molar adalah 1:2:2
(waterglass:ethanol:air). Campuran dari 80 mL larutan bubuk kulit singkong dan 20 mL sol silika
diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 5 menit sampai homogen. Diberi tambahan asam
asetat dengan konsentrasi 1 M sampai pH larutan menurun menjadi pH 4. Kemudian pH larutan
dinaikkan menjadi 6 dengan penambahan larutan natrium hidroksida 0,35 M menggunakan buret.
Teknik dip coating kain katun pada sol aerogel dilakukan dengan kecepatan 8 cm/menit dengan 2
kali pengulangan. Selanjutnya, proses aging dilakukan dalam oven pada suhu 50 °C selama 1 jam.
Setelah itu, perendaman kain dalam larutan PA metanol dilakukan selama 1 jam. Proses sililasi
dilakukan dengan merendam kain dalam campuran larutan TEOS dan n-heksana (1:2) selama 12
jam dalam wadah kedap udara. Tahap terakhir yaitu eliminasi n-heksana yang dilakukan pada suhu
105 °C dalam oven selama 2 jam.
Proses pembuatan membran silika abu sekam padi mengacu pada penelitian Saiful et al.
(2022) dan Fatmasari et al. (2012) dengan cara abu sekam padi dicuci dengan aquades kemudian
direndam dalam larutan HCI 1 N selama + 24 jam dalam wadah tertutup untuk menghilangkan
pengotor. Abu sekam padi yang telah direndam kemudian disaring dan dicuci dengan air mendidih
untuk menetralkan pH. Setelah itu, sekam padi dibakar pada suhu 700 °C selama 4 jam untuk
menguapkan kandungan organiknya. Abu sekam padi kemudian direfluks menggunakan NaOH 1
N pada suhu 110 °C selama 4 jam. Filtrat yang dihasilkan kemudian dibiarkan dingin hingga suhu
kamar dan dinetralkan dengan larutan HCI 1 N. Gel yang terbentuk disaring dan dikeringkan dalam
oven pada suhu 110 °C hingga terbentuk partikel silika putih padat. Setelah itu, pembuatan
membran dilakukan dengan mencampurkan 25 gram silika dengan 35 mL 2-propanol dalam botol
100 mL, kemudian disentrifugasi pada kecepatan 600 rpm selama 10 menit. Selanjutnya, 3,5 gram
NH4Cl dilarutkan dalam 300 mL aqua demineralisasi. Campuran tersebut diaduk dengan magnetic
stirrer selama 1 jam, diberi tambahan 3,4 gram PVA dan 5 mL PEG, kemudian dicetak dalam
cawan petri sambil dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, membran dioven pada suhu
105 °C selama 30 menit.
Setelah kedua jenis membran diproduksi, dilakukan pemasangan membran pada jaring
yang terbuat dari aluminium dengan bentuk lingkaran, kemudian jaring yang telah diberi membran
diintegrasikan pada saluran/pipa penyaringan air. Proses penyaringan dilakukan dengan
memasukkan air ke dalam pipa dengan tujuan saat air melewati membran maka logam berat pada
air akan teradsorpsi oleh membran.
Referensi :
Fatmasari, S. R., Damayanti, A., & Yuswarini, E. 2012. Pemanfaatan Silika Sekam Padi Sebagai Bahan
Baku Pembuatan Membran untuk Desalinasi Air Laut. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Prastiwi, J. I. T., Sandy, N. F., Fitriah, S. N., Hermawan, R., & Huseini, M. R. 2022. Synthesis of Chitosan-
Silica Combination Aerogel Membrane for Biodiesel Emulsion Purification. Materials Today:
Proceedings.
Saiful., Riana, U., Ramli, M., Iqrammullah, M., Raharjo, Y., & Wibisono, Y. 2022. Development of
Chitosan/Rice Husk-Based Silica Composite Membranes for Biodiesel
Purification. Membranes, 12(4), 435.

Anda mungkin juga menyukai