Anda di halaman 1dari 46

VESTIBULOPLASTI DAN FRENEKTOMI

Pembimbing : drg Lucky Riawan, SpBM (K)

Inez Kiantoro 160221190002


M. Iqbal Baihaqi 160221190005
Husna Indriyani 160221190006
Sani Kusuma Wijaya 160221190007
PENDAHULUAN
Permasalahan :
Resorbsi ridge alveolar menyebabkan perlekatan otot dan mukosa naik dan
memberi efek dislodging terhadap protesa
Perlekatan frenulum labial yang terlalu tinggi menyebabkan pemakaian
protesa tidak nyaman, terjadi ulkus, dan protesa mudah lepas

Untuk mendapatkan retensi dan stabilitas protesa dan menatasi kedua


masalah diatas, kadang diperlukan tindakan bedah preprostetik,
Yang menjadi pilihan : vestibuloplasti dan frenektomi
VESTIBULOPLASTI PADA MANDIBULA
Pada Atrofi mandibula, perlekatan otot dan jaringan lunak menjadi tinggi,
maka pendalaman vestibular menjadi pilihan. Namun tindakan ini tidak
menjadi pilihan pada atrofi ekstrem dimana terjadi resorbsi tulang basal

Teknik pendalaman vestibulum tanpa penambahan tulang disebut


vestibuloplasti, sulcus deepening procedur atau sulkoplasti

Vestibulplasti pada mandibula terdapat 2 prosedur :


1. Labial
2. Lingual
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
Nama lain : Vestibuloplasti transpositional flap
Lip switch
Yaitu menggeser jaringan lunak dari bagian dalam bibir ke zona pada tulang
alveolar, sehingga menaikkan dudukan protesa
Efektif pada pasein dengan ketinggian tulang 15 mm atau lebih pada regio
anterior. Pada ketinggian tulang kurang dari 15 mm, maka perlu
dipertimbangan pemasangan implant atau bone graft.
Teknik Lip Switch :
 Teknik Kazanjian (1924)
 Teknik Modifikasi Godwin’s (1947)
 Teknik Clark’s
 Teknik Modifikasi Obwegeser’s (1959)
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
1. Teknik Kazanjian (1924)
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
1. Teknik Kazanjian (1924)
Disseksi submukosal dikerjakan dari bagian dalam bibir bawah ke muco-
gingival junction, dekat dengan alveolar crest pada sisi labial. Disseksi
supraperiosteal diarahkan ke inferior untuk memindahkan perlekatan otot
dan jaringan ikat ke dasar dari kedalaman vestibulum yang diinginkan.
Flap mukosa yang dinaikkan di adaptasikan pada kedalaman vestibulum
yang baru dan difiksasi menggunakan jahitan atau stent, dengan tujuan
untuk menambah kedalaman dari vestibulum labial mandibula area
anterior. Dikerjakan pada regio premolar ke premolar. Area raw di bibir
dibiarkan agar sembuh dengan sendirinya. Jaringan periosteum tulang
dibiarkan intak.
Kekurangan teknik ini jangka panjang, yaitu terjadinya jaringan parut
yang banyak pada mukosa bibir, sehingga mengurangi fleksibilitas dari
bibir bawah.
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
2. Teknik Modifikasi Godwin’s (1947)

Insisi mukosa pda bagian dalam bibir didesain lebih panjang dari
dalamnya vestibulum yang akan dicapai. Flap mukosa diangkat dan
dibuat pedikel ke dekat crest dari lingir. Di dekat dengan bagian superior
perlekatan periosteum pada tulang, dibuat sebuah insisi dan diikuti
dengan disseksi ke inferior ke kedalaman vestibulum yang akan dicapai.
Periosteum kemudian diinsisi sekali lagi pada bagian dalam dari disseksi
sebelumnya. Tepi periosteal labial dijahit ke mukosa bibir yang telah
diinsisi, kemudian flap pedikel dijahit ke periosteum di kedalaman
vestibulum. Gunakan stent untuk memandu hasil operasi. Dressing
ekstraoral postoperatif dapat membantu adaptasi jaringan intraoral.
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
3. Teknik Clark’s
Flap supraperioteal dengan dasar bagian dalam dari bibir.
Meninggalkan permukaan kasar pada tulang, menutupi permukaan bagian dalam bibir,
sehingga mengurangi perdarahan, sakit pasca operasi dan terbentuknya jaringan parut.
Insisi dimulai sedikit labial dari crest sepanjang lingir alveolar.
Flap mukosa dangan dasar bagian dalam bibir, dibuat sampai vermillion border, untuk
memastikan mobilitas yang adekuat dan overcorrection.
Disseksi supraperiosteal dibuat sepanjang permukaan labial dari tulang alveolar sampai
kedalaman vestibulum yang diinginkan.
Tepi dari flap mobil ditekan ke dalam vestibulum yang baru dan ditahan dengan jahitan
melalui area dagu ekstra oral dan diikat pada cotton roll atau karet kateter yang ditempatkan
di bawah dagu.
Tertutupnya tulang alveolar oleh lapisan periosteal, menyebabkan penyembuhan lebih cepat
karena adanya granulasi.
Tingkat sukses teknik ini lebih besar daripada teknik Kazanjian.
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
3. Teknik Clark’s
VESTIBULOPLASTI LABIAL PADA MANDIBULA
4. Teknik Modifikasi Obwegeser’s (1959)

Mirip dengan metode Clark’s, kecuali pada area tulang alveolar dengan
perlekatan periotealnya tertutup oleh ketebalan skin graft yang terbagi
dan dijaga posisinya menggunakan jahitan atau stent yang dibuat
preoperative. Sebagai ganti skin, mucosal graft juga dicobakan.
Keuntungan metode Ini :
- Menutup tulang dan memastikan penyembuhan yang lebih cepat
- Mengurangi kemungkinan infeksi postoperative
- Kehilangan tulang dan jaringan parut lebih sedikit.
VESTIBULOPLASTI LINGUAL PADA MANDIBULA
Area masalah :
- Otot mylohyoid di posterior dan
- Genioglossus di anterior

Teknik yang digunakan adalah :


• Teknik Trauner’s
• Teknik Caldwell’s
• Teknik Obwegeser’s
VESTIBULOPLASTI LINGUAL PADA MANDIBULA
1. Teknik Trauner’s
• Digunakan untuk regio mylohyoid
• Insisi dibuat melalui sisi lingual lingir alveolar bilateral di regio posterior
atau dari molar kedua ke molar kedua sisi lainnya
• Disseksi supraperiosteal dilakukan dengan identifikasi terlebih dahulu otot
mylohyoid
• Instrumen melewati bawah otot mylohyoid dan otot dipisahkan dari
perlekatan tulang
• Perlu kecermatan untuk mencegah kerusakan syaraf lingual
• Fiksasi tepi insisal otot mylohyoid pada kedalaman vestibulum lingual
dengan jahitan melalui ekstraoral, di atas kulit pada tepi inferior
mandibula atau dengan memberi skin graft atau dengan stent
VESTIBULOPLASTI LINGUAL PADA MANDIBULA
2. Teknik Caldwell’s

• Seluruh flap mucoperiosteal lingual direfleksikan di regio molar ke


molar
• Ridge mylohyoid dipindahkan atau dikurangi sepanjang reduksi
tuberkel genial
• Otot mylohyoid dan serabut superfisial dari otot genioglossus ditekan
ke inferior
• Rubber tubing diletakkan di vestibulum lingual dan flap ditahan
posisinya pada kedalaman vestibulum dengan jahitan melalui kulit
ekstraoral, di sudut inferior mandibula
VESTIBULOPLASTI LINGUAL PADA MANDIBULA
3. Teknik Obwegeser’s (kombinasi Bukal dan Lingual)
VESTIBULOPLASTI LINGUAL PADA MANDIBULA
3. Teknik Obwegeser’s (kombinasi Bukal dan Lingual)
• Insisi pada lingir alveolar
• Flap mukosa diangkat ke bukal dan lingual
• Perlekatan otot mylohyoid dan hanya serabut superfisial dari otot
genioglossus dipisahkan pada sisi lingual
• Tepi bukal dan lingual dari flap dilekatkan/dijahit, ke sudut inferior
mandibula
• Skin graft diletakkan pada sepanjang lingir alveolar
• Stent akrilik atau protesa yang telah dibuat sebelumnya dapat
dipasang dan difiksasi ke mandibula dengan circummandibular wiring
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
Teknik perluasan dasar mulut : melepaskan perlekatan otot mylohiod dari area
lingir (Trauner)
Macintosh dan Obwegeser menyempurnakan tekniknya dengan menambahkan
perluasan pada aspek bukal dan lingual dari mandibula. Setelah dilakukan flap
dan reposisi flap, cangkok kulit dapat diaplikasikan pada bagian supraperiosteal.
Pencangkokan dapat mengeliminasi gaya yang melepaskan dari mukosa dan
perlekatan otot dan memberikan area berkeratin pada mukosa yang mendukung
gigi tiruan.
Keuntungan : tercapainya penutupan awal dari area periosteal, memberikan
kenyamanan dan waktu pengerjaan gigi tiruan bisa segera dimulai, dan perluasan
vestibular yang lebih bisa diperkirakan.
Kekurangan : adanya waktu rawat inap utnuk penyembuhan area donor. Bila area
donor diambil dari rongga mulut, biasanya menimbulkan luka jaringan parut pada
area donor dan kegagalan kreatinisasi pada area penerima.
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA

Teknik vestibuloplasti dengan pencangkokan jaringan lunak dapat


dilakukan dengan cangkok mukosa dan cangkok kulit ketebalan minimal.
Prosedurnya adalah dengan menempatkan graft dari area donor pada
area yang telah dideepitelisasi. Graft ditempatkan dengan area luka
menghadap luar. Untuk menunjang penyembuhan dilakukan
pemasangan splint yang diikat dengan kawat selama 7-10 hari. Splint
dapat dilapisi dengan softliner untuk penggunaan selama 3-5 hari hingaa
penyembuhan sempurna tercapai
Empat area penting untuk mendapatkan dukungan gigi tiruan yang tepat
dari jaringan disekitar adalah; (1) Area vestibulum labial, (2) Sulkus lingualis
posterior, (3) Area distobukal, dan (4) Area sayap lingual anterior
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
1. Teknik Pembedahan Anterior Sulcus Slide
Area vestibulum labialis di rahang bawah dimulai dari area sedikit di depan
mental foramen meluas hingga ke sisi berlawanan. Pada area ini terdapat
origo dari otot mentalis, quadratus labii inferior dan depressor anguli oris.
Teknik yang digunakan untuk menambah kedalaman vestibulum yang
dilakukan dengan mengikuti prosedur.
Pada proses pembedahannya dilakukan dengan melakukan insisi horizontal
pada area perbatasan gusi cekat dan gusi bebas. Pemotongan ini tidak
dimaksudkan untuk membuka periosteum. Diseksi jaringan dilakukan hingga
mencapai kedalaman yang diinginkan. Mukosa berepitel pada sebelah
anterior dari insisi dibuatkan gerong dan ditempatkan lebih apikal sesuai
dengan kedalaman jaringan yang didiseksi sebelumnya, kemudian dilakukan
penjahitan. Penggunaan splint bedah distabilisasikan dengan menggunakan
kawat pada area premolar atau bisa juga dengan menggunakan sekrup metal.
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
1. Teknik Pembedahan Anterior Sulcus Slide
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
2. Teknik Pembedahan Reverse Anterior Sulcus Slide

Pasien yang memiliki indikasi untuk dilakukan prosedur pembedahan


tulang pada area ini, dilakukan vestibuloplasti dengan teknik reverse
anterior sulcus slide. Insisi dilakukan pada area bibir pasien, dilakukan
secara horizontal dari area C ke C. Insisi ini ditujukan untuk melepaskan
flap mukosa yang tebal ke arah posterior. Setelah dilakukan pembedahan
tulang, dan diseksi perlekatan otot, flap yang dibuka direposisi kemudian
dijahit pada posisi lebih ke apikal mendekati tulang alveolar. Metode
pembedahan ini tidak memerlukan penggunaan splint bedah.
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
2. Teknik Pembedahan Reverse Anterior Sulcus Slide
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
3. Teknik Pembedahan Sulkus Lingualis Posterior

Area sulkus lingualis posterior dapat dilakukan pendalaman ketinggian


dengan melakukan prosedur pembedahan yang didahului dengan
melakukan insisi pada tengah lingir residual berjalan dari anteroposterior.
Insisi sepanjang area distal retromolar pad hingga mendekati foramen
mentale. Melalui insisi ini flap dilepaskan ke arah lingual hingga terlihat
perlekatan otot mylohyoid. Mukosa yang berada di bawahnya dilepaskan
kearah lingaul sepanjang 1-1,5 cm. Diseksi otot mylohyoid dilakuakan
dari distal ke area bikuspid. Jaringan dibawah otot adalah jaringan lemak
yang menjadi penanda anatomis sebagai batas operasi. Mukosa dijahit
mengikuti garis insisi dan selanjutnya dilakukan pemasangan splint
bedah dengan fiksasi mekanis menggunakan wiring.
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
3. Teknik Pembedahan Sulkus Lingualis Posterior
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
4. Teknik Pembedahan Vestibulum Bukal Posterior
Area yang cenderung diabaikan adalah area vestibulum bukal. Pada area ini
terjadi jatuhnya otot buccinator dikarenakan terjadi resorpsi lingir alveolar
karena tidak dipasangkan gigi tiruan. Terkadang disertai juga dengan adanya
penonjolan lingua oblique eksterna dan kehilangan lapisan kortikal bukal
sebagai dukungan. Otot buccinator menutupi garis mylohyoid. Hal ini
diantisipasi dengan teknik push back pada otot buccinator.
Prosedur pembedahan dilakukan dengan melakukan insisi anteroposterior pada
lingir dari retromolar pad hingga ke area cuspid. Insisi lateral oblique dilakukan
pada insisi anteroposterior paling belakang, meluas secara posterolateral. Flap
kemudian dilepaskan ke arah lateral tanpa merusak serabut saraf mentalis. Flap
ditempatkan mendekati tepi lateral bawah mandibula, penjahitan dilakuakan
setelah mukosa ditempatkan sedikit ke anterior. Splint bedah ditempatkan pada
garis oblique eksterna untuk membentuk sulkus bukal.
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
4. Teknik Pembedahan Vestibulum Bukal Posterior
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
5. Teknik Pembedahan Vestibulum Lingualis Anterior
Area vestibulum lingualis anterior bila ingin diperdalam akan melibatkan otot
genioglossus dan geniohyoid dan tuberkulum genial. Prosedur ini dilakukan
bilamana genial tuberkel menjadi fulkrum dan keterbatasan sulkus lingualis.
Ketiadaan sulkus ini akan menyebabkan pergerakan gigi tiruan ke arah
anterior pada saat terdapat aktivitas lidah. Prosedur pembedahan dilakukan
dengan melakukan insisi ke arah lingual dari ketinggian lingir residual. Flap
dilepaskan ke arah lingual dan posterior. Tuberkulum terkespose dan dapat
dihilangkan bilamana diperlukan, diseksi dilakukan ke arah lateral mengikuti
panjang ke bawah. Diseksi diupayakan melepaskan perlekatan otot
genioglosus dari serabut otot geniohyoid. Otot genioglosus dilebaskan dari
genial tuberkel direposisi dengan penjahitan pada dasar otot geniohyoid.
Setelah dilakukan debridemen flap ditutup dan dilakukan pemasangan splint
bedah.
VESTIBULOPLASTI LABIAL DAN LINGUAL PADA MANDIBULA
5. Teknik Pembedahan Vestibulum Lingualis Anterior
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
1. Teknik Vestibuloplasti Submukosal
Teknik ini ditemukan oleh MacIntosh dan Obwegeser dan dapat digunakan di
vestibulum labial dan bukal dari maksila dan mandibula. Diindikasikan ketika
protesa tidak stabil karena vestibulum kurang dalam dan tingginya perlekatan
otot, namun ketinggian dan kontur tulang masih baik.
Jjaringan submukosa di eksisi atau di reposisi untuk memungkinkan aposisi dari
mukosa labiovestibular ke periosteum dari maksila yang tersisa. Untuk
memberikan kedalaman vestibular yang adekuat tanpa menghasilkan penampilan
abnormal dari bibir atas, panjang mukosa yang memadai harus tersedia didaerah
ini.
Sebuah tes sederhana untuk menentukannya dilakukan dengan menempatkan
kaca mulut dibawah bibir atas dan mengangkat kearah superior dari vestibula
menuju ke daerah pasca operasi yang diinginkan. Jika tidak ada inversi atau
pemendekan bibir terjadi, maka terdapat mukosa yang adekuat untuk dilakukan
vestibuloplasti submukosa yang tepat.
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
1. Teknik Vestibuloplasti Submukosal
Vestibuloplasti submukosa umumnya dapat dilakukan dengan anastesi lokal dan
sedasi intravena dalam pengaturan rawat jalan. Sebuah insisi mid-line dibuat di
anterior rahang atas dan mukosa dipisahkan dari jaringan submukosa
dibawahnya. Sebuah tunnel supraperiosteal dibuat dengan cara disseksi
perlekatan otot dan submukosa dari periosteum. Lapisan intermediat dari
jaringan yang terbentuk oleh dua disseksi tunnel diinsisi pada area
perlekatannya dekat puncak lingir alveolar. Jaringan submukosa dan otot
direposisi ke superior atau dieksisi. Setelah penutupan dari insisi mid line, geligi
triuan yang sudah ada atau prefabrikasi splint di modifikasi memanjang ke area
vestibular dan ditahan oleh sekrup palatal selama 7 sampai 19 hari untuk
memegangi mukosa agar tetap berada diatas ridge dalam keadaan rapat
aposisi menutup periosteum. Ketika penyembuhan berlangsung, biasanya
dalam waktu 3 minggu, mukosa telah beradaptasi rapat terhadap dinding
anterior dan lateral dari maksila pada kedalaman vestibulum yang diperlukan.
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
1. Teknik Vestibuloplasti Submukosal
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
1. Teknik Vestibuloplasti Submukosal
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
2. Teknik Vestibuloplasti Pocket Inlay Maxillary
Melibatkan pembuatan pocket secara bedah di buttress maksila dan regio
apertura piriformis dan perluasan flange protesa yang ke dalam pocket ini
untuk meningkatkan retensi protesa. Preoperatif, protesa rahang atas pasien
dimodifikasi dengan penambahan labial flange.
Insisi intraoral diambil di atas gingiva cekat dari buttress maksila satu sisi ke
sisi sebelahnya. Disseksi supraperiosteal dibuat untuk membentuk dua pocket
pada tiap sisi apretura piriformis. Disseksi diperluas ke superior sampai level
perlekatan dari otot levator anguli oris. Disseksi juga dilanjutkan ke midline kea
rah basis apertura piriformis. Dijaga agar tidak terjadi perforasi kavitas nasal.
Pencetakan dilakukan dengan kompon pada pocket. Flange labial dari protesa
akan tertutup oleh ketebalan skin graft yang terbagi. Protesa dipakai pada
tempatnya. Circumzygomatic wires bilateral dan margin piriform wires
digunakan untuk stabilitasi protesa, agar tetap ditempatnya selama seminggu.
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
2. Teknik Vestibuloplasti Pocket Inlay Maxillary

Keuntungan metode ini :


• Dapat digunakan pada pasien yang hanya memiliki gigi anterior. Karena
sering mengalami kehilangan gigi anterior rahang atas akibat trauma
oklusi yang konstan, sehingga hanya tersisa gigi anterior rahang bawah.
• Meningkatkan stabilitas dan retensi protesa dengan meningkatkan area
vaestibulum dan adanya pocket sphincter untuk memegang flange
protesa.
• Pada kasus yang berat, maka atrofi-tuberoplasti dapat dikombinasikan.
• Defisiensi di regio lipatan nasolabial dapat diatasi.
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
3. Teknik Vestibuloplasti dengan Graft Jaringan
Ketka mukosa labiovestibular yang ada tidak mencukupi dan hasil dari teknik
vestibuloplasti submukosal akan memperpendek bibir, teknik pemanjangan
vestibular yang lain harus digunakan. Dalam kasus seperti itu modifikasi dari
teknik vestibuloplasti Clark menggunakan mukosa pedicled dari bibir atas dan
dijahit pada kedalaman rahang atas setelah dilakukan diseksi supraperiosteal.
Periosteum yang berada diatas puncak alveolar akan terjadi penyembuhan
oleh epitelisasi sekunder. Ketidaknyamanan moderat mungkin dialami oleh
pasien dalam periode pasca operasi, dan waktu penyembuhan lebih lama
diperlukan (6 sampai 8 minggu) sebelum konstruksi geligi tiruan dibuat.
Pemeliharaan dari kedalaman vestibular maksila tidak dapat diprediksi.
Pengunaan pedicle flap ke arah labial dikombinasikan dengan graft jaringan
diatas periosteum yang terbuka akan memberikan manfaat tambahan lainnya,
penyembuhan cepat diatas area yang sebelumnya periosteum terbuka dan
lebih dapat diprediksi pada pemeliharan kedalaman vestibular.
VESTIBULOPLASTI PADA MAKSILA
3. Teknik Vestibuloplasti dengan Graft Jaringan

Peningkatan kontur jaringan lunak untuk konstruksi implant. A,


kurangnya vestibule fasial dan kekurangan jaringan berkeratin
pada alveolar maksila. B, Hasil dari pasca operasi dalam waktu
1 bulan, yang menggambarkan kontur jaringan lunak telah
meningkat untuk restorasi dukungan implan.
FRENEKTOMI
Perlekatan frenulum adalah berupa pita tipis dari jaringan fibrosa dan
sebagian kecil serabut otot yang tertutup oleh mukosa membran.
Perlekatan frenulum labial yang terlalu tinggi atau pita fibrosa yang dekat
dengan alveolar crest di regio bukal dapat melepaskan protesa,
menyebabkan ulkus karena gesekan dengan flange protesa.
Solusinya : mengurangi tepi perifer protesa.
Bila masalah tetap ada, maka frenektomi menjadi pilihan.
Demikian juga pada frenulum lingual mandibula, jika perlekatannya ke dasar
mulut atau mukosa alveolar yang terlalu pendek, dapat menyebabkan
ankyloglossia parsial atau komplit dan keterbatasan gerak lidah yang
akhirnya terjadi defek bicara.
FRENEKTOMI
Teknik bedah yang efektif dalam pengambilan perlekatan frenulum yaitu:1
• Teknik eksisi sederhana
• Teknik Z-plasty
• Vestibuloplasti terlokalisasi dengan epitelisasi sekunder
Frenektomi dengan laserEksisi sederhana dan Z-plasty efektif ketika
jaringan mukosa dan jaringan fibrosa relatif dangkal. Vestibuloplasti
terlokalisasi dengan epitelisasi sekunder seringkali dipilih ketika
perlekatan frenulum dengan dasar yang luas. Frenektomi dengan laser
dapat digunakan dalam membentuk eksisilokal dan ablasi dari jaringan
mukosa yang luas dan perlekatan jaringan fibrousa, sehingga
memungkinkan terjadinya epitelisasi sekunder.
FRENEKTOMI LABIAL
Frenektomi labial rahang atas bertujuan untuk mengambil atau
mereposisi seluruh frenulum labial, termasuk perlekatannya terhadap
tulang dan juga mengambil semua jaringan interdental. Harus diingat
bahwa celah di insisif pada anak-anak merupakan proses perkembangan
normal dan hal ini berlangsung sampai erupsi gigi geligi kaninus
permanen dewasa. Frenektomi labial biasanya ditunda sampai perawatan
ortodontik selesai, kecuali jika frenulum labial menghalangi penutupan
diastema atau adanya kejadian trauma.
Pengambilan biasanya dilakukan jika frenulum meluas ke papilla insisivus
dan berpengaruh terhadap stabilitas setelah perawatan ortodontik
penutupan diastema. Perluasan frenulum ke daerah palatal seringkali
terlihat secara radiografi dengan lekukan berbentuk V. Pada keadaan ini
teknik bedahnya akan berbeda.
FRENEKTOMI LABIAL
Teknik frenektomi pada rahang atas umumnya adalah sebagai berikut:
• Injeksi anastesi lokal.
• Retraksi bibir bagian atas, sehingga memperlihatkan keseluruhan
perlekatan frenulum.
• Jika frenulum fibrosa sebagian, beri outlined pada keseluruhan
panjangnya
• Eksisi menggunakan scalpel bentuk rhomboid atau elliptical.
• Perlekatan serabut yang tersisa pada tulang yang terekspose, dapat
diambil dengan kuret atau secara hati-hati diambil dengan bor tetapi
jangan sampai merusak akar gigi sebelahnya.
• Defek lalu ditutup dengan penjahitan simple interrupted.
• Pasien dikontrol 5-7 hari kemudian.
FRENEKTOMI LABIAL

Eksisi sederhana.
FRENEKTOMI LABIAL

Z - Plasty
FRENEKTOMI LABIAL

Pengambilan frenulum
labial dengan dasar luas
FRENEKTOMI LABIAL

Eksisi dengan laser


FRENEKTOMI LINGUAL
Dilakukan pada anak-anak untuk mendukung perkembangan bicara dan mencegah
timbulnya rasa malu karena salah fungsi. Pada pasien dewasa kadang dilakukan karena
keterbatasan pergerakan lidah sehingga sulit membersihkan permukaan bukal gigi molar
rahang atas. Prosedurnya dilakukan dibawah anestesi lokal dan mirip dengan frenektomi
labial, hanya saja pembuangan jaringannya lebih minimal.
Prosedur :
1. Injeksi anestesi lokal.
2. Lidah ditarik keatas.
3. Perlekatan frenulum lingual diambil dengan insisi tunggal horizontal.
4. Defek dijahit dengan dua atau tiga jahitan simple interrupted, dengan benang resorbable
catgut 3/0.
5. Pekerjaan dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah rusaknya muara saluran kelenjar
submandibular, baik ketika insisi maupun ketika penjahitan. Kesalahan frenektomi lingual
meskipun jarang, dapat menyebabkan masalah periodontal di kemudian hari.
FRENEKTOMI LINGUAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai