Ditetapkan oleh Direktur, Tanggal ditetapkan Prosedur Tetap
dr. Harysinto Linoh, MM
NIP. 19710722 200012 1 002 Pengertian Pneumotoraks adalah keadaan dimana terjadi akumulasi udara dalam rongga pleura. Tujuan - Menegakkan diagnosis pneumothoraks. - Untuk menurunkan tekanan (dekompresi) udara sebagai tujuan penatalaksanaan pneumothoraks Kebijakan 1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. 2. SK Menkes No. 436 tahun 1993 tentang Penerapan Standar Pelayaran RS dan Standar Pelayanan Medis. 3. SK Direktur TIM Akreditasi RSUD Ade Mohamad Djoen. Prosedur 1. PENATALAKSANAAN A. Pneumotoraks primer. Bila kolaps < 20 %, bedrest, Oksigen terapi, Simple aspirasi. Bila kolaps > 20 %, dilakukan pemasangan kateter toraks nomor 24 dan continous suction (Tekanan maks -12 s/d -20 cmH2O). B. Pneumotoraks sekunder. Harus dipasang kateter thoraks nomor 24 dan continous suction (Tekanan maks -12 s/d -20 cmH2O). PNEUMOTHORAKS
No Dokumen: No Revisi: Halaman
2 dari 2 2. PERAWATAN PASKA PEMASANGAN KATETER TORAKS Prosedur - Foto toraks ulang (lanjutan) - Deteksi dini kemungkinan terjadinya pembuntuan selang ke WSD. Deteksi kemungkinan kebocoran udara yang ditandai dengan timbulnya gelembung udara yang menetap dalam botol WSD - Kalau dalam waktu 3-5 hari paru belum mengembang dilakukan torakoskopi. Kemudian dilakukan pleurodesis dengan menggunakan talc, tetracycline atau betadine.
3 PELEPASAN KATETER TORAKS
Indikasi pelepasan kateter toraks ialah tekanan intrapleura sudah negatif dan paru sudah mengembang sempurna. Klem selama 24 jam dan jika paru tetap mengembang sempurna (di foto toraks), kateter dilepas.