Anda di halaman 1dari 3

GERAKAN MENUMBUHKAN JIWA LITERASI DI YAYASAN

PEMBINAAN ANAK CACAT LAWEYAN SURAKARTA

Pendahuluan

Pada saat ini, munculnya isu yang berkaitan dengan hak penyandang disabilitas
atau anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu pembahasan yang sangat
diperhatikan. Hak mereka yang seharusnya mereka miliki dan nikmati
sebagaimana hal yang manusia pada umumnya sering tidak diperhatikan dan
malah dikesampingkan. Hal ini sebenarnya sangat bertolak belakang dengan
prinsip yang telah disebutkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 2009
berdasarkan Undang-Undang No. 25 tentang Pelayanan Publik yang terkandung
dalam pasal 4 berbunyi bahwa pada dasarnya pelayanan publik mempunyai
perlakuan hak yang sama, menyediakan beberapa sarana prasarana, serta
memberikan perlakuan khusus terhadap kelompok yang rentan.

Hadirnya Yayang Pembinaan Anak Cacat ialah sebuah langkah atau pijakan awal
bagi beberapa pihak terutama pihak swasta yang ada di Kota Solo dalam usahanya
untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Yayasan Pembinaan
Anak Cacat (YPAC) sendiri ialah sebuah yayasan yang dibangun pada tahun
kisaran 1953 di Surakarta oleh almarhum Prof. Dr. Soeharso sebagai sebuah
tempat singgah bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Pada awalnya yayasan
tersebut masih minim perhatian dari pemerintah. Namun, seiring berjalannya
waktu akhirnya pemerintahan meningkatkan serta mengembangkan fasilitas untuk
penyandang disabilitas.

Dari data yang didapatkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Pencatatan
Sipil Kementerian Dalam Negeri, dalam data tersebut mengatakan dan
menjelaskan bahwa negara Indonesia mempunyai 3% sampai dengan 5% jumlah
orang yang merupakan penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus.
Kaum atau kalangan disabilitas ini merupakan kalangan yang sangat perlu
diperhatikan dan memang harus lebih diperhatikan lagi, terlepas dari apa pun
pentingnya menerapkan dan menumbuhkan jiwa literasi terhadap anak disabilitas.
Sebab, jiwa literasi merupakan hal yang penting diterapkan dan ditumbuhkan
pada anak berkebutuhan khusus, terutama pada yayasan pembinaan anak cacat
agar bisa mengurangi dan mencegah suatu kerentanan.

Pembahasan

Literasi sendiri sebenarnya bukan hanya suatu kegiatan atau aktivitas menulis atau
membaca saja, akan tetapi, literasi ialah suatu kapasitas atau kemampuan yang
mencakup beberapa keahlian tertentu seperti kecakapan dan pengetahuan yang
luas. Selaras dengan perkembangan yang terjadinya di kalangan masyarakat,
literasi tentunya mempunyai beberapa jenis, baik itu literasi digital, informasi,
teknologi, atau pun literasi finansial. Seiring perkembangan zaman, literasi
menjadi suatu kemampuan yang sangat penting utnuk dimiliki oleh semua orang
tidak terkecuali bagi para penyandan disabilitas. Oleh karena itu, bagi para
penyandang disabilitas yang mempunyai jiwa literasi yang berkualitas tinggi
sangat diharuskan dan hal itu merupakan suatu kepentingan guna menjadi sebuah
acuan kualitas hidupnya. Pada pelaksanaanya, proses menumbuhkan dan
mengembangkan jiwa literasi di Yayasan Pembinaan Anak Cacat tidak hanya
tanggung jawab dari pengasuh dan penjaga saja, akan tetapi seluruh orang yang
berkontribusi pada yayasan tersebut untuk menumbuhkan jiwa literasi nya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna menumbuhkan jiwa literasi di
Yayasan Pembinaan Anak Cacat di Surakarta diantaranya sebagai berikut:
pertama, ikut terlibat dalam pengembangan literasi anak disabilitas yaitu semua
orang tanpa terkecuali berperan penting dan harus ikut serta dalam menumbuhkan
jiwa literasi anak disabilitas tersebut. Kedua, memberikan fasilitas membaca dan
literasi yang baik dan memadai yaitu memberikan fasilitas tempat membaca yang
baik seperti perpustakaan dengan sarana dan prasarana yang ramah untuk anak
penyandang disabilitas yang contohnya adalah audiobook, komputer, dan fasilitas
pendukung lainnya. Pada suatu topik diskusi di Universitas Airlangga di
Suarabaya salah satu dosen di sana mengatakan bahwa Indonesia sudah dengan
baik menyediakan fasilitas untuk para lansia dan disabilitas. Indonesia
menyediakan beragam buku, monograf, komputer bicara, audio book, dan lain
sebagainya. Ada baiknya dengan penerapan yang sudah bagus tersebut pemerintah
tidak hanya fokus pada satu tempat saja, alangkah baiknya pemerintah juga
menyediakan berbagai fasilitas terbaik tersebut di Yayasan Pembinaan Anak
Cacat guna menumbuhkan dan meningkatkan jiwa literasi mereka. Hal ini
dikarenakan hak untuk menikmati fasilitas dari negara dimiliki oleh semua orang
tak terekcuali adalah anak-anak yang berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat.

Itulah dua cara penting yang bisa diterapkan guna menumbuhkan jiwa literasi
anak disabilitas di Yayasan Pembinaan Anak Cacat. Cara tersebut perlu
dilaksanakan dengan sedemikian rupa agar hasilnya dapat berjalan secara efektif.
Hal itu dikarenakan pentingnya sebuah literasi yang dapat menjadikan seorang
anak mengetahui dan sadar terhadap berbagai hal yang belum ia ketahui lebih
dalam. Harapannya bernagai upaya yang telah disebutkan di atas dapat
dilaksanakan pada seluruh Yayasan Pembinaan Anak Cacat di seluruh Indonesia
utamanya di Laweyan Surakarta.

Penutup

Berdasarkan pemaparan yang telah dituliskan diatas, dapat disimpulkan bahwa


literasi merupakan kecakapan yang penting dimiliki oleh semua orang di masa
sekarang tak terkecuali bagi para penyandang disabilitas. Maka dari itu,
penanaman jiwa literasi perlu ditumbuhkan sedini mungkin termasuk pada anak-
anak penyandan disabilitas termasuk pada Yayasan Pembinaan Anak Cacat di
Surakarta. Secara umum, berbagai upaya sudah dilakukan unytu menumbuhkan
dan mengembangkan jiwa literasi pada Yayasan Pembinaan Anak Cacat di
Indonesia yang dilakukan oleh berabagai pihak. Sementara itu, saran yang bisa
penuli sampaikan untuk kasus ini yakni perlu adanya pemerataan fasilitas yang
perlu dilakukan oleh pemerintah agar proses ini berjalan lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai