Bab 15. Energi Gelombang
Bab 15. Energi Gelombang
15 ENERGI GELOMBANG
15. 1. Pendahuluan
Energi gelombang merupakan sumber daya alam yang melimpah
(abundant resources) dan senantiasa ada di laut (ocean). Energi gelombang
merupakan energi yang terkandung di dalam penjalaran kelompok gelombang
(wave group) selama menuju ke pantai dan semakin meningkat energinya yang
berakibat pada semakin besar tinggi gelombang.
Pada Gambar 15.1 adalah ilustrasi perbedaan fluks energi antara energi
panas oleh matahari (solar energy flux) dan energi gelombang (wave energy flux).
Energi gelombang dapat menghasilkan sumber energi listrik sebesar 40 KW/m
hingga 1 MW per meter panjang puncak gelombang. Energi Matahari sanggup
menghasilkan 300 W per meter persegi, sedangkan energi angin menghasilkan
800 W per meter persegi Prediksi hitungan dapat berubah dan bervariasi
tergantung pada kondisi lokasi setempat (Bedard, 2005).
Pada Gambar 15.2, untuk tanggal 22 januari 2000 hingga 1 Pebruari 2000
di sekitar Indonesia rata-rata tinggi gelombang berkisar antara 0.5 hingga 3.5 m,
sedangkan untuk daerah Kalimantan pada arah Barat Laut, tinggi gelombang
signifikan (Hs) antara 2.5 hingga 3.5 meter sedangkan pada arah Barat dan Barat
Daya tinggi gelombang antara 0.5 hingga 1.5 meter.
Gambar 15.2. Pola tinggi gelombang signifikan seluruh dunia (Januari- Februari
2000). Tinggi gelombang dalam satuan meter. Sumber: Techet, 2004
Gambar 15.3 Distribusi energi gelombang seluruh dunia. Sumber : CRES, 2002
Tabel 15.2. Tipe konvertor energi gelombang berdasarkan proses kerja dan posisi
kedalaman laut.
Primary Wave Energy Conversion Process Hargerman
Location
of Device No Title (a)
Onshore 1.1. Fixed oscillating water column 2
1.2 Reservoir filled by wave surge 1
1.3 Pivoting flaps 4
Nearshore 2.1 Freely foating oscillating water column 3
to offshore
2.2 Moored foating oscillating water 3
column
2.3 Bottom – mounted oscillating water 2
column
2.4 Reservoir filled by direct wave action 1
2.5 Flexible pressure device 11
2.6 Submerged buoyant absorber with sea- 12
floor reaction point
2.7 Heaving float bottom-mounted or 5
moored floating caisson
2.8 Floating articulated cylinder with
mutual force reaction
Offshore 3.1 Freely heaving float sea-floor reaction 6
point
3.2 Freely heaving float with mutual force 7
reaction
3.3 Contouring float with mutual force 8
reation
3.4 Contouring float with sea-floor 9
reaction point
3.5 Pitching float with mutual force 10
reaction
3.6 Flexible bag with spine reaction point 11
3.7 Subenerged pulsating-volume body
with sea – floor reaction point
Sumber: Hargerman
Tabel 15.3. Tipe konvertor energi gelombang pada negara yang sudah
mengembangkan.
Tabel 15.3. Tipe konvertor energi gelombang pada negara yang sudah
mengembangkan.
Category Energy Device Country Location Status
conversion Name
(1) process (3) (3) (4)(5)(6)
(2)
2.1 Frozly floating - China Various Operational
OWC (navigation
buny)
2.1 - - Japan Various Operational
(navigation
buny)
2.1 - Kaimci Japan Yura Operational
Floating
plat form
2.2 Fixed floating Japan Gokasho Operational
OWC Bay
Gambar 15.5. Proses sistem kerja Oscillating Water Column (OWC) Limpet
(Germain, L., A.,2003).
Gambar 15.6. Skema sistem kerja konversi energi gelombang ke energi listrik
y ( x, t )
Ep m (J)
2
dengan:
m = wρy (kg):
ρ: rapat air (kg/m3)
w: lebar gelombang (m) (diasumsikan selebar ukuran model)
y = y(x, t) = a sin(kx-ωt) (m):
dimana merupakan persamaan gelombang berjalan dengan:
a : H/2 (m)
H: wave height
k: wave number ( 2 )
L
L: wave length (m)
2
: (rad/sec)
T
T: periode gelombang
y2
Ep = wg
2
Apabila Ep merupakan gelombang berjalan maka persamaannya menjadi
seperti berikut ini.
y2
Ep wg sin 2 kx t
2
Untuk dapat menghitung energi potensial gelombang dalam satu periode,
persamaannya menjadi berikut ini.
1
dEp = w g a 2 sin2(kx-ωt) dx
2
dengan mengintegralkannya sepanjang panjang gelombang dari 0 hingga L
menjadi
1
Ep = w g a2 L
4
Energi kinetik gelombang juga mempunyai rumus yang sama dengan energi
potensial yaitu
1
Ek = w g a2 L
4
Total energi gelombang adalah penjumlahan dari energi potensial dan energi
kinetik sehingga persamaannya menjadi seperti berikut
1
Etotal = w g a2 L
2
15.5. Efisiensi
Efisiensi model konvertor energi gelombang dapat menggunakan
persamaan berikut ini.
Pu
Pw
dengan
Pw= 0.195 w gH2T
0.217 h d s
q gQ0 H 0'3 1 / 2
exp
tanh 1
R
dengan
H’0 = tinggi gelombang di laut dalam
h = tinggi struktur dari dasar
ds = kedalaman pada kaki struktur
R = runup tinggi gelombang tanpa overtopping
Q0 = konstanta empiris [0.01 - 0.1]
= konstanta empiris [0.04 - 0.11]
c.
q Sop
Q
g H s3 tan
dengan
q = debit overtopping
Sop = faktor kecuraman lereng breakwater (Sop = Hs/Lop)
= kemiringan lereng dasar pantai
15.7. Analisa Matematis Energi Potensial dan Energi Kinetik untuk Energi
Gelombang
Energi kinetik gelombang untuk berbagai kedalaman laut dapat dihitung
dengan mengintegralkan persamaan energi kinetik dari -1/2 hingga ½ menjadi
seperti berikut.
1 2 a 2 1 e 2 k
4 k
2. rongga resonator,
9. pemusatan ombak.
Pada umumnya ada tiga tipe model pembangkit energi gelombang yaitu
model untuk daerah shoreline, model untuk daerah nearshore, dan model untuk
daerah offshore.
a. Shoreline.
Model untuk daerah shoreline adalah yang dapat dilihat pada Gambar 15.1
berikut.
Prinsip kerja dari alat OWC atau limpet adalah dorongan tekanan udara
vertikal ke atas kolom atau rongga akibat adanya gerakan gelombang yang
berosilasi naik turun akan dapat mengerakkan turbin dan generator.
b. Nearshore.
Model untuk nearshore adalah jenis Osprey yang menggabungkan
pembangkit energi angin dan energi gelombang sekaligus. Bangunan ini dapat
dihuni oleh pekerja yang memonitor dan memelihara perawatan alat dan mesin.
Prinsip kerja alat ini adalah memusatkan dan mengumpulkan energi gelombang
dan masuk pada suatu kolam dimana akan menekan udara ke atas dan
menggerakkan turbin. Model jenis Osprey ada dua tipe. Tipe pertama terdiri dari
bahan baja. Bangunan ini secara keseluruhan beratnya adalah 750 Ton pada
kedalaman laut 14 meter. Dengan masa pakai 25 tahun. Model jenis Osprey dari
baja dapat dilihat pada Gambar 15.16 di bawah ini.
Gambar 15.16. Pembangkit energi gelombang model Osprey dari bahan baja.
Model untuk Osprey dari bahan beton dapat dilihat pada Gambar 15.17 di
bawah ini.
Gambar 15.17. Pembangkit energi gelombang model Osprey dari bahan beton.
c. Offshore device
Model pembangkit energi gelombang untuk lepas pantai adalah The Duck.
Disebut demikian karena bentuknya seperti bebek yang dapat dilihat pada Gambar
15.18 di bawah ini.
Prinsip kerja the Duck adalah terjadinya osilasi naik turun akibat
gelombang yang menggerakkan hidrolik ram yang terdapat diantara spine yang
berjumlah 54 spine. Alat ini diletakkan pada kedalaman hingga 100 m.
Pada Gambar 15.19 di bawah ini distribusi rata-rata flux energi gelombang
di sekitar perairan Jepang yang bervariasi antara 1.6 hingga 11.5 KW/m panjang
puncak gelombang.
5
Gambar 15.19. Pola distribusi flux energi gelombang di perairan Jepang.
Sumber: Hagerman, 2001