238-Article Text-377-1-10-20190711
238-Article Text-377-1-10-20190711
Abstrak
Molar pertama permanen merupakan gigi yang sangat rentan karies. Hal ini disebabkan gigi merupakan gigi
permanen yang pertama erupsi, disamping itu bentuk anatomis yang mempunyai fit dan fissure yang dalam
memudahkan penumpukan sisa makanan dan mikroorganisme yang sukar dibersihkan dengan cara menyikat
gigi, sehingga mudah terjadi karies. Maka dari itu, penelitian ini berjudul Gambaran Karies Gigi Molar Pertama
Permanen sspada Siswa – Siswi Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang Tahun 2018.Tujuan penelitian ini
diketahui gambaran karies gigi molar pertama permanen pada Siswa – Siswi Sekolah Dasar Negeri 13
Palembang Tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
survey. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariate. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Subjek penelitian adalah anak-anak kelas I sampai V SD Negeri 13 Palembang
berjumlah 185 anak. Hasil penelitian diketahui jumlah karies gigi molar pertama permanen sebanyak 106 (57%)
anak, karies gigi molar pertama permanen berdasarkan usia, 6 tahun sebanyak 1 (4%) anak, pada usia 7 tahun
sebanyak 8 (47%) anak, pada usia 8 tahun sebanyak 44 (77%), pada usia 9 tahun sebanyak 31 (69%) anak, pada
usia 10 tahun sebanyak 18 (64%) anak, dan usia 11 tahun sebanyak 4 (29%) anak. Sedangkan karies gigi molar
pertama permanen berdasarkan jenis kelamin, perempuan sebanyak 61 (61%) anak, laki laki sebanyak 45 ( 53%)
anak.
Abstract
The first permanent molar is a very susceptible caries. This is because the tooth is the first permanent tooth
eruption, besides the anatomical form that has fit and fissure which in the easy stacking of food scraps and
microorganisms that are difficult to clean by brushing teeth, making it easy for caries. Therefore, this research is
titled Permanent First Molar Dental Caries on Elementary School Students 13 Palembang Year 2018. The
purpose of this study is known images of caries permanent first molars in the Elementary School Students 13
Palembang Year 2018. Type of research Copyright © 2011 Unikom Center used is descriptive research with
survey approach. The data analysis used is univariate analysis. The sampling of this research using purposive
sampling method. The subjects of the study were children from grade I to V SD Negeri 13 Palembang totaling
185 children. The results of the study revealed the number of permanent permanent molar tooth caries by 106
(57%) of children, the first permanent molar caries by age, 6 years as many as 1 (4%) children, at age 7 years
as many as 8 (47%) children, year by age 44 (77%), at the age of 9 years 31 (69%) children, age 10 years 18
(64%) children, and age 11 years 4 (29%) children. While permanent first molars of permanent tooth by sex,
female 61 (61%) children, male as much as 45 (53%) child.
fissure yang menjadi tempat singgah sisa gigi yang berjumlah 20 buah sudah
makanan. (Mintjelungan, Cristy. 2015 ) tumbuh sempurna ( Ramadhan, 2010)
Prevalensi karies gigi geraham Tanpa adanya gigi, manusia akan
pertama permanen pada anak umur 8 – 10 sulit memakan yang dimakannya. Menurut
tahun merupakan jumlah atau presentase tugasnya, gigi termasuk dari sistem
orang dalam satu populasi yang pencernaan.Gigi tumbuh didalam lesung
mengalami suatu penyakit karies pada rahang dan memiliki jaringan seperti
gigi.Penyakit ini terjadi pada jaringan pada tulang, tetapi gigi bukanlah bagian
keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan dari kerangka. Menurut perkembangannya,
organik yang dapat menyebabkan rasa gigi lebih banyak persamaannya dengan
ngilu hingga nyeri. Penyakit karies bersifat kulit daripada dengan tulang. (Hidayat,
progresif dan kumulatif, bila dbiarkan 2016)
tanpa disertai perawatan dalam kurun 2. Fungsi Gigi
waktu tertentu kemungkinan akan Gigi berfungsi dalam proses
bertambah parah. ( Silaban, Sinta ,dkk, matrikasi( pengunyahan). Mengunyah
2015 ) ialah menggigit dan menggiling makanan
Berdasarkan dari survei yang diantara gigi atas dan bawah.Gerakan lidah
pernah dilakukan di SD Negeri 13 dan pipi membantu dengan memindahkan
Palembang ini, Penulis melihat adanya makanan lunak ke palatum keras ensit
setiap siswa yang memiliki gigi gigi- gigi. Semua bagian tubuh manusia
berlubang.Disamping itu belum adanya program memiliki tugas, peran dan fungsi masing-
UKGS yang dijalankan pada sekolah masing, termasuk gigi juga memiliki
tersebut. beberapa fungsi, diantaranya:
Tujuan penelitian adlah diketahuinya a. Pengunyahan
Gambaran Karies Gigi Molar Pertama Gigi berperan penting untuk
Permanen Pada Siswa- Siswi di SD Negeri menghalusakan makanan agar lebih mudah
13 Palembang. Penelitian ini bermanfaat ditelan serta meringankan kerja proses
meningkatkan mutu dan pelayanan pencernaan. Sangat tidak mungkin bila
kesehatan gigi dalam pendidikan kita menelan utuh makanan tanpa
kesehatan gigi mulut pada anak-anak dan dikunyah terlebih dahulu, dan kalaupun
dapat dijadikan sebagai bahan referensi mungkin organ pencernaan akan bekerja
dalam proses belajar mengajar (PBM) sangat berat dan penyerapan makanan
untuk meningkatkan kualitas kesehatan tidak akan maksimal.
bagi siswa- siswinya. b. Berbicara
Gigi sangat diperlukan untuk
A. Konsep Dasar Gigi mengeluarkan atau melaflakan bunyi
1. Pengertian Gigi ataupun huruf- huruf tertentu, seperti
Gigi merupakan salah satu organ misalnya huruf T, V, F, D, S. tanpa gigi,
pengunyah yang terdiri dari gigi pada bunyi huruf- hruf ini tidak akan terdengar
rahang atas dan rahang bawah, gigi terdiri dengan sempurna. Dalam hal berbicara
dari tiga bagian yaitu mahkota gigi, akar pun akan terdengar kurang atau bahkan
gigi dan leher gigi. Gigi susu mulai tidak sempurna.
tumbuh ketika bayi berumur 6 bulan
setelah bayi berumur 2 tahun maka seluruh
Misalnya, karbohidrat, protein, lemak, profunda ini dapat kita bagi lagi
vitamin, serta mineral-mineral.Unsur- menjadi:
unsur tersebut berpengaruh pada masa a) Karies profundaa stadium I.
pra-erupsi serta pasca-erupsi dari gigi Karies telah melewati setengah
geligi. dentin, biasanya radang pulpa
2. Fungsi mekanis dari makanan yang belum dijumpai.
dimakan. b) Karies profunda stadium II.
Makanan yang bersifat membersihkan Masih dijumpai lapisan tipi s
gigi. Jadi, makanan merupakan yang membatasi karies dengan
penggosok gigi alami, tentu saja akan pulpa. Biasanya di sini telah
mengurangi kerusakan gigi. Makanan terjadi radang pulpa.
bersifat membersihkan gigi ini adalah c) c ) Karies profunda stadium III.
apel, jambu air, bengkuang, dan lain Pulpa telah terbuka dan dijumpai
sebagainya.Sebaliknya makanan- bermacam-macam radang pulpa.
makanan yang lunak dan melekat pada b. Menurut lama Jalannya Karies
gigi amat merusak gigi, seperti bonbon, 1) Karies akut
coklat, biskuit, dan lain sebagainya. Proses karies berjalan cepat sehingga
Karies terjadi ketika proses badan tidak sempat membuat
remineralisasi menjadi lebih lambat perlawanan. Karies terus berjalan
dibandingkan proses demineralisasi. sampai ke ruang pulpa.
Remineralisasi gigi dapat terjadi 2) Karies kronis
pada pH lingkungan yang bersifat: Proses karies terlambat, badan masih
a. Sedikit jumlah bakteri kariogenik sempat membuat pertahanan dengan
b. Keberadaan fluoride adanya daerah berwarna kehitam –
c. Gagalnya substansi penyebab hitaman dan keras Karena adanya
metabolisme bakteri endapan kapur .
d. Peningkatan sekresi saliva 3) Senile caries
e. Kemampuan buffer yang tinggi Terdapat pada orang tua, sering pada
3. Bentuk Karies Gigi bagian servikal gigi karena atrofi (
Karies gigi juga dibagi menjadi fisiologis) gusi sehingga akar terlihat
berbagai macam bentuk karies, di dalam mudah terjadi karies gigi.
buku rasitna tarigan : 4) Rampant caries
a. Berdasarkan kedalaman karies terbagi Proses karies ini tidak dapat
menjadi 3 yaitu: dikontrol karena jalannya sangat
1) Karies superfisialis : karies baru cepat. (Deynilisa, Saluna, 2016)
mengenai email saja, sedang dentin
belum terkena.
2) Karies Media
Karies sudah mengenai dentin, tetapi
belum melebihi setengah dentin
3) Karies Profunda
Karies sudah mengani lebih dari
setengah dentin dan kad ang-kadang
sudah mengenai pulpa.karies
mencapai pulpa. Tahap pertama yang Molar gigi molar pertama permanen
dilakukan adalah mematikan saraf (geraham) adalah gigi keenam dari garis
supaya tidak menimbulkan rasa sakit, median.Pada umumnya gigi ini adalah gigi
selanjutnya membuang dan yang terbesar, yang berfungsi untuk
membersihkan jaringan pulpa, saraf, susunan gigi geligi.Gigi molar pertama
dan pembuluh darah yang terinfeksi permanen rahang atas erupsi pada umur 6 – 7
untuk dilakukan pengisian saluran akar tahun dan pembentukan akar gigi lengkap
yang diatasnya diletakkan tambalan pada umur 9 – 10 tahun, demikian pula
sementara baru kunjungan berikutnya pada gigi molar pertama permanen rahang
dapat dilakukan penambalan permanen bawah.( Indriyanti, pertiwi, 2014).
atau pembuatan mahkota tiruan. Masih banyak gigi molar pertama
c. Pencabutan Gigi permanen terserang karies segera setelah
Pencabutan gigi adalah suatu prosedur erupsi. Pada usia 10 tahun 62% pada anak
pengangkatan atau pengembalian gigi – anak yang mengalami kerusakan gigi
dari tempatnya dalam mulut.Pencabutan tersebut. Tingginya prevalensi karies gigi
gigi dapat dilakukan karena berbagai molar pertama permanen antara lain
macam seperti pada gigi berlubang atau dikaitkan dengan permukaan oklusal gigi
dengan kerusakan yang terlalu parah tersebut memiliki pit dan fissure yang
sehingga tidak dapat direstorasi dalam dan disertai oral hygine anak yang
(Pratiwi, 2009). buruk, pit dan fisur pada gigi posterior
sangat rentan terhadap karies karena sisa –
C. Gigi molar Pertama Permanen Pada sisa makanan mudak menumpuk di daerah
Anak tersebut.( Pratama, 2012)
Gigi tetap adalah gigi terbesar Sebagian besar karies menyerang
diantara gigi – geligi susu dan ini baru gigi tetap pertama ( molar pertama ). Gigi
erupsi setelah pertumbuhan dan tetap pertama. Gigi molar pertama rahang
perkembangan rahang sudah cukup atas dan rahang bawah tumbuh pada usia 6
memberi tempat untuk tumbuhnya gigi- tahun. Gigi tetap tersebut tidak
geligi tetap. Gigi yang pertama muncul menggantikan gigi susu manapun dan
dalam rongga mulut/ erupsi ialah gigi letaknya dibelakang. Hampir semua orang
molar pertama permanen ( geraham ), tua berfikir gigi tersebut akan diganti, dan
tumbuh pada usia enam tahun dan sering akibat pembersihan gigi yang kurang
juga disebut six year molar. hampir 50% gigi molar pertama pada anak
Gigi molar pertama permanen – anak di usia 8 tahun gigi tersebut sudah
merupakan gigi tetap yang pertama karies atau lubang. ( Syamsul, BI, 2012 )
muncul dalam rongga mulut/ erupsi, yang a. Molar Pertama Atas
letaknya distal dari gigi molar kedua Gigi adalah gigi keenam dari garis
sulung.Gigi tersebut mulai terklasifikasi median dirahang atas.Pada umumnya gigi
pada saat bayi dilahirkan. Gigi ini adalah ini adalah gigi yang terbesar dirahang atas.
gigi yang terbesar diantara gigi geligi susu Gigi ini mempunyai 4 cups, yang
dan gigi ini baru erupsi setelah bertumbuh baik dan 1 cups tambahan yang
pertumbuhan dan perkembangan rahang disebut cups ke – 5 atau cups carabeli,
sudah cukup memberi tempat untuknya. ( cups terakhir ini, terdapat pada bagian
Itjiningsih, 2012). palatl dari cups mesiopalatal, yang terbesar
sehingga tak dapat terlihat. Secara normal terserang karies setelah erupsi dimasa
gigi ini mempunyai 3 akar yang kanak- kanak (Itjingningsih, 2012).Sampel
bertumbuh baik dan jelas terpisah pada dalam penelitian ini adalah siswa – siswi
apeksnya.( Pratiwi, 2009 ) Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang kelas
b. Masa Erupsi Gigi Molar Pertama Tetap I sampai V yang berjumlah 185 siswa.
Erupsi gigi merupakan suatu Analisa Data
perubahan posisi gigi yang diawali dengan Analisa data pada penelitian ini
pertumbuhan dalam tulang rahang melalui adalah analisa univariat yang dilakukan
beberapa tahap melalui beberapa tahap terhadap tiap variabel dari hasil
berturut – turut hingga mencapai posisi penelitian.Dan menghasilkan distribusi
fungsional didalam rongga mulut gigi dan frekunsi dari tiap variabel dan
molar pertama mulai erupsi pada usia 6 – 7 disajikan (Notoatdmojo, 2012).
yang merupakan gigi permanen pertama
erupsi yang disebut six year molar. Gigi HASIL
ini bukan gigi pengganti, artinya gigi ini Berdasarkan hasil penelitian pada
langsung muncul pada deretan dibelakang siswa – siswi di SDN 13 Palembang yang
gigi susu, baik pada rahang atas maupun dilakukan pada bulan April tahun 2018
rahang bawah.( Pratiwi, 2009). dengan menggunakan sampel sebanyak
185 orang.Analisa ini menggunakan
D. Mekanisme Karies Gigi Terhadap analisa unavariat yang dilakukan untuk
Gigi Molar Pertama Permanen mengetahui Gambaran Karies Gigi Molar
Gigi yang paling sering terkena Pertama Permanen pada siswa – siswi
karies adalah molar pertama permanen. SDN 13 Palembang tahun 2018. Dari data
Gigi molar pertama permanen merupakan ini dapat diketahui prevalensi karies gigi
gigi yang penting pada melihat gambaran molar pertama permanen pada anak SDN
tentang suatu keadaan secara objektif 13 Palembang tahun 2018 sebagai berikut:
dalam waktu tertentu.
Pendekatan Survey yang digunakan 106
dalam penelitian ini adalah mobidirty Prevalensi = X 100 % = 57 %
survey.yaitu untuk mengetahui kejadian 185
dan distribusi penyakit ( karies) populasi
tersebut dan sekaligus untuk mengetahui Dari data disajikan dalam bentuk
kejadian suatu penyakit ( karies ). tabel distribusi berdasarkan kriteria
(Notoatdmojo, 2012). sebagai berikut :
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karies M1 pada
METODE PENELITIAN Siswa Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang
Tahun 2018
Jenis penelitian yang akan
digunakan pada penelitian ini deskriptif No Prevalensi N Persentase
yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk Kejadian
mengunyah , menumbuk dan menggiling Karies
1 Karies 106 57 %
makanan karena mempunyai permukaan
2 Tidak Karies 79 43 %
kunyah yang lebar dan banyak tonjolan- Total 185 100 %
tonjolan dan lekukan – lekukan. Gigi
molar pertama permanen (geraham ) Sumber : Data Primer, 2018
Dari tabel 1Hasil penelitian ini (47 %), usia 9 tahun yang mengalami
menyatakan bahwa prevalensi pada anak karies sebanyak 31 anak (69 % ), usia 10
di SDN 13 Palembang jumlah kejadian tahun yang mengalami karies sebanyak 18
karies lebih tinggi sebanyak 106 ( 57%) anak ( 64%) sedangkan pada usia 11 tahun
dibandingkan tidak karies sebanyak 79 (43 yang mengalami karies sebanyak 4 anak (
%), dikarenakan kurangnya kesadaran 29 %) .
anak mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta dilihat dari Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karies
jajanan di lingkungan sekolah anak-anak M1Berdasarkan Jenis Kelamin pada Siswa
Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang Tahun
banyak mengkonsumsi makanan yang
2018
manis dan lengket dan juga minuman N Jenis N karies tidak Total
ringan yang mengandung bahan pemanis o Kelamin M1 karies
M1
dan asam. Hasil ini dapat diketahui pada
N (%) N( % ) (%)
saat peneliti melakukan penelitian
1 Laki – Laki 85 45 53 40 47
sehingga hal tersebut dapat timbulnya % % 100%
jumlah karies yang tinggi pada anak SDN 2 Perempuan 100 61 39 39
61 % % 100%
13 Palembang.
Total 185 106 79 100%
Sumber : Data Primer 2018
Tabel2 Distribusi Frekuensi Karies
M1Berdasarkan Usia pada Siswa Sekolah Dasar
Dari tabel 3. Hasil penelitian ini
Negeri 13 Palembang Tahun 2018
No Usia ( N kariesTidak Total menyatakan jumlah anak Perempuan lebih
tahun) M1 karies banyak mengalami karies dibandingkan
M1 anak laki- laki , dikarenakan erupsi gigi
N(%) N(% ) (%)
anak perempuan lebih cepat dibandingkan
1 6 24 1 4 23
Tahun % 96% 100%
dengan anak laki – laki dan disebabkan
2 7 17 8 9 53% oleh faktor hormon juga yang
Tahun 47% 100% mempengaruhi karies pada anak
3 8 57 44 13 23%
perempuan. Pada umumnya karies pada
Tahun 77% 100%
4 9 45 31 14 anak perempuan juga disebabkan oleh
Tahun 69% 31% 100% ketidakseimbangannya pola makan
5 10 28 18 10 terutama yang mengandung karbohidrat
Tahun 64% 38% 100%
6 11 14 4 10 (Silaban, Sinta, 2015)
Tahun 29% 71% 100%
Total 185 106 79 PEMBAHASAN
Sumber : Data Primer 2018
Dari hasil tabel 1 penelitian
Berdasarkan tabel 2 Hasil terhadap siswa – siswi SD Negeri 13
peneleitian ini menyatakan jumlah usia Palembang tahun 2018, dengan sampel
mengalami karies M1 lebih Tinggi pada sebanyak 185 anak didapat hasil 106 anak
usia 8 tahun berjumlah 44 anak (77%). yang mengalami karies dengan persentase
Usia 6 tahun yang mengalami karies 57 %. Hal ini dikarenakan anak – anak
sebanyak 1 anak (4%) anak termasuk terlalu sering mengkonsumsi makanan
paling sedikit terkena karies, usia 7 tahun mengandung gula yang tinggi seperti
yang mengalami karies sebanyak 8 anak coklat, permen, biskuit ditambah lagi oleh
kurangnya kesadaran anak untuk untuk
menjaga kebersihan giginya setelah makan menandakan bahwa karies dapat terjadi
makanan yang tinggi kandungan gula, dan pada siapapun tanpa mengenal usia, hanya
menjaga pola hidup bersih dan sehat. saja karies yang tidak dilakukan perawatan
Dari tabel 2 dapat disimpulkan sebelumnya semakin lama semakin parah.
bahwa siswa sekolah dasar Negeri 13 Seseoranssg yang mengalami karies sering
Palembang karies gigi molar pertama tidak menyadari bahwa ia mengalami
permanen berdasarkan usia sebanyak 106 karies karena belum merasakan sakit,
yang mengalami karies pada usia 8 tahun akibatnya karies tidak dirawat dan
lebih tinggi berjumlah 44 anak (77%) bertambah parah hingga akhirnya gigi
sedangkan usia 9 tahun yang mengalami dicabut. ( Bahar, 2011 ).
karies sebanyak 31 anak (69%). perbedaan Data tabel 5.3 dapat disimpulkan
angka jumlah karies pada 8 dan 9 tahun bahwa berdasarkan jenis kelamin, siswa
tidak begitu berbeda jauh hal ini perempuan SDN 13 Palembang memiliki
dikarenakan anak belum mampu untuk jumlah karies lebih tinggi di bandingkan
menjaga kebersihan gigi dan mulut laki – laki. pada perempuan yang terkena
sehingga dengan pit dan fissure yang karies sebanyak 61 siswi dengan
dalam pada oklusal menjadi penumpukan persentase ( 61% ), sedangkan pada laki –
sisa makanan dan mikroorganisme laki sebanyak 45 siswa dengan persentase
sehingga produksi asam oleh bakteri akan ( 53 % ). Hal ini terjadi karena siswi
lebih cepat dan menimbulkan lubang pada perempuan yang mengalami karies
gigi. Menurut Mc Donald (2011) disebabkan faktor hormon, dimana
Mengemukakan bahwa tingginya perempuan memiliki hormon estrogen
permukaan oklusal gigi molar pertama yang yang meningkat pada siklus
permanen pada anak usia 9 disebakan menstruasi, dan pubertas, seiring
karena periode erupsi yang pendek, lebih meningkatnya hormon estrogen maka
lanjut lagi dijelaskan bahwa gigi molar angka karies pun meningkat ( Ratu, A,J,
pertama permanen adalah gigi yang paling 2015)umumnya disebabkan oleh ketidak
pertama erupsi dalam pertumbuhan gigi seimbangannya pola makan terutama yang
permanen sehingga menjadi penentu bagi mengandung karbohidrat. Bakteri yang
sisa gigi permanen yang belum erupsi. terdapat dalam plak bisa mengubah gula
Pada usia 6 – 7 tahun yang atau karbohidrat yang berasal dari
mengalami karies sebesar 51% hal ini makanan dan minuman menjadi asam yang
disebabkan kurangnya memperhatikan bisa merusak gigi dengan cara melarutkan
kebersihan gigi dan mulutnya dikarenakan mineral – mineral yang terdapat pada gigi,
ketidaktahuaan anak – anak tentang proses hilangnya mineral dari struktur gigi
tumbuhnya gigi molar pertama permanen, dinamakan demineralisasi. (Ramadhan,
sehingga mereka beranggapan bahwa gigi 2010 )
tersebut gigi sulung yang nantinya akan
digantikan oleh gigi permanen, gigi molar KESIMPULAN
pertama permanen sebagai gigi permanen Prevalensi yang mengalami karies
yang pertama kali gigi erupsi dalam sebanyak 106 anak dengan persentase
rongga mulut , gigi 16, 26, 36, 46 (57%) dan yang tidak mengalami karies
merupakan gigi tetap dan tidak akan sebanyak 79 anak dengan persentase
berganti gigi baru lagi,. Hal ini sebanyak (43 %) .Gambaran karies gigi