Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN STASE

MOVEMENT ACTIVATION

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk lulus Mata Kuliah Stase

Oky Witjaksono Kristyawan

1210131007
Penulisan Skenario

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM (D-III)


FAKULTAS FILM DAN TELEVISI
INSTITUT KESENIAN JAKARTA
JAKARTA
2022
BAB I

PENGANTAR

1.1 Latar Belakang

Bagi kebanyakan wanita, menjadi mandiri secara karir, gaya hidup, maupun
keuangan merupakan suatu pilihan mutlak. Tidak hanya itu, wanita juga pada dasarnya
lahir memiliki pilihan sendiri, seperti mengembangkan diri agar menjadi perempuan yang
berkualitas.
Menurut Pratiwi Sudamona, dilihat dari sisi positifnya, dalam konteks
pembicaraan keluarga yang modern, wanita tidak lagi dianggap sebagai mahluk yang
semata-mata tergantung pada penghasilan suaminya, melainkan ikut membantu berperan
dalam meningkatkan penghasilan keluarga untuk satu pemenuhan kebutuhan keluarga
yang semakin bervariasi.
Kemungkinan dari sisi negatifnya yang perlu mendapat perhatian dari wanita karir
yaitu rumah tangga. Kegagalan rumah tangga seringkali dikaitkan dengan kelalaian
seorang istri dalam rumah tangga. Hal ini bisa terjadi apabila istri tidak memiliki
keterampilan dalam mengurus rumah tangga, atau juga terlalu sibuk dalam berkarir,
sehingga segala urusan rumah tangga terbengkalai. Untuk mencapai keberhasilan
karirnya, seringkali wanita menomor duakan tugas sebagai ibu dan istri. Dengan
demikian pertengkaran bahkan perpecahan dalam rumah tangga tidak bisa dihindarkan
lagi.
Banyak kejadian sering kita temukan di lingkungan sekitar kita, bahwa ada
beberapa keluarga yang istri atau ibu rumah tangganya merangkap sebagai wanita karir,
rumah tangga mereka berakhir dengan kegagalan. Awalnya tujuan dari para Ibu tersebut
adalah ingin membantu perekonomian keluarga. Tetapi karena jabatan dan gaji yang
tinggi, terkadang menbuat mereka melupakan semua urusan rumah tangganya. Banyak
kasus yang terjadi di kota-kota besar, bahwa seorang wanita karir yang memiliki jabatan
dan gaji yang melebihi dari suaminya, maka dia secara perlahan-lahan, akan melupakan
kodrat dan kewajibannya sebagai seorang istri atau ibu rumah tangga. Bahkan ada juga
kasusnya disebabkan oleh perselingkuhan teman sekantor, dengan dalih ketidak puasan
dan ketidak cocokan, sehingga korbannya adalah suami dan anak.
Namun, apa yang membuat mereka menyesal dan kemudian menyadari
kesalahannya, yaitu keluarga. (ayah, ibu, suami, dan anak), yang selalu mengingatkan,
memberikan teguran, memberikan semangat, dan tentunya memberikan maaf. Jika tidak
terlambat sadar, maka hasilnya akan baik-baik saja, tetapi jika terlambat sadar, maka
hasilnya akan menyakitkan. Semuanya kembali kepada persepsi dan pribadi masing-
masing, bagaimana tetap memprioritaskan kepentingan keluarga diatas kepentingan
pekerjaan dan tentunya, bagaimana bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.
Ide dari film pendek Praktika “Arti Sebuah Pesan” yang kami buat, berdasarkan
beberapa fakta yang ada disekitar kami, karena ada permasalahan mendasar yang kami
temukan dan menarik untuk diangkat menjadi cerita, yaitu kegelisahan dari seorang Ibu,
yang melihat anaknya yang tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Cerita ini terinspirasi dari kisah yang dialami oleh penulis skenario kelompok kami.
Dalam proses pengembangan cerita, kami melakukan diskusi antar anggota kelompok dan
dosen, lalu mencari referensi-referensi film yang memiliki cerita yang sama untuk
dijadikan inspirasi. Kami menggunakan struktur naratif dalam konsep penulisan di film
ini yang berupa episodic narrative, karena lebih menekankan pengulangan peristiwa
sehari-hari dan tetap ada penyelesaian konflik di akhir yang disebut dengan happy ending.
Menariknya dari film pendek Arti Sebuah Pesan ini adalah kami ingin
memberikan pesan kepada masyarakat agar tidak melupakan arti penting dari sebuah
keluarga, karena tanpa adanya restu dari keluarga, apapun yang kita lakukan, tidak akan
pernah berhasil.
Karya film pendek Praktika Terpadu ini, mempunyai segmentasi remaja dan dewasa,
Wanita dan Pria, 17 tahun keatas. Film ini di kategorikan sebagai film ber-genre Drama,
sehingga semua kalangan dapat menikmati dari status ekonomi sosial A hingga C.
BAB II

RISET & PENGEMBANGAN SKENARIO

2.1.1 Ide Pokok


Ide pokok dari film kami adalah “Keluarga selalu mengajarkan kita menjadi
pribadiyang lebih baik.”
2.1.2  Tema
Tentang seorang wanita karir yang berusaha memperbaiki kesalahannya dalam hal
membagi waktu pekerjaan dan keluarga.

2.1.3 Basic Story


Di sebuah rumah di Jakarta, DWI (27) seorang istri dari keluarga kecil yang
berkecukupan, adalah wanita karir yang super sibuk.
Karena terlalu sibuknya, dia kurang memperhatikan bagian terpenting dari
kewajibannya menjadi seorang istri, yaitu memasak untuk suaminya, WICAK (35).
 
Suatu pagi di hari sabtu, BU HARYONO (65) meninggalkan sebuah pesan di meja
makan untuk Dwi, yang berisi "Bahan memasak sudah di dapur, selamat
memasak,jangan takut gagal, apa yang kamu butuhkan dari Ibu, semuanya ada di
dapur"
 
Sekejap kepanikan dan stress melanda Dwi, karena dia harus membuat makanan soto
Betawi kesukaan Wicak dan dikejar-kejar waktu makan siang.
Dengan berbekal video tutorial dari youtube, tentang cara memasak soto Betawi, Dwi
memberanikan diri untuk mulai memasak.
Selama proses pembuatan masakan, banyak kejadian-kejadian, seperti tangan terkena
pisau pada saat memotong, mata perih ketika memotong bawang, masakan ada yang
gosong dan keasinan, dapur yang sangat berantakan, ditambah lagi, pada saat memasak,
smartphonenya berdering terus dari kliennya.
Kesedihan dan kemarahan terlihat di raut wajah Dwi, melihat masakannya yang
berantakan dan tidak berhasil.
Ternyata, sebuah pesan sederhana dari Ibunya, memberinya banyak sekali pelajaran,
terutama waktu dan perhatian untuk keluarga kecilnya.

2.1.4   Sinopsis
Di dalam sebuah rumah di Jakarta, terlihat mobilitas kegiatan yang dilakukan oleh
anggota keluarga, dimana DWI (27), seorang istri, sekaligus wanita karir yang super
sibuk, dengan rambut hitam yang acak-acakan, berpakaian rumah, dan kertas file yang
berantakan, sedang fokus menerima telephone dari klien, sembari membuka laptop,
karena harus merevisi pekerjaannya, di ruang TV.
BU HARYONO (65), seorang Ibu rumah tangga, dengan rambut yang tertutup hijab,
berpakaian rapi , berencana untuk pergi menghadiri sebuah acara.
WICAK (35), seorang suami yang sayang keluarga, dengan rambut hitam yang
menggunakan pomade, berpakaian batik, memakai jam tangan dan kacamata, sedang
menyeruput kopi.
Kemudian ketika Wicak dan Bu Haryono berpamitan, Dwi hanya memberikan kode
melalui tangannya, agar jangan diganggu, lalu memberikan lambaian tangan, tanpa
melihat suami dan ibunya.
Kemudian, setelah Dwi menutup telephone dan laptopnya, dia berjalan menuju meja
makan, dan melihat sebuah pesan di kertas dari ibunya, yang berisi “Bahan memasak
sudah di dapur, selamat memasak,jangan takut gagal, apa yang kamu butuhkan dari Ibu,
semuanya ada di dapur”
Sekejap kepanikan dan stress melanda Dwi, karena dia harus membuat makanan
kesukaan Wicak dan dikejar-kejar waktu makan siang.
Dengan video tutorial dari youtube yang di tonton di laptop, tentang cara memasak soto
Betawi, Dwi memberanikan diri untuk mulai memasak.
Selama proses pembuatan masakan, banyak kejadian-kejadian, mata perih ketika
memotong bawang, masakan ada yang gosong dan keasinan, dapur yang sangat
berantakan, ditambah lagi, pada saat memasak, smartphonenya berdering terus dari
klien dan boss, minta pekerjaannya direvisi dan dikirim.
Dwi akhirnya menyadari, kalau tutorial di youtube ada yang salah dan tidak sesuai.
Disaat dia rehat sejenak, tiba-tiba dia teringat kembali isi pesan Ibunya diatas meja,
setelah dibaca berulang-ulang, akhirnya dia sadar kalau melupakan resep masakan soto
Betawi Ibunya.
Kemudian Dwi mendapatkan momentum dan semangatnya kembali untuk
menyempurnakan masakannya, dengan menggunakan kemampuan multitasking yang ia
miliki. Memotong bawang sambil menggoreng, dan menumis sambil merebus.
Akhirnya masakan soto betawi bisa tercipta dengan sempurna.
 Masakan soto Betawi yang sudah jadi, dia sajikan di meja makan, dan ketika Bu
Haryono dan Wicak muncul, mereka sangat suka dengan apa yang dilakukan dan hasil
masakannya.
Dwi pun merasa banyak pelajaran yang dia dapatkan hari ini, bahwa keluarga selalu
mengajarkannya menjadi pribadi yang lebih baik.

2.1.5 Treatment
1. INT. RUANG TV KELUARGA – PAGI 
Terlihat DWI (35) dengan wajah kesal, rambut hitam yang acak-acakan, berpakaian
rumah ala kadar. Dwi dengan suara ngotot,sedang duduk menerima telephone klien
dengan menggunakan smartphone, jarinya sedang mengetik mengerjakan sesuatu di
laptop, dan file-file Dwi yang berantakan di lantai.
 
2. INT. RUANG MAKAN – PAGI
Terlihat BU HARYONO (65) dengan pakaian rapinya, duduk di ruang makan, sedang
menulis pesan untuk Dwi, lalu menaruhnya diatas meja.
WICAK (43), berpakaian rapi, duduk di sampingnya, sedang memakai jam tangan dan
kacamata, lalu menyeruput kopi.
 
3. INT. RUANG TV  – PAGI
Kemudian Wicak menghampiri istrinya untuk berpamitan, Dwi sambil menelpon, berdiri
menuju ke arahnya, lalu mendekap smartphone di depan dada, dan bertanya mau kemana,
suaminya memberikan jawaban mau pergi ke kondangan. dan Wicak juga mengingatkan,
kalau dia mau dimasakkan soto Betawi untuk makan siang. Tetapi karena fokusnya
sedang ke kerjaan, akhirnya Dwi hanya memberikan lambaian tangan, tanpa melihat
suami dan ibunya,lalu kembali telephone.
 
4. INT. RUANG MAKAN – SIANG
Lalu Dwi berjalan menuju ke ruang makan, ada meja makan panjang, dengan 1 kursi
utama di ujung meja, dan 2 kursi lain disisi kiri dan kanan, diatas meja ada 3 buah piring,
3 pasang sendok makan & garpu, dan 3 buah gelas yang tertutup.
Lalu Dwi melihat pesan dikertas dari ibunya, yang berisi "Bahan memasak sudah di
dapur, selamat memasak,jangan takut gagal, apa yang kamu butuhkan dari Ibu, semuanya
ada di dapur". Sekejap kepanikan dan stress datang menghampirinya, rambut yang acak-
acakan semakin diacak-acak, wajahnya pucat, sambil berteriak kesal.
Dwi hanya mempunyai waktu 4 jam lagi untuk menuju ke waktu makan siang, karena dia
harus membuat makanan kesukaan suaminya, yaitu soto Betawi.
 
5. INT. RUANG TV - SIANG
Dwi berjalan menuju ruang tamu, dia berinitiatif mengambil smartphone & laptop, yang
akan digunakan untuk melihat video tutorial memasak soto Betawi.
 
6. INT. DAPUR – SIANG 
Kemudian Dwi bergegas ke arah dapur, menaruh laptopnya di atas meja dapur yang tidak
jauh dari area kompor.
Dwi melakukan checklist bahan-bahan masakan, yang sudah dipersiapkan oleh Ibunya,
ada daging sapi yang sudah dipotong kecil-kecil, kentang, bawang merah, bawang putih,
kemiri sangria, ketumbar, jinten, jahe, pala, daun jeruk, daun bawang, sereh, lengkuas,
bunga lawang, kayu manis,cengkeh, santan instan, susu uht, garam, kaldu sapi bubuk,
gula pasir, dan merica.
Proses pembuatan soto Betawi di mulai, video tutorial on, kompor listrik dinyalakan,
terlihat panci berisi air untuk merebus, dan wajan penggorengan. Karena panik, kesal,
kurang fokus, dan dikejar-kejar waktu, semua hal yang dilakukannya tidak benar.
Memotong bawang matanya perih, Mememarkan lengkuas & bawang, dan loncat dari
cobeknya, Menghaluskan bumbu-bumbu, tangannya pegal, Menggoreng emping, cipratan
minyaknya kemana-mana, dan Menggoreng kentang jadi gosong.
Ketika dia mencoba fokus, smartphonenya berdering, di layar terlihat kliennya telephone,
dan dia mengacuhkannya.
Kemudian smartphonenya berdering kembali, untuk kali ini bossnya yang telephone,
meminta Dwi untuk merevisi budget, dan mengirimkan ke klien saat itu juga.
 
7. INT. RUANG TV – SIANG
Dwi langsung mencari file budgetnya diatas meja TV, lalu dengan cepat dia merevisi
budget dan langsung mengirimkan ke klien.

8. INT. DAPUR – SIANG


Di dapur Dwi fokus kembali ke masaknya,dan mengikuti kembali tutorial di youtube,
tiba-tiba Dwi merasa ada yang salah dari tutorial itu, karena apa yang dilakukan selalu
tidak sesuai. Ketika merebus daging kurang matang, ketika dicicipi rasanya belum terasa
karena belum meresap, padahal sudah sesuai petunjuk, ketika memotong tomat untuk
pelengkap, tangannya terkena pisau.
Sehingga darah mengalir cukup banyak dan harus segera dibersihkan dan ditutup
handyplast.
 
9. INT. RUANG TV – SIANG
Dwi mencari kotak P3K di rak TV, karena dia sudah lama tidak melihatnya., ketika
membersihkan lukanya dengan minyak tawon, dia menjerit kesakitan. Akhirnya lukanya
berhasil dibersihkan dan diberi handyplast.
Ketika Dwi sedang rehat sejenak di sofa ruang TV, Dwi teringat kembali isi pesan ibunya
diatas meja makan.

10. INT. RUANG MAKAN – SIANG


Ketika di meja makan, dia mengambil kertas pesan itu. Dwi membaca dan memahami
kembali arti dari pesan didalam kertas itu, yang menurutnya sebuah petunjuk.
Dwi membacanya berulang-ulang, dan ternyata Dwi baru sadar, kalau ternyata dia
melupakan sesuatu.

11. INT. RUANG MAKAN – SIANG


Ketika di dapur, yang pertama ditujunya adalah rak, tetapi tidak menemukan apa yang dia
cari. Ketika membuka laci, terlihat sebuah resep masakan soto betawi yang dibuat ibunya.
Dwi sangat senang ketika menemukan resep Ibunya, dan dia siap melanjutkan kembali
masaknya.
Dengan penuh keyakinan dan fokus, langkah demi langkah Dwi lakukan, sesuai dengan
resep yang ada di buku ibunya.
Merebus daging sambil menghaluskan bumbu-bumbu, Memotong bawang sambil
menggoreng, Menumis sambil mencicipi rasa.
Dwi tersenyum bahagia dan puas, ketika melihat masakannya jadi.
Masakan soto betawi yang Dwi bikin langsung disajikan di meja makan.
 
12. INT. RUANG MAKAN – SIANG
Kedatangan Wicak dan Bu Haryono, langsung disambut Dwi di meja makan.
Lalu mereka bertiga duduk di meja makan mencoba soto betawi buatan Dwi.
Setelah mereka mencicipi, Bu Haryono dan Wicak saling bertukar pandang.
Sedangkan, Dwi pesimis dengan rasa masakannya, lalu Wicak dan Bu Haryono melihat
Dwi dengan reaksi senang dan bangga.
Keluarga kecil itu tertawa bersama, lalu Dwi mengabadikan moment indah ini dengan
berfoto selfie, kemudian melanjutkan makannya.

2.1.6 Skenario

1. INT. RUANG KELUARGA - PAGI

Terlihat DWI (35) dengan wajah kesal, rambut hitam yang acak-acakan, berpakaian rumah
ala kadar.

Dwi dengan suara ngotot,sedang duduk menerima telephone klien dengan menggunakan
smartphone, jarinya sedang mengetik mengerjakan sesuatu di laptop, dan file-file Dwi yang
berantakan di lantai.

DWI

(Suara ngotot dan argumen)

Kenapa kami keluar ide seperti ini, karena kami yakin


dapat meningkatkan penjualan produk yang bapak
miliki, dan Untuk harga jangan ditawar lagi dong Pak,
sudah best price dari kami.

Dwi mendengar jawaban client dengan wajah kesal.

2. INT. RUANG MAKAN - PAGI


Terlihat BU HARYONO (65) dengan pakaian rapinya, duduk di ruang makan, sedang
menulis pesan untuk Dwi, lalu menaruhnya diatas meja.

WICAK (43), berpakaian rapi, duduk di sampingnya, sedang memakai jam tangan dan
kacamata, lalu menyeruput kopi.

WICAK

Ayo bu, takut kesiangan, ibu sudah siapkan? saya mau


pamit dulu sama Dwi.

Lalu Wicak berjalan menuju ruang TV.

3. INT. RUANG TV - PAGI

Kemudian Wicak menghampiri istrinya untuk berpamitan, Dwi sambil menelpon, berdiri
menuju ke arahnya, lalu mendekap smartphone di depan dada, dan bertanya mau kemana,
suaminya memberikan jawaban mau pergi ke kondangan. dan Wicak juga mengingatkan,
kalau dia mau dimasakkan soto Betawi untuk makan siang.

DWI

Kamu mau kemana, Mas?

WICAK

Mau pergi ke kondangan. Oh iya, nanti siang aku mau


dimasakin Soto Betawi ya.

Kemudian Dwi heran, ketika melihat ibunya juga akan pergi.

DWI

Loh, Ibu juga pergi?

BU HARYONO

Ibu mau ke kondangan, diantar sama Wicak. Ya udah


sana, dilanjutkan kerjanya.
Tetapi karena fokusnya sedang ke kerjaan, akhirnya Dwi hanya memberikan lambaian
tangan, tanpa melihat suami dan ibunya,lalu kembali telephone.

DWI

Halo Pak, jadi bagaimana dengan ide     & harga kami,


cocok kah?. Siap Pak, kami tunggu kabar baiknya.
Terimakasih sebelumnya Pak.

Dwi mematikan smartphonenya, lalu membereskan file-filenya yang berserakan di lantai.

4. INT.RUANG MAKAN - SIANG

Lalu Dwi berjalan menuju ke ruang makan, ada meja makan panjang, dengan 1 kursi utama
di ujung meja, dan 2 kursi lain disisi kiri dan kanan, diatas meja ada 3 buah piring, 3 pasang
sendok makan & garpu, dan 3 buah gelas yang tertutup.

Lalu Dwi melihat pesan dikertas dari ibunya, yang berisi "Bahan memasak sudah di dapur,
selamat memasak,jangan takut gagal, apa yang kamu butuhkan dari Ibu, semuanya ada di
dapur".

Sekejap kepanikan dan stress datang menghampirinya, rambut yang acak- acakan semakin
diacak-acak, wajahnya pucat, sambil berteriak kesal.

Dwi hanya mempunyai waktu 4 jam lagi untuk menuju ke waktu makan siang, karena dia
harus membuat makanan kesukaan suaminya, yaitu soto Betawi.

5. INT. RUANG TV - SIANG

Dwi berjalan menuju ruang tamu, dia berinitiatif mengambil smartphone & laptop, yang akan
digunakan untuk melihat video tutorial memasak soto Betawi.

6. INT. DAPUR - SIANG

Kemudian Dwi bergegas ke arah dapur.

Dwi menaruh laptopnya di atas meja dapur yang tidak jauh dari area kompor.
Dwi melakukan checklist bahan-bahan masakan, yang sudah dipersiapkan oleh Ibunya, ada
daging sapi yang sudah dipotong kecil-kecil, kentang, bawang merah, bawang putih, kemiri
sangria, ketumbar, jinten, jahe, pala, daun jeruk, daun bawang, sereh, lengkuas, bunga
lawang, kayu manis,cengkeh, santan instan, susu uht, garam, kaldu sapi bubuk, gula pasir,
dan merica.

Proses pembuatan soto Betawi di mulai, video tutorial on, kompor listrik dinyalakan, terlihat
panci berisi air untuk merebus, dan wajan penggorengan. Karena panik, kesal, kurang fokus,
dan dikejar-kejar waktu, semua hal yang dilakukannya tidak benar.

Memotong bawang matanya perih.

Mememarkan lengkuas & bawang, dan loncat dari cobeknya.

Menghaluskan bumbu-bumbu, tangannya pegal.

Menggoreng emping, cipratan minyaknya kemana-mana.

Menggoreng kentang jadi gosong.

Ketika dia mencoba fokus, BUNYI SMARTPHONE BERDERING, di layar terlihat kliennya
telephone.

Dwi mengintip layar smartphone dan dia mengacuhkannya.

Tidak lama kemudian, BUNYI SMARTPHONE BERDERING lagi, dilayar terlihat bossnya
telephone.

Mau tidak mau, Dwi harus mengangkatnya. Wajahnya terlihat panik dan takut.

DWI

Halo Pak, mohon maaf saya sedang memasak,jadi gak


bisa angkat telephone tadi.

(jedah sejenak)

Untuk budget masih bisa turun kok, Oh harus sekarang


Pak?. Baik Pak, saya revisi dan kirim sekarang.
Lalu Dwi mematikan kompor, membawa laptopnya ke ruang TV.

7. INT. RUANG TV - SIANG

Dwi langsung mencari file budgetnya diatas meja TV, lalu dengan cepat dia merevisi budget
dan langsung mengirimkan ke klien.

Dwi bergegas kembali ke dapur.

8. INT. DAPUR - SIANG

Di dapur Dwi fokus kembali ke masaknya,dan mengikuti kembali tutorial di youtube, tiba-
tiba Dwi merasa ada yang salah dari tutorial itu, karena apa yang dilakukan selalu tidak
sesuai.

Ketika merebus daging kurang matang.

Ketika dicicipi rasanya belum terasa karena belum meresap, padahal sudah sesuai petunjuk.

Ketika memotong tomat untuk pelengkap, jari tangannya terkena pisau.

Sehingga darah mengalir cukup banyak dan harus segera dibersihkan dan ditutup handyplast.

Dwi bergegas kearah ruang TV untuk mencari kotak P3K.

9. INT. RUANG TV - SIANG

Dwi mencari kotak P3K di rak TV, karena dia sudah lama tidak melihatnya.

Ketika membersihkan lukanya dengan minyak tawon, dia menjerit kesakitan.

Akhirnya lukanya berhasil dibersihkan dan diberi handyplast.

Ketika Dwi sedang rehat sejenak di sofa ruang TV, Dwi teringat kembali isi pesan ibunya
diatas meja makan.

Lalu Dwi bergegas menuju ke ruang makan.

10. INT.RUANG MAKAN - SIANG

Ketika di meja makan, dia mengambil kertas pesan itu.


Dwi membaca dan memahami kembali arti dari pesan didalam kertas itu, yang menurutnya
sebuah petunjuk.

Dwi membacanya berulang-ulang, dan ternyata Dwi baru sadar, kalau ternyata dia melupakan
sesuatu.

Lalu Dwi berlari ke arah dapur.

11. INT.DAPUR - SIANG

Ketika di dapur, yang pertama ditujunya adalah rak, tetapi tidak menemukan apa yang dia
cari.

Ketika membuka laci, terlihat sebuah resep masakan soto betawi yang dibuat ibunya.

Dwi sangat senang ketika menemukan resep Ibunya, dan dia siap melanjutkan kembali
masaknya.

Dengan penuh keyakinan dan fokus, langkah demi langkah Dwi lakukan, sesuai dengan resep
yang ada di buku ibunya.

Merebus daging sambil menghaluskan bumbu-bumbu.

Memotong bawang sambil menggoreng.

Menumis sambil mencicipi rasa.

Dwi tersenyum bahagia dan puas, ketika melihat masakannya jadi.

Masakan soto betawi yang Dwi bikin langsung disajikan di meja makan.

12. INT.RUANG MAKAN - SIANG

Kedatangan Wicak dan Bu Haryono, langsung disambut Dwi di meja makan.

Lalu mereka bertiga duduk di meja makan mencoba soto betawi buatan Dwi.

Setelah mereka mencicipi, Bu Haryono dan Wicak saling bertukar pandang.

Disisi lain, Dwi pesimis dengan rasa masakannya.


Lalu Wicak dan Bu Haryono melihat Dwi dengan reaksi senang dan bangga.

BU HARYONO

Hebat kamu nak, masakan ibu aja kalah enak.

Dwi melompat kegirangan, lalu memeluk ibunya.

Keluarga kecil itu tertawa bersama, lalu Dwi mengabadikan moment indah ini dengan berfoto
selfie, kemudian melanjutkan makannya.

SELESAI

2.2 Analisa Skenario dan Referensi

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan


sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Referensi adalah tulisan tentang
sejumlah informasi terhadap sebuah buku yang ditinjau dan juga telah dinilai tentang sumber
penulisannya.

2.2.1 Analisa Pesan

1. INT. RUANG KELUARGA – PAGI


Deskripsi :

Terlihat DWI (35) dengan wajah kesal, rambut hitam yang acak-acakan, berpakaian
rumah ala kadar.

Dwi dengan suara ngotot, sedang duduk menerima telephone klien dengan menggunakan
smartphone, jarinya sedang mengetik mengerjakan sesuatu di laptop, dan file-file Dwi
yang berantakan di lantai.

Pesan : 

Pengenalan tokoh utama yaitu Dwi yang menunjukkan, bahwa dia seorang istri yang
merangkap sebagai wanita karir.

2. INT. RUANG MAKAN – PAGI


Deskripsi :

Terlihat BU HARYONO (65) dengan pakaian rapinya, duduk di ruang makan, sedang
menulis pesan untuk Dwi, lalu menaruhnya diatas meja.
WICAK (43), berpakaian rapi, duduk di sampingnya, sedang memakai jam tangan dan

kacamata, lalu menyeruput kopi.

Pesan : 

Memperkenalkan 2 tokoh pendukung yang merupakan anggota keluarga Dwi.

Mereka mempunyai peran, yaitu memperumit dan membantu menghadapi hambatan

dari tokoh utama.

3. INT. RUANG TV - PAGI 


Deskripsi :

Kemudian Wicak menghampiri istrinya untuk berpamitan, Dwi sambil menelpon,


berdiri menuju ke arahnya, lalu mendekap smartphone di depan dada, dan bertanya
mau kemana, suaminya memberikan jawaban mau pergi ke kondangan. dan Wicak
juga mengingatkan, kalau dia mau dimasakkan soto Betawi untuk makan siang.
Kemudian Dwi heran, ketika melihat ibunya juga akan pergi. Tetapi karena fokusnya
sedang ke kerjaan, akhirnya Dwi hanya memberikan lambaian tangan, tanpa melihat
suami dan ibunya, lalu kembali telephone. Dwi mematikan smartphonenya, lalu
membereskan file-filenya yang berserakan di lantai

Pesan : 
Menunjukkan 2 tokoh pendukung yang menghambat tujuan dari tokoh utama. Lalu
memperlihatkan tokoh utama yang sedang sibuk bekerja di hari libur dan
mengabaikan keluarganya. 
Wicak memperumit dan memberikan hambatan kepada Dwi.

4. INT. RUANG MAKAN - SIANG


Deskripsi :
Lalu Dwi berjalan menuju ke ruang makan, ada meja makan panjang, dengan 1 kursi
utama di ujung meja, dan 2 kursi lain disisi kiri dan kanan, diatas meja ada 3 buah
piring, 3 pasang sendok makan & garpu, dan 3 buah gelas yang tertutup.
Lalu Dwi melihat pesan dikertas dari ibunya, yang berisi "Bahan memasak sudah di
dapur, selamat memasak,jangan takut gagal, apa yang kamu butuhkan dari Ibu,
semuanya ada di dapur".
Sekejap kepanikan dan stress datang menghampirinya, rambut yang acak- acakan
semakin diacak-acak, wajahnya pucat, sambil berteriak kesal.
Dwi hanya mempunyai waktu 4 jam lagi untuk menuju ke waktu makan siang, karena
dia harus membuat makanan kesukaan suaminya, yaitu soto Betawi.
 
Pesan : 
Terdapat planting information didalam pesan yang ditinggal Ibunya, dan pesan
tersebut merupakan konflik awal untuk tokoh utama.
Ibunya memperumit dan memberikan hambatan kepada Dwi.
 
5. INT. RUANG TV – SIANG
Deskripsi :
Lalu dia berinisiatif mengambil smartphone & laptop, yang akan digunakan untuk
melihat video tutorial memasak soto Betawi.

Pesan : Memperlihatkan tokoh utama mempunyai tujuan dalam cerita.

6. INT. DAPUR - SIANG

Deskripsi :

Kemudian Dwi bergegas ke arah dapur. Dwi menaruh laptopnya di atas meja dapur
yang tidak jauh dari area kompor. Dwi melakukan checklist bahan-bahan masakan,
yang sudah dipersiapkan oleh Ibunya, ada daging sapi yang sudah dipotong kecil-
kecil, kentang, bawang merah, bawang putih, kemiri sangria, ketumbar, jinten, jahe,
pala, daun jeruk, daun bawang, sereh, lengkuas, bunga lawang, kayu manis,cengkeh,
santan instan, susu uht, garam, kaldu sapi bubuk, gula pasir, dan merica. Proses
pembuatan soto Betawi di mulai, video tutorial on, kompor listrik dinyalakan, terlihat
panci berisi air untuk merebus, dan wajan penggorengan. Karena panik, kesal, kurang
fokus, dan dikejar-kejar waktu, semua hal yang dilakukannya tidak benar. Memotong
bawang matanya perih. Mememarkan lengkuas & bawang, dan loncat dari cobeknya.
Menghaluskan bumbu-bumbu, tangannya pegal. Menggoreng emping, cipratan
minyaknya kemana-mana. Menggoreng kentang jadi gosong. Ketika dia mencoba
fokus, BUNYI SMARTPHONE BERDERING, di layar terlihat kliennya telephone.
Dwi mengintip layar smartphone dan dia mengacuhkannya. Tidak lama kemudian,
BUNYI SMARTPHONE BERDERING lagi, dilayar terlihat bossnya telephone. Mau
tidak mau, Dwi harus mengangkatnya. Wajahnya terlihat panik dan takut. Lalu Dwi
mematikan kompor, membawa laptopnya ke ruang TV.

Pesan : Memperlihatkan naik turunnya konflik dan nilai dramatis di dalam cerita.
Disini tokoh utama menghadapi pertentangan batin, dengan mencoba menaklukan
kepanikan, kekesalan, dan ketakutan, demi mencapai semua tujuan.

7. INT. RUANG TV – SIANG


Deskripsi :
Dwi langsung mencari file budgetnya diatas meja TV, lalu dengan cepat dia merevisi  
budget dan langsung mengirimkan ke klien. Dwi bergegas kembali ke dapur.

Pesan :
Memperlihatkan kerja keras, dalam mengejar tujuannya. Disini tokoh utama tetap
mengirimkan pekerjaan, di tengah kepanikannya memasak soto Betawi

8. INT. DAPUR – SIANG


Deskripsi :
Di dapur Dwi fokus kembali ke masaknya,dan mengikuti kembali tutorial di youtube,
tiba-tiba Dwi merasa ada yang salah dari tutorial itu, karena apa yang dilakukan
selalu tidak sesuai. Ketika merebus daging kurang matang.Ketika dicicipi rasanya
belum terasa karena belum meresap, padahal sudah sesuai petunjuk.Ketika memotong
tomat untuk pelengkap, jari tangannya terkena pisau.Sehingga darah mengalir cukup
banyak dan harus segera dibersihkan dan ditutup handyplast. Dwi bergegas kearah
ruang TV untuk mencari kotak P3K.

Pesan :
Hambatan tokoh utama dalam mengejar tujuannya, disini tokoh utama sadar bahwa
ada 
yang salah dengan video tutorial youtube yang dia ikuti.
9. INT. RUANG TV – SIANG
Deskripsi :
Dwi mencari kotak P3K di rak TV, karena dia sudah lama tidak melihatnya. Ketika 
membersihkan lukanya dengan minyak tawon, dia menjerit kesakitan. Akhirnya
lukanya berhasil dibersihkan dan diberi handyplast. Ketika Dwi sedang rehat sejenak
di sofa ruang TV, Dwi teringat kembali isi pesan ibunya diatas meja makan. Lalu Dwi
bergegas menuju ke ruang makan

Pesan :
Tokoh utama menemukan jalan keluar, ketika hambatan sudah mencapai puncaknya.

10. INT.RUANG MAKAN – SIANG


Deskripsi :

Ketika di meja makan, dia mengambil kertas pesan itu.

Dwi membaca dan memahami kembali arti dari pesan didalam kertas itu, yang
menurutnya sebuah petunjuk.

Dwi membacanya berulang-ulang, dan ternyata Dwi baru sadar, kalau ternyata dia
melupakan sesuatu.

Lalu Dwi berlari ke arah dapur.

Pesan :

Terdapat pay of melalui tokoh utama dengan menemukan sebuah resep dengan 

memahami arti dari pesan yang dibuat oleh Ibunya.

11. INT.DAPUR - SIANG

Deskripsi :

Ketika di dapur, yang pertama ditujunya adalah rak, tetapi tidak menemukan apa yang

dia Cari. Ketika membuka laci, terlihat sebuah resep masakan soto betawi yang

dibuat Ibunya. Dwi sangat senang ketika menemukan resep Ibunya, dan dia siap

melanjutkan kembali masaknya. Dengan penuh keyakinan dan fokus, langkah demi

langkah Dwi lakukan, sesuai dengan resep yang ada di buku ibunya. Merebus daging

sambil menghaluskan bumbu-bumbu. Memotong bawang sambil menggoreng.


Menumis sambil mencicipi rasa. Dwi tersenyum bahagia dan puas, ketika melihat

masakannya jadi.Masakan soto betawi yang Dwi bikin langsung disajikan di meja

makan.

Pesan :

Tokoh utama mendapatkan momentum untuk mengejar dan mencapai tujuannya

12. INT.RUANG MAKAN - SIANG

Deskripsi :

Kedatangan Wicak dan Bu Haryono, langsung disambut Dwi di meja makan. Lalu
mereka bertiga duduk di meja makan mencoba soto betawi buatan Dwi. Setelah
merekamencicipi, Bu Haryono dan Wicak saling bertukar pandang. Disisi lain, Dwi
pesimis dengan rasa masakannya. Lalu Wicak dan Bu Haryono melihat Dwi dengan
reaksi senang dan bangga. Dwi melompat kegirangan, lalu memeluk ibunya. Keluarga
kecil itu tertawa bersama, lalu Dwi mengabadikan moment indah ini dengan berfoto
selfie, kemudian melanjutkan makannya.

Pesan :

Tokoh utama berhasil mencapai tujuannya, dengan dibantu oleh anggota keluarganya.

Disini terdapat support system sebagai pengingat dan penyemangat, yaitu keluarga.

Anda mungkin juga menyukai