Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy
Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy
2
Tentang Instalasi Reaktor Serba INSTALASI
Guna G.A. Siwabessy (REAKTOR
RSG-GAS)
Capaian REAKTOR RSG-GAS
REAKTOR SERBA GUNA
Hal. 3
Siklus Operasi REAKTOR RSG-GAS
Teras Reaktor
G.A. SIWABESSY
Hal. 4
How It Works
Hal. 5
Sejarah REAKTOR RSG-GAS
Hal. 6
Kapabilitas
Bisnis Utilisasi
Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran
TENTANG
REAKTOR RSG-GAS
INSTALASI REAKTOR SERBA GUNA G.A. SIWABESSY
CAPAIAN
Hasil penelitian di bidang teknologi Bahan Bakar Nuklir telah diaplikasi dengan melakukan perubahan jenis bahan
bakar yang pada awalnya berbahan bakar Uranium Oxida menjadi Uranium Silisida. Hasil - hasil penelitian di
bidang radiofarmaka sebagian telah dihilirisasi. Produksi Radioisotop untuk kebutuhan Radiofarmaka yang
diproses di Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka sampai saat ini beberapa sudah mengantongi izin edar dan
bekerja sama dengan pihak swasta sebagai pemegang hak edarnya. Fluks neutron dengan orde 1014
dimanfaatkan oleh peneliti dibidang neutron scattering dan Analisis dengan metode aktivasi neutron telah
mengeluarkan berbagai macam tulisan ditingkat nasional dan internasional.
Keterangan Gambar : perubahan elemen bakar dari Uranium Oxida menjadi Uranium Silisida, Neutron radiografi, Produk radiofarmaka, dan pewarnaan
gemstone
SIKLUS OPERASI
REAKTOR RSG-GAS
Reaktor nuklir bekerja berdasarkan prinsip fisi nuklir, proses di mana inti atom berat bertumbukan dengan
neutron menyebabkan inti tersebut terbelah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil disertai terpisahnya
neutron lain. Proses tersebut membutuhkan moderator (air ringan) untuk menghasilkan reaksi berantai. Reaksi
berantai adalah serangkaian pembelahan mandiri yang terjadi secara terus menerus. Neutron yang dihasilkan
akan dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan penelitian dan produksi radioisotop. Reaksi fisi nuklir pada
dasarnya juga menghasilkan panas, namun pada reaktor RSG-GAS panas yang dihasilkan didalam teras reaktor
diserap oleh aliran pendingin primer yang dipindahkan melalui alat penukar panas untuk dibuang kelingkungan
melalui pendingin sekunder.
Source: chemwiki.ucdavis.edu
SEJARAH REAKTOR RSG-GAS
Reaktor RSG-GAS dibangun mulai tahun
“REAKTOR RSG- 1983, dan mencapai kondisi kritis
pertama pada bulan Juli 1987, yang
GAS diresmikan kemudian diresmikan oleh Presiden
oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20
Republik Indonesia Agustus 1987 pada daya 10 MWth. Pada
bulan Maret 1992 dicapai operasi
pada tanggal 20 reaktor pada daya 30 MWth. Reaktor
Agustus 1987” RSG-GAS menggunakan bahan bakar
oksida U3O8-Al dengan pengayaan B.J. Habiebie (Menteri Riset dan Teknologi)
uranium rendah yaitu ± 19,75%.
Pada bulan Juli 1999, yaitu pada teras ke-36 dilakukan penggantian
penggunaan bahan bakar oksida U3O8-Al dengan bahan bakar Silisida
U3Si2-Al. Perubahan ini dilakukan bertahap, sehingga pada tahun 2003
diperoleh teras Silisida penuh dan dicapai daya 30 MWth pada bulan
September 2003. Reaktor RSG-GAS merupakan sarana utama di
Kawasan Nuklir Serpong untuk mendukung penilitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dalam rangka
persiapan industri nuklir.
Gerrit Augustinus Siwabessy (19 Agustus 1914 – 11 November 1982) adalah seorang ilmuwan dan politikus Indonesia
yang menjabat Menteri Badan Tenaga Atom Nasional pada 1964 dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 1966 hingga 1978 pada masa pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto. Tahun 1962 Presiden
Sukarno meresmikan berdirinya Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), berada langsung di bawah presiden, dan
Siwabessy sebagai Direktur Jenderal BATAN pertama. Pada 1965 ia diangkat sebagai Menteri Badan Tenaga Atom
Nasional. Atas jasa-jasanya yang sangat besar dalam memajukan tenaga atom di Indonesia, seperti
membangun reaktor nuklir dan banyak penelitian penting lainnya, Siwabessy yang adalah juga Bapak Atom Indonesia,
menerima Bintang Mahaputera III pada 1976. Namanya juga diabadikan oleh negara pada sebuah reaktor nuklir
terbesar di Asia Tenggara dengan daya 30 MWth yaitu Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy.
KAPABILITAS
Reaktor RSG-GAS dengan fasilitas pendukungnya mempunyai keunggulan untuk analisa unsur /bahan, produksi
radioisotop dan radiofarmaka serta pengujian bahan. Pemanfaatan fasilitas yang ada di reaktor RSG-GAS sebagai
berikut :
Pendingin Primer
Pendingin primer PRTF menggunakan air demineral
sebagai pendingin primernya dengan tekanan yang dijaga
sebesar 160 Bar, dan laju alir sebesar 3,7 liter/jam.
Pendingin Sekunder
Sistem pendingin sekunder PRTF adalah sistem yang
berfungsi untuk mengambil panas yang ditransfer oleh
pendingin primer. Sistem ini dilengkapi dengan 2 buah
pompa yang berfungsi untuk mengambil air dari kolam
reaktor. Setelah air mengalir dan mengambil panas dari
sistem pendingin primer, air dikembalikan lagi ke kolam
reaktor. Spesifikasi teknis sistem pendingin sekunder
adalah sebagai berikut, tipe pendingin air, tekanan 2,5 bar
dan laju alir sebesar 750 liter /jam.
Trolley
* Skema penggerak troly pada PRTF
Sistem ini terdiri dari motor penggerak, batang
penggerak, coupling dan trolley.
*Powder Difractometer (gambar atas), High Resolution Small Angle Neutron Spectrometry (gambar bawah)