Anda di halaman 1dari 4

Vol. 3 N`o.

2
ISSN 1411-2132

PENGGUNAAN 1,10-FENANTROLIN SEBAGAI ZAT PENOPENG


PADA EKSTRAKSI KADMIUM DENGAN DITIZON

Baharuddin Hamzah
Bidang Kimia Analitik Jurusan Kimia
Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRACT

The addition of 1.10- phenanthroline solution in cadmium extraction with dithizone has been
investigated. The influence of pH and concentration of dithizone were studied as variables. The
concentration of cadmium was determined by atomic absorption spectrophotometer after stripping the
organic phase with nitric acid 0.1M. The result showed the optimum pH for extraction is 6,0 and the
optimum concentration of ditizon is 5 x 10-4 M. The extraction constant is K ex = 5,05 x 10-5 . These value
is higher than without addition of 1.10-phenanthroline, Kex = 5.521 x 10-10 . It means that the addition of
1.10-phenanthroline can increase the extraction constant of cadmium with dithizone.

Keywords : Extraction, cadmium , dithizone, 1.10-phenanthroline

PENDAHULUAN log D = log Keks + n log [H2Dz]o + n pH

Berbagai metode analisis untuk penentuan dengan D adalah rasio distribusi yaitu perbandingan
logam kadmium telah banyak dilakukan diantaranya konsentrasi logam dalam fasa organik dengan
ekstraksi pelarut. Sebelum proses ekstraksi konsentrasi logam dalam fasa air (Pecsock, 1976). Dari
berlangsung umumnya logam-logam dengan persamaan diatas, diketahui bahwa harga konstanta
konsentrasi rendah diubah terlebih dahulu menjadi ekstraksi dipengaruhi oleh pH larutan air dan
suatu senyawa kompleks organik. Salah satu zat konsentrasi ditizon. Keberadaan pelarut organik pada
pengkompleks yang mampu bereaksi dengan beberapa pengukuran spektrometri serapan atom dapat
logam adalah ditizon. Reaksinya dengan ion logam mengganggu hasil analisis. Untuk itu perlu dilakukan
membentuk kompleks logam ditizonat yang spesifik ekstraksi balik atau stripping yaitu memindahkan solut
dan larut dalam pelarut organik. Reaksi yang terjadi yang telah terekstraksi dalam fasa organik ke suatu
adalah : medium yang sesuai. Wiratama melaporkan hasil
ekstraksi Ag dan Au dengan ditizon, kloroform
Mn+ + H2O + n H2Dz(O) ⇄ M(HDz)n(O) + n H3O+ diuapkan sampai kering kemudian residu didestruksi
dengan air raja dan asam nitrat pekat (Wiratama,
Beberapa logam yang dapat membentuk kompleks 1994). Poedjiastoeti melakukan ekstraksi balik
logam ditizonat antara lain Ag, Au, Bi, Cd, Cu, Co, Fe, terhadap timbal ditizonat menggunakan asam nitrat
Hg, Ni, Pb, Pd, Te dan Zn (Christian, 1998). 0,2M (Poedjiastoeti, 1995). Larutan yang biasa
Untuk memperbaiki selektivitas reaksi ditizon digunakan untuk lucutan atau ekstraksi balik adalah
dilakukan dengan jalan mengatur pH larutan air, asam nitrat atau asam klorida (Irving, 1971).
menambahkan zat pembentuk kompleks untuk Dalam penelitian ini telah dilakukan penetapan
mengurangi gangguan serta mengoksidasi atau konstanta ekstraksi kadmium dengan penambahan
mereduksi logam-logam pengganggu. Adanya larutan 1,10-fenantrolin yang selanjutnya dilakukan
penambahan pereaksi yang mampu membentuk ekstraksi balik, kemudian diukur dengan spektrometri
senyawa kompleks bermuatan dengan ion-ion logam serapan atom. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat
pengganggu memungkinkan ion-ion logam tersebut digunakan sebagai salah satu metode alternatif untuk
tetap berada dalam fasa air, sedangkan kadmium dapat penetapan kadmium.
terekstrak dengan baik ke fasa organik. Penambahan
larutan 1,10-fenantrolin dimaksudkan untuk
menggantikan kalium sianida sebagai zat penopeng , PROSEDUR KERJA
mengingat kalium sianida bersifat racun. Hal ini
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan
karena kalium sianida maupun 1,10-fenantrolin
erlenmeyer yang dilengkapi pengaduk magnet pada
merupakan ligan kuat serta mampu membentuk
kompleks bermuatan yang cukup stabil dengan harga suhu kamar (25+2)0C . Penetapan konstanta ekstraksi
konstanta stabilitas kompleks yang hampir sama. dilakukan dengan variasi pH larutan dan konsentrasi
Perhitungan konstanta ekstraksi untuk reaksi tersebut ditizon, dengan penambahan 1 mL larutan 1,10-
diatas adalah : fenantrolin 1% . Sebagai pembanding dilakukan juga
13
Baharuddinb Hamzah

ekstraksi terhadap kadmium tanpa penambahan mulai terjadi penurunan persen ekstraksi karena terjadi
larutan tersebut. Untuk setiap 10 mL larutan kadmium reaksi antara ion hidroksida dengan ion kadmium
10 ppm ditambah dengan larutan hidroksil amonium membentuk kompleks hidrokso.
klorida 10%, larutan kalium natrium tartrat dan Hubungan antara perbandingan distribusi
dilakukan pengaturan pH. Selanjutnya ditambahkan dengan pH larutan ditunjukkan pada Tabel 2 dan
ditizon kloroform dengan perbandingan volume 1 : 1 Gambar 2 dibawah ini.
dan diekstraksi selama 5 menit. Fasa organik diambil
5 mL dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer Fasa Tabel 2.
Hasil Perhitungan Harga D Pada pH Bervariasi
organic yang dihasilkan diukur dengan
spektrofotometer UV.
pH D Log D
HASIL DAN PEMBAHASAN 3 0,001 -3
4 0,042 - 1,377
1. Pengaruh pH larutan terhadap persen 5 1,725 0,238
ekstraksi kadmium. 6 499 2,698

Hasil perhitungan persen ekstraksi berdasarkan


variasi pH disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 1
3
berikut. 2
Tabel 1. 1

Lo D
0
Hasil Perhitungan % Ekstraksi Pada pH Bervariasi

g
-1
[Cd]a , [Cd]o , % -2
pH ppm ppm Ekstraksi y = 1.8709x - 8.7793
-3 R2 = 0.9881
3 9,99 0,01 0,1 -4
4 9,60 0,40 4,0 3 4 5 6 7
5 3,67 6,33 63,3 pH
6 2,76 7,24 72,4 Gambar 2.
Kurva hubungan log D dengan pH.

80 Berdasarkan tabel 2 dan gambar 2 serta dengan


%Ekstrak

menggunakan persamaan garis regresi linier diperoleh


60
persamaan :
si

20
40 log D = 1,87 pH + 1,87 log[H2Dz] + log Keks

Persamaan diatas menunjukkan harga slope mendekati


0 2 dan ini berarti setiap mol kadmium akan
3 4 5 6 7 membentuk kadmium ditizonat dengan membebaskan
pH
Gambar 1. 2 mol H3O+ .
Kurva Hubungan % Ekstraksi Dengan pH
2. Pengaruh Konsentrasi Ditizon Terhadap Persen
Ekstraksi Kadmium
Tabel 1 dan gambar 1 menunjukkan bahwa Tabel dan grafik hubungan antara persen
praktis pada pH = 1 sampai pH = 2 logam kadmium ekstraksi kadmium pada berbagai variasi konsentrasi
belum terekstraksi karena dalam larutan yang bersifat ditizon ditampilkan pada tabel 3 berikut.
asam terjadi protonasi ion ditizonat. Ekstraksi mulai
berlangsung pada pH = 3 dan mencapai hasil optimum Tabel 3.
Hasil Perhitungan % Ekstraksi Pada [H2Dz] Bervariasi.
pada pH = 6,0. Pada pH lebih besar dari 6,0

[Cd]a , [Cd]o , %
[H2Dz].10-5 M
ppm ppm Ekstraksi
1 8,49 1,51 15,1
10 1,55 8,45 84,5
50 0,20 9,80 98,0

14
Vol. 3 No.

Pada percobaan ini digunakan pH optimum Dari persamaan tersebut diatas maka dari
yang diperoleh pada percobaan sebelumnya yaitu 6,0. setiap nilai log D diperoleh nilai log Keks , sehingga
Tabel 3 menunjukkan bahwa bertambahnya dapat dihitung nilai Keks. seperti tabel 5 dibawah ini.
konsentrasi ditizon meningkatkan % ekstraksi pada pH
konstan. Menurut teori kinetika reaksi, makin besar
konsentrasi zat-zat yang bereaksi makin besar pula Tabel 5.
Hasil Perhitungan Keks Dari Setiap Nilai log D.
kemungkinan terjadinya interaksi antar partikel. Pada
konsentrasi ditizon yang lebih tinggi yaitu 5 x 10-4 M
[H2Dz].10-5 M log D log Keks Keksx10-5
memberikan harga % ekstraksi yang konstan. Dengan
1 - 0,77 - 4,19 6,46
demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum 10 0,74 - 4,39 4,07
ekstraksi kadmium dengan ditizon pada penambahan 50 1,69 - 4,33 4,62
larutan 1,10-fenantrolin adalah pada pH 6,0 dengan
konsentrasi ditizon sebesar 5 x 10-4 M. Dari tabel 5 diatas diperoleh rata-rata harga log Keks=
Jika dari data pada tabel 3 dihitung nilai log - 4,303 atau konstanta ekstraksi kadmium adalah 5,05
[H2Dz], D, dan log D maka diperoleh hubungan antara x 10-5 .
log D dan log [H2Dz] seperti dalam tabel 4 dan gambar Sebagai pembanding harga log Keks kadmium
3 dibawah ini. tanpa penambahan larutan 1,10-fenantrolin adalah –
9,258 atau konstanta ekstraksi kadmium sebesar
5,521x10-10 .
Tabel 4. Ternyata penambahan larutan 1,10-fenantrolin
Hasil Perhitungan log D dan log [H2Dz]
yang berfungsi sebagai zat penopeng (masking agent)
dapat meningkatkan konstanta ekstraksi. Ini berarti
[H2Dz] x Log larutan 1,10-fenantrolin dapat digunakan untuk
10 -5 M D Log D
[H2 Dz] menggantikan KCN sehingga bahaya keracunan dapat
1 5 0,17 - 0,75
10 4 5,45 0,74 dihindari.
50 4,69 49,00 1,69
KESIMPULAN
Dengan menggunakan persamaan garis linier 1. Penambahan larutan 1,10-fenantrolin dapat
maka diperoleh persamaan sebagai berikut : mening-katkan konstanta ekstraksi.

2. Larutan 1,10-fenantrolin dapat digunakan sebagai


log D = 1,71 log[H2Dz] + 1,71 pH + log Keks zat penopeng untuk mengatasi gangguan ion logam
lain pada ekstraksi kadmium.

PUSTAKA

Christian, G.D. and O’Reilly, J.E., 1988, Instrumental Analysis, 2nd.Ed., Allyn and Bacon, Boston.
nd
Pecsock, R.L. et.al., 1976, Modern Methods of Chemical Analysis, 2 .Ed., John Wiley & Sons Inc., Canada.

Wiratama, I.G.L., 1994, Ekstraksi Emas(III) dan Perak(I) dengan Ditizon Kloroform, Tesis , Program Pasca
Sarjana UGM, Yogyakarta.

Poedjiastoeti, S., 1995, Studi Banding Analisis Timbal Secara Spektrofotometri UV-Tampak dan Spektrometri
Serapan Atom Nyala, Tesis, Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

Irving, H.M.N.H. and Nowicka, T., 1971, A Secondary Dithizone Complex Containing Both Silver and Mercury,
Anal. Chim.Acta,54, 55-64.

15

Anda mungkin juga menyukai