Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAK BPK PENABUR Kelas/Semester : XI / 1 (Ganjil)


Mata Pelajaran : Matematika Wajib Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit ( 2 x pertemuan)
Pertemuan Ke-5&6 | Materi Pokok : Matriks
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dengan menggali informasi dari
bahan ajar, PPt, dan video pembelajaran yang disajikan Guru pada WAG, berbagai sumber belajar yang relevan,
internet, peserta didik mampu menentukan determinan dan invers serta menganalisis sifat-sifatnya.
METODE PEMBELAJARAN
Home Learning
 Penyajian bahan ajar di Zoom Meeting
 Literasi digital via internet
 Umpan balik via WAG dan di forum google meet
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media :
 Whats App Group (WAG)
 Zoom Meeting
2. Sumber Belajar
B.K. Noormandiri. 2017. Buku Matematika SMA/MA Kelas XI Edisi Revisi 2017. Jakarta : Penerbit Erlangga,
Buku Siswa,Materi di Zoom Meeting, Buku referensi yang relevan, Sumber lain dari Internet

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan/
Deskripsi Kegiatan
Sintaks
Pendahuluan 1. Guru memberikan kode kelas melalui Whats App Group (WAG), sehingga siswa bisa
bergabung pada kelas di Zoom Meeting
2. Melalui Zoom Meeting Guru mengucapkan salam, absensi, berdoa bersama siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti 1. Guru menginformasikan materi determinan dan invers matriks di forum Zoom Meeting
2. Siswa menyimak dan mempelajari materi yang disajikan Guru di Zoom Meeting
sambil menulis/mencatat.
3. Siswa dapat berperan aktif di forum Zoom Meeting, baik bertanya atau pun
menanggapi (diskusi)
4. Selama kegiatan berlangsung, Guru melakukan penilaian sikap disiplin, teliti, aktif, dan
tanggung jawab
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dibahas di Zoom
Meeting
2. Siswa membuat rangkuman ditulis di buku catatan
3. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, dari soal yang
diberikan di akhir pkegiatan pembelajaran
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a dan mengucapkan salam

PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung (disiplin, teliti, aktif, dan tanggung jawab)
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis (uraian atau pilda), tes lesan/observasi (diskusi atau tanya jawab),
penugaran (tugas mandiri, tugas mandiri terstruktur, atau PR)
Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja, portofolio

Mengetahui, Cianjur, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Andar Widayanti,SE Irfandi Silitonga, S.Pd


LAMPIRAN MATERI
Pertemuan Pertama
Determinan Matriks
Determinan Matriks adalah sebuah angka atau skalar yang diperoleh dari elemen-elemen
matriks tersebut dengan operasi tertentu. Determinan Matriks hanya dimiliki oleh matriks
yang memiliki jumlah baris dan kolom yang sama atau disebut dengan matriks persegi.
Penulisan atau Notasi Determinan
Determinan dari suatu matriks bisa dituliskan dengan menambahkan 2 buah garis
lurus yang mengapit matriks tersebut atau berupa tulisan. Untuk lebih jelasnya bisa lihat
dibawah ini.
Misalnya diketahui adalah matriks A seperti gambar dibawah

Maka penulisan dari Determinan Matriks A seperti gambar berikut

Setelah memahami 2 hal diatas tadi, selanjutnya kita lanjut ke konsep determinan matriks itu
sendiri. Untuk tingkat SMA sendiri, yang akan dipelajari yaitu matriks ordo 2x2 dan ordo
3x3. Nah untuk itu kita akan membahasnya satu persatu.

Matriks Ordo 2x2


Nah untuk matriks ordo 2x2 ini masih sederhana, kita cukup memahami yang namanya
diagonal utama dan diagonal samping untuk menyelesaikan soal determinan matriks 2x2 ini.
Determinan A adalah hasil pengurangan dari diagonal utama dengan diagonal samping.
Misalnya diketahui suatu matriks A memiliki elemen-elemen seperti dibawah ini, maka
Determinan Matriks A adalah sebagai berikut:

Keterangan :
Kotak merah = diagonal utama,
Kotak kuning = diagonal samping.
Matriks Ordo 3x3
Untuk mencari determinan dari matriks persegi berordo 3 × 3, bisa digunakan suatu metode yang
dinamakanmetode Sarrusatau denganmetode Minor dan kofaktor.
1. Metode Sarrus
Untuk determinan dari matriks ordo 3x3 ini sedikit rumit, namun konsepnya masih sama
seperti ordo 2x2 tadi yaitu dengan cara memperluas determinan tersebut dengan menambahkan
dua kolom pertama setelah kolom terakhir kemudian mengurangkan diagonal utama dengan
diagonal samping.Adapun langkah-langkah yang harus di lakukan untuk mencari determinan
matriks berordo 3 × 3 dengan metode Sarrus adalah sebagai berikut: 
1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua matriks A di sebelah kanan tanda
determinan. 

2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dan diagonal lain yang
sejajar dengan diagonal utama (lihat gambar). Nyatakan jumlah hasil kali tersebut dengan
Du

3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder dan diagonal lain yang
sejajar dengan diagonal sekunder (lihar gambar). Nyatakan jumlah hasil harga tersebut
dengan Ds

4. Sesuai dengan definisi determinan matriks maka determinan dari matriks A adalah selisih
antara Du dan Ds yaitu Du – Ds.

Setelah melihat langkah-langkah metode sarrus diatas. Sebaiknya untuk lebih jelasnya lagi
kalian lihat contoh di bawah ini:

[ ]
−1 2 1 −1 2
Det M = 8 7 4 8 7
0 −1 6 0 −1
= ((-1).7.6 + 2.4.0 + 1. 8.(-1)) – (0.7.1 + (-1).4.(-1) + 6.8.2)
= (-42 + 0 – 8) – (0 + 4 + 96)
= (-50) – (100)
= -150

5. Metode Minor dan Kofaktor


Jika dalam suatu determinan A elemen-elemen dari baris ke-idan kolom ke-jdihilangkan,
maka determinan yang tertinggal disebut minor dari determinan A dan dinyatakan dengan M ij
. Kofaktor dari determinan A dinyatakan dengan α ij dimana
i+ j
K ij =(−1 ) M ij
Misalkan:
| |
a11 a12 a13
| A|= a21 a22 a23
a31 a32 a33

Jika elemen-elemen pada baris pertama dan kolom pertama dihilangkan, maka minor bagi a 11
ialah

M 11=
| |
a 22 a23
a 23 a33
dan kofaktor bagi a 11 ialah:
K 11 =(−1)1 +1 M 11=M 11
Analog, K 21 =(−1)2 +1 M 21 =−M 21
K 13=(−1)1 +3 M 13 =M 13

Adapun langkah-langkah yang harus di lakukan untuk mencari determinan matriks


berordo 3 × 3 dengan metode kofaktor adalah sebagai berikut: 

[ ]
−1 2 1
Misalkan diberikan matris M = 8 7 4 . Tentukan Determinan matriks M.
0 −1 6

1. Untuk menentukan determinann matriks terlebih dahulu menentukan minor dan kofaktor
masing-masing entri matriks M serupa dengan menentukan minor dan kofaktor matrik
ordo 2×2. Minor dari a11, disimbolkan M11 adalah determinan submatriks setelah baris
pertama dan kolom pertama dihapus. Berikut disajikan minor masing-masing entri matriks
M.

Entry Matriks M Minor Keterangan

[ ]
−1 2 1 Baris pertama
M11 8 7 4
0 −1 6 [−17 46]=46 dihapus
Kolom pertama
dihapus

[ ]
−1 2 1 Baris pertama
M12 8 7 4
0 −1 6 [ 80 46]=48 dihapus
Kolom kedua
dihapus

[ ]
−1 2 1 Baris pertama
M13 8 7 4
0 −1 6 [ 80 −17 ]=−8 dihapus
Kolom ketiga
dihapus
Baris kedua

[ ]
−1 2 1 dihapus
M21
8 7 4
0 −1 6
[−12 16 ]=13 Kolom pertama
dihapus

[ ]
−1 2 1 Baris kedua
M22 8 7 4
0 −1 6 [−10 16 ]=−6 dihapus
Kolom kedua
dihapus

[ ] [−10 −12 ]=1


M23 −1 2 1 Baris kedua
8 7 4 dihapus
0 −1 6 Kolom ketiga
dihapus

[ ]
−1 2 1 Baris ketiga
M31 8 7 4
0 −1 6 [ 27 14]=1 dihapus
Kolom pertama
dihapus

[ ]
−1 2 1 Baris ketiga
M32 8 7 4
0 −1 6 [−18 14]=−12 dihapus
Kolom kedua
dihapus

[ ]
−1 2 1 Baris ketiga
M33 8 7 4
0 −1 6 [−18 27]=−23 dihapus
Kolom ketiga
dihapus

[ ][ ]
M 11 M 12 M 13 46 48 −8
Sehingga minor matriks M adalah M 21 M 22 M 23 = 13 −6 1
M 31 M 32 M 33 1 −12 −23

K 11 = (-1)1+1.M11 = (-1)2.46 = 46 K 23 = (-1)2+3.M23 = (-1)5.1 = -1


K 12 = (-1)1+2.M12 = (-1)3.48 = -48 K 31 = (-1)3+1.M31 = (-1)4.1 = 1
K 13 = (-1)1+3.M13 = (-1)4.(-8) = -8 K 32 = (-1)3+2.M32 = (-1)5.(-12) = 12
K 21 = (-1)2+1.M21 = (-1)3.13 = -13 K 33 = (-1)3+3.M33 = (-1)6.(-23) = -23
K 22 = (-1)2+2.M22 = (-1)4.(-6) = -6

[ ]
46 −48 −8
Sehingga kofaktor matriks M adalah −13 −6 −1
1 12 −23

[ ]
Dari masalah diatas maka matriks kofaktor M dapat dituliskan sebagai berikut:

+
| a22 a23
a32 a33 | | −
| |
a 12 a13
a 32 a33
+
|
a12 a 13
a22 a 23

K ( M )= −
| a21 a23
a31 a33 | | +
| |
a 11 a13
a 31 a33

|
a11 a 13
a21 a 23

+
| a21 a 22
a31 a32 | | −
a11 a12
a31 a32| | +
a11 a12
a21 a22|
2. Lalu Menentukan ekspansi kofaktor baris pertama,kedua, dan ketiga serta ekspansi
kofaktor kolom pertama, kedua,dan ketiga pada Matriks M

[ ] [ ]
−1 2 1 46 −48 −8
Matriks M = 8 7 4 , kofaktor matriks M = −13 −6 −1
0 −1 6 1 12 −23

Ekspansi kofaktor baris ke-i matriks 3x3 didefinisikan sebagai a i1Ci1+a i2Ci2+a i3

dengan a ij adalah entri baris ke-i kolom ke-j dan Cij kofaktor baris ke-i kolom ke-j.
Ekspansi kofaktor baris ke-1 pada matriks A = (-1)⋅46 + 2⋅(−48) + 1.(-8) = -150

Ekspansi kofaktor baris ke-2 pada matriks A = 8 (−13) + 7.(-6) + 4(−1) = -150

Ekspansi kofaktor baris ke-3 pada matriks A = 0 ⋅1+ (-1)⋅12 + 6.(−23) = -150
Ekspansi kofaktor kolom ke-j matriks 3×3 didefinisikan sebagai a 1j C 1j + a2j C2j+ a3j C3j

Ekspansi kofaktor kolom ke-1 pada matriks A = (−1).46 + 8.(−13) + 0⋅1 = −150
Ekspansi kofaktor kolom ke-2 pada matriks A = 2⋅(−48) + 7⋅(−6) +(-1)⋅12 = −150
Ekspansi kofaktor kolom ke-3 pada matriks A = 1.(−8)+ 4⋅(−1) + 6.(−23) = −150
Jika diamati ekpansi kofaktor baris ke-i atau kolom ke-j pada matriks M menghasilkan nilai
yang sama, yaitu −150. Nilai inilah yang disebut dengan Determinan matriks M.
Matriks M mempunyai nilai determinan -150

Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja
missal ekspansi baris ke -1
Sehingga dengan kata lain nilai dari determinan A adalah

| A|=a 11 M 11−a12 M 12+ a13 M 13

Sifat – sifat Determinan matriks


Untuk setiap determinan matriks bujur sangkar berordo sembarang (n = 1, 2, 3, …) berlaku:
a. |AB| = |A| |B|
b. |AT| = |A| ; (ATtranspose dari A)
c. |kA| = kn|A|
d. Jika terdapat satu baris/kolom semua elemennya nol maka nilai determinannya nol.
e. Jika terdapat dua buah baris/kolom mempunyai elemen sama atau kelipatannya maka
nilai determinannya sama dengan nol.

Pertemuan Kedua
Invers Matriks
1. Definisi invers matriks
Misalkan dua matriks A dan B adalah matriks berordo n x n dan Inadalah matriks identitas
berordo n x n . Jika A x B = B x A = I n , maka matriks A disebut invers dari matriks B
dan matriks B disebut invers dari matriks A.
Invers dari matriks A dinotasikan dengan “ A−1”.

2. Invers matriks berordo 2 x 2

Jika matriks A= [ ac bd ] dengan det A = ad – bc, maka invers dari matriks A ditentukan oleh:
ad−bc [−c a ]
−1 1 d −b
A =

dengan syarat det A=ad−bc ≠ 0


Contoh :

[ ]
2 5
Diketahui A = 1 3 , Tentukan invers matriks A.
Jawab :
A-1
1 d
= ad−bc −c
[ −b
a ]
A-1
[
1 3 −5
= 1 −1 2 =
] [−13 −52 ]
3. Invers matriks berordo 3x3
Untuk mencari invers matriks berordo 3x3, kita terlebih dahulu mencari Adjoint dari
suatu matriks persegi ordo 3x3. Jika A = (a ij ¿ adalah suatu matriks persegi ordo 3 dengan
elemen-elemen a ij dan kofaktor α ij, maka didefenisikan adjoint A ialah:

| |
α 11 α 21 α 31
adj A= α 12 α 22 α 32
α 13 α 23 α 33

Contoh:

| |
1 2 3
1. Tentukan adj A jika A = 2 3 2
3 3 4
Penyelesaian:

[ ] [ ]
a11 a12 a13 K 11 K 21 K 31
A= a 21 a22 a23 , dan adj A= K 12 K 22 K 32
a31 a32 a33 K 13 K 23 K 33

|33 24|=12−6=6
K 11=(−1)
1 +1
M 11=

K =(−1) M =−|2 2|=− ( 8−6 )=−2


12
1 +2
12
3 4

K =(−1) M =|2 3|=6−9=−3


13
1 +3
13
3 3
Analog;
K 21 =(−1)3 ( 8−9 )=1 K 31=(−1) 4 ( 4−9 )=−5
4 5
K 22 =(−1) ( 4−9 )=−5 K 32 =(−1) ( 2−6 )=4
5 6
K 23 =(−1) ( 3−6 )=3 K 33=(−1) ( 3−4 )=−1

[ ]
6 1 −5
Jadi, adj A = −2 −5 4
−3 3 −1

Dari permasalahan diatas dapat kita ketahui bahwa matriks adjoin dari matriks A adalah
transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj(A) = ( K
ij )t , yaitu:
[ ][ ]
t
K 11 K 12 K 13 K 11 K 21 K 31
adj ( A )= K 21 K 22 K 23 = K 12 K 22 K 32
K 31 K 32 K 33 K 13 K 23 K 33

2. Dari contoh nomor 1 diatas, hitunglah


a. adj A x A
b. | A|
Penyelesaian:

[ ][ ]
6 1 −5 1 2 3
a. adj A x A = −2 −5 4 2 3 2
−3 3 −1 3 3 4

[ ] [ ]
−7 0 0 1 0 0
= 0 −7 0 = -7 0 1 0 = -7I
0 0 −7 0 0 1

Jadi, adj A x A = -7I

| ||
1 2 3
b. | A|= 2 3 2 =
3 3 4
3 2
3 4
-2
2 2
3 4
+3
2 3
3 3 | | | | |
= (12 – 6) – 2(8 – 6) + 3(6 – 9)
= 6 – 4 – 9 = -7
Jadi, | A|=−7

Berdasarkan contoh 2, kita dapatkan hubungan sebagai berikut adj A x A = | A| = Iatau A x


adj A = | A| I .

adj A
x A=I
A

Jika A dan B adalah matriks persegi ordo 3, dimana berlaku sifat AB = I = AB, maka A-1 = B
atau B-1 = A.
Dengan demikian AA-1 = I
adjA
A x adj A = | A| I ↔ A x =¿I
| A|
Jadi,

−1 adj A
A =
Contoh : |A|
Tentukan invers matriks dari matriks
( )
2 1 5
B= 2 −4 6
3 −2 1
Jawab:

| |
2 1 52 1
|B|= 2 −4 6 2 −4
3 −2 1 3 −2
¿ {( 2. (−4 ) .1 ) + ( 1.6 .3 ) + ( 5.2 . (−2 ) ) }− {( 5. (−4 ) .3 ) + ( 2.6 . (−2 ) ) + ( 1.2 .1 ) }
¿ { (−8 )+18+ (−20 ) }− { (−60 ) + (−24 )+ 2 }
¿−10−(−82 )=72
Kofaktor dari matriks B :

K 11=(−1 )
1+1
|−4
.
−2 1|
6
=8

K 12=(−1 )1+2 .|2 6|=16


3 1

|
K 13=(−1 )1 +3 . 2 −4 =8
3 −2 |
|−21 51|=−11
K 21 =(−1 )
2+ 1
.

K =(−1 ) .|
3 1|
2 5 2+ 2
22 =−13

K =(−1 ) .|
3 −2|
2 1 2 +3
23 =7

K =(−1 ) .| 1 5|=26
31
3 +1
−4 6

K =(−1 ) .|2 5|=−2


32
3 +2
2 6

K =(−1 ) .|
2 −4|
2 1 3 +3
33 =−10

( ) ( )
8 16 8 8 −11 26
T
K= −11 −13 7 ⇒ Adj B=K = 16 −13 −2
26 −2 −10 8 7 −10
maka :

( )
1 −11 13
9 72 36

( )
8 −11 26
−1 1 1 2 −13 −1
B = Adj B= 16 −13 −2 =
|B| 72 9 72 36
8 7 −10
1 7 −5
9 72 36

Bukti :
B. B−1 = I
( )
1 −11 13
9 72 36

( )
2 1 5
2 −13 −1
2 −4 6 =I
9 72 36
3 −2 1
1 7 −5
9 72 36

( )
2 2 5 −22 13 35 26 1 25
+ + − + − −
9 9 9 72 72 72 36 36 36
2 8 6 −22 52 42 26 4 30
− + + + + − =I
9 9 9 72 72 72 36 36 36
3 4 1 −33 26 7 39 2 5
− + + + + −
9 9 9 72 72 72 36 36 36

( )
1 0 0
0 1 0 =I
0 0 1

 Jika matriks A dengan | A|≠ 0, maka matriks A disebut matriks non singular.
Setiap matriks non singular selalu mempunyai invers.
 Jika matriks A dengan | A|=0 , maka matriks A disebut matriks singular. Setiap
matriks non singular tidak mempunyai invers
 Jika matriks A tidak memiliki determinan, maka matriks A tidak memiliki invers

4. Sifat – sifat invers matriks


Invers matriks non singular adalah tunggal. Jika matriks A dan B adalah matriks non
singular, maka berlaku:
a. A . A−1= A−1 . A=I
b. ( AB )−1= A−1 . B−1
c. ( BA )−1=B−1 . A−1
−1
d. ( A−1 ) = A
−1 T
e. ( AT ) =( A−1 )

F. Rangkuman
1. Defenisi determinan
Determinan Matriks adalah sebuah angka atau skalar yang diperoleh dari elemen-elemen
matriks tersebut dengan operasi tertentu. Determinan Matriks hanya dimiliki oleh
matriks yang memiliki jumlah baris dan kolom yang sama atau disebut dengan matriks
persegi.

2. Determinan matriks 2x2


Untuk mencari determinan matriks adalah hasil pengurangan dari diagonal utama dengan
diagonal samping.
3. Determinan matriks 3x3
Untuk mencari determinan matriks 3x3 menggunanakan metode sarrus dapat diperoleh
dengan cara:
a. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua matriks A di sebelah kanan tanda
determinan. 
b. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dan diagonal lain
yang sejajar dengan diagonal utama. Nyatakan jumlah hasil kali tersebut dengan
Du
c. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder dan diagonal
lain yang sejajar dengan diagonal sekunder. Nyatakan jumlah hasil harga tersebut
dengan Ds
d. Sesuai dengan definisi determinan matriks maka determinan dari matriks A adalah
selisih antara Du dan Ds yaitu Du – Ds.
Sedangkan dengan metode minor kofaktor dapat diperoleh dengan cara:
a. Untuk menentukan determinann matriks terlebih dahulu menentukan minor dan
kofaktor masing-masing entri matriks,serupa dengan menentukan minor dan
kofaktor matrik ordo 2×2. Minor dari a11, disimbolkan M11 adalah determinan
submatriks setelah baris pertama dan kolom pertama dihapus. Berikut disajikan
minor masing-masing entri matriks M.
b. Lalu menentukan ekspansi kofaktor baris pertama,kedua, dan ketiga serta ekspansi
kofaktor kolom pertama, kedua,dan ketiga pada Matriks M
4. Definisi invers matriks
Misalkan dua matriks A dan B adalah matriks berordo n x n dan Inadalah matriks identitas
berordo n x n . Jika A x B = B x A = I n , maka matriks A disebut invers dari matriks B
dan matriks B disebut invers dari matriks A. Invers dari matriks A dinotasikan dengan
“ A−1”
5. Invers matriks berordo 2 x 2

Jika matriks A= [ ac bd ] dengan det A = ad – bc, maka invers dari matriks A ditentukan
oleh:

A−1=
1
[d −b
ad−bc −c a ]
dengan syarat det A=ad−bc ≠ 0
6. Invers matriks berordo 3x 3
Misalkan matriks A adalah matriks berordo 3 x 3, maka A−1 dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1

A =
-1 det( A ) .adj( A )
7. Sifat – sifat invers matriks
Invers matriks non singular adalah tunggal. Jika matriks A dan B adalah matriks non
singular, maka berlaku:
−1 −1
f. A . A = A . A=I
g. ( AB )−1= A−1 . B−1
h. ( BA )−1=B−1 . A−1
−1
i. ( A−1 ) = A
−1 T
j. ( AT ) =( A−1 )

Anda mungkin juga menyukai