Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Jalannya Investasi di Indonesia

NAMA : SYIVA DEA ARINDA

NPM : 202132121857

KELAS : C13 Manajemen

EKONOMI DAN BISNIS

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum Bisnis yang berjudul “Pengaruh Pandemi
Covid-19 Terhadap Jalannya Investasi di Indonesia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas pembelajaran Hukum Bisnis.

Dalam menyusun makalah ini, saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan saya. Namun sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari penulisan dan juga bahasa. Walaupun demikian saya berusaha sebisa
mungkin untuk menyelesaikan tugas ini meskipun sederhana. Demikian, semoga Makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulisnya dan para pembaca.

Badung, 19 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengaruh Covid-19 Terhadap Investasi Di Indonesia ................................................. 3

2.2 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Investor ............................................ 5

2.3 Produk Investasi yang Terkena Dampak Pandemi Covid-19...................................... 6

2.4 Cara Atau Strategi Melakukan Investasi Selama Pandemi Covid-19 ......................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10

3.2 Saran .......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada akhir tahun 2019 ditemukan virus baru yaitu Covid-19 di Wuhan, China.
Virus ini merupakan wabah yang telah dikategorikan sebagai pandemi. Pandemi Covid-
19 ini berdampak di berbagai sektor secara global di seluruh negara di dunia termasuk
Indonesia. Untuk meringankan dampak COVID-19 yang lebih luas, banyak negara-
negara di dunia menerapkan social distancing atau, dalam kasus ekstrem melakukan
lockdown. Sedangkan di Indonesia sendiri lebih memilih menerapkan karantina wilayah
atau biasa disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah yang
terdampak dari COVID-19. Banyak negara yang menerapkan social distancing,
lockdown, bahkan PSBB untuk membatasi penyebaran COVID-19 tentu akan berdampak
pada perekonomian dunia. Kondisi ini pun berpengaruh pada jalannya investasi di pasar
modal Indonesia.

Lalu bagaimana nasib investasi di Indonesia dengan kondisi seperti ini. Setiap
perusahaan pasti menginginkan keuntungan atau laba yang besar untuk menarik
perhatian investor, baik melalui produk yang ditawarkan maupun saham yang mereka
jual. Untuk mengetahui informasi penting tentang kondisi terkait keuangan perusahaan
tentunya adalah dengan melihat laporan keuangannya dan biasanya inilah yang dilihat
para investor pertama kali jika melakukan investasi. Tetapi di masa pandemi Covid-19
menjadikan beberapa perusahaan merugi karena adanya pembatasan aktivitas yang
dimana berdampak pada harga saham perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan
profit tinggi, maka secara umum harga saham akan naik dan sebaliknya apabila menurun
maka harga saham akan turun juga. Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan
tingkat profitabilitas dalam suatu perusahaan.

Dengan Hal ini emiten atau pihak yang melakukan penawaran umum banyak
yang menjual sahamnya dengan nilai rendah dan kepercayaan investor terhadap pasar
modal berkurang. Dengan demikian pandemi ini menyebabkan banyak orang yang
menghindari investasi di Indonesia, mereka lebih memilih berinvestasi di negara lain
sehingga menyebabkan perekonomian di Indonesia terpuruk. Makalah ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan dampak Pandemi Covid-19 terhadap
jalannya Investasi di Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pandemi Covid-19 terhadap investasi di Indonesia?

2. Bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap perilaku investor?

3. Apa saja produk investasi yang terkena dampak pandemi Covid-19?

4. Bagaimana cara atau strategi melakukan investasi selama pandemi Covid-19?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 terhadap investasi di Indonesia.

2. Untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap perilaku investor.

3. Untuk mengetahui produk investasi yang terkena dampak pandemi Covid-19.

4. Untuk mengetahui cara atau strategi melakukan investasi selama pandemi Covid-19.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Covid-19 Terhadap Investasi Di Indonesia


Investasi ditujukan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta
menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan tingkat
pengangguran. Pembangunan ekonomi suatu negara merupakan proses dimana
pemerintah dan rakyat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola
kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru
dan mengadakan pembangunan kegiatan ekonomi demi pertumbuhan ekonomi
kedepannya. Investasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
keberhasilan dalam pembangunan ekonomi ini.
Keberadaan investasi merupakan sumber modal dasar untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Investasi ini akan meningkatkan penawaran
dengan cara meningkatkan persediaan modal yang pada gilirannya akan menambah
sektor produksi untuk menghasilkan output. Kegiatan produksi tersebut dapat
meningkatkan kemampuan lebih dalam tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas
pembangunan ekonomi di Indonesia. Maka dari itu adapun hal-hal yang mempengaruhi
investasi antara lain :
• Profitabilitas
Nilai suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh tingginya profitabilitas
perusahaan serta juga tergantung pada pendapat investor terhadap peningkatan profit
perusahaan. Jika pertumbuhan profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan hasil
yang baik, berarti perusahaan tersebut menunjukkan potensi untuk meningkatkan laba
yang akan diperolehnya. Pengukuran kinerja keuangan ini dapat dilihat menggunakan
rasio keuangan, salah satunya adalah rasio profitabilitas. Sedangkan profitabilitas itu
sendiri adalah kemampuan untuk menghasilkan keuntungan/laba dari kemampuan
perusahaan dalam menentukan tingkat keuntungan/laba.
Di masa pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan merugi akibat
pembatasan ruang lingkup aktivitas yang berimbas pada harga saham perusahaan.
Harga saham dan profitabilitas sangat erat kaitannya karena jika perusahaan memiliki
profit yang tinggi maka harga saham pada umumnya akan naik dan sebaliknya jika
turun maka harga saham juga akan turun.

3
Jika profitabilitas suatu perusahaan menurun dan memburuk, maka secara
tidak langsung akan mempengaruhi keputusan investasi. Oleh karena itu, penting bagi
suatu perusahaan untuk terus memperhatikan profitabilitas mereka. Harga saham di
berbagai bursa efek di seluruh negara secara bersamaan menunjukkan tren penurunan
akibat pandemi Covid-19.
Apabila profitabilitas suatu perusahaan itu menurun dan menjadi tidak
bagus maka kan mempengaruhi keputusan investasi secara tidak langsung. Maka
penting bagi perusahaan untuk tetap memperhatikan profitabilitas dari suatu
perusahaan. Harga saham di berbagai bursa efek di seluruh negara serentak
memperlihatkan tren penurunan dikarenakan pandemi Covid-19

• Harga Saham
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan harga saham di
pasar modal. Secara umum harga saham ditentukan dari harga penutupan hari tertentu
yaitu dari aktivitas jual beli yang berdasarkan dengan penawaran dan permintaan di
pasar saham. Harga saham adalah harga yang ditentukan oleh pelaku pasar di pasar
bursa pada hari tertentu. Tinggi rendahnya harga suatu saham ditentukan dari
penawaran dan permintaan di pasar bursa oleh si pelaku pasar. Semakin tinggi harga
saham maka semakin tinggi PER (Price Earning Ratio), yaitu rasio untuk menilai
mahal/murahnya harga saham menurut kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih.

Badan Koordinasi Penanaman Modal atau sering disebut BKPM telah


mengakui bahwa Covid-19 merupakan ancaman serius yang cepat atau lambat akan
mempengaruhi kestabilan negara manapun termasuk Indonesia. Menurut Rizal Calvary
Marimbo, yang merupakan salah satu anggota BKPM, penurunan nilai investasi akan
sangat terlihat jika kita mempertimbangkan hubungan perdagangan yang melibatkan
negara-negara sebagai fokus Covid-19.

Adanya pembatasan atau lockdown sendiri mempengaruhi kegiatan bisnis


suatu perusahaan dengan nilai kerugian yang signifikan atau terbilang tidak sedikit.
Kegiatan ini mencakup semua kegiatan usaha yang berkaitan dengan pasokan bahan-
bahan yang berhubungan langsung dengan RRT (Republik Rakyat Tiongkok), baik
ekspor maupun impor.

4
Menurut BKPM, realisasi nilai atau kinerja investasi di Indonesia baru bisa
diukur setelah diumumkan pada bulan April tahun 2020. Sementara itu pada Januari lalu,
BKPM belum mencatat adanya perubahan yang besar pada kegiatan investasi yang
terjadi di Indonesia, karena keberadaan COVID-19 yang belum begitu terasa. Hal ini
berbeda dengan bulan Maret yang diketahui ada beberapa pasien yang ditemukan positif
terjangkit Covid-19, yang dimana pada bulan ini terjadi pembatasan-pembatasan
aktivitas ekonomi.

Diketahui adanya Undang-Undang Cipta Kerja atau Undang-Undang Nomor 11


Tahun 2020 terkait Penciptaan Lapangan Kerja yaitu undang-undang di Indonesia yang
telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 5
Oktober 2020 dan diundangkan pada tanggal 2 November 2020 dalam rangka
menciptakan peluang lapangan kerja serta meningkatkan investasi asing dan domestik
dengan mengurangi persyaratan peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah.
Pemberlakuan UU Cipta Kerja diharapkan mampu menciptakan respon untuk
mendorong arus investasi meski Indonesia masih mengalami pandemi COVID-19.
Beberapa ketentuan telah diubah dalam UU Cipta Kerja yang mencakup aspek
kemudahan berusaha, perlindungan dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil
dan juga menengah. Selain itu, juga akan meningkatkan ekosistem investasi,
mempercepat proyek strategis nasional, serta meningkatkan perlindungan dan
kesejahteraan pekerja.

2.2 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Investor


Aspek penting dalam berinvestasi adalah ketersediaan dana atau modal. Namun
sayangnya, setelah pandemi muncul, hampir semua negara mengalokasikan anggarannya
untuk menangani krisis kemanusiaan. Bank sebagai sumber permodalan untuk
membiayai kegiatan investasi tentunya akan sangat selektif dan sangat berhati-hati.
Dengan kemungkinan besar kredit macet akibat pandemic, tidak semua bank memiliki
kemampuan yang sama untuk menyalurkan pinjaman, karena beberapa bank mungkin
perlu fokus pada restrukturisasi kredit atau pemotongan dana publik. Dengan demikian,
membuat mereka sangat rentan terhadap sumber kredit baru.
Diambil dari hasil riset Schroders tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap
opini dan perilaku investor Indonesia, serta penilaian yang dikutip Bareksa di situs resmi
PT Schroders Investment Management Indonesia pada 8 September 2020 :

5
1. Pandemi Covid-19 ini membuat para investor Indonesia untuk segera mengubah
portofolio investasi mereka
Pada hasil survei Schroder menunjukkan bahwa 92% investor melakukan
perubahan portofolio selama volatilitas pasar saham pada bulan Februari dan Maret
2020.

2. Berdampak pada penurunan investasi jangka pendek


Penelitian Schroders menunjukkan bahwa penurunan investasi jangka
pendek tidak menimbulkan kekhawatiran yang signifikan bagi sebagian besar
investor. Tercatat, hanya 10% responden yang menyatakan keprihatinan atas
penurunan investasi mereka akibat pandemi Covid-19.

3. Pandemi Covid-19 membuat investor Indonesia menjadi lebih sering memikirkan


investasinya
48% investor Indonesia yang disurvei mengatakan bahwa mereka
memikirkan investasi mereka seminggu sekali pada tahun 2020, naik dari tahun 2019
ketika hanya 31% responden yang mengatakan demikian.

4. Dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan investor


Riset Schroders menunjukkan bahwa investor Indonesia memiliki
ekspektasi pendapatan yang lebih rendah di tahun 2020 dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.

2.3 Produk Investasi yang Terkena Dampak Pandemi Covid-19


Adapun produk investasi yang terkena dampak pandemi Covid-19 yaitu:
1) Saham
Dari berbagai produk investasi yang ada saat ini, tampaknya saham paling
terpukul oleh pandemi Covid-19. Sejak awal tahun 2020 hingga pertengahan Maret
2020, kinerja Indeks Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 30%.
Angka tersebut diambil dari data situs CNBC Indonesia.
Akibat situasi ini, pasar saham domestik juga menurunkan nilai IHSG
menjadi Rp2.108,36 triliun. Sebagai perbandingan, ini setara dengan 94,41% dari
penerimaan negara yang ditempatkan dalam APBN 2020 sebanyak Rp2.233,2 triliun
atau sekitar 83% dari nilai perkiraan belanja negara sebanyak Rp2.540,4 triliun.

6
Tidak hanya Indonesia tetapi produk investasi ekuitas telah terkena dampak
wabah Covid-19. Contohnya bursa saham Singapura turun sekitar 23,84%. Tidak jauh
beda, bursa saham Vietnam juga mengalami penurunan sebesar 22,39% dan
penurunan di Thailand tercatat 34,15%.

2) Obligasi
Selanjutnya produk investasi yang juga terkena dampak wabah Covid-19
yaitu surat utang atau obligasi. Penurunan tersebut terjadi pada pertengahan Maret
2020. Sebelumnya, obligasi tetap berada di level 286,4 . Namun, pada 12 Maret 2020,
jumlahnya tercatat turun 2,14 poin menjadi 279,4 poin.
Jelas, angka ini merupakan periode terendah yang terjadi selama seminggu
itu. Data tersebut berasal dari situs berita Market Bisnis, dilansir dari ipba.co.id.
Akibat merebaknya wabah virus Covid-19, pasar dalam keadaan panik. Bahkan
kepemilikan asing atas obligasi domestik ini pun jatuh.

3) Sukuk
Obligasi yang sesuai dengan syariah atau sukuk, juga tidak terpengaruh oleh
wabah Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa pasar obligasi domestik
benar-benar tidak stabil sehingga menyebabkan permintaan sukuk juga menurun.
Antara 5-12 Maret 2020, terjadi penurunan total pada Indonesia Sukuk Index
Composite (ISIXC) sebesar 3,94 poin atau 1,51%. Kondisi ini tidak terlepas dari
status Indonesia sebagai negara dengan pendapatan per kapita rendah hingga
menengah. Akibatnya, tingkat ketidakpastian obligasi domestik cukup tinggi
sehingga banyak investor memutuskan untuk menjauh dari sukuk Indonesia.

4) Reksadana pasar uang sebagai alternatif investasi yang lebih stabil


Karena penurunan kinerja akibat wabah Covid-19, ketiga produk investasi
di atas tidak mampu memberikan manfaat yang maksimal. Harus menunggu dan
melihat sampai kondisi ekonomi kuat kembali. Dengan begitu, Anda bisa menjajaki
peluang investasi lain dengan kinerja yang relatif lebih konsisten yaitu reksadana
pasar uang.
Dibandingkan dengan saham, obligasi atau sukuk, reksadana pasar uang
merupakan investasi yang dapat dibilang cukup bagus. Karena tingkat risikonya juga
lebih rendah, sehingga cukup stabil bahkan dalam konteks ekonomi saat ini dengan
7
banyak ketidakpastian. Dimana potensi penghasilan dalam satu tahu, bisa berpeluang
meraih total keuntungan hingga 5,64 %, seperti yang ditawarkan oleh aplikasi
reksadana pasar uang Xsaver.

2.4 Cara Atau Strategi Melakukan Investasi Selama Pandemi Covid-19


Untuk mengurangi tekanan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19
ini, pemerintah mulai mendorong kementerian dan Lembaga beserta Pemerintahan
Daerah untuk mempercepat belanja pada triwulan I tahun 2020. Tak hanya itu,
pemerintah juga melakukan refocusing anggaran dan juga merilis Rencana stimulus
fiskal jilid I dan II yang disertai oleh pergerakan industri dan dengan hal ini diharapkan
dapat mendukung pergerakan sektor riil.
Untuk itu, masyarakat perlu lebih bijak dalam mengelola keuangannya.
Terutama bagi mereka yang aktif sebagai investor. Berikut strategi investasi yang bisa
Anda terapkan di masa pandemi Covid-19:
a) Menyiapkan dana darurat
Strategi pertama adalah menyiapkan dana darurat atau menambah dana
darurat karena menurut para ahli medis pandemi akan memakan waktu lama sebelum
benar-benar mereda dan mencapai titik normal. Oleh karena itu, investor harus
mengalokasikan lebih banyak dana darurat untuk berjaga-jaga saat ini. Dana tersebut
bisa dalam bentuk tunai, dialokasikan ke tabungan atau deposito berjangka.

b) Diversifikasi Investasi
Diversifikasi merupakan kunci sukses dalam dunia investasi. Saat ini ada
banyak instrumen investasi yang bisa di pilih. Mulai dari saham, obligasi, reksa dana,
dan lainnya. Kita dapat mendiversifikasi investasi melalui investasi alternatif.
Namun, Anda juga perlu memastikan bahwa kendaraan yang dipilih sudah terdaftar
dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

c) Review Portofolio
Melakukan review portofolio secara berkala. Hal ini harus dilakukan sesuai
dengan tujuan investasi investor. Ketika kita awalnya menentukan tujuan investasi,
kita akan diminta untuk mengalokasikan aset tertentu dengan menyelesaikan
serangkaian pertanyaan profil risiko investasi. Namun, ada satu hal yang perlu kita
ingat, yaitu bahwa profil risiko investor dapat berubah seiring dengan perubahan
8
kondisi keuangan, usia, kondisi pasar, atau tujuan investasi. Oleh karena itu, investor
wajib melakukan portfolio review, jika sesuai dengan kondisi saat ini.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini sangat berpengaruh dan berdampak
pada sektor perekonomian global. Kondisi ini pun berpengaruh pada jalannya investasi
di pasar modal Indonesia. karena adanya pembatasan aktivitas yang dimana berdampak
pada profitabilitas dan harga saham perusahaan dimana hal tersebut akan berpengaruh
pada jalannya investasi. Dengan adanya Pandemi Covid-19 ini akan berdampak pada
perilaku investor yaitu para investor mengubah portofolio mereka dimana terjadi
penurunan investasi jangka pendek, investor Indonesia menjadi lebih sering memikirkan
investasinya, dan dengan adanya pandemi tentunya akan membuat pendapatan investor
menjadi lebih rendah.

Selain itu Pandemi Covid 19-ini juga memberikan dampaknya pada produk-
produk investasi yaitu pada saham, obligasi, sukuk, dan reksadana. Setelah mengetahui
bahwa pengaruh dan dampak pandemi Covid-19 ini cukup besar maka sebagai pelaku
investasi atau investor dapat melakukan beberapa strategi agar investasi mereka dapat
berjalan lancer yaitu dengan menyiapkan dana darurat, diversifikasi investasi dan
mereview portofolio.

3.2 Saran

Saran saya penting bagi pelaku investasi atau investor untuk tetap menjaga,
memantau, dan menganalisis perkembangan COVID-19. Dengan pengamatan dan
perhitungan yang tepat, kerugian total dan dampak buruk dapat ditekan seminimal
mungkin.

10
DAFTAR PUSTAKA

[BKPM] Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2020. Pengaruh Covid-19 terhadap Investasi
di Indonesia. Diakses pada 17 Juni 2022, dari
https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/pengaruh-covid-19-
terhadap-investasi-di-indonesia
Bareksa.com. 2020. Studi Schroders : Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perilaku Investor
Indonesia. Diakses pada 18 Juni 2022, dari https://www.bareksa.com/berita/berita-
ekonomi-terkini/2020-09-08/studi-schroders-dampak-pandemi-covid-19-terhadap-
perilaku-investor-indonesia
Central Java Investment Platform. 2020. Strategi Investasi di Tengah Kondisi Pandemi Virus
Corona. Diakses pada 18 Juni 2022, dari https://cjip.jatengprov.go.id/berita/strategi-
investasi-di-tengah-kondisi-pandemi-virus-corona
Mediaindonesia.com. 2020. Dampak Pandemi terhadap Investasi Global. Diakses pada 18 Juni
2022, dari https://mediaindonesia.com/opini/323107/dampak-pandemi-terhadap-
investasi-global
Xdana.com. 2022. Produk Investasi yang Terkena Dampak Wabah Corona. Diakses pada 18
Juni 2022, dari https://xdana.com/artikel/produk-investasi-yang-terkena-dampak-wabah-
corona/
Husnulwati, Sri dan Susi Yanuarsi. 2021. Kebijakan Investasi Masa Pademi Covid-19 Di
Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum. 19 (2): 1 – 11
Hutagaol, Jenifer dan Francis Hutabarat. 2021. Pengaruh Profitabilitas dan Cash flow terhadap
Harga Saham di MasaPandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen. 4 (2): 92-
99
2. Di Indonesia sendiri kebijakan hukum investasi langsung atau penanaman modal telah
diatur yakni pada Undang-Undang No. 25 Tahun 2007. Dengan adanya invastasi (asing)
langsung ini tentunya memiliki manfaat juga keuntungan atau kelebihannya tersendiri.
Keuntungan dari investasi langsung adalah adanya keterlibatan secara langsung, jadi para
investor dapat terlibat langsung melihat dan mengelola aset serta mengambil keputusan
penting untuk perjalanan aset yang sedang berlangsung.

Lalu bagaimana manfaat investasi (asing) langsung bagi masyarakat Indonesia atau
investor Indonesia? salah satu manfaatnya adalah investasi ini dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan nasional. Diketahui bahwa investasi asing memang sangat
diperlukan untuk pembiayaan program percepatan pembangunan nasional. Aliran
modal asing yang masuk dapat menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan
pendapatan negara.

Jika dijabarkan secara lebih terperinci manfaat dari investasi asing ini yaitu yang pertama,
dengan masuknya modal baru maka dapat membiayai berbagai sektor yang kekurangan
dana. Yang kedua, transfer teknologi baru dari negara asal yang dapat dikembangkan di
Indonesia. Yang ketiga dapat membuka peluang kerja sama dengan pelaku Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM), seperti peluang ekspor. Keempat, dapat meningkatkan
pendapatan negara melalui pajak. Dan yang kelima mempererat hubungan ekonomi yang
lebih stabil dengan negara lain.

3. Dari soal no 3 tersebut saya akan memakai salah satu contoh kasus di Indonesia yaitu
penyelundupan motor mewah Harley dan sepeda Brompton oleh direktur utama PT Garuda
Indonesia Ari Askhara pada Desember 2019 lalu. Dari kasus tersebut Direktur Utama Ari
Askhara telah melanggar Pasal 102 huruf e UU RI Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan juncto Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP. Selain penyelundupan ada juga
pencucian yang diatur oleh dari UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Diketahui bahwa setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan,


membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain
atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan, bisa
dikenakan pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar
(pasal 3). Selain itu setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan,
pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan
Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
dipenjara paling lama 5 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar (pasal 5).

Anda mungkin juga menyukai