Anda di halaman 1dari 5

Pengukuran

Pengukuran merupakan kunci kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengapa dikatakan
demikian?. Karena Teori apa pun yang dikembangkan dalam fisika maupun bidang ilmu lain harus dapat
dibuktikan dengan pengukuran. Jika teori tidak sesuai dengan hasil pengukuran maka teori tersebut
ditolak.

Pengukuran pada dasarnya adalah membandingkan nilai besaran fisis yang dimiliki benda dengan nilai
besaran fisis alat ukur yang sesuai. Jadi dalam setiap pengukuran diperlukan alat ukura yang sesuai.
Pengukuran besaran panjang memerlukan alat ukur panjang, pengukuran besaran massa memerlukan
alat ukur massa, dan sebagainya.

Berikut beberapa jenis alat ukur sederhana:

A). Pengukuran Panjang

Ada beberapa alat ukur yang dapa kita gunakan untuk mengukur panjang sesuatu. Alat ukur tersebut
seperti mistar, jangka sorong,mikrometer sekrup dan mikroskop. Nah berikut sedikit penjelasan
mengenai alat alat tersebut:

a. Mistar

Cara mengukur dengan mistar atau meteran sangat sederhana yaitu:

(1) tempatkan satu ujung mistar tepat sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.

(2) Baca skala pada mistar yang berimpitan dengan ujung kedua benda. Skala tersebut mengungkapkan
panjang benda yang diukur.

picture by: Jatim Network


b. Jangka Sorong

Mistar yang sering kita pakai memiliki skala terkecil 1 mm. Alat ukur panjang yang lebih teliti adalah
jangka sorong. Jangka sorong dapat mengukur hingga ketelitin 0,1 mm. Bahkan, jangka sorong terbaru
dapat mengukur hingga ketelitian 0,02 mm.

Berikut cara menggunakan jangka sorong:

• Amati berama nilai terkecil skala nonius

• Amati skala utama yang tepat di lewati skala nol nonius

• Tentukan skala nonius ke berapa yang tepat berimpit dengan skala utama

• Hitung kelebihan panjang yang dinyatakan skala nonius

• Dan hasil dari panjang benda yang diukur adalah panjang yang ditunjukkan oleh skala utama +
kelebihan panjang yang ditunjukkan oleh skala nonius.

picture by:Cilacap Klik

c. Mikrometer sekrup

Hasil pengukuran panjang yang lebih teliti lagi dapat diperoleh dengan menggunakan mikrometer.
Mikrometer sekrup dapat mengukur hingga ketelitian 0,01 mm. Namun, jangkauan panjang pengukuran
yang dapat dilakukan sangat terbatas. Beberepa mikrometer hanya mampu mengukur hingga panjang
maksimum sekitar 1 inci.

Berikut cara menggunakan mikrometer sekrup:

~ Amati skala tetap yang telah dilewati oleh silinder putar.

~ Amati skala pada silinder putar yang tepat berimpit dengan garis horizontal pada batang tetap.

~ Pertambahan panjang yang ditunjukkan oleh skala silinder putar dikalikan dengan terapan ukuran
pada mikrometer sekrup

~Panjang pengukuran = skala tetap yang dilewati + pertambahan panjang pada silinder putar.
picture by:RumusHitung.Com

d. Mikroskop

Mikroskop adalah alat untuk menghasilkan bayangan yang ukurannya jauh lebih besar daripada benda.
Ukuran bayangan yang dihasilkan bisa beberapa kali hingga jutaan kali ukuran benda aslinya. Dengan
mikroskop maka benda yang sangat kecil menjadi terlihat lebih besar dan benda yang tidak tampak
menjadi tampak jelas. Berapa kali mikroskop memperbesar bayangan tergantung pada jenis mikroskop
yang digunakan. Mikroskop optik bisa memperbesar bayangan hingga ratusan kali sedangkan mikroskop
elektron dapat memperbesar bayangan hingga jutaan kali. Mikroskop optik menggunakan cahaya
sebagai pembentuk bayangan benda sedangkan mikroskop elektron menggunakan berkas elektron
sebagai pembentuk bayangan benda.

Mikroskop sendiri cenderung digunakan untuk mengukur bakteri,virus, sel darah dan sel sel tubuh
manusia lainnya.

picture by: seluncur.id

B. Pengukuran Massa
Massa benda diukur dengan neraca. Neraca telah dibuat dengan sejumlah ketelitian, bergantung pada
fungsi masing-masing. Neraca untuk menimbang sayur di pasar tidak terlalu teliti. Neraca yang sangat
teliti biasa dipakai dalam percobaan laboratorium. Di laboratorium orang kadang menimbang benda
hingga ketelitin 0,001 g atau lebih teliti lagi. Di sini kita akan membahas beberapa jenis neraca saja.

1. Neraca Dua Lengan

Prinsip kerja neraca ini adalah membandingkan berat benda yang akan diukur dengan berat anak
timbangan. Cara menggunakan, Saat pengukuran dilakukan, benda yang akan dikur ditempatkan di
piringan satu sisi. Sejumlah anak timbangan dimasukkan ke piringan yang lainnya sehingga lengan
neraca dalam keadaan seimbang. Jika keseimbangan sudah tercapai maka massa benda sama dengan
jumlah massa anak timbangan yang dipasang. Ketelitian neraca ini bergantung pada massa anak

timbangan terkecil. picture by: Thinks Physics

2. Neraca Langkah

Neraca langkah atau neraca Buchart memiliki cara kerja yang juga sederhana. Neraca ini terdiri dari
sebuah wadah tempat meletakkan benda yang akan diukur dan skala yang berupa lengkungan
seperempat lingkaran dengan psosisi vertical. Skala nol berada pada ujung bawah. Jika tidak ada beban
maka skala menunjukkan angka nol. Jika ditempatkan benda di atas wadah maka skala bergeser ke atas.
Neraca ini umum digunakan di kantor pos. Namun, pengukuran dengan neraca ini tidak terlalu teliti.

picture by: Thinks Physics

3. Neraca Ohaus

Neraca Ohaus serupa dengan neraca dua lengan. Namun, timbangan sudah terpasang pada neraca.
Penentuan massa benda hanya dilakukan dengan menggeser sejumlah anak timbangan yang telah
berada pada lengan neraca. Massa benda yang ditimbang sama dengan jumlah massa anak timbangan
yang digeser pada lengan. Ketelitian pengukuran ditentukan oleh massa anak timbangan terkecil.

picture by: Pengelasan.net

4. Neraca Elektronik

Neraca elektronik adalah neraca yang sangat mudah penggunaannya. Hasil pengukuran tampak pada
angka-angka di layar. Secara otomatis, hasil pengukuran sesuai dengan angka yang tertera pada display
tersebut. Neraca ini banyak digunakan dalam laboratorium maupun di pasar swalayan dan hasil
pengukurannya sangat teliti. Massa terkecil yang dapat dikur dengan neraca tersebut adalah 0,01 g.

picture by: Batavialab

Anda mungkin juga menyukai