Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PT. ARGA MORINI INDAH

“Analisis Perbandingan Teknik Reduksi Sampel Nikel Ore Menggunakan Matriks,


Quartering, Dan Splitter Terhadap Homogenitas”

Dibuat dan Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Penyelesaian Pendidikan
Pada Sekolah Menengah Analis Kimia Makassar

Disusun oleh :

SRI ANRIANA
185911

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN VOKASI INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-SMAK MAKASSAR
2022
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Laporan yang berjudul “Analisis Perbandingan Teknik Reduksi Sampel


Nikel Ore Menggunakan Matriks, Quartering, dan Splitter terhadap
Homogenitas” ini telah diperiksa dan disahkan sebagai Laporan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) pada PT. Arga Morini Indah sebagai syarat untuk
melengkapi hasil dari kegiatan praktek kerja industri sekaligus dalam
menyelesaikan pendidikan di SMKN-SMAK Makassar tahun ajaran 2021-2022 dan
dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai laporan hasil Praktek Kerja Industri.

Wulu, 20 Maret 2022

Disetujui oleh,
Pembimbing

Ananda A Pamasei
NIK : F3002

Mengetahui,
Suprevisor PT. Arga Morini Indah

Prima Iman Susanto


NIK : C3001

Mengesahkan,
Kepala Teknik Tambang PT. Arga Morini Indah

Dedi Apriadi
NIK : A0001

SMK SMAK MAKASSAR i


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

LEMBAR PENERIMAAN
Laporan ini dibuat oleh :

Nama : Sri Anriana

NIS : 185911

Tempat PRAKERIN : PT. Arga Morini Indah

Judul laporan : Analisis Perbandingan Teknik Reduksi Sampel Nikel Ore


Menggunakan Matriks, Quartering, dan Splitter Terhadap
Homogenitas.

Telah diterima oleh : Kepala SMKN-SMAK Makassar

Di Makassar, pada Hari ..................... Tanggal ............................................ 2022

Kepala SMKN-SMAK Makassar

Drs. Bakhtiar Rahmani, M.Si


NIP: 19681231 199303 1 035

SMK SMAK MAKASSAR ii


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan selama penulisan laporan ini, sehingga laporan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun paparan materi
pada laporan ini diambil dari beberapa referensi dan hasil praktik kerja di PT. Arga
Morini Indah.

Laporan ini berjudul “Analisis Perbandingan Teknik Reduksi Sampel Nikel


Ore Menggunakan Matriks, Quartering, dan Splitter terhadap Homogenitas”
sebagai hasil kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada PT. Arga Morini
Indah yang merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan guna
menyelesaikan pendidikan di SMKN - SMAK Makassar. Oleh karena itu, untuk
memenuhi predikatnya sebagai tugas akhir penyajian materi dalam laporan ini
dipaparkan lebih detail serta memperhatikan bahan pustaka yang diambil sebagai
landasan teori, sehingga laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan.

Penulis menyadari kekurangan yang terdapat pada laporan ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para
pembaca sebagai upaya penyempurnaan laporan ini maupun untuk pengembangan
penulis pribadi.

Akhir kata penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam


penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan.
Harapan penulis kiranya laporan ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan
bagi kita semua.

SMK SMAK MAKASSAR iii


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Wulu, 20 Maret 2022

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Laporan ini dapat tersusun tidak lepas karena bantuan serta dukungan dari
beberapa pihak dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan


kekuatan dan kesehatan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta yang senantiasa mendo’akan,
memberikan dukungan dan motivasi.
3. Bapak Muhammad Nadar Harun, ST selaku Kepala Sekolah SMKN SMAK
Makassar.
4. Bapak/Ibu Guru serta Staff SMK-SMAK Makassar atas segala Ilmu,
bimbingan, arahan serta didikan yang diberikan.
5. Dedi Apriadi selaku Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. Arga Morini Indah,
karena telah memberikan kesempatan untuk dapat melakukan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) di perusahaan ini.
6. Domi Rustandi selaku Manager Operasional PT. Arga Morini Indah, karena
telah memberikan kesempatan untuk dapat melakukan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) di perusahaan ini.
7. Suriati selaku Supervisor HRGA dan Finance PT. Arga Morini Indah, atas
izinnya sehingga dapat melakukan PRAKERIN di laboratorium ini.
8. Prima Iman Susanto selaku Supervisor QAQC PT. Arga Morini Indah, atas
bimbingan serta arahannya selama kegiatan PRAKERIN ini.

SMK SMAK MAKASSAR iv


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

9. Ananda A. Pamasei dan Nur Amalia Azzahra selaku Pembimbing pada


Laboratorium PT. Arga Morini Indah, yang telah memberikan arahan,
bimbingan serta bantuan dalam pembuatan laporan selama PRAKERIN.
10. Kepada seluruh Karyawan(wati) dan Staff PT. Arga Morini Indah.
11. Muh Rafly sebagai teman PRAKERIN seperjuangan yang berada di wilayah
Sulawesi Tenggara atas dukungan dan kerjasamanya.
12. Kepada seluruh keluarga besar angkatan 54 (Xenon).
13. Keluarga Besar Ikatan Alumni (IKA) SAKMA/SMAK Makassar yang berada
di Sulawesi Tenggara atas bantuannya selama berada di tempat ini.

Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang Insya Allah
jasa-jasanya akan sangat berarti dan takkan terlupakan oleh penulis. Semoga Allah
SWT membalasnya dengan begitu banyak nikmat dan rahmat yang berlipat ganda.
Saya selaku penulis meminta maaf sebesar-besarnya jika selama ini penulis pernah
melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja yang dapat membuat
Bapak/Ibu serta teman sekalian merasa sakit hati.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan


yang terdapat didalamnya, sehingga kami sangat mengharapkan saran serta kritikan
yang dapat membangun demi kesempurnaan penulisan laporan praktik kerja
industry ini. Akhir kata kami selaku penulis berharap, semoga Allah SWT meridhai
semua niat baik kita. Aamiin Ya Rab.

SMK SMAK MAKASSAR v


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN....................................... i


LEMBAR PENERIMAAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 3
D. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ............................................ 3
E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan .................................. 4
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ......................... 5
G. Metode Analisis ......................................................................................... 5
H. Sistematika Penulisan Laporan.................................................................. 6

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN................................................ 8

A. Sejarah Singkat PT. Arga Morini Indah .................................................... 8


B. Visi dan Misi PT. Arga Morini Indah ........................................................ 9
C. Struktur Organisasi .................................................................................... 9
D. Lokasi dan Alamat Praktik ........................................................................ 10
E. Izin Usaha Pertambangan PT. Arga Morini Indah..................................... 10
F. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................................... 11

BAB III URAIAN TEORI ................................................................................ 15

A. Nikel .......................................................................................................... 15

SMK SMAK MAKASSAR vi


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

B. Nikel Laterit ............................................................................................... 19


C. Sampling .................................................................................................... 24
D. Preparasi .................................................................................................... 26
E. Laboratorium Instrumen ............................................................................ 31
1. Press Pellet ............................................................................................. 32
2. Teori Ringkas XRF (X-Ray Fluoresceince) .......................................... 33
F. Pengawasan Kualitas .................................................................................. 38

BAB IV METODE ANALISA ......................................................................... 42

A. Metode Penelitian ...................................................................................... 42


B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 42
C. Satuan Kerja Stockpile ............................................................................... 42
D. Satuan Kerja Preparasi Sampel ................................................................. 43
1. Instruksi Kerja Preparasi........................................................................ 44
2. Instruksi Kerja Moisture Content .......................................................... 46
3. Instruksi Kerja Residual Moisture ......................................................... 48
E. Satuan Kerja Laboratorium Instrumen....................................................... 49

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 55

A. Acuan ......................................................................................................... 55
B. Uji Coba ..................................................................................................... 56
C. Moisture Content ....................................................................................... 58
D. Residual Moisture ...................................................................................... 59

BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 60

A.Kesimpulan ................................................................................................. 60
B.Saran ........................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62


LAMPIRAN ....................................................................................................... 64

SMK SMAK MAKASSAR vii


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Karakteristik Nikel .............................................................................. 17


Tabel 5.1 Acuan .................................................................................................. 55
Tabel 5.2 Teknik Reduksi Matriks ...................................................................... 56
Tabel 5.3 Teknik Reduksi Quartering ................................................................. 56
Tabel 5.4 Teknik Reduksi Splitter ...................................................................... 57
Tabel 5.5 Hasil Analisa Moisture Content .......................................................... 58
Tabel 5.6 Hasil Analisa Residual Moisture......................................................... 59

SMK SMAK MAKASSAR viii


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tabel Struktur Organisasi PT.Arga Morini Indah........................9


Gambar 2.2 Peta Lokasi Penelitian .................................................................10
Gambar 3.1 Nikel ............................................................................................15
Gambar 3.2 Komposisi Kegunaan Nikel ........................................................18
Gambar 3.3 Peta Persebaran Bahan Galian Di Indonesia ...............................19
Gambar 3.4 Zona Overburden (top soil) .........................................................22
Gambar 3.5 Zona Limonit ...............................................................................23
Gambar 3.6 Zona Saprolit ...............................................................................23
Gambar 3.7 Zona Bedrock ..............................................................................24
Gambar 3.8 Tahap Matriks .............................................................................27
Gambar 3.9 Proses Quartering ........................................................................28
Gambar 3.10 Alat Splitter ...............................................................................28
Gambar 3.11 Press Pellet ................................................................................33
Gambar 3.12 Prinsip Dasar XRF ....................................................................34
Gambar 3.13 Prinsip EDXRF .........................................................................35
Gambar 3.14 EDXRF (Epsilon 4) ...................................................................36
Gambar 3.15 Bagian Depan Epsilon 4 ............................................................37
Gambar 3.16 Jalur Optik Epsilon 4 .................................................................38
Gambar 3.17 Bagian belakang EDXRF ..........................................................38

SMK SMAK MAKASSAR ix


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ........................................................................................................ 63
Instruksi Preparasi Sampel Mineral .................................................................... 63
Instruksi Kerja Preparasi Sampel Uji Coba ........................................................ 64
Lampiran 2 ........................................................................................................ 65
A. Alat Laboratorium .......................................................................................... 65
Gambar L.1 X-Ray Epsilon 4 PANalytical .................................................... 65
Gambar L.2 UPS ............................................................................................ 65
Gambar L.3 Stabilizer .................................................................................... 65
Gambar L.4 CPU ............................................................................................ 65
B. Sampling......................................................................................................... 66
Gambar L.5 Sampling Limonit ...................................................................... 66
Gambar L.6 Sampling Sapolit ........................................................................ 66
C. Preparasi ......................................................................................................... 66
Gambar L.7 Registrasi Sampel ....................................................................... 66
Gambar L.8 Pengecilan ukuran sampel manual ............................................. 66
Gambar L.9 Pengecilan sampel dengan jaw crusher ..................................... 67
Gambar L.10 Proses matriks ......................................................................... 67
Gambar L.11 Proses mixing .......................................................................... 67
Gambar L.12 Sampel dibagi 4 ........................................................................ 67
Gambar L.13 Pengeringan sampel ................................................................. 68
Gambar L.14 Pengecilan sampel dengan Double Roll ................................... 68
Gambar L.15 Sampel Matriks ........................................................................ 68
Gambar L.16 Sampel Quartering ................................................................... 68
Gambar L.17 Sampel Splitter ......................................................................... 69
Gambar L.18 Pengecilan ukuran dengan Pulverizer ...................................... 69
Gambar L.19 Matriks 4x5 .............................................................................. 69
Gambar L.20 Proses Press Pellet .................................................................... 69
Gambar L.21 Penimbangan Sampel ............................................................... 70

SMK SMAK MAKASSAR x


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar L.22 Pengeringan sampel ................................................................. 70


Gambar L.23 Analisa Kadar Nikel ................................................................. 70

SMK SMAK MAKASSAR xi


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan persaingan dalam dunia kerja di masa era globalisasi akan


diwarnai dengan persaingan tenaga kerja yang semakin ketat serta keterbukaan
bursa kerja di tingkat internasional yang menuntut profesionalisme yang tinggi.
Salah satu langkah menyikapi hal tersebut adalah dengan melakukan
peningkatan untuk memenuhi tuntutan mutu Sumber Daya Manusia (SDM).
Peningkatan tersebut dilakukan secara terprogram, bertahap, dan berkelanjutan
serta konstektual dengan memadukan, mensinergikan seluruh sumber daya
internal dan eksternal serta masyarakat. Selain itu perkembangan di berbagai
sektor sangat pesat, khususnya sektor industri tidak dapat dielakkan lagi dan
patut disadari bahwa dinamika di lapangan kerja demikian tingginya sehingga
teknologi di lapangan kerja berkembang lebih cepat daripada yang ada
disekolah, termasuk suasana dalam lingkungan kerja tidak dapat dirasakan oleh
siswa-siswi ketika belajar keterampilan di sekolah.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan


nasional yang bertanggung jawab dalam penyiapan SDM tingkat menengah
yang handal, dituntut untuk menerapkan program yang berorientasi kepada
kebutuhan pasar bahkan mampu mengembangkan inovasi untuk
mempengaruhi perubahan kebutuhan pasar sehingga dapat mewujudkan
kepuasan pelanggan.

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan inovasi


pada program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimana peserta didik
melakukan praktek kerja di perusahaan atau industri yang merupakan bagian
integral dari proses pendidikan dan pelatihan di Sekolah Menengah kejuruan
(SMK). Praktik Kerja Industri merupakan suatu langkah nyata (substansial)

SMK SMAK MAKASSAR 1


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relavan dengan
dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu.

SMK-SMAK Makassar adalah salah satu pusat pendidikan dan pelatihan


industri yang berada dibawah departemen perindustrian. Program kurikulum
SMK-SMAK Makassar, mewajibkan setiap siswa-siswi kelas IV pada semester
VIII untuk melaksanakan praktek kerja Industri, yang dilaksanakan pada
lembaga-lembaga penelitian atau industri baik pemerintah maupun swasta.

Mengingat tuntutan masyarakat industri di tahun-tahun mendatang akan


semakin meningkat dan bersifat pada pengetahuan dan keterampilan, maka
pengembangan pendidikan menengah kejuruan khususnya rumpun kimia
analisis harus difokuskan kepada kualitas lulusan. Berkaitan dengan itu, maka
pola pembangunan yang digunakan dalam pembinaan menjadi sangat penting.

Dalam mengatasi hal tersebut, perlu ada kemitraan antara sekolah dengan
dunia industri, dimana dunia industri turut membantu kekurangan sekolah
melalui Praktek Kerja Industri. Dalam hal ini, penulis memilih untuk
melaksanakan Praktek Kerja Industri pada PT. Arga Morini Indah.

PT. Arga Morini Indah merupakan salah satu perusahaan pertambangan


yang bergerak dibidang eksplorasi dan eksploitas sumber daya biji nikel laterit.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, PT. Arga
Morini Indah berkomitmen untuk mengembangkan potensi bahan galian nikel
di wilayah Sulawesi Tenggara khususnya di Desa Wulu Kecamatan Talaga
Raya Kabupaten Buton Tengah.

A. Identifikasi Masalah
1. Penentuan tingkat homogenitas dan representatif sampel
2. Teknik mereduksi sampel dengan cara matriks, quartering, dan splitter
3. Identifikasi teknik reduksi sampel yang baik berdasarkan dari data hasil
analisa dan acuan

SMK SMAK MAKASSAR 2


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

B. Batasan Masalah

Dalam laporan ini akan dibahas tentang departemen QAQC yang


meliputi unit kerja stockpile dan unit kerja preparasi sampai dengan analisa di
laboratorium menggunakan alat instrument EDXRF (Epsilon 4) pada PT. Arga
Morini Indah. Sebagaimana yang tertera pada judul laporan ini yang
menerangkan mengenai “Analisis Perbandingan Teknik Reduksi Sampel
Nikel Ore Menggunakan Matriks, Quartering, dan Splitter terhadap
Homogenitas”, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas
hanya pada bagian yang berkaitan dengan Teknik Reduksi Sampel pada PT.
Arga Morini Indah. Adapun hal-hal yang ada diluar objek tersebut tetapi
terdapat pada laporan ini, hanya merupakan bahan penunjang untuk
melengkapi penelitian guna kesempurnaan laporan ini.

C. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Sekolah Menengah Kejuruan SMAK
Makassar merupakan Program Kurikulum yang bertujuan :
1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai bekal kerja yang
sesuai dengan program studi kimia analisis.
2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme dalam
rangka memasuki lapangan kerja sebagai seorang analis kimia.
3. Meningkatkan wawasan pada aspek-aspek potensial di dunia kerja, antara
lain: struktur organisasi, disiplin, lingkungan dan sistem kerja
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal penggunaan
insstrumen kimia analis yang lebih modern, dibadingkan dengan fasilitas
yang tersedia disekolah, terutama dalam kesepatan praktik yang diberikan
oleh lembaga penelitian dan perusahaan industri
5. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan teknologi baru dalam
lapangan kerja.

SMK SMAK MAKASSAR 3


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

6. Memperoleh umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan


pendidikan di SMK-SMAK Makassar.
7. Memperkenalkan fungsi dan tugas seorang analis kimia kepada lembaga
penelitian dan perusahaan industri ditempat pelaksanaan Prakerin (sebagai
calon konsumen tenaga analis kimia).

E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Laporan


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri dibuktikan dengan adanya data-data
teknis. Oleh karena itu guna melengkapi isi laporan maka penyertaan teori-teori
yang menunjang data analisis sangatlah penting, sebagai pemecahan dari
masalah-masalah selama program Praktik Kerja Industri berlangsung.
Tujuan dari penulisan laporan Praktik Kerja Industri ini adalah sebagai
berikut :

1. Penyusun mampu memahami dan mengembangkan pelajaran yang


diperoleh untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Mengetahui kandungan nikel yang terdapat di area PT. Arga Morini Indah
3. Mengumpulkan data praktek guna kepentingan sekolah maupun perusahaan
atau lembaga-lembaga penelitian tempat praktek.
4. Penyusun mampu mengambil kesimpulan dan mampu menulis segala
pengamatan (observasi) selama melaksanakan PRAKERIN.
5. Penyusun mampu mempertanggung jawabkan segala hal yang berkaitan
dengan proses analis kimia terutama objek yang dianalisis.
6. Melakukan kajian teknis pada unit kerja preparasi yang berfokus terhadap
tingkat homogenitas dan representatif sampel
7. Sebagai bahan pembuatan tulisan di masa mendatang baik untuk
kepentingan penyusun sendiri, almamater, maupun masyarakat umum yang
membutuhkan.
8. Sebagai bukti nyata kepada pihak perusahaan maupun pihak sekolah bahwa
penyusun pernah melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di

SMK SMAK MAKASSAR 4


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

lingkungan PT. Arga Morini Indah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna penyelesaian pendidikan pada SMK-SMAK MakassarSebagai bukti
tertulis tentang hal-hal yang telah dikerjakan oleh penyusun selama
melakukan Praktek Kerja Industri
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Industri dimulai pada bulan November 2021 dan
berakhir pada bulan April 2022 yang bertempat di PT. Arga Morini Indah Desa
Wulu Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

G. Metode Analisis
Kegiatan penulisan lapporan penulis mengambil beberapa langkah yang
diharapkan mampu memenuhi persyaratan penulisan laporan ilmiah sesuai
dengan ketentuan umum. Langkah-langkah yang diambil antara lain:

1. Metode Orientasi

Metode ini adalah suatu tahap awal dimana Praktikan terlebih dahulu
menjalani proses pengenalan lingkungan perusahaan maupun laboratorium.
Di mana pada jangka waktu tertentu dalam metode ini, Praktikan juga
memasuki masa training atau pelatihan awal mengenai parameter yang
dikerjakan di dalam laboratorium.

2. Metode Studi Literatur

Metode ini dilakukan untuk menetapkan dan mengambil bahan


pustaka sebagai referensi yang dapat digunakan untuk menunjang praktik
yang dilakukan dari segi teoritis. Studi literatur juga digunakan untuk
mengumpulkan bahan pembuatan laporan sebagai karya ilmiah. Adapun
literatur yang digunakan, dapat berupa buku, panduan khusus atau diktat
yang terdapat pada perusahaan tempat melaksanakan Praktik Kerja Industri
maupun informasi yang didapatkan dari internet.

3. Metode Pelaksanaan Tugas Khusus

SMK SMAK MAKASSAR 5


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Setelah Praktikan mendapatkan judul laporan yang akan ditulis, maka


Praktikan kemudian memasuki tahap pelaksanaan tugas khusus untuk
mendapatkan data dari hasil analisis laboratorium sebagai bahan bukti nyata
di dalam laporan.

4. Metode pengelolaan data

Setelah keseluruhan data hasil analisis laboratorium terkumpul, maka


Praktikan kemudian mengolah data tersebut sesuai dengan parameter yang
dianalisis hingga didapatkan hasil.

5. Tahap Evaluasi Dan Konsultasi Dengan Pembimbing

Setelah melakukan pengolahan data, Praktikan selanjutnya


memperlihatkan hasil analisis yang didapatkan ke pembimbing untuk
selanjutnya dikoreksi jika terdapat kesalahan atau kekeliruan. Tahap
evaluasi dan konsultasi juga dapat ditempuh bila di dalam pengerjaan
analisis, Praktikan menemui kesulitan atau masalah.

H. Sistematika Penulisan Laporan

Adapun laporan Praktik Kerja Industri yang dilaksanakan pada


laboratorium PT. Arga Morini Indah disajikan dengan sistematika sebagai
berikut :

1. BAB I
Berisi pendahuluan yang mencakup : Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri, Tujuan
Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN), Waktu dan Tempat
Pelaksanaan, Metode Analisis dan Sistematika Penulisan Laporan.

2. BAB II
Bab ini terdiri dari enam sub bab yang masing-masing membahas sejarah
PT. Arga Morini Indah, Visi dan Misi PT. Arga Morini Indah, dan Struktur

SMK SMAK MAKASSAR 6


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Organisasi PT. Arga Morini Indah, Lokasi dan Alamat Praktik, Izin Usaha
Pertambangan PT. Arga Morini Indah, serta Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.

3. BAB III
Bab ini mengulas tentang Nikel, Nikel Laterit, Sampling, Preparasi,
Laboratorium Instrumen, dan Pengawasan Kualitas.

4. BAB IV
Bab ini meliputi : Metode penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Satuan
Kerja Stockpile, Satuan Kerja Preparasi Sampel, Analisis Moisture Content,
Residual Moisture, dan Satuan Kerja Laboratorium.

5. BAB V
Bab ini mencakup tentang hasil analisa pada laboratorium instrumen dan
pembahasan untuk hasil analisa yang diperoleh.

6. BAB VI
Bab ini mencakup Kesimpulan dan Saran.

SMK SMAK MAKASSAR 7


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Arga Morini Indah

PT Arga Morini Indah sebagai perusahaan yang bergerak di bidang


pertambangan Nikel dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
yang berada di berada di Desa Wulu dan Talaga, Kecamatan Talaga Raya,
Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi.

PT Arga Morini Indah telah melakukan eksplorasi geologi umum secara


menyeluruh pada lahan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 219/DPMPTSP/IV/2020 Tanggal 14 April
2020, tentang Persetujuan Penggabungan Wilayah Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi PT. Arga Morini Indah dengan total luas 2.834,96 Ha,
dimana izin tersebut merupakan penggabungan dari tiga IUP PT.AMI.

PT. Arga Morini Indah telah berjalan dari bulan Agustus 2007 hingga
tahun 2013, namun kegiatan penambangan dan penjualan tersebut sempat
terhenti dikarenakan kebijakan pemerintah mengenai pelarangan eksport bijih
nikel mentah (raw material). Selama kegiatan berlangsung PT. Arga Morini
Indah telah memproduksi nikel sebanyak + 5.000.000 WMT dengan kadar rata
- rata 2,2%.

SMK SMAK MAKASSAR 8


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

PT. Arga Morini Indah di take over ke manajemen baru dan dilakukan
verifikasi data pada maret 2019. Dan pada akhir tahun 2019, PT. Arga Morini
Indah mulai melakukan lagi kegiatan penambangan dan penjualan untuk
supply domestik yang berlangsung hingga saat ini dengan perencanaan
produksi sebesar 2.000.000 WMT/tahun.

B. Visi dan Misi PT. Arga Morini Indah


Adapun Visi dan Misi dari PT. Arga Morini Indah adalah sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi salah satu perusahaan pertambangan Nikel di Indonesia yang
menjalankan kaidah pertambangan yang baik dan benar atau Good Mining
Practice (GMP)
2. Misi
 Dalam setiap kegiatan pertambangan PT. Arga Morini Indah akan
selalu berpedoman terhadap Undang-Undang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
 Melakukan pengembangan sumber daya mineral dan penambangan
sesuai dengan kaidah-kaidah pertambangan yang baik dan benar
menurut Undang-Undang Pertambangan
 Hadir sebagai perusahaan pertambangan yang mengutamakan
peningkatan kesejahteraan pekerja dan pionir isu “pertambangan
untuk kemanusiaan”

C. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. ARGA MORINI INDAH SITE KABAENA

KTT/Site Manager
Dedi Apriadi

Opr Manager
Dommi. R

SMK SMAK MAKASSAR 9


ENGINEERING GEOLOGI QAQC SUPPORT

Engineering ( SPV ) Eksplorasi ( SPV ) QAQC ( SPV ) Humas / Condev ( SPV ) HRGA / FINANCE ( SPV ) HSE ( SPV )

Deden Science Muh. Syukron Ardiansyah Prima Iman S La Ode Ali MJ Suriati Nasri

Operation & Shipping Survey Engineering Jr Mining Geoevaluation Wellsite Analis HR, GA & FINANCE Foreman K3 &Health Foreman Safety Foreman Enviro
1. Agus Salim 1. Vacant Farid Al Aidid 1. Ld. Mislin Efrianto 1. Alan Afandi Stockpile & Shipping 1. Ananda A. P. Condev Humas 1. Ahmadyani Azat Zabuha Vacant Ld. Alans Asidi
2. Alfian Syarif 2. Muliadi J. 2. Komaruddin 2. Zufardin 1. Virtino 2. Nur Amalia 1. Agus Safar 1. Irfan 2. Muh. Syawaludin
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Arga Morini Indah

D. Lokasi dan Alamat Praktik


Secara administratif PT. Arga Morini Indah berada di Desa Wulu dan
Kokoe, Kecamatan Talaga raya, kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Luas wilayah IUP OP PT. Arga Morini Indah seluas 2.843,96 Ha.
Secara geografis terletak pada Titik Kordinat 121° 57'43.63" - 122° 1'59.93"
bujur timur dan 5° 25' 18.15" - 5° 28' 0.39" lintang selatan. Untuk mencapai
lokasi usaha penambangan, dapat ditempuh menggunakan jalur udara dari kota
Makassar ke kota Bau-bau dengan waktu + 1 jam kemudian dilanjutkan
perjalanan laut dari kota Baubau ke pulau talaga kecil menggunakan kapal
reguler selama + 5 jam, lalu dilanjutkan menggunakan kapal speed ke Desa
Wulu selama 30 menit. Perjalanan untuk menuju lokasi pertambangan dari
Desa Wulu menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh + 15
menit. Lokasi IUP PT Arga Morini Indah dapat dilihat dari peta dibawah ini :

SMK SMAK MAKASSAR 10


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar 2.2. Peta Lokasi Penelitian

E. Izin Usaha Pertambangan PT. Arga Morini Indah


PT. Arga Morini Indah telah memiliki Izin Usaha Pertambangan pada
tahap Operasi Produksi dengan tahapan penerbitan IUP sebagai berikut :
1. Surat keputusan Bupati Buton No. 642 Tahun 2005 Tentang Pemberian
Kuasa Pertambangan Eksplorasi PT. Arga Morini Indah dengan luas 2.000
hektar.
2. Surat keputusan Bupati Buton No. 226 Tahun 2006, tentang Pemberian
Kuasa Pertambangan Eksplorasi PT. Arga Morini Indah dengan luas 1.243
hektar.
3. Surat keputusan Bupati Buton No. 392 tanggal 12 Juli 2007 tentang
Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi PT. Arga Morini Indah dengan
Luas 1.000 hektar.
4. Surat keputusan Bupati Buton No. 393 tanggal 12 Juli 2007 tentang
Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi PT. Arga Morini Indah dengan
Luas 990,5 hektar.
5. Surat keputusan Bupati Buton No. 394 tanggal 12 Juli 2007 tentang
Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi PT. Arga Morini Indah dengan
Luas 867 hektar.

SMK SMAK MAKASSAR 11


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

6. Surat Keputusan Bupati Buton No. 1512 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Persetujuan Penyesuaian Kuasa Pertambangan Eksploitasi Menjadi Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi, dengan Luas 1.000 hektar.
7. Surat Keputusan Bupati Buton No. 1513 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Persetujuan Penyesuaian Kuasa Pertambangan Eksploitasi Menjadi Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi, dengan Luas 990,5 hektar.
8. Surat Keputusan Bupati Buton No. 1514 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Persetujuan Penyesuaian Kuasa Pertambangan Eksploitasi Menjadi Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi, dengan Luas 867 hektar.
9. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tenggara No. 219/DPMPTSP/IV/2020
tanggal 14 April 2020, tentang Persetujuan Penggabungan Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Arga Morini Indah, dengan luas
2.834,96 hektar.

F. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Dasar Hukum dan Pedoman K3
Aspek hukum sebagai dasar dan pedoman Kesehatan dan Keselamtan
Kerja (K3) Pertambangan Umum untuk melindungi tenaga kerja
merupakan kumpulan perundang-undangan, peraturan pemerintah serta
keputusan Mentri yang mengatur tentang perlindungan keselamatan dan
Kesehatan kerja, diantaranya sebagai berikut:
a. UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
b. UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c. UU No.11 Tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok
pertambangan.
d. UU No.32 Tahun 2002 tentang Pemerintah Daerah.
e. UU N. 23 Tahun 1992 .
f. PP No.32 Tahun 1969 tentang pelaksanaan UU No. 11 Tahun 1967.

SMK SMAK MAKASSAR 12


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

g. PP No.19 Tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan K3


Pertambangan umum.
h. PP No.19 Tahun 1970.
i. Kepmen ESDM No.555.K/26/M.PE/1995 tentang K3 Pertambangan
Umum.
j. Kepmen ESDM No.2555.K/201/M.PE/1993 tentang pelaksana inspeksi
tambang (PIT) Bidang Pertambangan Umum.
k. KepmenNaker No.245/MEN/1990.
l. KepmenNaker No.463/MEN/1993.
m. KepmenNaker No.05/MEN/1996.
n. Kepmen Kesehatan No.260/MEN/KES/1998.
o. Kepmen ESDM No.1453 K/29/MEM/2000.
p. PERMEN KEMENESDM No.38 Tahun 2014.
q. Kepmen ESDM 1827 K 30 MEM Tahun 2018.

2. Tujuan
a. Menyediakan tempat dan sistem kerja yang aman.
b. Menjamin Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam standar pekerjaan.
c. Menyediakan informasi, petunjuk, pelatihan pada karyawan, rekanan dan
pelanggan untuk menjamin keselamatannya.
d. Menyediakan dukungan dan bantuan kosultasi kepada karyawan
e. Menjamin kesehatan karyawan dengan beberapa program kesehatan
(Medical check up awal dan berkala, pemeriksaan setiap karyawan,
kontraktor, vendor, maupun visitor yang memasuki wilayah IUP
PT.Arga Morini Indah, serta Program Ftigue Test untuk mengurangi
angka Kecelakaan kerja dan kematian akibat kerja).

3. Tanggung Jawab

SMK SMAK MAKASSAR 13


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Manager yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan ini


di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Pelaksanaan kebijakan ini
diukur melalui tinjauan kinerja setiap tahun. Untuk itu kepala unit kerja
bertanggung jawab atas :

a. Penyediaan dan pemeliharaan tempat kerja yang aman.


b. Keterlibatan dalam pengembangan, promosi, dan pelaksanaan kebijakan
dan prosedur keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja.
c. Pelatihan bagi karyawan untuk bekerja dengan aman.
d. Penyediaan sumber daya untuk memenuhi komitmen keselamatan.

Setiap karyawan diwajibkan untuk :

a) Mematuhi seluruh kebijakan dan prosedur kesehatan dan keselamatan


kerja.
b) Melaporkan bahaya yang diketahui dan diamati secara langsung kepada
kepala unit kerja atau atasannya.
c) Melakukan aktivitas kerja dalam kondisi atau perilaku yang aman.

4. Program Kesehatan dan Keselamatan kerja Pertambangan

Program kesehatan dan keselamatan kerja yang dicanangkan dalam


kegiatan penambangan di wilayah PT. Arga Morini Indah menginginkan
target untuk mencapai kegiatan penambangan tanpa adanya kecelakaan
kerja (zero accident). Untuk mencapai target ini diharapkan semua
stakeholers dan devisi yang terlibat dalam pertambangan PT. Arga Morini
Indah harus mengikuti Standard Opration Procedure (SOP) yang diatur oleh
Undang-undang, peraturan pemerintah maupun peraturan perusahaan, agar
program K3 ini dapat tercapai sesuai tujuannya.

5. Pelaksanaan
Pelaksanaan program keselamatan kerja pertambangan PT. Arga
Morini Indah didukung dari beberapa hal.

SMK SMAK MAKASSAR 14


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

a. Pengadaan Alat Pelindung Diri


Memastikan semua karyawan yang akan bekerja pada area perusahaan
memperoleh, serta menggunakanan Alat Pelindung Diri (APD). Adapun
alat pelindung diri yang dimaksud adalah sebagai berikut :
 Alat pelindung pendengaran (Ear Plug)
 Helm Safety
 Masker
 Kacamata Safety
 Sarung tangan
 Sepatu Safety
 Pakaian pelindung (rompi, dsb)
b. Rambu K3
Pemasangan rambu-rambu jalan maupun rambu-rambu K3 yang bersifat
larangan. Adapun rambu-rambu yang dipasang yaitu :
 Rambu tetap di jalur kiri
 Rambu pendakian
 Rambu penurunan
 Rambu kecepatan
 Rambu dilarang mendahului
 Rambu tikungan
 Rambu klakson

BAB III
URAIAN TEORI

SMK SMAK MAKASSAR 15


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

A. Nikel

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memilliki
simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak-
perakan sedikit semburan keemasan. Nikel termasuk logam transisi dan
memiliki sifat keras serta ulet. Nikel juga tergolong dalam group logam besi-
kobalt, yang dapat menghasilkan paduan yang sangat berharga.

Gambar 3.1. Nikel

Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan


reaktif, aktivitas kimia signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi
dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di
permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu, nikel
murni hanya ditemukan dikerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya dibatuan
ultrabasah, dan didalam meteorit besi dan siderite yang tidak terpapar oksigen
saat berada diluar atmosfer bumi (Ajam, 2020)

1. Sifat-sifat Nikel

Nikel bersifat liat dapat ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur
pada 1455ºC. Selain itu, nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan
murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan
logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras, mudah
ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik
terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal,
yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
Berikut terdapat beberapa sifat-sifat nikel secara umum (Arif, 2018):

SMK SMAK MAKASSAR 16


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

 Nikel merupakan logam keras, ulet, bisa ditempa, dan berwarna putih
keperakan.
 Nikel merupakan konduktor panas dan listrik yang cukup baik.
 Unsur ini membentuk sejumlah senyawa kompleks. Sebagian besar
senyawa nikel berwarna biru atau hijau.
 Nikel larut perlahan dalam asam encer namun, seperti besi, menjadi
pasif ketika dipaparkan dengan asam nitrat.
 Kebanyakan nikel di bumi tidak dapat diakses karena berada dalam inti
bumi cair. Nikel diketahui menyumbang 10% komposisi inti bumi.
 Jumlah total nikel yang terlarut dalam laut berada pada kisaran 8 miliar
ton.
 Bahan organik memiliki kemampuan menyerap logam ini sehingga
menjelaskan mengapa batubara dan minyak bumi memiliki kandungan
nikel cukup besar.
 Kandungan nikel dalam tanah bisa serendah 0,2 ppm atau setinggi 450
ppm di beberapa jenis tanah liat, dengan rata-rata kandungan sekitar 20
ppm.
 Nikel terdapat pada sebagian kacang-kacangan yeng menjadi
komponen penting beberapa enzim.
 Makanan lain yang kaya nikel adalah teh yang memiliki 7,6 mg nikel/kg
daun teh kering.
 Nikel bersenyawa dengan sulfur dalam mineral millerite dan dengan
arsenik dalam mineral niccolite.
 Kebanyakan bijih nikel diekstrak dari besi-nikel sulfida, seperti dari
pentlandit.

SMK SMAK MAKASSAR 17


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

2. Karakteristik Nikel

Nama, Lambang, dan Nomor Atom Nikel, Ni, 28


Deret Kimia Logam transisi
Golongan, Periode, Blok 10, 4, d
Penampilan Kemilau, Metalik
Konfigurasi Elektron [Ar] 3d8 4s2
Kelimpahan 99 ppm
Densitas 8,908 g cm-3
Titik Leleh 1455ᵒC
Titik Didih 2920ᵒC
Jari-jari Atom 124 pm
Elektronegativitas 1,8
Tabel 3.1. Karakteristik nikel

3. Kegunaan Nikel
Salah satu pemakaian dalam bentuk logam murni adalah pelapisan
untuk menambah kekerasan, daya tahan terhadap korosi dan ketahanan
terhadap kepudaran, perkaratan permukaan dan sebagainya. Selain itu
digunakan sebagai pelapis mata uang dan industri kimia. Pemakaian dalam
bentuk aliase terutama dalam bentuk besi yaitu dalam bentuk industri alat
angkut, pemesinan baja, konstruksi baja, alat pembangkit tenaga listrik, alat
pertanian, alat pertambangan, bagian dari mesin berkecepatan tinggi dan
bagian yang bersuhu tinggi.

Kegunaan logam nikel adalah (Sari, 2012) :


 Pembuatan stainless steel, sering disebut juga baja putih yaitu: suatu
paduan nikel dan besi dengan unsur kimia lainnya.
 Pembuatan logam campuran (alloy) untuk mendapatkan sifat tertentu.
 Untuk pelapisan logam lain (nikel plating).
 Bahan untuk industri kimia (sebagai katalis) untuk pemurnian minyak.
 Elektrik heating unit, dipakai pada unit pemanas listrik.

SMK SMAK MAKASSAR 18


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

 Bahan industri peralatan rumah tangga.


 Sebagai bahan isi ulang baterai
 Sebagai bahan pembuatan rangka otomotif
 Sebagai bahan pembuatan kawat

Gambar 3.2. Komposisi Kegunaan Nikel

4. Daerah Penghasil Nikel Di Indonesia


Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi cadangan
mineral sangat tinggi. Pada mineral nikel misalnya, Indonesia menempati
posisi ketiga teratas tingkat global. Selain itu, Indonesia mencatatkan
kontribusi sebesar 39% untuk produk emas, berada di posisi kedua setelah
China. Hal ini menjadikan Indonesia selalu masuk dalam peringkat 10 besar
dunia.
Dengan potensinya yang sangat besar, sektor pertambangan turut
berkontribusi dalam menyumbang pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Dalam penerapannya, perusahaan pertambangan mengacu pada prinsip-
prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat serta pencapaian Sustainable Development
Goals (SDGs).

Nikel punya banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Di Indonesia


sendiri nikel bukanlah sumber daya alam andalan, tapi karena jumlah

SMK SMAK MAKASSAR 19


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

cadangannya cukup banyak, eksplorasinya pun bisa ditemukan di beberapa


lokasi di Indonesia, yaitu di Sorowako, Sulawesi Selatan, Luwu Timur,
Sulawesi Selatan, Morowali, Sulawesi Tengah, Kolaka, Sulawesi Tenggara,
Halmahera Timur, Maluku Utara, dan Pulau Gag, Papua Barat.

Gambar 3.3. Peta Persebaran Bahan Galian Di Indonesia

B. Nikel Laterit

Nikel ore jenis laterit adalah batuan permukaan, yang terbentuk melalui
pelapukan alami pada batuan ultrabasa. Batuan jenis ini menjadi penyumbang
75% dari kebutuhan nikel dunia. Nikel-nikel di Indonesia umumnya berasal
dari batuan laterite (limonite dan saprolite), dengan kandungan logam nikel
antara 0,7% – 3%.

Sekitar 60% deposit nikel berada di laterit dan 40% di deposito sulfida,
artinya sebagian besar bahan baku biji nikel berasal dari dua jenis endapan bijih
pada batuan berjenis laterite. Sumber pertama material berjenis laterit, di mana
mineral bijih utama adalah limonit nikeliferous: (Fe,Ni)O(OH) dan garnierite
(silikat nikel hidro) ; (Ni,Mg)3Si2O5(OH)4.

1. Ganesa Endapan Nikel Laterit


Nikel terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam
batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak.

SMK SMAK MAKASSAR 20


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil
konsentrasi residu silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa
serta sebagai endapan nikel tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi
dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2
berasal dari udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan
mineral-mineral yang tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra
basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut; Si cenderung membentuk koloid
dari partikel-partikel silika yang sangat halus.

Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri


hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit,
dan haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut
serta unsur cobalt dalam jumlah kecil. Larutan yang mengandung Mg, Ni,
dan Si terus menerus kebawah selama larutannya bersifat asam, hingga pada
suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak dengan
tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk endapan
hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat
dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap pada
celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit.

Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang


disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur-unsur
lainnya seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa
kebawah sampai batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit,
magnesit yang biasa mengisi celah-celah atau rekahan-rekahan pada batuan
induk. (Arif, 2018)

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Bijih Nikel Laterit

SMK SMAK MAKASSAR 21


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

a. Batuan Asal Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk


terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan
ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa tersebut:
 Terdapat elemen Ni yang paling banyak diantara batuan lainnya
 Mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak
stabil, seperti olivin dan piroksin
 Mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan
lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.

b. Iklim
Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana
terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat
menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur.
Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya
pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan
yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan

c. Reagen-reagen Kimia dan Vegetasi


Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur
dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan.
Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting didalam
proses pelapukan kimia. Asam-asam humus menyebabkan dekomposisi
batuan dan dapat merubah ph larutan.

d. Struktur
Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polamaa ini
adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur patahannya.
Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas
yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya

SMK SMAK MAKASSAR 22


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan


berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

e. Topografi
Keadaan topografi setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi
air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan
bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk
mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-
pori batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah
yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa
ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang
curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak
daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang
intensif.

f. Waktu
Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang
cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

3. Profil Nikel Laterit


Lapisan-lapisan pada profi laterit dari endapan nikel laterit dibedakan
menjadi beberapa zona menurut Achmad (2002).

a. Lapisan Tanah Penutup (Overburden)

Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit.


Komposisinya adalah akar tumbuhan, oksida besi dan sisa-sisa organik
lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat gembur.
Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak diambil dalam
penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m
(Dipatunggoro, 2010).

SMK SMAK MAKASSAR 23


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar 3.4 Zona Overburden (top soil).

b. Lapisan Limonit

Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa.


Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Pada zona limonit dapat dijumpai
adanya akar tumbuhan, namun dalam persentase yang sangat kecil
(Dipatunggoro, 2010)

Gambar 3.5 Zona Limonit

SMK SMAK MAKASSAR 24


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

c. Lapisan Bijih (Saprolite)

Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya


berupa oksida besi, serpentin sekitar <0,4%. Ketebalan lapisan ini
berkisar 5-18 m. Kemunculan bongkah-bongkah sangat sering dan pada
rekahan-rekahan batuan asal dijumpai magnesit, serpentin, krisopras dan
garnierite (Dipatunggoro, 2010)

Gambar 3.6 Zona Saprolit

d. Lapisan Batuan Dasar (Bed Rock)

Batuan dasar merupakan batuan asal dari nikel laterit yang


umumnya merupakan batuan beku ultrabasa yaitu harzburgit dan dunit
yang pada rekahannya telah terisi oleh oksida besi 5-10%, garnierit minor
dan silika > 35%. (Dipatunggoro, 2010).

Gambar 3.7 Zona Bedrock

SMK SMAK MAKASSAR 25


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

C. Sampling
Sampling merupakan pengambilan sejumlah kecil sampel Nikel Ore
yang mewakili sejumlah besar dari seluruh sampel yang ada.

Pengambilan sampel (sampling) merupakan tahap awal dari persiapan


sampel. Dalam pengambilan sampel pada suatu tumpukan ore sebaiknya tidak
mengambil sampel hanya pada satu sisi (titik) saja tetapi harus mengambil
sampel pada titik ore yang berbeda sesuai dengan SOP.

Pemilihan metode sampling dan sejumlah contoh yang akan diambil


tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

 Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.


 Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi.
 Lokasi pengambilan contoh.
 Kedalaman pengambilan contoh, yang berhubugan dengan letak dan
kondisi batuan induk.
 Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih (afdhal, 2010).

Menurut Japanese Industrial Standard M.8109-1996, rencana


pengambilan contoh meliputi beberapa hal, diantaranya adalah :

1. Ukuran Populasi
Populasi adalah sekumpulan besar material yang akan diambil
contohnya. Besarnya populasi akan berpengaruh pada kuantitas atau jumlah
contoh yang harus diambil. Semakin besar pengambilan dilakukan, maka
semakin baik data yang diperoleh, tetapi perlu diingat segi biaya, waktu,
serta tenaga.

2. Increment

SMK SMAK MAKASSAR 26


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Adalah jumlah satuan mineral yang dikumpulkan dari populasi


sebagai bagian dari contoh yang diperoleh dengan sekali pengambilan
contoh.

3. Bentuk dan ukuran material


Bentuk dan ukuran material akan menentukan cara pengambilan
sampel/setiap increment-nya. Keberhasilan analisis terhadap bahan galian
ditentukan berhasil tidaknya hasil sampling
Adapun jenis-jenis dari sampling, yaitu :

1. Truck Sampling
Metode pengambilan increment dari truk atau kereta angkut bila lot
diangkut dengan truk atau kereta angkut.

2. Hatch Sampling
Metode pengambilan increment dari palka atau alat bongkar muat pada saat
bongkar muat bila lot diangkut dengan kapal.

3. Belt Sampling
Metode pengambilan increment dari atas conveyor belt atau tempat keluaran
ketika lot diangkut menggunakan conveyor belt.

Adapun alat yang digunakan pada proses sampling, antara lain :


1. Scoop 125 D
Alat yang digunakan untuk mengambil sampel dengan estimasi berat
sampel ± 21 kg.
2. Palu Geologi
Digunakan untuk menggerus sampel pada dinding lapisan
3. Karung
Digunakan sebagai wadah sampel.

SMK SMAK MAKASSAR 27


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

4. Pita
Digunakan sebagai penanda pada sampel.

D. Preparasi

Preparasi sampel adalah proses persiapan sampel mulai dari sampel


basah sampai menjadi sampel kering berukuran 200 mesh. Tujuan preparasi
disini yaitu untuk menyiapkan suatu zat yang akan di analisis di laboratorium.
Hal ini karena dalam analisis kimia ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum sampel tersebut di uji, antara lain ukuran sampel harus 200 mesh atau
0,075 milimeter. Jadi, sampel yang akan di analisa harus memiliki ukuran yang
sesuai dengan standar yang menjadi metode dalam analisa tersebut, sehingga
hasil analisa menjadi akurat dan presisi (Sugiarto, 2017).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam preparasi sampel :


 Kebersihan peralatan
 Massa yang diperlukan untuk setiap ukuran
 Jenis sampel yang diperlukan untuk analisa

Efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas


bahan. Bagian yang berukuran dan mempunyai berat lebih besar cenderung
akan terpisah dari bagian yang lebih kecil dan ringan. Oleh karena itu sebelum
sampel diambil, sampel harus dicampur secara merata atau sampel harus
diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian dasar, tengah, atau bagian
atas sehingga diperoleh sampel yang representatif. (Sugiarto, 2017)

Kesalahan yang terjadi pada proses preparasi akan sangat mempengaruhi


hasil analisa kadar nikel, terutama pada tahapan mixing, jika dilakukan dengan
kurang baik maka sampel yang kita akan analisa tidak bersifat respresentatif
atau benar-benar mewakili kadar bjih lainnya (techniquen, 2011).

Adapun tujuan utama preparasi, yaitu :

SMK SMAK MAKASSAR 28


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

1. Partikel Size : bertujuan untuk memperkecil ukuran sampel sehingga dapat


dianalisis pada laboratorium insturmen
2. Homogenitas : untuk mendapatkan sampel yang homogen dari populasi
yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda (heterogen).
3. Representatif : bertujuan untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili
dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Untuk meningkatkan homogenitas dan representatif sample digunakan


beberapa metode, antara lain :

1. Matriks

Matriks adalah proses pengurangan jumlah dari suatu sampel untuk


memperoleh sampel sesuai dengan kuantitas yang dikehendaki. Proses
matriks ini dilakukan dengan cara membentuk suatu persegi dan dibagi
menjadi beberapa cell kemudian direduksi setiap cell menggunakan skop
JIS.

Gambar 3.8 Tahap Matriks (JIS M, 1996)

2. Quartering

Quartering merupakan salah satu teknik preparasi yang paling sederhana.


Suatu kegiatan pengurangan jumlah sampel dengan membentuk persegi
dan dibagi menjadi 4 bagian yang sama rata. Dua dari 4 bagian yang saling
berlawanan dibuang dan sisanya diambil untuk dilanjutkan pada tahap
preparasi selanjutnya.

SMK SMAK MAKASSAR 29


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar 3.9 Proses Quartering

3. Splitter

Sampel dimasukkan ke dalam alat splitter, lalu semuanya dimasukkan ke


dalam halving yang akan membagi sampel menjadi 2 bagian. Kemudian,
salah satu dari 2 bagian yang telah dipilih secara random disebut sebagai
sampel setelah reduksi.

Gambar 3.10 Alat Splitter

Dalam preparasi sampel, digunakan alat-alat antara lain :

Alat dan fungsi Gambar

SMK SMAK MAKASSAR 30


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

1. Jaw Crusher
Alat ini berfungsi untuk
menghancurkan boulder (batu) yang
masih berukuran besar menjadi ukuran
– 10 mm.

2. Oven
Alat ini berfungsi untuk menghilangkan
kadar air yang terkandung dalam
sampel.

3. Double Roll
Alat yang digunakan untuk
memperkecil ukuran sampel menjadi -3
mm.

4. Splitter
Alat ini berfungsi untuk mereduksi
jumlah sampel.

SMK SMAK MAKASSAR 31


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

5. Pulverizer
Alat yang digunakan untuk
menghaluskan/memperkecil ukuran
sampel menjadi 200 mesh atau – 0.75
µm.

6. Test Shieve Screen


Alat yang digunakan untuk test screen
partikel +200 mesh dan – 200 mesh.

7. Scoop 30 D, 5 D, dan 1 D
Alat ini berfungsi mereduksi sampel
pada proses matriks dengan volume
sampel berdasarkan ukuran scoop.untuk

8. Cup Press/Aluminium Cup


Sebagai wadah sampel untuk di press
pada mesin press.

9. Mesin Press
Alat yang digunakan untuk mengepress
sampel ore yang telah berukuran 200
mesh.

SMK SMAK MAKASSAR 32


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

10. Neraca Digital


Alat yang digunakan untuk
menimbang sampel/mengetahui bobot
dari suatu bahan/alat.

Pengujian yang terdapat pada proses preparasi sampel adalah sebagai berikut :

1. Kadar Air ( Moisture Content )


Kadar air adalah perbandingan berat air terkandung dalam contoh bijih
nikel dengan berat kering bijih nikel. Analisa MC dalam sampel nikel ore
dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam sampel nikel
ore.
Nilai kadar air biasanya dinyatakan dalam persen (%). Apabila satuan
nilai kadar air tidak dinyatakan dalam persen, maka hasil pengujian dikalikan
dengan 0.01. Tiga metode pengujian yang sering digunakan untuk pengujian
kandungan kelembaban (MC) (Sugiarto, 2017).

 Pengujian dengan menggunakan flow test.


 Pengujian dengan mengunakan present test.
 Test protector.

Masing-masing metode mempunyai keuntungan tersendiri, pemilihan


dari metode pengujian harus ditentukan dengan praktek ditempat atau oleh
otoritas yang sesuai (Sugiarto, 2017)

2. Residual Moisture (RM)

Residual Moisture ialah sisa air yang terkandung dalam sampel yang
sudah kering (setelah moisture content / free moisture menguap) apabila
dipanaskan kembali pada suhu 105 ± 5ᴼC selama 2 jam.

E. Laboratorium Instrumen

SMK SMAK MAKASSAR 33


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga


pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau
bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi,
dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan
bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (Permenpan
RB No. 03, 2010), sehingga dimana Laboratorium ini dikelola oleh Teknisi /
Laboran.

Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah tempat yang


digunakan untuk melakukan berbagai percobaan maupun penelitian yang
berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain.

Secara umum laboratorium dapat diartikan sebagai tempat untuk


melakukan observasi, percobaan, pengujian, analisis atau mempraktikkan ilmu
dan keterampilan tertentu.

Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari,


misalnya laboratorium kimia yang berkecimpung dalam bidang ilmu kimia.
Laboratorium kimia terbagi lebih spesifik lagi seperti laboratorium kimia
fisika, laboratorium kimia organik, laboratorium kimia anorganik,
laboratorium kimia analitik, laboratorium biokimia, laboratorium kimia
instrumen, dsb.

Instrumentasi laboratorium yang mempunyai pengertian kumpulan alat


uji laboratorium yang dikendalikan oleh komputer. Peralatan laboratorium
tersebut mengukur jumlah listrik dan kuantitas kimia yang digunakan untuk
otomatisasi pengujian air minum dari bahan pencemar.

1. Press Pellet
Metode press pellet adalah sebuah analisis yang ideal digunakan untuk
analisis spektral seperti analisis dengan menggunakan x-ray fluoresensi.

SMK SMAK MAKASSAR 34


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Sampel yang digunakan pada metode press pellet ini perlu dilakukan
penggilingan yang sangat efektif sehingga memiliki ukuran yang halus dan
homogen agar hasil analisis stabil, valid, dan menghasilkan keakuratan
tinggi.
Umumnya tekanan yang digunakan (15-20) ton/in2, yang
menghasilkan sampel padat dan rata untuk pengujian. Ketebalan press pellet
sangat berpengaruh terhadap pembacaan pada alat XRF. Pada metode ini
masih menggunakan efek mineralogi.

Gambar 3.11 Press Pellet

2. Teori Ringkas XRF (X-Ray Fluoresceince)

a. Pengertian XRF (X-Ray Fluoresceince)

XRF (X-ray fluoresceince spectrometry) merupakan teknik analisa


non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan
konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sampel cair.
XRF mampu mengukur panjang gelombang komponen material secara
individu dari emisi fluoresensi yang dihasilkan sampel pada saat diradiasi
dengan sinar-X (PANalytical, 2009).

Pada prinsipnya, Analisis menggunakan XRF dilakukan


berdasarkan identifikasi dan pencacahan karakteristik sinar-X yang
terjadi akibat efek fotolistrik. Efek fotolistrik terjadi karena electron

SMK SMAK MAKASSAR 35


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

dalam atom target pada sample terkena sinar berenergi tinggi (radiasi
gamma, sinar-X) Apabila terjadi eksitasi sinar-X primer yang berasal dari
tabung X ray atau sumber radioaktif mengenai sampel, sinar-X dapat
diabsorpsi atau dihamburkan oleh material. Proses dimana sinar-X
diabsorpsi oleh atom dengan mentransfer energinya pada elektron yang
terdapat pada kulit yang lebih dalam disebut efek fotolistrik (Brouwer,
2010).

Gambar 3.12 Prinsip Dasar XRF

Sinar-X primer yang memiliki cukup energi, elektron pindah dari


kulit yang di dalam menimbulkan kekosongan. Kekosongan ini
menghasilkan keadaan atom yang tidak stabil. Apabila atom kembali
pada keadaan stabil, elektron dari kulit luar pindah ke kulit yang lebih
dalam dan proses ini menghasilkan energi sinar-X yang tertentu dan
berbeda antara dua energi ikatan pada kulit tersebut. Emisi sinar-X
dihasilkan dari proses yang disebut X Ray Fluorescence (XRF). Proses
deteksi dan analisa emisi sinar-X disebut analisa XRF (Brouwer, 2010).

b. Jenis XRF (X-Ray Fluoresceince)

Salah satu jenis XRF adalah EDXRF (Energy-dispersive X-ray


Fluoresceince). EDXRF adalah spektrofotometri yang bekerja tanpa

SMK SMAK MAKASSAR 36


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

menggunakan kristal, namun menggunakan software yang mengatur


seluruh radiasi dari sampel ke detektor. Radiasi Emisi dari sampel yang
dikenai sinar-X akan langsung ditangkap oleh detektor. Detektor
menangkap foton – foton tersebut dan dikonversikan menjadi impuls
elektrik. Amplitudo dari impuls elektrik tersebut bersesuaian dengan
energi dari foton – foton yang diterima detektor. Impuls kemudian
menuju sebuah perangkat yang dinamakan MCA (Multi-Channel
Analyzer) yang akan memproses impuls tersebut. Sehingga akan terbaca
dalam memori komputer sebagai channel. Channel tersebut yang akan
memberikan nilai spesifik terhadap sampel yang dianalisis. Pada XRF
jenis ini, membutuhkan biaya yang relatif rendah, namun keakuratan
berkurang (PANalytical, 2009).

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.13 (a) Elektron Tereksitasi (b) Pengisian Kekosongan Elektron (c)
Pelepasan Energi (d) Analisis Data (Sumantry, 2002)

X-Ray ditembakkan pada sampel kemudian elektron mengalami


eksitasi dari kulit K (kulit paling dalam) dan terjadi kekosongan pada

SMK SMAK MAKASSAR 37


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

kulit K tersebut (Gambar a). Kekosongan pada kulit K menyebabkan


ketidakstabilan pada suatu atom, sehingga diperlukan elektron dari
tingkat tinggi (kulit L dan M) yang berpindah mengisi kekosongan
tersebut untuk menstabilkannya (Gambar b). Pada proses perpindahan
elektron, energi dibebaskan saat perpindahan elektron dari kulit yang
memiliki energi yang lebih tinggi ke kulit yang lebih rendah. Setiap
material mengeluarkan emisi yang memiliki karakter khusus. Perbedaan
energi ikatan antar kulit yang saling berhubungan memberikan
karakteristik dari X-Ray. X-Ray Fluorescence atau XRF adalah X-Ray
yang dihasilkan dari proses ini (Gambar c).

c. Epsilon 4

Gambar 3.14 EDXRF (Epsilon 4)


Sumber : (Systems, 2017)

Dalam Epsilon 4, semua elemen dalam sampel dianalisa secara


bersamaan, dan detektor dispersif energi dalam kombinasi dengan
penganalisa multi-saluran digunakan untuk secara bersamaan
mengumpulkan radiasi fluoresensi yang dipancarkan dari sampel dan
kemudian memisahkan energi yang berbeda dari radiasi karakteristik.

Epsilon 4 adalah alat instrumen yang kuat dan handal untuk sistem
konvensional untuk berbagai industri dan aplikasi, bahkan untuk analisis
elemen ringan, termasuk produksi semen, pertambangan, pemanfaatan

SMK SMAK MAKASSAR 38


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

mineral, besi, baja, dan logam non-ferrous, Skrining dan kuantifikasi


RoHS, minyak bumi dan petrokimia, polimer dan industri terkait,
produksi kaca, forensik, farmasi, produk perawatan kesehatan,
lingkungan, makanan dan kosmetik.

Epsilon 4 adalah alat analisis yang sangat fleksibel yang tersedia


dalam versi 10-Watt untuk analisis unsur (F – Am). Pengukuran yang
cepat dicapai dengan menggunakan teknologi detektor penyimpangan
silikon terbaru yang menghasilkan intensitas yang jauh lebih tinggi.
Elektronik detektor yang unik memungkinkan kapasitas laju
penghitungan linier hingga lebih dari 1.500.000 cps dan resolusi
independen laju penghitungan yang biasanya baik untuk pemisahan
garis analitik dalam spektrum. Hal ini memungkinkan spektrometer
Epsilon 4 bekerja dengan kekuatan penuh dan menghasilkan hasil
analisa sampel yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen
EDXRF tradisional.

Kelebihan dan kekurangan EDXRF (Epsilon4) :

1) Kelebihan :
- Dapat menganalisa sampel yang berupa padatan , bubuk (butiran)
dan cairan.
- Aplikasi lebih sederhana, sehingga mudah digunakan
- Mampu menganalisis unsur dari nomor atom rendah sampai
dengan nomor atom tinggi dari range konsentrasi % sampai ppm
- Dapat menganalisa mulai dari elemen kuat sampai dengan elemen
lemah
- Dapat dioperasikan tanpa menggunakan gas Helium (Fleksibel),
sehingga dapat mengurangi biaya
- Dapat menganalisa mulai dari unsur flour hingga americium

SMK SMAK MAKASSAR 39


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

2) Kekurangan :
- Kesulitan dalam pembacaan elemen-elemen lemah (elemen
dengan jumlah proton <20) atau hasil pembacaan pada elemen
lemah kurang akurat.
- Sensitifitas berkurang jika terdapat air (lembab) atau banyak
rongga udara pada sampel

d. Bagian - Bagian EDXRF (Epsilon 4)

1) Bagian Depan
Keterangan:
1. Lampu X-ray
2. Panel kontrol
3. Tray sampel
4. Pegangan pembuka
5. Tempat meletakkan sampel
6. Tempat sampel

Gambar 3.15 Bagian depan Epsilon 4

2) Jalur Optik

Keterangan :
1. Tabung X-ray
2. Pengganti filter tabung
3. Detektor
4. Sampel
5. Tempat sampel
6. Tray sampel
Gambar 3.16 Jalur Optik Epsilon 4

3) Bagian Belakang

SMK SMAK MAKASSAR 40


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Keterangan:
1. Lampu X-ray
2. Penghubung tenaga utama
3. Penghubung gas
4. Penghubung USB

Gambar 3.17 Bagian belakang Epsilon 4

Syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel diuji, antara lain :


1) Ukuran sampel harus 200 mesh atau 75 µm.
Sampel harus memiliki ukuran yang sesuai dengan standar yang
menjadi metode analisa tersebut sehingga hasil analisa menjadi akurat
dan presisi (Sugiarto, 2017)
2) Sampel harus bersifat homogen dan representative

F. Pengawasan Kualitas

PT. Arga Morini Indah memiliki sistem pengawasan kualitas produk


yang diatur oleh departemen QAQC. Departemen ini memiliki tanggung jawab
terhadap jaminan mutu suatu produk sebelum dijual kepada konsumen.

Quality Control (QC) adalah kumpulan aktivitas yang bertujuan untuk


memastikan kualitas produk yang dihasilkan atau berfokus pada hasil produksi
apakah sesuai dengan requirement atau spesifikasi awal yang ditetapkan.
Fungsi Quality Control adalah mencegah terjadinya defect/non corformity
output.

Sedangkan Quality Assurance adalah bagian manajemen yang bertugas


untuk membuktikan kalau kualitas produk sudah sesuai dengan standar
perusahaan. Sebelum produk masuk ke tahap akhir untuk dijual, maka QA akan
melihat apakah kualitasnya sudah terpenuhi atau belum. Untuk mendapatkan

SMK SMAK MAKASSAR 41


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

hasil pengujian yang valid, terverifikasi dan dapat dipercaya dibutuhkan


peranan Quality Assurance dan Quality Control.

Departemen QAQC pada PT. Arga Morini Indah memiliki 3 unit kerja
dalam mencapai kualitas mutu suatu produk, diantaranya :

1. Unit Kerja Stockpile

Unit kerja stockpile berfungsi sebagai tempat penumpukan atau


penyimpanan ore hasil tambang untuk diambil, diolah, dipasarkan atau
dimanfaatkan kemudian. Unit ini berperan sebagai penyangga antara
pengiriman dan proses, sebagai persediaan strategis terhadap gangguan
yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Stockpile juga berfungsi
sebagai proses homogenisasi atau pencampuran ore untuk menyiapkan
kualitas yang dipersyaratkan.

2. Unit Kerja Preparasi

Unit kerja preparasi berfungsi untuk mempersiapkan sampel sesuai


dengan jumlah dan ukuran yang dikehendaki untuk dianalisis. Pada unit ini
ukuran sampel ore dari -10 mm diperkecil hingga menjadi ukuran 200 mesh
untuk dilakukan analisa di laboratorium menggunakan alat XRF.

Untuk menjaga kualitas kerja pada unit kerja preparasi PT. Arga
Morini Indah dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

a. Homogenitas
Sampel diambil, bahan harus diaduk secara merata atau sampel diambil
secara acak dari beberapa bagian.
b. Partikel Size
Ukuran butiran sampel harus 200 mesh.

SMK SMAK MAKASSAR 42


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

c. Representatif
Pengambilan sampel harus mewakili pada bagian – bagian yang telah di
matriks.

3. Unit Kerja Laboratorium

Laboratotium PT. Arga Morini Indah memiliki Laboratorium


Instrumen berfungsi untuk menganalisis sampel secara lebih cepat dengan
menggunakan Instrumen Spektrofotometer X-Ray. Analisis bahan baku
dilakukan terhadap bijih nikel.

Untuk menjaga kualitas kerja di laboratorium PT. Arga Morini Indah


dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur
dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi
diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan
akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya (Kasdira, 2018).

2. Validasi adalah suatu tindakan pembuktian, artinya validasi merupakan


suatu pekerjaan “dokumentasi”. Tata cara atau metode pembuktian
tersebut harus dengan “cara yang sesuai”, artinya proses pembuktian
tersebut ada tata cara atau metodenya, sesuai dengan prosedur yang
tercantum dalam (Kasdira, 2018).

3. Verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan,


dan sebagainya sebagai langkah maupun melalui metode empiris
(Kasdira, 2018).
4. Replikat atau Duplikat adalah sebuah salinan yang sama persis dengan
bentuk dan fungsi dari alat, barang atau lainnya. Befungsi untuk
mengontrol proses kerja dalam preparasi maupun di laboratorium
(Kasdira, 2018).

SMK SMAK MAKASSAR 43


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

5. CRM / SRM: mengontrol kebenaran dari suatu metoda dan analisis


mengecek presisi, akurasi, pengembangan metode analisis, pelatihan
teknisi, verifikasi dan evaluasi hasil analisis yang dikeluarkan oleh
laboratorium (Kasdira, 2018).

BAB IV
METODE ANALISA

SMK SMAK MAKASSAR 44


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

A. Metode Penelitian
Praktik Kerja Industri dilakukan Di laboratorium PT. Arga Morini Indah
Sulawesi Tenggara. Analisis dilakukan terhadap contoh tambang bijih nikel
dengan metode press pellet. Metode yang digunakan pada laboratorium yaitu
Instrumen X-ray (EDXRF).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Praktik Kerja Industri ini dilaksanakan di PT. Arga Morini Indah Desa
Wulu Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan Praktik Kerja Industri dimulai pada bulan November 2021 dan
berakhir pada bulan Maret 2022.

C. Satuan Kerja Stockpile

Satuan Kerja Stockpile berfungsi untuk melakukan pengambilan sampel


yang dapat mewakili secara keseluruhan. Sifat dan karakter dari suatu populasi
yang berdasarkan Standar Operasional Prosedure (SOP) sesuai dengan acuan
JIS M 8109 : 1996.

1. Prinsip

Pengambilan sampel (Sampling) adalah tahap awal dalam proses


dimana data hasil karakterisasi satu batch produk dikumpulkan untuk proses
evaluasi. Oleh karena hanya sebagian saja dari suatu batch yang diambil
sampelnya untuk pengujian, bagian tersebut harus mewakilibatch tersebut.

Hasil pengujian sampel tersebut akan menentukan nasib batch


tersebut, sehingga proses seleksi sampel merupakan tahap kritis (penting)
dalam system penjaminan mutu (Quality Assurance System).

2. Alat

SMK SMAK MAKASSAR 45


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

- Palu Geologi - Safety helmet


- Scoop JIS 125D - Safety shoes
- Waybill - Sarung tangan
- Karung - Rompi reflector
- Pita - Masker debu
- Alat tulis

3. Prosedur Kerja

 Pengambilan Sampel

a. Disiapkan perlengkapan yang akan digunakan


b. Dipastikan selalu menggunakan APD pada saat bekerja dan
dilakukan pengawasan terhadap aspek keselamatan kerja.
c. Digerus masing-masing dinding lapisan antara limonit dan saprolite
menggunakan palu geologi lalu diambil menggunakan scoop JIS
125D kemudian dimasukkan kedalam karung.
d. Diberi tanda menggunakan pita dengan menulis kode dari sampel
tersebut.
e. Dicatat ID sampel pada waybill dan disesuaikan dengan yang tertera
pada pita penanda.

D. Satuan Kerja Preparasi Sampel


Preparasi sampel merupakan suatu pekerjaan untuk mempersiapkan
sample yang akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis kadarnya. Sebelum
sampel dianalisis, terlebih dahulu dilakukan preparasi dengan tujuan untuk
memperkecil ukuran sampel sampai 200 mesh.

Standard Acuan yang digunakan yaitu JIS M 8109 : 1996. Garnierite


Nickel Ores – Methods For Sampling, Sample Preparation, and Determination
of Moisture Content.

SMK SMAK MAKASSAR 46


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

1. Instruksi Kerja Preparasi Sampel Nikel Ore


a. Prinsip
Sampel yang diterima dikeringkan di oven pada suhu 110 ± 5 °C
hingga konstan. Kemudian diperkecil ukuran partikelnya sampai 200
mesh dan sampel ini siap dikirim ke laboratorium untuk dianalisa.

b. Alat
- Dry oven - Test Sieve Screen 200 mesh.
- Jaw crusher - Papan Matriks / Frame Matrix.
- Neraca Analitik - Papan Quartering
- Splitter - Plastik sampel kapasitas 500
- Pulverizer gram.
- Double roll - Alat Pelindung Diri
- Scoop 20D, 5D, dan 1D - Alat Press
- Talang - Cup Aluminium

c. Bahan
- Sampel Limonit
- Sampel Saprolite

d. Cara Kerja
Sebelum melakukan preparasi sampel, perlu diperhatikan terlebih
dahulu kebersihan dari masing-masing alat yang akan digunakan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi silang antar sampel.
 Acuan (Dasar)
1) Sampel (Limonit dan saprolite) diperkecil ukurannya menggunakan
jaw crusher menjadi -10 mm kemudian di mixing sebanyak 3 kali.
Catatan : Pengerjaan masing-masing sampel dilakukan secara
terpisah tetapi dengan prosedur/tahap yang sama.

SMK SMAK MAKASSAR 47


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

2) Dilakukan matriks 4x5 menggunakan skop 20D, lalu di mixing.


3) Sampel dibagi menjadi 4 bagian. Setiap bagian dijadikan sebagai
sampel matriks, sampel quartering, dan sampel splitter untuk
melakukan uji percobaan.
4) Sampel matriks, quartering, dan splitter dipindahkan ke talang yang
telah diberi ALTAG untuk dikeringkan di dalam oven selama 20 jam
pada suhu 105 ± 5ᴼC.
5) Sampel dikeluarkan dari oven, diperkecil ukurannya menjadi -2.75
mm menggunakan double roll. Setelah itu, dilakukan perlakuan
terhadap masing-masing sampel sebagai berikut :
- Untuk sampel matriks, direduksi sampel dengan cara matriks
4x5. Setiap cell nya diambil bagian menggunakan scoop 5D dan
dilanjutkan untuk proses berikutnya.
- Untuk sampel quartering, sampel dibagi menjadi 4 bagian. Dua
bagian berlawanan diambil untuk dilanjutkan ke proses
berikutnya.
- Untuk sampel splitter, sampel di split kemudian satu bagiannya
disimpan sebagai file. Satu bagian lainnya dilanjutkan untuk
proses berikutnya.
6) Sampel produk dari Double Roll diperkecil ukurannya menjadi 200
mesh menggunakan Pulverizer.
7) Sampel yang telah di pulverizer kemudian di matriks 4x5, lalu
diambil sampel pada tiap cellnya dengan menggunakan scoop 1D.
8) Sampel ditimbang sebanyak 10 gram kemudian di press
menggunakan alat press dengan tekanan 20 ton.
9) Sampel dimasukkan kedalam amplop kemudian diberi label. Sampel
siap di kirim ke laboratorium untuk di analisis.

SMK SMAK MAKASSAR 48


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

 Uji Coba
- Pencampuran sampel limonit dan sampel saprolit dengan teknik
reduksi matriks (1:1)
- Pencampuran sampel limonit dan sampel saprolit dengan teknik
reduksi quartering (1:1)
- Pencampuran sampel limonit dan sampel saprolit dengan teknik
reduksi splitter (1:1)
NB : Sampel yang digunakan adalah sampel yang sudah melalui
masing-masing tahap reduksi dan berukuran 200 mesh.
No Prosedur
1. Timbang masing-masing sampel sebanyak 50 gram

3. Mixing hingga tercampur merata antara sampel limonit dan


sampel saprolit

4. Timbang sampel hasil mixing kedalam cup sebanyak 10 gram


kemudian di press menggunakan alat press dengan tekanan
20 ton.
5. Sampel dimasukkan kedalam amplop kemudian diberi label.
Sampel siap di kirim ke laboratorium untuk di analisis.

2. Instruksi Kerja Penentuan Moisture Content Mineral


a. Prinsip
Penentuan Moisture dikerjakan dengan metode Gravimetri, dimana
sampel dipanaskan suhu 105°C sampai dengan berat konstant.

SMK SMAK MAKASSAR 49


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Kandungan Moisture adalah presentase selisih berat basah dan berat


kering dibagi dengan berat basah.

b. Alat
- Sekop - Oven yang memiliki suhu 105 ± 5 oC.
- Neraca Analitik Digital - Alat Pelindung Diri
- Tray Sampel
c. Bahan
- Sampel Nikel Ore

d. Cara Kerja
Prosedur Penentuan Moisture Content :

1) Timbang tray aluminium kosong yang telah diberi identitas / kode,


catat didalam formulir Penentuan Moisture Content sebagai A.
2) Masukkan sampel ke dalam tray tersebut dengan ketebalan 3 cm dan
catat berat tray berisi sampel didalam formulir penentuan moisture
content sebagai B.
3) Masukan tray yang telah berisi sampel ke dalam oven pengering
dengan suhu 105 ± 5 oC selama 20 jam.
4) Keluarkan tray berisi sampel dari oven, dinginkan selama 15 menit.
5) Timbang tray tersebut, catat hasil penimbangan sebagai C1.
6) Hitung persentasi Moisture Content sesuai dengan rumus yang
tertera pada point Pengolahan Data.
7) Masukkan kembali tray berisi sampel yang telah ditimbang kedalam
oven dengan suhu 105 ± 5 oC selama 2 jam.
8) Keluarkan tray tersebut dari oven, dinginkan selama 15 menit.
9) Timbang tray tersebut, catat hasil penimbangan sebagai C2.
10) Hitung persentase Moisture Content sesuai dengan rumus yang
tertera pada Point Pengolahan Data.

SMK SMAK MAKASSAR 50


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

11) Bandingkan persentase Moisture Content pertama (pada point 6)


dengan persentase Moisture Content kedua (pada point 10). Apabila
selisihnya lebih kecil 0,1% /2 jam maka perkerjaan sudah selesai.
12) Namun apabila selisihnya lebih dari 0,1%/2 jam maka ulangi
pekerjaan nomor 7 sampai dengan nomor 9. Catat hasil penimbangan
sebagai C3.
13) Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan rapihkan sesuai
dengan tempatnya.
Catatan : Perlakuan dapat dilakukan sekali penimbangan C1 apabila
telah dilakukan percobaan (Trial) terhadap sampel bijih nikel yang
dianggap paling basah. Maka waktu (jam) itu yang digunakan
sebagai waktu tetapnya.

e. Pengolahan Data :

Moisture Content (MC%) = x 100%

Keterangan :
MC (%) : Kandungan moisture dalam Sampel
A : Berat wadah kosong (g)
B : Berat wadah berisi sampel sebelum pemanasan (g)
C : Berat wadah berisi sampel setelah pemanasan (g)

3. Instruksi Kerja Penentuan Residual Moisture Mineral

a. Prinsip
Penentuan Residual Moisture dikerjakan dengan metode
Gravimetri, dimana sampel dipanaskan suhu 105°C sampai dengan berat
konstant. Kandungan Moisture adalah presentase selisih berat basah dan
berat kering dibagi dengan berat basah.

SMK SMAK MAKASSAR 51


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

b. Alat
- Sekop
- Tray Sampel
- Oven yang memiliki suhu 105 ± 5 oC.
- Alat Pelindung Diri

c. Bahan
- Sampel Nikel Ore

d. Cara Kerja
Prosedur Penentuan Residual Moisture :
1) Timbang berat kosong aluminium tray dan dicatat berat tray kosong
pada form RM yang sudah di sediakan sebagai A.
2) Masukkan sampel yang berukuran 200 mesh ke dalam tray yang
telah diketahui berat kosongnya kemudian dicatat berat wadah +
sampel didalam form RM sebagai B (sebelum pemanasan).
3) Masukkan tray yang telah berisi sampel ke dalam oven dengan suhu
105 ± 5ᴼC selama 2 jam.
4) Keluarkan tray berisi sampel dari oven, dinginkan selama 15 menit.
5) Catat data penimbangan pada form RM (sebagai C).
6) Hitung kandungan Residual Moisture sesuai dengan rumus yang
tertera pada point Pengolahan Data.
7) Setelah selesai analisis RM, dibersihkan semua peralatan analisis
yang telah digunakan.

e. Pengolahan Data

Residual Moisture (RM%) = x 100%

SMK SMAK MAKASSAR 52


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Keterangan :
RM : Residual Moisture (%)
A : Berat wadah kosong (g)
B : Berat wadah berisi sampel sebelum pemanasan (g)
C : Berat wadah berisi sampel setelah pemanasan (g)

E. Satuan Kerja Laboratorium Instrumen

Di ruang laboratorium berfungsi untuk menganalisis kandungan suatu


sampel yang telah di preparasi. Di laboratorium Instrumen PT. Arga Morini
Indah, analisis sampel dilakukan dengan menggunakan alat EDXRF (Epsilon
4).

1. Prinsip

Sampel nikel ore yang berukuran 200 mesh (0.75 micron) yang
dtimbang dengan massa 10 gram kemudian di cetak kedalam cetakan
aluminium dengan diameter dalam ± 3 mm dengan tekanan 20 ton
menggunakan alat manual press.

2. Alat
- X-Ray Flouresence Epsilon 4 PANalytical

3. Bahan
- Sampel Nikel Ore
- Tissue

4. Cara Kerja
a. Alat dinyalakan dengan cara menekan tombol POWER, lalu setelah
beberapa menit diputar kunci alat XRF searah jarum jam hingga lampu
HT on menyala.
b. Dinyalakan komputer.

SMK SMAK MAKASSAR 53


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

c. Dibuka aplikasi Epsilon Software pada layar komputer.

d. Dipilih system pada Menu Bar kemudian dipilih Get Spectrophotometer


( tunggu sampai lampu indicator kv & mA berhenti berkedip dan online
statusnya mencapai 100%, kemudian diamkan alat selama 2 jam)

e. Untuk menganalisa sampel, dipilih Measure pada Menu Bar untuk


pembacaan sampel. Lalu tekan “Measure Application” untuk memilih
aplikasi yang akan digunakan pada pembacaan sampel.

SMK SMAK MAKASSAR 54


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

f. Contoh aplikasi yang digunakan disini adalah “SEP2021”, kemudian


tekan OK

g. Kemudian muncul kolom measure, dibuka kolom result dan kolom


sampel changer seperti yang tertera pada gambar dibawah. Dimasukkan
sampel kedalam holder yang ada pada alat, setelah itu alat ditutup.

SMK SMAK MAKASSAR 55


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

h. Pada kolom “sample ident” isi ID sampel yang akan dibaca, diklik
measure kemudian dipilih posisi changer sesuai dengan penempatan
sampel yang akan dianalisa. Setiap sekali pembacaan berlangsung
selama 3 menit.

i. Setelah pembacaan selesai, alat akan berbunyi. Dikeluarkan sampel dari


alat.

SMK SMAK MAKASSAR 56


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

j. Untuk melihat hasil pembacaan, diklik kanan pada kolom result, lalu
dipilih “Display result” untuk menampilkan kadar unsur yang teranalisa.

k. Akan muncul tampilan seperti dibawah ini, lalu copy ke Ms.Excel untuk
hasil analisa.

l. Setelah selesai analisa, dimatikan alat XRF dengan cara meng-klik


system pada Menu Bar lalu pilih Release Spectrophotometer.

SMK SMAK MAKASSAR 57


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

m. Diputar kunci alat XRF berlawanan arah jarum jam (kira-kira ¼ / 90ᵒ)
hingga lampu HT on tidak menyala.
n. Dimatikan alat XRF dengan menekan tombol power on/off di sebelah
kanan depan alat tersebut sampai lampu indicator kv & mA tidak
menyala/berkedip.
o. Ditutup program Epsilon 4 pada komputer.
p. Dimatikan segera komputer dan putuskan segera aliran listrik ke
komputer dan alat XRF.

SMK SMAK MAKASSAR 58


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Acuan

Tabel 5.1 Acuan

PARAMETER
LAB ID
(Ni) (Fe) (Co) (Al2O3) (Cr2O3) (MnO) (MgO) (SiO2)
LIM MATRIKS 0.95 51.70 0.10 8.96 2.63 0.43 1.39 3.02
LIM QUARTERING 0.95 52.32 0.10 9.10 2.64 0.48 1.29 2.70
LIM SPLITTER 0.92 51.72 0.10 9.25 3.16 0.51 1.38 2.73

SAP MATRIKS 1.91 18.19 0.03 2.92 1.14 0.37 13.82 43.67
SAP QUARTERING 1.91 18.20 0.04 2.94 1.12 0.39 13.15 43.30
SAP SPLITTER 1.90 18.14 0.03 2.95 1.10 0.36 13.40 43.34

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar (persentace) unsur pada


tiap lapisan sesuai dengan standar yang dijadikan acuan atau dikategorikan
masuk dalam range kadar yang telah ditetapkan untuk tiap zona lapisan. Pada
lapisan limonit dengan acuan high Fe berada dalam range keterdapatan unsur

SMK SMAK MAKASSAR 59


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Fe di zona tersebut. Pada lapisan saprolit dengan acuan high Ni yang dibantu
dengan tingginya kadar silika berada dalam range keterdapatan unsur dalam
zona tersebut. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
nilai statistik untuk memperoleh sampel dengan tingkat homogenitas yang
baik.

B. Uji Coba (1:1)


 Teknik Reduksi Matriks

Tabel 5.2 Teknik Reduksi Matriks


PARAMETER
LAB ID Persentace(%)
(Ni) (Fe) (Co) (Al2O3) (Cr2O3) (MnO) (MgO) (SiO2)
LIM MATRIKS (50 g) 0,95 51,70 0,10 8,96 2,63 0,43 1,39 3,02
SAP MATRIKS (50 g) 1,91 18,19 0,03 2,92 1,14 0,37 13,82 43,67
SUMP 1,43 34,94 0,06 5,94 1,89 0,40 7,61 23,34
ACTUAL 1,55 31,59 0,06 5,23 1,93 0,39 8,96 28,05 93,53%
STDEV 0,09 2,37 0,00 0,50 0,03 0,01 0,96 3,33
TINGKAT KESAMAAN 94% 94% 95% 92% 99% 98% 89% 88%

Dari hasil diatas, dapat diuraikan bahwa pencampuran antara material


limonit dan material saprolit (1:1) menggunakan teknik reduksi matriks, secara
actual jika dibandingkan dengan data yang dijadikan acuan memiliki kadar
unsur yang cukup signifikan sehingga diperoleh tingkat kesamaan/kemiripan
terhadap acuan. Kadar Ni memiliki tingkat kesamaan sebesar 94%, kadar Fe
sebesar 94%, kadar Co sebesar 95%, kadar Al2O3 sebesar 92%, kadar Cr2O3

SMK SMAK MAKASSAR 60


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

sebesar 99%, kadar MnO sebesar 98%, kadar MgO sebesar 89%, dan kadar
SiO2 sebesar 88%. Sehingga diperoleh nilai rata-rata dari tingkat kesamaan
untuk semua unsur sebesar 93,53%.

 Teknik Reduksi Quartering

Tabel 5.3 Teknik Reduksi Quartering


PARAMETER
LAB ID Persentace(%)
(Ni) (Fe) (Co) (Al2O3) (Cr2O3) (MnO) (MgO) (SiO2)
LIM QUARTERING (50 g) 0,95 52,32 0,10 9,10 2,64 0,48 1,29 2,70
SAP QUARTERING (50 g) 1,91 18,20 0,04 2,94 1,12 0,39 13,15 43,30
SUMP 1,43 35,26 0,07 6,02 1,88 0,43 7,22 23,00
ACTUAL 1,55 32,18 0,06 5,23 1,88 0,42 8,65 26,93 93,60%
STDEV 0,08 2,18 0,00 0,56 0,00 0,01 1,01 2,78
TINGKAT KESAMAAN 95% 94% 94% 91% 100% 97% 88% 89%

Dari hasil diatas, dapat diuraikan bahwa pencampuran antara material


limonit dan material saprolit (1:1) menggunakan teknik reduksi quartering,
secara actual jika dibandingkan dengan data yang dijadikan acuan memiliki
kadar unsur yang cukup signifikan sehingga diperoleh tingkat
kesamaan/kemiripan terhadap acuan. Kadar Ni memiliki tingkat kesamaan
sebesar 95%, kadar Fe sebesar 94%, kadar Co sebesar 94%, kadar Al2O3
sebesar 91%, kadar Cr2O3 sebesar 100%, kadar MnO sebesar 97%, kadar MgO
sebesar 88%, dan kadar SiO2 sebesar 89%. Sehingga diperoleh nilai rata-rata
dari tingkat kesamaan untuk semua unsur sebesar 93,60%.

 Teknik Reduksi Splitter

Tabel 5.4 Teknik Reduksi Splitter

SMK SMAK MAKASSAR 61


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

PARAMETER
LAB ID Persentace(%)
(Ni) (Fe) (Co) (Al2O3) (Cr2O3) (MnO) (MgO) (SiO2)
LIM SPLITTER (50 g) 0,92 51,72 0,10 9,25 3,16 0,51 1,38 2,73
SAP SPLITTER (50 g) 1,90 18,14 0,03 2,95 1,10 0,36 13,40 43,34
SUMP 1,41 34,93 0,07 6,10 2,13 0,44 7,39 23,03
ACTUAL 1,56 30,50 0,06 4,88 2,06 0,42 9,55 30,25 90,57%
STDEV 0,11 3,13 0,00 0,86 0,05 0,01 1,53 5,10
TINGKAT KESAMAAN 93% 92% 93% 88% 98% 97% 83% 82%

Dari hasil diatas, dapat diuraikan bahwa pencampuran antara material


limonit dan material saprolit (1:1) menggunakan teknik reduksi splitter, secara
actual jika dibandingkan dengan data yang dijadikan acuan memiliki kadar
unsur yang cukup signifikan sehingga diperoleh tingkat kesamaan/kemiripan
terhadap acuan. Kadar Ni memiliki tingkat kesamaan sebesar 93%, kadar Fe
sebesar 92%, kadar Co sebesar 93%, kadar Al2O3 sebesar 88%, kadar Cr2O3
sebesar 98%, kadar MnO sebesar 97%, kadar MgO sebesar 83%, dan kadar
SiO2 sebesar 82%. Sehingga diperoleh nilai rata-rata dari tingkat kesamaan
untuk semua unsur sebesar 90,57%.

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dan hasil analisa dari pembacaan
alat menggunakan epsilon 4, dapat diketahui bahwa tiap perlakuan yang berbeda
berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh. Teknik reduksi terhadap
homogenitas sampel dengan tingkat kesamaan terhadap acuan yang hampir mirip
(mendekati) yaitu metode quartering.

C. Moisture Content (MC)

SMK SMAK MAKASSAR 62


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Tabel 5.5 Hasil Analisa Moisture Content

Moisture Content
Massa Wadah Kosong [A] 463.2 g
Massa Wadah + Sampel (sebelum pemanasan) [B] 949.5 g
Massa Wadah + Sampel (setelah pemanasan ) [C] 775.1 g
B −C
% Moisture Content = x 100% 35.86%
B −A

Penentuan Moisture Content (MC) menggunakan metode gravimetri


bertujuan untuk mengetahui persentase kadar air yang terkandung dalam
sampel. Proses ini dilakukan selama ± 22 jam, dimana pada pemanasan
pertama selama 20 jam pada suhu 105°C dan setelah pemanasan kedua selama
2 jam sudah diperoleh bobot konstan yaitu selisih 0.1% sehingga untuk
pemanasan ketiga dan selanjutnya sudah tidak dilanjutkan lagi.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, diperoleh kadar air sebesar
35.86%. Analisa MC dalam sampel nikel ore dilakukan untuk mengetahui
kadar air yang terkandung dalam sampel nikel ore. Kadar air yang terkandung
dalam sampel nikel ore sangat mempengaruhi berat dari suatu sampel yang
berhubungan dengan kontrak penjualan nikel. Semakin tinggi kadar air dalam
sampel maka berat dari suatu sampel akan bertambah.

SMK SMAK MAKASSAR 63


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

D. Residual Moisture (RM)

Tabel 5.6 Hasil analisa Residual Moisture

Residual Moisture
Massa Wadah Kosong [A] 245.4 g
Massa Wadah + Sampel (sebelum pemanasan) [B] 296.5 g
Massa Wadah + Sampel (setelah pemanasan ) [C] 294.8 g
B −C
% Residual Moisture = x 100% 3.32%
B −A

Penentuan Residual Moisture menggunakan metode gravimetri bertujuan


untuk mengetahui persentase kadar air yang tersisa/terkandung dalam sampel
yang sudah kering (sudah melalui tahap MC). Proses ini dilakukan selama ± 2
jam pada suhu 105°C. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, diperoleh
kadar air sisa (residu) sebesar 3.32%.

SMK SMAK MAKASSAR 64


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi masalah dan hasil analisa yang dilakukan untuk


mendapatkan teknik reduksi yang baik terhadap homogenitas sampel
menggunakan matriks, quartering, dan splitter melalui pembacaan
menggunakan instrument ED-XRF (Epsilon 4), maka dapat disimpulkan
bahwa:

1. Untuk mendapatkan sampel yang homogen dan representatif dapat


dilakukan dengan 3 metode/teknik reduksi antara lain; matriks, quartering,
dan splitter.

2. Proses mereduksi sampel :


- Teknik reduksi matriks dilakukan dengan cara membentuk suatu
persegi dan dibagi menjadi beberapa cell kemudian direduksi setiap cell
menggunakan skop JIS.
- Teknik reduksi quartering dengan membentuk persegi dan dibagi
menjadi 4 bagian yang sama rata. Dua dari 4 bagian yang saling
berlawanan dibuang dan sisanya diambil untuk dijadikan sebagai
sampel uji coba metode quartering.
- Teknik reduksi splitter dengan memasukkan sampel ke dalam alat
splitter yang akan membagi sampel menjadi 2 bagian. Kemudian, salah
satu dari 2 bagian yang telah dipilih secara random dijadikan sebagai
sampel hasil uji coba metode splitter.

SMK SMAK MAKASSAR 65


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

3. Dari hasil penelitian, setelah dilakukan uji coba dengan membandingkan


3 teknik reduksi yaitu matriks, quartering, dan splitter untuk menentukan
tingkat homogenitas sampel dilakukan pencampuran antar sampel dengan
masing-masing teknik reduksi yang berbeda. Sehingga didapatkan data
statistik dan data actual dari hasil uji coba. Teknik reduksi sampel terhadap
homogenitas berdasarkan data statistik dengan hasil pembacaan alat
diperoleh tingkat kesamaan/kemiripan yang mendekati dengan acuan atau
memiliki deviasi yang rendah adalah teknik reduksi quartering.

B. Saran

Setelah melakukan hasil percobaan, berikut beberapa saran yang


dijadikan bahan pertimbangan antara lain :

1. Dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan Wavelength - dispersive


X-ray Fluorescence (WDXRF)
2. Sistem mutu dan Keselamatan Kesehatan Kerja di laboratorium lebih
diperhatikan dan ditingkatkan lagi.

SMK SMAK MAKASSAR 66


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

DAFTAR PUSTAKA

Ajam, A. (2020, Oktober). Nikel . Wikipedia .

Sugiarto, D. (2017). Preparasi Sampel. Yogyakarta: Universitas Gajah Madah.

Arif, I. (2018). Nikel Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sari, Y. A. (2012). Penentuan Kadar Nikel dalam Mineral Laterit Melalui


Pemekatan Dengan Metode Kopresipitasi Menggunakan Cu-Pirolidin
Dithiokarbamat. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Semarang.

Dipatunggoro, G. (2010). Pemetaan Geologi Nikel Laterit. Bulletin of Scientific


Contribution, 165-172

Jafar, N. (2017). Identifikasi Sebaran Nikel Laterit Berdasarkan Hasil Test Pit
Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana. Identifikasi Sebaran Nikel
Laterit Berdasarkan Hasil Test Pit Kecamatan Kabaena Kabupaten
Bombana, 96

Unknown. (2013, September 01). Perbedaan Bagian Endapan Nikel Laterit.


Retrieved from salammunir.blogspot.com:
http://salammunir.blogspot.com/2013/09/secara-umum-
endapannikellaterit.html?m=1

Afdhal. (2010, 02 4). Beberapa Metode Sampling. Beberapa Metode Sampling, p.


1.

SMK SMAK MAKASSAR 67


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

JIS. 1996. Bijih Nikel Garnierite Metode Sampling, Persiapan Sampel, dan
Penentuan Kadar Kelembaban. Japanese Standard Association.
Techniquen, a. m. (2011, Juni 30). Preparasi. Retrieved from
amtpustaka.blogspot: https://amtpustaka.blogspot.com/2011/06/analisis-
perubahan-kadar-nikelsaprolit.html

PANalytical. (2009). X-ray Fluorescene Spectrometry. Retrieved from


http://www.panalytical.com/index.cfm?pid=130

Brouwer. (2010). Theory of XRF : GettingAcquanted with the Principles.


Netherlands: PANalytical.

Sumantry, T. (2002). Aplikasi XRF untuk Identifikasi Lempung pada Kegiatan


Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Pengelolaan Limbah VII. Pusat Teknologi Limbah
RadiaktifBATAN, ISSN 1410-6086.

Kasdira, K. (2018). Kimia Analisis Instrumen. Makassar: SMK-SMAK Makassar.

SMK SMAK MAKASSAR 68


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

LAMPIRAN

Lampiran 1

Instruksi Kerja Preparasi Sampel Mineral

Sampel 5 Kg

- Registrasi sampel
- Ukuran sampel diperkecil dengan jaw crusher menjadi -10 mm
- Matriks 4x5 menggunakan scoop 20D
- Dibagi 4 bagian (Matriks, quartering, splitter, dan backup)
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 105ºC ± 5 selama 22 jam
-
Sampel Kering (-10 mm)

- Ukuran sampel diperkecil dengan double roll menjadi -3 mm

Matriks Quartering Splitter

- Sampel - Sampel - Sampel


direduksi dengan direduksi dengan direduksi dengan
S M K S M A K M A K A S S A R alat69
matriks 4x5 cara quartering splitter
menggunakan (bagi 4)
scoop 5D.
-
Ukuran sampel diperkecil
menggunakan pulverizer
menjadi 200 mesh
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Instruksi Kerja Preparasi Sampel Uji Coba

Limonit & Saprolit Limonit & Saprolit Limonit & Saprolit


(Matriks) (Quartering) (Splitter)
- Sampel limonit dan - Sampel limonit dan - Sampel limonit dan
saprolit yang sudah saprolit yang sudah saprolit yang sudah
melalui tahap reduksi melalui tahap reduksi melalui tahap reduksi
matriks dan berukuran 200 quartering dan berukuran splitter dan berukuran
mesh, ditimbang masing- 200 mesh, ditimbang 200 mesh, ditimbang
masing sebanyak 50 gram masing-masing sebanyak masing-masing
- Mixing kedua sampel 50 gram sebanyak 50 gram
hingga tercampur rata - Mixing kedua sampel - Mixing kedua sampel
hingga tercampur rata hingga tercampur rata

Press Pellet
- Timbang ke dalam cup
sebanyak 10 gram
- Press menggunakan alat press
dengan tekanan 20 ton.
- Masukkan ke dalam plastic c-tik
- Sampel dibawa ke laboratorium
untuk dianalisa

SHasil
M KAnalisa
SMAK MAKASSAR 70
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Lampiran 2
Alat Laboratorium

Gambar

Gambar L.1 Gambar L.2


X-Ray Epsilon 4 PANalytical UPS

SMK SMAK MAKASSAR 71


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar

Gambar L.3 Gambar L.4


Stabilizer CPU

Sampling

Gambar L.5 Gambar L.6


Sampling Limonit Sampling Saprolit

SMK SMAK MAKASSAR 72


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Proses Preparasi

Gambar L.7 Gambar L.8


Registrasi Sampel Pengecilan ukuran sampel manual

Gambar L.9 Gambar L.10


S M K S M A K M AProses
K Amatriks
SSAR 73
Pengecilan sampel dengan jaw crusher
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar L.11 Gambar L.12


Proses mixing Sampel dibagi 4

SMK SMAK MAKASSAR 74

Gambar L.13 Gambar L.14


Pengeringan sampel Pengecilan sampel dengan Double Roll
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar L.15 Gambar L.16


Sampel Matriks Sampel Quartering

SMK SMAK MAKASSAR 75

Gambar L.17 Gambar L.18


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Gambar L.19 Gambar L.20


Matriks 4x5 Proses Press Pellet

SMK SMAK MAKASSAR 76


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. ARGA MORINI INDAH

Moisture Content

Gambar L.21 Gambar L.22


Penimbangan Sampel Pengeringan sampel

Analisa Kadar Nikel dengan Epsilon 4

Gambar L.23
Analisa Kadar Nikel

SMK SMAK MAKASSAR 77

Anda mungkin juga menyukai