Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

COVER
PERATURAN DIREKTUR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................2
A. Latar Belakang............................................................................................2
B. Tujuan........................................................................................................3
C. Ruang Lingkup............................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT................................................................4
A. Sejarah Berdiri............................................................................................4
B. Kondisi Saat Ini..........................................................................................5
BAB III ISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, MOTTO DAN NILAI-NILAI BUDAYA
KERJA ORGANISASI..................................................................................................6
A. Visi.............................................................................................................6
B. Misi............................................................................................................6
C. Motto..........................................................................................................6
D. Nilai-nilai Budaya Kerja..............................................................................6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT.....................................................9
BAB V STRUKTUR ORGANISASI TIM HIV...............................................................10
BAB VI URAIAN JABATAN.......................................................................................11
A. Persyaratan Jabatan.................................................................................11
B. Uraian Tugas.............................................................................................11
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA..........................................................................14
A. Tata Hubungan Kerja Internal Unit Kerja
B. Tata Hubungan Kerja Eksternal Unit Kerja
BAB VIII PERTEMUAN RAPAT
A. Rapat Rutin
B. Rapat Khusus
BAB IX PELAPORAN
A. Bukti Pelaksanaan Kegiatan
B. Penyusunan Laporan
BAB X PENUTUP

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah HIV/AIDS merupakan masalah besar yang mengancam
Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. HIV/AIDS menyebabkan
krisis multidimensi meliputi krisis Kesehatan, krisis pembangunan negara,
krisis ekonomi, Pendidikan dan juga krisis kemanusiaan (Djauzi &
Djoerban, 2006).
Indonesia dalam 4 (empat) tahun terakhir epidemi HIV & AIDS dari
low level epidemic menjadi concentrated level epidemic. Dari beberapa
tempat sentinel, pada tahun 2006, prevalensi HIV berkisar antara 21% -
52% pada penasun, 1%-22% pada WPS, dan 3%-17% pada waria. Pada
tahun-tahun sebelumnya kegiatan pengendalian diprioritaskan pada
pencegahan terapi dengan semakin meningkatnya infeksi HIV dan kasus
AIDS yang memerlukan pengobatan ARV, maka strategi pengendalian HIV
secara komprehensif yaitu dengan memadukan pencegahan, perawatan,
dukungan serta pengobatan.
Estimasi pada tahun 2010 diperkirakan di Indonesia terdapat sekitar
90.000-130.000 orang terinfeksi HIV, sedangkan data yang tercatat oleh
Dinas Kesehatan RI sejumlah 21.770 kasus dengan proporsi 73,9% adalah
laki-laki dan 25,6 perempuan hidup dengan HIV/AIDS.
Melihat tingginya prevalensi diatas maka masalah HIV/AIDS saat ini
bukan hanyalah masalah Kesehatan dan penyakit menular semata namun
sudah menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan social ekonomi di
negara-negara berkembang. Oleh karena itu penanganan tidak hanya dari
segi medis namun juga dari sisi psikososial dengan pendekatan Kesehatan
masyarakat melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Dengan mengetahui status HIV lebih dini memungkinkan pemanfaatan
layanan-layanan terkait dengan pencegahan, perawatan, dukungan dan
pengobatan sehingga konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela
merupakan pintu masuk semua layanan tersebut.
Oleh karena itu perlu adanya program-program pencegahan
HIV/AIDS yang efektif dan memiliki jangkauan layanan yang semakin luas

2
seperti, program pengobatan, perawatan dan dukungan yang komprehensif
bagi ODHA untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sehubungan dengan
permasalahan tersebut maka TIM HIV AIDS di RSI Garam Kalianget perlu
menyusun pedoman kerja Tim terkait dengan Pelayanan HIV AIDS.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan Tim PDP HIV dalam fungsinya membantu
Direktur memfasilitasi perawatan, dukungan, pengobatan,
monitoring, dan pelaporan program PDP HIV di RSI Garam Kalianget
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman kerja fungsional Tim PDP HIV di RSI Garam
Kalianget
b. Meningkatkan mutu pelayanan pasien terutama dalam program
perawatan, dukungan dan pengobatan HIV di RSI Garam
Kalianget

C. Ruang Lingkup
Membantu Direktur Rumah Sakit dalam program perawatan,
dukungan dan pengobatan HIV

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RS

A. Sejarah Berdiri
Pada Tahun 1942 di Perusahaan Garam yang pada saat itu nama
aslinya adalah Zoutler Water (ZW) , kemudian ZW berubah menjadi
Perusahaan Garam dan Soda Negara (PGSN), kemudian PPG, PPGA, saat
itu telah berdiri unit kesehatan yang berbentuk klinik , dengan ruang
perawatan kapasitas 21 TT (18 TT untuk pasien Laki-2 & 3 TT untuk
wanita). Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1955 diresmikan
penggunaannya sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan dengan nama RS
MARDI WALUYO dibawah Perum Garam dengan kapasitas 50 Tempat Tidur
(TT) dewasa dan 11 TT untuk Bayi.
Perjalanan rumah sakit mardi waluyo mengalami pasang surut, dan
pada dekade sembilan puluhan mengalami kemunduran yang pada
akhirnya tepat pada tahun 2000 RSIGK dikerjasamakan dengan Majelis
Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakast Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah (MKKM-PWM) Jawa Timur serta berganti nama menjadi
Rumah Sakit Islam Garam Kalianget (RSIGK). Pada tahun itu pula RSIGK
dikerjasamakan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
(PWM JATIM) dalam bentuk kerja sama manajerial, hal ini dilakukan
dengan harapan RSIGK dapat dikelola dengan baik dan professional karena
MKKM PWM lebih expert dan berpengalaman dalam mengelola RS.
Akhirnya pada bulan Maret 2013 kerjasama antara RSI Garam
Kalianget dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
BERAKHIR dan sesuai Keputusan Rapat Manajemen , Kerjasama dengan
PWM JATIM tidak diperbaharui dan sejak saat itu RSI Garam Kalianget
dikelola sendiri oleh Yayasan RSI Garam Kalianget.
Dan sejak tanggal 10 Desember 2020 Yayasan RSI Garam Kalianget
melakukan kerjasama operasional dengan PT. Pertamina Bina Medika
Indonesia Healtcare Coorporation (PBM IHC) dalam pengelolaan Rumah
Sakit yang mana PBM IHC adalah merupakan Holding RS BUMN di
Indonesai yang dibentuk oleh Pemerintah melalui kementerian Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) . Dan sejak saat itu RSI Garam Kalianget

4
menjadi salah satu member RS BUMN dan satu-satunya yang berada di
Madura.

B. Kondisi Saat Ini


Identitas Rumah Sakit
a. Kode RS : 3529025
b. Alamat : Jl. Raya Kalianget No.1 Sumenep
Madura Jatim
c. Telepon/Fax : 0328 – 667433 , 664350 / Fax 0328 - 667433
d. Website : www.rsigaramkalianget.com
e. Email : rsi_garam@yahoo.co.id
f. Luas Bangunan :
1) Rumah Sakit : 4.075,25 m2
2) Luas Tanah : 15.235 m2
g. Pendiri : Yayasan Rumah Sakit
Islam Garam
h. Direktur : dr. Budi Herlambang
i. Jumlah TT : 102 TT
j. Type / Kelas : C (sesuai dengan Rekomendasi
Dinas Kesehatan Kab. Sumenep
Nomor:445/1312/435.102.2/2020 &
sesuai Ijin Operasional Rumah
Sakit No. 503.20/01/IRS/435.120/
2020
k. Akreditasi : Terakreditasi PARIPURNA
No.Sertifikat : KARS-
SERT/1109/I/2018, Jakarta tanggal 15
Januari 2018 sampai dengan 11
Desember 2020 Terakreditasi
PARIPURNA
No. Sertifikat :KARS-
SERT/802/VII/2020 Jakarta tanggal 27
Juli 2021 sampai dengan 11 Desember
2021 Perpanjangan : No. KARS-
SERT/1922/IX/2021 Berlaku sampai

5
dengan tgl 11 Maret 2022

Saat ini Rumah Sakit telah banyak berkembang, dan kini memiliki
Pelayanan 24 jam, yaitu Pelayanan IGD, Instalasi Farmasi, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi kamar bedah dan Ambulans.
Pelayanan rawat inap memiliki 5 unit, yaitu Pav Shofa khusus pasien
bersalin, selain juga Pav Marwah, Pav Arofah, ICU dan NICU. Pelayanan
rawat jalan meliputi Poli Spesialis Obsgyn, Poli Spesialis Anak, Poli
Spesialis Radiologi, Poli Spesialis Bedah, Poli Spesialis Penyakit Dalam, Poli
Spesialis Mata, Poli Kesehatan Jiwa, Poli Spesialis Paru, Poli Spesialis
Konservasi Gigi, Poli Spesialis Syaraf, Poli Spesialis Rehabilitasi Medik, Poli
Spesialis Kulit Kelamin, Poli Gigi & Mulut, Poli Konsultasi Gizi, Poli
Fisioterapi, Pelayanan MOM & BABY SPA, Poli Pengobatan Tradisional
(BATRA), Poli KIA, Poli Umum, Poli Nyeri dan Pelayanan HOMECARE.
Selain itu juga terdapat pelayanan spesialis penunjang, yaitu Spesialis
Radiologi, Spesialis Mata, Spesialis Kesehatan Jiwa, Spesialis Rehabilitasi
Medik dan Spesialis Patologi Klinik.

6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, MOTTO DAN NILAI-NILAI BUDAYA KERJA
ORGANISASI

A. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit yang islami, terpercaya dan menjadi rujukan
bagi masyarakat Sumenep dan sekitarnya.

B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang islami, paripurna, bermutu &
terjangkau sebagai sarana dakwah.
2. Mewujudkan sumber daya insani yang loyal dan profesional.

C. Motto
RSIGK (Ramah, Senyum, Ikhlas, Ghirah dan Kekeluargaan)

D. Nilai-Nilai Budaya Kerja


NO. INPUT VALUES DEFINISI INDIKATOR PERILAKU
1 Ta’awun Tolong Bekerja sama dalam kebaikan, baik
menolong dalam pekerjaan/ maupun di luar
pekerjaan di dalam dan di luar RS.
2 Tabligh Penyuluhan Mampu memberikan informasi
kesehatan-kepada kestakeholders.
3 Ikhlas Murni, Memberikan pelayanan kesehatan
berbuat sesuai dengan pedoman dan aturan
dengan benar yang berlaku.
4 Amanah Tanggung Mampu melaksanakan tugas-tugas
jawab layanan kesehatan dengan benar.
5 Sidiq Dapat Setiap karyawan harus mampu
dipercaya menyimpan rahasia klien dan
organisasi.
6 Istiqomah Komitmen Memiliki pendirian, komitmen dan
berdedikasi tinggi dalam

7
memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat.
7 Kompeten Memiliki Mampu mengerjakan tugas sesuai
kewenangan, dengan bidangnya.
keahlian dan
pengetahuan
yang sesuai di
bidangnya.

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

YARISGA

DIREKTU
R

SPI

MANAJER MANAJER
KOMITE/TIM/ MANAJER MANAJER
PANITIA HUMAS & KEUANGAN &
PELAYANAN PENUNJANG
SDI AKUNTANSI MPP
PELAYANA PENUNJAN
AKUNTAN RAWAT PENUNJANG
HUMAS N G
SI INAP NON MEDIS
MEDIS MEDIS
INSTALA
KEUANG SI
IT RS AROFAH IGD TRT
AN
GIZI
INSTALA
ADMIN & SI PMS &
KLAIM MARWAH IRJ
SDI KESLING
FARMASI
INSTALA
SI PENGADA
SHOFA IKB AN
RADIOLO
GI
INSTALASI
ICU LABORATORIU
M

PERINATOLO CSSD &


GI LOUNDRY

REKAM
MEDIS

9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM HIV

DIREKTUR

MANAGER PELAYANAN

KETUA TIM HIV/AIDS

SEKRETARIS

Penanggung Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab


jawab
Pencatatan dan Farmasi Penunjang Medis
Pelayanan Pelaporan

1. Ketua Tim HIV dan Sekretaris merangkap sebagai anggota


2. Ketua Tim HIV, Sekretaris dan Anggota diangkat oleh Direktur RS
3. Keanggotaan Tim PPRA paling sedikit terdiri dari:
a. tenaga medis;
b. tenaga keperawatan;
c. tenaga kesehatan lain; dan

10
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Persyaratan Jabatan
Persyaratan untuk menjadi Ketua Tim HIV sebagai berikut:
1. Ketua Tim HIV tidak boleh merangkap sebagai pejabat struktural di
RS
2. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
3. Sehat jasmani dan jiwa;
4. Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja dalam
penyelenggaraan mutu Rumah Sakit;
5. Bersedia bekerja sebagai anggota Komite Mutu; dan
6. Memiliki komitmen terhadap pengendalian resistensi antimikroba di
Rumah Sakit
B. Uraian Tugas
1. Ketua Tim PPRA
a. Menyusun rencana kegiatan dan kebutuhan untuk
pengembangan pelayanan HIV-AIDS terpadu di RSI Garam
kalianget
b. Menyusun dan mengusulkan SOP jejaring internal pelayanan
HIV-AIDS di Rumah Sakit kepada Direktur untuk ditetapkan
sebagai pedoman pelakasanaan.
c. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik internal
maupun eksternal.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan HIV-AIDS terpadu
sesuai Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan
Terapi Antiretroviral di RSI Garam kalianget secara berkala.
e. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
(Kabupaten/Kota/Provinsi) terutama untuk penderita pindah
dan penderita lolos follow up.
f. Mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil kegiatan
kepada Direktur.
g. Membuat Pedoman Kerja Tim Pelayanan HIV AIDS
h. Membuat Program Kerja Tahunan Pelayanan HIV AIDS

11
i. Mengkoordinasikan pembuatan laporan bulanan pencapaian
pelayanan laboratorium Terintegrasi.
j. Memimpin rapat jejaring internal tiap triwulan untuk evaluasi
pelayanan
k. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data tentang
pelayanan,mutu dan administrasi Pelayanan HIV AIDS.
l. Melakukan investigasi, solusi, tindak lanjut dan evaluasi
terhadap kejadian yang tidak diharapkan yang berhubungan
dengan pelayanan HIV AIDS.
2. Sekretaris Tim HIV
A. Melaksanakan kegiatan administrasi Tim HIV/AIDS RSI Garam
Kalianget
B. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh Ketua Tim
HIV/AIDS dan penanggung jawab sosialisasi dan suksesnya
program HIV/AIDS
C. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan
dengan HIV/AIDS
D. Menyiapkan kebutuhan, agenda rapat rutin, membuat surat
yang bersifat kedinasan, menerima surat masuk Tim Pelayanan
HIV/AIDS, membuat notulen rapat Tim HIV/AIDS, membuat
arsip kegiatan dan menyimpan serta mengolah kearsipan.
3. Penanggungjawab Pelayanan
a. Bertanggungjawab terhadap kegiatan yang telah direncanakan
dan dilaksanakan agar sesuai dengan yang diinginkan.
b. Bertanggungjawab terhadap setiap kegiatan pelayanan HIV/AIDS
di RSI Garam Kalianget
4. Anggota
a. Memberi informasi tentang HIV/AIDS yang relevan dan akurat,
sehingga klien dapat memberikan keputusan untuk melakukan
tes atau tidak. Bila setuju, DPJP atau dokter umum sebagai
konselor akan meminta klien untuk menandatangani informed
consent pemeriksaan HIV untuk pendokumentasian.
b. Melakukan koordinator pelayanan medis
c. Dokter umum melakukan pemeriksaan medis, pengobatan,
perawatan maupun tindaklanjut terhadap klien.

12
d. Membantu kinerja Tim HIV/AIDS RSI Garam Kalianget.
e. Mengikuti pertemuan – pertemuan Tim HIV/AIDS RSI Garam
Kalianget.
5. Penanggungjawab Pencatatan dan Pelaporan
a. Mengikuti rapat Tim HIV
b. Melakukan tatalaksana dokumen, pengarsipan, melakukan
pengumpulan, pengolahan dan analisis data
c. Membuat pencatatan dan pelaporan di aplikasi SIHA setiap
bulan
6. Penanggungjawab Farmasi
A. Mengikuti rapat Tim HIV
B. Bertanggungjawab dalam hal penyediaan farmasi untuk
kepentingan pasien HIV/AIDS di RSI Garam Kalianget.
C. Membuat laporan penggunaan obat ARV setiap bulan
7. Penanggungjawab Penunjang Medis
A. Mengikuti rapat Tim HIV
B.Mengambil darah klien dan melakukan pemeriksaan laboratorium
sesuai dengan SPO yang telah ditetapkan
C.Melakukan pencegahan pasca pajanan okupasional
D.Mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi pemeriksaan
laboratorium
E.Melakukan pencatatan dan pelaporan data pasien yang dilakukan
pemeriksaan HIV setiap bulan
F. Merujuk ke laboratorium rujukan jika memang diperlukan.

13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim HIV/AIDS wajib menerapkan prinsip


koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara internal maupun eksternal
dengan unit-unit kerja lain (komite medik, komite PPIRS, komite K3RS, komite
PMKP, komite keperawatan, komite Kesehatan lain dan unit kerja lainnya)
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
A. Tata Hubungan Kerja Internal Unit Kerja
1) Kegiatan tim HIV/AIDS secara internal dilakukan melalui koordinasi,
integrasi, dan sinkronasi antara coordinator dan sekretaris. Alur
pelaksanaan tugas dilakukan secara berjenjang dari koordinator
sampai pada kedua tim HIV/AIDS
2) Tim HIV/AIDS mengawasi bawahan dan apabila terjadi penyimpangan
wajib mengambil Langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3) Tim HIV/AIDS bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya dan memberika bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
4) Tim HIV/AIDS wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan serta menyampaikan laporan
berkala pada waktunya
B. Tata Hubungan Kerja Eksternal Unit Kerja
1) Komite Medis
Koordinasi dalam pelayanan pasien HIV/AIDS dengan Kelompok Staf
Medis (KSM) diluar KSM penyakit dalam. Komite medis memberikan
kewenangan pelayanan pasien HIV/AIDS kepada staf medis yang
telah dilakukan kredensial. Komite medis juga mengawasi mutu
profesi serta etik dan disiplin staf medis dalam pelayanan pasien HIV
AIDS.
2) Komite PPIRS
Koordinasi dalam identifikasi dan penurunan resiko infeksi yang
dapat ditularkan serta pengendalian lingkungan Rumah Sakit untuk
menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang aman dari resiko infeksi.

14
3) Komite K3RS
Koordinasi integrasi dan sinkronasi dalam upaya pengendalian
berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, dan biologis di rumah sakit
yang berpotensi menimbulkan dampak atau gangguan Kesehatan
terhadap petugas, pasien dan pengunjung.
4) Komite PMKP
Koordinasi dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit.
5) Komite Keperawatan
Koordinasi dan integrasi keperawatan HIV/AIDS
6) Komite Kesehatan Lain
Koordinasi dalam pelayanan pasien HIV/AIDS terkait dengan
managemen gizi, pemeliharaan sarana rumah sakit, pemeriksaan
penunjang, farmasi, kerohanian dan penanganan limbah.
7) Unit Kerja Lain
Koordinasi dengan instalasi rekam medis, instalasi rawat jalan,
instalasi rawat inap, instalasi bedah sentral, instalasi perawatan
intensif dan recovery room, case Manager, bidang keperawatan dan
pelayanan umum untuk menjamin asuhan pasien yang terintegrasi
dan kontinuitas pelayanan.

15
BAB VIII
PERTEMUAN/ RAPAT

A. Rapat Rutin
1. Tim PDP HIV menyelenggarakan rapat rutin tiga bulan sekali pada
waktu dan tempat yang ditentukan oleh tim
2. Sekretaris tim menyampaikan undangan rapat rutin beserta agenda
rapat
3. Rapat rutin dihadiri seluruh anggota Tim HIV
4. Ketua tim HIV dapat mengundang pihak lain bila di anggap perlu

B. Rapat Khusus
Rapat khusus Tim HIV di selenggarakan dalam hal :
1. Permintaan ketua untuk hal-hal yang memerlukan penetapan
kebijakan tim dengan segera

16
BAB IX
PELAPORAN

A. Bukti Pelaksanaan Kegiatan


1. Semua kegiatan yang dilaksanakan harus disertai dengan bukti
pelaksanaan berupa Dokumen.
2. Dokumen harus disimpan berupa undangan, daftar hadir, materi
yang dibahas, notulen dan foto kegiatan.
B. Penyusunan Laporan

1. Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang dari setiap sub kepada


Ketua Tim HIV sebagai bahan pertimbangan kepada Direktur RSI
Garam Kalianget.

2. Pelaporan Harian

Menerima dan membaca laporan kegiatan dari masing-masing


anggota selama seminggu berjalan

3. Pelaporan Bulanan

Menganalisa laporan hasil kerja bulanan yang disampaikan oleh


koordinator. Melaporkan dan menganalisa jumlah kunjungan pasien
HIV/AIDS di aplikasi SIHA.

4. Pelaporan Tahunan

Menusun laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas di poli PDP


HIV (VCT). Serta Menyusun rencana tahunan untuk klinik poli PDP
HIV (VCT).

17
BAB X
PENUTUP

Pedoman kerja Tim HIV ini merupakan alat yang memberikan arahan bagi
Tim HIV dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Dalam pelaksanaannya pasti
diperlukan koordinasi dan kolaborasi dengan semua unit layanan/ kerja yang
ada serta dengan semua Komite yang terdapat di RSI Garam Kalianget. Oleh
karena itu keberhasilan Tim HIV ini juga sangat tergantung adanya dukungan
Direktur, unit kerja dan pelayanan serta seluruh komite yang ada di RSI Garam
Kalianget.
Semoga kerja sama yang baik antara semua pihak dapat terwujud dan
keberadaan Tim HIV bisa menjadi fasilitator yang bermanfaat bagi terwujudnya
mutu layanan yang lebih baik dan keselamatan pasien yang lebih terjamin.

18

Anda mungkin juga menyukai