Anda di halaman 1dari 13

Sejarah, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Bahasa Indonesia
pada Program studi Pendidikan Matematika
Tingkat I/A

Oleh :

Kelompok 1

Fahmi Mufti

Gia Adilah Nurhasanah

Neneng Sapiah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR

2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SEJARAH,KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA” yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan
makalah ini, khususnya dosen mata kuliah yang bersangkutan, tidak lupa kepada orang tua
kami yang telah memberikan do’a dan dukungan, serta kami ucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam pembuata makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak terutama dari Ibu Dosen sangat kami harapkan untuk bahan perbaikan makalah sebagai
pengalaman penulisan makalah dan skripsi pada waktu-waktu mendatang. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat pembaca khususnya bagi kami sebagai penyusun.

Cianjur, 04 Oktober 2013

i
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 2

A. Pengertian Bahasa Indonesia..................................................................................... 2


B. Sejarah Bahasa Indonesia.......................................................................................... 3
C. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia................................................................. 9

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 14

A. Kesimpulan................................................................................................................ 14
B. Saran.......................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bicara tentang kehidupan manusia pada masa sekarang ini, tidak akan lepas dari kata
“Teknologi“. Apalagi pada saat sekarang dimana arus globalisasi telah menyerang
dalam segala bidang kehidupan umat manusia. Teknologi berjalan seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Hasil teknologi telah merasuk
dalam kehidupan sehari- hari baik kehidupan manusia diberbagai belahan dunia
sedemikian rupa, sehingga orang menganggapnya sebagai suatu hal yang lumrah dan
biasa-biasa saja. Kemajuan teknologi berlangsung secara berkesinambungan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak pernah berhenti. 
Dengan mengembangkan metode-metode, bahan-bahan, dan sistem supaya
mendapatkan hasil yang bermanfaat, praktis, menyenangkan, dan aman untuk
digunakan semua orang. Orang tidak lagi mempertanyakan bagaimana suatu alat
pertama kali ditemukan dan bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja demikian.
Jika dahulu orang menempuh jarak ribuan km dalam waktu beberapa tahun, kini dapat
ditempuh hanya dalam waktu beberapa jam saja. Seorang anakindonesia, dapat
berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di Jepang dengan hanya mengangkat
gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah saja. 

Orang masa kini dapat mendengarkan kembali suara orang-orang yang telah lama
meninggal dunia. Dengan menggunakan komputer, orang akan dapat mengerjakan
atau mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Manusia kini dapat
memotret-motret permukaan planet Mars dan Venus dan menjelajahi antariksa. Di
bidang energi, manusia telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sinar
matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara langsung, dan masih banyak lagi
contoh yang lain. kini dapat dikatakan semua orang dapat menikmatinya dimanapun
dia berada. Berkat kemajuan dalam bidang percetakan, maka lebih banyak orang yang
dapat membaca buku atau karangan yang bermutu.

B. Rumusan Masalah
Guna menghindari meluasnya pembahasan makalah, maka kami membatasi bahasan-
bahasan tersebut menjadi sebagai berikut:
1. Apa definisi bahasa Indonesia?
2. Bagaimana sejarah bahasa Indonesia?
3. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Diharapkan dengan makalah ini kita bisa memahami makna bahasa Indonesia dengan
baik dan mau menjadikan serta menggunakannya sebagai bahasa kesatu dari bahasa-
bahasa yang lain (bahasa daerah dan lain-lain).
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian IPA dan Teknologi

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, tentang devinisi teknologi atau pertukaran


memiliki lebih dari satu devinisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi
dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong manusia menyelesaikan
masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan
teknik. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan
dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru
ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut
sebuah teknlogi. 

Devinisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya
untuk memproduksi produk yang diinginkan (dan pengetahuan kita tentang apa yang
bisa dipakai). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat
pengetahuan teknik kita meningkat. 

Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian arti
sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi menurut Djoyohadikusumo
(1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
Dengan kata lain, tekologi mengandung dua dimensi yaitu sciece dan engineering
yang saling berkaitan satu sama lain. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang
dunia nyata disekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang tentang
materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap yang lainnya. 

Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan
masalah mendasar dari setiap paradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu
peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan solusinya atau
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan
eksternal suatu epistemologi sains membentuk lingkungan fisik, intelektual, dan
budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban.
Pendeknya sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak
suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan
rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan
obyektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan dibidang perancangan
(termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencangkup
teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil
sains.

Makna teknologi menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami
perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu
Technologia yang diperoleh dari asal kata Techne bermakna wacana seni. Ketika
istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa inggris di abad ketujuh belas,
maknanya adalah pambahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencangkup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik nonmaterial.Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik
maupun metode. Sekarang sebagian besar devinisi teknologi lanjut Capra (2004, 107)
menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells dikutip
Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat’ aturan prosedur
yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah tehadap suatu perkerjaan tertentu
dengan cara yang memungkinkan pengulangan. Memahami teknologi tidak dapat
dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature sciece) dan rekayasa (engineering).
Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi
adalah hasil proses rekayasa.

B. Keterkaitan antara MIPA dan Tekonologi


Soedijarto mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke-21 ada tiga indikator
utama dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi
lulusannya, yaitu :
1)      Kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan,
2)      Kemampuan untuk meningkatkan kualtas kehidupan, baik dalam segi social
budaya, dalam segi politik, segi ekonomi, maupun dalam segi fisik biologis, dan
3)      Kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan.
Salah satu masalah kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah
adanya perubahan masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya,
namun, yang pasti adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek
kehidupan manusia yang salah satunya teknologi.
Nana Syaodih S mengemukakan bahwa sebenarnya sejak zaman dahulu teknologi
sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman
dahulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Anglin mendefenisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam
serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah.
Ahli lain, Kast dan Rosenweig menyatakan teknologi is the art of utilizing scientific
knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana merumuskan lebih jelas dan lengkap
tentang teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat,
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
Dari pengertian diatas tampak bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari adanya
teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional
mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Pada abad ke-IV, antara pendidikan MIPA dan Teknologi dulunya tidak dikaitkan,
dalam artian berdiri sendiri, dimana pendidikan MIPA hanyalah MIPA tanpa
teknologi, dan teknologi hanyalah teknologi tanpa MIPA. Tetapi sekarang MIPA itu
dikaitkan dengan teknologi artinya bahwa MIPA itu bagaimana diterapkan atau
dikaitkan dengan teknologi. Sedangkan society, masyarakat tidak lagi dari kebutuhan
IPA dan teknologi itu sendiri.
C. Keterkaitan IPA dan Teknologi dengan Masyarakat

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki dua aspek yaitu teori dan pengamatan yang
harus terkait. Hal ini yang di maksud bahwa tidak semua konsep yang telah diciptakan
dapat di benarkan bila tidak dapat terkait dengan pengukuran secara kuantatif.
Disamping hal diatas pengetahuan sendiri bersifat netral. Hasil dari pengetahuan
(yang disebut teknologi) inilah yang perlu tindak lanjuti dengan cara terkendalikan
dan terarah, jika akan memiliki dampak negatif. Dari hal inilah manusia yang luhur
sangat di perlukan untuk menuntun perkembangan dan pemanfaatan MIPA ke arah
yang benar.
Jadi keterkaitan antara MIPA dengan masyarakat adalah tidak langsung, yang terkait
langsung adalah teknologi. Memang dari sejarah kehidupan manusia dapat di ketahui
bahwa pengetahuan dan teknologi merupakan faktor – faktor penting dalam
pembentukan masyarakat dan kebudayaan. Serta teknologi berperan untuk mengubah
dan menguasai dunia fisik, sedangkan pengetahuan digunakan untuk memahami
kejadian – kejadian dunia fisik. Kegiatan teknologi inilah proses memproduksi barang
dan jasa yang juga menghasilkan sejumlah konsep dan metode mengenai proses
produksi tersebut. Akibatnya kemajuan teknologi membawa dampak terhadap
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hubungan IPA dan Teknologi bisa dikatakan langsung dan bisa juga tidak langsung.
Hubungan langsung misalnya:

1.        Dengan pekembangannya pengetahuan mengenai inti atom dihasilkan sumber


energi baru yang kemudian dilanjutkan penggunaanya sebagi sumber energi listrik
yang dikenal sebagai pusat listrik tenaga nuklir.

2.        Dengan ditemukannya sifat gelombang electron, dan penemuan ini


dikembangakan dalam pembuatan miskroskop electron yang mempunyai daya
perbesaran 20.000-30.000 kali sehingga virus daan unsure kimia dapat dilihat dengan
jelas.

3.        Berkembanganya biologi dan ilmu kimia dapat memanfaatkan organisme


dalam industri seperti industri minuman yogurt, tempe, sumber energi dari limbah
(biogas).

4.        Beberapa lukisan Picasso dan Rembrant ternyata menggunakan ilmu ukur


ruang level tinggi sehingga dapat dinikmati para penggemar seni sebagai karya seni
lukisan yang sangat menakjubkan.

Hubungan tidak langsung, misalnya teknologi arsitektur piramid di Mesir, teknologi


arsitektur Candi Borobudur d Indonesia, Tembok Cina di Cina, dan menara Pisa di
Italia.

      Pengaruh langsung teknologi masyarakat ialah masalah teknologi tepat guna. Jadi
pengetahuan dan teknologi menyajikan kemudahan – kemudahan, kemakmuran,
kenyamanan. Namun demikian juga memiliki pengaruh baik maupun buruk. Dari
pengalaman diketahui bahwa manusia menguasai pengetahuan dan teknologi akan
semakin makmur kehidupannya juga bagi negaranya. Namun demikian dampak
negatif yang paling menonjol karena adanya teknologi yaitu masalah pengendalian
diri bagi manusia yang bersangkutan tersebut.

D. Jenis-jenis Pengetahuan

Ilmu sains dan teknologi timbul dimulai dengan adanya pengetahuan-pengetahuan


yang timbul dari manusia terdahulu yang kemudian dapat digolongkan atas 4 pengetahuan
yaitu :
1. Pengetahuan Tahayul atau Mithos
Mithos adalah suatu penjelasan atas fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya
diduga dan dipercaya begitu saja. Semua suku bangsa pada zaman dahulu mempunyai
mithos dan legenda. Legenda adalah cerita rakyat yang berdasarkan mithos.
Contohnya, pada zaman dahulu orang percaya pelangi adalah tangga bidadari yang
turun mandi, bunyi burung hantu adalah tanda munculnya bencana, kaisar Jepang
adalah keturunan dewa matahari. Rakyat percaya dan menerima mithos karena
keterbatasan-keterbatasan kemampuan pikiran manusia pada saat itu dan dorongan
ingin tahunya sudah terpenuhi. Manusia tidak sanggup menjelaskan secara benar dan
ilmiah tentang segala sesuatu yang diamatinya maka muncullah penjelasan yang
bersifat tahayul.

2. Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian
dengan pengamatan panca-indera dan penalaran akal budi disusun secara sistematis
untuk menjeaskan fakta yang sedang dihadapi, yang merangsang panca-indera dan
pikiran manusia. Pengetahuan ilmiah dapat dibagi lagi seperti berikut ini.
a)      Fakta, objektif, benar
b)      Pengetahuan ilmiah
c)      Tafsiran, fakta, benar, objektif
d)     Salah, subjektif
Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau benda
mati. Kemudian menjelaskan fakta itu atau memberi tafsiran pada fakta yang
dihadapinya. Penjelasan fakta yang sesuai dengan kenyataan merupakan fakta objektif
yang tidak dapat dibantah lagi. Misalnya hukum Archimedes, bahwa benda padat
yang tercelup dalam fluida, berkurang beratnya sebesar zat fluida yang
dipindahkannya.
Suatu teori pengetahuan adakalanya hanya bersifat tentatif artinya suatu teori
pengetahuan pada suatu ketika gugur karena ditemukan fakta yang tidak mendukung
teori tersebut. Berabad-abad lamanya manusia menganut pendapat Aristoteles tentang
peredaran matahari dan planet-planet bahwa mataharilah yang beredar mengelilingi
bumi. Pendapat itu menjadi gugur setelah Copernicus pada abad 16 menemukan
bahwa bumilah yang beredar mengelilingi matahari. Menarik kesimpulan yang terlalu
jauh atau membuat ekstrapolasi yang terlalu jauh dari beberapa buah fakta saja
mengandung resiko tentang kebenaran ilmiah, kemungkinan benar, kemungkinan
salah.

3. Pengetahuan Super-natural
Pengetahuan super-natural adalah pengetahuan yang tidak termasuk pada
tahayul dan pengetahuan ilmiah, namun mempunyai fakta. Pengetahuan super-natural
tidak dapat dijangkau dengan panca-indera maupun akal budi, sifatnya transrasional
(di luar jangkauan akal budi). Karena itu pengetahuan ini tidak ditanggapi dengan
akal budi dan bukan objek pengetahuan ilmiah dan IPA, tetapi masalah percaya,
ditanggapi dengan iman, believe it or not yang sifatnya sangat pribadi dan
menyangkut hah-hak asasi manusia. 

4. Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo Science)


Pengetahuan ilmiah semu adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah
tetapi dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang bersifat super-natural. Bangsa
Babelonia (daerah Irak sekarang) kira-kira 2500 SM menyembuhkan penyakit
disamping obat juga menggunakan mantera. Bangsa Babelonia juga ahli dalam ilmu
perbintangan dan memberikan nama pada rasi bintang menurut nama binatang seperti
Leo, Scorpio, Pisces dan sebagainya.Berdasarkan kedudukan binatang itu mereka
meramal nasib seseorang dihubungkan dengan hari dan bulan kelahirannya. Ilmu
perbintangan yang dihubungkan dengan kepercayaan ramalan nasib disebut astrologi.
Astrologi bukan pengetahuan ilmiah melainkan pseudo science. IPA memanfaatkan
hukum-hukum alam untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia bukannya alam
seperti bintang-bintang di langit yang menentukan kehidupan dan nasib
manusia. Manusia, kalau menghadapi hal-hal yang berada diluar kemampuannya,
maka manusia memerlukan iman atau agama. Sebaliknya menghadapi hal-hal yang
berada di dalam jangkauan kemampuannya, manusia memerlukan rasio atau Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang dapat dipelajari dan dilatih. Dengan kata lain, iman
dan rasio, agama dan IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi) selalu berjalan
bersama-sama mengiringi kehidupan manusia.
Makin maju taraf pemikiran dan kebudayaan manusia, wilayah rasio dan
IPTEK lebih dominan dengan kemungkinan masih percaya kepada hal-hal yang
bersifat super-natural. Rasio dan iman, IPTEK dan agama berjalan bersama-sama
walaupun IPTEK sudah semakin maju. Dalam hal ini tepat sekali seperti yang
dikatakan oleh Einstein “ Science without religion is blind”, ilmu pengetahuan tanpa
agama adalah buta. “Religion without science is limp”, agama tanpa imu pengetahuan
adalah lumpuh.
Kemungkinan lain dengan semakin majunya taraf pemikiran dan kebudayaan,
manusia tidak percaya lagi kepada hal-hal yang bersifat super-natural, tidak percaya
kepada ajaran agama. Mereka hanya mengandalkan solusi dari IPTEK untuk
mengatasi masalah kehidupan manusia seperti yana dikatakan Lenin : Sebagai
konsekuensi ilmiah, agama harus ditumpas dengan kekerasan. Sayang Lenin tidak
menyaksikan runtuhnya USSR yang dibangunnya dan tidak menyaksikan patungnya
diruntuhkan oleh rakyatnya sendiri yang menderita akibat filsafatnya yang
menyesatkan. 

E. Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Masyarakat

Hal ini terlihat bahwa teknologi memiliki peranan yang penting dalam mendukung
pembelajaran apalagi dalam bidang matematika yaitu misalnya :
1. Tempat penekaan dugaan siswa dan dan pengujian dugaan
Teknologi memudahkan hal ini karena memungkinkan siswa untuk melakukan
berbagai perhitungan cepat menggunakan kalkulator sehingga akan menghemat
waktu. Siswa dengan demikian dapat memeriksa perhitungan dengan cepat dan akurat
sehingga memungkinkan mereka untuk memeriksa dan mengeksplorasi validitas
dugaan mereka.
2. Sebagai Fasilitas
Untuk memfasilitasi siswa membangun ide-ide atau konsep-konsep yang lebih maju
dan sebagainya.
3. Sebagai Sarana Pendidikan
Sains dan teknologi merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan kreatifitas
termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah (problem
solving). Seperti halnya, teknologi membantu kita menghitung sesuatu yang rumit
yang kita tidak sanggup, begitu pula kita dengan mudah mengetahui dan bahkan
mendapatkan informasi-informasi tentang keadaan dunia maupun hal-hal yang baru.
4. Sebagai Alat Untuk Memasuki Berbagai Bidang Profesi 
Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat
memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan
pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti
dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya
pengembangan karir pribadi yang pasti.

H. Dampak IPA dan Teknologi terhadap Masyarakat

Disamping IPTEK memberi sumbangan positif bagi kehidupan manusia, IPTEK


juga membawa akibat negatif, antara lain sebagai berikut :
1. Kerusakan lingkungan hidup
Pada gelombang kedua, masa industri sampai sekarang kemajuan IPTEK
mendorong manusia menguras sumber daya alam. Akibatnya hutan semakin
berkurang, air tercemar, udara menjadi kotor, lapisan ozon menjadi tipis. Pola
pembangunan yang dijalankan adalah human oriented technology yaitu teknologi
yang berpusat pada kepentingan manusia saja tanpa menghiraukan lingkungan dan
makhluk lain. Dewasa ini air bersih semakin langka karena tercemar oleh zat-zat
kimia, sehingga ikanpun sulit untuk hidup. Agar keseimbangan kehidupan tetap
terpelihara, maka penggunaan teknologi dalam pembangunan harus menggunakan
pola life-oriented technology yaitu penggunaan teknologi yang memperhatikan
lingkungan, baik lingkungan biotik maupun abiotik.
2. Interaksi social
Pada gelombang agraria hubungan antara manusia dengan manusia lainnya
diwarnai dengan hubungan kekeluargaan, tata krama, semangat gotong royong dan
lebih banyak waktu yang dipakai untuk berkomunikasi antar pribadi. Masyarakat
industri mempunyai corak yang lain, pembangunan di kota mengakibatkan urbanisasi
yang menimbulkan masalah sosial manusia menjadi individualis, pergaulan dan nilai
berubah, nilai lama ditinggalkan dan mengikuti nilai baru yang belum tentu benar. 
3. Manusia menjadi bagian dari mesin
Manusia menciptakan teknologi untuk kepentingan manusia sendiri guna
meningkatkan mutu dan jumah produksi. Untuk itu diperlukan peralatan yang canggih
dan rumit yang bekerja secara cepat dan tepat. Dalan keadaan ini manusia hanya
menjadi satu bagian dari mesin yang bekerja secara mekanis dan rutin tanpa pribadi.
4. Pengaruh teori evolusi Darwin
Struggle for existance adalah perjuangan makhluk hidup untuk mempertahankan
hidupnya. Perjuangan untuk hidup ini semakin berat apabila spesies populasinya
bertambah. Inheritance of variations adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan hanya individu yang sesuai dengan
lingkungannya yang dapat bertahan hidup. Survival of the fittest menyatakan bahwa
individu yang kuatlah yang dapat bertahan hidup.
Teori Darwin telah mengilhami beberapa ilmuwan salah satunya Karl Marx
yang pada waktu yang sama sedang menulis bukunya yang terkenal Das kapital. Buku
itu tidak dapat dilanjutkan, karena Karl Marx sendiri mengalami jalan buntu
meneruskan jalan pikirnya supaya masuk akal. Setelah membaca buku Darwin, Karl
Marx dapat melanjutkan buah pikirnya tentang perjuangan antar kelas masyarakat.
5. Rekayasa genetika
Bayi tabung memerlukan beberapa buah pemikiran dan pertimbangan mengenai
voetus yang hidup di dalam tabung. Pada waktu pembuahan terjadi, di dalam tabung
hidup lebih dari satu voetus. dari sekian voetus yang hidup hanya satu voetus
dimasukkan ke dalam rahim sedangkan voetus yang lainnya dibunuh. Masalahnya
disini adalah voetus disejajarkan dengan benih hewan sedangkan menurut para ahli,
voetus merupakan satu pribadi benih manusia. Walaupun hal ini memberikan hal
positif bagi yang membutuhkan misalnya dengan terbentuknya anak melalui tabung
tersebut akan tetapi terkadang terjadi masalah-masalah bahkan penyakit baru baik itu
bagi anak maupun ibu yang mengandung.
6. Meningkatkan tingkat kemalasan
Adanya ledakan teknologi yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
dan pengembangan sumber daya manusia membuat sebagian manusia lupa dan mulai
bermalas-malasan. Dengan teknologi, membosankan perhitungan yang mudah
dilakukan atau hal-hal yang sebenarnya kita telah mengetahuinya. Secara tidak
langsung kita telah diperbudak atau bahkan bisa dikatakan bahwa kita merupakan
bagian dari hal tersebut, yang bisa membuat pemikiran kita menjadi tumpul akibat
kekurang-asahan kita dalam melatih ingatan dan pemikiran kita.
Kita sudah melihat IPTEK sangat membantu manusia untuk memudahkan dan
meningkatkan mutu kehidupan manusia. Tetapi pada sisi lain kita juga melihat
keuntungan pada satu pihak, menimbulkan kerugian pada sisi lain. IPTEK tidak
berdiri sendiri, IPTEK tidak bebas nilai tetapi IPTEK berhadapan dengan masalah
etika tentang yang baik dan benar, tentang yang boleh dan tidak boleh.

Anda mungkin juga menyukai