Anda di halaman 1dari 5

RESUME KELOMPOK 5

INSTRUMEN UNIK UNTUK ADVOKASI DAN PERUBAHAN KEBIJAKAN

Salah satu tantangan terbesar dalam perkembangan evaluasi advokasi dan perubahan
kebijakan (APC) yaitu kurangnya instrumen evaluasi yang dapat digunakan sebagai penilai
inisiatif advokasi dan perubahan kebijakan serta dampaknya secara relevan. Untuk mengatasi
tantangan tersebut, evaluator dan penyandang dana APC mulai proaktif mengembangkan
kerangka kerja evaluasi, instrumen, dan langkah-langkah untuk mengatasi hambatan sebagai
wujud kemudahan akses ke pembuat kebijakan yang berfokus pada konteks inisiatif advokasi
dan perubahan kebijakan yang dapat diukur.

Input

Lahirnya upaya substansial sebagai penilaian dan dokumentasi tahap awal dalam
advokasi serta inisiatif dalam perubahan kebijakan fokus pada perluasan kapasitas organisasi
dan mobilisasi masyarakat. Adapun beberapa metode dan instrumen yang dapat digunakan
seperti kapasitas advokasi organisasi, koalisis, kapasitas advokasi jaringan, dan faktor
kontekstual, khususnya hubungan kekuasaan, beberapa metode tersebut telah digunakan
selama lebih dari satu tahun dan menunjukkan hasil yang baik.

Kapasitas Advokasi Organisasi

Kapasitas advokasi organisasi merupakan salah satu bidang yang mendapat banyak
perhatian karena memiliki berbagai alat yang solid untuk digunakan, ditandai dengan adanya
instrumen yang dapat menilai kapasitas advokasi serta dikelola oleh organisasi itu sendiri, di
mana instrumen bertujuan untuk memperkuat kapasitas evaluasi organisasi serta
memfasilitasi komunikasi internal dalam mencapai tujuan dan kesiapan dalam advokasi.
Penyandang dana dapat memanfaatkan alat ini sebagai identifikasi di bidang-bidang bantuan
teknis untuk meningkatkan kapasitas advokasi. Instrumen ini berfokus pada infrastruktur
organisasi, seperti kemampuan untuk mengumpulkan dana atau kemampuan untuk
mengkomunikasikan keberhasilan.

Alat Kapasitas Advokasi untuk Penilaian Organisasi yang digunakan Yayasan


Penerima Hibah sejak tahun 2005 dinilai melalui tujuan dan strategi advokasi, melakukan
advokasi, jalan advokasi atau target pengaruh, dan operasi organisasi untuk mempertahankan
advokasi. Selain itu, ada pula Alat Kapasitas Advokasi Internasional yang dapat
dimanfaatkan kelompok di seluruh dunia untuk mengukur kesiapan dalam advokasi.
Instrumen internasional ditargetkan untuk entitas sektor korporasi dan swasta, penggunaan
strategi dan taktik dari negara lain, serta beberapa penyesuaian bahasa dalam mencerminkan
audiens internasional. Instrumen lain yang telah digunakan secara internasional adalah
USAID Indeks Advokasi. Dalam Alat Penilaian Kapasitas Inti Advokasi (CCAT)
menggambarkan efektivitas organisasi melalui kepemimpinan, kemampuan beradaptasi,
manajemen, dan kapasitas teknis. Sedangkan dalam Alat Kapasitas Advokasi fokus utamanya
adalah organisasi yang dapat memenuhi tuntutan internal dan eksternal.

Koalisi, Kapasitas Advokasi Jaringan


Advokasi yang berhasil sangat bergantung pada kemitraan dan mungkin memerlukan
banyak pemain agar suatu isu dapat menarik perhatian, seperti menggunakan pendekatan
koalisi untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan. Instrumen kapasitas advokasi untuk
aliansi multi organisasi telah dikembangkan dan digunakan oleh lapangan untuk menilai
fungsi dan pengaruh kumpulan organisasi ini. Misalnya, Alat Penilaian Koalisi menilai
kapasitas advokasi koalisi di tujuh bidang: (1) fungsi dan struktur dasar; (2) kemampuan
memupuk dan mengembangkan jagoan; (3) kepemimpinan koalisi; (4) kemampuan untuk
mengembangkan sekutu dan kemitraan; (5) reputasi dan visibilitas; (6) kemampuan untuk
belajar dan meningkatkan; dan (7) keberlanjutan. Koalisi dinilai relatif terhadap tujuan
mereka, instrumen tersebut perlu disesuaikan dengan situasi unik koalisi.

Faktor Kontekstual—Hubungan Kekuasaan


Ada beberapa cara analisis kekuasaan yang dapat dilakukan untuk menggambarkan
dinamika kekuasaan dan kapasitas advokasi untuk menavigasi budaya politik. aliansi untuk
Keadilan telah memasukkan bagian "Analisis Kekuasaan" dalam alat penilaian kapasitas
pengorganisasian komunitas untuk menilai elemen kunci dalam membangun kekuatan
institusional. Kubus kekuasaan yang dikembangkan oleh John Gaventa (2006) memberikan
representasi tiga dimensi dari tiga aspek kekuasaan, seperti tingkat, ruang, dan bentuk.

Output : Taktik Advokasi

Strategi dapat ditampilkan secara grafis sebagai peta gelembung, memberikan


gambaran tentang target dan taktik advokat yang dapat dicocokkan dengan alat pengumpulan
data tertentu. Peta dapat digunakan untuk menilai perubahan dalam strategi advokasi sebelum
dan selama inisiatif, serta dapat menentukan apakah taktik mencapai perubahan yang
diinginkan atau tidak, serta menilai keselarasan dalam tujuan penyandang dana dan kegiatan
advokasi yang sebenarnya (Campbell dan Coffman 2009).

Dalberg Global Development Advisors bekerja sama dengan William and Flora
Hewlett Foundation menilai keefektifan organisasi melalui tiga dimensi: penentuan posisi
strategis (apakah suatu organisasi memiliki posisi yang baik atau tidak untuk mencapai
perubahan kebijakan yang diinginkan); pemilihan taktik (bagaimana sebuah organisasi
memilih taktik khusus yang digunakannya); dan efektivitas taktis (seberapa efektif mereka
dalam menggunakan taktik tersebut).

Hasil

Pengembangan instrumen dan langkah-langkah dalam mengukur keberhasilan taktik


berjalan lambat. Evaluator APC menggunakan pendekatan konvensional seperti survei,
wawancara, studi kasus, analisis dokumen, dan kelompok fokus yang berhasil dengan baik.
Metode unik dalam tiga bidang penyelidikan yaitu istilah perdebatan, perubahan kesadaran
dan dukungan pembuat kebijakan; dan meningkatkan aksi masyarakat.

Ketentuan Debat

Terdapat beberapa teknik yang sejak lama digunakan di dalam dan luar arena evaluasi
atau polling opini publik dan analisis isi liputan media. Memasukkan isu ke agenda kebijakan
bukan hal yang mudah, sebab isu advokat bersaing dengan isu penting lainnya, serta prioritas
pembuat keputusan yang dipengaruhi faktor politik, dan ketidakinginan mengambil posisi
yang tidak didukung secara baik. Pendekatan evaluasi abadi berfokus pada pembuat
kebijakan dan mengukur kemauan politik, namun hambatannya adalah akses ke pemangku
kepentingan utama dan ingatan informan. Skala untuk menilai pembuat kebijakan sebagai
kelompok atau independen, yaitu:

1. Tingkat dukungan pembuat kebijakan untuk masalah kebijakan menurut perilaku atau
tindakannya.
2. Tingkat pengaruh pembuat kebijakan, seperti senioritas.
3. Tingkat kepercayaan penilai dalam akurasi dua skala pertama.
Perilaku juara dapat diukur ke dalam sifat terkait tingkat keterlibatan yaitu: menunjukkan
kesadaran, meningkatkan kesadaran dan pemahaman, dan mengadvokasi kebijakan dan
praktik yang lebih baik. Instrumen tersebut dapat disesuaikan di berbagai level pemerintahan
dengan perilaku yang berbeda, menelusuri perubahan perilaku juara, serta dampak intervensi.

Aksi Komunitas yang Diperkuat

Jenis keterlibatan dalam masyarakat, seperti mobilisasi, gerakan sosial,


pengorganisasian masyarakat, dan peningkatan pendaftaran pemilih. Evaluator mempunyai
banyak pilihan dalam menilai keterlibatan dan pengaruh masyarakat, seperti penggunaan
survei dan kelompok fokus. Hambatannya yaitu mengontrol alam semesta yang rumit dari
beberapa kelompok dengan batas-batas tidak berbentuk dan aliansi yang berubah.

Dampak

Mengevaluasi dampak dari kampanye advokasi pada individu, organisasi, komunitas,


dan masyarakat secara keseluruhan merupakan hal yang menantang dan informatif. Inti dari
kerangka tersebut adalah sembilan kondisi yang dianggap penting untuk keberhasilan
kampanye kebijakan, misalnya faktor kontekstual yang kondusif, kapasitas advokasi,
dukungan pembuat kebijakan, dan komitmen untuk mengimplementasikan kebijakan.
Terdapat saran pada diskusi instrument guna meninjau perangkat evaluasi yang telah
dikembangkan untuk advokat oleh yayasan dan evaluator APC di Amerika Serikat dan arena
internasional, beberapa di antaranya didasarkan pada evaluasi aktual.

Praktik Evaluasi Metode Unik yang Bermanfaat dan Digunakan

Periode intensif dinilai sangat berguna dan sering digunakan dibandingkan metode
unik lainnya yang menunjukkan bahwa instrumen yang cepat dan tepat waktu sangat dapat
diterapkan dalam advokasi dan perubahan kebijakan inisiatif. Untuk perbandingan metode ini
dengan metode konvensional yaitu saat digunakan oleh lapangan dengan keberhasilan yang
baik, menghasilkan informasi yang berguna mengenai masukan, hasil, dan dampak yang
sebelumnya sulit untuk dievaluasi. Konteks dan kebutuhan informasi pemangku kepentingan
akan mendorong penggunaan metode yang unik, dan mungkin tidak dapat diterapkan dalam
setiap situasi.
Praktek Evaluasi: Dua Kasus Evaluasi

Inisiatif TTEP menekankan nilai-nilai menghormati sejarah trauma dan kelangsungan


hidup, kedaulatan, dan memilih jalan untuk berubah, serta memulihkan penggunaan
tembakau tradisional. Dengan menggunakan konsep evaluasi sistem adaptif, termasuk
analisis abduktif retrospektif dan kerja lapangan untuk memahami pengalaman orang dalam
pemangku kepentingan dan untuk mengidentifikasi hasil yang muncul. Tim evaluasi TTEP
mengadopsi kerangka kerja yang berfokus pada pemanfaatan dan memasukkan strategi
pemberdayaan untuk membangun kapasitas dan mengidentifikasi area untuk direvisi dan
diperkuat. Selain itu, kedua evaluasi menggunakan pendekatan partisipatif untuk desain
mereka dan menggunakan temuan untuk memfasilitasi pembelajaran strategis, termasuk
pelaporan temuan secara real-time kepada penerima hibah dan penyandang dana. Para
evaluator inisiatif TTEP bekerja dengan para pemangku kepentingan sejak awal untuk
meninjau kembali elemen-elemen inti, menghilangkan salah satunya dan menambahkan
pertanyaan evaluasi tambahan tentang bagaimana mobilisasi bekerja di komunitas penduduk
asli Amerika. Tujuan utama evaluasi Project Health Colorado adalah guna mendukung
pembelajaran strategis yang berkelanjutan.

Hasil Praktek Evaluasi: Dua Kasus Evaluasi

Tim evaluasi Project Health Colorado mengambil langkah-langkah untuk memperkuat


validitas instrumen individu, termasuk tingkat partisipasi yang kuat dalam survei, wawancara,
dan metode yang ditargetkan untuk menentukan jangkauan strategi secara keseluruhan dan
berdasarkan komponen, seperti media berbayar, situs web kunjungan, dan komunikasi
elektronik. Evaluator juga menganalisis informasi ini dengan kode pos dan mengembangkan
Reach Maps.

Anda mungkin juga menyukai