Anda di halaman 1dari 29

SLH-SDH Academic Department

Cycle of Innovation Implementation Strategy


Handbook
and
Curriculum Innovation 2022-2023

Diterbitkan oleh:
Kantor Pusat SDH Jln. Mentawai 201, Taman Imam Bonjol,
Lippo Karawaci, Tangerang
Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................................................................... 2
I. Mengenal CIIS ................................................................................................................. 3
II. Visi dan Misi ..................................................................................................................... 5
III. Inovasi ............................................................................................................................ 6
IV. Uji Coba ......................................................................................................................... 7
4.1. Mengenal Dream Team ........................................................................................... 7
4.2. Tujuan Dream Team ................................................................................................ 7
4.3. Hasil Dream Team ................................................................................................... 7
4.4. Karakteristik Anggota Dream Team ...................................................................... 8
4.5. Kegiatan Dream Team............................................................................................. 8
4.6. Peran dan Tanggung Jawab dalam Dream Team ............................................ 10
V. Implementasi .................................................................................................................. 11
5.1. Professional Development (PD) ........................................................................... 11
5.2. Professional Learning Community (PLC) ........................................................... 11
5.2.1. Mengenal PLC ................................................................................................. 11
5.2.2. Karakteristik PLC............................................................................................. 12
5.2.3. PLC dalam Konteks SLH dan SDH .............................................................. 12
5.2.4. Tujuan PLC SLH dan SDH ............................................................................ 13
5.2.5. Kegiatan PLC SLH dan SDH......................................................................... 14
5.2.6. Peran dan Tanggung Jawab Komunitas SLH dan SDH ........................... 16
VI. Evaluasi ....................................................................................................................... 17
VII. Education Beyond 101 .............................................................................................. 19
VIII. Penutup........................................................................................................................ 20
Lampiran - Inovasi Kurikulum 2022-2023 ......................................................................... 21
1. Dream Team 2022-2023 ....................................................................................... 21
2. PD Bersama 2022-2023 ........................................................................................ 23
3. PLC Nasional 2022-2023 ...................................................................................... 24
4. Peta dan Linimasa Inovasi Kurikulum 2022-2023 ............................................. 26
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 28

2
I. Mengenal CIIS

Dasar dan visi pendidikan yang dikerjakan SLH dan SDH (Pengetahuan Sejati,
Iman di dalam Kristus, Karakter Ilahi) tidak berubah dalam setiap konteks dan waktu.
Namun, sebagaimana diungkapkan oleh Knight (2009), bentuk dan praktik pendidikan
akan selalu berubah sesuai situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Hal ini sejalan
dengan kerinduan dan komitmen SLH-SDH untuk menghadirkan pembelajaran yang
bermakna dan sesuai dengan konteks saat ini. Oleh karena itu, SLH-SDH secara
kontinu melakukan inovasi, khususnya di bidang kurikulum, agar dapat semakin
memproklamasikan Kristus dalam setiap konteks.

Inovasi yang dilakukan tentunya harus sesuai dan terhubung dengan Visi dan
Misi SLH-SDH, Strategic Initiatives (SI) dan Key Performance Indicators (KPI) SLH-
SDH sebagai sebuah sistem sekolah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi di
dalam proses pengembangan sebuah inovasi hingga dapat diimplementasikan di
seluruh unit sekolah SLH-SDH. Strategi ini akan memastikan proses perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi inovasi kurikulum berjalan dengan baik. Untuk
keperluan itu, dikembangkanlah sebuah siklus strategi pelaksanaan inovasi yang
disebut Cycle of Innovation Implementation Strategy (CIIS).
Gambar 1
Bagan Cycle of Innovation Implementation Strategy (CIIS)

3
Pada bagian ini (Bab I) akan dijelaskan secara singkat pengertian dan cara
memahami bagan CIIS. CIIS dimulai dari analisis atas kondisi dan kebutuhan serta
tantangan yang dihadapi oleh unit sekolah SLH-SDH. Dari hasil analisis ini diperoleh
ide-ide Inovasi pengembangan kurikulum (Bab III), yang tentunya dimotori oleh visi
dan misi SLH-SDH, serta didasarkan pada pemahaman pendidikan Kristen yang
alkitabiah (Bab II).

Sebelum implementasi secara menyeluruh oleh unit sekolah SLH-SDH, perlu


dilakukan Uji Coba untuk mendapatkan gambaran kelayakan dan best practices atas
ide-ide inovasi (Bab IV). Setelah melewati proses Uji Coba, ide-ide inovasi sudah
dapat dilakukan dalam proses Implementasi di unit-unit sekolah SLH-SDH (Bab V).
Proses implementasi dimulai dari diseminasi melalui PD Bersama untuk semua guru
SLH-SDH serta pendampingan di dalam Professional Learning Community. Setelah
itu, proses Evaluasi (Bab VI) akan dilakukan untuk menjadi masukan inovasi
selanjutnya.

Pada Bab VII akan dijelaskan juga mengenai program Education Beyond 101
yang akan memberikan dukungan dalam hal platform dan kegiatan-kegiatan yang
secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan inovasi yang dikerjakan
dalam CIIS. Kemudian, untuk inisiatif inovasi pengembangan kurikulum yang akan
menjadi fokus pada tahun ajaran berjalan akan dijelaskan pada bagian Lampiran.

4
II. Visi dan Misi

Visi dan misi SLH-SDH merupakan motor penggerak setiap ide inovasi
kurikulum di SLH-SDH, sehingga seluruh inovasi yang dihasilkan harus dilihat dari
kacamata visi dan misi tersebut. CIIS diarahkan oleh pemahaman yang benar akan
pendidikan Kristen, di mana pemahaman ini tentunya muncul dari pengejawantahan
visi dan misi SLH-SDH yang tertuang ke dalam modul-modul Understanding Christian
Education (UCE). Modul-modul UCE akan menolong komunitas memahami konteks
pendidikan yang dilakukan oleh SLH-SDH.

Sebelum mengadopsi sebuah inovasi menggunakan CIIS, para pemimpin


sekolah perlu untuk terus mendalami materi UCE yang berhubungan dengan setiap
inovasi yang hendak dijalankan di setiap unit. Penting juga bagi pemimpin sekolah
untuk terus menggumulkan apakah inovasi yang dijalankan akan menolong seluruh
anggota komunitas sekolah sampai kepada pemahaman yang sejati, benar-benar
menuntun mereka kepada iman di dalam Kristus, dan akhirnya menuntun mereka
kepada karakter yang Ilahi.

5
III. Inovasi
Untuk memastikan inovasi yang akan dilakukan benar-benar menjawab
kebutuhan unit-unit SLH-SDH, terlebih dahulu pemimpin sekolah dan Head Office
akan melakukan analisis kebutuhan (salah satu caranya dapat menggunakan analisis
Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats/SWOT), kemudian secara
komprehensif mendiskusikan hasil analisis kebutuhan tersebut bersama Head Office.
Head Office akan merangkum hasil analisis setiap unit sekolah dan menentukan
Strategic Initiatives menggunakan Balance Scorecard yang mencakup beberapa
bidang seperti Finance, Marketing, Human Resources, dan salah satunya adalah
bidang Academic. Strategic Initiatives yang sudah disusun oleh Head Office akan
disosialisasikan di dalam rapat kerja pemimpin sekolah di awal tahun ajaran.
Selanjutnya, para pemimpin sekolah akan menyusun Strategic Initiatives tingkat unit
yang sejalan dengan Strategic Initiatives Head Office.
Strategic Initiatives dalam bidang akademik yang berfokus pada inovasi
kurikulum yang seiring dengan praktik-praktik pendidikan terkini dalam mencapai visi
dan misi akan dilakukan dalam CIIS. Tim akademik Head Office yang terdiri dari Head
of Academic (HoA), Professional Development and Curriculum Enrichment (PDCE),
Educational Technology (EduTech), dan Internal Assessment (IA) akan menentukan
inovasi kurikulum yang akan menjadi fokus SLH dan SDH setiap tahun ajaran.
Komunikasi detail dan pemantauan jalannya inovasi kurikulum secara umum akan
disampaikan melalui Academic Meeting yang diikuti oleh para pemimpin sekolah.

6
IV. Uji Coba

Sebelum diterapkan dalam pembelajaran, ide inovasi terlebih dahulu melalui


tahap Uji Coba untuk melihat kelayakan (feasibility) dan efektivitasnya. Tahap Uji
Coba akan dilakukan oleh Dream Team.

4.1. Mengenal Dream Team

Desain dan implementasi inovasi kurikulum adalah suatu proses yang


kompleks (Binkhorst et al., 2015; Huizinga, 2014; Mooney Simmie, 2007). Berbagai
hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menentukan keberhasilan
inovasi kurikulum adalah keterlibatan “the main stakeholder” yaitu guru dalam proses
inovasi tersebut (Binkhorst et al., 2015; Huizinga, 2014; Mooney Simmie, 2007).
Namun, sering sekali keterlibatan guru dalam proses inovasi hanyalah sebagai objek
di mana proses inovasi tidak memberikan ruang pengembangan bagi diri guru itu
sendiri, sehingga inovasi kurikulum tidak berimbang dengan pengembangan
profesional guru. Oleh karena itu, dibentuklah Dream Team sebagai strategi dalam
inovasi kurikulum dengan melibatkan guru sebagai “the main stakeholder”. Dream
Team sebagai ujung tombak inovasi akan mengintegrasikan dua komponen utama
yaitu: Curriculum Development (Innovation) dan Professional Development. Dengan
kata lain, Dream Team melihat guru sebagai designer dan learner dalam proses
inovasi kurikulum ini.

4.2. Tujuan Dream Team

Sebagai ujung tombak dalam inovasi pendidikan di SLH dan SDH, Dream
Team memiliki dua tujuan utama, yaitu:

1. Mengembangkan, menguji, dan menemukan suatu bentuk inovasi pendidikan


yang sesuai dengan konteks SLH-SDH.
2. Menjadi sarana pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi guru dalam
membangun kapasitas untuk berinovasi, belajar, dan implementasi kurikulum.

4.3. Hasil Dream Team

Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, Dream Team diharapkan


akan membuahkan hasil berupa:

1. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan konteks SLH-SDH yang didasarkan pada
hasil penelitian (research-based innovation).
2. Praktik-praktik baik (best practices) dalam inovasi pendidikan.
3. Terdapat guru-guru ahli (expert teachers) yang siap untuk berbagi dan
mendampingi guru lain dalam implementasi inovasi pendidikan tersebut.

7
4.4. Karakteristik Anggota Dream Team

Anggota Dream Team adalah para guru yang dipilih oleh pemimpin sekolah
yang melakukan uji coba inovasi dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Memiliki pemahaman kerangka kurikulum (SLH-SDH curriculum framework) dan


konten mata pelajaran yang kuat.
2. Mampu berkolaborasi dengan aktif dengan sesama anggota Dream Team, baik
dalam unit masing-masing maupun antarunit.
3. Memiliki potensi untuk pengimbasan inovasi kepada rekan-rekan guru lainnya.

4.5. Kegiatan Dream Team

Kerangka yang digunakan dalam melaksanakan Dream Team adalah Teacher


Design Teams.
Teacher design teams (TDTs) are defined here as groups of teachers
who cooperate in order to renew and redesign their curriculum and
develop themselves professionally (at the individual, group and school
level).
(Huizinga, 2014; Westbroek et al., 2019).

TDTs merupakan suatu bentuk integrasi antara pengembangan kurikulum dan


pengembangan guru. Dalam proses menghasilkan produk inovasi, Dream Team akan
bekerja berdasarkan pada riset. Dalam hal ini, pendekatan penelitian yang digunakan
adalah Research & Development dengan model ADDIE.

ADDIE merupakan akronim dari Analyze (Analisa), Design (Desain), Develop


(Pengembangan), Implement (Implementasi) dan Evaluate (Evaluasi) yang
merupakan tahapan pelaksanaan model itu sendiri. Tahapan penelitian ini
diintegrasikan dengan kegiatan dream team (lihat di atas).
Gambar 2
ADDIE Model of Instructional Design

ADDIE Model of Instructional Design

Analysis Design Development Implementation Evaluation

Kegiatan yang akan dilakukan oleh Dream Team adalah professional


development (dalam arti luas) dan pengembangan inovasi berbasis riset melalui
diskusi, kolaborasi, implementasi dan observasi, serta evaluasi. Berikut ini tahapan
kegiatan Dream Team yang diadaptasi dari model ADDIE.

8
Gambar 3
Kegiatan Dream Team

1. Tahap pertama: Menanamkan Rasa Kepemilikan (Enhancing Ownership)

Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kepemilikan atas visi inovasi (vision
casting) yang akan dilakukan di SLH-SDH, kepemilikan atas Dream Team, dan
kerangka kerja Dream Team.

2. Tahap kedua: Pengembangan Profesional (Professional Development)

Sebelum melakukan inovasi, anggota Dream Team harus memahami ide inovasi
yang akan dikembangkan baik dalam hal konseptual dan prinsip. Untuk itu, anggota
Dream Team perlu mempelajari dan mendalami mengenai ide inovasi yang akan
dikembangkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan, workshop,
diskusi, self-paced learning, dll.

3. Tahap ketiga: Menganalisis (Analyze)

Tahapan ini merupakan bagian dari tahapan pengembangan inovasi berbasis


penelitian (dengan kerangka ADDIE). Dalam kerangka penelitian ADDIE, tujuan
tahap analisis ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab atas kesenjangan
performa (Branch, 2009). Dalam konteks Dream Team, analisis bertujuan untuk
mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan ide inovasi (contoh: kondisi murid, konteks sekolah, strategi dalam
penerapan ide inovasi, dll).

4. Tahap keempat: Rancangan dan Pengembangan (Design & Develop)

Pada tahapan ini, anggota Dream Team secara kolaboratif merancang dan
mengembangkan ide inovasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Hasil dari
tahapan ini dapat berupa instrumen pembelajaran (unit mapping, RPP, media
pembelajaran, instrumen asesmen, Moodle courses, dll.).

5. Tahap kelima: Penerapan (Implementation)

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menerapkan ide inovasi yang telah dirancang
dan dikembangkan dalam praktik pembelajaran. Tahap implementasi ini dapat
dilakukan secara kolaboratif (misalnya, seorang guru yang ditunjuk sebagai guru
9
pelaksana, dan seorang guru lainnya menjadi observer). Pada tahap implementasi
ini, observasi menjadi kunci untuk melihat penerapan ide inovasi yang dilakukan.

6. Tahap keenam: Mengevaluasi (Evaluate)

Pada tahap evaluasi, dilakukan penilaian pelaksanaan ide inovasi, baik kelayakan
maupun efektifitas inovasi yang dihasilkan. Dari hasil evaluasi akan diketahui
apakah ide inovasi dapat diterapkan untuk semua sekolah SLH dan SDH. Tahap
evaluasi ini juga berfungsi untuk mengumpulkan best practices.

4.6. Peran dan Tanggung Jawab dalam Dream Team

1. Tim Akademik Head Office:


• Sebagai pemimpin yang mengarahkan dan mengorganisasi kegiatan dan
agenda Dream Team.
• Memastikan kinerja Dream Team sejalan dengan strategic initiatives dan
timeline.
• Mengedukasi pemimpin unit dan/atau anggota Dream Team (jika diperlukan)
mengenai ide inovasi yang akan dikembangkan.
• Mengevaluasi kegiatan, agenda, dan kinerja Dream Team.
2. Pemimpin Unit Sekolah:
• Memilih anggota Dream Team.
• Mengedukasi anggota Dream Team di unitnya mengenai ide inovasi yang
akan dikembangkan.
• Memastikan kegiatan dan agenda Dream Team berjalan di unit.
• Mengevaluasi kegiatan, agenda, dan kinerja Dream Team di unit sekolahnya.
3. Anggota Dream Team:
• Berperan aktif dalam pertemuan Dream Team.
• Memberikan saran akan inovasi yang dijalani berdasarkan praktik inovasi yang
dilakukan di dalam kelas

10
V. Implementasi
Inovasi yang sudah selesai diproses di dalam tahapan Uji Coba melalui Dream Team,
selanjutnya akan diimplementasikan secara luas ke unit-unit SLH dan SDH. Sarana
yang digunakan untuk tahap implementasi ini adalah Professional Development (PD)
dan Professional Learning Community (PLC).

5.1. Professional Development (PD)

Professional Development adalah sarana untuk memfasilitasi pertumbuhan


guru dan memperlengkapi mereka sehingga memiliki kemampuan profesional belajar-
mengajar lebih baik. PD menjadi salah satu sarana penting dalam tahap Implementasi
pada CIIS karena melalui PD, pengetahuan dasar mengenai inovasi yang
diimplementasikan akan dibagikan ke seluruh anggota komunitas sekolah. Setiap unit
sekolah diharapkan memiliki jadwal PD reguler masing-masing.

PD Bersama adalah program PD untuk seluruh anggota komunitas sekolah unit


SLH dan SDH yang diselenggarakan oleh Tim Akademik Head Office yang
mengorganisasi berbagai kebutuhan unit sekolah, termasuk narasumber, logistik, dan
evaluasi. PD Bersama ini juga merupakan perpanjangan tangan dari Academic
Meeting yang dihadiri oleh pemimpin sekolah, sebelum akhirnya didiskusikan dan
diimplementasikan melalui PLC. PD Bersama di dalam CIIS menjadi sarana untuk
menyampaikan dan memperlengkapi guru-guru mengenai ide inovasi yang siap
diimplementasikan setelah diuji coba oleh Dream Team.

Topik besar yang dipelajari dalam PD Bersama kemudian akan dilanjutkan di


dalam PD reguler di unit sekolah untuk lebih dalam mempelajari bagaimana inovasi
diimplementasikan di dalam konteks unit sekolah masing-masing.

5.2. Professional Learning Community (PLC)

SLH dan SDH meyakini sekolah sebagai komunitas shalom. Pribadi-pribadi


yang sudah mengalami kuasa transformasi Kristus dan berjuang bersama sebagai
satu komunitas dalam anugerah-Nya mewujudkan shalom sehingga menjadi sarana
yang memfasilitasi transformasi holistis bagi murid-murid.
5.2.1. Mengenal PLC

Komunitas Pembelajar Profesional / Professional Learning Community (PLC)


adalah sekelompok pendidik yang berkomitmen untuk terus memperlengkapi diri
melalui proses pembelajaran yang berkesinambungan untuk kepentingan mereka dan
juga untuk setiap murid. Proses pembelajaran dapat terlaksana melalui kerja sama,
refleksi, serta proses diskusi yang dilakukan berdasarkan visi dan misi sekolah
(Drexler, 2011).

Kata “profesional” mengacu kepada seseorang yang paham tentang apa yang
dikerjakannya. Bagi Guru Kristen, mendidik bukanlah sekadar pekerjaan atau profesi

11
yang harus dikerjakan dengan baik. Guru Kristen adalah seseorang yang dipanggil
untuk mendidik murid-murid menjalankan misi yang Tuhan berikan. Menjadi Guru
Kristen juga bukan hanya soal pekerjaan, atau profesi, tetapi keberadaan (being) Guru
Kristen lebih penting daripada apa yang ia kerjakan (doing).

Guru Kristen tetaplah Guru Kristen di manapun dia berada, dan panggilannya
tidak dibatasi oleh waktu dia bekerja maupun oleh ruangan di mana dia berada. Guru
Kristen adalah seseorang yang dikuasai oleh misi Allah untuk terus memikirkan
pembelajaran yang terbaik, yang membawa murid-muridnya memahami dunia
sebagai milik Allah serta menjadi sarana Allah mengerjakan transformasi bagi murid-
murid yang dipercayakan kepadanya.

Istilah PLC adalah istilah umum yang digunakan dalam lingkup pendidikan,
karenanya istilah PLC akan tetap digunakan dalam konteks SLH dan SDH dengan
pemahaman yang lebih mendalam seperti yang dijabarkan di atas.
5.2.2. Karakteristik PLC

PLC SLH dan SDH ditandai dengan karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Adanya hubungan terbuka dan saling percaya dalam komunitas sekolah dan tim
kerja.
2. Adanya keterbukaan diri dengan ide–ide baru.
3. Partisipasi aktif setiap individu dalam mencari solusi kreatif yang bersifat
membangun dan bermakna.
4. Kolaborasi antar rekan sekerja untuk kemajuan pembelajaran murid yang holistis
dan membangun komunitas pembelajaran yang efektif.
5. Semangat terus berjuang untuk mencapai kemajuan.

Dalam semangat PLC, setiap warga sekolah menjadi komunitas pembelajar


yang berkomitmen untuk bersama-sama secara berkelanjutan bertumbuh, baik guru
maupun murid dengan intensional. Semangat belajar bersama melalui nilai-nilai,
refleksi dan diskusi untuk mencapai tujuan pertumbuhan yang sesuai dengan visi dan
misi sekolah. Setiap pribadi didorong untuk secara maksimal berkembang menjadi
pribadi yang sesuai dengan panggilan Tuhan. Setiap masalah menjadi kesempatan di
mana komunitas memikirkan bersama bagaimana jalan keluar yang terbaik bagi
komunitas sekolah sesuai dengan visi dan misi SLH dan SDH yang hendak dicapai.
5.2.3. PLC dalam Konteks SLH dan SDH

Sekolah Kristen dipanggil menjadi sebuah komunitas dari kemanusiaan yang


sudah diperbarui oleh Kristus. Komunitas adalah jantung dari iman kita. Alkitab
menyatakan bahwa kita diciptakan untuk komunitas, kita ditebus untuk komunitas, dan
kita akan hidup kekal dalam komunitas tubuh Kristus.

12
“Di dalam sekolah Kristen, murid perlu memahami bahwa Allah telah
membangun institusi seperti pernikahan, keluarga, pemerintah, dan gereja
sebagai basis untuk kehidupan sosial. Allah telah membangun norma-
norma dasar di mana institusi-institusi ini bisa beroperasi. Kita perlu
mencontohkan dan mengajar hubungan-hubungan ini dalam interaksi
sosial kita dengan murid dan tidak membiarkan relasi-relasi kita dikuasai
oleh model yang sangat tidak sempurna yang dilukiskan oleh masyarakat
pascamodern.” (Frisken, 2009)

Sekolah Lentera Harapan dan Sekolah Dian Harapan secara intensional


mengusahakan budaya komunitas pembelajar yang diharapkan melaluinya murid-
murid memahami apa artinya menjadi manusia ciptaan Allah yang ditebus dan
dipanggil untuk memuliakan Dia. Secara individu kita perlu terus bertumbuh, tetapi
sebagai satu sekolah, kita mengusahakan berbagai cara untuk menyatukan hati,
pikiran, dan aksi untuk berkarya bersama sebagai sekolah Kristen. Guru Kristen
secara sadar berusaha untuk menciptakan ruang kelasnya menjadi sebuah komunitas
pembelajar di mana para murid mengalami kekayaan hidup di dalam lingkungan yang
penuh perhatian dan suportif tetapi juga menantang (Van Brummelen, 2009).
5.2.4. Tujuan PLC SLH dan SDH

PLC di Sekolah Lentera Harapan dan Sekolah Dian Harapan memiliki empat
tujuan, yaitu:

1. Menumbuhkan budaya interdependensi dan kolaborasi.


Setiap manusia di bumi, terlepas dari karunia dan kekuatan mereka, adalah lemah
dan rentan. Tuhan membuatnya seperti itu agar kita “bergantung pada Tuhan dan
sesama” (Scazzero, 2006). Budaya interdependensi dan lingkungan kerja
kolaboratif sangat penting untuk memperkuat komunitas sekolah.

2. Memberikan kesempatan kepada setiap anggota komunitas untuk memakai


talentanya dalam memberikan kontribusi terbaik bagi kebaikan komunitas.
Tuhan telah melengkapi umat-Nya dengan karunia dan bakat yang berbeda satu
sama lain sehingga dapat bekerja sama dan saling melengkapi ketika mereka
berkontribusi untuk kebaikan komunitas (Roma 12:4-8).

3. Memupuk SEA (Self-confidence in Christ, Empowerment, and Affirmation of


potential)
• Self-confidence in Christ. Kita dapat percaya diri di dalam Kristus, karena Ia
memampukan kita melakukan segala sesuatu (Filipi 4:13). Hendaknya kita
dapat bermegah dalam kelemahan kita karena dengan demikian kuasa Kristus
nyata di dalam komunitas kita (2 Korintus 11:30-31, Yohanes 3:30).
• Empowerment. Kita yakin dan percaya bahwa anugerah Allah cukup dan kuat
kuasanya menopang kita ketika kita bergantung pada-Nya (2 Korintus 12:9).

13
• Affirmation of potential. Kita memiliki talenta yang berbeda-beda untuk dipakai
demi kemuliaan Nama-Nya dan kebaikan komunitas (Roma 12:6).

4. Salah satu sarana/ wadah implementasi inovasi dalam siklus CIIS.


PLC adalah salah satu sarana yang digunakan dalam tahap Implementasi dalam
CIIS. Inovasi yang sudah melewati tahap Uji Coba akan diimplimentasikan oleh
seluruh unit SDH-SLH. Tahap implementasi akan dimulai dengan PD Bersama.
Setelah itu, pemimpin dan guru-guru akan menyusun dan melakukan strategi
penerapan di unit sekolah masing-masing. Pendampingan akan dilakukan di
dalam PLC Nasional sehingga setiap unit dapat berbagi pengalaman dan
tantangan dalam implementasi inovasi dengan unit yang lain. Kemudian, berbekal
hasil diskusi dalam PLC Nasional, pemimpin dan guru-guru di unit akan kembali
menyusun strategi implementasi di dalam PLC internal masing-masing.
5.2.5. Kegiatan PLC SLH dan SDH

1. PLC Tim Kepemimpinan Sekolah.


Kegiatan PLC Tim Kepemimpinan Sekolah terdiri dari pertemuan PLC Tim
Kepemimpinan Sekolah Nasional dan pertemuan PLC Tim Kepemimpinan
Sekolah Internal Unit.
• PLC Tim Kepemimpinan Sekolah Nasional. Kegiatan ini terbagi menjadi
dua:
o Pertemuan rutin seluruh tim kepemimpinan SLH (Koordinator
Sekolah, Kepala Sekolah, Wakakur/sis) yang difasilitasi oleh Tim
Akademik SLH Head Office, dan seluruh tim kepemimpinan SDH
(Head of School, Associate/Vice Principal, CC/TT/Associate CC/TT)
yang difasilitasi oleh Tim Akademik SDH Head Office, yang dikenal
selama ini sebagai Academic Meeting. Pertemuan ini membahas
hal-hal strategis dan administratif setiap satu bulan sekali pada hari
Kamis.
o Pertemuan rutin seluruh tim kepemimpinan SLH dan SDH (ditambah
para Head yang lain) secara terpisah yang difasilitasi oleh Tim
Akademik Head Office SLH-SDH. Pertemuan ini membahas hal-hal
pengembangan kepemimpinan instruksional (instructional
leadership).
• PLC Tim Kepemimpinan Sekolah Internal Unit.
Tim kepemimpinan sekolah secara internal juga perlu terus belajar dan
saling mengasah kepemimpinan satu sama lain secara intensional dalam
proses pertumbuhan bersama sebagai satu tim.
Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam PLC Tim Kepemimpinan Sekolah
Internal Unit adalah:
o Pendalaman filosofi pendidikan Kristen.
o Pendalaman theology of work yang perlu dibangun menjadi etos
kerja bersama.

14
o Fokus pencapaian sekolah jangka pendek, jangka panjang, dan
strategic plan.
o Pengenalan keunikan, kekuatan dan kelemahan masing-masing,
membangun kesehatian.
o Membuat Essential Agreement berdasarkan kasih, kepercayaan dan
kejujuran sebagai satu tim kepemimpinan.

2. PLC Guru dan Tim Learning Support

PLC Guru dan Tim Learning Support adalah wadah para guru dan tim learning
support mendiskusikan mengenai praktik pembelajaran. Pertemuan PLC Guru dan
Tim Learning Support terdiri dari pertemuan PLC antarunit (PLC Nasional) dan
pertemuan PLC di Unit (PLC Internal Unit).

• PLC Nasional.
Seluruh guru SLH dan SDH dari jenjang PAUD-SMA akan tergabung di
dalam PLC Nasional yang dikelompokkan berdasarkan rumpun mata
pelajaran sebagai berikut:
o Rumpun PAUD.
o Rumpun Sains (IPA, Fisika, Kimia, Biologi).
o Rumpun Ilmu Sosial (IPS, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, PPKn,
Sejarah).
o Rumpun Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa
Mandarin).
o Rumpun Matematika.
o Rumpun SMART (Penjasorkes, Seni Budaya, Teknologi dan
Infomatika).
o Rumpun Biblical Studies.
o Rumpun Learning Support.

Di awal tahun ajaran, pemimpin unit memetakan guru-guru di dalam unit


yang mereka pimpin ke dalam satu dari delapan rumpun di atas. Sesuai
karakteristik dan tujuan PLC yang sudah dijelaskan di awal, PLC Nasional
diharapkan menjadi komunitas di mana seluruh anggotanya dapat
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi secara organik.

• PLC Internal Unit.


Selain PLC Nasional, guru-guru tentunya akan tergabung dalam PLC
Internal Unit di unit masing-masing,. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru-guru di dalam PLC Internal Unit berupa:
o Follow-up PD. Bagaimana mewujudkan pelajaran-pelajaran penting
yang didapatkan dari topik-topik PD bersama dan PD yang
dibawakan di unit ke dalam perencanaaan dan pelaksanaan
pembelajaran.

15
o Follow-up hasil pertemuan PLC Nasional. PLC Internal Unit juga
merupakan salah satu wadah untuk menindaklanjuti hasil pertemuan
PLC Nasional.
o Kolaborasi dan diskusi mengenai praktik pembelajaran, kurikulum,
Wawasan Kristen Alktabiah, dll.
5.2.6. Peran dan Tanggung Jawab Komunitas SLH dan SDH

1. Tim Akademik Head Office:


• Sebagai fasilitator dalam PLC Tim Kepemimpinan Sekolah Nasional, serta
mendukung dan memberikan arahan bagi tim kepemimpinan sekolah dalam
melaksanakan PLC Tim Kepemimpinan Sekolah Internal Unit.
• Sebagai fasilitator yang bertugas mendukung dan memberikan arahan bagi
PIC dalam memimpin PLC Guru dan Learning Support Nasional.
• Memastikan jalannya PLC Nasional sejalan dengan strategic initiatives.
• Melakukan evaluasi PLC Nasional dan Internal Unit.
• Sebagai narasumber dalam pertemuan PLC (baik Nasional maupun Internal
Unit) jika dibutuhkan.
• Memilih PiC PLC Guru dan Learning Support Nasional yang berkoordinasi
dengan pemimpin unit sekolah.
2. Pemimpin Unit Sekolah:
• Terlibat aktif dalam PLC Tim Kepemimpinan Sekolah Nasional dan Internal
Unit.
• Memastikan setiap guru di unitnya terlibat aktif dalam PLC Guru dan Learning
Support Nasional dan Internal Unit.
• Sebagai narasumber dalam pertemuan PLC (baik Nasional maupun Internal
Unit) jika dibutuhkan.
• Memastikan jalannya PLC Internal Unit sejalan dengan PLC Nasional dan
strategic initiatives.
• Melakukan evaluasi PLC Internal Unit.
• Memilih PiC PLC Guru dan Learning Support Nasional sesuai dengan arahan
tim akademik HO.
3. PiC PLC Guru dan Learning Support Nasional:
• Mengorganisasi pertemuan dan agenda PLC Nasional berdasarkan arahan tim
akademik HO.
• Berkoordinasi dengan Wakakur/CC/TT mengenai pelaksanaan pertemuan dan
agenda PLC Guru dan Learning Support Nasional.
• Memberikan laporan kepada tim akademik HO mengenai pelaksanaan PLC
Guru dan Learning Support Nasional.
4. Guru:
• Berperan aktif dalam pertemuan PLC Guru dan Learning Support Nasional dan
Internal Unit.
• Memberikan masukan dan saran mengenai PLC Guru dan Learning Support
Nasional dan Internal Unit kepada PiC PLC masing-masing.
16
VI. Evaluasi
Tahapan evaluasi dalam CIIS menghasilkan informasi mengenai efektivitas
pelaksanaan dan penerapan inovasi yang dilakukan pada tahap implementasi, serta
efektivitas sistem CIIS itu sendiri terhadap pencapaian Visi dan Misi. Tahapan
evaluasi dibagi menjadi beberapa bagian dalam pelaksanaan CIIS.
1. Evaluasi CIIS.
Evaluasi ini diharapkan memberikan rekomendasi kepada pimpinan Head of
Academic terkait sistem CIIS dalam pengaruhnya terhadap pencapaian Visi dan
Misi.

2. Evaluasi Implementasi Inovasi.


Evaluasi ini terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
• Evaluasi Inovasi Kurikulum
o Evaluasi ini pertama kali dilakukan pada tahap uji coba dalam Dream
Team untuk melihat efektivitas penerapan setiap inovasi kurikulum dan
pengaruhnya terhadap pencapaian ESOs pada unit sekolah yang
tergabung dalam Dream Team tersebut sebelum inovasi tersebut
dilanjutkan ke tahap implementasi oleh seluruh unit sekolah lainnya.
Instrumen evaluasi yang sama akan dipakai dalam evaluasi Inovasi
Kurikulum pada tahap implementasi.
• Evaluasi PD Bersama.
o Evaluasi ini dilakukan untuk melihat efektivitas pelaksanaan PD
Bersama dalam pemahaman rekan-rekan guru terhadap materi strategic
initiative yang disampaikan.
• Evaluasi PLC.
o Evaluasi ini dilakukan untuk melihat ketercapaian tujuan PLC beserta
efektivitas PLC dalam kolaborasi dan pendampingan untuk inovasi yang
telah diimplementasikan oleh unit sekolah.
• Evaluasi Unit Sekolah.
o Evaluasi ini dilakukan oleh unit untuk melihat efektivitas penerapan
inovasi.dalam lingkup unit sekolah terhadap ketercapaian ESOs.
Setiap evaluasi yang dilakukan akan menggunakan metodologi dan instrumen
pengukuran yang disesuaikan dengan keperluan tiap bagian dalam tahapan evaluasi.
Adapun untuk mendukung proses analisis implementasi inovasi diperlukan
data pendukung yang disesuaikan dengan natur tiap inovasi yang termasuk namun
tidak terbatas pada:
• Proposal pelaksanaan kegiatan
• Lembar observasi pelaksanaan inovasi dalam pembelajaran
• Catatan anekdotal
• Unit Mapping/Unit Planning
• Assessment (dalam bentuk rubrik/soal tes)
• Hasil belajar siswa
• Foto dokumentasi perencanaan dan pelaksanaan inovasi

17
Tabel 1
Metodologi Evaluasi dan Pengukuran

Metode Pengumpulan Waktu


Domain Variabel Partisipan Analisis
Data Pengumpulan Data

Metodologi Evaluasi dan Pengukuran CIIS


• Karateristik Guru • Survey Pimpinan Sekolah Kuantitatif
• Karateristik Sekolah • Interview Akhir Tahun Ajaran Guru Kualitatif
Unit Sekolah
• Efektivitas Penerapan SI 2023/2024
• Organisasi (HO)
Metodologi Evaluasi dan Pengukuran Inovasi Kurikulum
• Karateristik Guru • Survey Guru Kuantitatif
Tahun Ajaran
Blended Learning • Karateristik Sekolah • Interview Siswa Kualitatif
2023/2024
• Aktivitas Organisasi
• Karateristik Guru • Survey Guru Kuantitatif
Mission Service • Karateristik Sekolah • Interview Tahun Ajaran Siswa Kualitatif
Learning • Karateristik Team 2023/2024
• Aktivitas Organisasi
• Karateristik Guru • Survey Guru Kuantitatif
Criterion Based Tahun Ajaran
• Karateristik Sekolah • Interview Siswa Kualitatif
Assessment 2023/2024
• Aktivitas Organisasi • Rubrik Guru
• Karateristik Guru • Survey Guru Kuantitatif
Biblical Manhood & Tahun Ajaran
• Karateristik Sekolah • Interview Siswa Kualitatif
Womanhood 2023/2024
• Aktivitas Organisasi
• Karateristik Guru • Survey Guru Kuantitatif
Differentiated Tahun Ajaran
• Karateristik Sekolah • Interview Siswa Kualitatif
Instruction 2023/2024
• Aktivitas Organisasi
Metodologi Evaluasi dan Pengukuran PD Bersama
29 September 2022;
PD Bersama SDH • Pemahaman terhadap SI • Survey Guru Kuantitatif
23 Januari 2023
10 Oktober 2022;
PD Bersama SLH • Pemahaman terhadap SI • Survey Guru Kuantitatif
4 Januari 2023
Metodologi Evaluasi dan Pengukuran PLC Nasional
• Karateristik Guru • Survey Kuantitatif
PLC Nasional di akhir
• Karateristik Sekolah • Interview Kualitatif
PLC Nasional semester ganjil dan Guru
• Aktivitas Organisasi
genap TA 2022/2023
• Kolaborasi
Metodologi Evaluasi dan Pengukuran Unit Sekolah
• Karateristik Guru • Survey Guru Kuantitatif
Akhir Tahun Ajaran
Unit Sekolah • Karateristik Sekolah • Interview Siswa Kualitatif
2023/2024
• Aktivitas Organisasi

18
VII. Education Beyond 101
Education Beyond 101 merupakan wadah yang berisi program untuk
mendukung dan memperlengkapi komunitas SDH-SLH sesuai dengan strategic
planning kantor pusat SDH-SLH seiring berkembangnya perjalanan pendidikan dan
teknologi. Education Beyond 101 menggunakan platform SharePoint Site, Microsoft
Teams, dan Moodle dalam menyampaikan informasi.
Berikut penjabaran program yang disediakan Education Beyond 101:
Tabel 2
Program Education Beyond 101

No. Program Keterangan Main Resources

Berisi pengumuman mengenai


pembaruan dalam dunia pendidikan
101 EdTech Tim EduTech kantor pusat SDH –
1. dan/atau teknologi melalui laman
Updates SLH.
SharePoint dan Microsoft Teams
Education Beyond 101.
Wadah berbagi tulisan mengenai
dunia pendidikan dan teknologi
101 Educator Guru, staf, dan pemimpin unit SDH
2. melalui laman SharePoint
Writing Center – SLH.
Education Beyond 101 dan situs
web Sekolah Dian Harapan.
Wadah berbagi materi ataupun
praktik baik seputar dunia Guru, staf, pemimpin unit SDH –
3. 101 Webinar pendidikan yang berhubungan atau SLH, dan pihak eksternal (ACSI,
tidak berhubungan dengan KPI/SI Kemendikbudristek, dll.).
SDH - SLH.
Sebuah wadah online courses di
SharePoint dan Moodle sebagai
platformnya. Berisi beragam topik
pengembangan profesional guru yang Tim akademik kantor pusat SDH –
101 Educator
4. mengacu pada modul SLH, pemimpin unit SDH – SLH,
Learning Center
Understanding Christian dan/atau guru SDH – SLH.
Education (UCE) dan juga topik-
topik lain yang berkaitan dengan
pengembangan profesional guru.

19
VIII. Penutup

Cycle of Innovation Implementation Strategy (CIIS) disusun untuk mendukung


SLH dan SDH di dalam memproklamasikan Kristus dalam setiap konteks pendidikan.
CIIS di SLH dan SDH dimotori oleh visi dan misi SLH dan SDH dan pemahaman akan
pendidikan Kristen, yang kemudian kedua hal ini mengarahkan inovasi
pengembangan kurikulum. Inovasi-inovasi yang ada akan melalui tahap uji coba,
implementasi, dan evaluasi, yang kemudian hasil evaluasi dapat digunakan untuk
inovasi-inovasi selanjutnya. Di dalam CIIS, berbagai program terlibat di dalamnya,
seperti Professional Development Bersama, Professional Learning Communities
(PLC Pemimpin Sekolah, PLC Guru dan Tim Learning Support, yang terdiri dari PLC
Nasional dan PLC Internal Unit), dan Education Beyond 101. Inovasi inisiatif kurikulum
2022-2023 terdiri dari Mission Service Learning, Blended Learning, Differentiated
Instruction, Produk Inovatif, Criterion-Based Assessment, Kurikulum Merdeka, dan
Biblical Manhood and Womanhood.

CIIS di SLH dan SDH dilakukan oleh berbagai pihak, dari tim akademik kantor
pusat SLH dan SDH, tim kepemimpinan unit-unit SLH dan SDH, dan para guru SLH
dan SDH serta para anggota Dream Team dengan peran dan tugas masing-masing.
Pada akhirnya, keberhasilan CIIS untuk memaksimalkan peran SLH dan SDH dalam
pendidikan Kristen bagi para murid bergantung pada kolaborasi dan interdependensi
di antara setiap pihak. Kiranya Tuhan memberkati dan memberi hikmat serta kesatuan
hati kepada kita dalam mengerjakan panggilan-Nya di dunia pendidikan Kristen
melalui SLH dan SDH.

20
Lampiran - Inovasi Kurikulum 2022-2023

1. Dream Team 2022-2023

Di tahun ajaran 2022-2023, ide inovasi yang akan diterapkan di dalam Dream
Team yang terdiri dari unit-unit sekolah sesuai dengan Strategic Initiatives masing-
masing unit. Berikut merupakan daftar Dream Team dan inisiatif inovasinya.
Tabel 3
Pembagian Dream Team dan Inisiatif Inovasi
Inovasi Kode Ms. Teams Nama PiC Unit Dream Team
Kimura Tamba (PDCE) SLH Curug (SMA)
SLH Mission Service Learning (MSL) + Blended Learning (BL) 01i7ip3 Alvin Wijaya (Edutech) SLH Labuan Bajo (SMA)
Hosea S. Kurniawan SLH Toraja (SMA)
Kimura Tamba (PDCE) SDH Lubuk Linggau​ (SS)
Mission Service Learning (MSL) ghcpprn Dedy Panggabean (PDCE) SDH Makassar​ (SS)
SDH Medan​ (JS)
Tirza Widjonarko (PDCE)
Differentiated Instruction (DI) 4vqz01a Rifena Kurniawan (PDCE)
SDH Lippo Village (SS)​
SDH Daan Mogot (JS dan SS)
Sekolah Palembang Harapan (SS)​
SDH Bogor (SS)​
Blended Learning (BL) kf5ou3a Tim Edutech
SDH Kupang (SS)
SDH SDH Jambi (SS)
SDH Bangka (SS)
Debora Wibianne (HoA)
Criterion Based Assessment (CBA) louk01y David Yeremia (PDCE)
SDH Holland Village (SS)
SDH Cikarang (SS)
Mission Service Learning (MSL) dalam Konteks Kurikulum
Merdeka
mkqqtx5 Anggit Adiastuti (PDCE) SDH Ranotana (SS)
SDH Jember + DHD Jember (JS dan SS)
Biblical Manhood and Womanhood q8c69sq Fini Chen (PDCE) SDH Kupang (JS dan SS)
SDH Lippo Village (JS dan SS)

Di luar dari Dream Team di atas, unit-unit SLH (non-interior) yang lainnya juga
akan mengikuti sesi belajar bersama mengenai inovasi Mission Service Learning
(MSL) dan Differentiated Instruction (DI).
Tabel 4
Sesi Belajar Bersama Unit SLH
Inovasi Kode Ms. Teams Nama PiC Unit SLH
SLH Curug
SLH Gunung Agung
SLH Kampung Harapan
SLH Kupang
Anggit Adiastuti (PDCE) SLH Labuan Bajo
Mission Service Learning (MSL) afr4lhu Dedy Panggabean (PDCE) SLH Rote
SLH Sangihe
SLH Sekampung
SLH Toraja
SLH Way Pengubuan
SLH
SLH Ambon
SLH Banjar Agung
SLH Jati Agung
SLH Koja
Tirza Widjonarko (PDCE) SLH Medan
Differentiated Instruction (DI) slren0b Rifena Kurniawan (PDCE) SLH Nias
SLH Palopo
SLH Tomohon
SLH Way Pengubuan
SD Kakaskasen 1

Sesi belajar bersama ini akan diadakan pada Academic Meeting SLH. Adapun
tujuan dari sesi belajar bersama ini adalah agar unit-unit SLH mendapatkan

21
pengetahuan awal mengenai inovasi yang sedang diujicobakan, sehingga lebih siap
nantinya saat sudah masuk ke dalam tahap implementasi.

22
2. PD Bersama 2022-2023

Di tahun ajaran 2022-2023, seluruh inovasi masih dalam tahap Uji Coba oleh
Dream Team, sehingga secara praktis tidak ada inovasi yang berada di tahap
Implementasi. Oleh karena itu, untuk tahun ajaran 2022-2023, topik-topik yang
menjadi fokus PD yang akan diselenggarakan adalah materi Understanding Christian
Education yang sesuai dengan inovasi yang sedang dijalankan di Dream Team.

Seluruh guru di unit sekolah terlebih dahulu wajib mengikuti topik PD Bersama
sesuai inovasi yang sedang dikerjakan oleh Dream Team sekolah tersebut, sebelum
memilih topik lain yang ingin dipelajari. Jadwal dan topik-topik yang akan dibahas
dalam PD Bersama dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Teknis pelaksanaan PD
Bersama yang lebih detail akan diinfokan kemudian.
Tabel 5
Tanggal Pelaksanaan dan Topik PD Bersama

Unit Pelaksanaan Topik PD Bersama


10 Oktober 2022 - Mission Service Learning (MSL)
SLH
4 Januari 2023 - Differentiated Instruction (DI)
- Mission Service Learning (MSL)
- Differentiated Instruction (DI)
29 September 2022
SDH - Blended Learning (BL)
23 Januari 2023
- Criterion-Based Assessment (CBA)
- Biblical Manhood and Womanhood

23
3. PLC Nasional 2022-2023

PLC Nasional tahun ajaran 2022-2023 akan berfokus pada pengembangan


content knowledge guru-guru (untuk PLC Subject) dan pengembangan best practices
(untuk PLC Learning Support).

PLC Nasional tahun ajaran 2022-2023 akan diadakan 7 (tujuh) kali untuk SLH
dan 8 (delapan) kali untuk SDH dengan tanggal dan waktu sebagai berikut.
Tabel 5
Tanggal dan Waktu PLC

Unit Sekolah Tanggal Waktu


Wilayah 1
SLH Medan, SLH Nias, SLH Koja, SLH Curug
Wilayah 2 19 Agustus 2022 13:30 - 14:30 WIB
SLH Gunung Agung, SLH Banjar Agung, SLH Way Pengubuan, SLH 16 September 2022
Sekampung, SLH Jati Agung 11 Oktober 2022
SLH Wilayah 3 18 November 2022
SLH Sangihe, SLH Tomohon, SLH Palopo, SLH Toraja, SLH Kakaskasen 5 Januari 2023
12:30 - 13:30 WIB
Wilayah 4 17 Februari 2023
13:30 - 14:30 WITA
SLH Labuan Bajo, SLH Kupang, SLH Rote 17 Maret 2023
14:30 - 15:30 WIT
Wilayah 5
SLH Ambon, SLH Kampung Harapan
26 Agustus 2022
23 September 2022
28 Oktober 2022
25 November 2022
SDH All SDH Unit 13:30 - 15:00 WIB
27 Januari 2023
24 Februari 2023
31 Maret 2023
26 Mei 2023

Catatan: PLC untuk SLH Papua Interior akan dilakukan dengan pengaturan dan jadwal tersendiri.

Tim Akademik dari Head Office akan berperan sebagai fasilitator yang bertugas
mendukung PIC dalam memimpin PLC Nasional di masing-masing rumpun.

24
Tabel 6
Pengelompokan Rumpun Mata Pelajaran PLC Nasional

Kode Microsoft Teams


Nama Rumpun Fasilitator Nama Kelompok
SLH SDH
Biblical Studies SD
Fini Chen (PDCE)
Rumpun Biblical Studies 05kge0y Dedy Panggabean (PDCE)
Biblical Studies SMP
Biblical Studies SMA
LS JS
Rumpun Learning Support vpmyut2 Tirza Widjonarko (PDCE)
LS SS
K1
Rumpun TK gsff3wm akr03cl Rifena Kurniawan (PDCE) K2
K3
Matematika JS
Rumpun Matematika ismisrq im1yw4o Kimura Tamba (PDCE)
Matematika SS
Bahasa Indo JS
Bahasa Indo SS
Rumpun Bahasa 3hem70l zitywjl Anggit Adiastuti (PDCE) Bahasa Inggris JS
Bahasa Inggris SS
Bahasa Mandarin
IPA SD
IPA SMP
Rumpun Sains ekwd3qv 9azih3v David Yeremia (PDCE) Fisika SMA
Biologi SMA
Kimia SMA
IPS SD
IPS SMP
Geografi SMA
David Yeremia (PDCE)
Rumpun Sosial zj7y1l6 uez8584 Rifena Kurniawan (PDCE)
Sosiologi SMA
Ekonomi SMA
PPKn SS
Sejarah SS
Musik JS
Art JS
Penjasorkes JS
Komputer JS
Rumpun SMART 5240cho 3kmag67 Alvin Wijaya (Edutech)
Musik SS
Art SS
Penjasorkes SS
Komputer SS

Adapun tujuan atau hasil yang diharapkan dicapai dalam PLC Nasional 2022-
2023 ini adalah:

• PLC Subject:
o Penguasaan content knowledge guru semakin meningkat.
o Dokumen Essential Understanding.
o Modul self-paced learning (untuk content knowledge) yang bisa dipakai
secara berkelanjutan.
• PLC Learning Support:
o Mengenali macam-macam best practices dari prinsip layanan tim
learning support.
o Penguasaan kemampuan dasar tim learning support dalam
memberikan konseling, intervensi, terapi, dan lain-lain.

25
4. Peta dan Linimasa Inovasi Kurikulum 2022-2023

Untuk merangkum inovasi inisiatif yang akan dilakukan pada tahun ajaran 2022-2023 ini, berikut Peta dan Linimasa Inovasi
Kurikulum 2022-2023.
Tabel 7
Peta Inovasi Kurikulum 2022-2023

Unit Dream Team PD Bersama PLC Nasional Academic Meeting (Monitoring)

Focus: Content Knowledge Development


SLH Curug (Gr.10) Mission Service Learning (MSL) + Blended Learning (BL) Topik UCE (sesuai pengaturan DT):
SLH Labuan Bajo (Gr.10) PiC: Kimura Tamba (PDCE) & Hosea Sabat Kurniawan - Mission Service Learning (MSL)
Fasilitator
SLH Toraja (Gr.10) (Edutech) - Differentiated Instruction (DI)
Rumpun TK/PAUD:
- Rifena Kurniawan (PDCE)
SLH Pelaksanaan: 1 (satu) kali setiap kuarter
Mission Service Learning (MSL) - 10 Oktober 2022
Rumpun Sains:
PiC: Anggit Adiastuti (PDCE) & Dedy Panggabean (PDCE) - 4 Januari 2023
- David Yeremia (PDCE)
Sesuai pengaturan Dream Team
Differentiated Instruction (DI) PiC: Rifena Kurniawan (PDCE)
Rumpun Sosial:
PiC: Tirza Widjonarko (PDCE) & Rifena Kurniawan (PDCE)
- David Yeremia (PDCE)
Mission Service Learning (MSL) - Rifena Kurniawan (PDCE)
PiC: Kimura Tamba (PDCE) & Dedy Panggabean (PDCE)
Rumpun Bahasa:
Differentiated Instruction (DI) Topik UCE (sesuai pengaturan DT): - Anggit Adiastuti (PDCE)
PiC: Tirza Widjonarko (PDCE) & Rifena Kurniawan (PDCE) - Mission Service Learning (MSL)
- Differentiated Instruction (DI) Rumpun Matematika:
Blended Learning (BL) - Blended Learning (BL) - Kimura Tamba (PDCE)
PiC: Alvin Wijaya (Edutech) - Criterion Based Assessment (CBA)
- Biblical Manhood and Womanhood Rumpun SMART:
SDH Sesuai pengaturan Dream Team 1 (satu) kali setiap bulan
Criterion Based Assessment (CBA) - Alvin Wijaya (Edutech)
PiC: Debora Wibianne (HoA) & David Yeremia (PDCE) Pelaksanaan:
- 29 September 2022 Rumpun Biblical Studies:
Mission Service Learning (MSL) dalam Konteks Kurikulum - 23 Januari 2023 - Fini Chen (PDCE)
Merdeka - Dedy Panggabean (PDCE)
PiC: Anggit Adiastuti (PDCE) PiC: David Yeremia (PDCE)
Rumpun Learning Support:
Biblical Manhood and Womanhood - Tirza Widjonarko (PDCE)
PiC: Fini Chen (PDCE)

26
Tabel 8
Linimasa Inovasi Kurikulum 2022-2023

Timeline SLH Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei

Inisiatif Kegiatan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5

Pembentukan DT + Vision Casting


Pengembangan Professional
Dream Team Analyze (ADDIE)
(General)
Design and Develop (ADDIE)
Implement (ADDIE)
Evaluate (ADDIE)
SIS Mendata Kebutuhan LMS dan SIS
LMS Pengembangan LMS & SIS

Mission Service Learning 10 4


PD Bersama
Differentiated Instruction 10 4
PLC Nasional Content Knowledge Development 19 16 11 18 5 17 17

Timeline SDH Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei

Inisiatif Kegiatan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5

Pembentukan DT + Vision Casting


Pengembangan Professional
Dream Team Analyze (ADDIE)
(General)
Design and Develop (ADDIE)
Implement (ADDIE)
Evaluate (ADDIE)

Mission Service Learning 29 23


Differentiated Instruction 29 23
Blended Learning 29 23
PD Bersama
Criterion Based Assessment 29 23
Kurikulum Merdeka 29 23
Biblical Manhood and Womanhood 29 23
PLC Nasional Content Knowledge Development 26 23 28 25 27 24 31 26

27
Daftar Pustaka

Androutsos, A., & Brinia, V. (2019). Developing and piloting a pedagogy for teaching
innovation, collaboration, and co-creation in secondary education based on
design thinking, digital transformation, and entrepreneurship. Education
Sciences, 9 (2), 1–11. https://doi.org/10.3390/educsci9020113.

Binkhorst, F., Handelzalts, A., Poortman, C. L., & van Joolingen, W. R. (2015).
Understanding teacher design teams - A mixed methods approach to developing
a descriptive framework. Teaching and Teacher Education, 51, 213–224.
https://doi.org/10.1016/j.tate.2015.07.006.

Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE approach. Springer.


https://doi.org/10.1007/978-3-319-19650-3_2438.

Brummelen, H. V. (2009). Walking with God in the classroom: Christian approaches


to teaching and learning (Third edition; M. Endres & J. Conaway, Eds.). Colorado
Springs, CO: Purposeful Design Publications.

Drexler, J. L. (2011). Nurturing the school community (1st edition; C. Chiapperino, G.


Brandon, & J. Conaway, Eds.). Colorado Springs, Colo: Purposeful Design.

Frisken, R. J. (2005). Biblical Community. New Hope International Publication, 9.

Huizinga, T. (2014). Developing curriculum design expertise through teacher design


teams. In University of Twente.

Knight, G. R. (2011). Philosophy and education: An introduction in Christian


perspective. Winnipeg: Media Production Services Unit, Manitoba Education.

Mooney Simmie, G. (2007). Teacher Design Teams (TDTs)—building capacity for


innovation, learning and curriculum implementation in the continuing professional
development of in-career teachers. Irish Educational Studies, 26(2), 163–176.
https://doi.org/10.1080/03323310701295914.

Nie, Y., Riyanto, M., Martha, K., Bendon, S.W.D., & Sinaga, D.K. (2019). Professional
development guidelines Sekolah Lentera Harapan 2021/2022 (1st edition).
Tangerang: Kantor Pusat Sekolah Lentera Harapan.

Scazzero, P. 2006. Emotionally healthy spirituality: Unleash a revolution in your life in


Christ. Nashville, Tennessee: Thomas Nelson.

Sergiovanni, T. J. (1999). Building community in schools (1st edition). San Francisco:


John Wiley & Sons.

28
Westbroek, H., De Vries, B., Walraven, A., Handelzalts, A., & McKenney, S. (2019).
Teachers as co-designers: Scientific and colloquial evidence on teacher
professional development and curriculum innovation. In Collaborative Curriculum
Design for Sustainable Innovation and Teacher Learning.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-20062-6_3.

29

Anda mungkin juga menyukai