Anda di halaman 1dari 19

Rancang Bangun Turbin Angin Sumbu Vertikal Tipe

Savonius Helical Sebagai Pembangkit Listrik Dan Pompa


Air Tambak

OLEH :
MOHAMMAD NUR IZZUDIN
170481100019
LATAR BELAKANG

Proses penelitian kegiatan MBKM riset ini dilakukan di Laboratorium Konversi Energi
Program Studi Teknik Mesin Universitas Trunojoyo Madura dan Eduwisata tambak garam
Pamkesan.

Pelaksanaan kegiatan MBKM ini yaitu mahasiswa bertugas untuk membantu dosen
pembimbing dalam posesnya, seperti : perancangan, pembuatan peralatan, pengambilan data
pengujian dan mengolah data penelitian.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara merancang turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical?
2. Bagaimana proses permesinan yang dilakukan dalam membuat turbin angin sumbu
vertikal tipe savonius helical?
3. Bagaimana pengaruh luas sapuan angin terhadap daya dan performansi (rpm, torsi, dan
volt) turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical?
Tujuan Riset

1. Untuk mengetahui rancangan turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical.
2. Untuk mengetahui proses pemesinan yang dilakukan dalam membuat turbin angin sumbu
vertikal tipe savonius helical.
3. Untuk mengetahui pengaruh luas sapuan angin terhadap daya dan performsansi (rpm,
torsi, dan volt) turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical.
Tujuan Riset

1. Untuk mengetahui rancangan turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical.
2. Untuk mengetahui proses pemesinan yang dilakukan dalam membuat turbin angin sumbu
vertikal tipe savonius helical.
3. Untuk mengetahui pengaruh luas sapuan angin terhadap daya dan performsansi (rpm,
torsi, dan volt) turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical.
Manfaat Riset

1. Mengetahui bagaimana cara merancang turbin angin sumbu vertikal tipe savonius helical.
2. Mengetahui dan melakukan proses pemesinan untuk membuat turbin angin sumbu
vertikal tipe savonius helical.
3. Mengetahui luas sapuan angin yang paling berpengaruh positif terhadap performa turbin
angin sumbu vertikal tipe savonius helical.
Jadwal dan Waktu Pelaksanaan
Profil Eduwisata Garam

 Sumber :
 Desa Bunder terletak pada wilayah
Kecamatan Pademawu Kabupaten https://
Pamekasan, dan tidak terlalu jauh dari lokasi www.google.com
produksi garam milik PT Garam. /maps/place/
Eduwisata+Gara
 Wilayah Kecamatan Pademawu banyak
m+Desa+Bunder/
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian
@-
sebesar 62,26 % dan area pertambakan
7.2007803.113.5
sebesar 15,04 % dan sisanya adalah lahan
108978.13z.
pemukiman, perdagangan, industry, dan
sebagainya (Hidayati, 2020).
Profil Eduwisata Garam

 Eduwisata garam
 Berdasarkan data skunder yang diperoleh didalamnya mempunyai
dari BMKG Kalianget Sumenep diketahui unsur wisata yang dikemas
bahwa parameter ‘k’ sebesar 2,67 dan c dengan aktivitas
sebesar 2,88, dari nilai k dan c didapatkan pembelajaran untuk
presentase probabilitas kecepatan angin menambah wawasan
pada tahun 2016 yaitu 2,5 m/s sebanyak 45 tentang proses produksi
% sedangkan tahun 2017 sebesar 2,6 m/s garam dengan pemandangan
dengan probabilitas 70 % (Wildani dan yang unik, yaitu seperti
Kurniasari, 2019). hamparan dan gundukan
salju pada saat panen.

Gambar Tambak Garam Desa Bunder


SUKTUR Organisasi

 Eduwisata dikelola oleh BUMdes Mutiara Saghere yang merupakan Badan Usaha milik Pemerintahan Desa
Bunder, BUMDes Mutiara Saghere dipimpin oleh Bapak Taufik Hidayat yang merupakan direktur Eduwisata.

Struktur Organisasi Edu Wisata Garam


Landasan Teori

 Turbin Angin : pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan temperature antara udara panas dan udara dingin,
dan pergerakannya dari daerah bertekanan tinggi ke bertekanan rendah.
 Turbin angin merupakan sebuah peralatan yang digunakan untuk mengkonversi energi kinetic dari angin menjadi energi
mekanik yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, contohnya adalah penggerak generator untuk pembangkit listrik
(Maulanan dan Sidiq, (2018)

Prinsip Kerja Turbin Angin


Landasan Teori

 Prinsip Konversi Energi Angin adalah : Energi Kinetik (Joule) = 0.5 X Massa Udara (kg) X Kecepatan angin
(M/detik).
 Power Coeffisient (Cp) adalah perbandingan antara daya rotor terhadap daya total, satuannya adalah watt.
 Torsi (N.m) adalah gaya (Newton) X jarak ujung sudu ke sumbu rotor (m).

Prinsip Kerja Turbin Angin


Pelaksanaan MBKM Riset
Pelaksanaan Kegiatan

 Studi Literatur
 Perancangan rangka menggunakan profil C dan L dengan tebal 4 mm, dan dimensi turbin
3 m, dengan Panjang sudu 1.2 m ketebalan 0.6 mm stainless dan poros rotor pipa stainlesh
1 inch. Dan jari jari rotor 0,45 m.
 Bearing dengan UCF 206. gearbox 1:11, generator DC dan pompa axial 775.
Pelaksanaan Kegiatan
Kesimpulan

 Perancangan sudu turbin angin untuk memvisualisasi rancangan sudu salah satunya dapat
menggunakan software inventor profesional 2017. Software ini menyediakan berbagai
fasilitas yang dapat memudahkan perancangan, diantaranya yaitu desain dalam tampilan
3D, gambar rakitan (assembly), gambar kerja (drawing), serta animasi benda kerja yang
dibuat secara digital.
 . 2. proses pemesinan yang dilakukan dalam membuat turbin angin meliputi proses
pemotongan, penggerindaan, pengelasan, pengeboran, serta pembubutan. Benda kerja
dipotong sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan menggunakan gerinda potong.
Potongan-potongan tersebut dihubungkan satu sama lain dengan las SMAW. Benda kerja
yang sudah
Kesimpulan

 Berdasarkan analisa data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan luas penampang
sapuan angin rotor terhadap daya dan performansi turbin angin. Rotor dengan Variasi 1
(Penyangga atas terluar 45cm, Penyangga bawah terluar 45cm) menghasilkan putaran 87
rpm serta daya turbin sebesar 129,681 watt pada kecepatan angin 8,3 meter serta .
Berbeda dengan rotor Variasi 3 (Penyangga atas terluar 45cm, Penyangga bawah terluar
25cm) pada kecepatan angin yang sama hanya menghasilkan putaran 50 rpm dengan daya
turbin sebesar 50,432 watt
Saran

 1. Dilakukan penambahan end plate pada sudu turbin angin untuk menambah gaya tangkap angin oleh
rotor. Penambahan end plate diharapkan bisa menambah koefisien daya dari turbin angin.
 2. Material yang digunakan sebagai sudu diubah dengan material yang memiliki bobot lebih ringan
namun memiliki sifat mekanik yang sesuai dengan kebutuhan sudu. Penggunaan fiber maupun plate
besi yang lebih tipis bisa menjadi solusi dari sudu turbin angin yang berat.
 3. Penggunaan gearbox increaser tipe cyclone driver dengan perbandingan 1 : 11 perlu dikaji ulang
karena penggunaan gearbox ini menyebabkan torsi yang keluar dari gearbox rendah. Begitupun juga
dengan putaran yang dihasilkan oleh gearbox increaser masih belum mencapai 700 rpm dimana nilai
tersebut merupakan kebutuhan generator untuk menghasilkan tegangan 12- 14 Volt agar mampu
mengisi baterai dengan normal. Penggunaan gearbox tipe gear ratio dengan beberapa susunan bisa
menjadi salah satu alternatif solusi

Anda mungkin juga menyukai