ABSTRAK
DOBEL SOLVEN UNTUK EKSTRAKSI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG. Telah dilakukan
proses ekstraksi terhadap konsentrat logam tanah jarang (LTJ) yang mengandung unsur-unsur itrium (Y),
lantanum (La), serium (Ce), neodinium (Nd), samarium (Sm), gadolinium (Gd) dan dysporsium (Dy) yang
dilarutkan dalam asam nitrat. Dilakukan penelitian ekstraksi dobel solven secara catu dari 10 ml umpan
dikontakkan dengan 10 ml solven yang terdiri dari pasangan solven, seperti TBP dan TOA, D2EHPA dan
TOA, TBP dan D2EHPA dengan pengencer cycloheksana. Dipilih pasangan solven yang tepat untuk
dikenakan variasi keasaman umpan dari 2 – 6 M dan waktu pengadukan dari 5 – 25 menit, memberikan
kondisi ekstraksi relatif baik untuk unsur Dy yaitu memakai campuran solven 10% volume TOA dalam
D2EHPA dan pengencer cycloheksana, keasaman umpan 3 M dan waktu pengadukan 15 menit memberikan
harga koefisien distribusi (Kd) untuk Dy = 0,586 dan faktor pisah Dy-Ce = ~ (tak terhingga); Dy-Nd =
4,651.
ABSTRACT
DOUBLE SOLVENT FOR EXTRACTING RARE EARTH CONCENTRATE. An extraction process to rare
earth concentrate which contain elements were yttrium (Y), lanthanum (La), cerium (Ce), neodinium (Nd),
samarium (Sm), gadolinium (Gd) and dysporsium (Dy) which were dissolved in to nitric acid has been done.
The experiment of the extraction by double solvent in batch to mix 10 ml of the feed with 10 ml solvent
contained the pair of solvent was TBP and TOA, D2EHPA and TOA, TBP and D2EHPA in cyclohexana as
tinner. It was selected a right pairs of solvent for doing variation such as the acidity of the feed from 2 – 6
M and the time of stirring from 5 – 25 minutes gave the good relatively extraction condition to Dy element
such as using 10 % volume of TOA in D2EHPA and cyclohexana, the acidity of the feed 3 M and the time
stirring 15 minutes produced coefficient distribution to dysporsium = 0.586 and separation factor Dy-Ce = ~
(unlimited); Dy-Nd = 4.651.
6 0.9
Dy-Nd 0.8 Ce
5 Nd
Dy-Sm 0.7
Dy
Faktor Pisah
4 Dy-Gd 0.6
0.5
Kd
3
0.4
2 0.3
0.2
1
0.1
0 0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
masih tinggal di dalam fasa air, akan tetapi bisa % D2EHPA dalam TOA, cycloheksana
terpisah dari unsur- lain yang bisa terekstrak masuk
ke fasa organik. Dengan demikian efek sinergi Gambar 2b. Pengaruh variasi solven D2EHPA
tidak berlaku untuk itrium dan berlaku untuk unsur- dalam campuran TOA dan
unsur lain yang berkaitan kepada sifat dasar dari pengencer cycloheksana terhadap
masing-masing unsur. Dengan melihat besarnya α pada keasaman umpan 4 M,
harga faktor pisah, maka pada pemakaian solven waktu pengadukan 10 menit,
TBP saja akan memberikan faktor pisah untuk Dy kecepatan pengadukan 100 rpm.
terhadap Sm dan Gd sangat besar, tetapi ini berasal Dari Gambar 2a. dan 2b. untuk pemakaian
dari harga Kd untuk Dy yang sangat kecil sehingga dobel solven antara TOA dan D2EHPA, untuk Gd
dari segi ekonomis tidak menguntungkan. Dengan dan Sm tidak terekstrak tetapi Ce sedikit terekstrak
naiknya pemakaian TBP dalam fasa organik pada pemakaian D2EHPA 30% dalam
memberikan harga-harga faktor pisah yang campurannya, sehingga ada petunjuk untuk
meningkat tetapi juga harus dilihat dari besarnya memisahkan itrium dari unsur-unsur lain yang
harga Kd karena dengan meningkatnya TBP dalam terikut bisa menggunakan dobel solven dalam
campurannya dengan TOA beberapa unsur juga pengencer cycloheksana. Apabila yang diinginkan
mengalami peningkatan hasil ekstraksi meskipun adalah dysporsium, maka pada pemakaian 20 %
setelah itu mengalami penurunan. volume D2EHPA merupakan pilihan yang relatif
baik karena memberikan faktor pisah paling besar
untuk Dy baik terhadap Ce maupun terhadap Nd.
Hal ini menunjukkan bahwa gabungan kedua
solven memberikan efek sinergi untuk Dy.
0.5
Ce tak terhingga dan Dy terhadap Nd sebesar 4,200
0.4
yang merupakan harga paling besar jika
0.3 dibandingkan dengan hasil pemisahan pada
0.2 Dy-Y campuran yang lain.
Dy-Gd
0.1
1
0
0.9 Ce
0 10 20 30 40 50
0.8 Nd
% TBP dalam D2EHPA, cycloheksana Dy
0.7
0.6
Gambar 3b. Pengaruh variasi solven TBP da-
Kd
0.5
lam campuran D2EHPA dan 0.4
pengencer cycloheksana terhadap 0.3
α pada keasaman umpan 4 M, 0.2
waktu pengadukan 10 menit, 0.1
kecepatan pengadukan 100 rpm. 0
2 3 4 5 6
Dari Gambar 3a. dan 3b bisa dilihat bahwa
campuran solven TBP dengan D2EHPA dalam Keasaman umpan, M
pengencer cycloheksana selektif terhadap Y, Gd dan
Dy. Pada kenaikan konsentrasi TBP dalam fasa Gambar 4a. Pengaruh variasi keasaman umpan
organik nampak bahwa hasil ekstraksi juga terhadap Kd, pada pemakaian
meningkat untuk semua unsur sampai pemakaian solven 10% volume D2EHPA
40% kemudian sesudahnya faktor pisah mulai dalam campuran TOA dan
pengencer cycloheksana, waktu
menurun. Dari ketiga macam campuran solven
pengadukan 10 menit, kecepatan
nampak bahwa pasangan-pasangan solven
pengadukan 100 rpm.
memberikan kondisi selektif terhadap unsur unsur
yang tertentu. Untuk keperluan pemisahan itrium
dari unsur-unsur lain yang terikut bisa digunakan
pasangan TOA dengan TBP atau TOA dengan
D2EHPA dengan hasil itrium tetap tinggal di dalam
25
0.7
Dy-Y
20 Dy-Gd 0.6
0.5
Faktor Pisah
15
0.4
Kd
Ce
10 0.3 Nd
Dy
0.2
5
0.1
0 0
2 3 4 5 6 5 10 15 20 25
Keasaman umpan, M
Waktu Pengadukan, Menit
Gambar 4b. Pengaruh variasi keasaman
umpan terhadap faktor pisah (α), Gambar 5a. Pengaruh variasi waktu
pada pemakaian solven 10% pengadukan terhadap Kd,
volume D2EHPA dalam pada pemakaian solven 10%
campuran TOA dan pengencer volume D2EHPA dalam
cycloheksana, waktu pengadukan campuran TOA dan pengen-
10 menit, kecepatan pengadukan cer cycloheksana, waktu
100 rpm. pengadukan 10 menit, kece-
patan pengadukan 100 rpm,
Dari Gambar 4a. dan 4b. dapat dilihat keasaman 3 M.
pengaruh konsentrasi HNO3 atau keasaman umpan
terhadap hasil ekstraksi yaitu menunjukkan bahwa 5
semakin naik konsentrasi, maka hasil ekstraksi juga 4.5
semakin naik yang ditunjukkan oleh besarnya 4
koefisien distribusi (Kd). Harga Kd akan naik pada 3.5
Faktor Pisah
mengontakkan ke dua fasa memerlukan waktu yang phosphoric acids., USAEC,. ORNL 2259
cukup untuk memberi kesempatan seluas-luasnya February (1959).
terjadinya proses difusi karena proses ekstraksi juga 3. HANSON.C., Recent advanced in Liquid-liquid
meliputi proses difusi. Waktu kontak yang kurang Extraction., Pergamon. Press, Oxford. (1971).
memungkinkan menyebabkan perpindahan solut
4. WALLACE., W. SCHULZ., et all., Science and
dari fasa air ke fasa organik belum optimum. Waktu
Technology of Tributyl Phosphate., Vol II
pengadukan juga ada kaitan dengan jumlah volume
Selected Technical and Industrial Uses Part B.
yang diaduk, kekentalan sistem yang diaduk,
Rockwell Hamford Operation Richland.,
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk variasi
Washington. (1985)
waktu pengadukan untuk volume 20 mL.
Kemampuan dobel solven mengekstraksi logam 5. PRAKASH. S., “ Advanced Chemistry of Rare
tanah jarang terbatas berapapun jumlah LTJ dalam Earth Element”., 4 ed , S. Chand. Co. Ltd., New
fasa air atau umpan mula-mula. Dengan demikian Delhi (1975).
unsur LTJ yang dapat terekstraksi tidak dapat 6. LESTER L.K., MORTON.S and FH
melebihi batas kelarutannya dalam solven dan untuk SPEDDING., Solvent Extraction Equilibria For
sampai ke batas itu maka dibantu dengan Rare Earth Nitrate-Tributyl Phosphate System.,
memberikan waktu yang seluas-luasnya. Untuk ISC-766 USAEC , USA (1956).
pertambahan waktu seterusnya hanya memberikan 7. RITCEY GM and ASHBROOK AW., Solvent
kenaikan harga Kd yang tidak cukup berarti, Extraction., ESPC, New York. (1979).
sementara harga-harga faktor pisah mulai menurun.
8. BAMBANG EHB, ISYUNIARTO., Ekstraksi
Untuk volume 20 mL dipilih waktu pengadukan
uranium menggunakan dua ekstraktan.,
selama 15 menit sudah cukup untuk memberi
Prosiding JNK vol VIII, No. 1 Yogyakarta.
kontak fasa.
Januari (2001)
KESIMPULAN
Ekstraksi memakai dobel solven terhadap TANYA JAWAB
konsentrat LTJ bisa dilakukan yang berlaku untuk
unsur-unsur tertentu (Y, Gd, Dy, La, Ce, Nd, Sm) Sunardjo
dari pasangan solven yang tertentu (TBP dan TOA, • Apakah alasan penggunaan dobel solven pada
D2EHPA dan TOA, TBP dan D2EHPA) dengan ekstraksi LTJ ini ?
pengencer cycloheksana. Hasil ekstraksi bisa
ditingkatkan dengan memperhatikan faktor-faktor AN Bintarti
yang berpengaruh seperti keasaman umpan dan ¾ Alasan memakai dobel solven yaitu untuk
waktu pengadukan. Dalam penelitian ini dilakukan menigkatkan hasil ekstraksi karena ada efek
ekstraksi dengan cara dobel solven yang bisa sinergik, yaitu efek yang ditimbulkan oleh
memberikan efek sinergi memakai solven tri-n-oktil kedua solven yang melakukan reaksi,
amin (TOA), tri butil fosfat (TBP), dan di-(2etil) sehingga hasil reaksinya menjadi perantara
heksil fosfat (D2EHPA). Diperoleh kesimpulan terbentuknya komplek yang stabil dengan
yang menunjukkan bahwa pada pemakaian solven salah satu unsur logam disamping logam
gabungan 10% TOA dalam campurannya dengan juga bereaksi dengan kedua solven.
D2EHPA dan pengencer cycloheksana bisa Aisyah
meningkatkan hasil pemisahan untuk Dy dari unsur-
unsur lain terutama terhadap itrium yang tetap • Apa sebabnya sebagian unsur dapat
tinggal di dalam fasa air (umpan). Kondisi optimum terekstraksi dan yang lain tidak terekstrak ?.
yaitu pada keasaman 3 M dan waktu pengadukan 15 AN Bintarti
menit memberikan Kd untuk Dy = 0,586 dan faktor
¾ Spesi yang dapat terekstraksi berupa molekul
pisah Dy-Ce = ~ (tak terhingga); Dy-Nd = 4,651.
yang dihasilkan dengan membentuk ikatan
DAFTAR PUSTAKA komplek koordinasi atau ikatan komplek
asosiasi ion yaitu terbentuk dari interaksi
1. IRVING. H and EDGINGTON. D.N.., antara kation logam penarik elektron dengan
Synergic effect in the solvent extraction of the gugus koordinasi (ligan) pada solven sebagai
actinides, uranium (VI)., J. Inorg & Nucl. donor elektron. Kekuatan masing-masing
Chem. 15, (1960). ligan pada solven untuk membentuk
2. BLAKE., C.A. et. all, ., Synergistic Uranium komplek tidak sama. Demikian juga
Extraction : Combination of Neutral Organo kecenderungan ini juga tergantung pada
phosphorous Compounds with dialcyl konfigurasi elektron pada kation logam,
sehingga menyebabkan tidak semua unsur