Anda di halaman 1dari 7

1.

9 Pengelolaan Data

Apa yang kita peroleh dri hasil pengukuran? Tentu data bukan? Data yang didapat harus diolah
dan dilaporkan. Pertanyaannya adalah bagaimana melaporkannya?
Seperti yang sudah disebtukan sebelumnya bahwa tidak akan pernah ada pengukuran yang
menghasilkan nilai yang ersis sama dengan yang seharusnya. Pengukuran pasti menghasilkan
kesalahan. Kesalahan yang dihasilkan bisa muncul karena keterbatasan ketelitian alat ukur,
factor lingkungan, atau kesalahan dalam melakukan pengukuran. Mistar 30 cm yang
sering dibawa kuliah memiliki skala terkecil 1 mm. Dengan demikian, alat ini hanya teliti
melakukan pengukuran hingga 1 mm. Keterlitian lebih tinggi dihasilkan dengan menggunakan
jangka sorong yang dapat mengukur hingga 0,1 mm atau 0,025 mm. Ketelitian lebih tinggi lagi
dapat dicapai dengan menggunakn mikrometer di mana kita dapat mengukur hingga 0,01 mm.
Ketelitian lebih tinggi lahi dapat dicapai dengan menggunakan mikroskop di mana kita bisa
membaca panjang hingga 1 mikrometer atau lebih kecil dari itui. Tetapi tetap saja kesalahan
akan muncul.
Besarnya kesalahan kira-kira dalam orde yang sama dengan nilai skala terkecil. Pengukuran
dengan mistar 30 cm menghasilkan kesalahan dalam orde mm. Pengkukuran dengan
mikrometer sekrup menghasilkan kesalahan dalam orde 0,01 mm. Jika kita melaporkan haris
pengukuran, bagaimana pembaca mengetahui bahwa kita telah mengukur dengan alat yang
teliti? Misalkan kita mepalporkan hasil pengukuran panjang 5 cm, bagaimana orang
bisa tahu bahwa itu diukur dengan mistar (kurang teliti) atau jangka sorong (lebih teliti)? Agar
orang mengetahui bahwa pengukuran telah dilakukan dengan alat yang teliti maka kesalahan
pengkukuran juga perlu dilporkan. Kesalahan pengukuran sering juga disebut ketidak pastian.
Cara pelaporan data pengukuran adalah dengan menulis data sebagai berikut
X ΔX
Ket: Nilai terukur adalah X
Ketidak pastian pengukuran adalah ΔX
Makna: a) Ketika kita mengkur maka kita menganggap dugaan terbaik nilai terukur adalah X.
b) Tetapi nilai eksaknya kita tida tahu
c) Tapi kita yakin bahwa nilai eksaknya ada antara X - ΔX sampai X + ΔX
Contoh soal
Jika pengukuran hanya dilakukan satu kali maka ketidakpastian ditetapkan sama dengan nilai
skela terkecil. Contohnya mistar 30 cm memiliki skala terkecil 1 mm. Ketidakpastian
pengukuran dengan mistar tersebut adalag 0,5 mm. Jika kita ukur panjang benda dengan mistar
dan diperoleh 155 mm maka kita melaporkan data pengukuran sebagai
155  0,5 mm
Dengan penulisan ini orang langsung menyimpulkan bahwa ketidak apstian pengukuran adalah
0,5 mm dan alat yang digunakan memiliki skala terkecil 1mm.

Ketidakpastian dari proses perhitungan


Ketika kita ingin mengetahui volum balok maka sering kita ukur panjang, lebar, dan
tinggi. Volume adalah perkalian dari tiga besaran tersebut. Masing-masing besaran yang diukur
sudah membawa kedidakpastian. Akibatnya ketidakpastian tersebut merambat ke nilai volume
yang diperoleh. Jika ketikanparsian pengkuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 0,5 mm,
berapakah ketidakpastian volume yang dihasilkan? Dan yang lebih sulit lagi, jika ketidakpastian
pengukuran panjang, lebat, dan tinggi menghasilkan ketidakpastian yang berbeda, berapakah
ketidakpastian volume yang kita hitung? Misalnya pengukuran panjang dan lebar memiliki
ketidakpastian 0,5mm (diukur dengan mistar), sedangkan tinggi memiliki ketidakpastian
0,05mm (dikur dengan jangka sorong). Berapakah ketidakpastian volume?

Jika suatu besaran diperoleh dari hasil operasi besaran lain maka kita dapat menulis
besaran tersebut sebagai fungsi besaran-besaran penyusunnya, atau
f(x,y,z)

Ket:
f= besaran baru (Volum)
z,x,y= besaran penyusun f (X=panjang, Y=lebar, dan Z=tinggi)
Jika pengukuran x, y, dan z menghasilkan ketidakpastian Δx, Δy, dan Δz maka berapakah Δf?

Ketidakpastian yang dilaporkan didefinisikan sebagai nilai sisi kanan terbesar.


Nilai sisi kanan terbesar kalau semua suku positif. Jadi kita definsikan ketidakpastian f sebagai

Contoh Soal
Hasil pengukuran panjang, lebar, dan sisi balok adalah 117 0,5 mm, 89 0,5
mm, dan 12 0,05 mm. Berapakah volume balok beserta ketidakpastiannya?

Volume balok memenuhi persamaan


V(x,y,z)=xyz
Pengukuran Berulang

Satu kali pengukuran berpeluang menimbulkan kesalahan yang cukup besar. Paling kecil
kesalahan sama dengan ketidakpastian alat ukur. Untuk memperkecil ketidakpastian maka kita
dapat melakukan pengukuran berulang. Makin sering kita melakukan pengukuran maka makin
kecilketidakpastian yang diperoleh. Bagaimana cara melaporkan hasil pengukuran berulang?

Saat melakukan pengukuran berulang maka sangat jarang kita menemukan hasil yang
semuanya sama. Ada nilai yang sama dan ada yang tidak sama. Bahkan yang tidak sama lebih
sering muncul daripada yang sama. Lalu nilai apa yang kita laporkan? Yang kita laporkan adalah
nilai rata-rata. Bagaimana menghitung nilai rata-rata?

Lalu berapa ketidakpastiannya? Ketidakpastian pengukuran berulang tidak


menggunakan nilai skala terkecil alat ukur tetapi mengginakan besaran yang
bernama variansi. Variansi didefinisikan sebagai berikut
Contoh Soal

Hasil pengukuran panjang meja dengan mistar yang diulang 10 kali memberikan nilai seperti
pada Tabel 1.5. Berapakah nilai yang dilaporkan beserta ketidakpastiannya?
Dengan menggunakan persamaan (1.23) kita akan peroleh 2 = 1,76 atau = 1,33.
Demikian laporan pengukuran adalah

x= 572,8 1,33

Aproksimasi Linier

Sisa ini blum

Anda mungkin juga menyukai