Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN OBSERVASI MAGANG

TENTANG :

“MOTIVATOR KEPRIBADIAN “

DISUSUN OLEH :

NAMA : RINY ROMADANI


NIM : 19005140

DOSEN PEMBIMBING :

Dra. Wirdatul’ Aini , M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Profesi Motivator Kepribadian

Hasil penelitian ini ditelaah untuk melaksanakan tugas observasi magang yang dilaksanakan
bersama seorang tokoh profesi kependidikan PLS salah satunya yitu seorang Motivator
Kepribadian.

Mutu pendidikan baik pendidikan formal, nonformal dan pendidikan informal, salah satunya
akan dipengaruhi oleh kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Artinya bahwa peran pendidik
dan tenaga kependidikan merupakan factor yang signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan.
Dengan segala yang dimiliki, mereka berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan proses
pendidikan dengan peran antara lain salah satunya yaitu Motivator Kepribadian, pemacu,
pemberi inspirasi belajar maupun sebagai pelayanan Administrasi Pendidikan.Tenaga
kependidikan adalah semua anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelengaraan pendidikan. Bisa jadi yang dimaksud termasuk dengan tenaga
kependidikan tersebut di samping pendidik,serta sebagai seorang tokoh inspirasi nagari yang kita
kenal dengan seorang Motivator Kepribadian.

Motif suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau
melakukan tinddakan atau bersikap tertentu . Motivasi sendiri bukan merupakan suatu kekuatan
yang netral, atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor – faktor lain, misalnya
pengalaman masa lampau, taraf intelagensi , maupun fisik ,situasi lingkungan, cita – cita hidup
dan sebagainya .Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan
atau kebutuhan dan unsur tujuan. Proses interaksi timbal balik antara kedua unsur diatas terjadi
di dalam diri manusia, namun dapat di pengaruhi oleh hal – hal diluar diri manusia, misalnya
keadaan cuaca, kondisi lingkungan dan sebagainya. Oleh karena itu dapat saja terjadi peribahan
motivasi dalam waktu yang relatif singkat, jika ternyata motivasi yang pertama mendapat
hambatan atau mungkin tidak di penuhi.
Motivasi sangat penting bagi semua orang yang mempunyai permasalahan.Setiap individu di
dunia ini pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk mengaktualisasikan dirinya dan setiap
individu harus melakukan aktualisasi diri jika menginginkan kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya. Seperti yang disampaikan oleh Maslow bahwa orang-orang yang sehat adalah orang
yang mengaktualisasikan diri. Maslow juga berpendapat bahwa semua manusia dilahirkan
dengan kebutuhan-kebutuhan instrinsik yang universal yang akan mendorong untuk bertumbuh
dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri kita, untuk menjadi semuanya sejauh
kemampuan kita. Jadi, potensi untuk pertumbuhan dan kesehatan psikologis ada sejak lahir,
namun apakah potensi tersebut dipenuhi atau diaktualisasikan tergantung pada kekuatan-
kekuatan individual dan sosial yang memajukan atau menghambat aktualisasi diri. Hal ini
menjelaskan pada kita bahwa setiap individu mampu mengoptimalkan dan mengaktualisasikan
potensinya dan hal tersebut sangat tergantung pada kekuatan atau motivasi yang ada dalam
dirinya. Motivasi tidak lain sebagai bentuk manipulasi yang halus bahwa motivasi hanyalah
suatu cara membuat orang melakukan keinginan anda, tanpa mereka sadari.Di kalangan para
teoretikus dan praktisi manajemen telah lama diketahui bahwa masalah motivasi bukanlah
masalah yang mudah, baik memahaminya apalagi menerapkannya. Tidak mudah karena berbagai
alasan dan pertimbangan. Akan tetapi yang jelas ialah bahwa dengan motivasi yang tepat para
karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya
karena meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai
sasarannya, kepentingan-kepentingan pribadi para anggota organisasi tersebut akan terpelihara
pula. Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan
bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need) dalam terminologi
berarti suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat
menarik. Suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi menciptakan ketegangan, sehingga merangsang
dorongan dalam diri individu. Dorongan-dorongan ini menghasilkan suatu pencarian untuk
menemukan tujuan-tujuan tertentu yang jika tercapai, akan memuaskan kebutuhan dan
menyebabkan penurunan ketegangan.

Untuk memenuhi kebutuhan puncak ini biasanya seseorang bertindak bukan atas dorongan
orang lain, tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi ini seseorang ingin
memperlihatkan kemampuan dirinya secara optimal di tempat masing-masing. Hal tersebut
terlihat pada kegiatan pengembangan kapasitas diri melalui berbagai cara, seperti ikut diskusi,
ikut seminar, lokakarya yang sebenarnya keikutsertaanya itu bukan didorong oleh ingin dapat
pekerjaan, tetapi sesuatu yang berasal dari dorongan ingin memperlihatkan bahwa ia ingin
mengembangkan kapasitas prestasinya yang optimal

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gambaran umum/profil lembaga tersebut.

2. Untuk mengetahui gambaran umum tentang profesi Motivator kepribadian tersebut.

3. Untuk mengetahui mekanisme/tahapan kerja profesi motivator kepribadian

C. Manfaat Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian hasil yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat secara
teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis berguna untuk mengembangkan displin ilmu yang
berkaitan lebih lanjut dan manfaat praktis digunakan untuk pemecahan masalah aktual.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini digunakan untuk memperdalam pengetahuan dibidang motivasi


mengajar, khususnya yang terkait dengan aktualisasi diri.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak lembaga, penelitian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan
bagi pemimpin dan para pengurus pondok pesantren dalam mengembangkan
motivasi aktualisasi diri pengajar.

b. Bagi pihak peneliti, untuk memperdalam ilmu pengetahuan dibidang sumber daya
manusia terutama yang berkaitan dengan motivasi aktualisasi diri pengajar, dan
dalam rangka untuk mendapatkan gelar S1 (strata 1) di Universitas Negeri Padang
Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.
GAMBARAN UMUM / PROFIL LEMBAGA

( PROFIL NAGARI GANTUNG CIRI )

KONDISI NAGARI

Sejarah Nagari

Dahulu kala sewaktu Nagari Gantung Ciri masih rimba raya, datanglah seorang orang tua
dari arah Nagari Selayo dengan melalui Batang sumani, lalu orang tua tersebut membelok kearah
Barat menyusuri sebuah sungai kecil yang sekarang bernama “Batang Aie Gantuang” untuk
melepas lelah, Beliau melihat sebuah tabung bambu yang tergantung di sebatang pohon enau dan
beliau berkata bahwa yang tergantung itu adalah “Sebuah Suri Yang Tergantung” yaitu suatu
pertanda bahwa didaerah itu ada manusia, kemudian orang tua itu manamakan nagari ini
GANTUANG SURI yang akhirnya oleh penduduk yang datang sesudah itu dinamakan nagari
GANTUANG CIRI. Orang tua tersebut bergelar Datuk Yang Pituan Sutan Nan Kodoh Wali
Rajo Nan Kayo. Dan menurut sejarah perniagaan yang didapat dari orang tua secara turun-
temurun bahwa penduduk asli nagari Gantung Ciri datang dari tiga arah yaitu :

1. Dari arah barat ( bukit barisan ) yang mereka menetap disuatu bukit yang sekarang
bernama bukik Batuang, yang mereka menamakan suku mereka Suku Piliang
yang sekarang penghulunya DATUK BASA.

2. Dari arah Utara ( Selayo ) meraka berkumpul disebuah daratan yang sekarang
bernama GUGUAK GANTUANG CIRI. Dari sini mereka terus ke selatan dan
menetap sementara disebuah Padang yang sekarang bernama GUGUK RARAK.

Dari sini mereka bersama-sama menuju arah selatan, sebahagian mereka tinggal
disebuah daratan yang sekarang bernama KOTO DAREK, mereka menamakan
suku mereka suku Jambak penghulunya bernama DATUK RAJO ALAM.
Sebahagian dari mereka terus kearah selatan dan akhirnya menetap pula disebuah
daratan yang sekarang bernama KOTO TINGGA sini mereka terbagi dua pula,
sebagian berangkat menuju arah Timur, menetap disebuah daratan yang bernama
TANGAH PADANG, mereka ini menamakan suku Melayu .Dan sebagian tinggal
didaratan pertama, mereka menamakan daratan itu KOTO TINGGA, mereka itu
menamakan suku mereka suku Guci.

3. Dari arah Barat Daya ( Bukit Barisan ) akhirnya menetap disebuah Tanjung yang
sekarang bernama BATU MANGGAGA sebagian mereka berbondong bondong

kearah timur mereka menamakan suku mereka suku Bendang yang asal katanya
Bondong, akhirnya mereka ini bersatu dengan suku yang ada di Tanggah Padang (
suku melayu ). Itulah sebabnya suku Bendang dan suku Melayu satu penghulunya
bergelar DATUK KAYO. Sebagian yang tinggal di Tanjung semula ( Batu
Manggaga )menamakan suku mereka suku Tanjung. Kemudian mereka berjalan
menuju arah Utara, akhirnya bertemu dengan suatu tempat yang sekarang
bernama KAPALO KOTO.

Dengan suku Guci. Disini mereka bermusyawarah untuk menetapkan penghulu


suku mereka, itulah sebabnya suku Tanjung dan suku Guci mempunyai satu orang
Penghulu yang sekarang penghulunya bergelar DATUK RAJO INTAN .

Setelah mereka ini menetap pada tempat masing-masing datang pulalah


serombongan manusia lagi dari arah Utara yang sekarang bernama GUGUK
RANTAU

Mengunjungi manusia yang ada di Koto Darek ( suku jambak ) mereka ini
menamakan suku mereka ini Suku Chaniago yang sekarang penghulunya DATUK
RAJO LELO.

Setelah mereka hidup bersuku-suku dan bertempat tinggal berkelompok-kelompok dalam


satu daerah yang berdekatan, akhirnya selalu berkenalan akibat sama-sama senasib. Mereka telah
belajar bercocok tanam, berburu, dan telah tumbuh niat untuk berketurunan. Justru itu mereka
telah ingin bermasyarakat yang lebih luas. Dengan musyawarah yang didorong oleh keinginan
bermasyarakat untuk mencapai niat masing-masing mereka, maka terjadilah satu tempat
berkumpul diantara tempat tinggal mereka. Mereka telah mulai berketurunan dan telah
memerlukan tempat tinggal (rumah). Lama-kelamaan berkembanglah mereka ditengah-tengah
Nagari Gantuang Ciri (Jorong Markiyo) sekarang.

Sistim Pemerintahan mulai abad ke-17 tepatnya tahun 1701. Nagari Gantuang Ciri mulai
didatangi oleh Cendikiawan-cendikiawan dari kerajaan Minangkabau untuk melengkapi susunan
Pemerintahan dalam suku.

Tiap-tiap Suku dikepalai oleh seorang penghulu suku yang disebut Penghulu Adat dibantu oleh :

- Manti Adat sebagai sekretaris suku

- Malin Adat sebagai wakil penghulu dibidang Agama

- Dubalang Adat sebagai pembantu Penghulu dibidang ketertiban/keamanan


Penghulu, Manti, Malin, Dubalang ini disebut orang 4 jinih.

Disamping orang yang “Ampek Jinih” ini juga ditanam satu orang yang disebut “Urang Tuo
Adat”, yang merupakan penasehat dari orang yang empat jinih. Kelima orang ini disebut Ayam
Gadang dalam nagari. Ayam gadang inilah yang merupakan Aparatur Pemerintahan nagari
waktu itu. Hal ini berlanjut sampai tahun 1859. jelasnya tahun 1701 s/d 1859 pemerintahan
nagari dipegang oleh Penghulu suku masing-masing.

Mulai Tahun 1960 Nagari Gantung Ciri mulai pula dijamah oleh pemerintahan Belanda.
Untuk menjadi tepatan mereka dalam menjalankan program penjajahan Belanda mereka
menunjuk satu orang yang akan mengepalai seluruh penghulu-penghulu suku tadi yang disebut
dengan Lareh.

Hal ini berlanjut pula sampai Tahun 1911 dengan dua orang lareh yaitu :

1. tahun 1960 s/d 1887 lareh satu bernama KAMUDI PAKIH


BANDARO.

2. Tahun 1888 s/d 1911 lareh duo yang bernama MARAH INSAN RAJO
MALANO.
Dengan perobahan sistem pemerintahan oleh penjajah Belanda mulai tahun 1912 Nagari
Gantung Ciri diperintah oleh Kapala Nagari yang disebut ANGKU PALO, hal ini berlanjut pula
sampai akhir Penjajahan Jepang tahun 1945.

Prestasi Nagari Gantung Ciri.

Pada awal Pelita I ( Tahun 1969 ) Nagari Gantung Ciri bernilai Score 9 ( Swadaya
), pada tahun 1976 sudah bernilai 12 ( Swakarya ) dan pada Tahun 1980 sudah menjadi Desa
Swasembada dengan Score 17.

Dalam rangka perlombaan, Nagari Gantung Ciri mulai aktif semenjak tahun 1975, sehingga
prestasi Nagari dalam pembangunan nampak meningkat dari tahun ke tahun seperti :

1. Tahun 1975 menjadi Juara I di Kecamatan Kubung

2. Tahun 1976 menjadi Juara II di Kabupaten Solok

3. Tahun 1977 menjadi Juara II Tingkat Proponsi Sumatera Barat .

Dengan perobahan sistem pemerintahan di Indonesia otomatis membawa dampak yang


sangat dramatis bagi pemerintahan di nagari, hal ini sangat terlihat dengan sering bertukarnya
bentuk atau sistem pemerintahan di Nagari Gantung Ciri. pada Tahun 1974 s/d 1982 Gantuang
Ciri adalah suatu Nagari yang dipimpin oleh seorang Wali Nagari yaitu bapak Darimi Kimin dan
pada Tahun 1982 s/d 1990 Nagari Gantung Ciri di pecah menjadi 5 Desa yaitu desa Kampung
Baru, Desa Baringin, Desa Markiyo, Desa Kapalo Koto, dan Desa Pinang Sinawa. Pada Tahun
1990 s/d 2000 desa yang 5 buah dijadikan 1 Desa yaitu Desa Gantung Ciri, pada tahun 2001
Berdasarkan lokakarya Masyarakat Desa berubah menjadi Nagari Kembali yang berdasarkan
undang–undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa desa
dibentuk, dihapus atau digabungkan dengan memperhatikan asal usulnya, atas prakarsa
masyarakat dengan persetujuan Pemerintah Kabupaten dan DPRD yang ditetapkan dengan
peraturan Daerah. Dalam penjelasan pasal tersebut juga disebutkan bahwa istilah desa
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat seperti Nagari, hutan, bori, marga
dan sebagainya. Selanjutnya dalam pasal menyatakan bahwa kabupaten sebagai daerah otonomi
mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Berkaitan dengan itu Pemerintah Kabupaten Solok dengan dukungan keahlian dari Lembaga
Bantuan Teknis Jerman GTZ melalui Proyek Pendukung Penataan dan Pemantapan
Desentralisasi ( P4D/SFDM ) Jakarta dan Proyek Rehabilitasi Lahan Kritis (PRO RLK/GTZ )
Padang mengadakan Lokakarya di Nagari Gantung Ciri pada tanggal 03 Juni s/d 10 Juli 2000
yang bertempat di Kantor Wali Nagari Gantung Ciri dengan tema “ KEMBALI KE SISTEM
PEMERINTAHAN NAGARI “

PESERTA LOKAKARYA KEMBALI KESISTEM PEMERINTAHAN NAGARI

1. H. SAMIK DJAMALI MALIN PONO

2. H. NAWIR DATU MINGKUDUN

3. H.ANAS TAN DILANGIK

4. APRISNO DATUK KUPIAH

5. ZARFINAL DATUK LINDUNG ALAM

6. H AUSKAR USTMAN

7. MAANSAH DATUK KAYO

8. Dra. FAUZIA AMIR

9. RAIS. M.DATUK RAJO LENGGANG

10. GAFAR SUTAN BAGINDO

11. Ir. MUSRI ANWAR

12. ELMIYETTI

13. SUARDI DATUK MANGKUTO LANGIK

14. ADINIS.C.NOER
15. DEVISON YODHA MALIN PENGHULU

16. WILLIAM LAMBING DATUK RAJO ALAM

17. WARNISMA

18. JASRIL JATAR

19. SALMA

20. DJASMOLEK

21. MUSLIM KIMIN DATUK BARINGIN SATI

22. AMRIL

23. SYUKUR DATUK GONJONG BAGERAI

24. Hj. SYAMSIAH

25. ADRINAL ANAS

Dari Hasil Lokakarya Kembalinya ke sistim Pemerintahan Nagari, Gantuang Ciri


merupakan satu - satunya Nagari yang ada di Kabupaten Solok yang memakai struktur
Pemerintah yang dipimpin oleh Wali Nagari Bapak Hendri Yudha periode 2019 kamaren sampai
saat ini.

Arnold Piliang dan Wakil Wali Nagari Ibuk Silvia Krisna periode 2001 – 2007, , Nagari
Gantuang Ciri tidak lagi memakai istilah adanya Wakil Wali Nagari dengan berpedoman pada
masa periode sebelumnya tidaklah efisien menggunakan Wakil Wali Nagari hal ini ditinjau dari
berbagai aspek. Pada periode 2007 – 2013 dibawah Kepemimpinan Bapak Suardi Dt. Mangkuto
Langik

Pada periode ini Nagari Gantuang Ciri alhamdulilah telah berhasil menperoleh
penghargaan antara lain :
A. Pada tahun 2008 meraih Peringkat I ( pertama ) dalam lomba KB Kes tingkat
Kabupaten

B. Pada tahun 2008 meraih Peringkat I ( pertama ) dalam lomba KB Kes tingkat
Propinsi

C. Pada tahun 2009 meraih Peringkat I ( pertama ) dalam lomba Nagari Berprestasi
tingkat Kabupaten

D. Pada tahun 2009 meraih Peringkat III ( Ketiga ) dalam lomba Nagari Berprestasi
tingkat Propinsi

Selanjutnya pada beriode 2014 – 2019 Nagari Gantuang Ciri kembali dipimpin oleh Bapak
Arnold Piliang dengan masa jabatan selama 6 (enam) tahun, 1 (satu) tahun bertambah dari
periode sebelumnya.
BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG PROFESI

MOTIVATOR KEPRIBADIAN

( PROFIL MOTIVATOR KEPRIBADIAN)

Sebelum itu dalam observasi,saya akan melampirkan biodata singkat Motivator Kepribadian.

Nama : DR. ADLI


Tempat lahir : Gantung Ciri- Solok
Pendidikan : S1 FMIPA UNAND
S2 AKUNTANSI BUNGHATTA
S3 ( Doktor ) MENAJEMEN BISNIS
Pengalaman Bekerjaan :
1. Staf Ahki BAKN DPR RI
2. Konsultan Keuangan dan pajak daerah
3. Direktur BUMD Jalan Tol.Jawa Barat
4. Komisaris BUMN
5. Tim Transisi Gubernur NTB
6. Dosen Tetap PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS Univ. Mercubuana Dan Perguruan Tinggi Lain Di
Jakarta
7. Pengusaha Pengelola Limbah Medis Dan Instrusi Nasional
( Bersetifikat ISO 14001)

DAFTAR PERTANYAAN:

1. Identifikasi alas an memilih menjadi seorang motivator


2. Manfaat narasumber menjadi seorang motivator
3. Gambaran profesi yang akan di wujudkan
4. Profil narasumber
5. Tahaapan kerja
6. Cara mewujudkan dan memajukan suatu Nagari
7. Program apa saja yang akan di kembangkan
8. Pelaksanaan Program
9. Prosedur

GAMBARAN UMUM TENTANG PROFESI

MOTIVATOR KEPRIBADIAN

1. Pengertian Motivator Kepribadian

Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi
kepada orang lain. Pemberian motivasi ini biasanya melalui pelatihan (training), namun bisa juga
melalui mentoring, coaching atau counselling.Motivator tidak sekadar memberi motivasi kepada
akseptor keluarga berencana saja, melainkan kepada siapa pun yang membutuhkan. Hanya saja,
karena ini merupakan profesi, maka ada jasa tertentu yang harus dibayarkan apabila
membutuhkan motivasi dari motivator.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivator disebutkan memiliki dua arti:

“orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk
melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak.petugas yang ditunjuk untuk memberikan
penerangan dan motivasi kepada calon akseptor keluarga berencana.Motivator tidak sekadar
memberi motivasi kepada akseptor keluarga berencana saja, melainkan kepada siapa pun yang
membutuhkan. Hanya saja, karena ini merupakan profesi, maka ada jasa tertentu yang harus
dibayarkan apabila membutuhkan motivasi dari motivator.”

Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi
kepada orang lain. Pemberian motivasi ini biasanya melalui pelatihan (training), namun bisa juga
melalui mentoring, coaching atau counselling.
Menurut Horton (1982)keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap
perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan
pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan
konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.Menurut Schever Dan Lamm
(1998)mendevinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan
prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di
katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam
menghadapai situasi yang di hadapi.

Motivasi (motivation) adalah serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang untuk terlibat
dalam suatu perilaku, bukan beberapa perilaku lainnya. Motivasi diartikan sebagai kemampuan
seorang manajer atau pemimpin dakwah dalam memberikan sebuah kegairahan, kegiatan dan
pengertian, sehingga para anggotanya mampu untuk mendukung dan bekerja secara ikhlas untuk
mencapai tujuan organisasi sesuai tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian motivasi
merupakan dinamisatorm bagi para elemen dakwah yang secara ikhlas dapat merasakan, bahwa
pekerjaan itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan kata lain, bahwa motivasi
adalah memberikan semangat atau dorongan kepada para pekerja untuk mencapai tujuan
bersama dengan cara memenuhi kebutuhan dan harapan mereka serta memberikan sebuah
penghargaan (reward). Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semangat mengajar
pendidik kepada anak didiknya 

2. Karakteristik Motivator Kepribadian

a. Mempunyai gaya bahasa sendiri yang menjadi khasnya, salah satu kunci kesuksesan
untuk menjadi pembicara sukses yaitu gaya. Setiap pembicara mempunyai gaya bicara
masing-masing.

b. Mempunyai selera humor, sebagai ilustrasi jika sedang mengadakan Training Public
Speaking 2 hari tidak mungkin selama training hanya terus membahas materi dan
pelatihan. Pasti audiens akan bosan dan tidak dapat mempelajari dengan baik maka akan
disisipkan dengan humor yang membangkitkan antusias audiens. Dengan begitu akan
membuat audiens Belajar Public Speaking dengan baik;
c. Memberikan ketegasan, berusaha memposisikan dirinya sebagai audiens untuk
memahami;

d. Mempunyai keingintahuan yang besar, kebanyakan dari pembicara selalu menggunakan


kata tanya “Mengapa” karena pada umumnya ingin lebih menggali yang dibicarakan;

e. Mengurangi bicara mengenai diri sendiri, ada kalanya kita pembicara harus memberikan
pengalaman patnernya;

f. Memiliki antusias atau minat pada perbuatan dalam kehidupan dan kesempatan saat
berbicara. Sebagai ilustrasi, dalam Seminar Public Speaking saat berbicara di depan
umum harus lebih semangat daripada audiens dan dapat mendorong audiens untuk lebih
semangat;

g. Mempunyai wawasan yang luas, memikirkan dan membicarakan segala sesuatu yang
luas di luar kehidupan mereka sehari-hari;

h. Memandang segala sesuatu dari sudut baru, mengambil sudut pandang yang baru yang
tidak terduga pada umumnya atau think out the box.

Secara umum karakteristik seorang motivator kepribadian antara lan sebagai berikut :

a. Setiap pembicara mempunyai gaya bicara masing-masing.


b. Mempunyai selera humor, sebagai ilustrasi jika sedang mengadakan Training Public
Speaking
c. Memberikan ketegasan, berusaha memposisikan dirinya sebagai audiens untuk
memahami
d. Mempunyai keingintahuan yang besar, kebanyakan dari pembicara selalu menggunakan
kata tanya “Mengapa” karena pada umumnya ingin lebih menggali yang dibicarakan
e. Mengurangi bicara mengenai diri sendiri, ada kalanya kita pembicara harus memberikan
pengalaman patnernya
f. Memiliki antusias atau minat pada perbuatan dalam kehidupan dan kesempatan saat
berbicara.
3. Lingkup Kerja Motivator Kepribadian

Lingkup kerja seorang motivator kepribadian meliputi siswa


(SD,SMP,SMA),mahasiswa,orang-orang dewsa hingga lansia.Sedangkan ruang lingkup seorang
motivator kepribadian adalah sebagai berikut:

a. Ilmu pengetahuan
Ketika kita menjadi motivator banyak hal yang kita lakukan yang paling utama yaitu
berbagi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang kita dapatkan itu kita share dan itu akan
bermanfaat bagi pendengar.
b. Sasaran
Sasaran dari seorang motivator ialah orang yang membutuhkan semangat dan inspirasi
untuk hidup mereka.
c. Tujuan
Tujuan dari motivator yaitu diantaranya untuk membangkitkan semangat orang yang
membutuhkan motivasi bagi dirinya. Sehingga ia akan mersakan perubahan pada dirinya.
Misalnya seseorang yang mengalami keputus asaan dan tidak tau lagi bagaimana kehiduoan
selanjutnya,ia sangat butuh orang yang dapat membangkitkan ia dari keterpurukannya.
Pemberian motivasi ini biasanya melalui seminar dan pelatihan (training). Kecuali jika
motivator yang memiliki acara televisi sendiri yang dapat diakses secara gratis oleh pemirsa.

4. Peserta Didik
Antara lain;Keluarga,Masyarakat,Orang Dewas, Kelompok Belajar,dan Kelompok
Pemuda.Motivator tidak sekadar memberi motivasi kepada akseptor keluarga berencana saja,
melainkan kepada siapa pun yang membutuhkan. Hanya saja, karena ini merupakan profesi,
maka ada jasa tertentu yang harus dibayarkan apabila membutuhkan motivasi dari motivator.

5. Mekanisme / Tahapan Kerja Motivator Kepribadian

Anatara lain:

a. Menyiapkan goal atau tujuan yang jelas dalam setiap pelatihan motivasi yang diberikan.
b. Menjadi seorang motivator yang orisinil
c. Kembangkan sifat interaktif
d. Memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri

BAB III

Prosedur Dan Langkah- Langkah Merencanakan Program

Berdasarkan hasil observasi pada hari Rabu, 19 Mei 2020 bersama patner saya yang
bernama Agam Ramadhan yang sejurusan dengan saya yaitu Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
FIP UNP,yang melakukan observasi di Kantor Walinagari Nagari Gantung Ciri yang
beralamatkan Jorong Kapalo Koto Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok
Provinsi Padang.

Bahwasannya bapak Dr.Adli selaku sebagai bapak Motivator Kepribadian bagi nagari
Gantung Ciri yang bisa dikatakan seorang “the most inspiration” di nagari Gantung Ciri. Yang
pada kami observasi beliau mengatakan kepada kami tentang dunia modern menuntut
profesionalisme. Nilai yang perlu kita tingkatkan adalah profesionalisme dalam bermasyarakat,
berorganisasi, dunia kerja dan dunia usaha. Tahukah bahwa dunia saat ini mencari orang-orang
yang profesional bahkan mereka berani bayar mahal untuk itu. Kalau dari sekarang kita mulai
mengembangkan profesionalisme maka beberapa waktu kedepan kita akan memiliki kehidupan
yang berkualitas tinggi,serta beliau menegaskan kepada kami tentang terhadap “Pemahaman
Profesional”

Beliau mengatakan : “Seseorang yang melakukan suatu (kegiatan, aktivitas, usaha,


pekerjaan) yang dilakukan untuk mendapatkan (nafkah, kesenangan) atau memberi (konstribusi)
dengan mengandalkan (keahlian, keterampilan, kemahiran) yang tinggi dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam.”

Selanjutnya beliau menekankan juga terhadap “Profesionalisme”

Beliau menjelaskan bahwasannya “ Profesionalisme lebih mengarah pada (spirit, jiwa, sikap,
karakter, semangat, nilai) yang dimiliki dari seorang yang profesional”.
Tanpa profesionalisme sebuah institusi, sebuah organisasi, sebuah perusahaan tidak akan
bertahan lama dan langgeng, karena jiwa profesionalisme inilah yang menghidupkan setiap
aktivitas-aktivitas yang ada didalamnya. Julukan profesional sebenarnya bukan label yang kita
berikan untuk diri sendiri melainkan penilaian orang lain atas kinerja dan peforma yang kita
tampilkan.

Sebelum kita paham dan telah matang dalam diri individu kita masing-masing kita akan
mengenal tentang 7 Strategi menjadi Pribadi yang profesional beliau mengatakan kepada kami
ada 7 yang harus ditanamkan kedalam pribadi individu kami untuk menjadi seorang
profesionalisme dalam suatu bidang diantaranya sebagai berikut :

1. Kembangkan keahlian (Expert)

Untuk menjadi seorang yang profesional tidak cukup hanya lewat pendidikan formal,
diperlukan lebih dari sekedar gelar akademis. Kita perlu melalui proses pembelajaran dan
pengembangan diri yang terus menerus. Kita harus menggali potensi dan kemampuan kita dan
terus dikembangkan sampai kita menjadi ahli. Fokus pada kekuatan kita dan bukan pada
kelemahan kita, lakukan eksplorasi (organisasi sebagai sarana), sadari setiap kita punya keunikan
dan kekhususan jadi kita perlu inves waktu untuk mengembangkannya. Hal ini butuh ketekunan,
usaha, kerja keras, kemauan yang kuat dan inisiatif. Terus tingkatkan pemahaman kita lewat
seminar, buku, audio, latihan.

2. Mahir membangun hubungan (Relationship)

Kemampuan kita membangun hubungan (bersosialisasi) dengan orang lain sangat


menentukan keberhasilan kita dalam kehidupan. Ini berlaku dalam setiap aspek kehidupan
seperti: pergaulan, organisasi, dunia usaha, pekerjaan, keluarga. Makanya tidak heran sejumlah
studi ilmiah menyimpulkan 85% kunci sukses ditentukan bukan dari keahlian/keterampilan
teknis melainkan kemahiran dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain. Bila anda ingin
menjadi seorang yang profesional dalam hidup ini, apapun tujuan dan bidang yang anda pilih,
anda harus belajar membina hubungan yang baik dengan orang banyak dari berbagai kalangan.
Karena masyarakat mungkin masih bisa menerima orang yang tidak punya keahlian khusus tapi
mereka sulit menerima orang yang tidak bisa berhubungan baik dengan orang lain.
3. Tingkatkan kemampuan berkomunikasi (Communicator)

Seberapa jauh dan dalamnya suatu hubungan dapat terjalin ditentukan oleh komunikasi. 90%
penyebab hancurnya suatu hubungan pernikahan, pertemanan, organisasi, bisnis, diakibatkan
komunikasi yang salah. Komunikasi yang baik harus bersifat dua arah. Seorang komunikator
yang handal adalah seorang pendengar yang baik. Seorang yang profesional harus mampu
mengkomunikasikan suatu hal dengan jelas dan tepat pada sasaran.

4. Hasilkan yang terbaik (Excellent)

Seorang profesional sejati akan selalu berusaha menghasilkan karya yang berkualitas tinggi
dan kinerja yang maksimal. “Profesional don’t do different thing, they do thing differently”.
Untuk menjadi profesional kita harus terus mencoba memberikan dan mengerjakan lebih dari apa
yang diharapkan. Waktu kita lakukan suatu kegiatan, project, kerjaan, tugas hasilkan yang
terbaik. Jangan puas dengan rata-rata kejar hasil yang excellent. Lakukan yang terbaik hari ini
untuk bayaran hari esok. Pikirkan selalu (Mindset) apa yang dapat saya lakukan untuk add value
bukan apa yang saya bisa peroleh.

5. Berpenampilan menarik (Good Looking)

First impression is very important! Karena orang akan menilai kita 10 detik pertama apakah
mereka bisa menerima kita atau tidak. Sama halnya kalau kita mau beli barang lihat packaging
dulu, mau nonton film lihat preview dulu, mau masuk toko lihat dekor yang paling menarik.
Penampilan menarik tidak harus mahal, anda hanya perlu kreatifitas dalam menata penampilan
diri anda.

6. Kehidupan yang seimbang (Balance of life)

Seorang profesional harus mampu atur prioritas dan menjalankan berbagai peran. Setiap kita
mungkin memiliki banyak peran dalam hidup ini seperti: sebagai anak, ayah, anggota organisasi,
ketua, sales, karyawan. Kita harus dapat berfungsi dengan benar sesuai dengan peran yang kita
jalankan jangan sampai tercampur aduk. Hidup ini harus dijaga agar seimbang dalam berbagai
aspek.

7. Memiliki nilai moral yang tinggi (Strong Value)


Untuk menjadi seorang yang profesional sejati kita harus memiliki nilai moral yang tinggi.
Hal ini yang akan membedakan setiap kinerja, usaha, karya dan kegiatan yang kita lakukan
dengan orang lain. Sementara orang lain kompromi, menggunakan cara-cara yang tidak etis
untuk mencapai tujuannya kita tetap berpegang pada prinsip yang benar. Diluar sana ada begitu
banyak cara-cara pintas dan penyimpangan yang terjadi, oleh karena itu kita harus mampu
mempertahankan sikap profesionalisme. Perlahan-lahan masyarakat akan menyadari bahwa anda
berbeda dengan yang lainnya.

Setelah itu baru beliau menyinggung serta menjelaskan kepada kami tentang Mekanisme /
tahapan kerja profesi seorang Motivator Kepribadian antara lain sebagai berikut :

1. Lakukan Improvisasi di saat yang Tepat


Berbicara di depan publik tentu membutuhkan persiapan yang matang, baik materi maupun
mental. Terkadang persiapan yang sudah Anda lakukan menjadi berantakan karena melupakan
satu kata dalam speech. Akibatnya Anda pun menjadi terlihat panik dan arah pembicaraan
menjadi kacau.
2. Buatlah Catatan Kecil
Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama bahwa perencanaan yang matang amat
diperlukan sebelum berbicara di hadapan publik. Salah satu treatment yang dapat Anda terapkan
adalah membuat catatan kecil sebagai pengingat. Isi dari catatan ini adalah poin-poin penting
yang akan Anda sampaikan kepada audience. Dengan demikian, Anda dapat meminimalisir
resiko melewatkan salah satu materi yang hendak disampaikan.
3. Bangun Interaksi dengan Audience
Aspek yang tidak kalah pentingnya bagi seorang motivator adalah mendapatkan feedback
atau respon dari audience. Anda tentu sudah memahami bahwa tujuan utama seseorang berbicara
di depan umum adalah untuk memberikan pengaruh baik berupa motivasi, inspirasi maupun
sugesti. Oleh karena itu, Anda jangan lupa untuk membangun interaksi dengan audience agar
suasana yang tercipta menjadi lebih hidup dan tidak membosankan.
4. Sesekali Sisipkan Humor
Salah satu motivator terkenal bernama Anthony Robbins berpendapat bahwa humor juga
dapat membuat penyampaian informasi yang Anda lakukan lebih berkesan. Mengapa bisa
demikian? Berbicara serius di depan umum selama berjam-jam tentu sangat membosankan, baik
bagi pembicara maupun lawan bicaranya. Oleh karena itu, Anda perlu menyisipkan humor untuk
menghibur dan menyegarkan kembali kondisi emosional audience. Setelah melakukan kegiatan
ini, Anda dapat mengajak mereka fokus kembali ke materi.
5. Berbicaralah dengan Jelas
Agar Anda menjadi seorang pembicara yang sukses, maka harus menguasai skill berbicara
secara maksimal. Aspek yang perlu Anda kuasai adalah meliputi cara pengucapan, pemilihan
diksi dan intonasi. Jika Anda telah mempunyai skill berbicara yang memadai maka penyampaian
informasi pun akan lebih mudah. Dengan demikian, pesan yang ingin Anda sampaikan dapat
diterima dengan baik oleh audience.
6. Kontak Mata
Ketika berbicara di hadapan publik selain skill berbicara yang bagus, Anda juga harus berani
melakukan kontak mata dengan audience. Jangan mengabaikan orang-orang dihadapan Anda
perhatikanlah dan tatap mata mereka sehingga komunikasi yang terjalin jauh lebih hidup. Kontak
mata juga sangat penting untuk membangun dan menunjukkan rasa percaya diri Anda.
7. Gunakan Bahasa Tubuh
Seringkali seorang public speaker mengabaikan penggunaan bahasa tubuh ketika berbicara
di depan umum. Akibatnya informasi yang disampaikan menjadi kurang berkesan dan
pengaruhnya kurang signifikan. Penggunaan bahasa tubuh ketika berbicara di hadapan publik
jelas penting karena akan memberikan penegasan-penegasan mengenai informasi yang akan
disampaikan.
8. Manajemen Waktu dengan Baik
Sebagai seorang pembicara publik, Anda harus mampu mengatur waktu dengan baik seusai
dengan porsi yang diberikan penyelenggara acara. Oleh karena itu, sebelum Anda tampil
sebaiknya rencanakan dahulu alokasi waktu meliputi pendahuluan, inti dan penutupnya. Lalu,
tuliskan perencanaan waktu tersebut pada kertas kecil untuk Anda gunakan sebagai pedoman
ketika tampil.
9. Bangun Kredibilitas
Kredibilitas yang Anda miliki sangat penting pengaruhnya karena dapat menentukan tingkat
kepercayaan pendengar. Terdapat banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk membangun
kredibilitas ketika tampil di depan umum. Diantaranya adalah menggunakan gaya bahasa yang
jelas dan lugas ketika berbicara. Selain itu, Anda juga dapat menyampaikan informasi dengan
bantuan data statistik untuk memperkuat statement yang disampaikan.
10. Manfaatkan Kekuatan Cerita
Disamping mampu menghilangkan rasa bosan di kalangan pendengar, cerita juga merupakan
media paling efektif untuk meyakinkan audience. Terlebih lagi jika cerita yang Anda sampaikan
merupakan pengalaman pribadi yang sangat memotivasi maupun menginspirasi. Penyampaian
cerita kepada pendengar juga sebaiknya Anda lakukan dengan gaya lugas dan meyakinkan.
11. Bebaskan Dirimu
Rasa gugup ketika akan berbicara di depan umum merupakan hal yang manusiawi. Bahkan
pembicara yang profesional pun masih sering menghadapi masalah ini. Cara paling mudah
menghadapi rasa gugup tersebut yaitu dengan melakukan perubahan mindset pada diri Anda.
Berpikirlah bahwa disini Anda membawa informasi yang berharga untuk pendengar.

Secara umum mekanisme / tahapan kerja profesi seorang motivasi kepribadian antara lain
sebagai berikut :

1. Menyiapkan goal atau tujuan yang jelas dalam setiap pelatihan motivasi yang diberikan.

Setiap orang atau setiap pendengar tentunya ingin mendapatkan kejelasan mengenai
apayangakan mereka dapatkan dalam sebuah pelatihan motivasi.

Sang motivator hendaknya memahami dengan jelas mengenai hal ini dan menyiapkannya sejak
dini. Hal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan judul pelatihan yang menarik, yang akan
memberi gambaran pada semua orang yang melihatnya. Selain itu, rancanglah materi dalam
point-point yang jelas, yang nantinya akan disampaikan.

2. Menjadi seorang motivator yang orisinil

Seorang motivator yang terkenal biasanya memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan
mereka dengan motivator lainnya. Orisinalitas inilah yang biasanya akan mengangkat nama
seseorang jauh lebih cepat daripada mereka yang tidak orisinil.Ada berbagai cara yang bisa
ditempuh untuk bisa menjadi seorang yang orisinil dan hal ini bisa muncul dalam berbagai aspek
misalnya saja aspek berpakaian, cara penyampaian materi yang berbeda dengan yang lain
(dengan menggunakan alat bantu atau permainan khusus), atau bisa juga dengan menciptakan
quote-quote yang segar, yang belum pernah ada sebelumnya.

3. Kembangkan sifat interaktif

Sifat interaktif atau mengajak para penonton atau mereka yang menghadiri pelatihan untuk
turut serta diatas panggung akan bisa membuat orang-orang merasa lebih dekat dengan sang
motivator. Doronglah mereka untuk aktif dan berbicara dalam pelatihan tersebut.Ingatlah bahwa
seorang motivator akan jauh lebih sukses bila mereka tidak hanya terus menerus berbicara,
namun juga membagi waktu mereka untuk mendengarkan apa yang hendak disampaikan oleh
orang lain.

4. Memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri

Seorang motivator adalah seorang manusia biasa yang juga bisa merasa sedih dan terpuruk.
Jangan biarkan hal ini sampai mempengaruhi performa penampilan mereka sebagai motivator.
Mereka harus mampu memotivasi diri sendiri agar bisa tetap tampil lebih baik. Mereka juga bisa
menjadikan momen ini sebagai salah satu bahan yang bisa dipergunakan untuk memotivasi orang
lain.

Dari keempat mekanisme / tahapan kerja seorang motivator yang beliau jelaskan kepada
kami tapi beliau menegaskan dan memberi pesan-pesan terpenting terhadap kami ini sebagai
pemuda penerus bangsa ini.Beliau mengingatkan kepada kami untuk tetap jadi diri sendiri dan
berpegang teguh dengan prinsip hdiup pribadi dengan tidak meninggalkan ibadah kepada Allah
SWT itu lah kalimat yang terucap dari bibir beliau yang pesannya sangat terdalam bagi kami
yang kalimatnya selalu terngiang-terngiang dalam kepala kami sewaktu itu hingga sekarang.

Seringkali kita melihat seorang motivator di televisi, bagaimana komentar kalian?beliau
bertanya kepada kami.

Apakah kamu ikut termotivasi sehingga level semangat naik tujuhkali lipat, kamu yang sedih
sedih langsung move on. Atau merasa biasa aja, malah kita bilang kalau orang itu cuma menjual 
omongan saja. Well, penggunaan kata motivator sebenarnya kurang tepat karena mereka sebenar
nya hanyalah motivational speaker.Mereka membicarkan halhal yang membuat kita tergugah unt
uk menyadari dan melakukan sesuatu, jadi apa yang mereka bicarakan bisa digolongkan sebagai 
motivasi eksternal. Motivasi eksternal semacam ini jika tidak ada tindak lanjut dan evaluasi dari 
kita sendiri maka hasilnya tidak akan tahan lama. Pelatihan motivasi yang instan pengaruhnya ju
ga instan.

Eits, saya bukan anti motivator, mereka berjasa dalam beberapa hal. Yang perlu kita sadari a
dalah memotivasi hanya berlaku untuk orang yang memiliki knowledge/skill  tinggi namun beha
vior rendah. Untuk orang yang memiliki knowledge/skill  tinggi dan behavior tinggi, motivasi tid
ak akan cukup berpengaruh karena yang mereka perlukan adalah coaching/ pendampingan untuk 
menggali potensi diri. Pembicara motivasi, kecenderungan mereka adalah membicarakan apa yan
g belum mereka lakukan. Itulah mengapa, ketika ada pembicara motivasi saya bosan jika materi t
idak menarik apalagi jika hanya memainkan emosi sedih, tangis, tawa, kemudian menawarkan k
onsep-konsep yang disampaikan dengan bahasa yang tidak praktis. It doesnt work for me.

Bagaimana kalau aku beritahu kalian orang sukses yang membicarakan apa yang sudah dia l
akukan sendiri dan dia menerapkan prinsipnya itu dalam keseharian terutama kepada anak-anak 
dan istrinya. Dialah Steven Richards Covey, pria kelahiran tahun 1932 ini menekankan pentingn
ya pembentukan karakter. Karakter dibentuk dari kebiasaan kita sehari-hari yang dilakukan berul
ang-ulang dan bertahun-tahun. Meneroboslampu merah dan membuang sampah sembarangan ad
alah salah satu karakter jelek yang sering kita temui di sini. Satu dua kali kita tidak membuang sa
mpah sembarangan karena takut dilihat orang lain, hal yang sementara ini tidak bisa disebut kara
kter.
Lalu dimana tempatnya kepribadian? Kepribadian (personality) berasal dari kata persona(top
eng), apakah ini berarti kepribadian hanyalah tipu-tipu? yang pasti perubahan dari etika Karakter 
ke etika Kepribadian telah menjauhkan kita dari akar yang memberi makan keberhasilan dan keb
ahagiaan sejati .Kita dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bert
ahun-tahun dengan berkutat pada Etika Kepribadian dan berusaha mengubah sikap dan perilaku 
kita namun tetap belum bisa mendekati fenomena mendasar yang terjadi secara spontan ketika ki
ta melihat segala sesuatu secara berbeda.

Jelaslah bahwa jika kita ingin membuat perubahan yang relatif kecil dalam hidup kita,kita ba
rangkali dapat berfokus secara tepat pada sikap dan perilaku kita. Akan tetapi, jika kita ingin me
mbuat perubahan kuantum (perubahan yang mendadak dan berjangkapanjang) yang berarti, kita 
perlu memperbaiki paradigma dasar kita. (lain waktukita bahas paradigma).

Kesimpulannya, motivasi adalah pendorong kita melakukan sesuatu, carilah motivasi yang k
uat terlebih motivasi dari dalam diri. Kepribadian yang baik itu penting dalam pergaulan namun 
belajar menjadi seorang yang berkarakter efektif bisa menjadikan diri kita orang yang jauh berm
anfaat.Tidak ada motivator yang terbaik di dunia ini yang bisa mengalahkan diri Anda sendiri.
Mau siapapun motivatornya, hanya diri Anda sendiri yang bisa mengubah hidup
Anda.  Motivator-motivator yang ada di televisi dan di seminar-seminar hanya berperan sebagai
penyemangat kita saja, walaupun ktia sering melihat acaranya di televisi atau bahkan datang
langsung ke seminar, tapi jika dalam diri kita tidak menginginkan adanya perubah, semua waktu
dan biaya yang Anda keluarkan menjadi sia-sia.
Tentunya kita pasti sudah sangat sering mendengar: musuh terbesar dalam hnidup adalah
diri kita sendiri. Kalimat itu sangatlah benar, jadi Anda harus bisa mengalahkan ketakutan yang
ada dalam diri Anda sendiri jika ingin mendapatkan perubahan yang lebih baik.

Motif suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau
melakukan tinddakan atau bersikap tertentu . Motivasi sendiri bukan merupakan suatu kekuatan
yang netral, atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor – faktor lain, misalnya
pengalaman masa lampau, taraf intelagensi , maupun fisik ,situasi lingkungan, cita – cita hidup
dan sebagainya .Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan
atau kebutuhan dan unsur tujuan. Proses interaksi timbal balik antara kedua unsur diatas terjadi
di dalam diri manusia, namun dapat di pengaruhi oleh hal – hal diluar diri manusia, misalnya
keadaan cuaca, kondisi lingkungan dan sebagainya. Oleh karena itu dapat saja terjadi peribahan
motivasi dalam waktu yang relatif singkat, jika ternyata motivasi yang pertama mendapat
hambatan atau mungkin tidak di penuhi.

Motivasi sangat penting bagi semua orang yang mempunyai permasalahan.Setiap individu di
dunia ini pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk mengaktualisasikan dirinya dan setiap
individu harus melakukan aktualisasi diri jika menginginkan kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya. Seperti yang disampaikan oleh Maslow bahwa orang-orang yang sehat adalah orang
yang mengaktualisasikan diri. Maslow juga berpendapat bahwa semua manusia dilahirkan
dengan kebutuhan-kebutuhan instrinsik yang universal yang akan mendorong untuk bertumbuh
dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri kita, untuk menjadi semuanya sejauh
kemampuan kita. Jadi, potensi untuk pertumbuhan dan kesehatan psikologis ada sejak lahir,
namun apakah potensi tersebut dipenuhi atau diaktualisasikan tergantung pada kekuatan-
kekuatan individual dan sosial yang memajukan atau menghambat aktualisasi diri. Hal ini
menjelaskan pada kita bahwa setiap individu mampu mengoptimalkan dan mengaktualisasikan
potensinya dan hal tersebut sangat tergantung pada kekuatan atau motivasi yang ada dalam
dirinya.

Motivasi tidak lain sebagai bentuk manipulasi yang halus bahwa motivasi hanyalah suatu
cara membuat orang melakukan keinginan anda, tanpa mereka sadari.Di kalangan para teoretikus
dan praktisi manajemen telah lama diketahui bahwa masalah motivasi bukanlah masalah yang
mudah, baik memahaminya apalagi menerapkannya. Tidak mudah karena berbagai alasan dan
pertimbangan.

Akan tetapi yang jelas ialah bahwa dengan motivasi yang tepat para karyawan akan
terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya karena meyakini
bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, kepentingan-
kepentingan pribadi para anggota organisasi tersebut akan terpelihara pula. Motivasi adalah
keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan
kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need) dalam terminologi berarti suatu kekurangan secara
fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik. Suatu kebutuhan yang
tidak terpenuhi menciptakan ketegangan, sehingga merangsang dorongan dalam diri individu.
Dorongan-dorongan ini menghasilkan suatu pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan
tertentu yang jika tercapai, akan memuaskan kebutuhan dan menyebabkan penurunan
ketegangan.Dengan demikian dapat kita tarik kita kesimpulan dari perkataan beliau
bahwasannya seseorang yang kita beri motivasi tentu seharusnya kita harus memotivasi diri
sendiri dulu dikarenakan kita harus profesionalitas dalam melakukan hal tersebut,yaitu
melobi,dan mempengaruhi seseorang dengan memotivasi mereka agar mereka menemukan
kepribadian diri mereka,keterampilan yang dibutuhkan mereka,dan yang akan menjadikan
mereka menjadi seseorang yang berguna kelak dimasa yang akan datang itulah mekanisme atau
tahapan kerja dari seorang profesi sebagai seorang motivator kepribadian menurut bapak Adli
yang menjadi the most inspiration bagi masyarakat nagari Gantung Ciri.

BAB IV

Pelaksanaan Program

Dalam hal ini program yang dibahas cukup banyak dan salah satunya dari bebrapa hal yang
dapat disimpulkan:

PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS KERJA DAN KEPRIBADIAN


KARYAWAN DAN BALAI ADAT NAGARI AGNTUNG CIRI SERTA PERAN
MASYARAKAT

DESKRIPSI

Program pelatihan selama dua hari ini bertujuan untuk peningkatan kualitas kerja dan
kepribadian karyawan. Hal-hal yang dikuatkan melalui pelatihan ini mencakup aspek
kepribadian yang terfokus pada penguatan emosi, komunikasi, kepemimpinan diri sendiri, dan
rasa percaya diri. Selanjutnya, dari sisi etos kerja meliputi perilaku kerja yang tidak produktif,
boros, dan tidak efektif; rendahnya disiplin untuk mematuhi aturan kerja; ketidakmampuan
mengatur waktu kerja; serta rendahnya kualitas perilaku untuk kolaborasi dan kerja sama tim.

Program ini ingin meningkatkan keterampilan dan kualitas karyawan, khususnya di bidang
self-leadership, kecerdasan emosional, komunikasi, produktivitas dan efisiensi, disiplin dan
kepatuhan pada aturan kerja, manajemen waktu, motivasi diri dan peningkatan rasa percaya diri,
serta kolaborasi dan kerja sama tim. Materi pelatihan berisi berbagai konten positif yang dapat
digunakan untuk menguatkan energi positif di tempat kerja, serta menjadikan karyawan sebagai
aset produktif yang unggul dan kuat.

TUJUAN PELATIHAN

1. Memaksimalkan kinerja dengan peningkatan kualitas etos kerja dan kepribadian positif.

2. Meningkatkan kolaborasi kerja dan kerja sama tim.

3. Menumbuhkan jiwa yang cerdas emosi dan cerdas komunikasi, sehingga mampu saling
terhubung untuk melayani perusahaan dengan lebih baik.

4. Mengoptimalkan kualitas diri untuk lebih produktif, efektif, efisien, serta menghindari
pemborosan.

5. Memperkuat kepercayaan diri dan motivasi kerja.

6. Patuh pada aturan kerja dan cerdas mengatur waktu kerja.

MANFAAT PELATIHAN

1. Peserta mampu memimpin diri sendiri untuk melayani pekerjaan dengan berkualitas.

2. Peserta mampu meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas emosi positif di


tempat kerja.

3. Peserta mampu menjadikan potensi dan bakatnya sebagai aset untuk membantu
perusahaan.

4. Peserta mampu berkomunikasi secara efektif dan produktif.

5. Peserta mampu bekerja dengan tingkat efisiensi yang tinggi, serta menghindari
pemborosan.

6. Peserta mampu memperkuat disiplin diri dan patuh pada aturan kerja.

7. Peserta mampu mengelola waktu kerja dan memanfaatkannya secara produktif.


8. Peserta mampu bekerja dengan rasa percaya diri yang tinggi dan selalu termotivasi untuk
menghasilkan kualitas terbaik.

9. Peserta mampu berkolaborasi, berkoordinasi, dan bekerja sama secara efektif dan
produktif.

10. Peserta mampu menjadikan dirinya sebagai energi support untuk memaksimalkan energi
sukses perusahaan.

METODOLOGI PELATIHAN

Fokus pada pelatihan aktif, presentasi, interaktif, diskusi kelompok, brainstorming, bermain
peran, berpikir kreatif, simulasi, belajar dalam kompetisi permainan, studi kasus, latihan,
bimbingan(coaching),counseling, diskusi, perenungan, experiential learning, icebreaker.

GARIS BESAR MATERI PELATIHAN SELAMA 2 HARI

Day 1/ Hari Pertama

SESI 1: MOTIVASI DIRI DAN PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN DIRI


SENDIRI

Sub Bahasan

1. Memahami konsep kepemimpinan diri sendiri

2. Memahami cara dan konsep memotivasi diri sendiri

3. Memahami apa yang harus diperjuangkan di tempat kerja

4. Memahami cara menyatukan visi organisasi searah pada karir kerja

5. Meningkatkan kesadaran untuk memimpin pekerjaan dengan tanggung jawab

6. Menguasai pekerjaan dan termotivasi untuk mengalirkan kualitas

7. Memperjelas pengaruh kepemimpinan diri, termasuk nilai-nilai inti dan keyakinan

8. Mengidentifikasi perilaku kerja untuk menciptakan energi positif di tempat kerja


9. Memimpin diri sendiri untuk pertumbuhan lanjutan dan pengembangan diri

SESI 2: MENINGKATKAN KUALITAS KECERDASAN EMOSIONAL DI TEMPAT


KERJA

Sub Bahasan

1. Memahami kerangka emosi baik

2. Kesadaran diri

3. Manajemen diri sendiri

4. Motivasi diri

5. Kekuatan empati

6. Kesadaran sosial

7. Manajemen hubungan baik

8. Penanganan reaksi

9. Kecerdasan sosial

10. Perhatian dan kepedulian

11. Emosi verbal dan non verbal

12. Pengaruh positif – pengaruh negatif

13. Akting untuk kebaikan

SESI 3: KECERDASAN BERKOMUNIKASI DAN BERINTERAKSI DI TEMPAT


KERJA

Sub Bahasan

1. Gaya komunikasi positif

2. Berinteraksi dengan bijak


3. Teknik mempertanyakan sesuatu

4. Mengatasi salah paham

5. Komunikasi dengan empati dan toleransi

6. Komunikasi dengan email, telepon, sms, media sosial

7. Bahasa tubuh dan para bahasa

8. Memahami cerita yang didengar

9. Menganalisa niat seseorang

10. Menghindari menyalahkan

11. Menguasai perasaan dan mengendalikan ego

12. Mengatasi percakapan Sulit

13. Menguasai permainan psikologis dalam komunikasi

SESI 4: KARAKTER DAN KEPRIBADIAN YANG PRODUKTIF DAN TIDAK BOROS

Sub Bahasan

1. Efisiensi dimulai dari mindset ke proses kerja dan hasil

2. Mengoptimalkan semua potensi dengan cara yang efektif

3. Bekerja efektif untuk kinerja terbaik

4. Mengalirkan proses kerja yang efektif dalam sistem, prosedur, dan budaya

5. Memanfaatkan fasilitas dan perlengkapan kerja dengan efisien

6. Totalitas dan lebih produktif

7. Melayani dan berkontribusi dengan sepenuh hati dan optimal

8. Tidak menghambat dan menunda pekerjaan


Day 2/ Hari Kedua

SESI 5: DISIPLIN DAN PATUH PADA ATURAN KERJA

 Sub Bahasan

1. Memperkuat disiplin diri dan menjalankan tanggung jawab sesuai tata kelola

2. Disiplin diri untuk fokus pada prioritas pekerjaan yang harus dilakukan

3. Perilaku yang menyelesaikan dan menghindari penundaan tugas

4. Disiplin diri untuk meningkatkan kualitas rutinitas pekerjaan

5. Disiplin untuk mengembangkan kebiasaan efektif, efisien, kreatif, dan produktif di setiap
dimensi pekerjaan

6. Patuh pada aturan, prosedur, etika, dan tata kelola

7. Membangun kebiasaan pola kerja yang taat aturan, peraturan, norma, dan sopan santun

SESI 6: MANAJEMEN WAKTU DAN CARA MENJADI PRODUKTIF BERSAMA


WAKTU KERJA

Sub Bahasan

1. Sikap dan mental yang menghargai waktu

2. Waktu yang ptim untuk memaksimalkan produktivitas diri

3. Pengorganisasian dan mengatur waktu dengan efektif dan produktif

4. Mengelola hubungan kerja dengan efektif

5. Menangani gangguan dan hal-hal yang tidak terduga

6. Menentukan tujuan dan ptim pada penyelesaiannya

7. Menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dalam rutinitas kerja

8. Merencanakan dan menjalankan rapat dengan efektif


9. Meningkatkan kebiasaan efektif dan menghilangkan kebiasaan boros waktu

10. Sistem dan pola kerja yang lebih otomatis

11. Mengelola email, telepon, sms dengan efektif

SESI 7: MOTIVASI DAN PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI

Sub Bahasan

1. Membangun mental ptimism

2. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri

3. Mengoptimalkan potensi diri untuk menerima lebih banyak sukses

4. Hukum tarik menarik, sebab akibat dalam hidup

5. Cara menguatkan sugesti sukses dan meyakinkan diri

6. Selalu bersemangat dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi

7. Cara untuk keluar dari perangkap lingkungan pesimistis

8. Berpikiran positif saat menghadapi tantangan dan peluang

9. Membangun nilai-nilai kehidupan positif

SESI 8: KOLABORASI DAN TEAM WORK

Sub Bahasan

1. Menguatkan kebiasaan kolaborasi, koordinasi, komunikasi, dan saling membantu di


tempat kerja

2. Nilai-nilai dan mental yang dibutuhkan dalam kolaborasi

3. Bekerja dalam tim yang berfungsi untuk peningkatan kinerja

4. Siklus kehidupan di dalam kerja sama tim


5. Menjalankan peran individu untuk menguatkan peran tim

6. Kerja sama tim yang membagi beban kerja

7. Saling membimbing dan mengarahkan dalam keharmonisan kerja

8. Teknik brainstorming dalam kerja sama tim

9. Strategi untuk mencegah tim dalam tim

10. Cara memberdayakan tim

11. Cara mengelola konflik di dalam tim

12. Cara menengahi salah paham dan potensi tidak efektifnya tim

BAB V

Penilaian Tentang Program

Pembelajaran pada lingkup Pendidikan Luar Sekolah menekankan pada pembelajaran


sepanjang hayat, dimana setiap orang dari berbagai kalangan dan usia dapat melakukan
pembelajaran sepanjang hayatnya tanpa harus merasa tertekan dan terbebani.
Pembelajaran pada Pendidikan Luar Sekolah salah satunya yaitu pembelajaran orang
dewasa pada institusi terkait yang membelajarkan orang-orang dewasa agar menjadi pribadi yang
cakap dan mampu berwirausaha bahkan memiliki pegawai sehingga bermanfaat bagi dirinya dan
juga bagi orang lain.
Pembelajaran atau disebut juga dengan pelatihan menuntut pendidik dan peserta didik
dapat memotivasi dan termotivasi dengan baik agar kualitas output yang dihasilkan pada suatu
pelatihan atau pembelajaran akan menjadi baik, sehingga Pendidikan Luar Sekolah tidak lagi
dipandang sebelah mata oleh khalayak ramai.
Namun yang terjadi pada dewasa ini adalah hal yang tidak kita inginkan, proses
pembelajaran yang tidak memiliki perubahan dari waktu ke waktu membuat luaran dari
pembelajaran dan pelatihan pada program PLS menjadi tidak begitu diminati bahkan terkesan
ketinggalan.
Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan tidak hanya pada masyarakat daerah
perkotaan, melainkan masyarakat daerah pedesaan juga semakin meluas. Kesadaran ini timbul
terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan iptek, dan perkembangan politik. Kesadaran
juga tumbuh pada seseorang yang merasa tertekan akibat kebodohan, keterbelakangan atau
kekalahan dari kompetisi pergaulan dunia yang menghendaki suatu keterampilan dan keahlian
tertentu. Atas dasar kesadaran dan kebutuhan inilah sehingga terwujudlah bentuk-bentuk
kegiatan kependidikan baik yang bersifat persekolahan ataupun di luar persekolahan.
Pendidikan yang terselenggara di luar sekoah biasa disebut dengan pendidikan luar sekolah
(PLS). Pendidikan Luar Sekolah adalah sub sistem pendidikan nasional, yaitu suatu sistem yang
memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan khusus untuk memenuhi kebutuhan belajar tertentu
yang fungsional bagi masa sekarang dan masa depan.

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan luar sekolah (PLS) tidak sebagaimana umumnya
yang dilakukan dalam pendidikan persekolahan, karena berorientasi pada pedidikan sepanjang
hayat. Pada pendidikan luar sekolah, dikenal istilah membelajarkan peeserta didik.
Membelajarkan dalam pendidikan luar sekolah memiliki konteks yang bervariasi, disamping
perbedaan dan penerapannya. Proses pembelajaran dapat melalui pendidikan kesetaraan yang
akan digurui oleh seorang tutor, pelatihan-pelatihan, kursus, dan lain sebagainya.
Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru dalam khasanah budaya dan
peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu didalam kehidupan setiap
masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. Pendidikan luar
sekolah mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di
pendidikan persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan
akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan
kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.
Berbagai kelemahan sistem persekolahan dimuntahkan, terutama pada aspek prosedur yang
dinilai kaku, mengeras, serba ketat dan formalitas. Pada intinya, walaupun sistem persekolahan
masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran sudah mulai realistis yaitu tidak
mengandalkan sistem persekolahan untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang
semakin beragam.
Salah satu alasan kenapa kepribadian merupakan konsep psikologis yang penting adalah
karena menjelaskan tentang bentuk kehidupan yang akan kita jalani.Misalnya, jika Anda orang
yang hati-hati atau teliti maka Anda kemungkinan menikmati kesehatan jasmani yang baik dan
hubungan yang lebih harmonis. Orang yang ekstrover biasanya lebih bahagia dan orang yang
gelisah punya risiko lebih besar untuk mengalami masalah kejiwaan.Orang yang berpikiran
terbuka umumnya bergaji besar dan orang yang menyenangkan -sudah bisa diperkirakan-
biasanya populer dan punya banyak teman.Namun, kepribadian ternyata tidak hanya
mempengaruhi kondisi dan keberhasilan jangka panjang, tapi juga berkaitan dengan hal-hal biasa
yang kita hadapi setiap hari.

Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling isi mengisi atau
topang menopang dengan sistem persekolahan, agar setiap individu bisa menyesuaikan hidupnya
sesuai dengan perkembangan zaman.

BAB VI

PENUTUP

A.Kesimpulan

Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi
kepada orang lain. Pemberian motivasi ini biasanya melalui pelatihan (training), namun bisa juga
melalui mentoring, coaching atau counselling.Motivator tidak sekadar memberi motivasi kepada
akseptor keluarga berencana saja, melainkan kepada siapa pun yang membutuhkan. Dengan
demikian motivasi merupakan dinamisatorm bagi para elemen dakwah yang secara ikhlas dapat
merasakan, bahwa pekerjaan itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan kata lain,
bahwa motivasi adalah memberikan semangat atau dorongan kepada para pekerja untuk
mencapai tujuan bersama dengan cara memenuhi kebutuhan dan harapan mereka serta
memberikan sebuah penghargaan (reward).29 Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah semangat mengajar pendidik kepada anak didiknya.

B. Saran

Pembelajaran pada Pendidikan Luar Sekolah salah satunya yaitu pembelajaran orang dewasa
pada institusi terkait yang membelajarkan orang-orang dewasa agar menjadi pribadi yang cakap
dan mampu berwirausaha bahkan memiliki pegawai sehingga bermanfaat bagi dirinya dan juga
bagi orang lain.
Pembelajaran atau disebut juga dengan pelatihan menuntut pendidik dan peserta didik
dapat memotivasi dan termotivasi dengan baik agar kualitas output yang dihasilkan pada suatu
pelatihan atau pembelajaran akan menjadi baik, sehingga Pendidikan Luar Sekolah tidak lagi
dipandang sebelah mata oleh khalayak ramai.
Namun yang terjadi pada dewasa ini adalah hal yang tidak kita inginkan, proses
pembelajaran yang tidak memiliki perubahan dari waktu ke waktu membuat luaran dari
pembelajaran dan pelatihan pada program PLS menjadi tidak begitu diminati bahkan terkesan
ketinggalan.
Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan tidak hanya pada masyarakat daerah
perkotaan, melainkan masyarakat daerah pedesaan juga semakin meluas. Kesadaran ini timbul
terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan iptek, dan perkembangan politik. Kesadaran
juga tumbuh pada seseorang yang merasa tertekan akibat kebodohan, keterbelakangan atau
kekalahan dari kompetisi pergaulan dunia yang menghendaki suatu keterampilan dan keahlian
tertentu. Atas dasar kesadaran dan kebutuhan inilah sehingga terwujudlah bentuk-bentuk
kegiatan kependidikan baik yang bersifat persekolahan ataupun di luar persekolahan.
Pendidikan yang terselenggara di luar sekoah biasa disebut dengan pendidikan luar sekolah
(PLS). Pendidikan Luar Sekolah adalah sub sistem pendidikan nasional, yaitu suatu sistem yang
memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan khusus untuk memenuhi kebutuhan belajar tertentu
yang fungsional bagi masa sekarang dan masa depan.

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan luar sekolah (PLS) tidak sebagaimana umumnya
yang dilakukan dalam pendidikan persekolahan, karena berorientasi pada pedidikan sepanjang
hayat. Pada pendidikan luar sekolah, dikenal istilah membelajarkan peeserta didik.
Membelajarkan dalam pendidikan luar sekolah memiliki konteks yang bervariasi, disamping
perbedaan dan penerapannya. Proses pembelajaran dapat melalui pendidikan kesetaraan yang
akan digurui oleh seorang tutor, pelatihan-pelatihan, kursus, dan lain sebagainya.
Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru dalam khasanah budaya dan
peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu didalam kehidupan setiap
masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. Pendidikan luar
sekolah mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di
pendidikan persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan
akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan
kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.
Berbagai kelemahan sistem persekolahan dimuntahkan, terutama pada aspek prosedur yang
dinilai kaku, mengeras, serba ketat dan formalitas. Pada intinya, walaupun sistem persekolahan
masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran sudah mulai realistis yaitu tidak
mengandalkan sistem persekolahan untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang
semakin beragam.
Salah satu alasan kenapa kepribadian merupakan konsep psikologis yang penting adalah
karena menjelaskan tentang bentuk kehidupan yang akan kita jalani.Misalnya, jika Anda orang
yang hati-hati atau teliti maka Anda kemungkinan menikmati kesehatan jasmani yang baik dan
hubungan yang lebih harmonis. Orang yang ekstrover biasanya lebih bahagia dan orang yang
gelisah punya risiko lebih besar untuk mengalami masalah kejiwaan.Orang yang berpikiran
terbuka umumnya bergaji besar dan orang yang menyenangkan -sudah bisa diperkirakan-
biasanya populer dan punya banyak teman.Namun, kepribadian ternyata tidak hanya
mempengaruhi kondisi dan keberhasilan jangka panjang, tapi juga berkaitan dengan hal-hal biasa
yang kita hadapi setiap hari.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai