Anda di halaman 1dari 31

AKUNTANSI PERBANKAN

MAKALAH

OLEH :

RISKA SAFITRI

NIM :172101004

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS 45 SURABAYA

2021

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmad, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaian

makalah dengan Lancar.

Makalah ini disusun dan dapat diselesaiakan berkat bantuan serta dukungan

dari berbagai pihak yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, untuk

semua itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua yang selalu bemberikan restu dan do’anya serta sumber-sumber

rujukan dari beberapa pihak yang berkopeten dalam penyelesaian makalah

ini.

2. Bapak Richard Andrew, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Perbankan “

Universitas 45 Surabaya”.

Terlepas dari semua itu, saya makalah ini masih jauh dari kata sempurna,

masih terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyampean materi dalam

makalah ini, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaikinya

demi kesempurnaan makalah tersebut.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca, dunia pendidikan khususnya serta masyarakkat pada

umumnya.

Surabaya, 25 November 2021

Hormat saya,

2
Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................................2

Daftar Isi........................................................................................................3

Bab I Pendahuluan.........................................................................................4

1.1 Latar Belakang .............................................................................4


1.2 Tujuan Makalah............................................................................5

Bab II Pembahasan........................................................................................6

2.1 Bilyet Giro...................................................................................6


2.2 Cek...............................................................................................9
2.3 Tabungan...................................................................................15
2.4 Deposito.....................................................................................18
2.5 Sertifikaf Deposito....................................................................19
2.6 Setor Tunai.................................................................................22
2.7 Tarik Tunai................................................................................24
2.8 Mengenal perbedaan ATM setor tunai, tarik tunai,
dan non tunai..............................................................................25

Bab III Penutup............................................................................................29

3.1 Kesimpulan..............................................................................29

3.2 Saran........................................................................................29

Daftar Pustaka .............................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, masyarakat sudah tidak

asing lagi dengan kata bank. Karena hampir semua masyarakat jasa bank untuk

kegiatan sehari-hari, seperti berberlanja menggunakan kartu kredit atau debit,

transfer uang dengan ATM, transfer tunai atau m-banking, bahkan sekarang

sudah bisa membayar biaya pendidikan dan listrik sudah bisa melalui ATM, dan

masih banyak lagi jasa-jasa atau produk-pruk bank yang sering dipakai oleh

masyarakat.

Bank sendiri memiliki pengertian sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana

tersebut ke masyarakat serta memberika jasa-jasa bank lainnya. Bank adalah

lembaga yang bisnis utamanya adalah menyimpan dan meminjam dana dari

masyarakat.

Sumber dana bank dalam usahanya menghimpun dana yang berasal dari

simpanan dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan. Sumber-sumber

dana bank dalam bentuk simpanan tersebut berasal dari masyarakat maupun

nasabah institusi. Dan disamping itu, bank juga memiliki sumber dana yang

brasal dari dari modal sendiridan sumber dana lainnya yang tidak termasuk

dalam kedua sumber dana diatas.

4
1.2. Tujuan Penulisan

1. Untuk dapat memahami produk-produk bank

2. Sebagai tugas mata kuliah akuntansi perbankan

3. Membarikan pengetahuian kepada pembaca dan mahasiswa terkait produk

bank

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bilyet Giro

Bilyet Giro adalah adalah surat perintah dari nasabah rekening giro kepada

bank yang bersangkutan untuk memindahbukuan sejumlah dana dari

rekeningnya ke rekening penerima dana yang disebutkkan. Sementara dikutip

dari situs Bank Indonesia, Bilyet Giro adalah surat peritah dari penarik kepada

Bank tertarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening

penerima.

Bilyet Giro memperlakukan 4 prinsip umum dalam pengunaanya, sebagai

berikut :

1. sebagai sarana perintah pemindahbukuan.

2. Tidak dapat dipindahtangankan.

3. Diterbitkan dalam satu mata uang.

4. Ditulis dalam bahasa Indonesia.

6
Contoh bilyet giro

Syarat formal Bilyet Giro

a. Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut :

1. Nama Bilyet Giro dan nomer Bilyet Giro.

2. Nama Bank Tertarik.

3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukuan sejumlah

dana atas beban rekening Giro penarik.

4. Nama dan nomer rekening penerima.

5. Nama bank penerima.

6. Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam angka dan huruf secara jelas.

7. Tanggal penarikan.

8. Pengisian tanggal efektif harus berada dalam tenggang waktu

pengunjukan.

9. Nama jelas penarik.

10. Tanda tangan penarik.

7
b. Pemenuhan syarat formal harus menggunakan bahasa Indonesia dan dapat

ditambahkan dalam bahasa Inggris.

c. Pemenuhan syarat formal 1-3 dilakukan oleh bank tertarik pada saat

pencetakan. Biyet Giro, 4-10 dilakukan oleh penarik pada saat penerbitan

Bilyet Giro.

d. Bilyet Giro yang tidak memenuhi syarat formal tidak dapat digunakan atau

tidak dapat diakui.

Sifat Bilyet Giro

Sama seperti alat membayaran non tunai lain, bilyet giro memiliki sifat khusus

yang dapat membedakannya dengan alat pembayaran non tunai lainnya. Berikut

sifat bilyet giro :

1. Tidak bisa dibayar dalam bentuk tunai

Dilihat dari pengertiannya biyet giro tidak dapat di dbayar secara tunai

karena sistem pembayaran yang di gunakan pada biyet giro adalah

pemindahbukuan.

2. Pembayaran dapat dilakukan saat jatuh tempo.

Tidak seperti instrument pembayaran non tunai lainnya, bilyet giro dapat

dibayar ketika jatuh tempo. Sebelum jatuh tempo tidak dapat melakukan

proses pembayaran.

3. Memiliki masa berlaku

Bilyat giro memiliki masa berlaku 70 hari. Dihitung mulai dari tanggal

pembukaan bilyet giro itu sendiri.

Pembatalan dan Pemblokiran Bilyet Giro

8
a. Penarik tidak dapat membatalkan Bilyet Giro selama Tenggang waktu

pengunjukan (70 hari).

b. Penarik dapat mengajukan pemohonan pemblokiran pembayaran Bilyet Giro

dengan alasan tertentu selama tenggang waktu pengunjukan.

1. Jika Bilyet Giro hilang atau dicuri, surat permohonan pemblokiran wajib

disertai dengan surat keterangan dari kepolisian.

2. Jika surat Bilyet Giro rusah, surat permohonan pemblokiran harus

disertai dengan Bilyet Giro yang rusak.

Rekonsiliasi

Ketika Kita menerima pembayaran dalam bentuk bilyet giro dan dana
tersebut telah dipindahkan ke bank untuk disimpan dalam jangka waktu cukup
lama, bank memanfaatkan uang ini untuk hal yang lainnya. Sebagai imbal balik
dari penggunaan uang simpanan giro tersebut, bank memberikan jasa giro kepada
Kita.

Jumlah jasa giro ini langsung dimasukan kesaldo kas yang ada di bank tanpa
sepengetahuan Kita. Akibatnya, pemasukan ini sudah tercatat dikas bank tapi
belum ada di kas internal perusahaan. Untuk mencocokannya, pihak perusahaan
harus langsung mencatatnya dikas perusahaan.

Proses pencocokan rekening bank dan kas perusahaan ini sering juga disebut
dengan proses rekonsiliasi keuangan atau rekonsiliasi bank. Proses ini biasanya
dilakukan diakhir periode, dimana seorang akuntan akan mencocokkan saldo pada
bank dan saldo yang tercatat pada transaksi bisnis.

Proses rekonsiliasi biasanya bisa menghabiskan banyak waktu, karena


seorang akuntan harus mencocokkan data transaksi satu per satu. Tetapi, dengan
menggunakan Jurnal, akuntan tidak perlu repot lagi dan dapat menghemat waktu.
Jurnal ialah software akuntansi online yang dapat membantu Kita dalam
melakukan proses rekonsiliasi dengan mudah dan cepat

9
2.2 Cek

Cek adalah syarat berharga yang dikeluarkan oleh bank yang dapat

dipergunakan oleh pemegang rekening dan orang lain atau nama yang tersebut

dalam cek. Sementara dikutip dari bank Indonesia, Cek adalah perintah tidak

bersyarat dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk membayar suatu

jumlah tertentu pada saat diajukan.

Dalam penggunaan cek berlaku prinsip umum sebagai berikut :

1. Sebagai sarana perintah pembayaran tunai atau pemindahbukuan.

2. Dapat dipindah tangankan

3. Diterbitkkan dalam mata uang rupiah.

10
Contoh cek

Syarat Formil Cek

 Cek harus memenuhi syarat formal sebagai berikut (berdasarkan Pasal 178
KUHD) :
 Nama dan nomor “Cek” harus termuat dalam teks;
 Nama bank terkait;
 Perintah bayaran tanpa syarat sejumlah uang tertentu;
 Nama pihak yang harus membayar (tertarik);
 Jumlah dana dalam angka dan huruf;
 Penunjukan tempat dimana pembayaran harus dilakukan;
 Pernyataan tanggal dan tempat penarikan Cek;
 Tanda tangan orang yang mengeluarkan Cek (penarik).
 Keterangan Yang Dimuat Dalam Suatu Cek
 Berikut ini adalah beberapa keterangan yang dimuat dalam cek yaitu:
 Ada tertulis kata-kata Cek atau Cheque;
 Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Matras);
 Ada nomor cek;

11
 Ada tanggal penulisan cek (di bawah nomor cek);
 Ada perintah membayar ” bayarlah kepada……. atau pembawa”;
 Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf);
 Ada-tanda tangan dan atau cap perusahaan pemilik cek.

Jenis Cek

a. Berdasarkan jenisnya cek terdiri dari :

1. Cek Atas Nama yaitu cek yang mencantumkan nama penerima dana dan

bank yang terkait hanya akan mencairkan dana kepada nama yang tertera

pada cek tersebut. Tetapi jika cek yang telah mencantumkan nama

penerima cek dan tidak pencoret kata “atau pembawa” maka cek tersebut

berlaku sebagai cek atas ujuk / pembawa.

2. Cek atas Unjuk / Pembawa yaitu cek yang tidak mencantumkan nama

penerima dana. Bank tertarik akkan melakukan pembayaran kepada siapa

saja yang membawa cek tersebut dan mengunjukan kepada bank terkait.

b. Untuk pengamanan cek, penarik atau pemegang dapat membatasi pihak yang

dapat menerima pembayrab atas cek, yaitu sebagai berikut :

1. Cek silang / cek bersilang yaitu cek membatasi orang-orang dan atau

bank tertentu yang dapat menerima pembayaran atas cek tersebut dengan

menyilang cek. Cek silang terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

- Cek silang umum yaitu cek yang di antara garis silangnya tidak

dimuat suatu petunjuk atau tervcantum tulisan apapun.

- Cek silang khusus yaitu cek yang diantaragaris silangnya dimuat atau

tercantum nama suatau bank.

12
2. Cek perhitungan yaitu membatasi pembayaran cek hanya secara

pemindahbukuan.

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Transaksi Cek


Berikut ini adalah beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi cek yaitu:
 Penarik adalah giran yang menerbitkan cek atau pihak yang memiliki
kewajiban pembayaran;
 Pemegang (namer, holder ), dalam hal ini adalah kreditur atau pemilik
piutang;
 Tertarik (betrokkene, drawee, payee), adalah pihak lain (biasanya bank)
yang memperoleh perintah dari Penarik untuk membayar kepada
Pemegang atau Pembawa atau Pengganti dari Pemegang;
 Pembawa ( toonder, bearer ), adalah siapapun yang memegang cek dengan
klausula kepada pembawa;
 Pengganti (order ), adalah adalah siapapun yang namanya tercantum dalam
cek dengan klausula kepada pengganti;
 Endosant  ( Indorser ) adalah pemegang cek dengan klausula kepada
pengganti yang mengalihkan hak tagih kepada pihak lain yang namanya
tercantum sebagai pengganti.

Tenggang waktu pengunjukan dan kadaluarsa cek

a. Tenggang waktu pengunjukan cek adalah jangka waktu yang disediakan

bagi pemegang untuk melakukan pengunjukan adalah selama 70 hari

sejak tanggal penarikan cek.

b. Masa kadaluarsa cek dihitung setelah 6 bulan sejak berakhirnya tenggang

waktu pengunjukan.

13
Istilah-istilah Cek
Inilah beberapa istilah yang harus kita perhatikan didalam cek, diantaranya
sebagai berikut : 
- Tanggal penarikan adalah tanggal ditandatanganinya warkat cek
- Post dated cheque adalah cek yang tanggal penarikannya setelah tanggal
ditandatanganinya warkat oleh si penarik;
- Crossed cheque adalah cek yang digunakan sebagai media
pemindahbukuan (tidak dapat dibayarkan tunai);
- Stop payment merupakan perintah Penarik untuk membatalkan penarikan
yang disebabkan oleh hilangnya cek;
- Counter cheque adalah media penarikan dana dalam rekening giro dalam
hal pemilik rekening tidak membawa buku cek atau bilyet giro;
- Inkaso (Pasal 183a KUHD) adalah perintah atau kuasa untuk menagihkan
sejumlah uang yang tertera dalam cek;
- Cerukan ( overdraft )adalah kondisi yang mana bank tertarik melakukan
pembayaran atas instruksi pendebetan atau penarikan yang dilakukan
penarik atau nasabah, walalupun dana pada rekening giro tersebut tidak
mencukupi;
- Cek kosong (blanked cheque )adalah tolakan terhadap cek yang ditarik,
dikarenakan: (i) saldo rekening tidak ;cukup, (ii) rekening telah ditutup,
dan (iii) alasan lain;
- SP adalah surat peringatan yang diberikan oleh bank pengelola rekening,
dengan tembusan ke BI, perihal penarikan cek kosong oleh penarik,
dengan tahap sebagai berikut:
- SP I untuk penarikan cek kosong pertama
- SP II untuk penarikan cek kosong kedua
- SP III untuk penarikan cek kosong ketiga, sekaligus penutupan rekening
dan pencantuman penarik dalam Daftar Hitam BI (“DHBI”)
- SP III langsung, tanpa SP I dan II,
apabila menarik cek kosong 3 lembar atau lebih dalam waktu 6 bulan atau
1 lembar cek dengan nominal minimal Rp.1 miliar.

14
Alur Transaksi Cek

Berikut ini adalah alur transaksi cek yaitu:


- Penerbit menuliskan jumlah nominal uang yang akan dibayarkannya pada
cek. Penerbit juga menuliskan nomor rekening dari pemegang cek, disertai
nama bank dari pemegang cek. Penerbit menandatangani cek  bilyet
tersebut. Cek bilyet itu tentu didapatkan oleh penerbit dari bank  penerbit.
- Penerbit menyerahkan cek bilyet itu kepada pemegang cek.
- Pemegang cek menyerahkan cek bilyet tadi kepada bank di tempat
pemegang cek memiliki rekening. Pemegang menginstruksikan kepada
banknya agar memproses cek bilyet itu ke rumah kliring.
- Bank pemegang cek membawa cek itu ke rumah kliring. Umumnya yang
disebut rumah kliring adalah bank sentral di negara atau daerah tersebut.
Perlu dicatat bahwa data elektronik dari cek tersebut dikirim secara
elektronik terlebih dahulu ke bank sentral, sebelum pengiriman cek fisik.
Oleh bank pemegang, pada cek tersebut juga ditambahkan informasi di
rekening bank mana cek itu ditujukan. Mesin yang dipergunakan untuk
membaca dan mengirim data cek dari bank ke rumah kliring
disebut Magnetic Ink Cheque Reader & Encoder (MICRE).

2.3 Tabungan

Tabungan adalah simpanan dibank yang di lakukan oleh nasabah dengan

ketentuan yang berlaku. Sedangkan dikutip dari situs OJK, tabungan adalah

simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu. Umunya bank akan memberikan buku tangungan yang berisi semua

informasi transaksi yang nasabah lakukan dan kartu ATM lengkap dengan Pin.

Dalam perkemangannya, saat ini ada beberapa jenis tabungan yang tidak lagi

menggunakan buku tabungan melainkan internet / mobile banking.

15
Apa saja yang harus di penuhi nasabah dalam menabung di bank?

1. Melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening dalam jumlah yang sudah

ditentukan oleh bank.

2. Melengkapi formulir pembukaan tangungan disertai dengan dokunen yang

diperlukkan.

3. Membayar biaya administrasi yang sudah ditetapkan oleh bank.

Keuntungan menabung di bank.

1. Aman, karena uang disimpan dengan aman dibank, dan tidak mudah dicuri

ataupun dicecer

2. Terjamin, karena tabungan dijamin oleh Lembaga Pinjaman Simpanan (LPS)

sesuai ketenyuan.

3. Berkembang, karena bank akan memberikan bungan yang diberitungkan

berdasaran saldo tabungan.

4. Praktis, karena terdapat kemudahan layanan perbankan elektorik 24 jam per

hari antara lain. ATM, SMS Banking, M obile Banking, Internet Banking,

Phone Banking, dan call Center .

5. Hemat, karena kalau berbiasa menabung, andadapat menyisihkan uang dan

terhindar dari kebiasaan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.

Jenis-Jenis Tabungan
Tabungan juga memiliki banyak jenis serta fungsi-fungsi yang berbeda yaitu:
- Tabungan Konvensional
Tabungan konvensional adalah tabungan yang paling umum dan banyak dimiliki
setiap orang. Seperti yang sudah kita bahas sedikit di atas, bahwa nasabah dari

16
tabungan yang satu ini biasanya diberikan fasilitas buku tabungan, kartu debit dan
layanan banking baik itu sms banking, mobile banking atau internet banking.
Untuk tabungan yang konvensional keuntungan atau bunga yang diterima
terbilang rendah, karena tujuannya memang hanya untuk menyimpan uang bukan
untuk pengembangan dana. Bunga yang dapat diterima 0% hingga 2%.
- Tabungan Berjangka
Berbeda dengan tabungan konvensional, tabungan yang satu ini cocok untuk
kamu yang memiliki tujuan untuk menyimpan uang dan beberapa tujuan lainnya.
Seperti untuk liburan atau tujuan lainnya. Bunga dari tabungan berjangka ini
relatif lebih baik dibandingkan tabungan konvensional dengan bunga tabungan
3% hingga 7% per tahun.
Hanya, tabungan berjangka hanya dapat diambil sesuai dengan yang telah
disepakati. Jika kamu melanggar yang telah disepakati, maka kamu dapat terkena
denda atau penalti.
- Tabungan Anak
Tabungan anak ini ditujukan untuk mereka yang ingin mengajarkan anak-anaknya
untuk menabung sejak dini. Dari fasilitasnya tidak jauh berbeda dengan tabungan
konvensional. Mereka akan diberikan buku tabungan atau beberapa juga kartu
debit tergantung kebijakan dari Bank. namun, tentunya tidak terdapat
fasilitas banking.
Setoran untuk tabungan ini memang dibuat cukup ringan biasanya mulai dari
Rp5.000 hingga Rp20.000. Hal ini agar si kecil dapat mulai menabung sejak dini.
Tabungan Mata Uang Asing
Tabungan yang satu ini sering disebut valas (valuta asing), tabungan ini biasanya
sering ditemui di perbankan. Mata uang yang sering digunakan dalam tabungan
ini seperti dollar, euro, poundsterling dan beberapa mata uang asing lainnya.
Namun, untuk kamu yang hanya memiliki rupiah tetap dapat melakukan investasi
dengan menukarkan rupiah milikmu dan dikonversikan ke dalam mata uang asing.
Untuk setoran awal dari tabungan ini cukup beragam, hanya saja tabungan ini
dapat memberikan keuntungan yang lebih besar karena nilai konversi mata uang
asing lebih tinggi dibandingkan rupiah.
- Tabungan Haji

17
Tabungan ini sering sekali digunakan untuk mereka yang memiliki rencana untuk
berhaji dalam beberapa tahun kedepan. Tabungan ini tidak jauh berbeda dengan
tabungan berjangka, jika nominal yang dibutuhkan sudah tercapai maka dana
dapat dicairkan dan digunakan untuk biaya keberangkatan haji.
Syarat dan dokumen yang disiapkan biasanya lebih banyak dibandingkan dengan
tabungan biasa. Karena untuk tabungan yang satu ini tidak hanya soal nominal
dan identitas diri saja yang diperlukan, tetapi riwayat dari kesehatan juga perlu
dipersiapkan.
Untuk setoran awalnya biasanya berbeda tergantung dari kebijakan dari masing-
masing bank. Namun, semakin besar dana yang disetorkan maka akan semakin
cepat pula tujuan kamu dapat tercapai.
- Tabungan Giro
Yang terakhir adalah tabungan Giro. Tabungan ini seringkali disebut sebagai
tabungan bisnis, karena memang fasilitas dari tabungan ini ditujukan untuk
kebutuhan bisnis seperti transfer ke beberapa rekening dan transaksinya dapat
menggunakan cek dan bilyet.

2.4 Deposito

Deposito adalah simpanan dibank yang tidak dapat ditarik sewaktu-wsaktu atau

simpanan dibank yang penarikannya dilakukan pada jangka waktu tertentu.

Sedangkan dikutip dari situs OJK, deposito adalah simpanan yang pencairannya

hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentudan syarrat-syarat terentu.

Karakteristik deposito dari bank antara lain :

1. Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu terakhir, biasanya deposito

memiliki jatuh tempo 1, 3, 6, 12 bulan. Jika deposito dicairkan sebelum

18
tanggal jatuh tempo, maka akan kena pinalti sesuai dengan kebijakan bank

yang bersangkutan.

2. Deposito yang akan berakhir dapat diperpanjang secara otomatis atau

automatic roll over (ARO).

3. Deposito dapat dalam mata uang rupian maupun mata uang asing.

Jenis-jenis Deposito

1. Depposito berjangka, yaitu jenis tabungan berjangka yang penarikannya

hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. Deposito berjangka diterbitkkan

bisa dengan atas nama perorangan atau lembaga. Uang yang disimpan hanya

bisa diambilketika jatuh tempo oleh pikah yang terterapada bilyetnya.

2. Sertifikat deposito, diterbitakan atas nama ujukk dalam bentuk setifikat.

Sertifikat tersebut,tidak mengacu pada nama seseoarang atau lembaga

tertentu, sehingga dapat dipindahbukukan dan sangan mungkin untu

diperjualbelikan.

3. Deposito On Call, yaitu tabungan berjangka dengan waktu penyimpanan yang

relative singkat, minimal 7 hari dan paling lama hanya kurang dari 1 bulan.

Deposito ini dikhususkkan dalam jumlah yang besar

Manfaar Deposito

1. Memiliki jangka waktu yang lebih fleksibel.

2. Tabungan relative aman karedna dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)

3. Memiliki resiko yang rendah dan bunga menarik.

4. Cara investasi yang paling mudah.

5. Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

19
6. Dapat diperpanjang secara otomatis.

4.5 Sertifikat Deposito.

Sertifikat deposito adalah produk bank yang mirip dengan deposito tetapi

beda prinsipnya, sertifikat depositu merupakan instrument utang berupa deposito

berjangka yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya kepada

investor yang bukti kepemilikannya dapat dijual-belikkan. Deposito berjangka

lebih dikenal sebagai sertifikas deposito berjangka atau SDB yang jangka

waktunya paling sedikit 36 bulan dan nominalnya paking sedikit 10 miliar dazn

bisa dalam bentuk valuta asing.

Sebagai instrument pengembangan dana, sertefikat deposito ini memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Diterbitkan oleh bank dengan unjuk rasa dan jangka waktu tertentu.

2. Dapat diperjualbelikan.

3. Instrument berikut pasar uang.

4. Bunga dapat dibayar dimmuka.

5. Dapat dijaminkan jaminan kredit.

6. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai ketentuan.

20
Keuntungan
- Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat
diinvestasikan lagi di tempat lain
- Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi
daripada deposito biasa, dengan suku bunga acuan Jakarta Interbank Offered
Rate (JIBOR).
- Dapat diperjualbelikan di pasar uang.
- Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Kerugian
- Kesulitan melepas sertifikat deposito pada harga sesuai ekspektasi ketika
likuiditas di pasar uang kurang begitu dalam.
- Pajak dibayar di depan untuk serttifikat deposito yang diterbikan dengan
tenor kurang dari satu tahun menyulitkan perhitungan harga transaksi di pasar
uang jika pihak lawan tidak dikenakan pajak final.
Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
Meskipun serupa, dua instrumen ini memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut
ini perbedaan keduanya.

21
Karakteristik Sertifikat Deposito
Deposito jenis ini disebut-sebut merupakan instrumen investasi yang lebih aman
dibandingkan saham dan obligasi. Mengapa demikian? Untuk menjawabnya,
berikut beberapa karakteristik yang perlu Anda tahu.
a. Memiliki Jangka Waktu Tertentu
Jangka waktu pada sertifikat ini menandakan bahwa Anda baru
diperkenankan menarik dana ketika telah tiba tanggal yang ditentukan,
atau disebut juga jatuh tempo. Jika tidak, maka Anda akan dikenakan
penalti berupa denda.
Misal, jangka waktunya adalah 6 bulan, namun pada bulan ke - 5 Anda
sudah menarik dana. Maka, Anda akan dikenai penalti yang jumlah sesuai
dengan kebijakan bank.
b. Suku Bunga Lebih Tinggi
Suku bunga akan dibayarkan di muka sehingga keuntungan yang akan
Anda dapatkan pun jelas. Selain itu, nominalnya juga lebih tinggi
dibanding produk simpanan lain, yakni mulai dari 2% hingga 7.5%,
padahal produk simpanan biasa hanya mencapai 3% per tahun.
c. Minim Resiko
Salah satu keuntungan sertifikat deposito adalah tarifnya telah ditetapkan
dan dijamin oleh bank. Dengan demikian, tidak ada resiko deposito Anda
akan berkurang atau berfluktuasi. Selain itu, Anda juga akan mendapat

22
perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maksimal Rp2
miliar ketika suku bunga investasi Anda telah mencapai 7.5%.
d. Dapat Dijadikan Jaminan Pinjaman
Sertifikat ini bahkan dapat diperjual belikan atau digunakan sebagai
jaminan utang. Hal ini karena dalam sertifikat tersebut tidak tertera nama
pemegang sehingga kepemilikannya sangat mudah dialihkan.

2.6 Setor tunai

Setor tunai merupakan salah satu transaksi bank yang biasanya dilakukan

nasabah untuk menambah saldo tabungan. Cara setor tunai dapat dilakukan di

bank langsung atau melalui menisn ATM dengan fitur Cash Deposit Machine

(CDM). Tentu saja jika dibandingkan dengan cara setor tunai langsung di bank

atau cara setor tunai di ATM jelas lebih praktis, karena nasabah tidak perlu

ngengantre.

Cara Setor Tunai di ATM

Berikut langkah-langkah setor tunai melalui mesin ATM yang telah dilengkapi

fitur CDM :

1. Datang ke lokasi mesin ATM bank yang bersangkutan yang sudah di lengkapi

fitur CDM.

2. Siapkan uang dalam kondisi layak, tidakk terlipat atau sobek.

3. Minimal nominal uang yang disetor sebesar 50.000 atau 100.000.

4. Masukkkan kartu ke ATM.

5. Pilih bahasa dan masukakn PIN.

6. Pilih menu setor tunai.

23
7. Pilih menu rekening tabungan.

8. Masukkan uang yang ingin disetor ke dalam box ATM.

9. Mesin ATM akan menampilkan jumlah uang yang akan disetorkan.

10. Jika uang ditolak, box akan terbuka kembali dan layar akan menampilkan

jumlah uang yang diterima.

11. Ampabila jumlah uang yang disetirkan sudah benar, maka pilih menu setor

dan ambil bukti transaksi begitu uang telah disetorkan.

Cara setor tunai langsung ke bank.

1. Setelah tiba di bank, nasabah harus mengambil formulir penyetoran yang

berwarna biru.

2. Kemudian isi sesuai instrument, seperti nomer rekening tabungan hingga

nominal yang ingin disetor.

3. Jika sudah selesai diisi dan ditandatangani, nasabah dapat duduk sambil

menunggu nomer antrean yang akan di panggil oleh petugas teller.

4. Jika sudah dipanggil, berikkan slip penyetoran kepada teller beserta sejumlah

uang yang ingin disetor.

5. Jika proses telah selesai, nasabah akan diberikan salinan formulir bukti bahwa

setoran tubai telah berhasil.

2.7 Tarik Tunai

24
Kegiatan tari tunai atau cash withdrawal merupakan salah satu bentuk kegiatan

perbankan yang sering kita lakukkan sehari-hari. Berikut ada 3 cara untuk

menarik uang tunai dengan mudah :

1. Tarik tunai melalui teller bank.

Berikut cara melakukan tarik tunai melalui teller bank :

a. Ambil antrian untuk mengantri di teller.

b. Selanjutnya, isi form tarik dana / uang tunai berserta jumlah nominal uang

yang akan ditarik.

c. Sesudah mengisi form dan menarima nomer antrian, tunggu sebentar

sampai giliran kamu di panggil.

d. Jika sudah dipanggil, langgu ke meja teller dan berikan form beserta buku

tabungan.

e. Uang yang kamu tarik pun langgung dip roses teller.

2. Tarik tunai melalui mesin ATM

Cara yang satu ini merupakan cara yang paling kerap digunakan oleh

kebanyakan orang. Selain lebih praktis ketimbang harus antri di bank, mesin

ATM memberikan banyak kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai

transaksi. Untuk menarik tunai melalui mesin ATM, nasabah hanya cukup

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan mesin ATM yang sesuai dengan bank yang digunakan

b. Masukkan kartu kredit atau debit ke ATM. Pastikan kartu tidak terbalik,

yaitu bagian awalan nomer yang ada pada kartu dimasukkan terlebih

dahulu.

25
c. Masukkan nomer PIN. Ingat, janngan malakukan kesalahan saat

melakukan Pin karena bisa berakibat pemblokiran kartu.

d. Pilih bahasa yang ingin kamu gunakan untuk memakai mesin.

e. Pilih tarik tunai dan masukan nominal yang ingin kamu tarik.

f. Cetak truk jika kamu ingin menyetak struk.

g. Ambil kartu dari mesin ATM.

h. Ambil uang dari menis ATM

i. Pilih selesai jika transaksi sudah selesai.

2.8 Mengenal Perbedaan ATM Setor Tunai, Tarik Tunai dan Nontunai

Salah satu fasilitas yang didapatkan oleh seorang nasabah bank adalah kartu
ATM. Mesin Anjungan Tunai Mandiri merupakan mesin tarik tunai bagi nasabah
secara praktis tanpa harus mengantri di teller.
Bukan hanya mengambil uang tunai, mesin ATM juga bermanfaat untuk
melakukan transaksi lain seperti cek saldo dan transfer saldo. Saat ini, mesin
ATM memiliki fungsi berbeda satu sama lain.
Setidaknya ada empat jenis ATM yang bisa kamu temukan. ATM Tarik Tunai,
ATM Setor Tunai, ATM Setor Tarik dan ATM Nontunai. Masing-masing
memiliki fungsi yang mirip, tapi sebetulnya memiliki beberapa perbedaan.
1. ATM Tarik Tunai
ATM Tarik Tunai adalah ATM yang pertama kali dikenal oleh nasabah
perbankan. ATM Tarik Tunai merupakan jenis ATM yang paling banyak
dan mudah ditemukan. Sesuai namanya, jenis ATM ini berfungsi untuk
melakukan penarikan uang tunai dari saldo rekening.
ATM tarik tunai memiliki beberapa pilihan sesuai dengan nominal uang
yang ada di dalamnya:
– ATM nominal Rp20.000
– ATM nominal Rp50.000

26
– ATM nominal Rp100.000
Saat ini, ATM berisi nominal Rp20.000 memang sudah sulit ditemui tapi
biasanya masih tersedia di kawasan pendidikan atau di area lokasi kampus.
Setiap ATM dengan nominal tertentu, berarti besaran penarikan uang yang
bisa dilakukan harus sesuai kelipatan nominal. Misalnya, untuk ATM
Rp50.000 berarti penarikan uang tunai harus kelipatan Rp50.000.
ATM Tarik Tunai juga memiliki banyak fasilitas lain seperti: Cek saldo,
transfer saldo, top-up e-money, bayar tagihan dsb.

2. ATM Setor Tunai


ATM Setor Tunai adalah jenis ATM di mana nasabah dapat melakukan
setor uang tunai ke dalam rekening. Hal ini memudahkan nasabah dalam
melakukan penyetoran dana karena tidak harus mengisi slip setoran dan
mengantre lama di teller kantor cabang bank.
Ada dua jenis ATM yang dapat dilakukan untuk melakukan setoran tunai,
yaitu ATM Setor Saja dan ATM Setor Tarik.

3. ATM Setor Saja


ATM Setor Saja cukup sulit ditemukan. Biasanya, ATM jenis ini terdapat
di dalam ATM Center, di mana terdapat banyak jenis ATM di dalamnya.
ATM ini hanya dapat dilakukan untuk melakukan penyetoran tunai tapi
tidak bisa untuk melakukan penarikan uang tunai. Namun ATM jenis ini
tetap memiliki fasilitas nontunai lain.
4. ATM Setor Tarik
Dengan ATM Setor tarik, Nasabah bisa melakukan penarikan saldo
ataupun setor tunai. Saat ini jenis ATM ini sudah banyak digunakan
khususnya oleh Bank BCA.
Jenis ATM Setor Tarik bisa ditemukan di dalam kawasan perbankan atau
di ATM Center.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan ATM Setor

27
Pada saat hendak menyetorkan uang melalui ATM, ada beberapa cara
setor tunai yang harus diperhatikan agar transaksi berlangsung aman dan
lancar.
– Jika hendak menyetorkan uang dalam jumlah besar, carilah lokasi
ATM setor yang aman dan tertutup. Lokasi di dekat bank atau
lokasi yang ditunggui oleh satpam (penjaga keamanan) akan lebih
baik.
– Persiapkan uang nominal Rp50.000 atau Rp100.000 karena selain
kedua nominal tersebut, tidak akan bisa diterima oleh ATM.
– Pastikan kondisi uang tidak dalam keadaan rusak, terlipat, diikat,
kotor atau sobek sebelum masukkan uang. Karena jika keadaan
lembar uang tidak optimal, uang setoran tidak akan bisa diterima
oleh ATM.
– Jika setelah penyetoran ada uang yang tidak diterima dan kembali
lagi, rapikan uang dan disetorkan kembali. Jika tiga kali uang
masih ditolak, sebaiknya ganti uang dengan lembaran lainnya.
– Perhatikan jumlah maksimal lembar uang yang disetorkan.
Umumnya jumlah uang maksimal setoran adalah 50 lembar.
– Uang yang disetorkan akan masuk ke dalam rekening tabungan
yang terhubung dengan kartu ATM yang digunakan. Beberapa
bank (tidak semua) memberikan fasilitas memasukkan setoran
tunai langsung ke nomor rekening lain, selama masih berada dalam
satu bank yang sama.
5. ATM Nontunai
ATM Nontunai adalah jenis ATM yang tidak bisa digunakan untuk
menyetor ataupun menarik uang tunai. ATM ini hanya dapat digunakan
untuk berbagai keperluan nontunai seperti:
– Cek Saldo
– Transfer Saldo
– Daftar internet banking/e-banking
– Top up e-money
– Pembayaran tagihan

28
– Pembelian produk digital
– Pembayaran belanja online
Beberapa ATM Nontunai memberikan fasilitas menyimpan nomor
rekening yang sering terhubung ke dalam fitur rekening favorit. Jadi, jika
lain waktu nasabah bermaksud mentransfer uang pada rekening yang
sama, nasabah tidak harus mengetik ulang nomor rekening tersebut, cukup
memilih dari rekening favorit yang telah disimpan.
Selain itu, kelebihan ATM Nontunai dari ATM Tarik tunai atau Setor
Tunai, adalah adanya papan ketik Qwerty seperti keyboard pada komputer.
Fungsi ini bermanfaat untuk mengetikkan pesan atau referensi pada saat
melakukan transaksi.
Misalnya, jika nasabah hendak mengirim uang untuk membayar belanja
buku online, pada saat mentransfer, nasabah bisa menambahkan
keterangan: “Bayar pesanan buku akuntansi dasar – Anita.”

Itulah perbedaan dari jenis mesin ATM Setor Tunai, ATM Tarik Tunai dan
ATM Nontunai. Perlu diketahui bahwa masing-masing ATM mungkin memiliki
tampilan dan fitur berbeda. Hal tersebut ditentukan oleh merek dan jenis ATM
yang digunakan oleh setiap bank.
Untuk transaksi yang lebih efektif, gunakan setiap ATM sesuai fungsinya
masing-masing. Jika kamu bermaksud melakukan transaksi nontunai, ada baiknya
tidak perlu menggunakan ATM Tarik Tunai walaupun ATM tersebut juga bisa
digunakan untuk melakukan transaksi nontunai. Hal ini dilakukan agar antrean
bisa berlangsung lebih cepat.

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Cek dan biyet giro merupakan alat pembayaran non tunai yang paling sering di

gunakan, karena kedua alat pembayaran ini sangat mudah melakukan transaksi

dalam jumlah besar. Sedangkan tabungan dan deposito merupakan iproduk bank

yang ditawarkan oleh bank. Meski demikkian, ada perbedaan fundamental di

antara keduanya. Tabungan adalah simpanan yang bisa diambil sewaktu-waktu

sedangkan deposito adalah salah satu produk investasi yang bisa di ambil setelah

jangka waktu tertentu.

3.2 Kritik Dan Saran

Sebagai penulis, saya menyadari masih banyak kekurangan yang masih perlu di

perbaikai dalam makalah ini, untuk iu kritik dan saran pembaca akan saya terima

dengan terbuka demi kesemprnaan makalah ini.

Akhir kata sebagai penutup makalah ini, saya mengucapkan puji syukur atas

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini

terselesaikan., dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sumber rujukan

serta pihak-pihak yang telah membantupembuatan makalah ini.

30
Daftar Pustaka

http://www.bi.go.id/id.fungsi-utama/sistem-pembayaran/ritel/instrumen/pages/Bilyet-

Giro.apx

https://sikapiuangmu.ojk.go.ig/FrontEnd/CMS/Category/121

https://sikapiuangmu.ojk.go.ig/FrontEnd/CMS/Category/120

http://lifepal.co.id/media/cara-setor-tunai/

31

Anda mungkin juga menyukai