Anda di halaman 1dari 49

KURIKULUM PROGRAM STUDI

EKONOMI SYARI’AH
(Mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)

STAI IBNU RUSYD KOTABUMI


2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang dengan rahmat dan
karunia-Nya penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI untuk Program Ekonomi Syari’ah
STAI Ibnu Rusyd Kotabumi dapat diselesaikan. Terima kasih disampaikan kepada
seluruh civitas akademika, baik struktural, fungsional, dosen, mahasiswa maupun
karyawan dan semua pihak atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan Kurikulum
Berbasis KKNI Program Studi Ekonomi Syari’ah STAI Ibnu Rusyd Kotabumi.
Kurikulum Berbasis KKNI Program Studi Ekonomi Syari’ah ini merupakan struktur
mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa sarjana pada Program Studi Ekonomi
Syari’ah yang menggambarkan proses perkembangan dan rencana pencapaian visi, misi,
di masa yang akan datang yang disusun berdasarkan capaian profil lulusan dengan
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) mencakup parameter
deskripsi umum (sikap religius dan sosial), kemampuan bidang kerja, pengetahuan,
manajerial serta tanggung jawab.
Saran, kritik, dan masukan yang mengarah pada perbaikan sangat kami harapkan.
Semoga Kurikulum Berbasis KKNI ini dapat menjadi jembatan untuk mempersiapkan
lulusan yang mampu diterima dalam pasar kerja nasional maupun internasional. Akhir
kata kami sampaikan terima kasih kepada seluruh tim penyusun dan semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya Kurikulum Berbasis KKNI Program Studi Ekonomi
Syari’ah.

Tim Penyusun,

DAFRAT ISI

2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………........

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….... 4
B. Landasan Pengembangan Kurikulum……………………………………….. 5
C. Maksud dan Tujuan Kurikulum…………………………………………….. 14

BAB II : PROFIL, VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI


A. Profil Prodi Ekonomi Syariah ...................................................................... 15
B. Visi .......................................................... ...........................................15
C. Misi .................................................................................................... 16
D. Tujuan Prodi Ekonomi Syariah ...................................................... ............. 16

BAB III : STRUKTUR KURIKULUM


A. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Program Studi Ekonomi
B. Syariah stai Ibnu Rusyd Kotabumi ............................................................... 17
C. Capaian Pembelajaran Lulusan Progran Studi Ekonomi Syari’ah ....... 18
D. Pemetaan Bahan Kajian ..................................................................... 28
E. Pengemasan Mata Kuliah ................................................................... 34
F. Peta Kulrikulum ................................................................................... ...... 36
G. Penyajian Mata Kuliah Per Semester ......................................................... 38
H. Deskripsi Mata Kuliah ..................................................................... 41

BAB IV. SISTEM PEMBELAJARAN


A. Pendekatan dan Model Pembelajaran ................................................. 48
B. Penilaian Hasil Belajar ....................................................................... 53
C. Tenaga Pengajar ................................................................................. 54
D. Sarana dan Prasarana Perkuliahan ..................................................... 55
E. Sistem Keuangan Prodi Ekonomi Syari’ah......................................... 57
F. Sistem Penjaminan Mutu .................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA……......................................................................................... 59

BAB I

3
A. LATAR BELAKANG PENGEMBNGAN KURIKULUM

Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 dan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 73 Tahun 2013, mengharuskan perguruan tinggi
termasuk STAI Ibnu Rusyd Kotabumi melakukan perubahan kurikulum secara serentak paling
lambat Tahun Ajaran 2017/2018. Implementasi KKNI bidang pendidikan tinggi ditandai pula
dengan Perpres Nomor 8 Tahun 2012. Ada beberapa alasan perlunya redesain kurikulum
termasuk salah satunya adalah Prodi Ekonomi Syari’ah.
Pertama, dalam rangka menghadapi era globalisasi, pendidikan tinggi di luar dan dalam
negeri disamaratakan kualitasnya. Padahal, secara sumberdaya, Indonesia masih ketinggalan
dari berbagai hal, misalnya rendahnya kualitas dan kuantitas manusia terdidik, rendahnya dana
riset di Indonesia, serta tingginya resiko bencana alam di Indonesia.
Kedua, agar kualitasnya sama dengan perguruan tinggi luar negeri, maka kurikulumnya
harus menggunakan kerangka kualifikasi nasional yang di Indonesia disebut dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia. Belajar dari kelemahan PTAI dan Perguruan Tinggi Umum,
STAI Ibnu Rusyd melakukan upaya pengembangan keilmuan dan kurikulum yang diharapkan
mampu meminimalisir kelemahan dari kedua model pendidikan tersebut, sehingga STAI Ibnu
Rusyd memiliki identitas yang kuat dan karakteristik keilmuan yang berbeda dari Perguruan
Tinggi lain.
STAI Ibnu Rusyd sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam, terus berupaya
melakukan pengembangan keilmuan dan kurikulum dengan menggunakan pendekatan
menempatkan wilayah agama dan ilmu dalam posisi yang sejajar, serta antar ilmu saling
menyapa satu dengan yang lainnya sehingga menjadi satu bangunan yang utuh. Berangkat dari
pembidangan ilmu yang sudah baku, yaitu ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu humaniora, STAI
Ibnu Rusyd memandang perlu menempatkan etika Islam yang bersumber pada nilai-nilai
universal Al-Qur’an dan Al-Sunnah untuk menjiwai seluruh bidang keilmuan. Pada dasarnya,
Islam mengembangkan ilmu yang bersifat universal, dan tidak mengenal dikotomi antara ilmu-
ilmu qauliyyah/hadlarah al-nash (ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teks keagamaan) dengan
ilmu-ilmu kauniyyah-ijtima’iyyah/hadlarah al-‘ilm (ilmu-ilmu alam dan kemasyarakatan),
maupun dengan hadlarah al-falsafah (ilmu-ilmu etika kefilsafatan).
Wilayah kajian prodi Ekonomi Syari’ah mencakup seluruh bidang keilmuan diatas, yang
dikembangkan melalui konsep hadlarah al-nash, hadlarah al-‘ilm maupunhadlarah al-falsafah
dan dikaji secara integratif dan interkonektif. Dengan demikian seluruh bidang keilmuan itu
dapat dikatakan sebagai ilmu-ilmu keislaman, selama ontologis, epitemologis, dan aksiologis
berangkat dari dan sesuai dengan nilai-nilai etis keislaman yang humanistik.
Uraian tersebut di atas merupakan beberapa hal yang melatarbelakangi penyusunan
Kurikulum Ekonomi Syari’ah STAI Ibnu Rusyd Kotabumi mengacu pada Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) paradigma
Integrasi-Interkoneksi.
B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

4
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4) Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005);
5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahanatas Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi Berbadan Hukum
Milik Negara (BHMN);
9) Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).
10) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan
Layanan Umum;
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Nasional
Pendidik;
12) Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 301/KMK.05/2007 tentang Penetapan
Universitas Islam Negeri Raden Intan lAMPUNG pada Departemen Agama sebagai
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
13) Peraturan Menteri Agama Nomor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan Ilmu
dan Gelar Akademik di Lingkungan Perguruan Tinggi;
14) Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 390 Tahun 2004 tertanggal 3 September 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja STAI Ibnu Rusyd Kotabumi berjumlah 5 (lima), yaitu:
Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Ekonomi Syariah, Prodi Pendidikan Anaka Usia
Dini, Komunikasi Pentyiaran Islam dan Manajemen Pendidikan Agama Islam.

Dalam merumuskan kurikulum yang mengintegrasikan dan menginterkoneksikan ilmu


keislaman dan ilmu umum, program studi dan fakultas hendaknya menggunakan konsep
integrasi-interkoneksi. Integrasi dan interkoneksi dapat muncul mulai dari rumusan capaian
pembelajaran hingga metode pembelajaran. Untuk menelaah konsep integrasi-interkoneksi ilmu
yang dikembangkan STAI Ibnu Rusyd Kotabumi , berikut ini dikutip kembali beberapa hal
terkait integrasi-interkoneksi ilmu.

1. Landasan Integrasi-Interkoneksi Ilmu


a. Landasan Teologis
Dalam surat Al- Mujadalah: 11, Allah berfirman : Hai orang-orang beriman apabila
dikatakan kepadamu : “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu”,
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

5
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Kata kunci dari ayat tersebut adalah iman, ilmu, dan amal. Ketiganya menjadi satu
rangkaian sistemik dalam struktur kehidupan setiap muslim. Mementingkan yang satu dari
yang lain akan melahirkan kehidupan yang timpang. Karena itu, dalam konteks
pengembangan pendidikan Islam, iman, ilmu, dan amal harus dijadikan domain pendidikan
yang lebih penting dari domain kognitif, afektif dan psikomotrik dari taxonomi bloom yang
sudah demikian terkenal itu.
Dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam selama ini terseret dalam alam pikiran
modern yang sekuler, sehingga secara tidak sadar memisahkan antara pendidikan
keimanan (ilmu-ilmu agama) dengan pendidikan umum (ilmu pengetahuan) dan
pendidikan akhlak (etika). Dampaknya adalah terjadi kemunduran umat Islam dalam
bidang ilmu pengetahuan di tingkatan apa pun.
Pendidikan modern memang mengembangkan disiplin ilmu dengan spesialis secara
ketat, sehingga keterpaduan antar disiplin keilmuan menjadi hilang, dan melahirkan
dikotomi kelompok ilmu-ilmu agama disatu pihak dan kelompok ilmu-ilmu umum
(sekuler) dipihak lain. Dikotomi itu berimplikasi pada terbentuknya perbedaan sikap
dikalangan umat Islam secara tajam terhadap kedua kelompok ilmu tersebut. Ilmu-ilmu
agama disikapi dan diperlakukan sebagai ilmu Allah yang bersifat sakral yang wajib
dipelajari. Sebaliknya, kelompok ilmu umum, baik ilmu kealaman, ilmu social maupun
humaniora dianggap Ilmu manusia, bersifat profan yang tidak wajib dipelajari. Akibatnya,
terjadi reduksi ilmu agama dan dalam waktu yang sama juga terjadi pendangkalan ilmu
umum. Situasi seperti ini, membawa akibat ilmu-ilmu agama menjadi tidak menarik karena
terlepas dari kehidupan nyata, sementara ilmu-ilmu umum berkembang tanpa sentuhan
etika dan spiritualitas agama sehingga di saEkonomi Syari’ahng kehilangan makna juga
bersifat destruktif.
STAI Ibnu Rusyd Kotabumi mengembangkan pendidikan yang bersperspktif
Qur’ani, yakni pendidikan yang utuh, yang menyentuh seluruh domain yang disebut Allah
S.W.T dalam kitab suci (hadlarah al-nash), juga mendalam dalam kajian-kajian
keilmuannya (hadlarah al-ilm), serta peduli dengan wilayah ‘amali, praktis nyata dalam
realitas dan etika (hadlarah al-falsafah).

b. Landasan Filosofis

Kehidupan manuasia, diakui atau tidak, bersifat kompleks dan multi-dimensi, dalam
berbagai aspeknya. Keberadaan beragam disiplin ilmu, baik ilmu agama, ilmu alam, ilmu
sosial maupun ilmu humaniora, hakikatnya adalah upaya manusia untuk memahami
kompleksitas dimensi-dimensi hidup manusia tersebut, setiap disiplin ilmu mencoba
menyelami dimensi tertentudari hidup manusia.
Dengan melihat asumsi di atas, sikap mencukupkan diri dengan hanya salah satu disiplin
ilmu saja, disiplin apapun itu, dapat dikatakan sikap yang tidak bijaksana. Mereka cukup

6
dengan salah satu disiplin ilmu saja merupakan sikap yang ekslusif-arogan, karena satu
disiplinilmu itu hanyalah mewakili satu sisi saja dari kompleksitas kehidupan manusia.
Berdasarkan perspektif inilah maka STAI Ibnu Rusyd Kotabumi perlu
mengkonstruk suatu paradigma keilmuan baru yang tidak merasa puashanya dengan
mendalami salah satu disiplin keilmuan, namun juga mengkaji berbagai disiplin keilmuan,
bahkan lebih jauh paradigma baru ini bermaksud merumuskan keterpaduan dan keterkaitan
antara disiplin ilmu sebagai jembatan untuk memahami kompleksitas kehidupan manusia,
demi meningkatkan kualitas hidup, baik dalam aspek material, moral maupun spiritual.

c. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama
pasal-pasal berikut.
a. Pasal 3 tentang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan undangan
sebagai benkut terutama pasal-pasal benkut dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
b. Pasal 36, ayat (3) tentang kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesaluan Republik
Indonesia dengan memperhatikan
1) peningkatan iman dan takwa
2) peningkatan akhlak mulia
3) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
4) keragaman potensi daerah dan lingkungan
5) tuntutan pembangunan daerah dan nasional
6) tuntutan dunia keja
7) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
8) agama
9) dinamika perkembangan global; dan
10) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
c. Pasal 38, ayat (3) tentang kurikulum pendidikan tiggi dikembangkan oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
setiap program studi.
d. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 35 ayat 2, 3, dan
4. Pasal 35, ayat (2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikembangkan oleh setiap Perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. (3)
Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat
mata kuliah: a. agama; b. Pancasila; c. kewarganegaraan; dan d. bahasa Indonesia.

7
(4) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
e. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Pasal 5 lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana
paling rendah setara dengan jenjang 6. Lampiran Peraturan Presiden No. 8 Tahun
2012 menguraikan jenjang 6 adalah sebagai berikut mampu mengaplkasikan bidang
keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada
bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaplasi terhadap situasi
yang dihadapi, Menguasai konsep teorniis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan-konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serla mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural,
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu membenikan petunjuk dalam memilih berbagai altematif solusi secara
mandirn dan kelompok, dan Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diben tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
f. Kepmendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidíkan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pemerintah dalam hal ini
Mendiknas, memberi keleluasaan kepada pengelola lembaga pendidikan tinggi untuk
mengembangkan kunkulum mereka sendini. Pemerintah hanya meberikan rambu-
rambu pedoman pengembangannya.
g. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang telah disahkan
tanggal 6 Desember 2005. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa Guru dan
Dosen menjadi titik fokus perhatian upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah
air, terutama pada pasal-pasal berikut :
1. Pasal 8, bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifíkat
pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pasal 9, bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam paal 8
diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
3. Pasal 10, ayat 1 tentang kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi social, dan kompetensi professional
melalui pendidikan profesi.
Ketentuan lain yang terkait kuikulum dengan menujuk peraturan seperti:
a. Pergeseran paradigma ke konsep KBK (Kepmendiknas no 232U/2000, dan
perubahannya Kepmendiknas No. 045U/2002).
b. Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri. (PP 19 th 2005 Pasal 17, ayat 4, PP 17
th 2010).
c. Dikembangkan berbasis kompetensi (PP 17 th 2010, Pasal 97, ayat1)
d. Minimum mengandung 5 elemen kompetensi (PP 17 th 2010, Pasal 97, ayat 3).
e. Capaian Perkuliahan Sesuai dengan Level KKNI (Peraturan Presiden No 8/2012).
f. Kompetensi lulusan ditetapkan dengan mengacu pada KKNI (UUPTNo12 tahun
2012, Pasal 29).

8
g. Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi No. 17/2013 ttg Jabatan Fungsional
Dosen dan Angka Kreditnya.
h. Peraturan Menteri Agama No. 36/2009 tlg Pembidangan lImu dan Gelar
Kesarjanaan.
i. Keputusan Menteni Agama No. 353/2004 tig Pedoman Pengembangan Kurikulun
PTAI
j. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 38/2002 tig Rambu-Rambu
Pengembangan Kepribadian.
k. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 114/ 2005 ttg Standar Kompetensi
Lulusan PTAI.
l. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No.167/DIKT/Kep 2007 ttg Penataan Kodifikasi Program Studi pada
Perguruan Tinggi.

d. Landasan Kultural
Pendidikan Islam di Indonesia, terutama STAI Ibnu Rusyd Kotabumi
sebagai pendidikan tinggi pasti berhadapan dengan persoalan kesenjangan budaya,
yakni antara budaya lokal Indonesia dan budaya global agama dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu proses pendidikan tidak mungkin mengabaikan budaya lokal sebagai
basis kultural, baik dalam menerjemahkan Islam maupun dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan. Apabila basis kultural Indonesia tidak dijadikan basis
pengembangan keagamaan dan keilmuan, maka akan terjadi proses elitisme agama di
satu pihak dan ilmu pengetahuan dipihak lain, sehingga agama dan ilmu pengetahuan
tidak fungsional dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu, kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan era post
kolonialisme yang selalu diwarnai dengan pemaduan antara globalisme-
universalisme dan lokalisme-partikualisme merupakan kesadaran yang muncul dari
para ilmuan dalam upaya menghindari terjadinya dehumanisasi akibat dari elitisasi
ilmu pengetahuan. Semangat post kolomonialisme ini akan mendapatkan kekuatan
baru ketika agama dikaitkan dengan budaya lokal.
Tafsir terhadap nilai-nilai dasar keislaman telah melahirkan peradaban luar
biasa dalam Islam dengan berporos kepada Al-Qur’an dan Hadits (Hadlarah al-
Nash) sementara disisi lain peradaban ilmiah juga berkembang secara signifikan
(hadlarah al-‘ilm) namun apabila STAI Ibnu Rusyd Kotabumi hanya mengkaji dua
bidang ini saja, tidak akan menghasilkan ilmuwan yang memberikan kontribusi nyata
terhadap realitas lingkungan dan masyarakat yang dihadapinya yaitu Indonesia.
Disinilah perlunya mendialogkan kedua hadlarah diatas dengan hadlarah falsafah
yang concern dengan aspek praktis. Dengan cara dialog ini, diharapkan paradigma
keilmuan STAI Ibnu Rusyd Kotabumi mampu menjadi jembatan bagi universalitas
hadraral al-nash dan keluasan hadlarah al-ilm untuk diterjemahkan dalam konteks
Indonesia melalui hadlarah al-falsafah, sehingga mampu melahirkan kultur-ilmiah
baru yang genuine.

9
e. Landasan Sosiologis
Secara sosiologis masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa,budaya dan agama. Keragaman ini seringkali melahirkan berbagai
macam konflik yang mengancam intergrasi bangsa. Secara teologis-normatif
tidak ada agama maupun budaya yang membenarkan prilaku agresif terhadap
orang lain, bahkan menanamkan perilaku hidup rukun dan damai. Akan tetapi
kerukunan dan kedamaian yang didambakan terancam oleh pandangan yang
merasa paling benar (truth claim) terhadap kelompok lain.
Lahirnya truth claim dan prasangka sosial yang mengganggu hubungan
antara agama dan kelompok masyarakat sering kali berawal dari penafsiran
keagamaan secara harfiah, lepas dari konteks kekinian. Penafsiran keagamaan
yang harfiah tidak jarang melahirkan lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam (PTKI) yang oleh sebagian masyarakat dipandang tidak mampu
menyelesaikan masalah dimasyarakat. Hal ini bisa terjadi karena PTKI
cenderung mengembangkan rumpun mata kuliah keislaman yang terpisah dari
konteks keragaman masyarakat Indonesia dan konteks global serta
perkembangan IPTEKS.

STAI Ibnu Rusyd Kotabumi perlu menata kembali struktur keilmuan


yang integratif-interkonektif sesuai dengan tuntutan keragaman dan dinamika
masyarakat. Paradigma integrasi-interkoneksi ilmu yang ditawarkan STAI Ibnu
Rusyd Kotabumi hakikatnya berusaha untuk melakukan penyadaran secara
sosial bahwa ranah ilmu-ilmu agama, ranah ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial
maupun ranah ilmu-ilmu humaniora, memiliki signifikansinya sendiri-sendiri,
dan apabila masing-masing entitas saling terkait, maka akan menghasilkan
pembacaan holistik yang sangat berguna bagi peradaban. Paradigma ini secara
implisit berusaha menghindari kepicikan sosial yang merasa benar sendiri,
penting sendiri dan menyalahkan, merendahkan, bahkan menafikan yang lain.

f. Landasan Psikologis
Sebagaimana dijelaskan dimuka, paradigma integrasi-interkoneksi ilmu
yang ditawarkan ini dimaksudkan untuk memahami dan membaca kehidupan
manusia yang kompleks secara padu dan holistik. Pembacaan holistik tersebut
dirangkum dalam tiga ranah, yaitu hadlarah al-nash, hadlarah al-‘ilm dan
hadlarah al-falsafah atau dalam bahasa teologis dapat dikatakan secara
sederhana sebagai keterpaduan iman, ilmu dan ‘amal.
Secara psikologis, tawaran paradigma ini memiliki urgensi yang sangat
besar. Iman terkait dengan keyakinan, ilmu berkait dengan pengetahuan, dan
‘amal berkait dengan praksis dan realitas keseharian. Paradigma integrasi-
interkoneksi ini bermaksud membaca secara utuh dan padu dari ketiga wilayah
yang merupakan fakultas utama dalam diri manusia.

10
Pembacaan yang fragmentaris dan parsial serta eksklusif terhadap tiga
ranah tersebut secara psikologis bisa membahayakan. Apa yang diyakini
(hadlarah al-nash) tidak seharusnya berbeda dengan apa yang dianggap benar
secara keilmuan (hadlarah al’ilm), dan apa yang dianggap benar secara
keilmuan, tidak seharusnya bertentangan dengan realitas nyata yang dihadapi
sehari-hari(hadlarah al-falsafah). Oleh karena itu, membaca ketiga ranah ini
secara padu dan saling berkait membawa keuntungan psikologis yang signifikan.
Pertentangan ketiga ranah tersebut dalam diri seseorang bisa menimbulkan
personality disorder (keterpecahan kepribadian) karena terjadi konflik antara
yang diyakininya dengan yang dipikirkannya dan juga dengan yang dihadapinya
dalam realitas.

2. Ranah Integrasi-Interkoneksi
a. Ranah Filosofis
Era sekarang berbeda dengan abad pertengahan dan abad
modern/renaisans. Pada abad pertengahan dunia pengetahuan diwarnai dengan
dominasi agama atas rasio. Penalaran rasional dikembangkan dalam batas-batas
dogma keagamaan. Di Eropa bisa dilihat implikasi dari dominasi seperti ini adalah
hegemoni kebenaran gereja dalam segala aspek kehidupan termasuk dunia ilmu.
Sementara di masa modern, dunia ilmu bergeser dari dominasi agama atas rasio
kepada dominasi rasio atas agama. Slogan science for science sebagai simbol
kebebasan ilmiah pada masa renaisans mendorong lahirnya revolusi ilmiah yang
memarjinalkan agama.
Belajar dari dua periode sejarah di atas, dunia pengetahuan harus
dibersihkan dari dominasi, apakah itu agama atas ilmu atau sebaliknya. Pada era
kontemporer kecenderungan menghargai setiap bangunan keilmuan sangat kuat
dan bahkan meyakini adanya interkoneksi antar ilmu pengetahuan. Oleh karena
itu, merajut paradigma interkoneksi antara agama dan ilmu, bahkan antar agama,
ilmu, filsafat, tradisi dan sistem episteme lainnya merupakan suatu kebutuhan
pokok manusia sekarang. Paradigma interkoneksi keilmuan seperti ini lebih sehat
karena memiliki implikasi saling mengapresiasi dan saling memberdayakan antar
masyarakat, budaya, etnis dan tradisi keagamaan.
Atas dasar pemikiran di atas, pengajaran setiap matakuliah yang mengacu
KKNI harus dikembangkan dengan semangat interkoneksi antar disiplin
keilmuan, dan untuk konteks STAI Ibnu Rusyd Kotabumi ditambah dengan
semangat pengintegrasian nilai-nilai kebenaran universal umumnya dan keislaman
khususnya dalam proses pembelajarannya.
Integrasi-Interkoneksi pada ranah filosofis dalam pengajaran dimaksudkan
bahwa setiap matakuliah harus diberi nilai fundamental eksistensial dalam
kaitannya dengan disiplin keilmuan lainnya dan dalam hubungannya dengan nilai-
nilai humanistiknya. Mengajarkan fiqh misalnya di saEkonomi Syari’ah makna
fundamentalnya sebagai filosofi membangun hubungan antar manusia, alam dan
Tuhan dalam ajaran Islam, juga ditanamkan pada peserta didik bahwa eksistensi
fiqh tidaklah berdiri sendiri atau bersifat self sufficient, melainkan berkembang
bersama disiplin keilmuan lainnya seperti filsafat, sosiologi, psikologi dan lain

11
sebagainya. Demikian juga dalam mengajarkan ilmu umum seperti sosiologi yang
mengajarkan interaksi sosial antar manusia akan menjadi terberdayakan dengan
baik apabila peserta didik diajar untuk mereview teori-teori interaksi sosial yang
sudah ada dalam tradisi, budaya dan agama. Interkoneksitas seperti ini akan saling
memberdayakan antara sosiologi di satu pihak dan tradisi, budaya atau agama di
pihak lain.

b. Ranah Materi
Integrasi-Interkoneksi pada ranah materi bisa dilakukan dengan tiga model
yakni: Pertama, model pengintegrasian ke dalam paket kurikulum,misalnya
dalam waktu 8 semester mahasiswa harus menyelesaikan bobot studi sebanyak
158 sks dengan komposisi 50% ilmu-ilmu keislaman dan keagamaan, dan 50%
ilmu-ilmu umum. Jadi hanya sekedar menyandingkan matakuliah-matakuliah
yang mewakili ilmu-ilmu keislaman atau keagamaan dan yang mewakili ilmu-
ilmu umum. Proses interkoneksitas keilmuannya akan terpusat pada kreativitas
mahasiswa memahami dan menghubungkan antar keduanya. Kedua, model
penamaan mata kuliah yang menunjukkan hubungan antara disiplin ilmu umum
dan ilmu keislaman. Model ini menuntut setiap nama mata kuliah mencantumkan
kata Islam seperti ekonomi Islam, politik Islam dan pendidikan Islam. Ketiga,
model pengintegrasian ke dalam tema-tema mata kuliah. Model ini menuntut
dalam setiap pengajaran mata kuliah keislaman dan keagamaan harus disisipkan
teori-teori keilmuan umum terkait.Sebaliknya, dalam setiap pengajaran mata
kuliah ilmu-ilmu umum harus diberikan wacara-wacana teori keislaman dan
keagamaan sebagai wujud interkoneksitas antara keduanya, tanpa embel-embel
nama Islam pada matakuliah yang bersangkutan.

c. Ranah Metodologis
Yang dimaksud metodologi disini yaitu metodologi yang digunakan dalam
pengembangan ilmu yang bersangkutan. Setiap ilmu memiliki metodologi
penelitian yang khas yang biasa digunakan dalam pengembangan keilmuannya.
Dalam konteks struktur keilmuan STAI Ibnu Rusyd Kotabumi yang bersifat
integratif-interkonektif tentu menyentuh pada ranah metodologis ini. Ketika
sebuah disiplin ilmu diintegrasikan atau diinterkoneksikan dengan disiplin ilmu
lain, secara metodologis ilmu interkonektif tersebut harus menggunakan
pendekatan dan metode yang sesuaidengan ilmu tersebut. Sebagai contoh
pendekatan fenomenologis yang memberi apresiasi empatik dari orang yang
mengalami pengalaman, dianggap lebih sesuaidaripada pendekatan lain yang
mengandung bias, anti agama seperti psiko-analisis.

d. Ranah Strategis
Yang dimaksud ranah strategis adalah ranah pelaksanaan atau praksis dari
proses pembelajaran keilmuan integratif-interkonektif. Dalam konteks ini,
setidaknya kualitas keilmuan serta keterampilan Ekonomi Syari’ah dalam
mengajar, menjadi kunci keberhasilan perkuliahan berbasis paradigmaintegratif.
Pembelajaran dengan karakteristik, interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa menjadi
keniscayaan.

12
3. Model Kajian Integrasi-Interkoneksi Ilmu
Beberapa Model Kajian Integrasi-interkoneksi keilmuan dapat berwujud
dalam beberapa model, antara lain:
a. Informatif, berarti suatu disiplin ilmu perlu diperkaya dengan informasi yang
dimiliki oleh disiplin ilmu lain, sehingga wawasan civitas akademika semakin
luas, misalnya ilmu agama yang bersifat normatif diperkaya dengan teori ilmu
sosial yang bersifat historis, demikian pula sebaliknya.
b. Konfirmatif (klarifikatif) mengandung arti bahwa suatudisipliln ilmu tertentu
untuk dapat membangun teori yang kokoh perlu memperoleh penegasan dari
disiplin ilmu yang lain. Misalnya teori binnary opposition dalam antropologi akan
semakin jelas jika mendapat konfirmasi atau klarifikasi dari sejarah sosial dan
politik, serta dari ilmu agama tentang kaya-miskin, mukmin-kafir, surga-neraka
dan lainnya.
c. Korektif, berarti suatu teori ilmu tertentu perlu dikonfrontir dengan ilmu agama
atau sebaliknya, sehingga yang satu dapat mengoreksi yang lain. Dengan
demikian perkembangan disiplin ilmu akan semakin dinamis.

Selain model tersebut, bisa juga digunakan model yang lebih rinci, yakni
similarisasi, paralelisasi, komplementasi, komparasi, induktifikasi dan verifikasi.
a. Similarisasi, yaitu menyamakan begitu saja konsep-konsep sains dengan konsep-
konsep yang berasal dari agama, meskipun belum tentu sama. Misalnya
menganggap bahwa ruh sama dengan jiwa. Penyamaan ini lebih tepat disebut
similarisasi semu, karena dapat mengakibatkan bias sains dan reduksi agama ke
taraf sains.
b. Paralelisasi, yaitu menganggap paralel konsep yang berasal dari al-Qur’an dengan
konsep yang berasal dari sains karena kemiripan konotasinya tanpa menyamakan
keduanya. Misalnya peristiwa isra mi’raj paralel dengan perjalan ke ruang
angkasa dengan menggunakan rumus fisika S-v.t(Jarak=kecepatan x waktu).
Paralelisasi sering dipergunakan sebagai penjelasan ilmiah atas kebenaran ayat-
ayat al Qur’an dalam rangka menyebarkan syi’ar Islam.
c. Komplementasi, yaitu antara sains dan agama saling mengisi dan saling
memperkuat satu sama lain, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-
masing. Misalnya manfaat puasa ramadhan untuk kesehatan dijelaskan dengan
prinsip-prinsip dietary dalam ilmu kedokteran. Bentuk ini tampak saling
mengabsahkan antara sains dan agama.
d. Komparasi, yaitu membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan
agama mengenai gejala-gejala yang sama. Misalnya teori motivasi dari psikologi
dibandingkan dengan konsep motivasi yang dijabarkan dariayat-ayat al Qur’an
e. Induktifikasi, yaitu asumsi-asumsi dasar dari teori-teori ilmiah yang didukung
oleh temuan-temuan Ekonomi Syari’ah dilanjutkan pemikirannya secara teoretis
abstrak kearah pemikian metafisik/gaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip-
prinsip agama dan al-Qur’an mengenai hal tersebut. Teori mengenai adanya

13
sumber gerak yang tak begerak dari Aristoteles merupakan contoh dari proses
induktifikasi dari pemikiran sains ke pemikiran agama.
f. Verifikasi, mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan
membuktikan kebenaran-kebenaran (ayat-ayat) al-Qur’an. Misalnya penelitian
mengenai potensi madu sebagai obatyang dihubungkan dengan surat an-Nahl
(lebah) khususnya ayat 69: “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-
buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari
perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang memikirkan”.
Dari kelima bentuk tersebut, mungkin bentuk tiga yang terakhir lebih cocok
diterapkan, yaitu komparasi, induktifikasi dan verifikasi. Karena pada ketiga
bentuk terakhir ini, Integrasi-Interkoneksi antara satu disiplin ilmu dengan disiplin
ilmu yang lain terlihat lebih dinamis dan seimbang. Dalam bentuk studi ini juga
dimungkinkan pengembangan kajian-kajian falsifikatif. Meskipun demikian, bagi
ilmu-ilmu yang sulit untuk dilakukan integrasi maupun interkoneksi dengan cara
tersebut, sebagai langkah awal dapat dipakai bentuk lainnya seperti yang
tergambar dari tiga bentuk pertama di atas, yaitu: similarisasi, paralelisasi dan
komplementasi.

C. MAKSUD DAN TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Tujuannya adalah tersusunnya dokumen kurikulum Prodi EKONOMI SYARI’AH


mengacu KKNI, mulai dari Latar Belakang, Landasan, Visi-Misi, Tujuan program studi sampai
dengan tersusunnya Struktur Kurikulum, Pendekatan Pembelajaran, Penilaian, SDM serta Sarana
Prasarana. Dengan tersusunnya dokumen kurikulum yang merupakan tindak lanjut dari Perpres
maupun Permendikbud serta SK Ketua STAI Ibnu Rusyd Kotabumi tersebut di atas, diharapkan
kurikulum ini dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dengan demikian
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaannya yang pada akhirnya dapat melahirkan
out put pendidikan yang berkualitas pula.

14
BAB II

PROFIL, VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI

A. Profil Prodi Ekonomi Syariah

Program Studi Ekonomi Syari’ah (ESy) Sekolah Tinggi Dakwah STAI Ibnu Rusyd
Kabupaten Lampung Utara didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Tahun 2014. STAI Ibnu Rusyd berada di Jl.
Sukarno Hatta, Tanjung harapan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Lampung. Perguruan
tinggi merupakan lembaga perguruan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Lembaga Pendidikan
Unggulan Pendidikan Islam yang terletak jalan sukarno hatta, kotabumi lampung utara.
Lembaga Pendidikan Unggulan Pendidikan Islam didirikan oleh YPI Ibnu Rusyd
Kotabumi. Keberadaan Perguruan Tinggi yang berlokasi di Kotabumi Lampung Utara tersebut
merupakan pengejewantahan dari cita- cita beliau yang banyak diilhami oleh sang Ayahanda
HM. Rusdi dan HM Sulaiman MS yang tak lain merupakan seorang tokoh pejuang Islam di
lampung utara yang ingin mewujudkan masyarakat Indonesia adil makmur dalam ukhuwah
islamiyah (saudara seagama Islam) dan ukhuwah wathaniyah (saudara sebangsa tanah air).
Cita-cita KH. Rusdi Pendiri Yayasan Lembaga Pendidikan Pendidikan Islam melalui
pendirian STAI Ibnu Rusyd ingin berupaya menjadikan institut ini sebagai pusat kebangkitan
peradaban Islam baik berskala nasional dan berskala dunia. Selain itu, beliau mencita-citakan
kaum muslimin mendatang tidak hanya sebagai pendengar ceramah tentang ilmu Ekonomi
Syari’ah saja, tetapi dia harus menjadi narasumbernya. Kaum muslimin tidak boleh berpuas diri
sebagai pengguna atas kemajuan Information Communication Technology namun juga harus
menjadi engineering dan entrepreneur-nya. Dengan ini diharapkan terciptanya ilmuwah muslim
berkaliber dunia yang berorientasi pada kesejahteraan umat.
Prodi Ekonomi Syari‟ah (Esy) lahir karena didasari desakan masyarakat, ide yayasan dan
Tim Penjamin mutu untuk melakukan terobosan baru bagi para penggiat ekonomi berbasis islam
dan perbankan syari‟ah, maka setelah melakukan rapat yang panjang munculah kesepakatan
untuk mendirikan Prodi Ekonomi Syari‟ah (Esy), dikarenakan juga bahwa banyak tenaga
ekonomi dan perbankan islam di Lampung Utara dan sekitarnya masih belum memenuhi
kualifikasi sarja ( belum S-1), maka inilah yang mendorong terbentuknya Prodi Ekonomi
Syari‟ah (Esy) di STAI Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara. Disamping itu juga bahwa saat
ini di wilayah internal Lampung Utara sendiri di perkirakan tempat Pendidikan atau sejenisnya
hampir mencapai 150 lembaga berbasis keuangan islam, dimana masing masing lembaganya
belum memiliki Pendidikan S-1 ekonomi syari‟ah. Dan hal ini semakin hari semakin bertambah
jumlah lembaga yang ada.

B. VISI
“ Menjadi Program Studi Ekonomi Syari’ah yang unggul, profesional dan kompeten dibidang
Ekonomi Syari’ah, Teknologi dan Seni Serta Mampu Bersaing ditingkat Nasional Pada Tahun
2027”.
C. MISI

15
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Ekonomi Syari’ah yang berorientasi pada
jiwa entrepreneur dalam mengembangkan potensi ekonomi umat multikultural dan
entreprenership Syari’ah.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Ekonomi
Syari’ah berwawasan Multikultural dan Entreprenership Syari’ah.
3. Mengembangkan kerjasama mutual dengan berbagai lembaga baik skala regional, nasional ,
maupun internasional dalam bidang Ekonomi Syari’ah.

D. Tujuan Prodi Ekonomi Syariah


1. Terselenggaranya pendidikan dan pengajaran yang unggul, profesional sesuai dengan
kompetensi dan kebutuhan dibidang ekonomi syari’ah.
2. Tercapainya penelitian dan pengkajian di bidang ekonomi syari’ah yang dapat menjadi solusi
keekonomian umat.
3. Terjalinnya kerjasama dengan berbagai lembaga sehingga lulusan nantinya dapat
mengembangkan ilmu dan potensinya di bidang ekonomi syari’ah serta dapat berperan aktif
dalam pemberdayaan masyarakat.
4. Terselenggaranya tata kelola jurusan ekonomi syari’ah yang profesional, transparan, dan
akuntabel dalam rangka mencapai kepuasan civitas akademika dan pemangku kepentingan.

BAB III

16
STRUKTUR KURIKULUM

A. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Program Studi Ekonomi Syari’ah


STAI Ibnu Rusyd Kotabumi.

No Profil Lulusan Deskripsi Profil Lulusan


1 Analis Ekonomi Sarjana ekonomi Islam/ekonomi syari’ah
Syari’ah, Kebijakan yang berkepribadian baik, berpengetahuan
Fiskal dan Moneter luas dan mutakhir dibidangnya serta
mampu melaksanakan tugas analis ekonomi
syari’ah, kebijakan fiskal dan moneter
berbasis syari’ah berlandaskan ajaran dan
etika keislaman, keilmuan dan
keahlian.
2 Perencana Sarjana ekonomi Islam/ekonomi syari’ah
Pembangunan yang berkepribadian baik, berpengetahuan
Ekonomi dan luas dan mutakhir dibidangnya serta
Lembaga Keuangan mampu melaksanakan tugas perencanaan
Syari’ah pembangunan ekonomi dan lembaga
keuangan syari’ah berlandaskan ajaran dan
etika keislaman, keilmuan dan
keahlian.
3 Peneliti Ekonomi Sarjana ekonomi Islam/ekonomi syari’ah
Syari’ah sosial yang berkepribadian baik,
berpengetahuan luas dan mutakhir
dibidangnya serta mampu melaksanakan
tugas penelitian dan pengembangan
ekonomi syari’ah dan lembaga keuangan
syari’ah berlandaskan ajaran dan etika
keislaman, keilmuan dan keahlian.
4 Entrepeneurial Sarjana ekonomi Islam/ekonomi syari’ah
Bisnis berkepribadian yang baik,
berpengetahuan luas dan mutakhir di
bidangnya serta mampu menerapkannya
dalam keilmuan dan keahliannya dalam
melakukan bisnis yang Islami; mampu
melakukan perancangan usaha dan
mengimplementasikannya dalam praktik
bisnis, menerapkan etika dalam perilaku

OUTCOME BASED CURRICULUM OF EKONOMI SYARI’AH

17
VISI MISI PROFIL LULUSAN CPL

“ MENJADI 1. Menyelenggarakan Analis Ekonomi Memahami dan


PROGRAM STUDI pendidikan dan Syari’ah, Kebijakan menguasai ilmu
EKONOMI pengajaran ekonomi Fiskal dan Moneter ekonomi syari’ah
SYARI’AH YANG
UNGGUL,
Syari’ah yang sebagai tenaga
PROFESIONAL DAN berorientasi pada jiwa profesional (pendidik
KOMPETEN entrepreneur dalam dan atau praktisi) di
DALAM BIDANG mengembangkan lembaga keuangan
EKONOMI potensi ekonomi umat syari’ah
SYARI’AH,
TEKNOLOGI DAN
multikultural dan
SENI SERTA entreprenership
MAMPU BERSAING Syariah.
DI TINGKAT
NASIONAL PADA 2. Menyelenggarakan Peneliti Ekonomi Menghasilkan karya
TAHUN 2027” penelitian dan Syari’ah dan ilmiah berbasis
pengabdian kepada Entrepeneurial enterprneurship
masyarakat dalam Bisnis
bidang Ekonomi
Syariah berwawasan
Multikultural dan
Entreprenership
Syariah.
3. Mengembangkan Perencana Menghasilkan produk-
kerjasama mutual Pembangunan produk produk
dengan berbagai Ekonomi dan Lembaga Ekonomi Syari’ah.
lembaga baik skala Keuangan Syari’ah
regional, nasional,
maupun internasional
dalam bidang Ekonomi
Syariah.

B. Capaian Pembelajaran Lulusan Progran Studi Ekonomi Syari’ah

SETIAP LULUSAN PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH STAI IBNU RUSYD


KOTABUMI MEMILIKI CAPAIAN PEMBELAJARAN SEBAGAI BERIKUT:
A. Sikap (Sesuai SN DIKTI) Kode
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius. S1
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
S2
moral dan etika.
3. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik dalam kehidupan bermasyarakat,
S3
berbangsa dan bernegara.
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki rasa
S4
nasionalisme serta tanggung jawab kepada bangsa dan negara.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, toleransi, pandangan, agama dan kepercayaan S5

18
serta pendapat atau temuan orisinil orang lain.
6. Berkontribusi dalam meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
S6
bernegara dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.
7. Memiliki sikap kepekaan sosial , taat hukum, disiplin dan kepedulian untuk
S7
bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.
8. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan berbasis
S8
lingkungan.
9. Menunjukkan sikap keilmuan Ekonomi Syari’ah yang tanggung jawab atas pekerjaan
S9
dibidang Ekonomi Syari’ah.
10. Mewujudkan karakter beriman, cerdas, mandiri, jujur, anti korupsi, dan dan
S10
mengimplementasikan islam moderat dalam setiap pekerjaan.

A. Penguasaan Pengetahuan
Mampu mengelola sumber daya, organisasi dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan secara PP1
bertanggung jawab kepada para pemangku Kepentingan.
Terampil dalam menggunakan teknologi yang PP2
dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengembangan usaha
Terampil dalam menyelesaikan permasalahn yang dihadapi sesuai dengan hak dan PP3
kewajibannya di lembaga mikro syari’ah
Meningkatkan kapasitas team work dalam lingkungan kerja PP4
Mampu menguasai dan menjelaskan konsep manajemen ekonomi syrari’ah PP5
Mampu menguasai dan menjelaskan metode/strategi eknomi syari’ah PP6
Mampu mengelola sumber daya, organisasi dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan secara PP7
bertanggung jawab kepada para pemangku
Kepentingan
Terampil dalam menggunakan teknologi yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan PP8
pengembangan usaha
Terampil dalam menyelesaikan permasalahn yang dihadapi sesuai dengan hak dan PP9
kewajibannya di lembaga mikro syari’ah.
Meningkatkan kapasitas team work dalam lingkungan kerja PP10
Mampu menguasai dan menjelaskan konsep manajemen ekonomi syrariah PP11
Mampu menguasai dan menjelaskan metode/strategi eknomi syariah PP12

B. Keterampilan umum
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks KU1
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur KU2
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan KU3
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan

19
solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya
dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
4. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau KU4
laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di KU5
bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
6. Mampu memelihara dan mengembang-kan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, KU6
sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan KU7
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja
yang berada di bawah tanggungjawabnya;
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah KU8
tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;

C. Keterampilan khusus
1. Mampu mengaplikasikan teori-teori yang dalam sistem perekonomian KK1
2. Mampu merespon secara konseptual permasalahan dalam bidang ekonomi syariah KK2
3. Mampu mengaplikasikan pengetahuan dan teori-teori dalam bidang ekonomi syariah KK3
4. Mampu memberikan solusi dalam membantu pemerintah dalam hal membuka KK4
lapangan kerja baik dalam bentuk BMT maupun wirausaha
5. Memiliki pengetahuan dalam bidang ekonomi baik ekonomi syariah maupun KK5
ekonomi konvensional
6. Mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang berkaitan permasalahan KK6
ekonomi kemasyarakatan mulai dari permasalah dilembaga keuangan syariah sampai
dengan permasalahan dalam hal kewirausahaan.

Elemen-elemen pembelajaran berdasarkan Learning Outcome untuk Prodi EKONOMI SYARI’AH


adalah sebagai berikut:

To LIVE
To KNOW To DO To BE
TOGETHER
No CAPAIAN PEMBELAJARAN Teori,
Konsep Soft Soft Skills
Psikomotorik
Teoritis, Skills Sosial
Prinsip
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SIKAP DAN TATA NILAI
Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan mampu menunjukkan sikap relegius
1 V V v V
dalam kehidupan perseorangan, masyarakat
dan bangsa;
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
2 dalaam menjalankan tugas berdasarkan V V v V

20
agama, moral dan etika;
Berkontribusi dalam peningkatan mutu
kehidupan masyarakat, berbangsa,
3 V V v V
bernegara dan kemajuan peradaban
berdasarkan pancasila;
Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
4 V V v V
serta rasa tanggung jawab pada negara dan
bangsa;
Menghargai keanekaragaman budaya,
5 pandangan, agama dan kepercayaan serta V V v V
pendapat atau temuan rasional orang lain;
Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial
6 serta kepedulian terhadap masyarakat dan V V v V
lingkungan;
Menunjukkan sikap taat hukum dan disiplin
7 dalam kehidupan bermasyarakat dan V V v V
bernegara;
Meninternalisasikan nilai, norma, dan etika
8 akademik dalam kehidupan di masyarakat V V v V
dan di negara;
Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas
9 pekerjaan di bidang keahlianya secara V V v V
mandiri;
Menginternalisasikan semangat
10 kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan V V v V
di tempat tugas dan di masyarakat;

KETERAMPILAN UMUM
Menguasai pengetahuan tentang filsafat
1 pancasila, kewarganegaraan, wawasan V V v V
kebangsaan (nasionalisme) dan globalisasi;
Menguasai pengetahuan dan langkah-
langkah dalam menyampaikan gagasan
ilmiah secara lisan dan tertulis dengan
2 menggunakan bahasa Indonesia yang baik V V v V
dan benar dalam perkembangan dunia
akademik dan dunia kerja (dunia non
akademik);
Menguasai pengetahuan dan langkah-
langkah berkomunikasi baik lisan maupun
tulisan dengan menggunakan bahasa Arab
3 V V v V
dan Inggris dalam perkembangan dunia
akademik dan dunia kerja (dunia non
akademik);
4 Menguasai pengetahuan dan langkah- V V v  

21
langkah dalam mengembangkan pemikiran
kritis, logis, kreatif, inovatif dan sistematis
serta memiliki keingintahuan intelektual
untuk memecahkan masalah pada tingkat
individual dan kelompok dalam komunitas
akademik dan non akademik;
Menguasai pengetahuan dasar-dasar
5 keislaman sebagai agama rahmatan lil V V v V
‘alamin;
Menguasai pengetahuan dan langkah-
6 langkah integrasi keilmuan (agama dan V V v V
sains) sebagai paradigma keilmuan;
Menguasai langkah-langkah
mengidentifikasi ragam upaya wirausaha
7 yang bercirikan inovasi dan kemandirian V V v V
yang berlandaskan etika Islam, keilmuan,
profesional, lokal, nasional dan global;
Menguasai dasar-dasar ilmu ekonomi
syariah, hukum ekonomi syari’ah dan
8 V V v V
manajemen perbankan syariah atau lembaga
keuangan syari’ah;
Menguasai dasar-dasar fikih mu’amalat dan
9 dalil-dalil al-qur’an dan hadis yang terkait V V v V
dengan ekonomi syariah;

KETERAMPILAN KHUSUS
Menunjukan sikap religius dan amanah
dalam
1 V V v V
mengemban tugas sebagai praktisi lembaga
makro syari’ah
Bertanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja
2 V V v V
dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian
Menunjukan kemampuan membaca dan
memahami teks berbahasa Arab dan Inggris
3 serta menguasai berbagai sumber keilmuan V V v V

Menunjukan sikap religius sebagai seorang


4 Wirausaha. V V v V

22
Memahami keilmuan secara komprehensif
baik teoritis maupun praktis yang terkait
5 dengan ekonomi makro syari’ah. V V v V

Mengaplikasikan konsep dan prinsip ilmu


ekonomi pada lembaga makro syari’ah
6 dengan memanfaatkan IPTEKS. V V v V

Mampu memecahkan persoalan-persoalan


7 ekonomi yang muncul dalam lembaga V V v V
makro syari’ah.

PENGETAHUAN
Mampu mengelola sumber daya, organisasi
dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan
1 secara bertanggung jawab kepada para V   v  
pemangku
Kepentingan
Terampil dalam menggunakan teknologi
yang
2 dibutuhkan untuk pengelolaan dan V   v  
pengembangan usaha
Terampil dalam menyelesaikan permasalahn
yang dihadapi sesuai dengan hak dan
3 kewajibannya di lembaga mikro syariah V   V  

4 Meningkatkan kapasitas team work dalam V   V  


lingkungan kerja
Mampu menguasai dan menjelaskan konsep
5 V   V  
manajemen ekonomi syrariah

6 Mampu menguasai dan menjelaskan V   V  


metode/strategi eknomi syariah

Dalam tabel di bawah ini diuraikan mengenai bahan kajian yang diperlukan untuk
menunjang pencapaian Learning outcome yang direncanakan oleh Prodi EKONOMI
SYARI’AH STAI IBNU RUSYD KOTABUMI :

No CAPAIAN PEMBELAJARAN KAJIAN YANG DIPERLUKAN


(1) (2) (3)

23
Bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Bertakwa kepada Tuhan YHE dengan
Esa dan mampu menunjukkan sikap
1 menjalankan Ibadah bersadarkan kepercayaan
relegius dalam kehidupan
nya
perseorangan, masyarakat dan bangsa;
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan Harga mennghargai pendapat orang lain,
2 dalaam menjalankan tugas berdasarkan toleransi antar umat beragama, barakhlah
agama, moral dan etika; mulia, menjalankan norna-norma yang berlaku.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu Mengutamakan hubungan kemanusiaan sesama
kehidupan masyarakat, berbangsa, manusia, manusia ietu sederajat, dan bersama
3
bernegara dan kemajuan peradaban sama memiliki kedudukan dalam masyarakat
berdasarkan pancasila; serta hukum
Berperan sebagai warga negara yang Mengutamakan kepentingan umum dari pada
bangga dan cinta tanah air, memiliki kepentingan pribadi dan golongan, serta cinta
4
nasionalisme serta rasa tanggung jawab tanah air dan menjunjung tinggi hukum yang
pada negara dan bangsa; berlaku.
Menghargai keanekaragaman budaya, Bahwa manusia diciptakan oleh Allah S.W.T
pandangan, agama dan kepercayaan adalah beraneka ragam budaya dan suku ,
5
serta pendapat atau temuan rasional terbingkai dalam bhenika tunggal ika di negara
orang lain; NKRI.
Bekerjasama dan memiliki kepekaan Ikut bersama mengembangan potensi lokal di
6 sosial serta kepedulian terhadap daerah, dan mendorong untuk kemajuan
masyarakat dan lingkungan; umum , untuk kemakmuran bersama.
Menunjukkan sikap taat hukum dan Mampu mengembangkan sikap perduli kepada
disiplin dalam kehidupan orang lain, bahwa manusia diberikan pontensi
7
bermasyarakat dan bernegara; untuk mengembangkan peradapan, kerjasama ,
semaangat gotong royong
Meninternalisasikan nilai, norma, dan
Mengembangkan jiwa wira usaha dalam
8 etika akademik dalam kehidupan di
kegiatan kemanusian dan kegiatan ekonomi.
masyarakat dan di negara;
Menunjukkan sikap bertanggung jawab Mengembangkan sikap jujur dan disiplin serta
9 atas pekerjaan di bidang keahlianya tidak mudah putus asa dalam sertiap
secara mandiri; kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menginternalisasikan semangat Mengembangan dan menggali potensi mulia
kemandirian, kejuangan dan dalam diri manusia dengan jiwa disiplin, jujur,
kewirausahaan di tempat tugas dan di berkerja keras dalam menjalaankan sikap anti
10
masyarakat; korupsi dan mengimplementasikan islam
moderat dalam kehidupan dikampus maupun di
masyarakat.
Menguasai pengetahuan tentang
mengembangkan Konsep-konsep Ekonomi
filsafat pancasila, kewarganegaraan,
11 Syari’ah, yang terintegrasi antara Al - Qur’an
wawasan kebangsaan (nasionalisme)
dan Hadits.
dan globalisasi;
12 Menguasai pengetahuan dan langkah- Mengembangkan konsep penelitian di bidang
langkah dalam menyampaikan gagasan Ekonomi Syari’ah yang mendukung tugas-
ilmiah secara lisan dan tertulis dengan tugas profesinya.
menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam perkembangan
dunia akademik dan dunia kerja (dunia

24
non akademik);
Menguasai pengetahuan dan langkah-
langkah berkomunikasi baik lisan
maupun tulisan dengan menggunakan Mengembangkan konsep dan teori filsafat
13
bahasa Arab dan Inggris dalam Ekonomi Syari’ah. .
perkembangan dunia akademik dan
dunia kerja (dunia non akademik);
Menguasai pengetahuan dan langkah-
langkah dalam mengembangkan
pemikiran kritis, logis, kreatif, inovatif
dan sistematis serta memiliki
Mengembangkan konsep dan teori Ekonomi
14 keingintahuan intelektual untuk
Syari’ah serta mempraktekkannya.
memecahkan masalah pada tingkat
individual dan kelompok dalam
komunitas akademik dan non
akademik;
Menguasai pengetahuan dasar-dasar Mengembangkan dasar-dasar teori organisasi
15 keislaman sebagai agama rahmatan dalam Ekonomi Syari’ah baik formal dan non
lil ‘alamin; formal.
Mengembangkan konsep dan teori Manajemen
Menguasai pengetahuan dan langkah-
Ekonomi Syari’ah yang meliputi perencanaan,
16 langkah integrasi keilmuan (agama dan
pengorganisasian, penggerakkan dan
sains) sebagai paradigma keilmuan;
pengendalian.
Menguasai langkah-langkah
mengidentifikasi ragam upaya
Mengembangkan konsep dan teori Ekonomi
wirausaha yang bercirikan inovasi dan
17 Syari’ah dan mengembangkan sumber daya
kemandirian yang berlandaskan etika
manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
Islam, keilmuan, profesional, lokal,
nasional dan global;
Menguasai dasar-dasar ilmu ekonomi
Menguasai konsep dan teori dalam
syariah, hukum ekonomi syari’ah dan
18 pengambilan keputusan serta langkah-langkah
manajemen perbankan syariah atau
dalam pengambilan keputusan.
lembaga keuangan syari’ah;
Mengembangkan Berbagai model dan aplikasi
Menguasai dasar-dasar fikih mu’amalat
yang ditetapkan pada lembaga-lembaga
19 dan dalil-dalil al-qur’an dan hadis yang
keuangan perbankan baik formal dan non
terkait dengan ekonomi syariah;
formal.
Menunjukan sikap religius dan amanah
dalam Mengembangkan konsep Ekonomi Syari’ah
20
mengemban tugas sebagai praktisi pada pada lembaga pendidikan islam.
lembaga makro syariah
Bertanggung jawab atas pencapaian
hasil kerja
21 Mengembangkan proses pemasaran dan mutu.
dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian
22 Menunjukan kemampuan membaca Mengembangkan konsep dan teori Ekonomi
dan memahami teks berbahasa Arab Syari’ah sebagai dasar dalam melaksanakan
dan Inggris kegiatan perekonomian.

25
serta menguasai berbagai sumber
keilmuan
Menunjukan sikap religius sebagai Mengembangkan pemikiran logis, kritis dan
23 seorang sistematis serta inovasi dalam bidang Ekonomi
Wirausaha Syari’ah.
Memahami keilmuan secara
komprehensif baik teoritis maupun Mengembangkan pengetahuan dan teknologi di
24
praktis yang terkait dengan bidang Ekonomi Syari’ah.
ekonomi makro syariah
Mengaplikasikan konsep dan prinsip
ilmu ekonomi pada lembaga makro Menyusun karya ilmiah serta
25
syariah dengan memaplikasikannya dalam jurnal ilmiah.
memanfaatkan IPTEKS
Mampu memecahkan persoalan-
mengambil keputusan secara tepat dalam
persoalan
26 konteks penyelesaian masalah dalam bidang
ekonomi yang muncul dalam
Ekonomi Syari’ah..
lembaga makro syariah
Mampu mengelola sumber daya,
organisasi dan mengkomunikasikan Mengembangkan dan memelihara jaringan
27 hasil pekerjaan secara bertanggung kerja dan kemitraan kerja yang baik pada di
jawab kepada para pemangku dalam maupun di luar lembaga.
Kepentingan
Terampil dalam menggunakan
Melaksanakan supervisi dan bertanggung
teknologi yang
28 jawab atas pencapaian hasil kerja dalam bidang
dibutuhkan untuk pengelolaan dan
Ekonomi Syari’ah.
pengembangan usaha
Terampil dalam menyelesaikan
permasalahn yang dihadapi sesuai
Mengevaluasi hasil evaluasi kerja kelompok
29 dengan hak dan
yang menjadi tanggung jawab
kewajibannya di lembaga mikro
syari’ah
Mendokumentasikan, menyimpan,,
Meningkatkan kapasitas team work mengamankan dan menemukan kembali data
30
dalam untuk menjamin kesahihan dan mencegah
lingkungan kerja plagiasi
Mampu menguasai dan menjelaskan Mengelola data untuk keperluan perencanaan
31
konsep manajemen ekonomi syari’ah Ekonomi Syari’ah.
Mampu menguasai dan menjelaskan Melakukan pengarahan dalam pelaksanaan
32
metode/strategi eknomi syari’ah perencanaan Ekonomi Syari’ah
Bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dan mampu menunjukkan sikap Melakukan persiapan penyusunan instrumen
33
relegius dalam kehidupan kegiatan Ekonomi Syari’ah.
perseorangan, masyarakat dan bangsa;
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
Mendesain even organiser kegiatan pelatihan
34 dalaam menjalankan tugas berdasarkan
Ekonomi Syari’ah
agama, moral dan etika;
Berkontribusi dalam peningkatan mutu Melakukan pengabdian masyarakat dan
35
kehidupan masyarakat, berbangsa, membuat laporan kegiatan Ekonomi Syari’ah.

26
bernegara dan kemajuan peradaban
berdasarkan pancasila;
Berperan sebagai warga negara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki Membuat laporan observasi dan laporan
36
nasionalisme serta rasa tanggung jawab penelitian Ekonomi Syari’ah.
pada negara dan bangsa;

27
D. DISTRIBUSI MATA KULIAH PER SEMESTER PRODI EKONOMI SYARI’AH

Semester I
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1 INS – 101 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2
2 INS – 103 Bahasa Indonesia 3
3 INS – 104 Bahasa Inggris 1 3
4 INS – 106 Bahasa Arab 1 3
5 INS – 108 IAD, IBD dan ISD 2
6 INS – 109 Ulumul Qur'an 2
7 INS – 110 Ulumul Hadits 2
8 INS – 111 Ilmu Kalam 2
9 INS – 112 Metode Studi Islam 3
10 INS – 113 Tahsin Al-Qur'an 1 2
JUMLAH 24

Semester II
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1 INS – 115 Metodologi Penelitian 3
2 INS – 107 Bahasa Arab II 3
3 INS – 116 Fiqh 2
4 INS – 102 Pendidikan Anti Korupsi 2
5 INS – 117 Ilmu Tauhid 2
6 INS – 118 Filsafat Umum 2
7 INS – 119 Psikologi Umum 2
8 INS – 120 Ilmu Tasawuf 2
9 INS - 105 Bahasa Inggris II 2
 10 INS – 114 Tahsin al-Qur'an II 2
JUMLAH 22
Semester III
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1 INS – 121 Qiro'atul Kutub I 2
2 INS – 123 Metode Dakwah 2
3 INS – 124 SIQ, EQ Dan ESQ 2
4 INS – 125 Ushul Fiqh 2
5 INS- 126 Praktik Ibadah I 2
6 INS – 128 Aplikasi Komputer 2
7 INS – 129 Psikologi Perkembangan 2
8 INS – 130 Metodologi Penelitian Kualitatif 3
9 INS – 131 Tahfidz Qur'an I 2
10 INS – 133 Statistik I 2

28
JUMLAH 21

Semester IV
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1 INS – 135 Sejarah Peradaban Islam 2
2 INS – 127 Praktik Ibadah II 2
3 INS – 134 Statistik II 2
4 INS – 132 Tahfidz Qur'an II 2
5 INS – 136 Psikologi Agama 2
6 INS – 137 Fiqh Keluarga 2
7 INS – 122 Qiro'atul Kutub II 2
8 INS – 138 Kewirausahaan 2
9 INS – 139 Pemikiran Islam 2
10 INS – 140 Metode Penelitian Kuantitatif 3
JUMLAH 21

Semester V
NO Kode MK Mata Kuliah SKS
1 ESY – 301 Pengantar Ekonomi Syari’ah 2
2 ESY – 302 Pengantar Akuntansi Syari’ah 2
3 ESY – 303 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2
4 ESY – 304 Fiqh Muamalah Kontemporer 2
5 ESY – 305 Ekonomi Mikro Islam 2
6 ESY – 306 Ekonomi Makro Islam 2
7 ESY – 307 Tafsir Ayat Ekonomi Syari’ah 2
8 ESY – 308 Hadits Ekonomi Syari’ah 2
9 ESY – 309 Matematika Ekonomi Syari’ah 2
10 ESY – 310 Ekonomi Syari’ah 2
JUMLAH 20

Semester VI
NO Kode MK Mata Kuliah SKS
1 ESY – 311 Etika Bisnis Islam 2
2 ESY – 312 Perekonomian Syari’ah Indonesia 2
3 ESY – 313 Akuntansi Syari'ah 2
4 ESY – 314 Manajemen Pemasaran Syari'ah 2
5 ESY – 315 Manajemen Perbankan Syari'ah 2

29
6 ESY – 316 Pasar Modal dan Reksadana Syari'ah 2
7 ESY – 317 Studi Kelayakan Bisnis Syari’ah 2
8 ESY – 318 Analisis Laporan Keuangan Syari’ah 2
9 ESY – 319 Perbandingan Sistem Ekonomi Syari’ah 2
10 ESY – 320 Manajemen Sumber Daya Insani 2
JUMLAH 20

Semestet VII
NO Kode MK Mata Kuliah SKS
1 ESY – 321 Lembaga Perekonomian Syari'ah 2
2 ESY – 322 Manajemen Investasi Syari'ah 2
3 ESY – 323 Manajemen Resiko Syari’ah 2
4 ESY – 324 Manajemen Koperasi dan Usaha Kecil Syari’ah 2
5 ESY – 325 Ekonomi Keuangan dan Moneter 2
6 ESY – 326 Manajemen Bisnis Syari’ah 2
7 ESY – 327 Magang Profesi 4
8 INS – 141 KKL/ KKN 4
JUMLAH 20

Semester VIII
NO Kode MK Mata Kuliah SKS
1  INS – 142 Kompre 6
2 INS -143 Skripsi 4
JUMLAH 10

REKAPITULASI
SEMESTE R JLH
I II III IV V VI VII VIII
SKS
BOBOT 24 22 21 21 20 20 20 10 158

E. DESKRIPSI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah Deskrispi


Pengantar Ilmu Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal bagi teori
Ekonomi ekonomi dan gambaran secara menyeluruh mengenai dasar mikroekonomi.
Melalui mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat memahami ilmu

30
mikroekonomi secara umum melalui diagram dan rumus yang sederhana.
Setelah mengikuti mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
dasar-dasar mikroekonomi yaitu permintaan dan penawaran; bagaimana
pasar berinteraksi; elastisitas dan aplikasinya; permasalahan konsumen,
produsen dan efisiensi pasar; serta berbagai contoh kebijakan pemerintah
antara lain dalam perpajakan, subsidi, organisasi industri dan pasar tenaga
kerja.
Ruang lingkup mata kuliah matematika ekonomi membahas tentang
mengenai relasi dan fungsi, fungsi linear dan persamaan garis lurus serta
aplikasinya dalam ekonomi ,fungsi tanlinear dan aplikasinya dalam
ekonomi,limit suatu fungsi,hitung diferensial dan aplikasinya dalam
Matematika Ekonomi
ekonomi,dan hitung integral serta aplikasinya dalam ekonomi. Kaitannya
dengan kompetensi lulusan Program Studi yang telah ditetapkan, mata
kuliah ini mendukung kompetensi lulusan untuk dapat menerapkan
matematika dalam ekonomi.
Pada mata kuliah ini, mahasiswa akan belajar tentang konsep-konsep dasar
berbahasa Inggris yang meliputi ketrampilan menyimak (listening),
berbicara (speaking/presentation), membaca (reading) dan menulis
Bahasa Inggris 1 (writing). Pada mata kuliah ini, mahasiswa menerapkan konsep dasar
berbahasa tersebut untuk mengungkapkan ide dan pikirannya secara lisan
dan tertulis di dalam kehidupan akademik yang berkaitan dengan sains dan
teknologi.
Mata kuliah ini adalah mata kuliah pengembangan kepribadian bahasa
Indonesia. Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
mampu (1) menggunakan bahasa Indonesia untuk memperkaya pikiran,
gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam berbagai bentuk karya ilmiah yang
berkualitas (memenuhi syarat objektivitas, koherensi, kohesi, efektivitas,
Bahasa Indonesia efisiensi, dan komunikatif); (2) menyunting secara kritis berbagai karya
ilmiah dan menyempurnakannya berdasarkan hasil suntingan; (3)
memanfaatkan kemahiran dalam berbahasa Indonesia untuk
mengembangkan diri sepanjang hayat. Perkuliahan ini dilaksanakan dengan
pendekatan komunikatif dan kontekstual melalui teknik diskusi, latihan,
dan presentasi.
mata kuliah ini dirancang untuk membekali mahasiswa agar memiliki
apresiasi terhadap budaya dan alam dimana kita hidup serta memanfaatkan
budaya dan alam sesuai dengan nilai budaya dan hukum-hukum alam. Dan
IAD/ISD/IBD dijelaskan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, kejadian alam
semesta baik menurut pengetahuan dan Islam, proses penciptaan manusia,
teori evolusi, hubungan manusia dengan lingkungan, kesehatan manusia
dan dampak teknologi, serta hubungan antara sains dan agama.
Mata kuliah ini terdiri dari beberapa pokok bahasan, yang meliputi
pengertian dan metode Sejarah Peradaban Islam, peradaban dunia sebelum
Islam, peradaban Islam masa Rasulullah Saw periode makkah, peradaban
Sejarah Peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin, dinasti umayyah, dinasti abbasiyyah,
Islam sejarah peradaban Islam di Andalusia (spanyol) dan pengaruhnya di Eropa,
masa tiga kerajaan besar, peradaban Islam Asia Tenggara, peran walisongo
dalam peradaban Islam Indonesia, gerakan pembaharuan dalam Islam dan
perkembangan Islam di Indonesia.

31
Mata kuliah Kewarganegaraan membahas dan mendalami tentang
pengetahuan dan pengalaman belajar untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran tentang: rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis
berkeadaban, menjadi warganegara yang berkepribadian Indonesia
memiliki daya saing, berdisiplin dan berpartisifasi aktif dalam membangun
Pendidikan
kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Mampu
Kewarganegaraan
mewujudkan diri menjadi warga negara yang baik yang mampu
mendukung bangsa dan negara, warga negara yang demokratis yaitu warga
negara yang cerdas, berkeadaban dan dan bertanggung jawab bagi
kelangsungan hidup negara Indonesia dalam mengamalkan kemampuan
ilmu pengetahun, teknologi dan seni yang dimilikinya.
Mata kuliah Bahasa Arab merupakan mata kuliah wajib pilihan yang harus
diambil oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang. Tujuan dari mata
kuliah ini adalah untuk memberikan pemahaman dan melatih kemampuan
Bahasa Arab 1
mahasiswa dalam berbahasa Arab. Diantara alasan pentingnya Bahasa Arab
dipelajari oleh mahasiswa adalah karena Bahasa Arab merupakan salah satu
bahasa yang digunakan PBB dalam komunikasi Internasional.
Materi mata kuliah ini meliputi meliputi Pengertian dan Ruang Lingkup
Bisnis, Lingkungan Bisnis, Etika Bisnis dan Tanggungjawab Sosial,
Pengelolaan Perusahaan Bisnis, Pengorganisasian Perusahaan Bisnis,
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil, Memulai dan Mengoperasikan Bisnis,
Pengantar Bisnis Dan
Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi dan Operasi,
Manajemen
Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Manajemen Pemasaran, Bisnis
dalam Industri Perhotelan, Bisnis dalam Industri Food & Beverage, Bisnis
dalam Industri Destinasi Pariwisata, Bisnis dalam Industri Sport Tourism,
serta Perancangan Business Plan.
Mata kuliah akhlak tasawuf ini akan memberikan bekal kepada mahasiswa
tentang materi akhlak dan tasawuf agar mereka dapat menerapkan akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari, menemukan model bertasawuf dalam
dunia modern dan membina lingkungannya untuk berakhlak mulia. Materi
yang diajarkan mencakup: pengertian, ruang lungkup, manfaat, dan
hubungan tasawuf dengan keilmuan yang lain, jenis-jenis tasawuf (akhlaqi,
irfani, falsafi), sejarah dan tokoh-tokoh dalam dunia tasawuf, perilaku
Ekonomi Islam 1
sufistik, level takhalli, tahalli, dan tajalli, alam malakut, nasut, lahut,
maqam-maqam menurut Al-Ghazali, tahapan syari'at, tarikat, hakikat dan
makrifat, aliran-aliran tarikt dalam Islam, jenis-jenis akhlaq, sifat-sifat
tercela (hubudunya, itba'ulhawa,tama', hasad, takabur, riya',ujub, dan
sum'ah), sifat-sifat terpuji (taubat, zuhud, wara',ikhlas, syukur, qana'ah,
tawakal, dan ridha), konsep mahabbah dalam tasawuf serta perilaku
bertasawuf dalam dunia modern.
Bahasa Inggris 2 Mata kuliah ini membahas tentang pemahaman lanjutan bagaimana
mempelajari bahasa inggris, kata ganti kata bantu modal dan kata sambung,
kalimat langsung dan tidak langsung, bentuk-bentuk kata tanya dalam
bahasa inggris, tingkatan perbandingan, persamaan dan perbedaan, kata
kerja bentuk Verb-ing dan kata kerja dasar yang didahului oleh to, selain
itu juga dikaji tentang substansi passive voice dan kalimat pengandaian.
Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan
untuk menjelaskan berbagai struktur/gramatika bahasa inggris, jenis-jenis

32
kata dan kalimat, teks wacana yang ditulis dalam bahasa Inggris sehingga
dapat menerapkannya dalam bidang ilmu komunikasi.
Matakuliah ini membahas materi-materi mengenai Institusi Pendidikan
Islam pra kebangkitan Madarasah dan Kuttab, Pendidikan masa Umayyah,
Pendidikan masa Abbasiyyah, Pendidikan Islam Klasik, Pertumbuhan
Kewirausahaan
Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah, Perubahan Pendidikan Islam, Pendidikan
Pesantren di INdonesia, Pesantren dan Madrasah Modern, Islamisasi
Pendidikan Umum dan Sains.
Mata kuliah Ilmu Kalam merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah . Mata
kuliah ini akan mengantarkan para mahasiswa untuk mengenal sejarah
kemunculan persoalan kalam, aliran khawarij, murji’ah, jabariah, qadariah,
Akidah Akhlak
mu’tazilah, syi’ah, dan ahlussunnah serta perbandingan antar aliran
mengenai pelaku dosa besar, iman, kufur, perbuatan Tuhan, perbuatan
manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak Tuhan, keadilan Tuhan,
imamah, dan khilafah.
Matakuliah ini membahas tentang Arab pra Islam, peradaaban Islam sejak
masa Nabi Muhammad, Masa Khulafaurrasyidun, Masa Daulah
Umayyahdi Damaskus dan Andalus, Daulah Abbasiyah, Masa kejayaan
Islam di Spanyol (Andalusia), Gerakan Islam pada masa modern,
Ulumul Quran
pertumbuhan Islam Nusantara, perkembangan Islam Indonesia pada masa
modern dan Pribumisasi Islam dalam budaya lokal. Selanjutnya mahasiswa
diharapkan dapat mengambil 'ibrah dari perkembangan kebudayaan Islam
masa klasik hingga modern.
Mata kuliah ini memberikan landasan pengetahuan dan wawasan tentang
metodologi pembelajaran membaca al-Quran, sehingga para mahasiswa
Ulumul Hadist
Ekonomi Syari’ahl dan mampu mengajarkan al-Quran dengan cepat dan
tepat
Matakuliah pengantar Akuntansi merupaka mata kuliah wajib bagi
mahasiswa mahasiswi ekonomi syar’ah. Diharapkan setelah
menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mahasiswi mampu mengetahui
dan memahami dengan baik metodologi studi Islam, mampu mengetahui
Metodologi Studi
Islam. dan memahami dengan baik. pendekatan terhadap Islam dan studi agama
dan mampu mengetahui dan memahami dengan baik kontruksi teoritis
kemudian menerapkannya dalam penulisan makalah dan proposal
penelitian.

Matakuliah pengantar Akuntansi merupaka mata kuliah wajib bagi


mahasiswa mahasiswi ekonomi syar’ah karena dengan mempelajari
Pengantar Akuntansi
pengantar akuntansi ini diharapkan mahasiswa masiswi dapat menghitung
pendapatan dan pengeluaran uang serta perputaran modal perusahaan.
Ekonomi Mikro Ekonomi Mikro Islam merupakan mata kuliah yang membahas
atau menganalisis mengenai perilaku ekonomi individual yang
meliputi : prilaku konsumen, prilaku produsen dan pasar dari

33
perspektif Islam. Pendekatan lebih dititik beratkan pada
penguasaan konsep dasar secara mendalam yang dilengkapi
dengan penguasaan alat (matematis dan ekonometri). Materi
perkuliahan dimulai dari konsep dasar ekonomi Islam meliputi
konsep dasar permintaan dan penawaran, teori prilaku konsumen
Islam, teori produksi, teori biaya dan keseimbangan perusahaan
dalam berbagai struktur pasar dari sudut pandang Islam.

Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam adalah studi tentang analisa


ekonomi yang bersifat menyeluruh (aggregat) dan menitikberatkan
pada analisis tentang faktor-faktor yang menentukan kegiatan ekonomi
Ekonomi Makro
suatu negara serta mengkaji peran pemerintah dalam mengatasi segala
permasalahan ekonomi dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip
syariah sesuai dengan tujuan Maqasid Al-Shariah.

Mata kuliah ini mempelajari sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap
kegiatan ekonomi (tingkat employment, harga, output serta hubungan
ekonomi internasional). Juga mempelajari struktur dan fungsi bank sentral,
bank umum dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB), Teori Permintaan
Ekonomi Keuangan dan Penawaran Uang, Masalah dalam kebijakan moneter, Inflasi, serta
dan Moneter
moneter internasional. Mata kuliah ini mengkaji beberapa fenomena
moneter yang sedang terjadi di Indonesia dan dunia, khususnya yang
berhubungan dengan paket-paket kebijakan sektor moneter, pasar modal
dan bursa saham, Bank Umum tanpa bunga dan BPR.
Hadis Hukum Ekonomi merupakan salah satu dari mata kuliah wajib
dalam prodi Ekonomi Syari’ah (ESy). Mata kuliah ini berisi kajian
mendalam tentang studi teks konteks dan kontektualisasi hadis-hadis yang
membahas masalah perekonomian.
Hadits Ekonomi
Mata kuliah ini akan membahas prinsip-prinsip ekonomi dalam al-hadis,
ketentuan akad-akad muamalah, produksi, konsumsi, distribusi, keuangan
publik Islam dan tanggung jawab dan peran negara dalam bidang
ekonomi.
Tafsir Ayat Al Tafsir Ayat Ekonomi merupakan salah satu dari mata kuliah wajib dalam
Ekonomi prodi Ekonomi Syari’ah (ESy). Mata kuliah ini berisi kajian mendalam
tentang studi teks konteks dan kontektualisasi ayat al-Quran yang
membahas mengenai ayat-ayat yang berbicara masalah perekonomian.
Mata kuliah ini akan membahas prinsip-prinsip ekonomi dalam al-Quran
dan ketentuan akad-akad muamalah, prinsip-prinsip produksi, konsumsi
dan distribusi, keuangan publik Islam dan tanggung jawab dan peran
negara dalam bidang ekonomi.

34
Ruang lingkup mata kuliah matematika ekonomi membahas tentang
mengenai relasi dan fungsi, fungsi linear dan persamaan garis lurus
serta aplikasinya dalam ekonomi ,fungsi tan–linear dan aplikasinya
dalam ekonomi,limit suatu fungsi,hitung diferensial dan aplikasinya
dalam ekonomi,dan hitung integral serta aplikasinya dalam ekonomi.
Matematika Ekonomi Kaitannya dengan kompetensi lulusan Program Studi yang telah
ditetapkan, mata kuliah ini mendukung kompetensi lulusan untuk dapat
menerapkan matematika dalam ekonomi. Perkuliahan diberikan
melalui tatap muka, diskusi, dan penugasan. Evaluasi mencakup Ujian
Akhir Semester (UAS), Ujian Tengah Semester (UTS), Tugas-tugas
dan Partisipasi dan aktivitas kelas.
Mata kuliah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para
mahasiswa konsep-konsep dasar mengenai etika bisnis dalam
perspektif Islam. Konsep-konsep dasar tersebut akan mencakup 9
(sembilan) topik utama, yaitu tentang kaitan Islam dan etika bisnis,
penilaian baik-buruk dalam etika bisnis Islami, ruang lingkup
Etika Bisnis Islam praktik etika bisnis Islami, perilaku bisnis yang sah dan yang
terlarang, tanggung jawab sosial dan tanggung jawab lingkungan,
implementasi etika bisnis dalam masyarakat Islami, dan studi kasus
penggunaan alat komunikasi modern dalam bisnis Islami.

Mata kuliah ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang


cukup jelas mengenai konsep dan praktik pemasaran secara umum
dan pada khususnya mengenai pemasaran yang diperkenalkan oleh
Manajemen
Islam. Mata kuliah ini diharapkan untuk membekali para calon
Pemasaran Syari’ah
praktisi, pebisnis di sektor keuangan Islami dengan dasar-dasar
manajemen pemasaran yang dapat diterapkan secara langsung di
lembaga-lembaga keuangan syariah maupun bisnis syariah.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan (wajib) pada
Program S-1 Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam. Selesai
mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
Manajemen pentingnya manajemen Islam dan implikasinya di Bank Islam
Perbankan Syari’ah dalam manajemen SDM, manajemen dana, manajemen investasi,
manajemen pembiayaan, manajemen likuiditas, manajemen resiko
dan manajemen penyelesaian masalah di Perbankan Islam.

Pasar Modal dan Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan (wajib) pada Program S-1
Reksadana Syari’ah Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam. Selesai mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa diharapkan dapat memahami paradigma pasar modal Islam,
Paradigma bursa saham Islam, Prinsip-prinsip pasar modal Islam, kerangka
pengaturan pada saham halal, memahami mekanisme penyaringan syariah
pada saham dan sekuritas sampai bagaimana praktik pasar modal Islam
yang ada.

35
Mata kuliah Perekonomian Indonesia membahas beberapa aspek
terpenting perkembangan makro ekonomi Indonesia. Pembahasannya
didasarkan pada data dan perkembangan variabel makro ekonomi
Indonesia paling mutakhir, yang meliputi sejarah perkembangan
perekonomian, sistem perekonomian, pendapatan nasional, pertumbuhan
Perekonomian ekonomi, struktur ekonomi, distribusi pendapatan dan kemiskinan,
Indonesia kependudukan dan ketenagakerjaan serta kesempatan kerja dan
pengangguran, indek pembangunan manusia, investasi, pengeluaran
konsumsi masyarakat dan pemerintah, perdagangan luar negeri dan
neraca pembayaran, arus modal asing dan utang luar negeri,
perkembangan sektor industri dan Pertanian, perkembangan usaha kecil
dan koperasi, demokrasi ekonomi dan globalisasi ekonomi.

Adanya perkembangan lembaga keuangan syariah baik berupa lembaga


keuangan bank syariah maupun lembaga keuangan non bank syariah
telah mendorong lahirnya berbagai macam produk yang ditawarkan
kepada masyarakat. Berbagai produk tersebut memberikan manfaat yang
besar terhadap perekonomian masyarakat sebagai salah satu aplikasi dari
kegiatan perekonomian yang bebas bunga.
Secara umum, produk dan jasa lembaga keuangan syariah terdiri dari dua
Lembaga Keuangan bagian yaitu produk dan jasa lembaga keuangan bank syariah serta
Syari’ah produk dan jasa lembaga keuangan non bank syariah. Masing-masing
produk dan jasa tersebut dibahas dan dikaji lebih mendalam agar
mahasiswa tidak hanya sekedar memahami teori dan konsep dasar
tentang berbagai macam produk dan jasa lembaga keuangan syariah
tetapi juga mampu menerapkan teori dan konsep tersebut serta mampu
menganalisis bagaimana praktik penggunaan produk dan jasa tersebut di
lembaga keuangan syariah.

Manajemen Koperasi Dewasa ini semakin banyak anggota masyarakat yang mencoba
dan Usaha Kecil masuk ke dunia usaha, baik usaha mikro, usaha kecil, menengah.
Disamping itu pertumbuhan koperasi di Indonesia juga semakin
meningkat. Perkembangan dunia usaha ini didorong oleh kondisi
perekonomian nasional yang belum sepenuhnya mampu
menciptakan lapangan kerja. Usaha kecil dan menengah sebagai
penopang ekonomi nasional perlu mendapat dukungan dari
Pemerintah. Cukup berat tantangan yang dihadapi untuk
memperkuat struktur perekonomian nasional. Pembinaan
pengusaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah.
Namun disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil
menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan,
ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia,
kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan

36
manajerial dan sumberdaya manusia ini mengakibatkan pengusaha
kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik.
Mata kuliah ini dirancang untuk membantu mahasiswa memahami
berbagai aspek yang terkait dengan praktik-praktik manajemen untuk
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi mulai dari merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin serta mengawasi kegiatan-kegiatan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

BAB IV

SISTEM PEMBELAJARAN

A. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

37
Proses pembelajaran pada Program Studi S.1 Ekonomi SyariahFakultas Tarbiyah dan
Keguruan (FTK) UIN Raden Intan menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat
pada mahasiswa (Student Centered Learning (SCL)).
a. Karakteristik Pembelajaran Student Centered Learning(SCL)
Strategi SCL memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan
2) Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi juga dalam
mengembangkan karakter mahasiswa
3) Memanfaatkan banyak media (multimedia)
4) Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi dilakukan bersama dengan
mahasiswa
5) Untuk pengembangan ilmu dengan cara pendekatan interdisipliner
6) Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolaboratif, suportif dan
kooperatif
7) Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuan,
konsep dan keteraEkonomi Syari’ahlan.
8) Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari perkuliahan saja tetapi dapat
menggunakan berbagai media dan kegiatan ekstrakurikuler.
9) Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta didik dan bukan tuntasnya
materi.
10) Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapat belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar, metode interdisipliner, dan penekanan
pada problem based learning dan skills.
11) Pola pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (SCL) diharapkan akan
dapat mengantarkan mahasiswa untuk dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan. Hal ini berarti mahasiswa harus didorong untuk memiliki
motivasi dalam diri mereka sendiri, kemudian berupaya keras mencapai
kompetensi yang diinginkan.

Apabila ditinjau esensinya, pergeseran pembelajaran adalah pergeseran paradigma,


yaitu paradigma dalam cara kita memandang pengetahuan, paradigma belajar dan
pembelajaran itu sendiri. Paradigma lama memandang pengetahuan sebagai sesuatu
yang sudah jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain/mahasiswa dengan istilah
transfer of knowledge. Paradigma baru, pengetahuan adalah sebuah hasil konstruksi
atau bentukan dari orang yang belajar. Belajar adalah sebuah proses mencari dan
membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, bersifat aktif, dan spesifik caranya.
Konsekuensi paradigma baru adalah dosen hanya sebagai fasilitator dan motivator
dengan menyediakan beberapa strategi belajar yang memungkinkan mahasiswa
(bersama dosen) memilih, menemukan dan menyusun pengetahuan serta cara
mengembangkan ketrampilan Ekonomi Syari’ah (method of inquiry and discovery).
Dengan paradigma inilah proses pembelajaran (learning process) dilakukan. Dengan

38
ilustrasi dibawah ini akan lebih jelas perbedaan Teacher Centered Learning (TCL)
dengan Student Centered Learning (SCL).

b. Proses Pembelajaran Student Centered Learning (SCL)


Di dalam proses pembelajaran SCL, dosen masih memiliki peran yang penting
seperti dalam rincian tugas berikut ini:
1) Bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran.
2) Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa
di akhir pembelajaran
3) Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan menyediakan
berbagai pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka
mencapai kompetensi yang dibebankan pada matakuliah yang diampu.
4) Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya
untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan nyata.
5) Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar
mahasiswa yang relevan dengan kompetensinya.

Sementara itu, peran yang harus dilakukan mahasiswa dalam pembelajaran SCL
adalah:
1) Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen
2) Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen
3) Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang diikutinya
4) Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi, dan
terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam
kegiatan berfikir tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik
secara individu maupun berkelompok.
5) Mengoptimalkan kemampuan dirinya.

c. Metode Pembelajaran Student Centered Learning (SCL)


Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL. Beberapa alternatif metode
berikut dapat dipertimbangkan, di antaranya adalah: (1) Small Group Discussion;
(2) Role-Play & Simulation; (3) Case Study; (4) Discovery Learning (DL); (5)
Self-Directed Learning (SDL); (6) Cooperative Learning (CL); (7)
Collaborative Learning (CbL); (8)Contextual Instruction (CI); (9) Project Based
Learning (PjBL); dan (10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL). Penjelasan
masing-masing kesepuluh strategi pembelajaran secara singkat adalah sebagai
berikut.
1) Small Group Discussion
Diskusi adalah salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan
bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CbL, PBL,
dan lain-lain. Mahasiswa peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5

39
sampai 10 orang) untuk mendiskusikan bahan yang diberikan oleh dosen atau
bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Dengan aktivitas
kelompok kecil, mahasiswa akan belajar: (a) Menjadi pendengar yang baik; (b)
Bekerjasama untuk tugas bersama; (c) Memberikan dan menerima umpan balik
yang konstruktif; (d) Menghormati perbedaan pendapat; (e) Mendukung
pendapat dengan bukti; dan (f) Menghargai sudut pandang yang bervariasi
(gender, budaya, dan lain-lain). Adapun aktivitas diskusi kelompok kecil dapat
berupa: (a) Membangkitkan ide; (b) Menyimpulkan poin penting; (c) Mengases
tingkat skill dan pengetahuan; (d) Mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya;
(e) Menelaah latihan, quiz, tugas menulis; (f) Memproses outcome
pembelajaran pada akhir kelas; (g) Memberi komentar tentang jalannya kelas;
(h) Membandingkan teori, isu, dan interpretasi; (i) Menyelesaikan masalah;
dan (j) Brainstroming.
2) Simulasi/Demonstrasi
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan
sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya untuk mata kuliah aplikasi
instrumentasi, mahasiswa diminta membuat perusahaan fiktif yang bergerak di
bidang aplikasi instrumentasi, kemudian perusahaan tersebut diminta
melakukan hal yang sebagaimana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya
dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya melakukan proses bidding,
dan sebagainya. Simulasi dapat berbentuk: (a) Permainan peran (role playing).
Dalam contoh di atas, setiap mahasiswa dapat diberi peran masing-masing,
misalnya sebagai direktur, engineer, bagian pemasaran dan lain-lain; (b)
Simulation exercices and simulation games; dan (c) Model komputer. Simulasi
dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan: (a)
Mempraktekkan kemampuan umum (misal komunikasi verbal & nonverbal);
(b) Mempraktekkan kemampuan khusus; (c) Mempraktekkan kemampuan tim;
(d) Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving);
(e)Menggunakan kemampuan sintesis; dan (f) Mengembangkan kemampuan
empati.
3) Discovery Learning (DL)
Discovery Learning (DL) adalah metode belajar yang difokuskan pada
pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang
dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara
belajar mandiri.
4) Self-Directed Learning (SDL)
SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu
mahasiswa sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh
individu yang bersangkutan. Sementara dosen hanya bertindak sebagai
fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap
kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.Metode

40
belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa,
bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri. Dengan kata lain,
individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua fikiran
dan tindakan yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan
apabila asumsi berikut sudah terpenuhi. Sebagai orang dewasa, kemampuan
mahasiswa semestinya bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain
menjadi individu yang mampu belajar mandiri. Prinsip yang digunakan di
dalam SDL adalah: (a) Pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat
bermanfaat; (b) Kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi pembelajar
mandiri; dan (c) Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan
daripada dari isi matakuliah Pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap
proses belajar orang dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam
hal ini, dosen dan mahasiswa harus memiliki semangat yang saling melengkapi
dalam melakukan pencarian pengetahuan.
5) Cooperative Learning (CL)
Cooperative Learning (CL) adalah metode belajar berkelompok yang
dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau
mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri atas beberapa orang mahasiswa,
yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat
terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas, langkah-
langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan
dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti prosedur
diskusi yang dirancang oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan
perpaduan antara teacher-centered dan student-centered learning.CL
bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah: (a) kebiasaan
belajar aktif pada diri mahasiswa; (b) rasa tanggungjawab individu dan
kelompok mahasiswa; (c) kemampuan dan keterampilan Ekonomi Syari’ah
bekerjasama antar mahasiswa; dan (d) keterampilan Ekonomi Syari’ahlan
sosial mahasiswa.
6) Collaborative Learning (CbL)
CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama antar
mahasiswa yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh
anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan
bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada
minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja
kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin
dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar
anggota kelompok.
7) Contextual Instruction (CI)
CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi
matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi
mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya

41
dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja
profesional atau manajerial, entrepreneur, maupun investor. Sebagai contoh,
apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka
dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga
diberikan contoh, dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan
kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk
mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan
terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli, misalnya.
Pada saat itu, mahasiswa dapat melakukan pengamatan langsung, mengkajinya
dengan berbagai teori yang ada, sampai ia dapat menganalis faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil
keterlibatan, pengamatan dan kajiannya ini selanjutnya dipresentasikan di
dalam kelas, untuk dibahas dan menampung saran dan masukan lain dari
seluruh anggota kelas.Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa
memanfaatkan pengetahuan secara bersama-sama, untuk mencapai kompetensi
yang dituntut oleh matakuliah, serta memberikan kesempatan pada semua
orang yang terlibat dalam pembelajaran untuk belajar satu sama lain.
8) Project-Based Learning (PjBL)
PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan
mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keteraEkonomi Syari’ahlan melalui
proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap
pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang
dengan sangat hati-hati.
9) Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I)
PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa
harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat
memecahkan masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang
perlu dilakukan mahasiswa dalam PBL/I, yaitu: (a) Menerima masalah yang
relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi yang dituntut matakuliah, dari
dosennya; (b) Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk
memecahkan masalah; (c) Menata data dan mengaitkan data dengan masalah;
dan (d) Menganalis strategi pemecahan masalah PBL/I adalah belajar dengan
memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian
informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
B. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Merupakan proses dan kegiatan untuk menentukan pencapaian kompetensi


mahasiswa selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran. Penilaian dilakukan
secara terpadu untuk mengungkapkan seluruh aspek kemampuan mahasiswa baik dalam
aspek pengetahuan, keterampilan Ekonomi Syari’ah maupun sikap/nilai-nilai. Penilaian

42
pembelajaran mencakup penilaian terhadap proses pembelajaran dan penilaian hasil
belajar.
1. Penilaian Proses Pembelajaran
Penilaian Proses Pembelajaran dimaksudkan untuk mengungkapkan performan dan
kemampuan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penilaian Proses
Pembelajaran dapat dilakukan dengan pengamatan, anecdotal record, atau cara
lainnya.
2. Cara Penilaian
Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes dan non tes.
3. Bentuk Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat berbentuk tes, proyek, produk, performansi, portofolio,
pengamatan, wawancara.
4. Waktu Penilaian
Penilaian hasil belajar dilakukan dalam rentang waktu tengah semester dan satu
semester.
5. Norma Penilaian
1). Penentuan nilai akhir didasarkan pada Penilaian Acuan Patokan (PAP)
2). Penilaian akhir hasil belajar mahasiswa dinyatakan dalam bentuk nilai huruf
yang dikonversikan dari nilai angka dengan kategori sebagai berikut:
No Nilai Angka Nilai Huruf Bobot
1 80 – 100 A 4,00
2 73 – 79 B+ 3,75
3 65 – 72 B 3,50
4 60 – 64 C+ 3,25
5 55 – 59 C 3,00
6 49 –54 D 2,75
7 00 – 48 E 2,50

b. Perubahan Nilai
1) Mahasiswa dapat mengajukan ketidakpuasan nilai kepada Kepala Bagian Tata Usaha
Fakultas bersangkutan dengan mengisi formulir maksimum 7 (tujuh) hari efektif
setelah nilai diumumkan.
2) Nilai dapat berubah apabila:
a) Materi yang diadukan benar, nilai berubah naik sesuai dengan koreksi dosen
pengampu;
b) Materi yang diadukan tidak benar/mengada-ada, dosen pengampu berhak
menurunkan nilai minimal 1 (satu) interval.
3) Perubahan nilai atas inisiatif dosen hanya dapat dilakukan jika mendapat persetujuan
dari Ketua Jurusan/Program Studi dengan alasan yang dapat diterima.

43
c. Penentuan Hasil Studi
1) Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang berfungsi untuk
mengevaluasi kemajuan dan kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi
yang dinyatakan dengan Indek Prestasi (IP).
2) Penetapan IP dilakukan pada tiap akhir semester yang disebut IP Semester,
sedangkan IP seluruh hasil belajar yang telah ditempuh disebut Indek Prestasi
Komulatif (IPK).
d. Predikat Kelulusan
Mahasiswa Program Sarjana Strata 1 dinyatakan lulus menerima predikat kelulusan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1). Untuk mencapai predikat dengan Pujian
a). IPK minimum 3,51.
b). Masa studi yang telah dijalani maksimum sejumlah semester terprogram
ditambah 2 semester.
c). Jika mahasiswa dengan IPK 3,51 ke atas, namun masa studi melampaui 10
semester, maka mendapat predikat kelulusan Sangat Memuaskan.
2). Predikat Sangat Memuaskan : IPK 3,01 – 3,50
3). Predikat Memuaskan :IPK 2,76 – 3,00
4). Predikat Cukup : IPK 2,00 – 2,75

e. Ketentuan Lain
1) Dalam sistem penilaian, mahasiswa diberi nilai sesuai dengan hak mahasiswa dengan
komponen sebagai berikut: *
a) UAS (50%)
b) UTS (30%)
c) Tugas (20%)

C. TENAGA PENGAJAR (DOSEN)

Tenagapendi prodi Ekonomi Syari’ah STAI Ibnu Rusyd Kotabumi berasaldari dosen
tetap dan tidak tetap sesuai dengan bidang keahlian dan mata kuliah yang diampu.
Berikutnama-nama dosen tetap prodi Ekonomi Syari’ah.

No. Nama Dosen


1. Anita, S.E.,M.Ag
2. Harmono, S.E., M.M
3. Fathul Mubarok, M.Pd.I
4. Sopanudin, M.Hum
5. Yudi Surono, L.C. M.H.I
6. Sukawati, M.Pd.I

44
D. SARANA DAN PRASARANA PERKULIAHAN
Untuk standar sarana pembelajaran pada STAI Ibnu Rusyd Kotabumi paling sedikit terdiri
dari: 1) Perabot, 2) Peralatan pendidikan, 3) Media pendidikan, 4) Buku cetak, buku elektronik,
dan repositori, 5) Sarana teknologi informasi dan komunikasi, 6) Instrumentasi eksperimen, 7)
Sarana olahraga, 8) Sarana berkesenian, 9) Sarana fasilitas umum, 10) Bahan habis pakai, dan 11)
Sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.

1. Standar Prasarana
Untuk cakupan prasarana pembelajaran di STAI Ibnu Rusyd Kotabumi wajib memenuhi
standar yaitu: 1) lahan, 2) ruang kelas, 3) perpustakaan, 4) laboratorium/studio/bengkel
kerja/unit produksi, 5) tempat olahraga, 6) ruang untuk berkesenian, 7) ruang unit kegiatan
mahasiswa, 8) ruang pimpinan perguruan tinggi, 9) ruang dosen, 10) ruang tata usaha, dan
fasilitas umum. Untuk fasilitas umum meliputi: 1) jalan, 2) air bersih, 3) listrik 4) jaringan
komunikasi suara, dan 5) data.

a. Standar lahan STAI Ibnu Rusyd Kotabumi berada dalam lingkungan yang nyaman dan
sehat untuk menunjang proses pembelajaran dan wajib dimiliki oleh penyelenggara
perguruan tinggi.

b. Bangunan perguruan tinggi harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara

c. Bangunan perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,


kenyamanan, dan keamanan serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya
memadai.

2. Standar Sarana dan Prasarana mahasiswa Berkebutuhan Khusus


Bagi mahasiswa di STAI Ibnu Rusyd Kotabumi yang memiliki kebutuhan khusus, akan
disediakan sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara


b. Lerrengan (ramp) untuk pengguna kursi roda
c. Jalur pemandu di jalan atau koridor
d. Peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul, dan
e. Toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda

3. Gedung Pengajaran

45
Gedung Pengajaran merupakan sentral kegiatan bagi mahasiswa STAI Ibnu Rusyd
Kotabumi. Gedung Pengajaran terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Lantai 1 merupakan ruangan bagian administrasi.


b. Lantai 2 merupakan ruangan pimpinan-pimpinan Prodi.

4. Gedung Perkuliahan
STAI Ibnu Rusyd Kotabumi memiliki gedung perkuliahan. Seluruh ruangan dilengkapi
dengan kursi dan whiteboard untuk perkuliahan. Ruangan perkuliahan terdapat di lantai 1 dan
lantai 2.

5. Laboratorium
Sampai saat ini, STAI Ibnu Rusyd Kotabumi memiliki ruang laboratorium.
Laboratorium merupakan sarana pendukung yang sangat penting dalam sebuah sistem
pendidikan, khususnya yang menggunakan Kurikulum KKNI dan metode Student Centered
Learning. Oleh karena itu, pengadaan dan pengelolaan laboratorium perlu ditingkatkan.
Setidaknya, ada beberapa laboratorium yang dimiliki STAI Ibnu Rusyd Kotabumi, sebagai
berikut:

a.Laboratorium Sumber Belajar

b. Laboratorium Keagamaan
c. Laboratorium Micro Teaching
d. Laboratorium Micro Leading
e. Laboratorium Ekonomi Syari’ah
6. Perpustakaan
Saat ini STAI Ibnu Rusyd Kotabumi sudah memiliki sebuah perpustakaan.
7. Sarana Olah Raga
Sebagai bentuk keseriusan STAI Ibnu Rusyd Kotabumi membentuk mahasiswa yang
berkualitas, STAI Ibnu Rusyd Kotabumi juga memfasilitasi kegiatan-kegiatan olah raga.

8. Perlengkapan/peralatan
Pelaksanaan kerja-kerja STAI Ibnu Rusyd Kotabumi didukung oleh perlengkapan/ peralatan
yang disediakan dan diperbarui secara periodik oleh pengelola Fakultas dan Institut.
Perlengkapan/peralatan tersebut diantaranya komputer, sound system, perlengkapan/peralatan
olah raga, lemari-lemari arsip, dan lainnya.

46
E. SISTEM KEUANGAN STAI IBNU RUSYD KOTABUMI
1. Kriteria Minimal Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan pembelajaran di STAI Ibnu Rusyd Kotabumiharus memenuhi kriteria
minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun
dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Biaya investasi pendidikan tinggi
adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana,
pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi.

2. Biaya Operasional
Biaya operasional pembelajaran STAI Ibnu Rusyd Kotabumiadalah bagian dari biaya
pelaksanaan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan,
biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.

3. SBOPT
Biaya operasional pendidikan tinggi di STAI Ibnu Rusyd Kotabumiditetapkan per mahasiswa
per tahun yang disebut dengan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi. Standar
satuan biaya operasional pendidikan tinggi di STAI Ibnu Rusyd Kotabumi ditetapkan secara
periodik oleh Menteri dengan mempertimbangkan: a. jenis program studi; b. tingkat akreditasi
perguruan tinggi dan program studi; dan c. indeks kemahalan wilayah.

4. Penyusunan RAPB
Standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi di STAI Ibnu Rusyd Kotabumimenjadi
dasar bagi pimpinan STAI Ibnu Rusyd Kotabumiuntuk menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja (RAPB) perguruan tinggi tahunan dan menetapkan biaya yang
ditanggung oleh mahasiswa STAI Ibnu Rusyd Kotabumi.

5. Komponen Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan tinggi di STAI Ibnu Rusyd Kotabumiterdiri dari 5 (lima) komponen
sebagai berikut:

a. UKT.

b. Hibah.
c. Jasa layanan profesi atau keahlian.
d. Dana lestari dari alumni dan filantropis.

47
e. Kerja sama kelembagaan pemerintah dan swasta.

F. SISTEM PENJAMIN MUTU


Standar Penjaminan mutu Program Studi Ekonomi Syari’ah mengacu pada Peraturan Menteri
Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang terdiri dari 8 (delapan) standar, yakni:

1. Standar Kompetensi Lulusan


2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Undang-Undang
Nomor

48
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
48 Tahun 2005);

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah
No. 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;


Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi Berbadan
Hukum Milik Negara (BHMN);
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas


Badan Layanan Umum;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Nasional Pendidik;
Peraturan Menteri Agama Nomor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan
Ilmu dan Gelar Akademik di Lingkungan Perguruan Tinggi;

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata kelola.

49

Anda mungkin juga menyukai