Anda di halaman 1dari 6

Activity 2

Prosedur kerja :

1. Pastikan bahwa tegangan pada stimulator diatur ke 0,0 volt. Klik Stimulate untuk
mengirimkan stimulus listrik ke otot dan amati tracing yang dihasilkan.

2. Perhatikan tampilan active force, lalu klik Record Data untuk menampilkan hasil anda di
kisi.

3. Naikkan voltage menjadi 0,2 volt dengan mengklik tombol + di sebelah tampilan voltage.
Klik Stimulate untuk mengirimkan stimulus listrik ke otot dan amati tracing yang merupakan
hasilnya.

4. Perhatikan tampilan active force dan kemudian klik Record Data untuk menampilkan hasil
Anda di kisi.

5. Sekarang anda secara bertahap akan meningkatkan tegangan dan merangsang otot untuk
menentukan tegangan minimum yang diperlukan untuk menghasilkan gaya aktif.
Naikkan tegangan sebesar 0,1 volt lalu klik Stimulate.

Jika tidak ada active force yang dihasilkan, naikkan tegangan sebesar 0,1 volt dan rangsang
otot lagi. Saat active force dihasilkan, klik Record Data untuk menampilkan hasil anda di
kisi.

6. Klik clear tracings untuk menghapus jejak pada oscilloscope.

7. Naikkan tegangan pada stimulator menjadi 1,0 volt, kemudian klik stimulate.

8. Perhatikan tampilan active force pada layar kemudian klik record data untuk menampilkan
hasil anda pada kisi.

9. Anda sekarang secara bertahap akan meningkatkan tegangan dan merangsang otot untuk
menentukan tegangan maksimal.

Naikkan tegangan 0,5 volt.

Klik Stimulate dan amati tracing yang dihasilkan.


Perhatikan tampilan, kemudian klik Record Data untuk menampilkan hasil anda di kisi.

Ulangi langkah ini hingga mencapai 10,0 volt.

10. Klik Plot Data untuk melihat ringkasan data anda pada kisi plot.
Tabel hubungan antara besar tegangan yang diberikan terhadap peningkatan kontraksi otot.

Berdasarkan hasil tabel di atas, menunjukkan bahwa active force dipengaruhi oleh stimulus
tegangan listrik yang diberikan. Tegangan minimal yang dibutuhkan agar mulai terjadi
kontraksi otot adalah 0,8 volt. Active force terus meningkat setiap tegangan dinaikkan secara
bertahap setiap 0,5 volt hingga 8,5 volt. Saat tegangan dinaikkan menjadi 9,0 volt, kontraksi
otot tidak mengalami peningkatan lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kontraksi otot
telah mencapai tegangan maksimal pada 8,5 volt dan kontraksi otot akan tetap, tidak dapat
bertahan lagi walaupun tegangan terus dinaikkan.

Pre-lab Quiz

1. Serabut otot rangka di innervasi (stimulasi) oleh


C. Motor Neuron

2. Potensi aksi tunggal yang menyebar kebawah motor neuron axon menghasilkan
D. potensi aksi tunggal dan peristiwa kontraksi tunggal di serabut otot yang inervasi.

3. Pada saat otot rangka beristirahat, kalsium disimpan di


C. Sarcoplasmic Reticulum

4. Selama periode latent untuk kontraksi isometric


C. Peristiwa seluler yang terlibat dalam proses eksitasi kontraksi kopling yang terjadi

Post-lab Quiz

1. Pengerahan motor unit mengacu pada


A. Peningkatan jumlah active motor fiber untuk peningkatan kekuatan yang dikembangkan
didalam otot.

2. Active tension (atau force) dalam hasil skeletal muscle fiber berasal dari
A. Aktivitas bersepeda lintas jembatan melalui peningkatan kadar kalsium intraseluler.

3. . . . . Adalah stimulus minimal yang diperlukan menyebabkan depolarisasi membran


plasma otot (Sarcolemma).
D. Threshold Voltage

4. Menurut definition, . . . . adalah jumlah stimulus yang dibutuhkan untuk dapat membuat
muscle fibers menjadi muscle force.
C. Maximal Voltage

5. Mengapa tegangan maksimal diamati dalam percobaan ini ?


B. Pada tegangan maksimal, semua muscle fiber yang terkandung dalam otot terdopolarisasi
dan semuanya mengenbangkan active force (artinya, semua berhasil direkrut).

6. Stimulus listrik yang cukup kuat diterapkan pada isolasi, otot rangka yang terpasang
menginduksi perkembangan muscle force, atau muscle tension. Dari pertanyaan berikut yang
mengungkapkan pengamatan yang benar adalah
c. stimulus listrik meniru pelepasan acetylcholine pada neuromuscular junction.
Review Street

1. Bagaimana perubahan terjadi terhadap seluruh muscle force yang dicapai in vivo

Pada saat beraktivitas, myosin dan biomolekul yang terdapat dalam zat aktin mengalami
perubahan. Pada saat terjadi kontraksi otot yang kuat, biomolekul dalam zat aktin dan myosin
mengalami perubahan yang tidak sama. Sehingga secara in vivo, kontraksi otot diatur oleh
system syaraf pusat. Inilah yang dapat membuat otot berfungsi untuk membantu pergerakan
tubuh manusia saat melakukan aktivitas.

2. Apa yang terjadi jika di otot rangka yang terisolasi saat maximal voltage diaplikasikan ?

Kontraksi otot telah mencapai tegangan maksimal pada 8,5 volt, sehingga ketika besaran
tegangan dinaikkan, kontraksi otot tidak dapat naik lagi dan active force menunjukkan hasil
konstan.

Anda mungkin juga menyukai