Anda di halaman 1dari 3

BIOPSI PLEURA

No Dokumen: No Revisi: Halaman


1 dari 3

Ditetapkan oleh
Direktur,
Tanggal ditetapkan
Prosedur Tetap

dr. Harysinto Linoh, MM


NIP. 19710722 200012 1 002
Pengertian Biopsi pleura dengan jarum adalah prosedur untuk mendapatkan
spesimen pleura parietalis dengan menggunakan jarum biopsi.
Tujuan Mendapatkan spesimen pleura parietalis untuk kepentingan diagnostik
Kebijakan 1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. SK Menkes No. 436 tahun 1993 tentang Penerapan Standar
Pelayaran RS dan Standar Pelayanan Medis.
3. SK Direktur TIM Akreditasi RSUD Ade Mohamad Djoen.
Prosedur
1. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Duk lubang steril
Kasa steril
Klem dan pisau untuk insisi
Agrafe
Jarum Abram (terdiri dari jarum pipa berlubang
disamping dekat ujung proksimal, stilet berbentuk pipa
dan batangan besi tumpul untuk penutup ).
Sarung tangan (glove) steril
Semprit dan jarum sekali pakai 5 cc dan 10 cc
Lidocain 2%
Formalin 40% 2 ml
Botol kecil berisi formalin 40% sebanyak 2 ml untuk
wadah spesimen / jaringan yang didapat.
Alkohol 70%
Betadine
Plester.
BIOPSI PLEURA

No Dokumen: No Revisi: Halaman


2 dari 3

Prosedur
(lanjutan) PERSIAPAN PENDERITA
- Posisi penderita menghadap sandaran kursi dengan lengan
diatas sandaran kursi, kalau perlu diganjal bantal.
- Foto toraks PA dan Lateral terbaru penderita.

2. PENENTUAN TEMPAT BIOPSI


Ditentukan dengan pemeriksaan fisik, bantuan foto toraks atau
fluoroskopi. Tempat insersi jarum adalah dibawah batas redup
pada perkusi, pada ruang interkosta di tepi atas kosta, linea
aksilaris anterior atau linea mid aksilaris. Pada tempat yang telah
ditentukan sebaiknya diberi tanda.

3. PERSIAPAN OPERATOR
Operator menggunakan tutup kepala, tutup mulut, skot plastik,
alas kaki, dan sarung tangan steril.

4. DESINFEKSI
Menggunakan povidone iodine 10%, kemudian diulangi dengan
alkohol 70%. Caranya dengan menggunakan kasa steril dan pinset,
dari dalam ke arah luar. Pasang duk steril dengan lubang pada
tempat yang akan dibiopsi.

5. ANESTESI
Pada tempat yang akan dibiopsi, diberikan anestesi lokal
lidokain 2% 2-4 cc (40-80) mg dengan spuit 5 cc steril. Suntikkan
bahan anestesi intradermal sampai terjadi benjolan. Tunggu sesaat
kemudian anestesi dilanjutkan ke arah dalam sampai mencapai
pleura parietalis. Jarum dimasukkan ke rongga pleura, kemudian
dilakukan aspirasi beberapa cc cairan pleura.
BIOPSI PLEURA

No Dokumen: No Revisi: Halaman


3 dari 3
6. TEKNIK BIOPSI
Prosedur
Pada tempat yang telah di anestasi, dilakukan sayatan saelebar
(lanjutan) 0,5 cm, kemudian didalamkan secara tumpul. Jarum pipa dengan
stilet di dalamnya dalam keadaan terkunci, bersamaan dengan
batangan besi penutup, ditusukkan melalui lubang interkosta ke
dalam rongga pleura. Kemudian batangan besi tumpul dicabut.
Spuite 5 cc dihubungkan dengan lubang distal stilet. Buka stilet
dengancara memutar stilet ke arah kiri, dan lakukan aspirasi
sehingga sehingga cairan pleura masuk ke dalam spuite. Dalam
keadaan tetap tidak terkunci, jarum pipa dengan stilet didalamnya,
ditarik pelan-pelan ke luar. Penarikan tidak tegak lurus tetapi sedikit
condong (60 derajat) menurut arah ruang antar iga. Penarikan
diteruskan sampai tidak ada lagi cairan yang teraspirasi ke dalam
spuite dan terasa ada hambatan. Kunci stilet dengan cara
memutarnya ke arah kanan. Cabut jarum pipa bersamaan dengan
stiletnya. Jaringan pleura yang terpotong akan tampak pada lubang
samping jarum pipa berlubang. Bahan ini diambil dan dikirim untuk
bahan pemeriksaan patologi anatomi dengan bahan fiksasi
formalin. Luka insisi dijepit dengan agrafe, ditutup dengan kasa
steril yang telah dibubuhi cairan providone iodine 10%.
Komplikasi:
1. Pneumotoraks
2. Hematotoraks
3. Infeksi sekunder
4. Pendarahan
5. Nyeri hebat apabila jarum melukai nervus interkostalis atau
bila pemberian anestesi tak sempurna.
6. Emfisema subkutis
7. Syok.

Patologi Anatomi
Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai