Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK IBU YANG BEKERJA SEBAGAI TKW TERHADAP PERILAKU ANAK

BAB I

Latar Belakang

Kisah-kisah tenaga kerja wanita (TKW) sudah banyak menghiasi media cetak dan elektronik,baik kisah
sukses maupun sebaliknya.Sebagian dari mereka mengaku menjadi sukses di perantauan mereka
berpisah dari kampung halaman dan anak saudara yang mereka cintai,walaupun tidak sepenuhnya
sesuai dengan bayangan indah sebelum berangkat.

Permasalahan yang tidak kalah pentingnya akibat dari keberangkatan para TKW ini adalah masalah
dengan keluarga yang ditinggalkan,khususnya bagi oara TKW yang sudah berumah tangga.Dengan
pilihan bekerja diluar negeri,berarti mereka telah memutuskan untuk meninggalkan suami dan anak-
anak mereka.

Alhasil seorang anak yang ditinggalkan tidak bisa dalam jangkauan dan pantauan dari sang
ibu.Sehingga memunculkan berbagai dampak bagi anak tersebut.Peran seorang ibu yang seharusnya
mendidik anak ketika berada di rumah tidak di dapatkan karena terhalang oleh perkejaan ibunya di TKW

Walaupun pendidikan sekolah dapat didapatkan oleh seorang anak,itu tidak cukup untuk dijadikan
sebagai mindset atau pola pikir terhadap anak,yang akan berujung pada perilaku anak "entah
dilingkungan ramah".Sekolah maupun masyarakat karena peran ayah sudah berbeda dengan seorang
ibu,jadi tidak bisa menggantikan posisi seorang ibu yang bekerja sebagai TKW.

Diangkat dari kisah nyata seorang anak (DN) di kabupaten Ngawi.Memiliki keluarga yang dalam
segmen ekonomi belum tercukupi,seorang ibu terpaksa untuk memutuskan pergi ke negara lain untuk
bekerja sebagai TKW.Demi kehidupan keluarganya agar terpenuhi,karena seorang sang ayah yang
bekerja sebagai buruh tani masih kurang untuk kebutuhan 2 anak dan istri di rumah.Belum di hitung
kebutuhan rumah lainnya,kebutuhan tersebut menjadi satu-satunya jalan di dalam keluarganya untuk
mengatasi permasalahan yang ada.

Hari demi hari,tahun demi tahun berjalan tanpa adanya seorang ibu dirumah,(DN) dan adiknya di
rawat oleh sang ayah di rumah dan hanya mendapatkan transferan uang dari ibunya yang bekerja
sebagai TKW.Komunikasi pun hanya sesekali menggunakan handphone karena kesibukannya masing-
masing.Dirasa semua berjalan baik-baik saja awal-awal tahun semenjak ibunya pergi meninggalkan
keluarga untuk bekerja sebagai TKW.

Akan tetapi (DN) seorang anak yang ditinggal ibunya sebagai TKW,mearasakan bukan hanya tidak
mendapatkan peran seorang ibu,akan tetapi ayah yang masih tinggal bersamanya pun tidak
menunjukkan lagi peran seorang ayah yang seharusnya didapatkan oleh anak-anak nya.Hal itu tidak
muncul dari dulu,akan tetapi beberapa tahun setelah ibunya bekerja diluar negeri sebagai TKW.
Dari kisah (DN) pun,tidak hanya perilaku anak daja yang berdampak negatif dari ibu yang bekerja
sebagai TKW.Akan tetapi sang ayah juga berdampak pada keluarganya,(DN) dan adiknya sang anak yang
seharusnya menerima hak tersebut karena sang suami yang tidak adil menerima transfer uang dari sang
istri dan digunakan dengan tidak semestinya.Hal tersebut menjadikan (DN) dan adiknya merasakan
ketidakadilan dari ayahnya sendiri,bahkan (DN) sampai bertindak untuk melaporkan kepada ibunya.

Akan tetapi yang di dapatkan hanyalah kekerasan dari ayahnya sendiri,walaupun ada kemajuan
hanya 50% uang saku yang diberikan kepada (DN).Ia sering memberikan uang sakunya kepada sang
adik,karena tidak ingin melihat adiknya merasa sengsara.(DN) yang menjalani hidup bersama sang ayah
yang penuh dengan kekerasan akibat selalu membela adiknya dan meminta haknya bukan hanya uang
saku,bahkan kebutuhan pangan dan sekolah.

Alhasil berdampak kepada pola pikir (DN) yang melakukan permasalahan keluarganya ke hal-hal
negatif.Dari mulai perilaku,cara bicara,sampai pergaulan bebas.Dari mindset nya yang sudah buruk
akibat tak ada peran yang mendidik (DN),ia bersikeras bahwa ayahnya yang salah.Dan tidak ingin sang
adik merasakan apa yang dirasakan (DN).Sangat di sayangkan sekali sang ayah pun tidak ada rasa sadar
sedikitpun akan kerusakan keluarganya.

Bahkan menyepelekan sang istri yang jauh menjadi TKW demi berjalannya kehidupan
keluarganya.Lebih parahnya lagi,sang suami selingkuh dan nikah siri diatas pernikahan yang sah dan
belum resmi bercerai dengan istrinya yang bekerja sebagai TKW.Hal ini semakin membuat (DN) tidak
bisa berfikir positif sama sekali.Jalan keluar dari hal ini menurut ibunya yang bekerja sebagai
TKW,dengan cara mencari baby sitter untuk merawat (DN) dan adiknya.

Layaknya sang irt dan mencarikan perumahan,memutus semua aset dan komunikasi semua yang
berhubungan dengan sang ayah.Walaupun begitu,karakter dan perilaku (DN) masi sama dengan mindset
yang bahkan lebih buruk.Dampak yang di dapat karena sang ibu bekerja sebagai TKW,ditambah
kekerasan dan ketidakadilan sang ayah bahkan rasa sakit hati ketika mengetahui ayahnya mengkhianati
ibunya sendiri.

Kerap dilakukan (DN) berbagai hal negatif sebagai pelarian tekanan dan frustasi yang ia hadapi.Dari
mulai keluar malam sampai tak ingat waktu,bolos sekolah,spending,merokok,sampai menyakiti dirinya
sendiri.Sang baby sitter pun tidak bisa menangani hal tersebut,yang bisa dilakukan hanyalah bekerja
sebagai baby sitter dan irt fi perumahan (DN) dan adiknya.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana dampak dari seorang ibu yang bekerja sebagai TKW terhadap perilaku anak?

TUJUAN

1. Mengetahui salah satu dampak perilaku anak yang kurang di perhatikan sebab ditinggal
seorang ibu yang bekerja sebagai TKW.

MANFAAT

1. Mengetahui dampak karena jauh dari orang tua.


2. Mengetahui resiko hilangnya tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu.
BAB II

KAJIAN TEORI

TKW adalah tenaga kerja wanita,yaitu melakukan pekerjaan di dalam maupun di luar hubungan kerja
untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun konotasi sebagai
tenaga kerja kasar.Berpendidikan rendah dari biasanya berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan kerumah
tanggaan sangat mungkin kesan negatif terhadap TKW ini terjadi karena selama ini TKW berkonotasi
dengan pembantu rumah tangga atau baby sitter,karena dalam peraturan dunia buruh di Indonesia
dikenal sebagai tenaga kerja lapisan bawah.

TKW sering kali menjadi alasan jalan keluar bagi keluarga yang kurang mampu atau krisis
ekonomi.Dan akhirnya memutuskan untuk menjadi TKW,demi kelangsungan hidup keluarganya.Karena
TKW adalah salah satu kerja yang menghasilkan gaji termasuk banyak jika dicurahkan.Itulah salah satu
faktor mengapa TKW menjadi jalan keluar krisis ekonomi dalam keluarganya,walaupun berkorban
meninggalkan keluarga di negara asing.

Anak yang ditinggalkan ibu yang bekerja sebagai TKW,tidak bisa berfikir untuk segala sesuatu yang
terjadi di dalam kehifupan dirinya.Hal itu bisa terjadi karena pembentukan karakter yang baik tidak di
dapati dari peran ibu (kasih sayang).Tidak ada yang memperhatikan anak,menjadi faktor utama sang
anak mempunyai kebebasan yang tidak terbatas.Dari pola fikir Ketika tertimpa suatu masalah,mental
health yang berujung dilarikan ke jalan yang buruk juga.

Seperti menyakiti diri sendiri,menyayati tangannya sendiri.Kerap dilakukan guna meluapkan


emosinya dan berfikir yang dilakukanya adalah sesuatu yang tidak bodoh dan masuk akal.Spending
dijalan malam hari,menurut pendapat seorang anak yang kekurangan kasih sayang hal tersebut dapat
menenangkan pikiran.Antara sendiri dan angin malam menurutnya angin malam adalah hal terfavorit
dan bisa menjadi obat untuk segala kekahnya kehidupan.Tanpa befikir spending adalah menggendarai
motor di malam hari dengan kecepatan yang tinggi dapat beresiko untuk keselamatan diri sendiri dan
pengguna jalan yang lain.

Pergaulan bebas ini yang paling umum dikalangan anak yang kurang kasih sayang.Dari merokok
sampai mabuk-mabukan,kerap dilakuan untuk kesenanganya sendiri tanpa berfikir jernih apa yang
dilakukan tersebut adalah hal yang salah.Hal ini terjadi karena seorang anak yang kehilangan peran dari
orang tua terutama ibunya yang jauh dari anaknya karea bekerja sebagai TKW.Yang sebenarnya sang
penting untuk pembentukan karaktek dan perilaku anak dan alhasil berdampak negatif.

PENELITIAN TERDAHULU

1. Nur Hidayah (2021) TKW dan Permasalahannya.

2. Muhammad Ilham (2018) TENAGA KERJA WANITA (TKW).


DAFTAR PUSTAKA

Hidayah Nur,2021,TKW dan Permasalahannya.

Abdullah,Irawan dkk,Sangkan Paran Gender,Pustaka Pelajar,Yogyakarta 1997.

Rosenberg,Ruth,Editor.Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia.ICMC-ACILS-USAID.Jakarta,2003.

Ilham Muhammad,2018,Tenaga Kerja Wanita,Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Suratman,Hukum Ketenagakerjaan Indonesia.Jakarta:PT Indeks,2010.

Soepomo,Iwan.Pengantar Hukum Perburuhan.Jakarta Djambantan,1992.


BAB III

A. Jenis Penelitian
Kuantitatif,alasan memilih jenis penelitian kuantitatif karena jenis penelitian kuantitatif bersifat
khusus,terperinci dan statis.Menjelaskan tentang hubungan antar variable,menguji teori,melakukan
generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
B. Tempat Penelitian
Kabupaten Ngawi,alasan memilih kabupaten ngawi sebagai lokasi penelitian karena kabupaten ngawi
adalah tempat terjadinya kisah nyata yang di angkat sebagi kasus di dalam penelitian ini.
C. Subjek Penelitian
Seoarang anak dari seorang ibu yang bekerja sebagai TKW.Alasan memilih seorang anak dari seorang
ibu yang bekerja sebagi TKW untuk menjadi subjek penelitian.Karena anak tersebut adalah sasaran utama
dari penelitian ini.
D. Variabel Penelitian
E. Design Penelitian
F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian sebagai instrument (human instrument),buku catatan,tape
recorder,camera,handycam,dan lain-lain.Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara participant
observation in depth,interview,dokumentasi tringulasi.
G. Teknik Analisis Data
Tekniknya dengan cara terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian,induktif,mencari
pola,model,dan teori.

Anda mungkin juga menyukai