Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR

Disusun Oleh:

Nama : Andre Nicholas Sihombing

NPM : E1G021038

Prodi :Teknologi Industri Pertanian

Shift : Jumat 10.00

Dosen : 1. Drs. Bosman Sidebang, MP.

2. Dr. Yazid Ismi Intara

Ko-Ass : Hurujang

Objek Praktikum : TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
1. Nama Percobaan
Tegangan permukaan zat cair

2. Tujuan Percobaan
a. Memahami konsep tegangan permukaan zat cair
b. Menentukan tegangan permukaan zat cair

3. Teori Disertai Daftar Pustaka


Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi
karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya
khohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada
permukaan cairan (Giancoli,2001).
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil
dari pada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur
lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara (Giancoli,2001).
Molekul-molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat khusus yang tidak
dimiliki oleh sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat khusus ini
adalah tegangan permukaan. Apabila jarum diletakkan secara hati-hati di atas permukaan
air, jarum akan terapung. Padahal jelas berat jenis jarum lebih besar daripada berat jenis
air, sehingga diharapkan jarum akan tenggelam. Terapungnya jarum disebabkan
permukaan air seolah-olah diliputi oleh selaput tipis yang berhubungan dengan tegangan
permukaan yaitu terbentuknya miniskus apabila dimasukkan cairan ke dalam tabung
reaksi. Air yang membasahi dinding kapiler dan akan naik sehingga lebih tinggi daripada
permukaan air sekitarnya. Spons yang dapat menyerap air ataupun air yang dapat meresap
ke dalam tanah merupakan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa tegangan
permukaan memang ada (Bird,1993).
Tegangan permukaan didefenisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam
memperluas permukaan cairan dengan suatu satuan luas. Satuan untuk tegangan
permukaan (Y) adalah J.m-2 atau dyne.cm-1. Metode yang paling umum untuk mengukur
tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler (Francis
Weston, 1994)
Di dalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya yang
sejenis dari segala arah sehingga gaya tarik menarik sesama molekul (kohesi) adalah
sama. Pada permukaan zat cair terjadi suatu gaya tarik menarik antar molekul zat cair
dengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya adhesi lebih kecil bila dibandingkan dengan
gaya kohesi, sehingga molekul di permukaan zat cair cenderung untuk masuk ke dalam.
Tetapi hal ini tidak terjadi karena adanya gaya yang bekerja sejajar dengan permukaan zat
cair untuk mengimbangi. Sedangkan tegangan antar permukaan karena gaya adhesi antara
zat cair untuk mengimbangi gaya kohesi. Sedangkan tegangan antar permukaan selalu
lebih kecil dari tegangan permukaan (Lachman, 1994).
Pada umumnya zat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi apabila zat cair bersentuhan
dengan zat padat atau dinding bejana, maka permukaan bagian tepi yang bersentuhan
dengan dinding akan melengkung. Gejala melengkungnya permukaan zat cair disebut
dengan ministus (Estien, 2004).
Jika pipa kapiler dicelupkan dalam cairan di dalam tabung gelas ( seperti pada
gambar ), pada pipa kapiler akan terjadi kenaikan/penurunan permukaan zat cair setinggi
h, dan memenuhi persamaan :
h=2γ
ρrg

4. A. Data Percobaan
No Jenis Cairan h(m) ρ (kg/m3 ) ɣ (N/m)
1,4 x 10-2 1000 1,5
1. Aquades 1,2 x 102 1,29
1,1 x 102 1,18
1,7 x 10-2 800 1,46
2. Alkohol 1,3 x-3 1,12
1,5 x-3 1,29

B. Analisa Data Menggunakan Teori Ralat


No Data (X) (X- X ) (X- X )2
1. 1,5 0,18 0,0324
2. 1,29 -0,03 0,0009
3. 1,18 -0,14 0,0196
x = 1,32
∑ ¿¿ = 0,0529

1. Δ X : √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿

=
√ 0,0529
3 (3−1) 6
= √ 0,0088

= 0,093

ΔX
2. ΔI = x 100%
X
0,093
ΔI = x 100%
1,32
= 7,045%
3. K= 100% - 7,045%
= 92,955%
4. HP= 1,32 – 0,093
= 1,22
HP= 1,32 + 0,093

= 1,41

No Data (X) (X- X ) (X- X )2


1. 1,46 0,17 0,0289
2. 1,12 -0,17 0,0289
3. 1,29 0 0
x = 1,29
∑ ¿¿0,0578
1. Δ X : √∑ ¿ ¿ ¿ ¿

=
√ 0 0,0578
3(3−1)
= √ 0,0096

= 0,098

ΔX
2. ΔI = x 100%
X
0,09 8
ΔI = x 100%
1,29
= 7,596%
3. K= 100% - 7,596%
= 92,955%
4. HP= 1,29– 0,098
= 1,19
HP= 1,29 + 0,098

= 1,38

C. Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya tiap satuan panjang yang bekerja pada
permukaan atau sebagai energi persatuan luas yang diperlukan untuk memperluas
permukaan tiap satu satuan luas pada suhu, tekanan dan komposisi tetap. Tegangan
permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang, sehingga
permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi
antara molekul air. Pada zat cair yang adesi berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih
kecil daripada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesi berlaku sebaliknya.
Pada percobaan kali ini dengan menggunakan 2 cairan yaitu aquades, alcohol
untuk menentukan tegangan permukaan pada zat cair
Dengan menggunakan cairan aquades didapat hasil penyelesaian dari teori
ralatnya 1,22 sampai dengan 1,41. Dengan menggunakan alcohol didapat hasil
penyelesaian dari teori ralatnya 01,19 sampai dengan 1,38.
Penyebab kenaikan zat cair pada pipa kapiler karena adanya gaya adhesi dan gaya
kohesi yang menentukan tegangan permukaan zat cair. Tegangan permukaan akan
mempengaruhi besar kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler.
Kenaikan/penurunan tidak semua jenis zat cair sama karena perbedaan berat jenis
terhadap zat cair. Jika berat jenis zat cair itu ringan (seperti bensin) maka kenaikan /
penurunan nya lebih cepat daripada Solar (yang berat jenisnya lebih berat).

5. A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair yaitu temperatur,
zat terlarut, dan masa jenis.
2. Tegangan permukaan (gama) yaitu didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya
tegangan dengan panjang permukan tempat gaya tersebut bekerja

B. Daftar Pustaka
 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Bird., 1993., “Kimia Fisika Untuk Universitas”.,PT.Gramedia Pustaka Utama.,
Jakarta
 Yazid, Estien, 2004. “Kimia Fisika untuk Paramedis” Penerbit Andi, Yogyakarta
 Tim Penyusun. 2020. Penuntun Praktikum Fisika. Bengkulu. UNIB
 Anonym. https://www.fisikasekolah.com/
 Anonym. http://spektra.unsiq.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai