Anda di halaman 1dari 4

Cerita Guru Muda Garda Depan

Maria Angelina Dadi

Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten ini terkenal dengan berbagai macam keindahan wisata dan budayanya. Alat music
Sasandu dan Tiilangga merupakan alat musik dan pakaian adat dari provinsi NTT yang berasal
dari kabupaten ini. Keindahan telaga dan pantainya menjadi salah satu senjata untuk
memperkenalkan Rote Ndao ke daerah luar. Pantai dan telaga yang masih alami dan belum
tersentuh oleh apapun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun asing.
Salah satunya yaitu Pantai Nemberala yang terkenal hingga luar negeri karena ombaknya yang
cocok digunakan untuk olahraga surfing.

Pantai Nemberala terletak di kecamatan Rote Barat kabupaten Rote Ndao. Di daerah
inilah aku berada sekarang. Karena program Guru Muda Garda Depan yang diselenggarakan
oleh Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim aku akan berada dan mengabdi ditempat ini
selama setahun penuh. Di tempat ini akan terukir berbagai cerita dan kisah yang tidak pernah aku
alami dan akan menjadi sebuah pengalaman yang akan selalu dikenang. Disini kami bukan hanya
ditugaskan menjadi seorang pengajar biasa, namun menjadi pengajar yang kreatif sehingga dapat
memberi dampak positif bagi siswa, guru, kepala sekolah, dan bagi tenaga pendidik lainnya.

Aku sendiri mendapat tugas di SD Inpres Oenitas. Sekolah ini berjarak 7 km dari Pantai
Nemberala atau dari tempat tinggalku. Setiap pagi kami selalu disuguhi oleh pemandangan
padang hiijau dan hewan ternak milik masyarakat yang selalu menjadi penunggu jalanan. Kalau
di kota ada kendaraan bermotor di jalan, maka disini
ditambah dengan hewan seperti sapi, kambing, dan kerbau
yang menghias jalanan layaknya kendaraan bermotor.
Maklum saja, masyarakat disini lebih memilih
mengkandangkan tanamannya dibanding hewannya.

Disini aku mendapat tugas untuk menjadi wali kelas Gambar Sekolah Dasar Inpres Oenitas
V pada tahun ajaran ini. Dengan tugas mengajar pelajaran
tematik dan matematika. Ketika melakukan pemetaan untuk
melihat kemampuan siswa didapati bahwa dari 16 orang
siswa hanya beberapa siswa saja yang mampu mengerjakan soal penjumlahan dan perkalian.
Bukan hanya itu kemampuan membaca juga menurun. Masih ada yang siswa yang mengeja.
Guru Muda sadari bahwa ini merupakan efek dari pandemic, apalagi selama 2 tahun siswa hanya
belajar dari rumah dengan waktu yang tidak lama seperti sekolah normal. Hal ini harus membuat
Guru Muda memutar otak untuk mengejar ketertinggalan ini. Dengan kegiatan literasi yang rutin
dilakukan selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai, perlahan-lahan membantu meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca.
Selama pengalaman mengajar disini, Guru Muda temui bahwa semua siswa memiliki
kemampuan dan kelebihannya masing-masing baik di dalam bidang akademik maupun non
akademik. Ada beberapa siswa yang mahir dalam memainkan alat music sasandu dan gong
namun biasa saja dalam bidang akademik. Ada siswa yang jago dalam bidang matematika namun
masih lamban saat membaca. Selain itu kemampuan akademik, karakter siswa juga sangatlah
berbeda satu sama lain. Hal ini membuat warna tersendiri di dalam kelas.

Saat melakukan pembelajaran juga didapati bahwa


siswa-siswa kelas V masih malu-malu dan tidak berani untuk
mengutarakan pendapatnya. Dan ini menjadi salah satu
masalah. Terkadang bukan karena tidak tahu tapi karena takut.
Bahkan dalam hal memimpin doa di depan kelas setiap pagi dan
pulang sekolah pun hanya 2 atau 3 orang saja yang berani maju.
Akhirnya untuk mengatasi masalah ini Guru Muda membuat
jadwal pemimpin doa, dengan jadwal ini siswa dapat melihat
tugasnya sehingga melatih untuk bertanggung jawab dengan tugasnya. Bagi siswa yang tidak
mau maju akan diganti dengan teman lain dan dia mendapat jadwal temannya. Namun tidak
semua teknik bisa berdampak langsung bagi semua siswa, ada juga siswa yang dipaksa pun dia
tidak mau memimpin doa di depan.

Namanya Excel, dikenal dengan sebutan boneka hidup oleh teman-temannya karena
begitu pemalu di kelas. Ketika diminta untuk berdiri di depan kelas untuk berdoa atau apapun itu
akan diam. Ini membuatku sedikit bingung dengan tingkahnya, apalagi saat melakukan
kunjungan rumah orangtuanya juga mengatakan hal yang sama. Setelah diamati, ternyata Excel
menyukai pelajaran matematika. Setiap kali diberi tugas matematika, dia mudah mengerti
sehingga mendapat nilai yang bagus. Waktu itu saat dia selesai dan mengumpulkan tugas aku
meminta dirinya untuk mengerjakan soal nomor 1
di depan kelas, awalnya dia terlihat ragu namun
akhirnya dia berani walaupun dengan sedikit
bantuan yel-yel dari teman-teman sekelasnya. Excel saat menjadi tutor bagi temannya.
Mulai dari saat itu, ketika kutanya siapa yang ingin
mengerjakan soal di depan kelas dia juga selalu
menunjukkan tangan dan berharap untuk dipilih.
Excel juga selalu terlihat bersemangat saat
meminta dia menjadi tutor bagi teman-temannya
yang belum mengerti. Memang bukan langsung di
depan kelas tapi saat mereka dibentuk menjadi
kelompok belajar saat pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan adalah kegiatan yang selalu Guru Muda
usahakan hadir dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Guru Muda selalu mengajarkan yel-yel
atau tarian atau ice breaking yang diajarkan kepada siswa agar
dapat mengusir rasa bosan dan jenuh saat pelajaran. Metode tutor sebaya juga selalu digunakan
oleh Guru Muda. Metode ini dinilai dapat membantu Guru Muda untuk menyampaikan materi
kepada siswa. Selain itu bersama-sama dengan siswa membuat hiasan dinding bersama juga
dibuat Guru Muda untuk meningkatkan kreatifitas dan keterampilan siswa.

Selain itu, pada semester ini Guru Muda meniadakan hukuman dan sanksi bagi siswa.
Guru Muda menggantinya dengan konsekuensi lain. Guru Muda menerapkan disiplin positif bagi
siswa kelas V. Guru Muda dan siswa sama-sama membuat komitmen dan aturan yang berlaku
selama pembelajaran atau selama berada di dalam kelas. Salah satu contohnya yaitu konsekuensi
bagi mereka yang tidak mengerjakan PR yaitu mengerjakan PRnya selama jam istirahat. Ada
siswa yang sering tidak mengerjakan PR. Namanya Maher. Saat ditanya alasannya ia hanya diam
saja. Namun saat sedang menemani dia mengerjakan PR, ia mengatakan kalau ia senang
mengerjakan PRR seperti ini supaya diajar olehku saat tidak mengerti dia bisa langsung
bertanya. Rupanya di rumah, Maher merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara. Kakak-kakaknya
sudah bekerja, orangtuanya sibuk mengurus pekerjaan mereka sebagai petani. Karena inilah dia
tidak mendapat perhatian sehingga dia hanya bermain dan seringkali malah menginap di rumah
tetangga. Hal ini yang membuat ia sering tidak mengerjakan PR. Guru Muda selalu memberitahu
kepadanya mana yang baik dana pan yang harus dilakukannya. Bukan hanya kepada Maher
tetapi Guru Muda juga selalu berusaha menjadi teman cerita yang baik bagi siswa. Karena
terkadang dengan mendengar cerita keseharian dan memberi pujian atas tindakan kecil mereka
dapat menjalin keakraban diantara guru dan siswa.

Maher sedang bertugas memimpin doa bagi Banyak kisah dan cerita yang diukir oleh Guru
teman-temannya. Muda selama 7 bulan ini baik dengan guru maupun
siswa. Guru Muda berterima kasih atas pengalaman dan kesempatan yang diberikan. Guru Muda
menyadari bahwa disini Guru Muda diajar untuk selalu bersyukur atas apa yang didapat. Karena
belum tentu semua orang mendapat atau memiliki hal
tersebut. Percayalah bahwa segala tindakan kecil yang
dilakukan setiap hari bisa membawa dampak
perubahan, maka itu bersabarlah dalam proses maka
akan mendapat hasil yang memuaskan. Salam dari
kami Guru dan siswa yang ada di wilayah 4T.
Ingatlah bahwa disini pun ada mutiara-mutiara bangsa
yang perlu diasah dan dibimbing untuk menjadi
generasi penerus bangsa yang cemerlang.
Keterbatasan mereka adalah semangat kami para
Guru Muda.

Anda mungkin juga menyukai