Anda di halaman 1dari 9

HAK PELAYANAN KESEHATAN WARGA NEGARA DALAM

HAK ASASI MANUSIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Kewarganegaraan (2SKS)

DISUSUN OLEH:
RIJALUL KHOIRI
2110911016

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga paper dengan berjudul “Hak Pelayanan Kesehatan Warga Negara
dalam Hak Asasi Manusia” dapat selesai.

Paper ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir kelas kewarganegaraan 20
dari Bapak Dr. Syofirman Syofyan, SH, MH pada mata kuliah kewarganegaraan. Selain
itu, penyusunan paper ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
pentingnya kesehatan dalam rangka pelaksanaan HAM.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Syofirman Syofyan,
SH, MH selaku dosen mata kuliah kewarganegaraan. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan paper ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam paper ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam paper ini.

Padang, 21 Juni 2022

Rijalul Khoiri

(2110911016)
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang………………………………………………………………………..…..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...………2
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..3

A. Hak Asasi Manusia……………………………………………………………………….3


B. Hubungan Hak dengan Kesehatan………………………………………………………..3
C. Upaya Pemerintah dalam Penerapan HAM Terhadap Pelayanan Masyarakat…………...3

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..4

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….4
B. Saran………………………………………………………………………………………4

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hak merupakan sesuatu yang secara alamiah dan kodrati melekat pada makhluk hidup
yang bernama manusia semata-mata karena ia merupakan manusia, bukan makhluk lain
selain manusia. Hak juga merupakan suatu hal yang harus didapatkan setiap manusia, sejak
manusia dilahirkan. Menurut kodrat yang ada, manusia memiliki suatu hak dan kewajiban
atas hubungan sosial dengan manusia yang lainnya. Telah disebutkan dalam Pasal 13
KUHP, bahwasanya tidak ada seorangpun manusia yang tidak memiliki hak, sehingga perlu
disadari bahwa manusia lain juga memiliki hak sama dalam berkehidupan di dunia ini. Tiap
individu tidak boleh menyalah gunakan hak yang ada hingga menimbulkan ketidak
nyamanan manusia yang lain, sehingga dapat menyebabkan suatu kerugian pada orang
lainnya. Oleh karena itu, hak juga dapat menimbulkan suatu kewajiban pada orang yang lain
untuk saling menghormati hak-hak tersebut.
Pada 1948 Perserikatan Bangsa-Bangsa mendeklarasikan serta meresmikan peraturan
tentang HAM. Namun sebenarnya HAM sendiri telah berkembang sejak dahulu jauh
sebelum dewan PBB mendeklarasikanya telah ada atau lahir sejak dulu dari agama, yang
mana manusia wajib melakukan suatu kewajiban yang ada, yaitu menyembah Tuhan Yang
Maha Esa, dan dianjurkan saling berbuat kebaikan kepada sesama makhluk hidup lainnya.
Dalam rangka untuk melindungi tiap individu dari hal-hal yang mengandung unsur
kekerasan atau perilaku yang sewenang-wenang, lalu muncullah hak yang dinamakan Hak
Asasi Manusia (HAM). HAM merupakan suatu hak yang bersifat universal yang dimiliki
oleh setiap individu sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang mana sudah tidak dapat
dipisahkan dari individu itu sendiri dan melekat pada manusia sejak dalam kandungan.
Dalam suatu negara pasti memiliki warga negara, hak warga negara dalam suatu
negara tentunya diatur oleh sebuah peraturan atau perundang-perundangan yang mendasari
suatu hak yang ada di negara tersebut. Warga negara adalah orang yang secara hukum
merupakan anggota dari suatu bangsa atau negara. Setiap warga negara memiliki hak atas
perlakuan yang sama dan adil. Peraturan atau perundang-undangan tersebut dibuat supaya
hak-hak tersebut memiliki pegangan agar bisa ditegakkan dan dapat menjamin warga
negaranya supaya mendapat kesamaan perlakuan atau keadilan dalam memperoleh hak.
Pada negara Indonesia jaminan hak warga negara diatur menggunakan undang-undang
kostitusional, yaitu UUD 1945 yang mana telah menjadi landasan konstitusional bangsa
Indonesia.
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan peradaban suatu
bangsa atau negara. Kesehatan juga merupakan hak pokok setiap manusia atau Hak Asasi
Manusia, oleh karena itu setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak
mendapatkan perlindungan terhadap kesehatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hak warga negara sehingga memerlukan hak atas pelayanan Kesehatan?
2. Apa saja upaya pemerintah dalam penerapan HAM atas pelayanan Kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja hak warga negara atas hak pelayanan Kesehatan
2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam penerapan HAM atas pelayanan
Kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia(HAM)


HAM merupakan hak yang secara alamiah dan kodrati melekat pada makhluk hidup
yang bernama manusia semata-mata karena ia merupakan manusia (human being), bukan
makhluk lain selain manusia. Begitu maujud seorang manusia, maka melekat dalam dirinya
hak tersebut. Hak-hak asasi tersebut sangat berkaitan erat dengan harkat dan martabat
manusia (human dignity). Tanpa hak-hak dasar tersebut manusia tidak dapat hidup sesuai
dengan harkat dan martabatnya itu. Pemenuhan dan penghormatan terhadap HAM
memungkinkan perseorangan dan masyarakat untuk berkembang secara utuh
B. Hubungan Hak dengan Kesehatan
Keterkaitan hak atas kesehatan dengan jenis hak asasi manusia tersebut sering
dimasukkan dalam hak asasi manusia pada generasi kedua dan pada hak asasi manusia
generasi ketiga. Jika hak atas kesehatan tersebut dihubungkan dengan kesehatan individu,
maka termasuk ke dalam hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Tetapi jika terkait dengan
kesehatan masyarakat, maka termasuk ke dalam hak atas pembangunan. Menurut Muladi,
jenis hak asasi manusia generasi ketiga diberikan kepada hak-hak orang banyak atas dasar
kesimpatian antar manusia berlandaskan persaudaraan dan solidaritas memang sangat
diperlukan. Hak asasi manusia ini yakni meliputi hak untuk berkembang, hak atas
perdamaian, dan hak atas kesejahteraan dalam aspek Kesehatan.
Bersamaan dengan munculnya konsep negara kesejahteraan, kepentingan umum yang
berhubungan dengan hak asasi manusia yang diwakili oleh negara, pada akhirnya dapat
dirasakantermasuk hak atas kesehatan. Hak atas kesehatan mulai berkembang pada sekitar
abad ke-19. Pada era Revolusi Industri di Inggris, muncul gagasan tentang hak asasi
manusia dalam bidang ekonomi, seperti hak atas, hak jaminan sosial, dan kesehatan hak atas
pekerjaan. Ilmu-ilmu kedokteran dan kesehatan mulai berkembang, mulai muncul temuan-
temuan dalam bidang kesehatan tersebut. Sehingga pemerintah Inggris perlu melakukan
reformasi di bidang kesehatan masyarakat yang kemudian mengesahkan kebijakan Sanitary
Revolution pada abad ke-19. Sejak saat itu, kesehatan mulai diakui sebagai salah satu
bagian dari hak asasi manusia.
C. Upaya Pemerintah dalam Penerapan HAM Terhadap Pelayanan Masyarakat
Berbagai upaya pemerintah untuk memenuhi hak setiap warganya atas Kesehatan
yakninya dengan menerapkan berbagai program dan penetapan uu tentang Kesehatan
seperti UU no 36 tahun 2009 pasal 4-8. Yang berbunyi tentang Kesehatan, Akses atas
sumber daya di bidang Kesehatan, Pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas, dan
terjangkau, Menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi diri sendiri,
Lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat Kesehatan, Informasi dan pendidikan
tentang kesehatan yang bertanggung jawab dan seimbang, Informasi mengenai data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan cara pengobatan yang telah maupun yang akan
diterimanya dari tenaga medis
Lalu upaya lainya juga terdapat Pasal 5 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,
awalnya berjumlah empat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, kemudian akan berubah
menjadi dua Badan Penyelenggara dan berbentuk menjadi badan hukum public, yaitu BPJS
Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa:
1. Ham merupakan hak asasi yang telah ada dan melekat pada manusia bahkan saat
manusia itu masi berada dalam kandungan
2. Dalam penerapan dan pemenuhan hak warga negara atas pelayanan Kesehatan
pemerintah telah melakukan berbagai program dan pembentukan UU untuk
menjaminnya
B. Saran
1. Saya berharap agar program yang dijalankan pemerintah agar benar-benar
dilaksanakan dengan baik
2. Agar lebih memaksimalkan hal terkait Kesehatan terhadap masyrakat ini
DAFTAR PUSTAKA

Rofi Faniashih. 2021. Ham dalam pelayanan Kesehatan


https://www.indonesiaupdate.id/2021/02/06/ham-dalam-pelayanan-kesehatan/

Aldy. 2015. Ham dalam pelayanan Kesehatan


https://makassar.tribunnews.com/2015/11/12/ham-dalam-pelayanan-kesehatan

Halili. 2015. HAK ASASI MANUSIA:Dari Teori ke Pedagogi. Universitas Negeri


Yogyakarta. Yogyakarta

Rosa Trifanny. Hak dan Kewajiban Warga Negara


https://www.academia.edu/36934992/Hak_dan_Kewajiban_Warga_Negara

Anda mungkin juga menyukai