Anda di halaman 1dari 4

MODUL 5

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN RISIKO

“Nasib Dokter Gigi”

Direktur Rumah sakit terganggu karena berita tentang dugaan malpraktik dokter giginya. Berita
tersebut tentang pengaduan keluarga pasien ke pihak kepolisian akibat kesalahan perawatan yang
dilakukan oleh dokter gigi. Dokter gigi dituntut harus membayar kerugian immaterial dan material
sebesar 1 milyar oleh pasiennya yang disampaikan oleh pengacara pasien tersebut.

Dokter gigi yang bersangkutan tidak memiliki asuransi profesi. Direktur rumah sakit tidak mau
ambil risiko dan berencana untuk memutuskan hubungan kerja. Padahal, PDGI siap membantu dokter
gigi tersebut untuk melakukan mediasi pada keluarga pasien.

Bagaimana pandangan saudara mengenai kasus diatas?

TERMINOLOGI

1. Kepemimpinan : Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kepemimpinan adalah cara


memimpin atau perihal pemimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata “pimpin”
yang artinya mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi.
2. Manajemen Risiko :

3. Kerugian immaterial : Immaterial menurut terminology hukum (P.P.M.Ranuhandoka B.A)


diartikan “tidak bisa dibuktikan” sehingga kerugian immaterial merupakan kerugiaan yang
diderita akibat perbuatan melawan hukum yang tidak dapat dibuktikan, dipulihkan kembali dan
atau menyebabkan terjadinya kehilangan kesenangan hidup sementara, ketakutan, sakit, dan
terkejut sehingga tidak dapat dihitung berdasarkan uang.
4. Asuransi Profesi : asuransi yang melindungi aset kita terhadap tuntutan hukum dari
pihak ketiga, yang disebabkan karena kelalaian kita dalam menjalankan aktifitas yang
berhubungan dengan profesi kita. suatu bentuk asuransi yang menjamin perlindungan bagi para
pekerja professional dalam menghadapi tuntutan hukum kliennya atas pelanggaran tugas
professional dalam menjalankan usaha dan profesinya.
5. PDGI : Persatuan Dokter Gigi Indonesia
6. Mediasi : Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui proses
perundingan atau mufakat para pihak dengan dibantu oleh mediator yang tidak memiliki
kewenangan memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
7. Malpraktik medis : medical malpractice adalah suatu bentuk kesalahan profesional yang
dapat menimbulkan luka-luka pada pasien sebagai akibat langsung dari suatu perbuatan atau
kelalaian dokter.

Lebih rinci lagi pengertian malpraktik medis di kemukakan oleh Adami Chazawi mengatakan
bahwa malpraktik kedokteran adalah dokter atau orang yang ada di bawah perintahnya dengan
sengaja atau kelalaian melakukan perbuatan (aktif atau pasif) dalam praktik kedokteran pada
pasiennya dalam segala tingkatan yang melanggar standar profesi, standar prosedur, atau
prinsipprinsip profesional kedokteran, atau dengan melanggar hukum atau tanpa wewenang
disebabkan: tanpa informed consent atau di luar informed consent, tanpa Surat Izin Praktik (SIP)
atau tanpa Surat Tanda Registrasi (STR), tidak sesuai dengan kebutuhan medis pasien; dengan
menimbulkan akibat (causal verband) kerugian bagi tubuh, kesehatan fisik maupun mental atau
nyawa pasien, dan oleh sebab itu membentuk pertanggungjawaban hukum bagi dokter

RUMUSAN MASALAH

1. Apa tujuan dari penerapan manajemen resiko?

2. Apa saja manfaat manajemen resiko dalam bidang kesehatan?


3. Apa saja prinsip dari manajemen risiko?

4. Apa bentuk perlindungan hukum bagi seorang dokter gigi?


Tercantum dalam KODEKGI (Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia) pada bab 5 pasal 34 :
 Berdasarkan Pasal 24 ayat (1) dan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, mengatur bahwa dokter gigi memiliki hak untuk mendapatkan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai profesinya, dimana
perlindungan hukum tersebut merupakan hak setiap dokter gigi yang diberikan
sepanjang dalam melaksanakan pelayanan kesehatan telah memenuhi ketentuan kode
etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional.
 Pasal 50 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran juncto
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dalam Pasal 66 ayat
(1), juga ditegaskan kembali bahwa pada dasarnya dokter gigi mempunyai hak untuk
mendapatkan perlindungan hukum sepanjang telah melaksanakan tugas sesuai dengan
profesi dan standar prosedur pelayanan operasional.

5. Apa tujuan dan manfaat asuransi profesi bagi dokter gigi?


6. Bagaimana

Anda mungkin juga menyukai