Anda di halaman 1dari 24

SEJARAH PENEMUAN SEL

DOSEN PENGAMPU: SRI REZEKI SAMOSIR, S.Si,M.Si

Disusun Oleh:

1. RACHEL THERESIA BUTAR-BUTAR 2248201028


2. ELIYA PUTRI 2248201013
3. TIKA SAPITRI ANI 2248201039
4. MILDA YANTI 2248201023
5. RATIH PRATIWI 2248201030
6. AVRILLIA PUTRI 2248201006
7. WARDAH TSALSABILA 2248201042
8. WULAN ANGGRAINI 2248201043
9. SOVIA IRADATILLAH 2248201036
10. SUCI YULIAR LUBIS 2248201038
11. MUHAMMAD ADELIN MUZAINI 2248201025
12. SETIAWATI 2248201034
13. SHALSA BELA PUTRI 2248201035
14. AGNES OKTAVIA PADANG 2248201004
15. ELIZA SEPTIANITA 2248201014

PROGRAM STUDI S -1 FARMASI

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

1
TAHUN 2022

ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................
..................................................
............................ i
DAFTAR
ISI ............................................
..................................................
...................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................
..................................................
............................ 1

2
A. Latar
Belakang ..................................
..................................................
.................. 1
B. Rumusan
Masalah ...................................
..................................................
........... 1
C. Tujuan
Masalah ...................................
..................................................
............... 2
BAB II
PEMBAHASAN .....................
..................................................
........................... 3
3
A. Pengertian Biologi
Sel ............................................
.............................................. 3
B. Sejarah Biologi
Sel ............................................
..................................................
.3
C. Sel Dalam Perspektif Islam
..................................................
................................ 6
D. Perkembangan Biologi Sel
Dalam Ilmu
Lain .........................................
.............. 9
BAB III
PENUTUP ...............................
4
..................................................
......................... 13
A.
Kesimpulan .............................
..................................................
............................ 13
DAFTAR
PUSTAKA ..............................
..................................................
....................... 1
ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................
..................................................
............................ i
5
DAFTAR
ISI ............................................
..................................................
...................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................
..................................................
............................ 1
A. Latar
Belakang ..................................
..................................................
.................. 1
B. Rumusan
Masalah ...................................
..................................................
........... 1
6
C. Tujuan
Masalah ...................................
..................................................
............... 2
BAB II
PEMBAHASAN .....................
..................................................
........................... 3
A. Pengertian Biologi
Sel ............................................
.............................................. 3
B. Sejarah Biologi
Sel ............................................
..................................................
.3

7
C. Sel Dalam Perspektif Islam
..................................................
................................ 6
D. Perkembangan Biologi Sel
Dalam Ilmu
Lain .........................................
.............. 9
BAB III
PENUTUP ...............................
..................................................
......................... 13
A.
Kesimpulan .............................
..................................................
............................ 13

8
DAFTAR
PUSTAKA ..............................
..................................................
....................... 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi kami
sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah Biologi sel dan molekuler. yang mana dengan tugas ini kami
sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan dosen pengampu

Makalah yang berjudul tentang "Sejarah Penemuan Sel". Mengenai penjelasan lebih lanjut kami
memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapakan terima
kasih kepada semua pihak yan telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami terima untuk
meningkatkan kualitas makalah ini

9
10
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………….. 2

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………... 4

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………………………..…. 4

B. Tujuan Masalah……………………………………………………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………. 5

A. Sejarah Penemuan Sel……………………………………………………………………………………………… 5

B. Sitobgi Tumbuhan……………..……………………………………………………………………………………. 5

C. Komponen Protoplasmik…………………………………………………………………………………………. 6

D. Komponen Non-Protoplasmik…………………………………………………………………………………. 10

E Dinding Sel……………………………………………………………………………………………………………….. 11

F. Membran Plasma……………………………………………………………………………………………………. 12

G. Pembelahan Inti dan Pembelahan sel…………………………………………………………………….. 12

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………… 15

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..…. 16

11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi dan aktivitas suatu
organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu biologi lain,
fisiologi tumbuhan juga mempelajari proses kehidupan yang sering mirip atau identik pada banyak
organisme. Fisiologi tumbuhan sebenarnya merupakan terapan dari fisika dan kimia modern
untuk memahami tumbuhan. Karena itu, kemajuan fisiologi tumbuhan hampir seluruhnya
bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika terapan
menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang fisiologi tumbuhan serta
pengetahuan dasar yang dipakai untuk menafsirkan berbagai hasilnya.

Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, yang paling mendasar perlu di pelajari adalah ilmu
tentang sel. Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel
terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya.

Sel tumbuhan meliputi berbagai organel seperti dinding sel sitoplasma, membran plasma,
retikulum endoplasma, badan golgi vakuola, badan mikro, sferosom, rangka sel, ribosom,
mitokondria, plastida dan nukleus. Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda. Fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan
aktivitas sel-sel tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.

B. Tujuan Masalah

Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Struktur Tumbuhan Dan tujuan masalahnya yaitu agar kita megetahui tentang Sel

12
BAB II

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN ORGAN-ORGAN VEGETATIF

PADA TUMBUHAN SECARA MIKROSKOP SEL

A. Sejarah Penemuan Sel

Berikut ini catatan mengenai sejarah penemuan sel:

1. Tahun 1665, Robert Hooke menemukan sel mati dari gabus kulit batang quercus suber yang
tinggal dinding selnya saja, tersusun seperti rumah lebah. Ruang-ruang kecil tanpa isi sel itu
disebut kemudian disebut sel

2. Tahun 1770, Anthony Van Leeuwenhoek menemukan kloroplast pada daun segar.

3. Tahun 1772. Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging chara sp.

4. Tahun 1850, kollicher menemukan mitokondria.

Teori tentang sel mempunyai konsep bahwa ;

1. Sel merupakan satuan struktur organism hidup

2. Sel merupakan satuan fungsi dalam organisme hidup

B. Sitologi Tumbuhan

Merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-sifat fisik dan kimia darisel tumbuhan
serta perkembangan dinding selnya. Sel dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Prokariotik : sel tilak mempunyai membrane inti atau membrane yang mengikat organela-
organel. DNA terkonsentrasi pada daerah yag disebut nukkoid.

2. Eukariotik sel mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan organela-organela yang lain
terbungkus oleh membran inti dan terdapat pada suatu krutan semi cair yang disebut litosol.

13
Sel tumbuhan didefinisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur organic. Struktur
yang membedakan sel tumbuhan dengan sel lainnya adalah keberadaan dinding sel yang
merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel. Dinding sel akan
memberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh keberadaan
dinding sel

Dalam hubungannya dengan fungsi, sel tumbuhan dapat berbentuk oval, elips, silinder, seperti
serat atau bercabang Ukuran sel juga sangat berhubungan dengan fungsinya. Sel dengan ukuran
sangat kecil tidak bias dijumpai pada tumbuhan. Sel-sel parenkim mempunyai ukuran antara 0,01-
0,1 mm, serat kayu dan fem mempunyai ukuran lebih panjang dibanding parenkim, yaitu 1-3 mm
pada angiospermae dan 2-8 mm pada gymnospermae. Pada tumbuhan monokotil tertu dan
anggota suku urtaceae, sel serat dapat mencapai panjang 550 mm

C. Komponen Protoplasmik

Yang termasuk pada komponen ini adalah sitoplasma, inti sel (nucleus), plastida, mitokondria,
ribosom, reticulum endoplasma, diktiosom (badan golgi), mikrobadan, sferosom, dan Isosom.

1. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan substansi hialin yang jernih dengan bahan

dasar hakoplasma. sitoplasma dibedakan menjadi tiga bagian.

a. Plasmolena dinding plasma har yang bersifat semipermeable.

b. Pilio plasma bagian yang tampak keruh karena adanya butir

butirmikrosoma. Pada bagian ini dapat dilihat adanya aliran

sitoplasma [rotasi dan sikrolasi

c. Tonoplas membran dalam yang berbatasan dengan vakuoli, bersifat semipermeable.

2. Inti sel (nukleus)

14
Inti sel merupakan pusat pengendali segala macam proses yang terjadi didalam sel dibungkus oleh
pembran ganda yang tersusun dari

15
senyawa lipoprotein dengan pori yang mempunyai ukuran bervariasi dari 400 sampai 600 A.
Dengan adanya pori ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara nukleoplasma dan
sitoplasma.

3. Plastida

Plastida berupa benda kecil-kecil dengan bentuk yang bervariasi yang tersusun atas zat putih telur
yang mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Berdasarkan warnanya, plastida dikelompokkan
menjadi Leukoplas yang Biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan
Kromatofora yang merupakan plastisida yang mengandung pigmen.

4. Mitokondria

Merupakan organela membran ganda yang mempunyai ukuran diameter 1-2 am dan jumlahnya
didalam sel bervariasi tergantung pada masing-masing spesies Mitokondria mempunyai fungsi
yang berhubungan erat dengan respirasi sel (mengandung enzim-enzim respirasi).

5. Ribosom

Berupa partikel kecil bergaris tengah 17-20 am, terdapat pada stoplasma dan kadang dijumpai
menempel pda membran sebelah luar reticulum endoplasma yang tersusun sangat teratur.
ribosom mengandung ARN, nucleoprotein dan enzim-enzim yang diperlukan dalam sintesis
protein.

6. Reticulum endoplasma

Berbentuk seperti tabung kempis, bercabang atau seperti buluh sempit yang kadang berawal dari
membran inti dan berakhir pada membrane plasma. Reticulum endoplasma berfungsi sebagai
tempat sintesis berbagai bagian sel yang penting antara lain asam lemak dan protein

7. Diktiosom (badan golgi)

16
Terdiri dari tumpukan sisterna pipih yang bulat, setiap sistema dibatasi oleh membran yang halus.
Dibawah mikroskop electron

17
diktiosom tampak tersusun oleh 3 macam struktur yaitu struktur seperti kantong pipih, vakuola
besar, dan kantong yang membulat. Diktiosom terutama terlibat dalam sekresi gub, polisakarida
dan kompleks protein polisakarida

8. Mikrobadan

Merupakan badan renik berdiameter antara 0,5-1,5 nm, terdapat dalam sitoplasmasel dari
berbagai jaringan. Mikrobadan dibatasi oleh membrane tunggal dan matriknya Nampak seperti
granul atau fibril, berisi berbagai macam enzim, sesuai dengan macam sel atau jaringannya.

9. Sferosom

Merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membrane, berbentuk bulat denga diameter 0,5-1 am
berfungsi dalam sintesis lemak dan di dalamnya juga dijumpai adanya timbunan lemak. Selain itu
sferofom juga sebagai intermedia dalam sintesis lilin, kutin dan berbagai senyawa penghasil kutin
dan suberin penyusun dinding sel.

10. Lisosom

Berbentuk seperti mitokondria, tetapi hanya mempunyai membran Tunggal dan tidak mempunyai
kristae, mempunyai diameter 04-0,8 am, dan lazimnya di jumpai pada sel-sel hewan. Pada sel
tumbuhan kadang terdapat pada sel-sel meristem, tetapi tidak selalu dijumpai adanya lisosom.
Lisosom mengandung enzim-enzim yang berperan dalam proses hidrodilis

D. Komponen Non-Protoplasmik

1. Komponen non-protoplasmik cair Adalah asam-asam organic, karbohidrat, protein, alkaloid, zat
penyamak, dan zat warna antosianin, Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai cadangan
makanan pada biji-bijian. Contohnya adalah pada kacang tanah dan kelapa.

18
2. Komponen non-protoplasmik padat, antara lain:

a. Kristal kalsium oksalat, merupakan endapan dari garam oksalat yang jika terakumulasi terlalu
banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Bentuknya berupa Kristal tunggal pada daun jeruk,
krital pasir pada tangkai daun bayam dan tembakau, Kristal rafida pada daun bunga pukul empat,
Kristal roset pada batang jarak.

b. Aleuron, merupakan cadangan makanan berupa protein, disimpan didalam vakuola sel.
Letaknya pada tanaman bervariasi, misalnya pada biji jarak tersebar didalam keping biji dan pada
biji jagung merupakan lapisan dan terdapat dibagian terluar dari endosperm. c. Amilum,
merupakan cadangan makanan yang tersimpan didalam unbi, rizoma, hatang, buah dan bijt

E. Dinding Sel

Merupakan bagan paling luar dari sel tumbuhan dan merupakan bagian yang membedakan antara
sel tumbuhan dan sel hewan. Setelah terjadi pertumbuhan sekunder, dinding sel tumbuhan dibagi
menjadi 3 lapisan, yaitu:

1. Lamela tengah, merupakan perekat sel satu dengan sel yang lain apabila beberapa sel
membentuk jaringan. Lapisan ini tersusun dari zat pekatin.

2 Dinding primer, merupakan dinding yang pertama kali tebentuk dan selam sel dalam fase
perkembangan. Lapisan ini tersusun dari zat sefulsa, hemise lulosa, dan pectin, kadang juga
mengandung lignin

3. Dinding sekunder. merupakan lapisan yang terbentuk disebelah dalam dari dinding primer
sebelah sel selesai mengadakan pertumbuhan. Lapisan ini tersusun dari zat selulosa, hemiselulosa
dan lignin (tidak dijumpai adanya pectin).

Pada dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata.

1. Noktah

Adalah bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan sehingga memungkinkan adanya
hubungan antara suatu sel dengan sel-sel yang ada disekitarnya.

19
Berdasarkan bentuknya, ada 2 tipe noktah yaitu noktah sederhana (biasa) dan noktah terlindung
(berhalaman). Jika du noktah sederhana berpasangan disebut noktah sederhana, apabila kedua
noktah terlindung berpasangan disebut pasangan noktah terlindung (berhalaman)

2. Plasmodemata

Kenyataan diam dijumpai adanya hubungan antarprotoplas sel yang satu dengan protoplas sel-sel
sekitarnya. Hubungan ini terjadi melalui untaian protoplasma yang disebut plasmodesma.
Kehadiran plasmode mata ini merupakan karateristik bagi sel-sel hidup dan dijumpai pada seluruh
dinding sel hidup untuk menjamin kontinuitas protoplasma. Plasmodemata mempunyai peranan
penting pada proses tranportasi material dan meneruskan rangsang dari sel satu ke sel yang lain.

F. Membran Plasm

Adalah selaput tipis yang terdiri dari lapisan ganda fosfolipid, dengan gumpalan-gumpalan
protein, sebagian gumpalan protein yang menempel dipermukaan lapisan fosfolipid (protein
perifer), sedang yang lainnya menembus lapisan fosfolipid (protein integral).

Protein perifer tidak melekat erat pada permukaan membrane sehingga mudah terlepas,
mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik, yang menyebabkan adanya interaksi dengan air
disekelilingnya dan permukaan lemak yang dihidro fibik.

Protein integral mengandung bagian protein yang hidrofililik dan hidrofobik Protein yang berada
didalam lapisan lemak bersifat hidrofobik, sedangkan yang menyembul ke permukaan lemak
bersifat hidrofilik. Diduga bahwa protein yang hidrofibik bergabung dengan bagian ekor molekul
lemak yang hidrofobik.

G. Pembelahan Inti dan Pembelahan Sel

Dikenal ada 2 macam, yaitu:

1. Mitosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatis)

20
Miosis pada tumbuhan mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang)
dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis (pembelahan inti)
bervariasi antara beberapa menit sampai 3 jam Mitosis dibagi 4 tahap, yaitu :

a. Profase (awal, tengah, dan akhir)

Ditandai dengan adanya kondensasi dari bahan-bahan yang menyerap zat warna sampai
terbentuknya kromosom Selama kondensasi, daerah sekeliling inti bebas dar organela-organela
lain (seperti mitokondria dan plastida). Kromosom berjalan ketengah ke tempat yang sebelumnya
dilingkupi oleh membran inti

b. Metaphase

Pada fase ini kromosom telah membelah menjadi dua buah kromatid. Dijumpai adanya
benang-benang yang menghubungkan kromosom dengan kutub (disebut benang spindle
kromosom) dan benang benang yang menghubungkan antarkutub (disebut benang spindle
continue).

c. Anaphase

Pada daerah sentromer (tempat melekatnya benang spindle pada kromosom), dua buah
kromatid memisahkan diri satu dengan yang lain bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan
memberikan gambaran seperti dua deret bntang sehingga sering disebut fase 2 bintang.

d. Anaphase

Kromosom telah sampai dikutub dan membentuk kumpulan yang kompak kemudian
terbentuk membran inti. Kromosom menjadi samar-samar dan anak inti timbul kembali kemudian
terjalin kembali hubungan antara membran har inti dengan reticulum endoplasma. Benang-
benang spindle dan tetes-tetes kecil (dihasilkan oleh diktosom) akan terkumpul didaerah bidang
ekuatorial dan membentuk sekat. Terbentuklah dua sel anakan.

2. Meiosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin)

Terjadi pada sel-sel reproduksi. Meiosis atas 2 fase; a. Meiosis I

Ada 6 tahap :

21
1) Leptoten : kromosom banyak seperti benang halus, diploid, tunggal

2) Zigoten kromosom hormolog saling mendekat dan berpasangan

(membentuk sinapsis)

3) Pakhiten: kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan)

dan membelah membujur menghasilkan 4 kromatida

4) Diploten terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat

(titik). Titik pelekatan disebut khiasma. Dengan perlekatan tersebut

kromatida sulit untuk memisahkan diri.

5) Diakinesis: pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri dibagian tepi
inti. Pada fase akhir fase ini selaput inti pecah, anak inti menghilang, terbentuk benang spindle
seperti mitosis.

b. Meiosis II

Setelah istirahat sejenak (yaitu pada fase interkinesis). pembelahan selanjutnya memasuki
propase II. Menjelang akhir profase II kromosom memendek dan menebal. Pada metaphase
kromosom mengkonsentrasikan diri pada bidang ekuator. Pada stadium anaphase sentrometer
membelah menjadi 2 dan masing-masing sentrometer anakan menarik kromatid ke kutub
gelondong Pada stadium berikutnya yaitu telofase setiap perangkat kromatid (kromosom)
membentuk satu inti, dan keempat inti tersebut masing-masing dischbungi oleh dinding pemisah.

22
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari makalah "Fisiologi Tumbuhan dan Sel Tumbuhan ini, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena penting
di dalam tumbuhan

2. Fisiologi tumbuhan mempelajari aktivitas hidup tumbuhan, meng interpretasikan proses-


proses kehidupannya, dan mempelajari tanggapan tumbuhan terhadap perubahan lingkungan
serta pertumbuhan dan perkembangannya

3. Fisiologi tumbuhan berkaitan erat dengan cabang-cabang ilmu biologi hin seperti ekologi
dan ekofisiologi atau fisiologi lingkungan

4. Tumbuhan terdiri atas sel yang memiliki nucleus yang terbungkus oleh membrane atau
struktur serupa tapi tanpa membran

5. Sel tumbuhan memiliki beberapa jenis organel yang terbungkus membrane, misalnya
kloroplas, mitokondria, nucleus, dan vakuola

6. Sebagian besar sel tumbuhan eukariotik diselimuti oleh dinding sel.

23
DAFTAR PUSTAKA

Agustriana, Rochmah dan Tunjung Tripeni. 2006. Buku Ajar.

Fisiologi Tumbuhan I

Universitas Lampung: Bandar Lampung

Campbell, Reece - Mitchell. 2002. Biologi Erlangga : Jakarta

Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas

Lampung: Bandar Lampung

Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan PT. Raja

Grafindo Persada: Jakarta

Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung: Bandung

Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan.

Tentang Sel & Jaringan. Rineka Cipta Jakarta

24

Anda mungkin juga menyukai