Al-Maqasid As-Syariah yaitu makna dan tujuan yang yang dikehendaki syarat dalam
mensyariatkan suatu hukum bagi kemaslahatan umat manusia. Al-Maqasid As-Syariah
ini telah ada sebagai landasan untuk menetapkan hukum sejak zaman Nabi Muhammad
SAW.
Seorang ahli usul fikih kontemporer dari Tunisia yakni Muhammad Thahi bin Asyur
Membagi Al Maqasid As- Syariah dilihat dari segi objeknya menjadi tiga bagian yaitu:
Al-Maqasid Al-Ammah
Al-Maqasid Al-Khassah
Al-Maqasid Al-Juz’iyyah
Sedangkan menurut Imam Asy-Syatibi yang merupakan ahli usul fikih Mazhab Maliki untuk
dapat mewujudkan kemaslahatan dunia dan akhirat ada lima pokok yang harus
Diwujudkan dan dipelihara diantaranya adalah
Pemeliharaan agama
Pemeliharaan jiwa
Pemeliharaan akal
Pemeliharaan keturunan
Pemeliharaan harta
Kelima hal tersebut pada kasus nikah beda agama dalam hukum islam apabila dikaitkan dengan
konsep Al-Maqasid As-Syariah akan bertentangan dengan konsep - konsep pemeliharaan
tersebut, karena tidak ada tujuan yang dapat diperoleh sesuai dengan Al-Maqasid As-Syariah.
B. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama
ajzhakakd
B. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama
ajzhakakd
C. Perkawinan Beda Agama Menurut Hadist
ajzhakakd
C. Perkawinan Beda Agama Menurut Hadist
ajzhakakd
BAB II PEMBAHASAN
D. Perkawinan Beda Agama Menurut Undang-Undang
Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 221 disebutkan “Dan janganlah kamu menikahi
wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang
mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik”.
E. Perkawinan Beda Agama Menurut Kompilasi Hukum Islam
ajzhakakd
E. Perkawinan Beda Agama Menurut Kompilasi Hukum Islam
ajzhakakd
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pernikahan beda agama memang menjadi salah suatu fenomena yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat dengan pluralisme.
Pernikahan beda agama tidak bisa begitu saja dihilangkan hanya dengan peraturan
hukum, karena mencintai orang lain tidak bisa dibatasi dengan agama. Keutuhan dan
keharmonisan hubungan menjadi dambaan bagi semua pasangan suami istri, tak
terkecuali pasangan suami istri beda agama.
Perbedaan agama memang menjadi suatu hal yang rentan terhadap munculnya masalah
dan konflik dalam kehidupan berumah tangga pasangan beda agama. karena banyak
perbedaan dalam pola pikir, cara pandang, aktivitas dan kebiasaan sehari-hari yang
sedikit banyak disebabkan oleh perbedaan agama yang dimiliki oleh keduanya.
B. Saran
Dapat diketahui bahwa terjadinya pernikahan beda agama dikalangan masyarakat
Indonesia disebabkan karena masyarakat Indonesia masih banyak yang belum paham
akan dengan ajaran hukum Islam dan juga belum begitu paham akan dampak dari
pernikahan tersebut. Selain itu, pihak pemerintah juga tidak memberikan peraturan yang
tegas tentang pernikahan beda agama. Karena itu masih banyak masyarakat Indonesia
yang masih melakukan pernikahan beda agama meskipun tidak dilaksanakan di
Indonesia.