Anda di halaman 1dari 2

kasus gerak dua dimensi yaitu Sebuah partikel bergerak dalam bidang vertikal

dengan beberapa kecepatan awal tetapi percepatannya selalu jatuh bebas ke


bawah. Partikel seperti itu disebut proyektil (artinya bahwa itu diproyeksikan atau
diluncurkan), dan gerakannya disebut gerak proyektil. Contoh gerak proyektil
mungkin bola tenis atau bisbol dalam penerbangan, tetapi itu bukan pesawat
terbang atau bebek yang sedang terbang. Banyak olahraga (dari golf dan sepak
bola hingga lacrosse dan bola raket) melibatkan gerakan proyektil bola, dan
banyak usaha dihabiskan untuk mencoba untuk mengontrol gerakan itu untuk
keuntungan. Misalnya, pemain bola tenis yang menemukan Z-shot di tahun 1970-
an dengan mudah memenangkan permainannya karena bolanya yang aneh lari ke
belakang lapangan selalu membuat bingung lawan-lawannya. (Halliday dan
Resnick

kami mempelajari gerak satu dimensi suatu benda dalam hal perpindahan,
kecepatan, dan percepatan, termasuk gerakan vertikal dari jatuhnya benda
yang mengalami percepatan karena gravitasi. Sekarang kita periksa yang lebih
umum gerak translasi benda yang bergerak di udara dalam dua dimensi di
dekat Permukaan bumi, seperti bola golf, baseball yang dilempar atau dipukul,
bola yang ditendang, dan peluru yang melaju kencang. Ini semua adalah
contoh gerakan proyektil (lihat Gambar 3-17), yang dapat kita gambarkan
terjadi dalam dua dimensi jika tidak ada angin. (Giancoli, 2013)

Gambar 3-17

Siapapun yang telah mengamati bola bisbol bergerak telah mengamati gerak
proyektil. Bola bergerak dalam lintasan melengkung dan kembali ke tanah.
Gerak proyektil sebuah objek sederhana untuk dianalisis jika kita membuat dua
asumsi percepatan jatuh bebas konstan selama rentang gerak dan diarahkan
ke bawah, dan efek hambatan udara dapat diabaikan. Dengan asumsi ini, kami
menemukan bahwa jalur dari proyektil, yang kita sebut lintasannya, selalu
berbentuk parabola. (Serway dan Jewett, (done)

Salah satu gerak dua dimensi yang paling popular adalah gerak
peluru. Disebut gerak peluru karena gerak ini yang akan ditempuh oleh setiap
peluru yang ditembakkan ke atas dengan membentuk sudut tertentu terhadap
arah horizontal (tidak vertikal ke atas) atau yang ditembakkan dengan sudut
sembarang dari ketinggian tertentu. Walaupun namanya gerak peluru, namun
gerak tersebut tidak hanya digunakan untuk membahas peluru. Setiap benda
yang dilempat ke atas dalam arah tidak vertikal atau ditembakkan dengan
sudut sembarang dari ketinggian tertentu melakukan gerak peluru. (Abdullah,
2016)

Lintasan gerak peluru selalu melengkung ke bawah akibat adanya


percepatan gravitasi bumi. Salah satu yang khas dari gerak peluru adalah
komponen kecepatan arah horizontal selalu tetap selama peluru bergerak.
Tetapi komponen kecepatan arah vertikal selalu berubah-ubah (Gambar
3.4). Mula-mula makin kecil dan saat di puncak lintasan, komponen
kecepatan arah vertical nol. Kemudian komponen kecepatan membesar
kembali namun arahnya berlawanan (arah ke bawah). (Abdullah, 2016)

Dengan gerak peluru orang-orang dapat dapat mengatur sudut penembakan


sehingga peluru mengenai sasaran, Peluncuran roket yang membawa satelit
menempuh lintasan seperti lintasan peluru Dengan demikian arah peluncuran
dapat ditentukan sehingga roket mencapai posisi yang diinginkan untuk
menempatkan satelit pada orbitnya, Pemain golf dapat mengatur kekuatan
pukulan serta sudut pukulan sehingga bola jatuh tepat atau dekat lubang yang
dikehendaki, Pemain basket dapat mengatur kekuatan lemparan maupun
sudut lemparan sehingga bola tepat masuk ke keranjang dan menciptakan
nilai, ataupun Pemain bola dapat mengatur kekuatan serta sudut tendangan
sehingga bola tepat masuk ke gawang lawan. (Abdullah, 2016)

Anda mungkin juga menyukai