Hal 427-435 TPK BAB10
Hal 427-435 TPK BAB10
Dua hasil survey geologi adalah ramalan bagus (B) memberikan harapan memperoleh
minyak dan ramalan jelek, kurang memberikan harapan memperoleh minyak.
Probabilitas hasil bersyarat adalah :
Ketiga :
Misalnya :
inilah urutan dimana pengambil keputusan menenmukan kejadian mana yang terjadi.
Pertama : pengusaha perminyKn memperoleh hasil survey geologi yang diwakili oleh
canag kejadian awal.
Kedua : kalau dia memilih mengebor, ia akhirnya menemukan apakah lokasi tersebut
mengandung minyak (M) atau tidak (M).
Kita mulai dengan mengalikan probabilitas yang terdapat pada setiap cabang
pada diagrm pohon a) untuk memperoleh probabilitas bersama (joint probability). B)
hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, sebab diantara hasil bersama (in-beetwen
joint out comes) tidak didaftar/ditulis menurut urutan yang sama pada diagram pohon
b) dan pada a) sebab jalur kejadian tidak sama anatara diagram a) dan b). contoh :
pada diagram a) kita peroleh probabilitas bersama antara minyak keluar (M) dan
ramalan hasil survey geologi jelek (B) menghasilkan, nilai probabilitas MB yaitu :
(probabilitas minyak keluarb dan ramalan tidak baik atau jelek sama dengan
probabilitas minyak keluar kali probabilitas ramalan jelek dengan syarat/kalau
minyak keluar).
Sekarang kita beralih pada diagram pohon probabilitas b) pertama kita hitung
probabilitas hasil tidak bersyarat (unconditional result probabilities) pada tahap
pertama. Disini kita pergunakan aturan tambahan untuk memperoleh
(probabilitas bahwa ramalan bagus = probabilitas ramalan bagus dan minyak keluar +
probabilitas ramalan bagus dan minyak tidak keluar).
P ( AB)
P(A/B) =
P(B)
Jadi probabilitas posterior untuk memperoleh minyak (M) dengan syarat ramalan
bagus (B) adalah
0,45
P(M/B) = P ¿ ¿= = 9/11
0,55
Nilai ini diletidakkan pada cabang tahapan kedua untuk minyak keluar (4) yang
didahului oleh cabang tahapan pertama bahwa ramalan hasil survey geologi bagus
(B).
Analisis posterior
Perhatikan bahwa tidak ada cabang kejadian mengikuti tindakan untuk meninggalkan
sewa (abandon the lease) sebab pengusahaa perminyakan
Tidak akan pernah mengetahui kalau minyak akan keluar, kecuali kalau melakukan
pengeboran. (walaupun ketidakpastian masih ada, tidak akan merugikan mempunyai
cabang kejadian untuk minyak keluar lawan minyak tidak keluar pada titik-titik itu,
akan tetapi hasil keputusan atau pay off akan sebesar 25 juta smu, untuk kedua
kejadian, dan akan dicapai kesimpulan yang sama).
Walaupun pengeboran akan mengarah menghasilkan pay off yang sama yaitu
125 juta smu, apapun hasil survei geologi, probabilitas posterior untuk memperoleh
minyak dan tidak memperoleh minyak dan tidak memperoleh minyak (tidak keluar)
berbeda untuk ramalan baik dan jelek, sehingga harapan hasil (expected pay off) juga
lain. Harapan hasil karena mengebor kalau ramalan baik sebesar 79,545 juta smu
akan tetapi kalau ramalan jelek, harapan hasil negatif yaitu -97,222 juta smu (lihat
gambar 10.2).
Nilai harapan hasil untuk strategi optimal sebesar 32,5 juta smu. Angka ini
akan sangat berguna di dalam menentukan apakah survei geologi diperlukan atau
tidak?
Tentu saja strategi yang ketiga ini tidak masuk akal dan pasti tidak akan
dilaksanakan bahkan tidak akan dipertimbangkan. Kedua strategi lainnya inferior
terhadap usaha pengeboran atau tidak mengebor (drilling or not drilling) tanpa
memanfaatkan hasil survei geologi, sebab di dalam kedua kasus tersebut bisa
dihemat sebanyak 25 juta smu. Strategi yang rendah mutunya (inferior) itu
sebenarnya strategi yang tidak optimal.
Apabila ternyata ada lebih dari dua tindakan/alternatif atau dua hasil
eksperimen terlibat dalam persoalan yang dihadapi, tidak mudah menentukan
strategi mana yang sebenarnya tidak optimal (obviously non-optimal).
Kejadian-kejadian ini diikuti oleh kepuasan awal yaitu mengebor atau tidak
mengebor. Seandainya pengusaha perminyakan mengebor,
Didalam hal ini pengeboran mengarah pada kejadian akhir yang berkaitan
dengan status lokasi, dengan dua cabang keluar minyak dan tidak keluar minyak
masing – masing dengan probabilitas 0,5 dan hasil (pay off) 150 juta smu dan -100
juta smu.
Disini probabilitas prior asalnya diperoleh atau tidak diperoleh minyak. Hasil
(pay off) yang diperoleh pada cabang pohon yang menunjukkan tindakan mengebor
sebear 25 juta smu jauh lebih besar dibandingkan dengan tindakan mengebor kalau
dilakukan survey (-97,22 juta smu), sebab tidak dikeluarkan biaya untuk survey.
Tabel 10.1
Pada Tabel 10.1 NHIS = 50 juta smu. Disini probabilitas prior dipergunakan,
sebab survey geologi tidak dimanfaatkan. Seandainya biaya survey geologi lebih
tinggi dari NHIS katidakan mencapai 70 juta smu, tentu pengusaha perminyakan
tidak akan peduli dengan survey geologi, apakah hasilnya dapat meramalkan adanya
minyak, dengan baik atau tidak.