0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang perang Aceh antara Aceh dan Hindia Belanda pada abad ke-19. Perang ini terjadi karena Aceh menolak kedaulatan Hindia Belanda setelah penandatanganan Traktat Sumatra pada 1871. Belanda pun mengirim pasukannya untuk menyerang Aceh pada 1873 dan akhirnya Panglima Polem beserta 150 pasukannya menyerah kepada Belanda pada September 1903.
Dokumen ini membahas tentang perang Aceh antara Aceh dan Hindia Belanda pada abad ke-19. Perang ini terjadi karena Aceh menolak kedaulatan Hindia Belanda setelah penandatanganan Traktat Sumatra pada 1871. Belanda pun mengirim pasukannya untuk menyerang Aceh pada 1873 dan akhirnya Panglima Polem beserta 150 pasukannya menyerah kepada Belanda pada September 1903.
Dokumen ini membahas tentang perang Aceh antara Aceh dan Hindia Belanda pada abad ke-19. Perang ini terjadi karena Aceh menolak kedaulatan Hindia Belanda setelah penandatanganan Traktat Sumatra pada 1871. Belanda pun mengirim pasukannya untuk menyerang Aceh pada 1873 dan akhirnya Panglima Polem beserta 150 pasukannya menyerah kepada Belanda pada September 1903.
memiliki kemerdekaan Dimulai ketika TOKOH yang besar penandatanganan Traktat Tengku Cik Ditiro Sumatra antara Inggris dan Teuku Umar Sultan Belanda pada tahun 1871 TOKOH Cut Nyak Dien Iskandar Muda PENTING Cut Nyak Meutia Lalu lintas pelayaran di Selat Teuku Nyak Arief Malaka selalu ramal Teuku Muhammad Hasan PERANG ACEH Aceh menolak mengakui kedaulatan Hindia Belanda dan Belanda pun 5 APRIL menyatakan perang PENYEBAB Mengirim pasukan SEPTEMBER 1873 kepada Aceh yang dipimpin oleh 1903 Mayor Jendral J.H.R. Belanda selalu mencari alasan untuk menyerang Kohler untuk Panglima Polem beserta Aceh menyerbu Aceh Belanda diberi kebebasan memperluas daerah 150 pasukannya yang kekuasaannya. Sedangkan. Inggris diberi kebebasan tersisa menyerah kepada berdagang di Siak Belanda