Anda di halaman 1dari 2

Vestibuloplasti

Vestibuloplasti merupakan suatu tindakan bedah yang bertujuan untuk meninggikan sulkus vestibular
dengan cara melakukan reposisi mukosa, ikatan otot dan otot yang melekat pada tulang yang dapat
dilakukan baik pada maksila maupun pada mandibula dan akan menghasilkan sulkus vestibular yang
dalam untuk menambah stabilisasi dan retensi protesa.

Tipe vestibuloplasti:

a. Vestibuloplasti Submukosa

Pada tahun 1959, Obwegeser mendeskripsikan vestibuloplasty submukosa untuk mengekstensi jaringan
linggir alveolar dalam maksila.Prosedur ini khususnya berguna pada pasien yang mengalami resorpsi
linggir alveolar dengan gangguan pada ikatan dari linggir.

Vestibuloplasty submukosa ideal dilakukan jika sisa dari rahang atas secara anatomis kondusif untuk
rekonstruksi prostetik.Panjang mukosa yang adekuat harus ada agar prosedur ini sukses dilakukan tanpa
perubahan yang tidak proporsional dari bibir atas.Jika pisau lidah atau kaca mulut ditempatkan pada
ketinggian vestibulum maksila tanpa distorsi atau inversi dari bibir atas, berarti terdapat kedalaman
labiovestibular yang adekuat.Jika terjadi distorsi maka vestibuloplasty maksila menggunakan split-
thickness skin graft atau vestibuloplasty laser merupakan prosedur yang tepat.

Vestibuloplasty submukosa dapat dilakukan di dalam ruang praktek dengan outpatient general
anesthesia atau sedasi yang dalam.Insisi midline dilakukan melalui mukosa di dalam maksila diikuti
dengan pemisahan mukosa secara bilateral.Pemisahan supraperiosteal dari otot intermediate dan ikatan
jaringan lunak telah selesai. Insisi tajam dari bidang jaringan intermediate dibuat pada ikatan dekat
dengan crest dari alveolus maksila. Lapisan jaringan dapat dieksisi atau direposisi ke arah superior.

Penutupan insisi dan penempatan stent post-bedah atau gigi tiruan secara kaku pada palatum perlu
dilakukan untuk mempertahankan posisi baru dari ikatan jaringan lunak.Pembukaan gigi tiruan atau
stent dilakukan 2 minggu setelah pembedahan.

Selama periode pemulihan, jaringan mukosa berikatan dengan periosteum yang ada dibawahnya,
menghasilkan ekstensi fix jaringan yang melapisi alveolus maksila. Reline final dari gigi tiruan pasien
dapat dilakukan kira-kira 1 bulan setelah pembedahan.

b. Vestibuloplasti Maksila

Jika vestibuloplasty submukosa merupakan kontraindikasi, pedicled mukosa dari bibir atas dapat
direposisi pada kedalaman vestibulim dalam supraperiosteal.Periosteum yang terekspos dapat dibiarkan
untuk epitelisasi secara sekunder.Split-thickness skin graft dapat dilakukan untuk mempersingkat
periode pemulihan.Sebagai tambahan, penempatan gigi tiruan yang telah di-reline dapat meminimalisir
ketidaknyamanan pasien dan membantu membentuk dan mengadaptasi jaringan lunak dibawahnya
dan/atau skin graft.
Pilihan lainnya dalam situasi ini adalah vestibuloplasty laser.Laser karbondioksida digunakan untuk
mereseksi jaringan dalam bidang supraperiosteal pada kedalaman vestibulum yang diinginkan. Gigi
tiruan dengan reline halus ditempatkan untuk mempertahankan kedalaman vestibular. Pembukaan gigi
tiruan dalam 2 hingga 3 minggu memperlihatkan vestibulum yang telah terepitelisasi dengan baik yang
terekstensi pada kedalaman yang diinginkan.

c. Lip-Switch Vestibuloplasty

Pada vestibuloplasty sebelumnya, insisi pada bibir bawah dan pemisahan submukosa hingga ke alveolus
diikuti dengan diseksi supraperiosteal hingga kedalaman vestibulum. Flap mukosa kemudian disutur
pada kedalaman vestibulum dan distabilisasi dengan stent atau gigi tiruan. Jaringan labial kemudian
dibiarkan untuk berepitelisasi secara sekunder.

Pada vestibuloplasty transposisional, periosteum diinsisi pada crest alveolus dan ditranspos lalu disutur
pada submukosa labial. Flap mucosal yang telah dielevasi kemudian diposisikan diatas tulang yang
terekspos dan disutur pada kedalaman vestibulum. Prosedur ini memberikan hasil yang memuaskan
apabila terdapat ketinggian mandibular yang adekuat.Tinggi minimal 15 mm dapat diterima untuk
prosedur diatas.Kerugian meliputi hasil yang tidak diduga, bekas luka, dan kambuh (relapse).

d. Vestibuloplasty Mandibula dan Perendahan Dasar Mulut

Sebagai tambahan pada ikatan otot labial dan jaringan lunak pada area penempatan gigi tiruan, otot
mylohyoid dan genioglossus di dalam dasar mulut juga memberikan masalah yang serupa pada aspek
lingual dari mandibula. Trauner mendeskripsikan bahwa melepas otot mylohyoid dari area linggir
mylohyoid dan mereposisikannya ke arah inferior, dapat secara efektif memperdalam area dasar mulut
dan meringankan pengaruh otot mylohyoid terhadap gigi tiruan. Setelah dua teknik ekstensi vestibular
dilakukan, skin graft dapat digunakan untuk menutupi periosteum. Kombinasi prosedur ini dapat secara
efektif mengeliminasi gaya penggeser dari ikatan mukosa dan otot serta memberikan dasar yang luas
dari jaringan terkeratinisasi pada area penempatan gigi tiruan.

Prosedur grafting jaringan lunak dengan vestibuloplasty bukal dan dasar mulut diindikasikan jika linggir
alveolar adekuat untuk area penempatan gigi tiruan telah hilang namun setidaknya masih tersisa
ketinggian tulang mandibular 15 mm. Tulang yang tersisa harus memiliki kontur yang adekuat sehingga
bentuk dari linggir alveolar yang terekspos setelah perosedur adekuat untuk dilakukan konstruksi gigi
tiruan.Jika terdapat kelainan tulang yang besar, seperti konkavitas yang besar dalam aspek superior dari
mandibula posterior, maka harus dikoreksi melalui prosedur grafting atau alveoplasty minor sebelum
prosedur jaringan lunak.

Keuntungan dari teknik ini adalah penutupan dini dari periosteum yang meningkatkan kenyamanan
pasien dan memungkinkan konstruksi gigi tiruan lebih awal.Kerugian utama yang dapat dialami pasien
post bedah adalah perlunya untuk dirawat di rumah sakit dan pembedahan di lokasi donor dan
pembengkakan moderat serta ketidaknyamanan.Pasien jarang mengeluhkan tentang penampilan atau
fungsi kulit dalam kavitas oral.

Anda mungkin juga menyukai