Anda di halaman 1dari 7

LEISURE TIME

The time available to an


individual, when work, sleep
and other basic needs have
been met.

LEISURE TIME FOR RECREATION


Activities undertaken during the
leisure time

HOME-BASED DAILY LEISURE DAY TRIPS TOURISM


RECREATION

Activities undertaken  Visiting : Activities undertaken Temporary


at home : - theatre outside home, but movement
 Reading s less than 24 hours destination outside
 Watching TV - restaur  Pcnicking normal home (more
 Gardening ant  Visiting than 24 hours). The
 Hobbies  Sports attractions activities
 Socializing (participants or  etc undertaken &
 etc spectators) facilities needed
 Socializing during the stay
 etc (main purpose is for
leisure)

HOME LOCAL REGIONAL NAS/INT

UJP/Ani S. Wahyuni/2006 1
PENGERTIAN POKOK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NO. 9 TAHUN 1990 TENTANG KEPARIWISATAAN
(PASAL 1)

WISATA
Adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik
wisata.

OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA :


ialah yang menjadi sasaran perjalanan
wisata, yang meliputi :
1. Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan
fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan
tumbuhan hutan tropis, serta binatang-binatang langka.
2. Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro (pertanian), wisata tirta (air), wisata
petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri
dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah,
tempat-tempat ziarah.

PARIWISATA : adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk


pengusahaan obyek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang
terkait di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi :
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata
2. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata, yakni :
a. Usaha jasa pariwisata (Biro Perjalanan Wisata, Agen Perjalanan Wisata,
Pramuwisata, Konvensi, Impersariat, Konsultan Pariwisata dan Informasi
Wisata)
b. Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari : akomodasi, rumah makan,
angkutan wisata.
c. Usaha-usaha jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata.

KEPARIWISATAAN : Semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan


perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan
pariwisata baik yang dilakukan pemerintah, pihak swasta dan
masyarakat.

WISATAWAN (Tourist) : orang yang melakukan kegiatan wisata, dengan persyaratan :


1. Perjalanan dilakukan secara sukarela
2. Perjalanan ke tempat lain di luar wilayah/ negara tempat
tinggalnya
3. Bersifat sementara, menginap paling tidak satu malam
4. Tidak untuk mencari nafkah
5. Tujuannya semata-mata untuk :
Pesiar, liburan, kesehatan, belajar, keagamaan, olahraga
 Kunjungan usaha, mengunjungi keluarga, tugas dan
menghadiri pertemuan

UJP/Ani S. Wahyuni/2006 2
SEJARAH SINGKAT PERJALANAN MANUSIA

1. Didorong oleh perasaan lapar,


haus, rasa ingin tahu, perasaan
takut, ingin kehormatan/
kekuasaan, manusia melakukan
perjalanan/ perpindahan ke
daerah lain dari tempat asalnya

2. + 4000 thn S.M. bangsa Sumeria


di Babilonia menemukan uang
sebagai alat pembayaran. Saat itu
merupakan awal maju &
berkembangnya perdagangan.
Perjalanan manusia semakin banyak
dilakukan (jarak jauh), untuk tujuan
berdagang

3. Semakin banyaknya/ Jalan-jalan raya yang pertama


berkembang nya perjalanan dibuat manusia :
manusia, mendorong pula usaha
manusia untuk memper mudah Di Timur Tengah (560-330
perjalanan tersebut. Misal nya SM) dibagun oleh kerajaan
dengan menyediakan jalan raya, Persia
Di Tiongkok (221-122 SM)
jaman dinasti Chou
Di Roma, jaman kerajaan
Romawi

ORANG-ORANG PERTAMA SEBAGAI “TRAVELLER”

 MARCO POLO (1254-1324) : menjelajah jalan raya dari benua Eropa ke


Tiongkok
 IBNU BATTUTAH (1325-1332) : Sebutan : the first traveller of Islam”.
Perjalanannya dari Tangier (Afrika) sampai
Mekkah-Madinah (+ 75.000 mil)
 PRINCE HENDRY (1394-1460) : Sebutan : Prince Hendry the Navigator” dimana
hasil perjalanannya banyak mendorong kemajuan
dalam bidang navigasi
 CHRISTOPER COLUMBUS : Penjelajahannya menemukan benua Amerika
(1451-1506)

 ALFONSO d’ALBUQUERQUE, VASCO d’GAMA, FERNANDO de MAGELHAENS (abad


XV) : melakukan penjelajahan keliling dunia

 KAPTEN JAMES COOK (1728-1779) : penjelajahannya menemukan benua Australia

4. Semakin banyaknya/
berkembang
UJP/Ani nya perjalanan
S. Wahyuni/2006 3
manusia, mendorong pula usaha
manusia untuk memper mudah
perjalanan tersebut. Misal nya
dengan menyediakan jalan raya,
UJP/Ani S. Wahyuni/2006 4
KEGIATAN PENGEMBANGAN PARIWISATA

PENGEMBANGAN PARIWISATA

Dampak Positif Dampak Negatif

EKONOMI
LINGKUNGAN HIDUP
SOSIO - BUDAYA

A. EKONOMI
1. Positif
 Kontribusi terhadap pengumpulan devisa
 Perluasan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha
 Peningkatan pendapatan
 Mendorong kegiatan usaha
2. Negatif
 Kebocoran devisa
 Meningkatnya biaya/standar hidup masyarakat lokal
 Ancaman ketergantungan perekonomian dari sektor pariwisata

B. LINGKUNGAN HIDUP
1. Positif
 Timbulnya upaya melestarikan dan merawat lingkungan (menjaga
kebersihan, dan lain-lain)
2. Negatif
 Eksploitasi yang berlebihan terhadap lingkungan fisik
 Polusi : udara, air, suara, pemandangan
 Pembuangan limbah
 Pengusikan habitat/ekosisitem
 Kehilangan “open space”

C. SOSIO BUDAYA
1. Positif
 Perluasan pengetahuan tentang budaya luar
 Meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air/daerah asal
 Pengembangan kemampuan/skill dalam bidang pariwisata, yang dapat
diaplikasikan pada sektor lain (contoh : bahasa asing)
 Peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat lokal
2. Negatif
 Kehilangan identitas diri akibat meniru budaya luar
 Meningkatnya kriminalitas
 Perenggangan keterpaduan antar masyarakat lokal
 Komersialisasi
 Penyebaran penyakit
 konflik sosial yang mengakibatkan keresahan

UJP/Ani S. Wahyuni/2006 5
KEBIJAKSANAAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA INDONESIA

TUJUAN PENGEMBANGAN PARIWISATA :

 Meningkatkan perolehan mata uang asing/devisa


 Memperluas kesempatan berusaha
 Mendorong pengembangan regional
 Mempromosikan dan meningkatkan kualitas sumber daya wisata
 Melestarikan lingkungan
 Meningkatkan rasa cinta tanah air

PERMASALAHAN / HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN


PARIWISATA :
 INTERNAL
 Persepsi dan partisipasi masyarakat
 Prioriotas sektor
 Aktivitas promosi pariwisata yang kurang
 Tingkat kemampuan pengelolaan yang kurang
 Tenaga kerja terdidik yang masih sedikit

 EKSTERNAL
 Popularitas yang kurang sebagai daerah tujuan, di kalangan internasional
 Kompetisi pariwisata internasional

KEKUATAN / STRENGTH :

 Berkembangnya kepariwisataan dunia


 Situasi yang kurang stabil di beberapa tempat di dunia
 Kedudukan mata uang “rupiah” terhadap mata uang asing (cheaper travelling)

7 KEBIJAKAN PARIWISATA NASIONAL :

 Promosi pariwisata
 Aksesibilitas
 Area pariwisata
 Kualitas produk pariwisata
 Kualitas sumber daya manusia
 Wisata bahari
 Kampanye nasional sadar wisata (Sapta Pesona)

UJP/Ani S. Wahyuni/2006 6
FREE-VISA ENTRY :

 Untuk 38 negara
 Menghadiri konferensi di Indonesia
 Maksimum 2 bulan, dan tidak dapat diperpanjang

PINTU MASUK :

 13 bandara udara
 11 pelabuhan laut

DAERAH DAN WILAYAH TUJUAN WISATA :

 7 wilayah tujuan wisata, berdasarkan kriteria :


 batas geografis tiap daerah
 aksesibilitas
 jaringan transportasi
 kemungkinan pengembangan yang sesuai dari produk-produk pariwisata
 19 daerah tujuan wisata :
 10 DTW prioritas utama
 14 DTW prioritas kedua/penunjang

UJP/Ani S. Wahyuni/2006 7

Anda mungkin juga menyukai