Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH HUKUM KESEHATAN

HAK ASASI MANUSIA

KELOMPOK 2 :

IIS HANAFIAH YUNIARSIH

GOLDA ELSERA EKA SUSANTI

EKA DIANA LESTARI UMITA SOFYANA

EUIS YANTRI SHOLEHA FITRIANI

CARMELITA SUMIYATI

KELAS AHLI JENJANG S1 KEBIDANAN

STIKES ABDI NUSANTARA

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah
hingga kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas makalah hukum kesehatan dengan judul Hak Asasi
Manusia dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah hukum kesehatan dan kami
para penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Kami ucapkan
terimakasih kepada pihak yang sudah berpartisipasi sehingga makalah ini bisa diselesaikan secara
tepat waktu.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, terdapat banyak kekurangan. Dan kepada
pihak pembaca, kami memohon maaf. Demikianlah kata pengantar dari kami, kami ucapkan terima
kasih.

Pangkalpinang, 28 februari 2023

Tim penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
HAM adalah hak yang melekat pada manusia karena kelahirannya sebagai manusia.
Hak-hak tersebut diperoleh bukan pemberian orang lain ataupun negara, tetapi karena
kelahirannya sebagai manusia. Dalam konteks religius hak-hak ini merupakan karunia Tuhan,
dan hanya Tuhanlah yang berhak mencabutnya.
Karena HAM merupakan hak yang diperoleh saat kelahirannya sebagai manusia,
maka HAM meliputi hak-hak yang apabila dicabut atau dikurangai akan mengakibatkan
berkurang derajat kemanusiaannya. Ukuran derajat kemanusiaan selalu berkembang sesuai
dengan peradaban masyarakatnya. Jelas bahwa hak dasar pertama adalah hak hidup yang
membawa konsekuensi adanya hak-hak lain seperi hak mendapatkan kehidupan dan
pekerjaan yang layak, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mendapatkan
kewarganegaraan dan hak mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul. Pada
perkembangan selanjutnya, derajat kemanusiaan juga ditentukan oleh tingkat pendidikan dan
kesehatannya, sehingga pendidikan dan kesehatan pun kemudian menjadi hak asasi manusia
dengan segala perangkat hak lain untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia, dimana dalam Pasal 25 Deklarasi Umum
Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan setiap orang berhak atas taraf
hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan diri serta keluarganya (KKI, 2009).
Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkin
setiap orang produktif secara ekonomis (Ps. 1 point (1) UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan). Karena itu kesehatan merupakan dasar dari diakuinya derajat kemanusiaan.
Tanpa kesehatan, seseorang menjadi tidak sederajat secara kondisional. Tanpa kesehatan,
seseorang tidak akan mampu memperoleh hak-haknya yang lain. Seseorang yang tidak sehat
dengan sendirinya akan berkurang haknya atas hidup, tidak bisa memperoleh dan menjalani
pekerjaan yang layak, tidak bisa menikmati haknya untuk berserikat dan berkumpul serta
mengeluarkan pendapat, dan tidak bisa memperoleh pendidikan demi masa depannya.
Singkatnya, seseorang tidak bisa menikmati sepenuhnya kehidupan sebagai manusia.
Pentingnya kesehatan sebagai hak asasi manusia dan sebagai kondisi yang diperlukan
untuk terpenuhinya hak-hak lain telah diakui secara internasioal. Hak atas kesehatan meliputi
hak untuk mendapatkan kehidupan dan pekerjaan yang sehat, hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, dan perhatian khusus terhadap kesehatan ibu dan anak. Pasal 25
Universal Declaration of Human Rights (UDHR) menyatakan: Setiap orang berhak atas taraf
kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya,
termasuk hak atas pangan, sandang, papan, dan pelayanan kesehatan, pelayanan sosial yang
diperlukan, serta hak atas keamanan pada saat menganggur, sakit, cacat, ditinggalkan oleh
pasangannya, lanjut usia, atau keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan merosotnya taraf
kehidupan yang terjadi diluar kekuasaannya.

II. PERUMUSAN MASALAH


1. Sejarah dan jenis-jenis HAM
2. HAM dalam pelayanan Kesehatan
3. Hak dan kewajiban tenaga Kesehatan
4. Hak dan kewajiban pasien

III. TUJUAN MAKALAH


1. Menyelesaikan tugas mata kuliah hukum Kesehatan
2. Agar mahasiswi memahami materi terkait sejarah dan jenis-jenis HAM, HAM
dalam pelayanan kesehatan serta hak dan kewajiban tenaga Kesehatan dan pasien

Anda mungkin juga menyukai